Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM INDIVIDU

PATOLOGI IKAN

Demopreparat Perubahan patologis jaringan

NAMA : ATALLA RAFILAH KHALDA

NIM : 142011535005

KELAS : BWI-A

PROGRAM STUDI S-1 AKUAKULTUR

SEKOLAH ILMU KESEHATAN DAN ILMU ALAM

UNIVERSITAS AIRLANGGA

BANYUWANGI
2022

BAB 1

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai lahan budidaya ikan serta udang
yang sangat luas sehingga Indonesia mempunyai potensi besar dalam pengembangan dan
peningkatan hasil produksi budidaya. Permintaan pasar yang terus meningkat baik pasar local
ataupun tingkat internasional sangat perlu diperhatikan kualitas dan kuantitas hasil budidaya yang
akan diproduksi. Usaha perikanan terutama budidaya telah berkembang pesat serta diusahakan
secara intensif dengan ciri padat penebaran yang tinggi dan lingkungan yang terkontrol. Hal ini
tentu membutuhkan manajemen yang baik agar menghasilkan komoditas berkualitas. Dalam
mengelola, seringkali terdapat kendala berpeluang menghambat lancarnya suatu usaha budidaya.
Salah satu kendala tersebut adalah penyakit yang mengakibatkan dampak negative pada komoditas
budidaya (Wirawan dkk., 2018).

Penyakit ikan merupakan suatu keadaan fisik, morfologi serta fungsi yang mengalami
perubahan dari kondisi normal dan disebabkan oleh factor internal dan eksternal. Ikan yang
merupakan salah satu hewan air yang selalu bersentuhan dengan lingkungan perairan sehingga
mudah terinfeksi penyakit melalui media air pada area budidaya. Air tidak semata hanya tempat
hidup tapi juga sebagai perantara pathogen. Penyakit ikan dapat diakibatkan oleh penyebab jasad
biologic dan non biologic. Penyakit yang disebabkan oleh jasad biologic disebut juga sebagai
penyakit infeksi. Penyakit infeksi dapat dipindah sebarkan ke individu hewan lain dengan berbagai
cara (Wirawan dkk., 2018).

Untuk menghindari kegagalan dalam usaha budidaya perikanan dan meluasnya serangan
penyakit maka diperlukan langkah-langkah penanganan dengan pencegahan dan melalui
pengendalian. Penangan dan pengendalian penyakit ikan akan berhasil baik apabila pembudidaya
memiliki pengetahuan cukup untuk dapat mengenali tanda-tanda ikan yang terserang penyakit atau
mendiagnosa dan mengidentifikasi penyakit sehingga dapat diambil suatu tindakan pengendalian
dan pengobatan yang tepat.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui mekanisme yang terjadi pada perubahan patologis jaringan pada ikan
1.3 Waktu dan tempat
Hari, tanggal : Senin, 20 Juni 2022
Tempat : Lab Instrumen SIKIA Universitas Airlangga
BAB II
METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan


 Alat : Alat tulis, Mikroskop,
 Bahan : Preparat yang berisi parasite
2.2 Prosedur kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Menyiapkan preparat yang akan diamati
3. Mengamati preparat menggunakan mikroskop
4. Mendokumentasikan hasil preparat
5. Menulis laporan praktikum
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Gambar Preparat

Nama Ikan : Ikan Mas


Nama Organ : Ginjal
Penyakit : Kongesti

3.2 Pembahasan

 Kongesti adalah pembendungan darah yang disebabkan karena gangguan sirkulasi yang
dapat mengakibatkan kekurangan oksigen dan zat gizi (Jamin dan Erlangga 2016) serta
keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan (peningkatan jumlah darah) di dalam
jaringan (Faradisa dkk., 2018).
 Mekanisme : Kongesti pada hati, dimulai dari vena sentralis yang kemudian meluas
sampai sinusoid yang tersusun tidak teratur dan di dalamnya terdapat eritrosit yang
diduga akibat pecahnya dinding sinusoid. Vena sentralis juga dipenuhi oleh banyak
eritrosit akibat adanya penyumbatan pada vena hepatika. Apabila pembendungan ini
berlangsung cukup lama, maka sel-sel hati tampak hilang karena tekanan dan gangguan-
gangguan pembawaan zat gizi, hal ini disebabkan karena darah yang mengalir dari
perifer lobulus hati ke pusat (vena sentralis) kebanyakan sudah kehilangan zat-zat gizi
sewaktu tiba di pertengahan lobulus, sehingga di pertengahan lobulus menjadi
kekurangan zat gizi (Jamin dan Erlangga 2016).
 Salah satu penyebab kongesti dan buntunya pembuluh darah adalah karena terpapar oleh
agen kimia seperti cadmium, merkuri dan zinc. Hal ini terjadi karena sebagian besar
racun atau zat toksik yang masuk ke dalam tubuh setelah diserap oleh sel akan dibawa
ke hati oleh vena porta hati, sehingga hati berpotensi mengalami kerusakan (Faradisa
dkk., 2018).
 Kongesti terjadi karena proses yang disebabkan kegagalan aliran cairan keluar dari
jaringan misalnya kerusakan vena. Jika dilihat secara visual, maka daerah jaringan yang
mengalami kongesti akan berwarna lebih merah atau ungu. Terdapat dua mekanisme
terjadinya kongesti yaitu kenaikan jumlah darah yang mengalir ke daerah tersebut dan
penurunan jumlah darah yang mengalami peradangan (Faradisa dkk., 2018).
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kongesti adalah pembendungan darah yang disebabkan karena gangguan sirkulasi yang
dapat mengakibatkan kekurangan oksigen dan zat gizi serta keadaan dimana terdapat darah secara
berlebihan (peningkatan jumlah darah) di dalam jaringan. Mekanisme terjadinya kongesti yaitu
kegagalan aliran cairan keluar dari jaringan misalnya kerusakan vena. Jika dilihat secara visual,
maka daerah jaringan yang mengalami kongesti akan berwarna lebih merah atau ungu. Terdapat
dua mekanisme terjadinya kongesti yaitu kenaikan jumlah darah yang mengalir ke daerah tersebut
dan penurunan jumlah darah yang mengalami peradangan

4.2 Saran

Sejauh waktu berjalan praktikum berjalan dengan lancar


DAFTAR PUSTAKA

Faradisa, N., Marfu'ah, N., & Amal, S. 2018. Uji Toksisitas Sub Akut Infusa Daun Afrika
(Vernonina amygdalina Del.) Terhadap Histopatologi Ginjal Mencit Galur
BALB/C. Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy, 2(1), 9-15.

Jamin, J., & Erlangga, E. 2016. Pengaruh insektisida golongan organofosfat terhadap benih ikan
nila gift (Oreochromis niloticus, Bleeker): analisis histologi hati dan insang. Acta
Aquatica: Aquatic Sciences Journal, 3(2), 46-53.

Wirawan, I. K. A., Suryani, S. A. M. P., & Arya, I. W. 2018. Diagnosa, analisis dan identifikasi
parasit yang menyerang ikan nila (Oreochromis niloticus) pada Kawasan Budidaya Ikan
Di Subak “Baru” Tabanan. Gema Agro, 23(1), 63-78.

Anda mungkin juga menyukai