Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/325391750

Hibridisasi pada ikan mas Cyprinus carpio L. Nadia Resti Sri Miati

Article · March 2020

CITATIONS READS
0 420

1 author:

Nadia Resti Sri Miati


Universitas Maritim Raja Ali Haji
13 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Keanekaragaman hayati View project

All content following this page was uploaded by Nadia Resti Sri Miati on 24 March 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


1
Merupakan Makalah ilmiah yang merupakan bagian dari Mata Kuliah Bioteknologi Akuakultur TA 2019-2020 Genap, Prodi
Budidaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Hibridisasi pada Ikan Mas Cyprinus carpio L.

Nadia Resti Sri Miati,

Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas


Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Makalah ilmiah ini berisi informasi tentang hibridisasi pada ikan mas. Hibridisasi
adalah perkawinan silang antara dua individu yang berbeda untuk mendapatkan
keturunan yang lebih baik. Hibridisasi pada ikan dapat dilakukan antara ras dalam
satu spesies, antara spesies dalam satu genus dan antara genus dalam satu famili atau
berbeda famili. Teknik hibridisasi pada ikan mas diharapkan mampu meningkatkan
mutu genetik untuk menghasilkan benih yang unggul seperti perbaikan terhadap laju
pertumbuhan, kematangan gonad, ketahanan terhadap penyakit dan toleransi terhadap
lingkungan buruk. Tahapan pelaksanaan hibridisasi pada ikan mas meliputi persiapan
wadah dan induk ikan uji, pemijahan yang meliputi penyuntikan, striping,
pembuahan, penetasan, pemeliharaan larva dan benih. Penelitian Suparman (2018)
hibridisasi pada ikan mas dengan ikan komet menggunakan 4 perlakuan dengan 3
ulangan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa, Hasil hybrid ikan komet betina
dengan ikan mas jantan memiliki keunggulan pada angka pembuahan, penetasan dan
kelangsungan hidup. Sedangkan hasil hybrid ikan mas betina dengan ikan komet
jantan unggul dalam parameter pertumbuhan bobot dan panjang mutlak.

Keyword: hibridisasi, ikan mas, benih unggul.

ABSTRACT

The scientific paper contains information about hybridization in carp.


Hybridization is a cross-breeding between two different individuals to get a better
offspring . Hybridization in fish can be done between races in one species, between
species in one genus and between genera in one family or different families.
Hybridization techniques in carp ar expected to improve genetic quality to produce
superior seeds such as improvements to the growth rate, gonad maturity, resistance to
disease and tolerance to bad environments. Implementation stages of hybridization in
carp including preparation of containers and broodstock test, spawning which
includes injection, striping, fertilization, hatching, larvae and seed maintenance.
Suparman research (2018) hybridization of carp with comet fish using 4 treatments
and 3 replications. The study showed that, the results of hybrid female comet fish
with male carp had advantages in fertilization, hatcing and survival rates. Whereas
2
Merupakan Makalah ilmiah yang merupakan bagian dari Mata Kuliah Bioteknologi Akuakultur TA 2019-2020 Genap, Prodi
Budidaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

the result of hybrid female carp with male comet fish are superior in absolute weight
and length growth parameters.

Keyword: hybridization, carp, superior seeds

PENDAHULUAN
Pengelolaan budidaya ikan salah satunya ikan mas perlu memperhatikan efisiensi,
produktivitas dan kualitas ikan. Hal tersebut tentunya harus dengan upaya perbaikan
dan peningkatan kualitas induk maupun benih ikan mas. Saat ini disinyalir telah
terjadi penurunan kualitas induk maupun benih ikan mas yang dipelihara oleh petani
ikan. Di awal tahun 1980-an, untuk ikan mas (Cyprinus carpio L.) ada tiga ras yang
mempunyai kadar kemurnian tinggi, yaitu ikan mas ras Punten, ras Sinyonya dan ras
Majalaya. Namun saat ini dari ketiga ras tersebut sulit untuk didapatkan induk yang
baik dan dapat dipertanggungjawabkan kemurniannya (Kurniasih dan Gustiano
2007).
Peningkatan produksi merupakan target utama pembangunan subsektor perikanan.
Salah satu aspek perikanan budidaya yang ikut berpengaruh terhadap peningkatan
produksi tersebut adalah aspek genetik dan pengembangbiakan ikan. Hal yang dapat
dilakukan dari aspek genetik yaitu pemuliaan ikan, yang bisa memberikan pengaruh
terhadap peningkatan dengan pembentukan strain unggul. Salah satu cara pemuliaan
konvensional yang tidak membutuhkan waktu yang lama, terutama untuk ikan mas
adalah dengan hibridisasi (Ath-thar et al. 2011).
Menurut Gjedrem (1993), hibridisasi adalah persilangan antara dua individu yang
berbeda untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik. Selain itu, hibridisasi adalah
memanfaatkan sifat heterosis yaitu perbedaan antara rataan hasil keturunan
persilangan dengan rataan tetuanya (Warwick et al. 1995) karena sifat dominan dan
heterozigot tersebar pada banyak lokus (Tave 1995). Hibridisasi pada ikan dapat
dilakukan antara ras dalam satu spesies (intraspesifik), antara spesies dalam satu
genus (interspesifik), antara genus dalam satu famili atau berbeda famili
(intergenerik) (Hickling 1971).
Ikan Mas (Cyprinus carpio L) merupakan ikan konsumsi air tawar yang
budidayanya mengalami kemajuan hal ini dapat dilihat dari banyaknya strain ikan
mas yang telah dibudidayakan. Diantaranya adalah strain Punten, Sinyonya,
Majalaya, Taiwan, Kumpay, Karper Kaca, dan Kancra Domas. Ikan mas memiliki
banyak keunggulan, terutama pertumbuhan yang cepat dengan kualitas daging yang
baik dan tebal (Susanto 2002). Selain itu ikan mas merupakan ikan yang tahan
terhadap perubahan lingkungan pada semua fase hidupnya mulai dari telur sampai
dewasa (Bardach et al. 1972). Beberapa penelitian mengenai hibridisasi pada ikan
mas sudah banyak dilakukan salah satunya penelitian Suparman (2018) yaitu
persilangan intergenerik ikan mas (Cyprinus carpio L.) dengan ikan komet
3
Merupakan Makalah ilmiah yang merupakan bagian dari Mata Kuliah Bioteknologi Akuakultur TA 2019-2020 Genap, Prodi
Budidaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

(Carassius auratus). Penelitian tersebut di lakukan perkawinan silang antar genus


dalam satu family dengan induk jantan dan betina masing-masing ikan mas jantan
dengan ikan komet betina kemudian ikan mas betina dengan ikan komet jantan. Hasil
hybrid ikan komet betina dengan ikan mas jantan memiliki keunggulan pada angka
pembuahan, penetasan dan kelangsungan hidup. Sedangkan hasil hybrid ikan mas
betina dengan ikan komet jantan unggul dalam parameter pertumbuhan bobot dan
panjang mutlak. Secara umum benih hibrid cendrung kearah ikan mas pada
perbandingan lebar badan, lebar kepala, dan panjang kepala terhadap panjang total,
sedangkan kearah ikan komet pada karakter perbandingan tinggi badan terhadap
panjang total.

MANFAAT
Indonesia melakukan perbaikan mutu benih ikan air tawar melalui program sistem
pembenihan nasional yang melibatkan petani pembenih untuk memproduksi benih
sebar hasil dari induk pokok varietas unggul. Saat ini pada ikan air tawar khususnya
ikan mas tidak terdapat varietas unggul sehingga penggunaan varietas lokal seperti
Sinyonya dan Majalaya sejak tahun 1980-an serta galur lokal lainnya masih
dipertahankan bagi petani pembenih (Ath-thar et al. 2011).
Perbaikan mutu genetik ikan dengan hibridisasi untuk mendapatkan varietas
unggul ikan komoditas strategis supaya tersedianya induk unggul untuk perbaikan
mutu benih. Dengan hibridisasi diharapkan terdapat peningkatan mutu genetik dari
hybrid vigor yang langsung dapat dirasakan dalam budidaya pembesaran oleh petani
(Ath-thar et al. 2011).
Hibridisasi mempunyai tujuan memperbaiki kualitas benih, yaitu perbaikan
terhadap laju pertumbuhan, kematangan gonad, ketahanan terhadap penyakit serta
lingkungan buruk, dan efesiensi permanfaatan makanan. Hasil hibridisasi akan
menghasilkan anakan yang sepenuhnya mirip ikan jantan, sepenuhnya mirip ikan
betina atau kombinasi antara ikan jantan dan ikan betina yang membawa karakter
kedua induk ikan tersebut (Hardjamulia dan Suseno 1976).
Menurut Lutz (2001) hibridisasi memiliki beberapa keuntungan yaitu dapat
meningkatkan proporsi heterozigositas gen dan menurunkan proporsi homozigositas
gen serta jika bahan dasar hibridisasi jauh kekerabatannya, maka keturunannya
menampilkan keragaan yang lebih baik jika dibandingkan induknya. Hibridisasi bisa
dibilang cukup efektif untuk ikan mas karena membutuhkan waktu yang singkat
tanpa mengesampingkan teknologi transgenesis yang sedang dikembangkan di
Indonesia. Beberapa penelitian tentang hibridisasi ikan mas telah dilakukan di
Vietnam (Thien 1993) yang menghasilkan ikan mas hibrid dengan sintasan, laju
pertumbuhan dan penampilan lebih baik serta di China (Wu 1993) yang
4
Merupakan Makalah ilmiah yang merupakan bagian dari Mata Kuliah Bioteknologi Akuakultur TA 2019-2020 Genap, Prodi
Budidaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

menghasilkan ikan mas hibrid dengan pertumbuhan lebih cepat dibanding induknya
dan ikan mas di alam.
Hibridisasi intraspesifik yang di lakukan Balai Riset Perikanan Budidaya Air
Tawar (BRPBAT) Bogor, anatar ikan mas ras Punten dengn ras impor yang berasal
dari Taiwan serta ras Majalaya dengan ras Sinyonya menunjukkan hasil yang lebih
baik dibandingkan dengan ras asalnnya (Gustiano 1991).
Untuk kegiatan hibridisasi intergenerik pada ikan cyprinid, BRBPAT Bogor pada
tahun 1987 melakukannya pada ikan mas betina dengan ikan tawes dan ikan nilam
jantan. Hasil yang diperoleh penggunaan ikan tawes jantan memberikan hasil yang
lebih memuaskan dibandingkan ikan nilem jantan. Pengujian laboratorium
menunjukkan bahwa ikan hibrida yang diperoleh mempunyai pertumbuhan yang
lebih baik dibandingkan dengan ikan asalnya (Gustiano dan Dharma 1994). Jadi,
kegiatan hibridisasi pada ikan mas sudah lama mulai dilakukan baik antar spesies
dalam satu genus maupun antar genus dalam satu family dan beda family.

METODE PENERAPAN
Metode penerapan hibridissai pada ikan mas pada umumnya sama seperti metode
hibridisasi pada ikan tawar lainnya yang membedakan yaitu berapa kombinasi
hibridisasi yang ingin dilakukan organisme jantan dan betinanya. Adapun tahapan
pelaksanaan teknik hibridisasi meliputi persiapan wadah dan induk ikan uji,
pemijahan yang meliputi penyuntikan, striping, pembuahan, penetasan, pemeliharaan
larva dan benih. Kemudian mengukur parameter yang ingin diamati seperti laju
pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan hibrid. Contoh penelitian yang dilakukan
Suparman (2018) hibridisasi pada ikan mas mas (Cyprinus carpio L.) dengan ikan
komet (Carassius auratus) menggunakan 4 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan,
2 diantaranya adalah kontrol.

P1 = Komet (K) betina (♀) × Komet (K) jantan (♂) kontrol


P2 = Mas (M) betina (♀) × Mas (M) jantan (♂) kontrol
P3 = Komet (K) betina (♀) × Mas (M) jantan (♂)
P4 = Mas (M) betina (♀) × Komet (K) jantan (♂)

Kontrol pada perlakuan penelitian bertujuan sebagai pembanding karakter dan


sifat anakan hasil hibrid dengan indukannya.
- Persiapan wadah dan induk ikan uji
Wadah yang di siapkan seperti, kolam induk, kolam/bak pemijahan,
kolam/bak pendederan. Induk ikan mas betina yang ideal untuk dipijahkan
berumur 1,5 – 2 tahun dengan bobot tubuh 2 – 3 kg. Sedangkan untuk ikan
mas jantan lebih cepat memasuki masa matang gonad yaitu dengan bobot
5
Merupakan Makalah ilmiah yang merupakan bagian dari Mata Kuliah Bioteknologi Akuakultur TA 2019-2020 Genap, Prodi
Budidaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

tubuh 0,6 kg. Induk ikan komet betina ditandai dengan bintik-bintik pada sirip
dada dan terasa halus jika diraba sedangkan pada induk ikan komet jantan
terdapat bintik-bintik bulat menonjol pada sirip dada dan jika diraba terasa
kasar. Berbeda induk ikan yang akan digunakan dalam hibridisasai maka
berbeda pula ciri-ciri indukan yang matang gonad pada setiap ikan.
- Pemijahan buatan
Pemijahan buatan dilakukan dengan metode pengurutan perut (striping).
Untuk di ambil telur dan spermanya. Striping dilakukan setelah beberapa jam
penyuntikan induk ikan dengan hormon buatan ovaprim. Pembuahan
dilakukan dengan cara mencampurkan telur dan sperma dalam satu wadah
yang ditambahkan cairan fisiologi kemudian aduk dengan menggunakan bulu
ayam. Masukkan telur yang sudah tercampur ke dalam akuarium. Biarkan
telur hingga menetas. Setelah umur 1 minggu benih hasil hibridisasi
dipindahkan ke kolam/bak berukuran 4 m x 4 m dengan kepadatan 1000/m2
kemudian dilakukan uji pertumbuhan selama 1 bulan pemeliharaan.
- Mengukur parameter yang ingin diamati seperti kelulushidupan/Survival rate
(SR), bobot, panjang total, tebal, RGR, rasio konversi pakan/Food Convertion
Ratio (FCR), dan Heterosis.

SUMBER PUSTAKA

Ath-thar, M.H.F., Prakoso, V.A, Nugroho, E., Gustiano, R. 2011. Heterosis, maternal
dan individual effect pada hibrida antara ikan mas rajadanu, majalaya, subang dan
kuningan. J. Ris. Akuakultur. 6(3), 407-412.

Bardach, J.E., J.H. Rither and W.O. Mc Larney. 1972. Fish farming and husbandary
of freshwater and marine organism. John Wiley and Sons. Inc. New York. 29-119
p.

Gusttiano, R. 1991. Hibridisasi antar genus: sebagai terobosan dalam penyediaan


bibit ikan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 13, 7-8.

Gustiano, R., dan L, Dharma. 1994. Pertumbuhan hibrida ikan mas dengan tawes dan
nilem jantan. Bul. Panel. Perik. Darat. 12, 33-36

Gjedrem T. 1993. International selective breeding programs: constraints and future


prospect. In: Selective Breeding of Fishes in Asia and The United States, 18-23.

Hickling, C.F. 1971. Text Book of Fish Culture. Second Edition. Faber and faber.
London. 136-142 .
6
Merupakan Makalah ilmiah yang merupakan bagian dari Mata Kuliah Bioteknologi Akuakultur TA 2019-2020 Genap, Prodi
Budidaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Kurniasih, T. dan R. Gustiano. 2007. Hibridisasi sebagai alternatif untuk penyediaan


ikan unggul. MediaAquaculture. 2, 37-40.

Lutz, C. Greg. 2001. Practical genetics for Aquaculture. Blackwell and sciences. UK.

Suparman, Alawi, H., Aryani, N. 2018. Persilangan intergenerik ikan mas (Cyprinus
carpio L.) dengan ikan komet (Carassius auratus). Skripsi. Fakultas Perikanan
dan Kelautan Universitas Riau. 12 hlm.

Susanto, H. 2002. Budidaya Ikan di Pekarangan. Penebar Swadaya. Jakarta. 152 hlm.

Tave, D. 1995. Selective breeding programmes for mediumsized fish farms. FAO
Fisheries Technical Paper No. 352. FAO, Rome,

Warwick JW, M Astuti dan W Hardjosubroto. 1995. Pemuliabiakan Ternak. Gajah


Mada University Press.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai