Anda di halaman 1dari 2

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistematika dan Morfologi Ikan Lele (Clarias sp)


Menurut Makmur (2006), klasifikasi Ikan Lele (Clarias sp.) adalah sebagai
berikut:
kingdom : Animalia
filum : Chordata
kelas : Pisces
ordo : Ostariophysi
family : Clariidae
genus : Clarias
spesies : Clarias sp.
Bentuk tubuh ikan lele memanjang, agak silindris (membulat) dibagian
depan dan mengecil ke bagian ekornya. Kulitnya tidak memiliki sisik, berlendir,
dan licin. Jika terkena sinar matahari, warna tubuh ikan lele dumbo berubah
menjadi pucat dan jika terkejut warna tubuhnya otomatis menjadi loreng seperti
mozaik hitam-putih. Mulut ikan lele dumbo relatif lebar, yaitu sekitar seperempat
dari panjang total tubuhnya. Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan
tubuh memanjang dan kulit licin. Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish,
siluroid, mudfish dan walking catfish. Ikan lele tidak pernah ditemukan di air
payau atau air asin hanya di air tawar (Rahmawati, 2011).

Ikan lele yang bertubuh sedang, panjang total mencapai 25 cm, namun
umumnya kurang dari 20 cm. tubuhnya lebar, pipih, dengan mulut agak
meruncing. Sirip-sirip punggung (dorsal), ekor, sirip dada dan juga sirip dubur
berwarna gelap. Sepasang jari-jari terdepan pada sirip perut berubah menjadi alat
peraba yang menyerupai cambuk atau pecut yang memanjang hingga ke ekornya,
dilengkapi oleh sepasang duri dan 2-3 jumbai pendek. Ikan lele memiliki bentuk
dan ukuran tertentu dan berbeda antara ikan yang satu dengan ikan yang lain. Hal
ini menunjukkan bahwa ada spesifikasi tertentu pada karakteristik, bentuk dan
ukuran tubuh ikan sepat siam di alam. Analisa morfometri merupakan suatu
analisis atau pengamatan terhadap morfologi ikan lele (Effendi, 2013).
2.3. Seksualitas Ikan Lele (Clarias sp.)

Ikan lele yang siap kawin ditandai dari ciri-ciri fisiknya, disamping
faktor usia. Ciri fisik yang menonjol adalah perut yang sangat buncit pada betina
sedangkan jantan tampak sangat agresif mengejar betina. Ikan mulai mencapai
kematangan seksual ketika berumur 1 tahun dengan panjang tubuh berkisar 150
hingga 750 mm. Pematangan gonad terjadi pada musim hujan, dimana
suhu perairan yang ideal di atas 22 0C. Pada prinsipnya, seksualitas hewan terdiri
dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina. Begitu pula seksualitas pada ikan,
yang dikatakan ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil
sperma,sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur.
Suatu populasi terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, maka populasi
tersebut disebut populasi heteroseksual, bila populasi tersebut terdiri dari ikan-
ikan betina saja maka disebut monoseksual. Sifat seksual primer pada ikan tandai
dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses
reproduksi, yaitu ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina, dan testis dengan
pembuluhnya pada ikan jantan. Sifat seksual sekunder ialah tanda-tanda luar yang
dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina (Widjowati, 2011).

Anda mungkin juga menyukai