ROSDIANA L031211012
DEPARTEMEN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Semoga Allah menjadikannya sebagai amal shalih bagi penulis dan pihak-
pihak yang terkait makalah ini. Akhirnya kepada semua pihak yang membantu
dalam penyusunan Makalah “Pengobatan Dan Pencegahan Penyakit Pada Ikan”
ini diucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
sumbangsih yang besar bagi masyarakat akademik disektor perikanan dan
kelautan pada khususnya dan masyarakat Indosesia pada umumnya. Aamiin.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode diagnose penyakit ikan saat ini sudah mulai banyak berkembang.
Mulai dari metode diagnosa yang tradisional sampai dengan metode yang sangat
modern dan dapat mendeteksi agen penyakit dalam hitungan jam. Penyakit ikan
pada ikan biasanya timbul karena lemahnya kondisi ikan yang diakibatkan oleh
beberapa faktor yaitu antara lain penanganan ikan, faktor pakan yang diberikan,
dan keadaan lingkungan yang kurang mendukung. Pada padatnya penebaran ikan
yang tinggi jika faktor lingkungan kurang menguntungkan misalnya kandungan
zat asam dalam air rendah, pakan yang diberikan kurang baik jumlah maupun
mutunya, penanganan ikan kurang sempurna, maka ikan akan menderita stress.
Oleh karenanya, ikan akan sangat mudah terserang penyakit. Penyakit pada ikan
mengakibatkan kerugian ekonomis. Hal ini mengakibatkan menurunnya produksi
ikan.
Oleh karena itu perlunya pemahaman terhadap jenis penyakit yang ada pada
ikan. Diagnosis penyakit pada ikan di Indonesia melibatkan beberapa tahap dan
melibatkan berbagai metode dan sumber daya.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja metode diagnosa penyakit yang umum digunakan dalam industri
perikanan dan akuakultur untuk mendeteksi dan mengidentifikasi
penyakit pada ikan?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
• Interaksi Penyakit
Penyakit pada ikan seringkali kompleks dan melibatkan interaksi antara
agen penyebab yang berbeda, seperti virus, bakteri, parasit, dan faktor lingkungan.
Namun, pemahaman tentang interaksi ini masih terbatas. Studi lebih lanjut
diperlukan untuk memahami bagaimana interaksi ini mempengaruhi
perkembangan dan penyebaran penyakit pada ikan.
• Kepadatan Populasi
Tingkat kepadatan yang tinggi dalam populasi ikan dapat mempercepat
penyebaran penyakit. Ketika ikan hidup dalam lingkungan yang padat, risiko
kontak dan penularan penyakit menjadi lebih tinggi. Selain itu, kepadatan yang
tinggi juga dapat menyebabkan stres pada ikan, melemahkan sistem kekebalan
mereka, dan membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.
• Kualitas Pakan
Pakan yang tidak seimbang atau berkualitas rendah dapat mempengaruhi
sistem kekebalan ikan. Jika ikan tidak mendapatkan nutrisi yang cukup atau
kualitas pakan buruk, kekebalan mereka dapat melemah, sehingga meningkatkan
risiko infeksi penyakit.
C. Metode Diagnosa Penyakit pada Ikan yang dapat Berkontribusi pada
Pengendalian dan Pengobatan Penyakit
Penerapan metode diagnosa penyakit pada ikan sangat penting dalam
pengendalian dan pengobatan penyakit pada ikan, serta dalam pembangunan
industri perikanan dan akuakultur yang berkelanjutan. Beberapa kontribusi dari
penerapan metode diagnosa penyakit pada ikan adalah sebagai berikut:
D. Gejala Penyakit Ikan yang Tidak Spesifik dan Mirip dengan Gejala
Penyakit Lain
Dalam hal ini bisa membuat diagnose menjadi rumit. Ikan seringkali
terpapar oleh berbagai agen penyebab penyakit, termasuk virus, bakteri, parasit,
dan jamur. Ketika ikan terinfeksi oleh beberapa agen penyebab penyakit secara
bersamaan atau berurutan, gejala yang muncul dapat disebabkan oleh interaksi
kompleks antara penyakit dan faktor lingkungan, seperti suhu air, kualitas air, atau
stres. Hal ini dapat menyebabkan gejala yang tidak spesifik dan sulit untuk secara
akurat mendiagnosis penyakit tertentu.
Respons imun ikan terhadap penyakit dapat bervariasi tergantung pada
spesies ikan, usia, kondisi kehidupan, dan sejarah infeksi sebelumnya. Beberapa
ikan mungkin menunjukkan respons imun yang kuat dan gejala penyakit yang
jelas, sementara yang lain mungkin memiliki respons imun yang lemah atau gejala
yang tidak khas. Ini dapat menyebabkan gejala yang berbeda pada ikan yang
terinfeksi oleh penyakit yang sama.
Beberapa penyakit pada ikan dapat memiliki gejala yang serupa, seperti
kehilangan nafsu makan, perubahan perilaku, perubahan warna, atau luka pada
kulit. Gejala yang mirip ini dapat membuat sulit untuk membedakan penyakit satu
dengan yang lain hanya berdasarkan gejala yang muncul. Diagnosis yang akurat
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti analisis laboratorium atau teknik
diagnostik molekuler.
Faktor-faktor ini memengaruhi keberhasilan dan keakuratan diagnosis
dengan mempengaruhi kemampuan ahli laboratorium untuk mengidentifikasi
penyakit ikan. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan diagnosis, pengobatan yang
tidak tepat, dan bahkan kematian ikan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih
lanjut untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit ikan dan pengembangan
metode diagnosa yang lebih akurat, cepat dan efektif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterbatasan pengetahuan tentang penyakit ikan: Keragaman spesies ikan
dan penyakit yang ada membuat pengetahuan tentang penyakit ikan menjadi
terbatas. Banyak spesies ikan yang belum dipelajari secara mendalam, dan data
yang komprehensif tentang penyakit ikan mungkin tidak selalu tersedia.
Keragaman spesies ikan: Setiap spesies ikan memiliki karakteristik biologis,
fisiologi, dan imunitas yang berbeda. Oleh karena itu, penyakit pada ikan dapat
bervariasi secara signifikan antara spesies ikan yang berbeda. Identifikasi jenis
penyakit pada ikan memerlukan pemahaman yang mendalam tentang spesies ikan
tertentu.
Austin, B. (2010). Infectious Diseases of Fish and Shellfish. 2nd edition. Wiley-
Blackwell.
Colorni, A. (2017). "Methods in Fish Histopathology". In: Bury N., Flik G. (eds)
Fish Defenses. Springer, Cham.
Ellis, A.E. (1999). Immunity to Bacteria in Fish. Fish and Shellfish Immunology,
9(4): 291-308.
Gatlin III, D.M. et al. (2007). Nutrition and Fish Health. In: Lim, C. et al. (Eds.),
Nutrition and Fish Health. 1st edition. CRC Press.
Jung, S.J. et al. (2019). Viral Diseases in Farmed Fish and Their Control
Measures. Aquaculture and Fisheries, 4(3): 95-108.
Noga, E.J. (2010). Fish Disease: Diagnosis and Treatment. 2nd edition. Wiley-
Blackwell.
Toranzo, A.E. et al. (2005). Pathogens, Parasites, and Epibionts of Fishes. In:
Woo, P.T.K. et al. (Eds.), Fish Diseases and Disorders: Protozoan and
Metazoan Infections. 2nd edition. CABI Publishing.
Woo, P.T.K. (2006). Fish Diseases and Disorders: Viral, Bacterial, and Fungal
Infections. 2nd edition. CABI Publishing.
Woo, P.T.K., Bruno, D.W. (eds.) (2011). Fish Diseases and Disorders: Volume 3:
Viral, Bacterial and Fungal Infections. CABI Publishing.
Xue et al. (2017). Interactions Between Fish Hosts and Their Viruses. Frontiers in
Microbiology, 8: 2569.