Anda di halaman 1dari 3

TEKNOLOGI BIOFLOK DALAM RANGKA PENGEMBANGAN

BUDIDAYA IKAN NILA DI KABUPATEN BLITAR


Oleh :Deni Sri Budi

Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Peternakan dan Perikanan mengembangkan


budidaya ikan nila dengan teknologi bioflok, percontohan aplikasi bioflok budidaya ikan nila ini
sudah di laksanakan pada pembudidaya ikan “ORI FISH BANGSRI” Desa Bangsri Kecamatan
Nglegok dan POKDAKAN Mbudidoyo Ulam Kelurahan Jinglong Kecamatan Sutojayan. Pada
pembudidaya ikan ORI FISH BANGSRI kolam percontohan aplikasi teknologi bioflok sebanyak
1 unit dengan diameter kolam 3 meter(Gambar 1), benih ikan nila yang ditebar sebanyak 700
ekor rata-rata benih nila yang ditebar 2-5 gram/ekor. Sedangkan pada POKDAKAN Mbudidoyo
Ulam diberikan 3 unit kolam percontohan bentuk kolam bulat dari rangka besi dengan diameter 3
meter, jumlah benih ikan yang ditebar perkolam masing-masing 700 ekor, berat benih yang
ditebar rata-rata 2 gram.
Bioflok adalah sebuah sistem budidaya dengan
memanfaatkan bakteri pembentuk flok (Flocs
Forming Bacteria) dalam pengolahan limbah..
Teknologi bioflok adalah teknologi yang
memanfaatkan hasil metabolisme ikan yang
mengandung nitrogen untuk diubah menjadi protein
yang dapat dimanfaatkan ikan secara langsung,
sehingga ikan yang dibudidayakan memperoleh
protein tambahan dari pakan alami yaitu flok,
disamping pakan pellet yang diberikan.

Cara kerja bioflok kurang lebih seperti ini :

Di dasar kolam terdapat bakteri baik yang


mengubah kotoran ikan menjadi pakan ikan. Untuk
keperluan oksigen di air, kolam bioflok dilengkapi
aerator.

Sumber : Dok. Pri

Bagaimana Cara Budidaya di Kolam Bioflok

1. Siapkan lokasi kolam, buat bentuk bulat. untuk kerangka anda bisa menggunakan besi
kawat atau apapun yang kuat. Untuk tingginya sesuka anda, biasanya 1 Meter. Saat
membuat kolam anda harus memastikan ada 3 elemen berikut :
 Kran untuk memasukkan air
 Saluran pembuangan guna menguras kolam dan membuang kotoran sesekali
 Selang Aerator 9 buah (10 liter/ menit)

Sumber : bp.blogspot.com
2. Bahan Pembuat Flok
 Probiotik 100 ml/m3
 Dolomit 50 gr/m3
 Molase 100 ml/m3
 Garam 1kg/m3

Masing-masing bahan dimasukkan ke ember berair, dicampur lalu dimasukkan ke dalam


kolam. Lakukan ini secara bergantian, bukan semua dicampur jadi satu. campur garam
krosok dengan air, lalu masukkan ke kolam, lanjut kapur dolomit dan seterusnya. Biarkan
bioflok selama 10 hari, ini untuk merangsang bakteri baik hidup.

3. Tebar Benih dan Pemberian Pakan


Masukkan benih ikan nila ukuran 5-7 cm untuk diameter kolam 3 meter sebaiknya
ditebari benih ikan 700 ekor, sebaiknya benih ikan yg ditebar yang monosex/jantan
semua.
4. Merawat Bioflok
Kontrol kadar pengendapan, anda bisa menggunakan tabung imhof berbentuk kerucut
atau gunakan botol sisa air mineral. Ambil 1 liter air bioflok untuk dites dengan cara
diamkan air sampel kolam dalam tabung atau botol air mineral amati endapannya, jika
endapan lebih dari 50ml, hentikan pemberian pakan pelet.

Apabila air sudah sangat keruh, silahkan buka saluran pembuangan di bawah. keluarkan
airnya lalu tambah lagi air dari atas.

5. Cek Kualitas Air secara berkala


Pengecekan kualitas air secara berkala sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi
kualitas air pada kolam bioflok, beberapa parameter kualitas air yang perlu di cek adalah
suhu, pH, ammonia, nitrat dan nitrit. Anda bisa menghubungi layanan lab kesehatan ikan
dan lingkungan pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar untuk menguji
kualitas air kolam anda.
6. Pemanenan
Panen ikan nila dengan system bioflok bisa dilakukan antara 4-5 bulan
pemeliharaan.Tergantung anda ingin menjual ikan anda sampai seberapa besar.

Sumber : Dok Pri

Anda mungkin juga menyukai