Anda di halaman 1dari 4

APLIKASI SELEKTIF BREEDING PADA PERIKANAN

Usaha budidaya ikan menunjukkan perkembangan yang sangat pesat dari tahun
ketahun. Hal ini dapat diakibatkan oleh semakin bertambahnya kesadaran manusia untuk
mengkonsumsi ikan dan bertambahnya jumlah penduduk setiap tahun serta menurunnya
jumlah ikan hasil tangkapan. Jenis ikan yang dibudidayakan juga semakin beragam, mulai
dari ikan konsumsi hingga ikan hias. Dalam usaha budidaya ikan secara intensif dibutuhkan
benih dan induk yang bermutu. Induk yang bermutu akan dapat menghasilkan benih ikan
yang bermutu pula. Sedangkan dengan melakukan pemeliharaan benih yang bermutu maka
proses produksi akan menjadi efektif dan efisien.

Untuk meningkatkan mutu induk yang akan digunakan dalam proses budidaya maka
induk yang akan digunakan harus dilakukan seleksi. Seleksi ikan bertujuan untuk
memperbaiki genetik dari induk ikan yang akan digunakan. Oleh karena itu dengan
melakukan seleksi ikan yang benar akan dapat memperbaiki genetik ikan tersebut sehingga
dapat melakukan pemuliaan ikan. Tujuan dari pemuliaan ikan ini adalah menghasilkan benih
yang unggul dimana benih yang unggul tersebut diperoleh dari induk ikan hasil seleksi agar
dapat meningkatkan produktivitas.

Permasalahan yang dihadapi oleh petani ikan dan pembudidaya ikan saat ini adalah
adanya kecenderungan penurunan pertumbuhan ikan. Menurut Doyle (1983), hal ini diduga
karena kurangnya pengetahuan petani dan pembudidaya ikan akan pengelolaan induk yang
benar, sehingga mereka melakukan seleksi negatif, selain itu terjadinya silang-dalam
mengakibatkan menurunnya keragaman genetik.        Untuk meningkatkan keragaman
genetik ikan hasil budidaya maka harus dilakukan perbaikan genetik pada ikan budidaya
dengan berbagai metode. Metode yang biasa dilakukan antara lain adalah  selective breeding,
crossbreeding (Hibridisasi), seks reversal, manipulasi kromosom dan rekayasa gen (Tabel 1).

Tabel 1.  Berbagai macam metode peningkatan mutu ikan budidaya dan tujuannya

Metode Tujuan
1. Selective Breeding Membuat induk ikan yang superior
1.1. Seleksi Individu

1.2. Seleksi Famili


2. Cross Breeding (Hybridization) Mengeksplorasi Hybrid vigour

2.1. Intraspecific2.2. Interspecific


3. Sex Reversal Mengeksplorasi pertumbuhan populasi
monoseks yang lebih baik
3.1. Androgene

3.2. Estrogene
4. Chromosomal Manipulation Membuat ikan klon, homozygote,
monoseks dan steril
4.1. Gynogenesis

4.2  Androgenesis

4.3  Polyploidization
5. Gene Engineering Membuat ikan transgenik yang superio

5.1. Transgenesis

5.2  Recombination

Selective breeding adalah suatu program breeding yang mencoba untuk memperbaiki
nilai pemuliabiakan (breeding value) dari suatu populasi dengan melakukan seleksi dan
perkawinan hanya pada ikan-ikan yang terbaik. Hasil yang akan diperoleh adalah induk yang
terseleksi yang mempunyai karakteristik lebih baik dari populasi sebelumnya.  Selective
breeding menurut Tave (1995) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu seleksi individu/massa
dan seleksi famili.

Pada ikan teknik seleksi dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu
seleksi massa/individu dan seleksi famili. Seleksi induk secara individu ini disebut juga
dengan seleksimassa. Seleksi massa/individu adalah seleksi yang dilakukan dengan memilih
individu-individu dengan performan terbaik. Seleksi ini merupakan teknik seleksi yang
paling sederhana dengan biaya lebih murah dibandingkan seleksi lainnya. Seleksi famili
adalah seleksi dengan mempergunakan performans dari saudaranya baik saudara tiri sebapak
(half sib) atau saudara sekandung (full sib). Saudara tiri sebapak adalah keluarga (famili)
yang dibentuk oleh sekelompok anak yang berasal dari satu bapak dengan beberapa induk
betina (half sib), karena pada ikan satu induk jantan dapat membuahi lebih dari satu induk
betina, maka anak-anak yang dihasilkan dari bapak yang sama dengan induk betina yang
berbeda ini disebut dengan saudara tiri sebapak. Sedangkan setiap keluarga/famili yang
berasal dari satu bapak dengan satu induk disebut saudara sekandung (full sib), dan pada ikan
budidaya ada juga yang melakukan perkawinan dimana satu jantan hanya membuahi satu
induk betina.

Seleksi famili merupakan alternatif seleksi yang dapat dilakukan apabila pengaruh
lingkungan sulit dikontrol. Dalam seleksi famili ada dua jenis seleksi yaitu seleksi dalam
famili (within-family) dan seleksi diantara famili (between family). Seleksi within family
sebaiknya diterapkan untuk seleksi pertumbuhan pada ikan , karena masing-masing famili
dipelihara pada kolam terpisah dan ikan dengan pertumbuhan terbaik dipilih dari masing-
masing famili, sehingga semua famili akan terwakili. Cara ini dilakukan merupakan salah
satu cara untuk mengantisipasi adanya perbedaan umur akibat tidak terjadinya proses
pemijahan secara serempak.

Crossbreeding atau hibridisasi merupakan program persilangan yang dapat


diaplikasikan pada ikan, udang, kerang-kerangan maupun rumput laut. Hasil dari program ini
dapat menghasilkan individu-individu yang unggul, kadang-kadang ada juga yang steril dan
dapat menghasilkan strain baru (Rustidja, 2005). Hibridisasi atau persilangan merupakan
suatu upaya untuk mendapatkan kombinasi antara populasi yang berbeda untuk menghasilkan
keturunan yang memiliki sifat unggul.  Berdasarkan hal tersebut para ahli genetika perikanan
membagai hibridisasi ke dalam dua macam yaitu :

1. Interspecifik hibridisasi yaitu perkawinan antara spesies yang berbeda.


2. Intraspecifik hibridisasi yaitu perkawinan dalam satu species.

  Seks reversal (monosex) adalah suatu teknologi yang membalikan arah perkembangan
kelamin menjadi berlawanan. Cara ini dilakukan pada waktu menetas gonad ikan belum
berdiferensiasi secara jelas menjadi jantan atau betina tanpa merubah genotipenya.

Manipulasi kromosom dalam bidang budidaya ikan yang mempunyai tujuan untuk
meningkatkan produktivitas dibidang budidaya. Dengan pengetahuan genetika dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam perikanan budidaya telah dapat
dilakukan suatu rekayasa dalam kromosom ikan. Rekayasa kromosom yang telah dapat
dilakukan dalam bidang budidaya perikanan antara lain adalah Ginogenesis, Androgenesis
dan Poiliploidisasi.

Manipulasi gen merupakan suatu kegiatan perekayasaan gen kedalam suatu proses
kehidupan organisme. Manipulasi gen yang sudah diaplikasikan dalam bidang pertanian,
peternakan, kedokteran dan perikanan budidaya adalah teknologi transgenesis. Teknologi
transgenesis merupakan suatu teknik rekayasa genetik dengan cara mengintroduksi gen yang
khas pada ikan tertentu untuk mendapatkan keunikan yang memiliki nilai tambah.

Beberapa jenis ikan hasil perbaikan genetik yang telah direlease ke masyarakat dan
memberikan pertumbuhan ikan yang lebih baik dapat dilihat pada Tabel 2. Oleh karena dalam
kegiatan budidaya perikanan para pembenih harus melakukan pemeliharaan induk dengan
baik agar dapat memperoleh benih ikan yang berkualitas. Dengan benih ikan yang berkualitas
akan meningkatkan produktivitas dalam bidang akuakultur.

Anda mungkin juga menyukai