Anda di halaman 1dari 17

1

LAPORAN PRAKTIKUM NUTRISI IKAN


PENENTUAN KADAR AIR

OLEH :
NAMA : SALIHIN (1610712110009)
KELOMPOK : 6 (ENAM)
ASISTEN : AMINAH (G1B114019)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2018
1
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan laporan ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Praktikan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan “Penentuan Kadar Air”, terutama kepada
Dosen Pengasuh Mata Kuliah Nutrisi Ikan Ir. Muhammad Adriani, M.Si, Dr.
Noor Arida Fauzana, S.Pi, M.Si, Dr. Hj. Indira Fitriliyani, S.Pi, M.Si dan Kakak-
kakak Asisten Dosen yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan
memberikan bantuan serta teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
pembuatan laporan ini.
Praktikan menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu praktikan mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Banjarbaru, April 2018

Praktikan

i
ii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum ..................................................................... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................. 2
BAB 3. METODE PRAKTIKUM ......................................................... 4
3.1. Waktu dan Tempat.................................................................... 4
3.2. Alat dan Bahan ......................................................................... 4
3.3. Prosedur Kerja .......................................................................... 5
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 6
4.1. Hasil.......................................................................................... 6
4.2. Pembahasan .............................................................................. 7
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 10
5.1. Kesimpulan............................................................................... 10
5.2. Saran ......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
iii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman
1. Alat Yang Digunakan Pada Praktikum .............................................. 4
2. Bahan Yang Digunakan Pada Praktikum........................................... 4
3. Pengukuran Kadar Bahan Baku Pakan Sebelum di Oven................. 6
4. Pengukuran Kadar Bahan Baku Pakan Sesudah di Oven ................. 6

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kadar air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena


kadar air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur serta cita rasa makanan.
Bahkan dalam bahan makanan yang kering sekalipun, seperti buah kering, tepung
serta biji-bijian terkandung air dalam jumlah tertentu. Kadar air dalam bahan
makanan ikut menentukan acceptability, kesegaran dan daya tahan bahan itu.
Sebagian besar dari perubahan-perubahan bahan makanan terjadi dalam media air
yang ditambahkan atau yang berasal dari bahan itu sendiri (Manimaran, 2013).
Kadar air yang semakin tinggi akan menyebabkan rusaknya bahan pakan
karena munculnya mikroorganisme yang tumbuh dan berkembangbiak pada
bahan. Hal ini dapat dicegah dengan membuat kadar air suatu bahan di bawah
nilai minimal yang dibutuhkan oleh mikroba untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakannya, sehingga mikroba tersebut tidak mempunyai kesempatan
untuk tumbuh, walaupun tumbuh tidak akan berkembangbiak sebagaimana
mestinya. Beberapa contohnya adalah dengan jalan pengeringan, penguapan,
pengenceran dan pengentalan (Sharoba, 2014).
Penggunaan kadar air dalam suatu bahan sangat diperlukan dalam
berbagai bidang. Salah satu bidang yang memerlukan pengukuran kadar air adalah
bidang pakan. Pengukuran kadar air tersebut berfungsi untuk menentukan sifat-
sifat dari bahan pakan tersebut seperti daya tahan, kesegaran, konsistensi dan lain-
lain (Hastuti, 2012).
Kandungan kadar air dalam bahan pakan akan mempengaruhi daya tahan
bahan makanan terhadap berkembangnya mikroba. Jumlah air bebas dalam bahan
makanan dapat digunakan sebagai media pertumbuhan oleh mikroorganisme.
Proses pelarutan NaOH dengan air akan menyebabkan terlepasnya ion hidroksida
(anionnya) dan ion tersebut akan mengikat air yang ada dalam bahan pakan
sehingga kadar air menurun (Hastuti, 2012).

1.2.Tujuan Praktikum

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk menentukan nilai kadar


air suatu bahan pakan.
1
2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Kadar air dalam suatu bahan makanan sangat mempengaruhi kualitas dan
daya simpan dari bahan pakan tersebut. Kadar air bahan pakan tersebut tidak
memenuhi syarat maka bahan pakan tersebut akan mengalami perubahan fisik dan
kimiawi yang ditandai dengan tumbuhnya mikroorganisme pada makanan
sehingga bahan pakan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. Penentuan kadar air
dari suatu bahan pakan sangat penting agar dalam proses pengolahan maupun
pendistribusian mendapat penanganan yang tepat. Penentuan kadar air suatu
bahan pakan digunakan untuk menentukan banyaknya zat gizi yang dikandung
oleh bahan pakan tersebut. Memanaskan suatu bahan pakan dengan suhu tertentu
maka air dalam bahan pakan tersebut akan menguap dan berat bahan pakan
tersebut akan konstan. Berkurangnya berat bahan pakan tersebut berarti
banyaknya air yang terkandung dalam bahan pakan tersebut (Tim Dosen Nutrisi
Ikan, 2017).
Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang
dinyatakan dalam satuan persen. Diperlukan untuk metabolisme dan pembentukan
cairan tubuh. Kadar air dalam suatu bahan pakan sangat mempengaruhi kualitas
dan daya simpan dari bahan pakan tersebut. Kandungan air dalam pakan ikan
berkisar antara 70 –90% berat basah (Fauzana, 2017).
Kadar air ialah jumlah air yang terkandung dalam suatu bahan yang
dinyatakan dalam satuan persen atau perbedaan antara berat bahan sebelum dan
sesudah dilakukan pemanasan. Setiap bahan bila diletakkan dalam udara terbuka
kadar airnya akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara
disekitarnya. Kadar air ini disebut dengan kadar air seimbang. Kadar air juga
merupakan karakteristik yang sangat penting dalam bahan pakan karena air dapat
mempengaruhi penampakan, tekstur, serta ikut menentukan kesegaran dan daya
awet bahan pakan tersebut. Kadar air menyebabkan mudahnya bakteri, kapang
dan khamir untuk berkembang biak sehingga akan terjadi perubahan pada bahan
pakan (Marela, 2016).
Metode gravimetri ini dilakukan dengan cara pengeringan bahan pakan
dalam oven. Berat sampel yang dihitung setelah dikeluarkan dari oven harus
didapatkan berat konstan, yaitu berat bahan yang tidak akan berkurang atau tetap
2
3

setelah dimasukkan dalam oven. Berat sampel setelah konstan dapat diartikan
bahwa air yang terdapat dalam sampel telah menguap dan yang tersisa hanya
padatan dan air yang benar-benar terikat kuat dalam sampel. Perhitungan dapat
dilakukan setelah bahan pakan di oven untuk mengetahui persentase kadar air
dalam bahan pakan (Zahro, 2013).
Penentuan kadar air berguna untuk mengetahui ketahanan suatu bahan
dalam penyimpanannya dan merupakan cara penanganan yang baik bagi suatu
bahan untuk menghindari pengaruh aktifitas mikroba. Jumlah kadar air yang
rendah membuat bahan akan lebih tahan disimpan dalam jangka waktu yang
relatif lama (Malangi, 2015). Kadar air adalah persentase kandungan air suatu
bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau
berdasarkan berat kering (dry basis). Kadar air berat basah mempunyai batas
maksimum teoritis sebesar 100 persen, sedangkan kadar air berdasarkan berat
kering dapat lebih dari 100 persen (Ahmad, 2014).
Air yang terdapat dalam bentuk bebas dapat membantu terjadinya proses
kerusakan bahan makanan misalnya proses mikrobiologis kimiawi, ensimatik
bahkan oleh aktivitas serangga perusak. Sedangkan air yang dalam bentuk lainnya
tidak membentuk terjadinya proses kerusakan tersebut. Oleh karenanya kadar air
bukan merupakan parameter yang absolut untuk dapat dipakai meramalkan
kecepatan terjadinya kerusakan bahan makanan. Pengertian aktivitas air dapat
digunakan untuk menentukan kemampuan air dalam proses-proses kerusakan
bahan makanan (Sudarmadji, 2010).

3
4

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada Jum’at, 06 April 2018 bertempat di


Laboratorium Kualitas Air dan Hidro-bioekologi Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :
3.2.1. Alat
Table 1. Alat Yang Digunakan Pada Praktikum
No. Nama Alat Kegunaan
Untuk wadah bahan kimia ketika dipanaskan sampai
1. Kursibel
suhu yang sangat tinggi
2. Oven Untuk mengeringkan bahan
3. Timbangan Untuk menimbang suatu barang atau muatan
4. Desikator Untuk menghilangkan kadar air dari suatu bahan
5. Tang kurs Utuk memegang alat kimia atau benda yang panas
6. Pinset Untuk menjepit, baik benda kecil atau jaringan
7. Sarung tangan Untuk melindungi tangan saat praktek di laboratorium

3.2.2. Bahan
Tabel 2. Bahan Yang Digunakan Pada Praktikum
No. Nama Bahan Kegunaan
1. Tepung bandotan (Ageratum conyzoides) Sebagai bahan uji kadar air
2. Tepung bayam (Amaranthus tricolor L) Sebagai bahan uji kadar air
3. Tepung ganggang (Hydrilla verticillata) Sebagai bahan uji kadar air
4. Tepung gulma itik (Lemna minor L) Sebagai bahan uji kadar air
5. Tepung ketapang (Terminalia catappa) Sebagai bahan uji kadar air
Tepung kol (Brassica oleracea var.
6. Sebagai bahan uji kadar air
capitata)

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum penentuan kadar air adalah sebagai


berikut :
1. Cawan di oven terlebih dahulu pada suhu 105oC selama 2 jam
2. Bahan-bahan di timbang masing-masing 4 gram
4
5

3. Bahan-bahan dimasukan ke dalam cawan dan ditimbang


4. Cawan di oven pada suhu 105oC selama 2 jam
5. Cawan dikeluarkan dan ditimbang kembali

5
6

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil yang didapat pada praktikum ini adalah sebagai berikut:


Tabel 3. Pengukuran Kadar Bahan Baku Pakan Sebelum di Oven
No. Nama Sampel Berat Kursibel Berat Kursibel Setelah diisi Sampel
1. Tepung Bandotan 18.97 gram 20.97 gram
2. Tepung Bayam 17.41 gram 19.41 gram
3. Tepung Ganggang 18.83 gram 20.83 gram
4. Tepung Gulma Itik 18.66 gram 20.66 gram
5. Tepung Ketapang 16.91 gram 18.91 gram
6. Tepung Kol 20.60 gram 22.66 gram

Tabel 4. Pengukuran Kadar Bahan Baku Pakan Sesudah di Oven


Berat Sampel
Berat Sampel
No. Nama Sampel Setelah dikeringkan Selisih (W3)
(W1)
(W2)
1. Tepung Bandotan 20.97 gram 20.84 gram 0.13 gram
2. Tepung Bayam 19.41 gram 19.16 gram 0.25gram
3. Tepung Ganggang 20.83 gram 20.59 gram 0.24 gram
4. Tepung Gulma Itik 20.66 gram 19.96 gram 0.7 gram
5. Tepung Ketapang 18.91 gram 18.74 gram 0.17 gram
6. Tepung Kol 22.60 gram 22.38 gram 0.22 gram

% Kadar air tepung bandotan = x 100%

,
= x 100%
,
= 0,62 %

% Kadar air tepung bayam = x 100%

,
= x 100%
,
= 1,3%

% Kadar air tepung ganggang = x 100%

,
= x 100%
,
= 1,16%
6
7

% Kadar air tepung gulma itik = x 100%

,
= x 100%
,
= 3,5%

% Kadar air tepung Ketapang = x 100%

,
= x 100%
,
= 0,91%

% Kadar air tepung kol = x 100%

,
= x 100%
,
= 0,98%

4.2. Pembahasan

Kadar air dalam suatu bahan makanan sangat mempengaruhi kualitas dan
daya simpan dari bahan pakan tersebut. Kadar air bahan pakan yang tidak
memenuhi syarat maka bahan pakan tersebut akan mengalami perubahan fisik
dan kimiawi yang ditandai dengan tumbuhnya mikroorganisme pada pakan
sehingga pakan tersebut tidak layak konsumsi untuk ikan.
Penentuan kadar air dilakukan dengan metode penetapan kadar
air menggunakan oven biasa atau thermogravimetri yaitu menguapkan air yang
ada dalam bahan dengan cara melakukan pemanasan pada suhu
105oC. Penimbangan bahan dengan berat konstan yang berarti semua air sudah
diuapkan dan cara ini relatif mudah dan murah. Percepatan penguapan air serta
menghindari terjadinya reaksi yang lain karena pemanasan maka dapat dilakukan
pemanasan dengan suhu rendah dan tekanan vakum. Bahan yang telah
mempunyai kadar gula tinggi, pemanasan dengan suhu kurang lebih 105ºC
dapat mengakibatkan terjadinya pergerakan pada permukaan bahan. Suatu
bahan yang telah mengalami pengeringan lebih bersifat hidroskopis dari pada
bahan asalnya. Bahan yang sudah kering di dinginkan sebelum melakukan
penimbangan, bahan ditempatkan dalam ruangan tertutup yang kering misalnya
dalam eksikator atau desikator.
7
8

Kadar air merupakan hasil pengurangan berat bahan sebelum dipanaskan


menggunakan oven dengan berat bahan setelah dilakukan pemanasan. Sampel
tepung bandotan, berat kursibel kosong sebagai wadah bahan praktikan sebelum
dipanaskan adalah 18,97 gram kemudian diisi dengan 2 gram tepung bandotan
sehingga menunjukkan berat sebelum dipanaskan seberat 20,97 gram. Setelah
dilakukan pemanasan dengan suhu 105oC selama 2 jam, kursibel berserta isinya
ditimbang kembali dan menunjukkan berat pada timbangan analitik seberat 20,84
gram. Kadar air bahan diketahui dari hasil pengurangan berat bahan dan kursibel
sebelum dipanaskan dengan berat bahan dan kursibel setelah dilakukan
pemanasan adalah 0.13 gram, sedangkan menurut (Agbafor, 2015) analisis
proksimat kadar air yag terdapat pada bandotan adalah 10,02%, perbedaan kadar
air bandotan dikarenakan tanaman bandotan ini tidak berasal dari wilayah yang
sama maka kandungan nutrisinya pun juga berbeda.
Sampel tepung bayam, berat kursibel kosong sebagai wadah bahan
praktikan sebelum dipanaskan adalah 17,41 gram kemudian diisi dengan 2 gram
tepung bayam sehingga menunjukkan berat sebelum dipanaskan seberat 19,41
gram. Setelah dilakukan pemanasan dengan suhu 105oC selama 2 jam, kursibel
berserta isinya ditimbang kembali dan menunjukkan berat pada timbangan analitik
seberat 19,16 gram. Kadar air bahan diketahui dari hasil pengurangan berat bahan
dan kursibel sebelum dipanaskan dengan berat bahan dan kursibel setelah
dilakukan pemanasan adalah 0.25 gram.
Sampel tepung ganggang, berat kursibel kosong sebagai wadah bahan
praktikan sebelum dipanaskan adalah 18,83 gram kemudian diisi dengan 2 gram
tepung ganggang sehingga menunjukkan berat sebelum dipanaskan seberat 20,83
gram. Setelah dilakukan pemanasan dengan suhu 105oC selama 2 jam, kursibel
berserta isinya ditimbang kembali dan menunjukkan berat pada timbangan analitik
seberat 20,59 gram. Kadar air bahan diketahui dari hasil pengurangan berat bahan
dan kursibel sebelum dipanaskan dengan berat bahan dan kursibel setelah
dilakukan pemanasan adalah 0,24 gram.
Sampel tepung gulma itik, berat kursibel kosong sebagai wadah bahan
praktikan sebelum dipanaskan adalah 18,66 gram kemudian diisi dengan 2 gram
tepung gulma itik sehingga menunjukkan berat sebelum dipanaskan seberat 20,66
gram. Setelah dilakukan pemanasan dengan suhu 105oC selama 2 jam, kursibel
berserta isinya ditimbang kembali dan menunjukkan berat pada timbangan analitik
8
9

seberat 19,96 gram. Kadar air bahan diketahui dari hasil pengurangan berat bahan
dan kursibel sebelum dipanaskan dengan berat bahan dan kursibel setelah
dilakukan pemanasan adalah 0.7 gram.
Sampel tepung daun ketapang, berat kursibel kosong sebagai wadah
bahan praktikan sebelum dipanaskan adalah 16,91 gram kemudian diisi dengan 2
gram tepung daun ketapang sehingga menunjukkan berat sebelum dipanaskan
seberat 18,91 gram. Setelah dilakukan pemanasan dengan suhu 105oC selama 2
jam, kursibel berserta isinya ditimbang kembali dan menunjukkan berat pada
timbangan analitik seberat 18,74 gram. Kadar air bahan diketahui dari hasil
pengurangan berat bahan dan kursibel sebelum dipanaskan dengan berat bahan
dan kursibel setelah dilakukan pemanasan adalah 0.17 gram.
Sampel tepung kol, berat kursibel kosong sebagai wadah bahan praktikan
sebelum dipanaskan adalah 20,60 gram kemudian diisi dengan 2 gram tepung kol
sehingga menunjukkan berat sebelum dipanaskan seberat 20,60 gram. Setelah
dilakukan pemanasan dengan suhu 105oC selama 2 jam, kursibel berserta isinya
ditimbang kembali dan menunjukkan berat pada timbangan analitik seberat 22,38
gram. Kadar air bahan diketahui dari hasil pengurangan berat bahan dan kursibel
sebelum dipanaskan dengan berat bahan dan kursibel setelah dilakukan
pemanasan adalah 0.22 gram.
Penentuan kadar air dengan metode pengeringan atau oven ini cukup
mudah dan murah namun memiliki kelemahan diantaranya bahan air selain air
juga ikut menguap dan ikut hilang bersama uap air. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kadar air suatu bahan pangan adalah daya simpan bahan, air bebas
dan air terikat, kadar air basis basah dan kering, aktifitas air, kelembaban relatif
dan kelembaban mutlak serta sifat fisik dari bahan. Beberapa faktor yang dapat
memengaruhi analisis air metode oven diantaranya adalah yang berhubungan
dengan penimbangan sampel, kondisi oven, pengeringan sampel, dan perlakuan
setelah pengeringan. Faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi oven seperti
suhu, gradien suhu, kecepatan aliran dan kelembaban udara adalah faktor-faktor
yang sangat penting diperhatikan dalam metode pengeringan dengan oven.
Penentuan kadar air suatu bahan pangan bergantung pada sifat bahan pangan itu
sendiri, dari bahan yang telah di uji kadar airnya maka bahan yang kadar airnya
rendah memiliki daya simpan yang lebih baik (Andarwulan, 2011).

9
10

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari praktikum penentuan kadar air adalah


kadar air dalam bahan makanan sangat mempengaruhi kualitas dan daya simpan
dari pakan. Diketahui kadar air tepung bandotan adalah 0,62 %, tepung bayam
1,3 % , tepung ganggang 1,16%, tepung gulma itik 3,5%, tepung ketepang
0,91% dan tepung kol 0,98%.

5.2. Saran

Sebaiknya para praktikan lebih berhati-hati ketika menggunakan alat


laboratorium yang bersifat sensitif dan berbahaya.

10
11

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, NA. 2014. Kajian Terhadap Kadar Air Tepung Jagung dan tepung
Karaginan sebagai Bahan Baku Puding Jagung. Universitas Negeri
Gorontalo.
Andarwulan, Nuri ,dkk. 2011. Analisis Pangan. Dian Rakyat. Jakarta.
Fauzana, NA.2017. Bahan Ajar : Bahan Tambahan Pakan Ikan. Fakultas
Perikanan Dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Hastuti, Sri., Syamsul Arifin., Darimiyya Hidayati. 2012. Pemanfaatan Limbah
Cangkang Rajungan sebagai Perisa Makanan Alami. Jurnal Agrointek
Volume 6 Nomor 2 (88-96).
K. N. Agbafor, A. G. Engwa and I. K. Obiudu., 2015. Analysis of Chemical
Composition of Leaves and Roots of Ageratum conyzoides : International
Jurnal of Current Research and Academic Review, 3(11), pp, 60-65.
Malangi,L.P. 2012. Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktifits Antioksidan
Ekstrak biji buah Alpukat (persea americana mill) JURNAL MIPA
UNSRAT vol. 1 (1) : 5-10.
Manimaran, M. 2013. Effect of Farm Nutrient Resources Along with Inorganic
Phosphorus (P) Supplying Fertilizers on High Quality Maize Production.
Journal of Cereals and Oilseeds Volume 5 Nomor 1 (6-8).
Marela, HA. 2016. Laporan Praktikum Nutrisi Ikan. Fakultas Perikanan Dan
Kelautan Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Sharoba., Abd El Salam., Hoda H. Hafez. 2014. Production and Evaluation of
Gluten Free Biscuits as functional Foods for Celiac Disease Patients.
Journal of Agrolimentary Processes and Technologies Volume 20 Nomor
3 (203-214).
Sudarmadji, Slamet., Bambang Haryono., Suhardi. 2010. Analisa Bahan makanan
dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Tim Dosen Nutrisi Ikan. 2017. Buku Penuntun Praktikum Nutrisi Ikan. Fakultas
Perikanan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
Zahro, N. 2013. Analisa Mutu Pakan Dan Hasil Pertanian. Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Jember.

11
12

LAMPIRAN

Penimbangan Bahan Uji Kadar Air dsikator uji Kadar Air

Penimbangan Kursibel Kursibel yang di isi Bahan uji kelarutan

Uji penentuan kadar air Pengovenan bahan uji kadar air

12
13

Hasil Setelah di Oven

13

Anda mungkin juga menyukai