Anda di halaman 1dari 19

“ BUDIDAYA IKAN NILA “

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kewirausahaan

Dosen Pengajar
Dr.Ir. Rahidin H. Anang, MP
Rahmat Kurniawan, S.P., M.Si

Disusun Oleh
PUTRA RAMADHANI_442020003

Program Studi Akuakultur


Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Palembang
Tahun Ajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahnya, jadi penyusunan usulan
proposal ini dapat diselesaikan.
Proposal ini disusun dalam rangka memenuhi tugas ujian
tengah semester, mata kuliah Dasar Kewirausahaan.
Penyusun menyadari bahwa proposal ini masih ada
kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran
kami harapkan demi proposal ini menjadi lebih baik dan saya
berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Palembang, November 2021

Putra Ramadhani
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………….
1.2 Identifikasi Usaha…………………………………………….
1.3 Lokasi Usaha…………………………………………………

BAB II. PEMILIHAN RENCANA USAHA


2.1 Alasan Pemilihan Usaha……………………………………...
2.2 Prospek Usaha………………………………………………..
2.3 Aspek Produksi Usaha………………………………………..
2.4 Aspek Manajemen Usaha…………………………………….

BAB III. RENCANA PEMBIAYAAN USAHA


3.1 Analisa Biaya Usaha………………………………………….
3.2 Analisa Rencana Pendapatan…………………………………
3.3 Analisa Rencana Pemasaran………………………………….

BAB IV. REKOMENDASI


4.1 Harapan Pelaksanaan Usaha…………………………………..
4.2 Foto Tempat dan Foto Produk Usaha…………………………
4.3 Profil Calon Wirausaha Baru………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Budidaya Perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembang
biakkan ikan. Pentingnnya usaha budidaya perikanan tidak lepas
dari peran penting pemerintah serta orang yang mengelola
budidaya tersebut. Adapun usaha yang dilakukan untuk
mengembangkan budidaya perikanan yaitu dengan memberikan
rekomendasi kepada calon pemilik budidaya perikanan untuk
mendapatkan sertifikat budidaya ikan yang baik. Masalah yang
sering dihadapi oleh h yaitu dalam penentuan untuk
merekomendasikan penerima sertifikat yang layak
mengembangkan budidaya perikanan dan yang tidak layak untuk
mengembangkan budidaya perikanan.
Dalam penentuan untuk merekomendasikan penerima setifikat
melalui beberapa proses diantaranya proses penilaian cara
budidaya ikan yang baik. Dimana proses penilaian masih
mengalami kendala yaitu dalam pengumpulan data yang masih
dilakukan dengan cara sederhana dengan membawa kertas
panduan cara budidaya ikan yang baik kemudian diisi satu persatu
oleh pemilik budidaya perikanan tersebut mengakibatkan proses
pengumpulan data memerlukan waktu yang cukup lama sehingga
waktu yang diperlukan tidak efisien, masalah berikutnya yaitu
tidak adanya sistem informasi tentang cara budidaya ikan yang
baik pada sebuah budidaya perikanan sehingga masyarakat sulit
mengembangkan budidaya perikanan miliknya karena informasi
dari pemerintah yang kurang serta tidak adanya pemberitahuan
tentang ketentuan budidaya ikan yang baik. Masalah lainnya yang
juga sering dihadapi yaitu proses perhitungan yang masih
dilakukan dengan menggunakan perhitungan manual, sehingga
mengakibatkan terjadinya inkonsistensi hasil perhitungan karena
hasil yang dihitung langsung di lapangan kemungkinan akan
berbeda dengan perhitungan yang dihitung oleh pemerintah di
kantor.

1.2 Identifikasi Usaha


Setiap orang pasti membutuhkan makanan sebagai sumber energi
mereka agar bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan
maksimal. Selain sayuran dan buah yang mengandung nutrisi yang
banyak. Ikan juga memiliki kandungan nutrisi yang tak kalah
banyaknya. Ikan tidak hanya memiliki manfaat baik bagi orang
dewasa saja tetapi juga sangat baik untuk anak kecil terutama
dalam masa tumbuh kembangnya karena akan berpengaruh pada
perkembangan otak anak. Oleh sebab itu, permintaan penjualan
ikan untuk dikonsumsi terus mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun.
Karena permintaan konsumen yang tinggi inilah yang membuat
banyak orang mulai merintis usaha budidaya ikan konsumsi. Ikan
yang paling banyak dikonsumsi adalah ikan air tawar. Hal ini juga
bisa menjadi salah satu peluang usaha desa yang menjanjikan
karena budidaya ikan air tawar untuk dikonsumsi ini tidak
membutuhkan biaya yang besar dan perawatannya pun tergolong
mudah namun memiliki harga jual yang cukup terjangkau.
Berikut ini beberapa peluang usaha di desa saya :

 Budidaya Ikan Nila


Ikan jenis ini juga mempunyai banyak penggemar karena
memiliki rasa yang lezat. Terbukti dengan selalu adanya menu
ikan nila di berbagai tempat makan seperti warung makan,
restauran, pecel lele, dan sebagainya. Ikan nila juga tidak sulit
dalam pemeliharaannya. Tidak salah jika banyak yang mencoba
membudidaya ikan air tawar ini.
Salah satu kendala dalam usaha budidaya ikan ini adalah
banyaknya pesaing. Karena, ikan nila memiliki harga yang
cukup mahal dipasaran dan juga proses perkembangbiakannya
lebih cepat dibandingkan dengan jenis ikan air tawar yang
lainnya serta ikan ini juga mudah beradaptasi dengan
lingkungan.

1.3 Lokasi Usaha


Lokasi usaha di desa saya sendiri. Desa Maur Baru, Kecamatan
Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera
Selatan. Daerah yang strategis untuk pemasaran karena banyak
peminatnya. Di lokasi saya ada 6 kolam, 2 kolam tanah ukuran
20x15 kedalaman 3m, satu kolam tanah ukuran ±10x10
kedalaman 1,7m, satu kolam tanah ukuran 5x8 kedalaman 4m,
dan 2 kolam terpal bundar ukuran 5x3.
Lokasi di daerah saya memiliki peluang besar dalam perikanan,
dan peminat ikan konsumsi lebih banyak membutuhkan untuk
acara sedekah atau acara pernikahan. Melihat lokasi yang dekat
dengan sumber air dan lokasi ini juga sudah pernah
membudidayakan ikan Nila, ikan Mas, ikan Lele, dan ikan
Patin. Maka dapat dipastikan bahwa air di daerah tersebut cocok
untuk membudidayakan ikan tersebut.
BAB II
PEMILIHAN RENCANA USAHA

2.1 Alasan Pemilihan Usaha Budidaya Ikan Nila

Perkembangan perikanan di Indonesia sudah mengalami kemajuan


dengan ditemukan berbagai teknik untuk meningkatkan kuantitas
dan kualitas produksi.
Oleh sebab itu, kemajuan teknik pembudidaya memiliki
keuntungan bagi pelaku usaha pembudidaya ikan, baik pemula
maupun profesional untuk bisa mengaplikasikannya di berbagai
tempat. Lahan sempit tidak lagi menjadi kendala utama dalam
membangun pembudidayaan ikan. Medianya bisa dibuat dari
berbagai bahan yang memungkinkan bisa menampung air. Selain
itu, untuk kebutuhan pakan juga bisa dibuat sendiri sesuai
kebutuhannya sehingga bisa menekan biaya dan bisa mempercepat
pertumbuhan ikan.
Penerapan usaha budidaya ikan bisa dipilih sesuai kemampuan dan
kondisi, bisa memilih segmen pembibitan atau pembesaran.
Keduanya sama-sama menguntungkan tergantung sisi pasar yang
sedang berkembang dan jaringan yang dimiliki oleh pembudidaya.
Hanya saja, pembibitan ikan siklus produksinya bisa lebih cepat
dibandingkan usaha pembesaran ikan.

2.2 Prospek Usaha Pembenihan dan Pembesaran Ikan Nila

Perencanaan Dari Sebuah Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi saat


ini merupakan salah satu usaha ekonomi produktif bagi
masyarakat. Segmen usaha budidaya ikan berdasarkan proses
produksinya, dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu usaha
pembenihan, pendederan, dan pembesaran ikan. Usaha yang
dipilih dalam kegiatan budidaya ikan sangat bergantung pada
permintaan pasar, teknis operasional, serta implementasinya.
Permintaan ikan konsumsi khususnya ikan Nila yang semakin
meningkat menjadikan peluang usaha sangat terbuka bagi para
pelaku usaha pembesaran. Dengan tingkat konsumsi yang tinggi
yang terlihat melalui warung-warung makanan dengan menu ikan
Nila, berdampak secara langsung terhadap kebutuhan benih ikan
Nila oleh para pengusaha. Kondisi ini membuat para pembudidaya
pembenihan ikan Nila untuk semakin memanfaatkan usaha
pemasaran produknya, karena banyak konsumen yang datang
langsung ke lokasi pembenihan.
Untuk satu siklus perencanaan dari sebuah usaha pembenihan ikan
konsumsi dengan jangka waktu antara 30-40 hari dapat
menghasilkan benih ikan Nila 30.000-50.000 ekor dengan berbagai
macam ukuran. Berdasarkan ukurannya, dalam satu siklus tersebut
sebagian besar ditawarkan/dijual dengan ukuran 5-6 cm.
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan
Perencanaan Dari Sebuah Usaha Pembenihan Ikan Nila adalah,
6M (Man, Money, Material, Machine, Method, dan Market) serta
informasi guna kebutuhan agar usaha menjadi lancar dan
berkelanjutan.

2.3 Aspek Produksi Usaha Budidaya Ikan Nila

1. Penentuan Komoditas
Komoditi perikanan yang mempunyai peluang besar untuk
dibuat suatu rencana bisnis (business plan) khususnya di daerah
saya adalah ikan nila. Ikan nila memiliki beberapa keunggulan
yaitu ikan nila memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat, ikan
nila juga mudah dibudidayakan, dagingnya cukup tebal serta
dari segiharga ikan nila lebih murah. Sedangkan berdasarkan
data statistik tingkat konsumsi ikan, wilayah Musi Rawas Utara
merupakan wilayah dengan tingkat konsumsi ikan Nila yang
tinggi. Maka dari itu peluang usaha budidaya ikan Nila dinilai
akan sangat menguntungkan.

2. Penetapan Lokasi
Lokasi yang akan digunakan dalam perencanaan ini terletak di
daerah saya sendiri. Desa Maur Baru, Kecamatan Rupit,
Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan.
Daerah yang strategis untuk pemasaran karena banyak
peminatnya. Di lokasi saya ada 6 kolam, 2 kolam tanah ukuran
20x15 kedalaman 3m dengan penebaran bibit 3.000 untuk satu
kolam, karena dua kolam jadi 6.000 bibi ikan, 1 kolam tanah
ukuran ±10x10 kedalaman 1,7m dengan penebaran 2.500 bibit
ikan, satu kolam tanah ukuran 5x8 kedalaman 4m dengan
penebaran 1.800 bibit ikan, dan 2 kolam terpal bundar ukuran
5x3 dengan penebaran satu kolam 1.500, karena dua kolam jadi
3.000 bibit ikan.

3. Benih
Benih ikan dibeli dari pengusaha pembenihan ikan Nila di
sekitar lokasi budidaya. Benih yang akan ditebar dengan
mempertimbangkan padat tebar ideal dan meminimalisir
terjadinya kepadatan berlebih pada satu kolam.

4. Tenaga kerja
Tenaga kerja yang akan dimaksimalkan berjumlah 3 orang
termasuk pemilik usaha yang bersifat tetap dengan waktu kerja
bergantian ketika memasuki proses pembesaran.

5. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan pada saat pembukaan lahan memungkinkan
potensi munculnya hama dan parasit yang menyebabkan
penyakit bagi ikan, maka untuk Pengendaliannya dengan seleksi
ikan yang tahan penyakit.
Vacsinasi Ich, mengurangi kepadatan ikan, kondosi perairan
cukup oksigen. Jika di kolam terpal, air kolam diusahakan
mengalir terus menerus dan pemberian pakan yang baik untuk
meningkatkan daya tahan tubuh ikan atau menaikkan suhu air
yang berkisar 28-32oC`

2.4 Aspek Manajemen Usaha Budidaya Ikan Nila

1. Aspek Ekonomi
Untuk menghitung estimasi permintaan ikan, peneliti
menggunakan data permintaan ikan Daerah pada tahun
sebelumnya yaitu tahun 2020. Data tersebut di estimasi,
sehingga nilai hasil estimasi permintaan ikan nasional tahun
2020 yaitu, 4.120,25 Ton. Dari data tersebut sangat berpeluang
besar untuk membudidayakan ikan nila baik pembibitan ataupun
pembesaran.

2. Pemasaran
Strategi pemasaran yang akan dilakukan terbagi menjadi
beberapa cara yang akan dilakukan secara bertahap. Dimulai
dari strategi pemasaran dengan menjual ikan ke pasar dan ke
rumah makan, restoran, kafe, atau katering nasi box. Jika
strategi tersebut dinilai belum efektif, maka strategi selanjutnya
yang akan dilakukan adalah melalui promosi di media sosial dan
memberikan tawaran ikan segar yang sudah dibersihkan dan
siap untuk diantar langsung ke konsumen.

3. Fasilitas Budidaya
Fasilitas wadah budidaya yang digunakan yaitu kolam tanah.
Dengan memaksimalkan luas lahan yang ada, maka akan dibuka
7 buah kolam dengan luas 1.370m2. Setelah mempersiapkan
kolam tanah,maka perlu dilakukan pengelolaan tanah sebelum
dilakukannya proses budidaya sebagai bentuk proses pengalih
fungsian lahan dari lahan kering menjadi lahan basah.
Pengelolaan tanah bertujuan untuk menciptakan kondisi
optimum tanah agar dapat menyediakan lingkungan yang layak
sebagai tempathidup ikan. Pengelolaan tanah meliputi
pengolahan tanah, pengapuran dan pemupukan. Setelah
dilakukan pengolahan tanah, langkah selanjutnya adalah
pengelolaan air. Pengisian air ke dalam kolam dilakukan untuk
mempercepat proses penguraian (dekomposisi) unsur-unsur
organik dari pupuk menjadi unsur anorganik yang dapat
menyuburkan kolam.
BAB III
RENCANA PEMBIAYAAN USAHA

3.1 Analisis Biaya Usaha

A.Biaya Investasi (Fix Cost)


Barang Jumlah Harga Satuan Nilai Biaya
Barang (Rp) (Rp)

Timbagan 1 Pcs 100.000 100.000


Serokan 5 Pcs 50.000 250.000
Ember 7 Pcs 25.000 175.000
Mesin
Oksigen 2 pcs 500.000 1.000.000

Oksigen
Tabung 1 Pcs 70.000 70.000

Total Biaya 1.595.000


B. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)
Barang Jumlah Harga Satuan Nilai Biaya
Barang (Rp) (Rp)
Bibit Ikan
Ukuran >5 13.300 300 3.990.000
cm
Pakan 124 Karung,
Hi Pro Vite Stok 7 bulan 248.000/karun 30.752.000
g 30 kg
Per orang x 7
Tenaga Kerja Bulan 500.000/bulan 3.500.000

Suplemen,
dan Listrik Per 7 Bulan 250.000/bulan 1.750.000

Total Biaya 39.992.000

Biaya operasional untuk kendaraan seperti BBM, itu


akan di hitung berdasarkan jarak tempuh saat pengantaran
bibit ikan, atau pada saat menjual ikan keluar daerah. Dan
biaya operasional ini akan mempengaruhi kenaikan harga
pada penjualan ikan nanti.

Jadi total seluruh biaya untuk modal adalah :


Rp 41.587.000 jt
3.2 Analisa Rencana Pendapatan

Setelah ikan nila berumur 180-184 hari, maka ikan bisa dapat di
panen. Rata-rata berat ikan bisa mencapai 500 gr/ekor. Jadi satu
kilogram berisi 2 ekor ikan. Dari 13.300 ekor ikan dibagi 2, jadi total
seluruh berat ikan adalah 6.650 kilogram. Harga ikan nila dipasaran
saat ini sekitar Rp 35.000/kg.
Jadi 6.650x35.000 = Rp. 232.750.000.
Untuk modal keseluruhan adalah Rp 41.587.000

Rp. 232.750.000 – 41.587.000 = Rp. 191.163.000

Jadi keutungan yang di dapatkan selama 6 bulan budidaya ikan nila


sebesar Rp. 191.163.000

3.3 Analisa Rencana Pemasaran

Untuk rencana pemasaran, saya akan menjual menjual sendiri, seperti


dijual ke pasar-pasar atau di titipkan ke penjual sayur keliling, di jual
ke warung makan, warung pecel lele, ketering nasi box, atau ke
restoran, di jual ke para pengecer ikan di pasar, ataupun di jual keluar
daerah. Jika dalam rencana pemasaran ini tidak 100% terjual, maka
bisa menggunakan cara menjual secara online, menawarkan di sosial
media ataupun memberi kabar dan disebar oleh teman ataupun
keluarga, baik penjualan bibit ikan, ikan besar siap jual akan di jual,
dan memberikan tawaran ikan segar yang sudah dibersihkan dan siap
untuk diantar langsung ke konsumen.
Untuk penjualan kepada para pengecer ikan, maka setiap bulan saya
akan selalu menyediakan stok ikan. Untuk cara penjualan seperti ini
dalam 6 kolam akan disediakan atau diisi ukuran ikan yang berbeda-
beda, jadi setiap satu bulan akan dipanen ikan satu kolam yang
ukuranya sudah siap dijual. Dengan cara ini maka stok ikan setiap
bulan akan mencukupi untuk dijual kepada para pengecer ikan di
pasar.
BAB IV
REKOMENDASI

4.1 Harapan Pelaksanaan Usaha

Harapan saya dalam pelaksanaan usaha budidaya ikan nila ini


untuk kedepannya agar tetap terus berjalan, agar bisa
mencukupi kebutuhan konsumsi ikan untuk masyarakat di
daerah saya, dan harapan saya hasil produksi saya bisa sampai
terjual di pasar-parah luar daerah, dan untuk pembibitan
harapan kedepan saya agar mencukupi para pembudidaya
baru ataupun untuk pembudidaya yang sudah lama
membudidaya ikan.
Harapan saya untuk dalam budidaya ikan nila ini setidak nya
70 – 80% terjual, dari 100% jumlah ikan. Total seluruh bibit
ikan yaitu 13.300 ( 100% jumlah ikan) – 2.660 (20% dari
100% jumlah ikan), maka jumlah nya adalah 10.640 (80%)
ekor ikan yang akan terjual.
4.2 Foto Tempat dan Foto Produk Usaha
4.3 Profil Calon Wirausaha Baru

Nama : Putra Ramadhani


Nim : 442020003
Prodi : Akuaultur
Tempat Tanggal Lahir : Rawa Banda, 26 November
2002
Alamat Tempat Tinggal : Desa Maur Baru,
Kecamatan Muara Rupit,
Kabupaten Musi Rawas
Utara, Provinsi Sumatera
Selatan (31654)
Umur : 19 Tahun
Status : Mahasiswa
Nomor HP/WA : 085319055021 /
082269547276
Jenis Usaha : Budidaya Ikan Nila

Anda mungkin juga menyukai