DI KM.XXX
Oleh:
i
LEMBAR PERSETUJUAN
NIT : 20.1.01.025
Proposal Kerja Praktek Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Kerja
Praktek Akhir Program Studi Teknik Penangkapan Ikan Pada Politeknik Kelautan dan Perikanan
Bitung
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
KATA PENGANTAR
ii
Puji serta syukur penulis sampaikan pada Tuhan Yesus atas penyertaan dan
perlindungan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Praktik Kerja
Akhir yang berjudul “Pengoperasian alat tangkap purse seine di km.xxx” Laporan ini
berisi tentang kegiatan saat berada di Fishing Base, pelayaran menuju fishing ground,
melakukan operasi tangkap ikan mengunakan alat tangkap Purse Seine, dan kembali
ke fishing base. Dengan selesainya penyusunan proposal ini maka saya
menyampaikan ucapan terima kasih kepada
1. Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung Bapak Daniel
H.Ndahawali, S.Pi, M.Si yang telah mengijinkan dan memasilitasi penulis
untuk menyusun Proposal Kerja Praktik Akhir.
2. Ketua Program Studi Teknik Penangkapan Ikan Bapak Yuli Purwanto,
S.St.Pi.,M.Si atas arahan selama penyusunan proposal Kerja Praktik Akhir.
3. Wakil direktur 3 bapak Muhammad zainul arifin, S.Pi, M.Si dan Bapak
Karyanto, S.Pi, M.Si sebagai pembimbing utama dan pembimbing pendamping
atas bimbingan dan pengetahuan sejak penyusunan proposal sampai seminar
proposal Kerja Praktik Akhir.
4. Semua pihak mulai dari keluarga, teman yang telah mengsupport dalam
penyusunan proposal Kerja Praktik Akhir
Demikian semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN........................................Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
iii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................v
DAFTAR TABEL........................................................................................................vi
BAB I.............................................................................................................................1
2.3.1 Umpan...........................................................................................................5
BAB III........................................................................................................................15
METODOLOGI..........................................................................................................15
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jadwal Rencana Kegiatan KPA
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Gambar 1. Kontruksi Alat Tangkap
2. Gambar 2. Umpan Ikan hidup
3. Gambar 3. Ikan Pelagis kecil
4. Gambar 4. Proses Penanganan Hasil Tangkapan
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Form pengumpulan data kapal
2. Form alat pendukung dan komunikasi perlengkapan K3
3. Form spesifikasi alat tangkap Purse seine
4. Keadaan umum perusahaan
5. Data ikan hasil tangkapan
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan
penangkapan ikan pelagis menggunakan purse seine memerlukan manusia yang terampil
dalam melakukan penangkapan ikan baik Nakhoda dan ABK.
Politeknik KP Bitung sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi di bidang perikanan
dan kelautan dalam penyelengaraan pendidikan menghasilkan tenaga terampil di bidang
penangkapan khususnya program studi teknik penangkapan ikan. Dengan demikian
maka sebagai taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung dalam semester V ini
penulis ditugaskan untuk melakukan Kerja Praktik Akhir.
Berdasarkan apa yang telah di tulis di atas maka penulis tertarik mengambil sebuah
judul sebagai acuan penulis untuk melakukan pelaksanaan Kerja Praktik Akhir yaitu:
“ TEKNIK PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE DI KM.XXX”
1.2 TUJUAN
1. Mempelajari pengoperasian dikapal Purse seine
2. Mengetahui konstruksi alat tangkap Purse seine
3. Mempelajari proses penanganan ikan di atas kapal
4. Mengetahui alat-alat navigasi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Purse seine dinamakan demikian karena sifat alat tangkap yang mengurung
gerombolan kemudian tali kerut ditarik sehingga jaring membentuk kantong yang besar,
sehingga ikan-ikan terkurung. Purse seine memiliki bentuk umum dan bagian-bagian
yang sama walaupun ada bermacam-macam purse seine. Bentuk umum purse seine
beserta bagian-bagiannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
1. Jaring utama
Bahan utama yang biasa digunakan untuk pembuatan jaring utama biasannya
amenggunakan nylon atau vinylon. Ukuran mata jarring disesuaikan dengan jenis-jenis
ikan yang akan di tangkap. (Mahiswara. T.W Budiharti dan bahaqi, 2013)
2. Jaring bagian sayap
Jarring bagian sayap yaitu bagian jarring yang terletak di samping kiri dan kanan pada
jenis jarring berkantong tengah. Jaring bagian sayap yaitu jarring yang terletak pada
samping kiri dan kanan pada jarring berkantong tengah. (Mahiswara.T W Budiharti dan
bahaqi, 2013)
3. Jaring pembentuk kantong
Jaring bagian pembentuk kantong yaitu tempat untuk mengonsentrasikan ikan yang
telah terkurung sehingga dapat mempermudah pada saat menaikan ikan hasil tangkapan
ke atas kapal (palka). (Mahiswara.T W Budiharti dan Bahaqi, 2013)
4. Srampatan (selvedge)
Ada dua bagian yaitu srampat atas dan bawah yang menghubungkan antara tali ris dan
bagian jarring (kantong, badan, sayap). DKP,2005.
Menurut santoso dan fermenas (2014), srampat (selvedge) atau disebut juga jarring
penguat berfungsi untuk melindungi bagian tepi jarring utama yang diikat pada tali ris
agar bagian tepi jarring utama tidak cepar rusak atau robek. Bahan yang di gunakan
pada selvedge ini menggunakan bahan yang lebih kaku dari jarring utama seperti
polyethyelene.
4
5. Tali ris atas
Menurut Mahiswara T.W Budiharti dan Bahaqi (2013) tali ris atas terdiri dari 2 (dua)
bagian yaitu:
- Tali pelampung, yaitu tali yang melewati lubang-lubang pelampung.
- Tali pengapit, yaitu tali yang berbuat dari bahan yang sama dengan tali pelampung
tapi pelampung tapi berbeda arah pintalnya, (S dan Z) dengan maksud agar tali
pelampung tidak kusut.
6. Tali ris bawah
Menurut Mahiswara T.W Budiharti dan Bahaqi (2013), Tal iris bawah terdiri dari :
a. Tali pemberat, yaitu tali yang di masukan ke dalam lubang-lubang pemberat.
b. tali tegak, yaitu tali yang diikatkan ke dalam tepi sayap jarring dan
menghubungkan antara tali ris bawah dengan fungsi untuk memperkokoh bagian
bawah jarring pada saat jarring di Tarik ke atas kapal.
c. Tali cincin, yaitu tali tempat bergantungnya cincin sebagai pemberat yang terdapat
di tali ris bawah.
d. tali kerut, tali kerut untuk mengubungkan ring dengan jaringn bagian bawah pada
waktu operasi maka digunakan tali kerut yang di tarik setelah jarring selesai di
lingkarkan. Karena dengan terkumpulnya ring maka jaring bagian bawah akan
terkumpul menjadi satu. Sebaiknya penarikan tali kerut harus sehalus dan secepat
mungkin sampai seluru cincin purse seiene terkumpul dan muncul dari laut, atau
hamper terasa cukup.
7. Pelampung
Menurut santoso dan Fermenas (2014), pelampung memiliki fungsi untuk
mengapungkan seluruh alat tangkap ke dalam permukaan air. Bahan yang di gunakan
adalah bahan yang berat jenisnya lebih kecil di banding berat jenis air laut. Pada pukat
cincin umumnya di gunakan bahan sintetik berupa busa plastic yang keras.
8. Pemberat
menurut Santoso dan Fermenas (2014), pemberat berfungsi agar jaring lebih cepat
tenggelam sewaktu di operasikan maka tali ris bawah perlu di beri pemberat. Bahn
yang di gunakan pemberat biasanya menggunakan timah atau tambul.
5
9. Cincin
Menurut Santoso dan Fermenas (2014), cincin berfungsi sebagai lewatmya tali kolor
sewaktu di Tarik agar bagian bawah jaring dapat tearkumpul. Bahan yang di gunakan
terbuat dari kuningan atau tembaga, kadang-kadang di gunakan bahas besi lapis baja.
Sumber :www.google.com
Gambar 1.Kontruksi alat tangkap purse seine
6
Sumber :www.google.com
Gambar 2. Rumpon
2. Cahaya lampu
Fungsi cahaya dari lampu dalam penangkapan ikan adalah untuk
mengumpulkan ikan sampai pada suatu cathable area tertentu. Tidak semua ikan
tertarik oleh cahaya, pada suatu saat ikan akan mendeteksi sumber cahaya (fototaxis
negatif) ataupun menyebar karena pengaruh warna dan intensitas cahaya tersebut.
Hal ini karena adanya faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi ikan terhadap
cahaya lampu tersebut (Baskoro dan Suherman, 2007).
7
2.4 Pengoperasian purse seine
Penampatan alat tangkap di atas kapal ini disesuaikan arah putaran baling-baling
kapal. Pada kapal dengan baling-baling kapal putar kiri (dilihat dari buritan kapal)
biasanya pukat cincin diletakkan di sisi kiri, pada kapal dengan baling-baling putar
kanan alat tangkap diletakkan di sisi kanan kapal, sedangkan penyusunan di buritan
kapal dapat dilakukan pada kapal baling-baling putar kiri maupun kanan (Warsito,
2008).
Setelah samapi di daerah yang di anggap baik untuk melakukan penangkapan, serta
keadaan cuaca yang memungkinkan purse seine perlu di persiapkan segala sesuatunya,
persiapan persiapan tersebut antara lain:
1. Mengikat cincin pada pemberat
2. Memasang pelampung pada tali pelampung
3. Memasukan tali kolor ke cincin yang di pasang ring stick
4. Memperbaiki jaring apabila terjadi kerusakan.
Pengoprasian penangkapan terdiri dari: Persiapan, penurunan alat tangkap (setting),
penaikan jaring (hauling), dan menaikan ikan di atas kapal.
2.4.1 Persiapan
Perbekalan dan peralatan yang di gunakan pada saat operasai penangkapan harus
di persiapkan dengan matang, sehingga pada saat operasi penangkapan berjalan dapat
berjalan dengan lancer. Adapun persiapan yang di lakukan meliputi: persiapan
administrasi (dokumen), persiapan ransum makanan, persiapan air tawar, persiapan
Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pelumas.
8
2. Kedudukan alat dan gerombolan ikan terhadap kapal penangkap. Pada waktu
pelingkaran alat untuk mengepung gerombolan ikan perlu di perhatikan factor-
faktor tersebut:
a) Arah angin
terhdap arah datangnya angina, kedudukan gerombolan ikan dan jaring harus
di tempatkan di atas angina sedangkan kapal harus di atas angin.
b) Arah arus
kebalikan dari kedudukan arah angin, kedudukan kapal terhadap arah arus
adalah di atas arus.
c) Arah gerombolan ikan
Terhadap arah pergerakan gerombolan ikan kedudukan jaring harus
menghadang kemuka gerombolan ikan sedangkan kedudukan kapal berada di
belakang gerombolan ikan.
d) Arah datang sinar matahari
Terhadap datangnya sinar matahari, gerombolan ikan dan jaring harus di
tempatkan kearah datangnya sinar matahari, sedangkan kedudukaan kapal
adalah sebaliknya harus bertentangan dengan arah datangnya sinar matahari.
Proses setting dimulai dengan komando nahkoda, pelampung besar (buoy) dilepas
ke laut, kapal di jalankan dengan cepat hamper searah ataupun memotong arus,
kemudian jaring di lingkarkan pada gerombolan ikan, dengan memperhitungkan jari-jari
lingkaran dan gerombolan ikan maka setelah selesai penurunan jaring maka pelampung
besar sudah berada di haluan kapal dan segera dinaikan ke atas kapal.
Sumber :www.google.com
Gambar 3. Penurunan alat tangkap (setting)
9
2.4.3 Penarikan alat tangkap (hauling)
Penarikan badan jaring dimulai dari ujung-ujung sayap, hal ini dilakukan pada
purse seine yang menggunakan kantong yang ditengah-tengah jaring atau yang ditarik
oleh tenaga manusia. Tetapi pada purse seine jaring ditarik menggunakan tenaga
hidrolik (power block), biasanya kantong dibuat pada satu ujung sayap. Penarikan jaring
dilakukan mulai dari ujung sayap yang tidak berkantong. Penarikan dilakukan dengan
melepas ring dari badan jaring, tetapi pada purse seine yang ditarik manusia cincin tidak
dilepaskan (Mudztahid, 2008).
1. Penarikan tali kolor
Penarikan tali kolor menurut marzuki dalam gardjito (2000). sebaiknya penaikan tali
kolor tidak memakan waktu yang lama kira berkisar 30 menit dengan kecepatan sedang
agar supaya tali kolor tidak mudah putus, di samping itu penarikan tali kolor yang terlalu
cepat akan menyebabkan kapal akan tertarik masuk ke dalam lingkaran jaring. Guna
menghindari ikan ikan melarikan diri ke arah vertical ataupun horizontal maka
kecepatan penarikan tali kolor harus di perhatikan setelah jaring di lingkarkan.
Sumber :www.google.com
Gambar 4. Penarikan tali kolor
Alat-alat bantu penaikan tali kolor dapat di bedakan dalam 5 jenis, sesuai dengan jenis
tali kolor yang digunakan, yaitu:
10
4 Two drum trawl winch Kawat baja
5 Three-four seine winch Kawat baja
Sumber : (Ben yami, 1994)
Tabel 1. Jenis alat bantu penarikan tali kolor
Sumber :www.google.com
Gambar 5. Penarikan jaring (Hauling)
11
4. Panjang dan kedalaman air
5. Kecepatan kapal pada waktu melingkari gerombolan ikan
6. Kecepatan menarik badan jaring
7. Predator pemangsa
12
menurut kualitas yakni apabila terluka pada tubuh ikan maka di pisahkan dan tidak
lagi di proses.
2. Tahap pencucian
Tahap ini di lakukan untuk pembersihan ikan dari darah serta kotoran yang
menempel pada tubuh ikan tujuan tahap ini adalah untuk mengurangi jumlah
bakteri yang terdapat pada tubuh ikan sehingga mutu ikan dapat terjaga. Pencucian
umumnya di lakukan dengan menggunakan air laut sebelum di letakan pada bak
yang berisi es.
3. Penyiapan es
Es balok yang berada pada palka di masukan ke dalam karung untuk di hancurkan
sampai ukuran paling besar berdiameter 5cm, tetapi rata-rata berdiameter 2-3cm,
es berfungsi untuk mengurangi pertumbuhan bakteri dan menjaga agar suhu ikan
tetap stabil sehingga pertumbuhan bakteri sangat sedikit sehingga mutu ikan dapat
terjaga.
4. Tahap pendinginan
Setelah es di siapkan maka pendingin langsung di mulai dengan cara mencampur
ikan dengan es ialah dengan membuat lapisan es pada dasar, kemudian di atasnya
di letakan selapis ikan. Berikutnya. di buat dengan lapisan es dan berganti-ganti,
dan di tutup dengan lapisan es sebagai lapisan teratas.
5. Tahap pendaratan
Nilai jual ikan hasil tangkapan cukup tinggi, maka ikan harus di bingkar dari kapal
dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan akibat benturan dan sinar matahari.
Jika pembongkaran di lakukan pada siang hari maka palka perlu di lindungi
dengan terpal atau peneduh lainya. Pembongkaran harus di lakukan dengan cepat
agar ikan tidak banyak mengalami kenaikan suhu selama pengangkutan..
13
dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optik, radio atas sistem elektromagnetik
lainnya dalam dinas bergerak kapal pelayaran yang merupakan bagian dari keselamatan
pelayaran.
1. Kompas
Kompas adalah salah satu alat navigasi yang berfungsi untuk menetapkan
arah haluan kapal dan untuk membaring suatu target sasaran (Runny A N,
2014).
2. GPS
GPS adalah salah satu sistem radio navigasi dan penentuan posisi
menggunakan satelit. Nama formalnya NAVSTAR GPS singkatan dari
Navigation Satelite And Ranging Positioning System. Dalam hal penentuan
posisi, GPS dapat memberikan ketelitian posisi spektrumnya cukup luas, dari
yang sangat teliti sampai yang biasa biasa saja. (Kuncowati, 2015).
3. Radar
Radar adalah singkatan dari Radio Detecting and Ranging. Radar merupakan
salah satu alat bantu navigasi elektronika, yang di gunakan untuk mendeteksi
obyek (target/sasaran) berdasarkan prinsip pengukuran waktu tempu yang di
perlukan untuk merambatkan pulsa sinyal gelombang elektromagnetik, sejak
sinyal tersebut di pancarkan oleh transmitter hingga gema (echo-)yang di
pantulkan oleh obyek ke pesawat penerima tersebut selanjutnya tergambar
pada layar kaca (position plane indicator dan PPI), sehingga arah baringan
dan jarak pengamat terhadap obyek dapat di ketahui . (Kuncowati, 2015)
14
BAB III
METODE PRAKTIK
15
3) Dokumentasi yaitu mengambil data yang telah di sediakan oleh pihak
perusahaan dan nakhoda serta mengambil gambar pada pelaksanaan
operasi penangkapan.
Adapun data yang akan di kumpulkan pada Kerja Praktik Akhir meliputi:
1. Data primer
Data primer adalah data hasil pengamatan langsung di lapangan pada saat
operasi penangkapan, yaitu sebagai berikut :
a) Pengoprasian purse seine
b) Jumlah setting-hauling dalam satu trip
c) Komposisi dan jenis hasil tangkapan ikan tiap satu kali setting-hauling
d) Operasi daerah penangkapan
e) Lamanya waktu pelingkaran dan lama penarikan tali kolor
f) Alat bantu penngkapan
g) Alat-alat navigasi di atas kapal
h) Alat bantu penarikan tali kolor
i) Cara penanganan ikan di atas kapal
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang di kumpulkan tidak dari pengamatan langsung
melainkan dri dokumen yang telah tersedia, yakni meliputi:
a) Keadaan geografis lokasi praktek
b) Sarana dan prasarana produksi
c) Data spesifikasi kapal
d) Data spesifikasi alat tangkap
e) Data time series hasil tangkapan yang ada
16
3.4 Prosedur Kerja
Prosedur Kerja yang dilaksanakan penulis dalam mengikut Kerja Praktik
Akhir di atas kapal saat proses dari mulai fishing base menuju fishing.
17
3.5 Jadwal Rencana Kegiatan KPA
Jadwal rencana kegiatan KPA dengan melaksanakan seluruh kegiatan dan diuraikan
dalam Tabel 1 berikut ini.
Waktu
No Jenis Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun JuL Agt
1. Konsultasi KPA
2. Penyusunan Proposal
KPA
3. Seminar Proposal KPA
4. Turun Ke Lokasi
Praktik
5. Pengumpulan Data
8. Penyusunan
Laporan KPA
9. Konsultasi laporan
KPA
10. Seminar Hasil KPA
18
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
Lampiran 1. Form pengumpulan data kapal
NO URAIAN KETERANGAN
01 Nama kapal
02 No pendaftaran
03 Nama pemilik
04 Kebangsaan kapal
05 Tanda selar
07 Tanda pangilan
08 Jenis type
09 Bahan utama
11 Tanda pendaftaran
12 Daya mesin
13 Keceoatan maximum
16 Sistem kemudi
18 Tonase kotor
19 Tonase bersih
20
Lampiran 02 formulir alat alat pendukung dan komunikasi
Perlengkapan K3
1 GPS
2 Kompas
3 Radar
4 Teropong
5 Peta Laut
6 Mistar Jajar
7 Jangka Peta
8 Mistar segi 3
1 Radio SSB
2 Radio VHF
21
6
Lampiran 5
22