Abstrak
Pendahuluan
Ikan hias merupakan bagian dari kumpulan ikan yang banyak diminati
karena keindahan warna, bentuk tubuh yang cantik dan tingkah laku yang menjadi
ciri khasnya. Kurang lebih 240 spesies ikan hias air tawar di produksi di
Indonesia, baik dari hasil penangkapan lagsung di alam maupun hasil budidaya.
Diantaranya sudah banyak mengisi pasar ekspor ke berbagai negara seperti: Asia,
Jepang, Amerika, Eropa, Australia, dan Timur Tengah (Kusrini et al., 2015).
Ikan hias memliki bentuk dan ukuran yang unik, oleh sebab itu ikan hias
dapat dinilai dari penampilannya. Keberadaan ikan hias saat ini tidak hanya
dimanfaatkan sebagai hiburan atau hobi, melainkan dapat di gunakan dalam
bidang pendidikan, penelitian, medis maupun keperluan konservasi alam. Dengan
kelimpahan ikan hias yang ada di Indonesia dapat membuka peluang ekspor
keberbagai negara, sehingga budidaya ikan hias dapat ditingkatkan oleh
masyarakat Indonesia (Setiawan, 2023).
Ikan Molly merupakan komoditi ikan hias air tawar di Indonesia. Ikan
Molly termasuk dalam jenis ikan yang melahirkan anaknya atau biasa di sebut
dengan live brearer dan ikan molly juga bersifat omnivora. Ukuran tubuhnya
relatif kecil, maksimal sekitar 12 cm memiliki warna dan bentuk tubuh yang
beragam akibat persilangan dan mutasi. Molly balon misalnya, yang bertubuh
seperti bola akan tampak sangat bagus seperti maskoki mini bila ukurannya sudah
besar. (Sudarto, 2004).
1
Laporan Praktikum Acara 1 1 Maret 2024
Genetika dan Pemuliaan Ikan
Adapun tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah untuk mengenal cara
ikan molly berkembang biak, untuk melihat adanya variasi fenotif pada hasil
persilangan karena adanya gen warna yang dominan, untuk melihat adanya gen
terangkai kromosom X, untuk melihat adanya gen terangkai kromosom Y, untuk
melihat adanya dominansi, serta melihat ekspresi gen atas dasar homozigot atau
heterozigot rangkaian genotif dan fenotif ikan molly.
Bahan dan Metode
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Praktikum Genetika dan Pemuliaan Ikan dilaksanakan pada hari Jumat 1
Maret 2024 – selesai di tempat kediaman masing masing.
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada kegiatan praktikum ini
adalah aquarium volume air 50 ml, tanaman air hydrilla, induk ikan molly,dan
pakan ikan molly berupa butiran dan cacing sutra.
(metode dibuat dalam bentuk paragraf)
Prosedur Kerja
Akuarium dipersiapkan terlebih dahulu dan diisi air sepenuhnya.
Kemudian dipilih indukan yang telah ditentukan warna jantan dan betina
berdasarkan pengelompokkan, satu jantan dan satu betina, kemudian dipijahkan.
Setelah itu, dimasukkan tanaman hydrilla, dan ikan molly diberikan pakan setiap
hari. Induk yang sudah bunting dipisahkan dan ditunggu hingga beranak. Lalu,
dicatat jumlah dan warna anakan, serta perbandingan warna anakan.
Hasil dan Pembahasan
Hasil Indukan
Tabel 1.1 Indukan ikan molly
Jantan Betina
2
Laporan Praktikum Acara 1 1 Maret 2024
Genetika dan Pemuliaan Ikan
Pembahasan
Ikan molly adalah ikan yang hidup dalam air tawar dan merupakan bagian
dari keluarga Poeciliidae. Menurut Hasnidar (2019), menjelaskan bahwa
perkawinan pada ikan molly, seperti pada banyak ikan lainnya, melibatkan proses
pemijahan di mana betina melepaskan telurnya dan jantan mengeluarkan sperma
untuk membuahi telur-telur tersebut. Setelah itu, telur-telur tersebut menetas dan
menjadi larva, kemudian berkembang menjadi ikan muda
Waktu yang dibutuhkan untuk pemijahan ikan molly bisa bervariasi
tergantung pada berbagai faktor. Hal ini sejalan dengan pernyataan Raja et al.,
(1985) yang menyatakan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi lamanya
pemijahan ikan molly dapat berupa kondisi lingkungan, usia dan kesehatan ikan,
serta faktor genetik. Secara umum, pemijahan biasanya terjadi setiap beberapa
minggu atau bulan sekali, tergantung pada kondisi dan lingkungan tempat ikan
molly tersebut tinggal.
Ikan molly yang dipijahkan membutuhkan waktu kurang lebih 3 minggu
dan menghasilkan anakan jantan dan betina yang memiliki variasi Genotif pada
jantan XcpY, XchY dan XcpXch, XchXch pada ikan betina sedangkan variasi
Fenotip pada ikan jantan memiliki warna tubuh putih dengan ekor gelap dan pada
betina memiliki warna yang sama dan ekor transparan dan ekor cauas.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kematian pada ikan molly antara
lain yaitu : lingkungan yang tidak cocok, perubahan suhu air, kualitas air yang
buruk, dan parameter lingkungan lainnya yang tidak sesuai dapat menyebabkan
stres pada anakan ikan molly dan mengakibatkan kematian. Anakan ikan molly
rentan terhadap penyakit, terutama jika lingkungan air tidak bersih. Penyakit
seperti infeksi bakteri, parasit, atau jamur dapat menyerang anakan dan
menyebabkan kematian. Beberapa anakan mungkin lahir dengan cacat genetik
3
Laporan Praktikum Acara 1 1 Maret 2024
Genetika dan Pemuliaan Ikan
atau masalah kesehatan lainnya yang membuat mereka rentan terhadap kematian
(Samsugi et al., 2022).
Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada kegiatan praktikum ini adalah variasi fenotif
yang dihasilkan dari kegiatan pemijahan ikan molly dengan dominasi paling
banyak adalah anakan yang dihasilkan berwarna putih dengan ekor kelam
(caudalis). Penurunan sifat ekor kelam (caudalis) pada anakan yang dihasilkan
merupakan gen terangkai kromosom X yang diturunkan dari sifat induk betina,
dan gen terangkai kromosom Y yang diturunkan dari sifat induk jantan.
DAFTAR PUSTAKA
Hasnidar, H. (2019). Aspek biologi reproduksi ikan molly, Poecilia latipinna
(Lesueur 1821) di tambak Bosowa Kabupaten Maros. Jurnal Iktiologi
Indonesia, 19(3), 375-390.
Kusrini, E., Cindelaras, S., & Prasetio, A. B. (2015). Pengembangan Budidaya
Ikan Hias Koi (Cyprinus carpio) Lokal di Balai Penelitian Dan
Pengembangan Budidaya Ikan Hias Depok. Media Akuakultur, 10(2), 71-
78.
Raja, R.C. dan DS William. (1985). Kamus Genetika. Pers Universitas Oxford.
New York Oxford, Jumlah 480 hal.
Samsugi, S., Gunawan, R. D., Priandika, A. T., & Prastowo, A. T. (2022).
Penerapan Penjadwalan Pakan Ikan Hias Molly Menggunakan
Mikrokontroler Arduino UNO dan Sensor RTC DS3231. Jurnal Teknologi
dan Sistem Tertanam, 3(2).
Setiawan, J. (2023). Efektifitas Persilangan Ikan Molly Balon Sunkist (Poecilia
sphenops) dengan Molly Marbel (Poecilia sphenops) Terhadap Variasi
Warna. Disertasi. Politeknik Negeri Lampung.
Sudarto. (2004). Dua Cara Untuk Memperkecil Silang dalam (inbreeding). Warta
Penelitian Perikanan Indonesia, 11(9-11).