Anda di halaman 1dari 3

Nama : Annisa Dwi

NIT : 20.3.07.028

Prodi : BDI Madya

Mata Ujian : Hama dan Penyakit Ikan

1. Pencegahan merupakan langkah yang paling efektif untuk menekan resiko hama dan penyakit ikan, dikarenakan jika hama dan
penyakit sudah menyerang biaya penanggulangnya akan lebih besar. Adapun cara yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan
hama dan penyakit pada pembenihan ikan, diantaranya:
a. Pengolahan dasar kolam, yaitu pengeringan, pengapuran dan pemupukan. Pengeringan dilakukan dengan menjemur dasar kolam
setiap memulai budidaya. Sinar matahari bisa membunuh sebagai besar hama dan penyakit yang mungkin ada pada periode
budidaya sebelumnya. Pengapuran dasar kolam juga membantu mematikan sebagai penyakit.
b. Memasang filter atau saringan pada pintu pemasukan air untuk mencegah sebagian hama dan vektor pembawa penyakit yang
masuk ke dalam kolam.
c. Lakukan secara rutin pemberantasan hama secara mekanis dan pemberantas hama secara biologis. Apabila hama tetap ada bisa
dipertimbangkan menggunakan obat – obatan kimia. Gunakan benih ikan yang berkualitas baik yang tahan terhadap penyakit.
d. Mengurangi kepadatan ikan agar tidak terjadi kontak antar ikan secara langsung. Dengan sedikìtnya populasi maka kadar oksigen
terlarut dalam air kolam lebih banyak.
e. Berikan pakan dengan takaran yang tepat untuk menghindari terjadinya penumpukan sisa pakan dalam kolam. Sisa pakan akan
membusuk sehingga menurunkan kualitas lingkungan kolam dan menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit.
f. Lakukan penangan ikan secara hati – hati pada saat penebaran atau pemindahan antar kolam, agar ikan tidak terluka yang memicu
infeksi penyakit .
g. Karantina benih yang akan ditebar, gunanya untuk mengaklimatisasi ikan dan dilakukan dengan cara pemberian obat antibiotik atau
pencelupan ikan ke vaksin.
h. Tebarkan garam dapur sebanyak 150 – 200 gram/m3 yang sudah dilarutkan dengan air setiap sepuluh sehari sekali.

2. Undang- undang atau perkarantinaan ikan dalam rangka mencegah terjadinya penyebaran suatu penyakit yang lebih meluas yaitu :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan.
b. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 26 Tahun 2013 tentang Penetapan Jenis- Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina,
Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya.

• Pasal I

 Hama dan Penyakit Ikan Karantina adalah semua hama dan penyakit ikan yang belum terdapat dan/atau telah terdapat hanya di
Area tertentu di wilayah Negara Republik Indonesia yang dalam waktu relatif cepat dapat mewabah dan merugikan sosio ekonomi
atau yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

• Pasal 27

 Pemerintah Pusat menetapkan jenis:


 HPHK, HPIK, dan OPTK;
 Media Pembawa HPHK, HPIK, dan OPTK dan
 Media Pembawa yang dilarang untuk dilakukan pemasukan, Pengeluaran, dan ditransitkan di atau ke dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
 Pemerintah Pusat dalam menetapkan jenis HPHK, HPIK, OPTK, Media Pembawa, dan Media Pembawa yang dilarang sebagaimana
dimaksud pada ayat (I) harus:
a. Berdasarkan hasil analisis risiko serta daerah sebarannya; dan
b. Memperhatikan pelindungan sumber daya alam hayati.

Anda mungkin juga menyukai