Anda di halaman 1dari 28

TEKNIK PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE

DI KM.XXX

PROPOSAL KERJA PRAKTEK AKHIR (KPA)


PROGRAM STUDI TEKNIK PENANGKAPAN IKAN

Oleh:

JEREMIAH ALFA CHRISTIANTO MATHIAS


NIT: 20.1.01.025

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN DAN RISET DAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG
2023

i
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : TEKNIK PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PURSE


SEINE DI KM.XXX

NAMA : JEREMIAH ALFA CHRISTIANTO MATHIAS

NIT : 20.1.01.025

Proposal Kerja Praktek Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Kerja
Praktek Akhir Program Studi Teknik Penangkapan Ikan Pada Politeknik Kelautan dan Perikanan
Bitung

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Muhammad Zainul Arifin, S.Pi, M,Si Karyanto, S.Pi, M.Si


NIP. 19830903 200801 1 005 NIP.19800206 200701 1 002

Mengetahui :

Ketua Program Studi

Yuli Purwanto, S.St, M.Si


NIP.19840722 200801 1 002

KATA PENGANTAR

ii
Puji serta syukur penulis sampaikan pada Tuhan Yesus atas penyertaan dan
perlindungan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Praktik Kerja
Akhir yang berjudul “Pengoperasian alat tangkap purse seine di km.xxx” Laporan ini
berisi tentang kegiatan saat berada di Fishing Base, pelayaran menuju fishing ground,
melakukan operasi tangkap ikan mengunakan alat tangkap Purse Seine, dan kembali
ke fishing base. Dengan selesainya penyusunan proposal ini maka saya
menyampaikan ucapan terima kasih kepada
1. Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung Bapak Daniel
H.Ndahawali, S.Pi, M.Si yang telah mengijinkan dan memasilitasi penulis
untuk menyusun Proposal Kerja Praktik Akhir.
2. Ketua Program Studi Teknik Penangkapan Ikan Bapak Yuli Purwanto,
S.St.Pi.,M.Si atas arahan selama penyusunan proposal Kerja Praktik Akhir.
3. Wakil direktur 3 bapak Muhammad zainul arifin, S.Pi, M.Si dan Bapak
Karyanto, S.Pi, M.Si sebagai pembimbing utama dan pembimbing pendamping
atas bimbingan dan pengetahuan sejak penyusunan proposal sampai seminar
proposal Kerja Praktik Akhir.
4. Semua pihak mulai dari keluarga, teman yang telah mengsupport dalam
penyusunan proposal Kerja Praktik Akhir
Demikian semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Bitung, Februari 2023

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN........................................Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

iii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................v

DAFTAR TABEL........................................................................................................vi

BAB I.............................................................................................................................1

PENDAHULUAN.......................................................Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang.......................................................Error! Bookmark not defined.


1.2 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3

2.1 Pengertian Purse seine.........................................................................................3

2.2 Definisi Purse seine.............................................................................................3

2.3 Kontruksi Alat Tangkap......................................................................................3

2.3.1 Umpan...........................................................................................................5

2.5 Alat Bantu Penangkapan.....................................................................................6

2.6 Daerah penangkapan...........................................................................................6

2.7 Pengoperasian Purse seine...................................................................................9

2.7.1 Hasil Tangkapan..........................................................................................11

2.7.2 Penanganan hasil tangkapan........................................................................13

BAB III........................................................................................................................15

METODOLOGI..........................................................................................................15

3.1 Waktu dan Tempat............................................................................................15


3.2 Alat dan Bahan..................................................................................................15
3.3 Teknik Pengambilan Data.................................................................................15
3.4 Prosedur Kerja...................................................................................................15
3.5 Jadwal Rencana Kegiatan KPA.........................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................15
LAMPIRAN.............................................................................................................15

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Jadwal Rencana Kegiatan KPA

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Gambar 1. Kontruksi Alat Tangkap
2. Gambar 2. Umpan Ikan hidup
3. Gambar 3. Ikan Pelagis kecil
4. Gambar 4. Proses Penanganan Hasil Tangkapan

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Form pengumpulan data kapal
2. Form alat pendukung dan komunikasi perlengkapan K3
3. Form spesifikasi alat tangkap Purse seine
4. Keadaan umum perusahaan
5. Data ikan hasil tangkapan

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Indonesia adalah negara yang mempunyai wilayah perairan laut dan perairan darat
yang luas dibandingkan negara ASEAN lainnya. Sumberdaya alam ini salah satunya
menghasilkan ikan dan hasil perikanan lainnya. Oleh karenanya, akhir-akhir ini
pemerintah sangat mengintesifkan usaha penangkapan dan budidaya ikan dalam upaya
mendapatkan pemasukan devisa yang lebih besar. Namun usaha tersebut akan menjadi
tidak berguna jika tidak dibarengi dengan peningkatan tentang penanganan ikan setelah
penangkapan (Junianto, 2003).
Alat tangkap yang dapat digunakan untuk memanfaatkan potensi ikan pelagis
tersebut salah satunya adalah Purse seine. Purse seine merupakan salah satu alat
penangkapan ikan yang efektif untuk dioperasikan menangkap ikan-ikan pelagis yang
hidupnya bergerombolan, dimana jenis ikan pelagis ini memerlukan penanganan yang
ekstra hati-hati guna mempertahankan kesegaran dan menjaga mutu ikan agar tetap
segar.
Untuk mendapatkan hasil tangkapan yang banyak dalam kegiatan penangkapan ikan
di laut, harus ada faktor penunjang dalam pengoperasiannya. Seperti alat bantu
pengkapan yang paling efektif dan efisien menggunakan alat bantu ponton dan cahaya
lampu agar lebih mempermudah mengumpulkan ikan dalam suatu daerah penangkapan
(fishing ground).
Cara pengoprasian alat tangkap ini di lakukan dengan dua cara yaitu di operasikan
dengan cara mengeajar gerombolan ikan dan menggunakan alat bantu penangkapan
seperti rumpon, cahaya dan alat-alat navigasi, namun keterampilan mengoprasikan alat
tangkap sangat di tentukan oleh ilmu dan teknologi penangkapannya (Mallawa dan
sudirman, 2004).
Teknologi bantu penangkapan ikan sangat penting dalam pengoprasian alat tangkap
purse seine baik untuk mengumpulkan ikan, mencari keberadaan ikan, menentukan
daerah penangkapan maupun untuk mempermudah pengoprasian alat tangkap dalam hal
ini adalah alat-alat navigasi (Esam, 2015).

1
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan
penangkapan ikan pelagis menggunakan purse seine memerlukan manusia yang terampil
dalam melakukan penangkapan ikan baik Nakhoda dan ABK.
Politeknik KP Bitung sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi di bidang perikanan
dan kelautan dalam penyelengaraan pendidikan menghasilkan tenaga terampil di bidang
penangkapan khususnya program studi teknik penangkapan ikan. Dengan demikian
maka sebagai taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung dalam semester V ini
penulis ditugaskan untuk melakukan Kerja Praktik Akhir.
Berdasarkan apa yang telah di tulis di atas maka penulis tertarik mengambil sebuah
judul sebagai acuan penulis untuk melakukan pelaksanaan Kerja Praktik Akhir yaitu:
“ TEKNIK PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE DI KM.XXX”

1.2 TUJUAN
1. Mempelajari pengoperasian dikapal Purse seine
2. Mengetahui konstruksi alat tangkap Purse seine
3. Mempelajari proses penanganan ikan di atas kapal
4. Mengetahui alat-alat navigasi

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kapal Purse seine


Kapal purse seine adalah kapal yang digunakan untuk mengoperasikan alat
penangkapan ikan purse seine. Alat penangkapan ikan tersebut digunakan untuk
menangkap ikan pelagis yang memiliki sifat schooling fish atau bergerombol. Secara
umum, alat penangkapan ikan purse seine adalah alat penangkap ikan yang bagian
utamanya adalah jaring, dipergunakan untuk menangkap untuk menangkap ikan pelagis
besar atau ikan pelagis kecil sesuai dengan ukuran dan jumlah yang banyak. Alat
penangkap ikan jenis purse seine terdiri dari kantong (bag, bunt), badan jaring, tepi
jaring, pelampung (float), tali pelampung (float line), sayap (wing), pemberat (singker
lead), tali penarik (purse line), tali cincin (tali kang), cincin (ring), dan salvage. Cara
pengoperasiannya adalah dengan melingkari gerombolan ikan secara cepat, lalu menarik
tali kerut yang nantinya akan membuat jaring yang semula persegi menjadi sebuah
kantong (Sudirman dan Mallawa, 2004).

2.2 Defenisi purse seine


Pukat cincin (Purse seine) adalah alat tangkap ikan dari jaring yang dioperasikan
dengan cara melingkari gerombolan ikan hingga alat tangkap berbentuk seperti mangkuk
pada akhir proses penangkapan ikan. Alat tangkap ini digunakan untuk menangkap ikan
pelagis yang bergerombol. Cara pengoperasian pukat cincin adalah melingkari
gerombolan ikan, kemudian tali kolor (purse seine) ditarik dari kapal hingga bentuk
jaring menyerupai mangkuk. Selanjutnya hasil tangkapan dipindahkan ke kapal dengan
menggunakan serok atau scoop. Purse seine disebut juga pukat atau jaring kantong,
karena bentuk jaring pada saat dioperasikan menyerupai kantong. Alat tangkap ini
disebut juga jaring kolor, karena pada bagian bawah jaring dilengkapi dengan tali kolor
yang berfungsi untuk menyatukan bagian bawah jaring sewaktu operasi dengan cara
menarik tali kolor tersebut (Diniah, 2008).
Menurut Brandt (2005) menyatakan bahwa karakteristik purse seine terletak pada
cincin dan purse line dari tali ris bawahnya, sedangkan alat tangkap yang termasuk
kelompok ini seperti lampara memiliki tali ris atas yang lebih panjang dari tali ris
bawah.

3
Purse seine dinamakan demikian karena sifat alat tangkap yang mengurung
gerombolan kemudian tali kerut ditarik sehingga jaring membentuk kantong yang besar,
sehingga ikan-ikan terkurung. Purse seine memiliki bentuk umum dan bagian-bagian
yang sama walaupun ada bermacam-macam purse seine. Bentuk umum purse seine
beserta bagian-bagiannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

2.2.1 Kontruksi Alat Tangkap Purse seine


Konstruksi dari alat penangkapan adalah bentuk umum yang menggambarkan
suatu alat penangkapan dan bagian-bagiannya dengan jelas sehingga mudah dimengerti.
(syofyan, dalam silitonga et al, 2016)

1. Jaring utama
Bahan utama yang biasa digunakan untuk pembuatan jaring utama biasannya
amenggunakan nylon atau vinylon. Ukuran mata jarring disesuaikan dengan jenis-jenis
ikan yang akan di tangkap. (Mahiswara. T.W Budiharti dan bahaqi, 2013)
2. Jaring bagian sayap
Jarring bagian sayap yaitu bagian jarring yang terletak di samping kiri dan kanan pada
jenis jarring berkantong tengah. Jaring bagian sayap yaitu jarring yang terletak pada
samping kiri dan kanan pada jarring berkantong tengah. (Mahiswara.T W Budiharti dan
bahaqi, 2013)
3. Jaring pembentuk kantong
Jaring bagian pembentuk kantong yaitu tempat untuk mengonsentrasikan ikan yang
telah terkurung sehingga dapat mempermudah pada saat menaikan ikan hasil tangkapan
ke atas kapal (palka). (Mahiswara.T W Budiharti dan Bahaqi, 2013)
4. Srampatan (selvedge)
Ada dua bagian yaitu srampat atas dan bawah yang menghubungkan antara tali ris dan
bagian jarring (kantong, badan, sayap). DKP,2005.
Menurut santoso dan fermenas (2014), srampat (selvedge) atau disebut juga jarring
penguat berfungsi untuk melindungi bagian tepi jarring utama yang diikat pada tali ris
agar bagian tepi jarring utama tidak cepar rusak atau robek. Bahan yang di gunakan
pada selvedge ini menggunakan bahan yang lebih kaku dari jarring utama seperti
polyethyelene.

4
5. Tali ris atas
Menurut Mahiswara T.W Budiharti dan Bahaqi (2013) tali ris atas terdiri dari 2 (dua)
bagian yaitu:
- Tali pelampung, yaitu tali yang melewati lubang-lubang pelampung.
- Tali pengapit, yaitu tali yang berbuat dari bahan yang sama dengan tali pelampung
tapi pelampung tapi berbeda arah pintalnya, (S dan Z) dengan maksud agar tali
pelampung tidak kusut.
6. Tali ris bawah
Menurut Mahiswara T.W Budiharti dan Bahaqi (2013), Tal iris bawah terdiri dari :
a. Tali pemberat, yaitu tali yang di masukan ke dalam lubang-lubang pemberat.
b. tali tegak, yaitu tali yang diikatkan ke dalam tepi sayap jarring dan
menghubungkan antara tali ris bawah dengan fungsi untuk memperkokoh bagian
bawah jarring pada saat jarring di Tarik ke atas kapal.
c. Tali cincin, yaitu tali tempat bergantungnya cincin sebagai pemberat yang terdapat
di tali ris bawah.
d. tali kerut, tali kerut untuk mengubungkan ring dengan jaringn bagian bawah pada
waktu operasi maka digunakan tali kerut yang di tarik setelah jarring selesai di
lingkarkan. Karena dengan terkumpulnya ring maka jaring bagian bawah akan
terkumpul menjadi satu. Sebaiknya penarikan tali kerut harus sehalus dan secepat
mungkin sampai seluru cincin purse seiene terkumpul dan muncul dari laut, atau
hamper terasa cukup.
7. Pelampung
Menurut santoso dan Fermenas (2014), pelampung memiliki fungsi untuk
mengapungkan seluruh alat tangkap ke dalam permukaan air. Bahan yang di gunakan
adalah bahan yang berat jenisnya lebih kecil di banding berat jenis air laut. Pada pukat
cincin umumnya di gunakan bahan sintetik berupa busa plastic yang keras.
8. Pemberat
menurut Santoso dan Fermenas (2014), pemberat berfungsi agar jaring lebih cepat
tenggelam sewaktu di operasikan maka tali ris bawah perlu di beri pemberat. Bahn
yang di gunakan pemberat biasanya menggunakan timah atau tambul.

5
9. Cincin
Menurut Santoso dan Fermenas (2014), cincin berfungsi sebagai lewatmya tali kolor
sewaktu di Tarik agar bagian bawah jaring dapat tearkumpul. Bahan yang di gunakan
terbuat dari kuningan atau tembaga, kadang-kadang di gunakan bahas besi lapis baja.

Sumber :www.google.com
Gambar 1.Kontruksi alat tangkap purse seine

2.2.2 Alat bantu penangkapan ikan


1. Rumpon
Menurut Soegiri dan Nur Bambang (2004), rumpon merupakan suatu bangunan
benda yang menyerupai pepohonan yang di pasang atau di tanam di suatu tempat di
tengah laut. Rumpon biasa di sebut juga dengan Fish Agregation Device (FAD)
yaitu suatu alat bantu penangkapan yang berfungsi untuk memikat ikan agar
berkumpul dalam suatu daearah. Rumpon laut dalam adalah alat bantu pengumpul
ikan yang di gunakan dalam operasi penangkapan ikan. Rumpon ini di letakan di
suatu perairan yang kedalaman lebih dari 200 meter, yaitu berfungsi sebagai tempat
berteduh atau berlindung dan tempat mencari makan bagi ikan-ikan pelagis besar.

6
Sumber :www.google.com
Gambar 2. Rumpon

2. Cahaya lampu
Fungsi cahaya dari lampu dalam penangkapan ikan adalah untuk
mengumpulkan ikan sampai pada suatu cathable area tertentu. Tidak semua ikan
tertarik oleh cahaya, pada suatu saat ikan akan mendeteksi sumber cahaya (fototaxis
negatif) ataupun menyebar karena pengaruh warna dan intensitas cahaya tersebut.
Hal ini karena adanya faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi ikan terhadap
cahaya lampu tersebut (Baskoro dan Suherman, 2007).

2.3 Daerah penangkapan


Menurut tomasilia dan usemahu (2004), daerah penangkapan umtuk alat tangkap purse
seine merupakan daerah terbuka dan luas, dasarnya harus bebas dari batu dan karang atau
kerangka karang karam yaitu kedalaman berkisar 50 meter. Di daerah penangkapan purse
seine di perairan lepas pantai ukuran lebar jaring dan ukuran mata jaring din sesuaikan dengan
jenis ikan yang akan di tangkap.
Cara mengenali fishing ground dapat di ketahui dengan memperhatikan tanda-tanda sebagai
berikut:
1. Perubahan warna laut
2. Lompatan ikan-ikan di permukaan laut
3. Riak-riak kecil di permukaan laut
4. Adanya bui-buih di permukaan laut
5. Burung-burung yang menukik menyambar ikan di permukaan laut.

7
2.4 Pengoperasian purse seine
Penampatan alat tangkap di atas kapal ini disesuaikan arah putaran baling-baling
kapal. Pada kapal dengan baling-baling kapal putar kiri (dilihat dari buritan kapal)
biasanya pukat cincin diletakkan di sisi kiri, pada kapal dengan baling-baling putar
kanan alat tangkap diletakkan di sisi kanan kapal, sedangkan penyusunan di buritan
kapal dapat dilakukan pada kapal baling-baling putar kiri maupun kanan (Warsito,
2008).
Setelah samapi di daerah yang di anggap baik untuk melakukan penangkapan, serta
keadaan cuaca yang memungkinkan purse seine perlu di persiapkan segala sesuatunya,
persiapan persiapan tersebut antara lain:
1. Mengikat cincin pada pemberat
2. Memasang pelampung pada tali pelampung
3. Memasukan tali kolor ke cincin yang di pasang ring stick
4. Memperbaiki jaring apabila terjadi kerusakan.
Pengoprasian penangkapan terdiri dari: Persiapan, penurunan alat tangkap (setting),
penaikan jaring (hauling), dan menaikan ikan di atas kapal.

2.4.1 Persiapan
Perbekalan dan peralatan yang di gunakan pada saat operasai penangkapan harus
di persiapkan dengan matang, sehingga pada saat operasi penangkapan berjalan dapat
berjalan dengan lancer. Adapun persiapan yang di lakukan meliputi: persiapan
administrasi (dokumen), persiapan ransum makanan, persiapan air tawar, persiapan
Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pelumas.

2.4.2 Penurunan alat tangkap (setting)


Setting adalah suatu kegiatan di mana penurunan jaring (melingkari gerombolan
ikan. Setting di lakukan dengan cara bertahap sampai jaring melingkari gerombolan ikan
(scholling). menurut tomasilia dan usemau (2004), hal-hal yang harus di perhatikan
dalam pelingkaran purse seine yaitu:
1. Arah pelingkaran alat: pelingkaran jaring dapat di lakukan di kea rah kiri dan kanan
yaitu dengan sesuai dengan arah putaran baling-baling kapal dan tatanan jaring di
atas kapal.

8
2. Kedudukan alat dan gerombolan ikan terhadap kapal penangkap. Pada waktu
pelingkaran alat untuk mengepung gerombolan ikan perlu di perhatikan factor-
faktor tersebut:
a) Arah angin
terhdap arah datangnya angina, kedudukan gerombolan ikan dan jaring harus
di tempatkan di atas angina sedangkan kapal harus di atas angin.
b) Arah arus
kebalikan dari kedudukan arah angin, kedudukan kapal terhadap arah arus
adalah di atas arus.
c) Arah gerombolan ikan
Terhadap arah pergerakan gerombolan ikan kedudukan jaring harus
menghadang kemuka gerombolan ikan sedangkan kedudukan kapal berada di
belakang gerombolan ikan.
d) Arah datang sinar matahari
Terhadap datangnya sinar matahari, gerombolan ikan dan jaring harus di
tempatkan kearah datangnya sinar matahari, sedangkan kedudukaan kapal
adalah sebaliknya harus bertentangan dengan arah datangnya sinar matahari.

Proses setting dimulai dengan komando nahkoda, pelampung besar (buoy) dilepas
ke laut, kapal di jalankan dengan cepat hamper searah ataupun memotong arus,
kemudian jaring di lingkarkan pada gerombolan ikan, dengan memperhitungkan jari-jari
lingkaran dan gerombolan ikan maka setelah selesai penurunan jaring maka pelampung
besar sudah berada di haluan kapal dan segera dinaikan ke atas kapal.

Sumber :www.google.com
Gambar 3. Penurunan alat tangkap (setting)

9
2.4.3 Penarikan alat tangkap (hauling)
Penarikan badan jaring dimulai dari ujung-ujung sayap, hal ini dilakukan pada
purse seine yang menggunakan kantong yang ditengah-tengah jaring atau yang ditarik
oleh tenaga manusia. Tetapi pada purse seine jaring ditarik menggunakan tenaga
hidrolik (power block), biasanya kantong dibuat pada satu ujung sayap. Penarikan jaring
dilakukan mulai dari ujung sayap yang tidak berkantong. Penarikan dilakukan dengan
melepas ring dari badan jaring, tetapi pada purse seine yang ditarik manusia cincin tidak
dilepaskan (Mudztahid, 2008).
1. Penarikan tali kolor
Penarikan tali kolor menurut marzuki dalam gardjito (2000). sebaiknya penaikan tali
kolor tidak memakan waktu yang lama kira berkisar 30 menit dengan kecepatan sedang
agar supaya tali kolor tidak mudah putus, di samping itu penarikan tali kolor yang terlalu
cepat akan menyebabkan kapal akan tertarik masuk ke dalam lingkaran jaring. Guna
menghindari ikan ikan melarikan diri ke arah vertical ataupun horizontal maka
kecepatan penarikan tali kolor harus di perhatikan setelah jaring di lingkarkan.

Sumber :www.google.com
Gambar 4. Penarikan tali kolor

Alat-alat bantu penaikan tali kolor dapat di bedakan dalam 5 jenis, sesuai dengan jenis
tali kolor yang digunakan, yaitu:

No Jenis Alat Jenis bahan tali kolor


1 Captstand Serat manila
2 Windlass Serat manila
3 One drum winch Kawat baja

10
4 Two drum trawl winch Kawat baja
5 Three-four seine winch Kawat baja
Sumber : (Ben yami, 1994)
Tabel 1. Jenis alat bantu penarikan tali kolor

2. Penarikan isi jaring


Menurut Tomasila dan Usemahu (2004), penarikan isi jaring harus dilakukan dengan
cepat namun berhati-hati mengingat ikan masih dapat lolos atau melarikan diri
dengan cara melompati tali pelampungnya dan dalam penarikan jaring, hal-hal yang
harus diperhatikan yaitu :
1. Setelah tali kolor tertarik semua, maka sedikit demi sedikit bagian-bagian
jaring dinaikkan keatas kapal yang mulai dari ujung-ujung sayap.
2. Setelah sebagian jaring dinaikkan keatas kapal, ikan-ikan yang terkurung
dapat langsung diambil atau dinaikkan keatas kapal dengan menggunakan
serok.
3. Kemudian jaring yang dinaikkan keatas kapal disusun di tempat yang telah
ditentukan seperti pada waktu mulai operasi dengan tujuan agar jaring
langsung dapat dipergunakan untuk operasi berikutnya.

Sumber :www.google.com
Gambar 5. Penarikan jaring (Hauling)

2.4.4 Faktor yang mempengaruhi penangkapan


Faktor yang mempengaruhi penangkapan ikan, yaitu meliputi:
1. Kecerahan perairan
2. Adanya angin dan arus angin
3. Musim

11
4. Panjang dan kedalaman air
5. Kecepatan kapal pada waktu melingkari gerombolan ikan
6. Kecepatan menarik badan jaring
7. Predator pemangsa

2.5. Hasil tangkapan


Menurut taufik (2010), jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan dari
purse seine adalah ikan-ikan yang membentuk suatu gerombolan dan berada dekat
dengan permukaan air, di harapkan pula densitas dari gerombolan tersebut tinggi yang
berarti jarak ikan dengan ikan yang lain haruslah sedekat mungkin.
Menurut tomasilia dan usemahu (2004) hasil tangkapan yang telah tercurah di deck
kapal harus di sortir atau di pilih dan di pisahkan untuk ikan-ikan ekonomis penting dan
yang tidak mempunyai nilai ekonomis penting. Adapun ikan-ikan yang telah di pilih dan
mempunyai nilai ekonomis penting segera di cuci dengan air laut yang bersih dan di
simpan ke dalam palka yang sudah di lengkapi dangan alat pendingin atau bila lainnya
dapat di campur dengan es pecahan dengan perbandingan ikan:es (satu kilo ikan, satu
kilo es).
Pamakaian alat-alat penanganan yang lengkap dan baik dalam arti dapat
memperkecil kerusakan fisik, kimia, mikrobiologi dan biokimia akan memberikan hasil
yang maksimal. Media pendingin yang meberikan hasil yang baik adalah media
pendingin yang dapat memperlambat proses biokimia dan pertumbuhan mikroba dalam
daging ikan.

2.5.1 Penanganan hasil tangkapan


Penanganan hasil tangkapan merupakan suatu tugas yang harus di selesaikan
dengan cepat oleh seluruh anak buah kapal setelah selesai melakukan operasi
penangkapan. Penanganan ikan hasil tangkapan dengan baik akan menentukan mutu
atau kualitas ikan tersebut sehingga harga ikan pun akan menjadi tinggi (Deni. S, 2015).
Langkah-langkah yang perlu di ambil dalam melakukan operasi penanganan di atas
kapal adalah sebagai berikut:
1. Tahap sortir
Dalam tahap ini di lakukan pemisahan ikan sesuai dengan ukuran sebelum di
masukan ke dalam bak penampung, tujuan dari penyortiran yaitu memisahkan

12
menurut kualitas yakni apabila terluka pada tubuh ikan maka di pisahkan dan tidak
lagi di proses.
2. Tahap pencucian
Tahap ini di lakukan untuk pembersihan ikan dari darah serta kotoran yang
menempel pada tubuh ikan tujuan tahap ini adalah untuk mengurangi jumlah
bakteri yang terdapat pada tubuh ikan sehingga mutu ikan dapat terjaga. Pencucian
umumnya di lakukan dengan menggunakan air laut sebelum di letakan pada bak
yang berisi es.
3. Penyiapan es
Es balok yang berada pada palka di masukan ke dalam karung untuk di hancurkan
sampai ukuran paling besar berdiameter 5cm, tetapi rata-rata berdiameter 2-3cm,
es berfungsi untuk mengurangi pertumbuhan bakteri dan menjaga agar suhu ikan
tetap stabil sehingga pertumbuhan bakteri sangat sedikit sehingga mutu ikan dapat
terjaga.
4. Tahap pendinginan
Setelah es di siapkan maka pendingin langsung di mulai dengan cara mencampur
ikan dengan es ialah dengan membuat lapisan es pada dasar, kemudian di atasnya
di letakan selapis ikan. Berikutnya. di buat dengan lapisan es dan berganti-ganti,
dan di tutup dengan lapisan es sebagai lapisan teratas.
5. Tahap pendaratan
Nilai jual ikan hasil tangkapan cukup tinggi, maka ikan harus di bingkar dari kapal
dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan akibat benturan dan sinar matahari.
Jika pembongkaran di lakukan pada siang hari maka palka perlu di lindungi
dengan terpal atau peneduh lainya. Pembongkaran harus di lakukan dengan cepat
agar ikan tidak banyak mengalami kenaikan suhu selama pengangkutan..

2.5 Alat navigasi


Sarana bantu navigasi pelayaran adalah sarana yang dibangun atau berbentuk secara
alami yang berada di luar kapal yang berfungsi membantu navigator dalam menentukan
posisi atau haluan kapal serta memberitahukan bahaya dan rintangan kepentingan
berlayar.
Selanjutnya Djunarsyah (2005) mengatakan, telekomunikasi pelayaran adalah setiap
pemancaran, pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara, dan informasi

13
dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optik, radio atas sistem elektromagnetik
lainnya dalam dinas bergerak kapal pelayaran yang merupakan bagian dari keselamatan
pelayaran.
1. Kompas
Kompas adalah salah satu alat navigasi yang berfungsi untuk menetapkan
arah haluan kapal dan untuk membaring suatu target sasaran (Runny A N,
2014).
2. GPS
GPS adalah salah satu sistem radio navigasi dan penentuan posisi
menggunakan satelit. Nama formalnya NAVSTAR GPS singkatan dari
Navigation Satelite And Ranging Positioning System. Dalam hal penentuan
posisi, GPS dapat memberikan ketelitian posisi spektrumnya cukup luas, dari
yang sangat teliti sampai yang biasa biasa saja. (Kuncowati, 2015).
3. Radar
Radar adalah singkatan dari Radio Detecting and Ranging. Radar merupakan
salah satu alat bantu navigasi elektronika, yang di gunakan untuk mendeteksi
obyek (target/sasaran) berdasarkan prinsip pengukuran waktu tempu yang di
perlukan untuk merambatkan pulsa sinyal gelombang elektromagnetik, sejak
sinyal tersebut di pancarkan oleh transmitter hingga gema (echo-)yang di
pantulkan oleh obyek ke pesawat penerima tersebut selanjutnya tergambar
pada layar kaca (position plane indicator dan PPI), sehingga arah baringan
dan jarak pengamat terhadap obyek dapat di ketahui . (Kuncowati, 2015)

14
BAB III
METODE PRAKTIK

3.1 Waktu dan Tempat


Kerja Praktik Akhir di laksanakan pada bulan februari 2023, di KM.XXX di
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) kota manado, Sulawesi utara.

3.2 Alat dan Bahan


Bahan dan alat yang digunakan dalam pelaksanaan Kerja Praktik Akhir adalah:
 Alat :
1. Kapal
2. Alat tangkap
3. Mesin induk
4. Mesin bantu
5. Peralatan keselamatan
6. Alat Tulis menulis
7. Kamera atau Handphone
8. Proposal KPA
9. Laptop
 Bahan :
1. Bahan bakar
2. Air tawar
3. Minyak pelumas

3.3 Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan dalam melakukan Kerja Praktik Akhir
ini di peroleh dengan cara melalui:
1) Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung dengan mengikuti
kegiatan operasi penangkapan ikan di kapal purse seine dalam melakukan
proses tangkap ikan.
2) Interview yaitu mengadakan wawancara dan tanya jawab dengan pihak-
pihak terkait guna menunjang data yang di dapat di lapangan.

15
3) Dokumentasi yaitu mengambil data yang telah di sediakan oleh pihak
perusahaan dan nakhoda serta mengambil gambar pada pelaksanaan
operasi penangkapan.
Adapun data yang akan di kumpulkan pada Kerja Praktik Akhir meliputi:
1. Data primer
Data primer adalah data hasil pengamatan langsung di lapangan pada saat
operasi penangkapan, yaitu sebagai berikut :
a) Pengoprasian purse seine
b) Jumlah setting-hauling dalam satu trip
c) Komposisi dan jenis hasil tangkapan ikan tiap satu kali setting-hauling
d) Operasi daerah penangkapan
e) Lamanya waktu pelingkaran dan lama penarikan tali kolor
f) Alat bantu penngkapan
g) Alat-alat navigasi di atas kapal
h) Alat bantu penarikan tali kolor
i) Cara penanganan ikan di atas kapal
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang di kumpulkan tidak dari pengamatan langsung
melainkan dri dokumen yang telah tersedia, yakni meliputi:
a) Keadaan geografis lokasi praktek
b) Sarana dan prasarana produksi
c) Data spesifikasi kapal
d) Data spesifikasi alat tangkap
e) Data time series hasil tangkapan yang ada

3.3.1 Analisis data


Data yang sudah di dapat kemudian diolah terlebih dahulu selanjutnya di analisis
dengan menggunakan analisis statistik deskriptif yaitu analisis yang berfungsi untuk
mendskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang di teliti melalui data
sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melainkan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku umum.

16
3.4 Prosedur Kerja
Prosedur Kerja yang dilaksanakan penulis dalam mengikut Kerja Praktik
Akhir di atas kapal saat proses dari mulai fishing base menuju fishing.

Fishing base Menuju fishing ground


1. Menyiapkan dokumen kapal 1. Melayarkan kapal
2. Menyiapkan bahan bakar 2. Melakukan tugas jaga navigasi
3. Menyiapkan bahan makanan 3. Menentukan posisi kapal
4. Mengisi air bersih ke dalam 4. Menentukan posisi rumpon
palka, dll 5. Menjaga stabilitas kapal
6. Mengatur kecepatan kapal apabila
terjadi cuaca buruk

Kembali ke fishing base


1. Melayarkan kapal Saat di fishing ground
2. Melakukan tugas jaga kapal 1. Mempersiapkan alat tangkap.
3. Menjaga stabililitas kapal Memperhatikan gerombolan
4. Mengatur kecepatan kapal ikan
apabila terjadi cuaca buruk 2. Ikan hasil tangkapan di
5. Membersihkan kappa masukan ke dalam palka
6. Menyiapkan alat tangkap 3. Memilih ikan hasil tangkapan
dan target sampingan
4. Melakukan penanganan hasil
tangkapan

Gambar 6. Prosedur kerja

17
3.5 Jadwal Rencana Kegiatan KPA
Jadwal rencana kegiatan KPA dengan melaksanakan seluruh kegiatan dan diuraikan
dalam Tabel 1 berikut ini.

Waktu
No Jenis Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun JuL Agt

1. Konsultasi KPA

2. Penyusunan Proposal
KPA
3. Seminar Proposal KPA

4. Turun Ke Lokasi
Praktik
5. Pengumpulan Data

6. Praktik Kerja Sesuai


Program Studi
7. Penarikan KPA

8. Penyusunan
Laporan KPA
9. Konsultasi laporan
KPA
10. Seminar Hasil KPA

11. Ujian Komprehensif


(Ujian Akhir)

18
DAFTAR PUSTAKA

19
LAMPIRAN
Lampiran 1. Form pengumpulan data kapal
NO URAIAN KETERANGAN

01 Nama kapal

02 No pendaftaran

03 Nama pemilik

04 Kebangsaan kapal

05 Tanda selar

06 Tempat dan tahun pembatan


kapal

07 Tanda pangilan

08 Jenis type

09 Bahan utama

10 Turun dock / peluncuran


pertam kapal

11 Tanda pendaftaran

12 Daya mesin

13 Keceoatan maximum

14 Jumlah baling baling

15 Jumlah daun baling baling

16 Sistem kemudi

17 Mesin penggerak utama

18 Tonase kotor

19 Tonase bersih

20
Lampiran 02 formulir alat alat pendukung dan komunikasi
Perlengkapan K3

NO Jenis Peralatan Navigasi Jumlah

1 GPS

2 Kompas

3 Radar

4 Teropong

5 Peta Laut

6 Mistar Jajar

7 Jangka Peta

8 Mistar segi 3

9 Pensil dan Penghapus

No. Jenis Peralatan Komunikasi Jumlah

1 Radio SSB

2 Radio VHF

Lampiran 3 Spesifikasi alat tangkap Purse seine


No. Bagian alat Tangkap Bahan

21
6

Lampiran 5

Data Ikan Hasil Tangkapan

No. Trip Jenis Ikan Jumlah


Tangkapan Tangkapan
1

22

Anda mungkin juga menyukai