Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

PENEBARAN BENIH/LARVA IKAN NILA (Oreochromis niloticus)


PADA BUDIDAYA IKAN SISTEM BIOFLOK

PELATIHAN BUDIDAYA IKAN SISTEM BIOFLOK

Disusun Oleh :
SALEH BAIDILLAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) PERTANIAN
A. PENDAHULUAN
Teknologi bioflok menjadi salah satu alternatif pemecah masalah limbah budidaya
intensif, teknologi ini yang paling menguntungkan karena selain dapat menurunkan
limbah nitrogen anorganik dari sisa pakan dan kotoran, teknologi ini juga dapat
menyediakan pakan tambahan berprotein untuk hewan budidaya sehingga dapat
menaikkan pertumbuhan dan efisiensi pakan. Sehingga teknologi bioflok dapat dijadikan
solusi dalam peningkatan Teknologi bioflok dilakukan dengan menambahkan karbohidrat
organik kedalam media pemeliharaan untuk meningkatkan rasio C/N dan merangsang
pertumbuhan bakteri heterotrof yang dapat mengasimilasi nitrogen anorganik menjadi
biomasa bakteri. Teknologi budidaya ikan sistem bioflok melalui rekayasa lingkungan
yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikroorganisme yang secara
langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan. Prinsip dasar bioflok adalah
mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari kabon, oksigen, hidrogen, dan
nitrogen menjadi massa sludge berbentuk bioflok dengan memanfaatkan bakteri
pembentuk gumpalan sebagai bioflok.
Ikan nila merupakan komoditas budidaya perikanan air tawar yang dapat
dibudidayakan menggunakan sistem biofloc. Usaha budidaya ikan nila termasuk usaha
yang menguntungkan dan cepat untuk memperolah modalnya kembali. Sebab, perawatan
ikan nila termasuk mudah, ukuran kolamnya tidak harus besar, bisa dijalankan di media
kolam terpal, panennya cepat, dan harganya stabil di pasaran.
Salah satu tahap budidaya ikan sistem biofloc adalah penebaran benih. Penebaran
benih adalah proses memasukkan benih ikan nila kedalam wadah pemeliharaan. Proses
penebaran benih harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Jika tidak
dilakukan sesuai prosedur benih ikan dapat mengalami stress, sehingga dapat
menimbulkan kematian ikan yang dipelihara. Padat tebar benih ikan nila berbeda-beda,
tergantung kolamnya dan sistem budidayanya. Oleh karena itu, makalah ini akan dibahas
teknis penebaran benih ikan nila menggunakan sistem biofloc.

Tugas 3 Saleh Baidillah


B. TAHAP PERSIPAAN ALAT DAN BAHAN
Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam penebaran larva/benih adalah
sebagai berikut :
No Alat dan Bahan Bahan
1 Scopnet Benih ikan nila
2 Ayakan benih/baskom sortir
3 Wadah budidaya biofloc
4 Timbangan
5 Penggaris

C. TAHAP PENEBARAN BENIH


1. Menyeleksi benih
Ciri-ciri umum benih ikan nila yang berkualitas baik antara lain sebagai berikut :
a) Ukuran dan bentuk tubuh benih ikan seragam
b) Organ tubuh lengkap
c) Respon terhadap gangguan
d) Posisi tubuh di dalam air normal
e) Menghadap dan melawan arus ketika diberi arus
f) Berwarna cerah
g) Benih terlihat aktif dan gesit,
h) Tidak cacat atau luka
i) Tidak berpenyakit

Teknis seleksi benih nila sebagai berikut:


a) Benih nila digrading menggunakan baskom sortir
b) Benih nila diukur menggunakan penggaris kemudian ditimbang
c) Benih nila dengan ukuran 8-10 cm ditampung dalam ember atau bak penampungan
sementara
Data hasil seleksi benih

Panjang Benih Bobot benih


8-10 cm 9-10 gram

Tugas 3 Saleh Baidillah


2. Menghitung padat tebar
Padat penebaran 100-150 ekor/ m3 Ukuran 8-10 cm (Sumber BBAT Sukabumi)
Padat penebaran ikan nila sejumlah 150 ekor/m2
Dimensi Wadah Budidaya

Gambar 1. Desai Kolam Budidaya Ikan Sistem Bioflok

Tinggi kolam = 120 cm


Tinggi air media = 100 cm
Diameter kolam = 200 cm

Volume air media = Л . r2.t


= 3,14x 100 x100 x 100
= 3.140.000 cm3
= 3.140 dm3
= 3.140 liter
= 3,14 m3
Padat Penebaran = Jumlah ikan
Volume
Jumlah benih yang ditebar = Padat penebaran x Volume
Jumlah Benih = 150 x 3,14
= 471 ekor

3. Prosedur menebar benih ikan nila


a) Benih ikan nila dihitung sejumlah 471 ekor dan dimasukkan dalam ember
b) Benih ikan dilakukan akimatisasi sebelum di tebar pada wadah budidaya biofloc

Tugas 3 Saleh Baidillah


Aklimatisasi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
1) Ember penampungn yang berisi benih langsung dimasukkan kedalam kolam
budidaya tidak dituang langsung tapi dibiarkan mengambang selama 15 menit.
Hal ini dimaksudkan agar terjadi penyesuaian antara suhu didalam wadah
dengan suhu air kolam budidaya.
2) Setelah 15 menit, ember dimiringkan ke media budidaya. Untuk mempercepat
penyesuaian suhu dan pH, biarkan air kolam budidaya masuk kedalam wadah
benih.
3) Akibat masuknya air kolam ke wadah, suhu dan pH air didalam wadah akan
semakin mendekati suhu dan pH air kolam budidaya. Bila sudah sesuai,
miringkan wadah benih sehingga benih keluar dengan sendirinya dan masuk
dalam kolam budidaya.
4) Waktu yang tepat untuk menebar benih adalah pagi atau sore hari saat sinar
matahari tidak terik.
D. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan penebaran benih ikan nila pada media
budidaya biofloc adalah tahapan penebaran benih nila meliputi menyiapkan bahan dan
alat penebaran, seleksi benih, menghitung padat penebaran, dan melakukan prosedur
menebar benih.

Tugas 3 Saleh Baidillah

Anda mungkin juga menyukai