Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SISTEM

INTENSIF DI PT. NERBITI DESA MUSI, GEROKGAK,


BULELENG, BALI

LAPORAN KERJA PRAKTIK AKHIRII


PROGRAM STUDI BUDI DAYA IKAN

ANNISA DWI MEILIA SAFITRI


20.3.07.028

POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN JEMBRANA


BALI
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan PKL II : Teknik Pembesaran Udang Vaname (Litopenaeus


vannamei)
Sistem intensif di PT. Nerbiti Desa Musi, Gerokgak,
Buleleng, Bali.
Nama : Annisa Dwi Meilia Safitri
NIT : 20.3.07.028
Program Studi : Budi daya Ikan (BDI)

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Arie Kiswanto, S.St. Pi.,M.Tr.Pi

Diketahui,

Ketua Program Studi Budi Daya Ikan

Andina Chairun Nisa, S.Pi,.M.P


NIP.19920212 201902 2 005

Tanggal pengesahan:

ii
PRAKATA

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala
rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktik
Akhir(PKL) II dengan judul Teknik Pembesaran Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei)
sistem intensif di Tambak PT. Nerbiti Desa Musi, Gerokgak, Buleleng, Bali. Kegiatan
Kerja Praktik Akhir(PKL) II ini dapat dilaksanakan dengan lancar tidak terlepas dari
bantuan dan kerja sama dengan berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Ilham. S.St. Pi. M.Sc. Ph.D. selaku Direktur Politeknik Kelautan dan
Perikanan Jembrana.
2. Ibu Andina Chairun Nisa, S.Pi,. M.P selaku Ketua Program Studi Budi Daya Ikan.
3. Bapak Arie Kiswanto, S.St. Pi.,M.Tr.Pi selaku dosen pembimbing, yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyusun Laporan Kerja Praktik
Akhir(PKL) II.
4. PT. Nerbiti selaku penyedia media pembelajaran dalam Prakti Kerja Lapang II
ini.
5. Serta semua pihak yang telah membantu penulisan dalam penyusunan Laporan
Kerja Praktik AkhirPKL II.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk kesempurnaan Laporan ini, namun
sebagai manusia tidak menutup kemungkinan ada kesalahan dalam penulisan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang diharapkan untuk kesempurnaan laporan ini.

Jembrana, Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

PRAKATA........................................................................................................................ v
DAFTAR ISI.................................................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN........................................................................................................... 6
1.1 Latar Belakang................................................................................................7
1.2 Tujuan.............................................................................................................7
II. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN........................................................................8
2.1 Waktu dan Tempat....................................................................................8
2.2 Jenis dan Sumber Data.............................................................................8
2.3 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data............................................8
2.4 Analisis Data.............................................................................................9
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peranan budidaya semakin meningkat sejalan dengan besarnya potensi
pengembangannya baik sumber daya lahan maupun jenis komoditas. Ikan kerapu
tersebar luas baik di daerah tropis maupun sub tropis, dan termasuk jenis ikan yang
hidup di perairan berkarang sehingga sering dikenal sebagai ikan karang. Beberapa jenis
ikan kerapu yang banyak terdapat di Indonesia yang sering dibudidayakan antara lain
ikan kerapu bebek atau tikus (Cromileptes altivelis), kerapu macan
(Epinephelusmaculatus), kerapu sunu (Plectropomus leopardus), kerapu cantang dan
kerapu bintik atau batik (Epinephelus bleekeri). Hal ini karena selain memiliki nilai jual
yang tinggi juga dalam proses produksinya lebih banyak memanfaatkan sumber daya
laut yang ada baik dengan menggunakan kapal dalam proses penangkapan ataupun
yang dibudidayakan (Aslianti, 2006).
Ikan kerapu merupakan salah satu komoditas yang memiliki harga jual tinggi.
Dalam budidaya ikan kerapu ada kendala yang sering dialami yaitu serangan penyakit
vibriosis yang disebabkan oleh bakteri vibrio. Penyakit ini merupakanpenyakit bakterial
utama terutama pada benih yang dapat menimbulkan kematian pada ikan kerapu. Gejala
yang disebabkan oleh penyakit ini, diantaranya ikan tidak mau makan dan lemah,
berenang di permukaan, menyendiri, serta adanya luka di permukaan tubuh. Bakteri
vibrio dapat menyebabkan penyakit pada ikan kerapu, seperti pembusukan pada sirip,
borok pada bagian tubuh dan mulut merah.
Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya bakteri
vibrio pada ikan kerapu yaitu metode mikrobiologi, kualitas air dan histologi. Salah satu
metode mikrobiologi adalah uji Polymerase Chain Reaction (PCR).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan Kerja Praktik Akhir (KPA) ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendeteksi bakteri vibrio yang ada pada ikan
2. Kelebihan dan kekurangan dari metode PCR
II. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan Kerja Praktik Akhir(PKL) II ini akan dilaksanakan selama 60 hari dimulai
dari tanggal 10 Oktober sampai 16 Desember 2022. Lokasi PKL II bertempat di unit
usaha PT. Nerbiti yang terletak di Desa Musi, Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.

2.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan pada Kerja Praktik Akhir(PKL) II ini terdiri
dari dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. (Sugiyono 2015). Data primer yang diperoleh dengan cara
observasi dan wawancara ketika kegiatan PKL II.
b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari data atau informasi yang
dikumpulkan dari dari sumber yang telah ada. Sumber data sekunder dapat
berupa catatan atau dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah, analisis
industri oleh media, situs web maupun internet (Uma Sekaran, 2011).

2.3 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pengumpulan data pada Kerja Praktik Akhir(PKL) II melalui kegiatan observasi,


interview (wawancara) dan dokumentasi.

a). Observasi
Observasi merupakan cara memperoleh data dengan cara melaksanakan
pengamatan dan juga pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang
nampak atau terlihat dalam suatu gejala pada objek penelitian yang sedang
dilaksanakan. (Widoyoko, 2014).

b). Wawancara
Wawancara merupakan teknik mengumpulkan data ketika peneliti melaksanakan
studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang sedang diteliti dan peneliti
dapat mengetahuinya secara mendalam dari responden. (Sugiyono, 2017). Data dapat
dikumpulkan dengan memberikan pertanyaan kepada pemilik usaha untuk mendapat
data yang dibutuhkan pada saat KPA.
c). Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data tentang hal-hal yang diteliti
dapat berupa catatan, transkrip, surat kabar, buku, notulen, rapot, agenda dan lainnya.
(Arikunto, 2013). Dokumentasi juda dapat berupa foto-foto saat melaksanakan kegiatan
Kerja Praktik Akhir(PKL) II.

2.4 Analisis Data

Pada Kerja Praktik Akhir(PKL) II analisis data yang digunakan yaitu, analisis data
deskriptif. Data deskriptif digunakan dalam PKL II, karena mampu menggabarkan atau
mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud untuk
membuat kesimpulan secara umum (Sugiyono, 2018).

Anda mungkin juga menyukai