Anda di halaman 1dari 3

Kromosom DNA IKAN

IKAN LELE

Disusun Oleh :

Dwi Rizki Septiana


Feldya Dheanda Absharina
Khoirul Anwar
Maharani Retasha Amalia Rossa
Sindi Ardila
Zellica Gevira

BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERAIRAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebagai negara maritim, Indonesia yang memiliki luas laut 5,8 juta km dengan jumlah
pulau 17.504 dan garis pantai terpanjang kedua di dunia, dinugerahi kekayaan sumber daya
ikan yang beraneka ragam dan melimpah. Berdasarkan kajian potensi sumber daya ikan
nasional mencapai 65 jta ton/tahun dengan rincian perikanan tangkap sebesar 7,4 juta
ton/tahun dan budidaya sebesar 57,6 juta ton/tahun. Kondisi ini merupakan anugerah bagi
bangsa Indonesia yang dapat didayagunakan sebagai penggerak ekonomi nasional, penyedia
lapangan kerja, penghasil devisa serta pendukung terwujudnya ketahanan pangan dan gizi
nasional. Namun sayangnya tidak sepenuhnya potensi sumber daya perikanan yang berda
diwilayah perairan mampu mencukupi kebutuhan pangan nasional, sehingga perlu
pengembangan sumber daya perikanan pada wilayah perikanan budidaya terlebih pada
budidaya air tawar. (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2018).
Pengelolaan budidaya ikan khususnya pada ikan lele, sangatlah perlu memperhatikan
efisiensi serta produktivitas usaha dan juga kualitas dari ikan tersebut. Hal ini haru diimbangi
dengan upaya perbaikan dan peningkatan kualitas dari induk maupun benih dari ikan lele.
Saat ini disinyalir telah terjadi penurunan kualitas induk maupun bibit benih ikan lele yang
dipelihara oleh petani ikan. Beberapa usaha penelitian telah dilakukan dalam upaya
peningkatan produksi serta perbaikan kualitas genetik ikan lele seperti program seleksi,
manipulasi jenis kelamin melalui perlakuan hormonal maupun manipulasi kromosom. Untuk
itu mengetahui karakteristik kromosom dan genom pada ikan lele sangatlah penting demi
diperolehnya indukan serta bibit benih lele yang unggul.
Salah satu cara perbaikan kromosom turuanan adalah dengan metode rekayasa
kromosom. Rekayasa kromosom adalah suatu teknik untuk mengubah kromosom ikan
normal diploid (2N) hasil kontribusi 1N set kromosom betina dan 1N jantan. Pada rekayasa
kromosom, individu normal 2N dapat dibuat dengan sumber kromosom dari betina
(ginogenesis) atau jantan saja (androgenesis), serta jumlah kromosom dapat ditingkatkan
menjadi poliploid (3N atau 4N). Penerapan teknologi rekayasa kromosom di Indonesia telah
dimulai sejak tahun 1985 (Gustiano & Sumantadinata, 1987). Namun demikian
perkembangan teknologi ini dalam konteks perbaikkan mutu genetik ikan tidak berjalan
sebagaimana diharapkan karena tidak diletakkan dalam kerangka program breeding yang
besar dan terarah.
1.2. Tujuan Dan Manfaat
Mengetahui potensi bibit dan indukan lele yang berkualitas, dengan melihat dari
karakteristik kromosom dan genom yang terkandung. Sehingga nantinya mudah dalam
penentuan bibit dan indukan yang berkualitas pada saat melakukan rekayasa produksi pada
ikan lele.

Anda mungkin juga menyukai