Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

UJI HEMOLISIS STREPTOCOCCUS PYOGENES TERHADAP

KONSENTRASI AGAR DARAH

Oleh :

NAMA : KUNTUM KHAIRIYAH

NIM: 1713353050

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV ANALIS KESEHATAN/TLM

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS

PADANG
2020

PROPOSAL PENELITIAN

UJI HEMOLISIS STREPTOCOCCUS PYOGENES TERHADAP

KONSENTRASI AGAR DARAH

Proposal penelitian ini diajukan sebagai

pedoman pelaksanaan penelitian penyusunan skripsi

Oleh :

NAMA : KUNTUM KHAIRIYAH

NIM: 1713353050

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV ANALIS KESEHATAN/TLM

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS

PADANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit infeksi adalah masalah kesehatan utama yang terjadi pada Negara

berkembang. Infeksi yang paling sering terjadi disebabkan oleh bakteri (Baylor

College of Medicine, n.d.). Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau

Healthcare Associated Infection (HAIs) adalah salah satu masalah kesehatan

diberbagai Negara, termasuk Indonesia. Dalam forum Asian Pasific Economic

Comitte (APEC) atau Global Health Security Agenda (GHSA) pelayanan kesehatan

terkait penyakit infeksi telah menjadi agenda yang di bahas (KEMENKES,2017).

Menurut pewarnaannya bakteri dibagi menjadi dua kelompok yaitu bakteri

gram negative dan bakteri gram positif (Brooks et al., 2013). Salah satu bakteri

garam positif adalah Streptococcus Pyogenes yang bersifat pathogen yang

berbentuk cocus dan tampak membentuk seperti rantai panjang apabila diamati

dibawah mikroskop (Erywiyatno et al, 2012).

Menurut Irianto (2015) Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau ISPA adalah

penyakit infeksi akut yang menyerang salahsatu bagian atau lebih saluran

pernafasan mulai dari hidung (saluran atas) sampai alveoli (saluran bawah)

termasuk saluran adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura.

Penyakit infeksi di saluran pernafasan dapat disebabkan oleh bakteri Streptococcus


Pyogenes . pada umumnya penyakit yang disebabkan oleh bakteri Sreptococcus

Pyogenes yaitu faringitis, pada kulit bakteri ini dapat mengakibatkan selulitis,

erisepelas, impetigo, dan pioderma, pada ginjal mengakibatkan glomerulonephritis

akut, pada otot dan pada katup jantung dapat menyebabkan Rheumatic Fever.

Pengendalian penyakit akibat infeksi Streptococcus Pyogenes membutuhkan

tatalaksana diagnosis dan penanganan kasus yang tepat.

Menurut Murray dkk (2007) untuk menemukan mikroba dalam bahan

pemeriksaan dengan cara mikrobiologi dapat dilakukan dengan cara mengisolasi

dan mengidentifikasi mikroorganisme dari bahan pemeriksaan. Isolasi mikroba

dapat dilakukan dengan menggunakan medium biakan. Penggunaan medium biakan

untuk isolasi dan identifikasi mikroba ini berkaitan erat dengan salah satu postulat

Koch yaitu mikroorganisme penyebab penyakit infeksi harus dapat diisolasi di

laboratorium.

Media yang kompleks atau media yang diperkaya sangat dibutuhkan untuk

mengisolasi bekteri atau mikroba tertentu. Hal ini sangat penting karena

menumbuhkan bakteri secara optimal dan dapat juga menunjukkan karakteristik

koloni yang spesifik pada medium biakan tersebut.

Menurut American Public Health Association (APHA) bahwa medium kaya

akan nutrisi yang dibutuhkan mikroba salah satunya untuk menumbuhkan kuman-

kuman patogen bisa didapatkan dengan cara penambahan darah atau serum ke

dalam medium biakan.


Medium yang dipakai untuk mengisolasi Streptococcus Pyogenes harus

mengandung darah atau serum Karena pada pembenihan biasa jika medium dasar

tidak diperkaya maka pertumbuhannya menjadi kurang subur (Warsa, 1993).

Menurut Mudatsir (2010) Media agar darah adalah media kompleks khusus

yang biasa digunakan untuk mengisolasi dan mengkultur Streptococcus Pyogenes.

Standar media agar yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri adalah

mengandung darah domba dan kuda.

Darah manusia digunakan sebagai alternative pengganti darah domba untuk

pembuatan media agar darah. Selain karena lebih murah, darah manusia merupakan

hospes dari bakteri pathogen itu sendiri sehingga bakteri pathogen penyebab infeksi

akan lebih mudah tumbuh. Darah manusia juga mempunyai banyak kandungan

nutrient yang dapat menjadi medium yang cocok untuk bakteri (Mudatsir, 2010).

Menurut Willet (1992) dan Russel dkk (2006) setelah diinkubasi 18-24 jam

pada suhu 370 C, kuman ini akan menyebabkan lisis sempurna pada medium agar

darah, sehingga akan terlihat zona bening disekitar koloni kuman beberapa kali

diameter kuman.

Bakteri Streptococcus Pyogenes merupakan bakteri pathogen kelompok A

dengan hemolisis beta yang menunjukkan zona lebar, jernih dan batas tegas. Sifat

hemolisis yang dapat merusak sel eritrosit ini merupakan penyebab infeksi pada

hospes.
Berdasarkan karakteristik pertumbuhan Streptococcus pada medium agar darah

memperlihatkan berbagai tipe hemolisis yaitu hemolisis alfa, hemolisis beta, dan

hemolisis gamma, darah manusia dan darah domba memiliki komposisi yang sama.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “

Bagaimana hemolisis Streptococcus Pyogenes terhadap konsentrasi agar darah?”

1.1 Tujuan Penelitian

2.1.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui uji hemolisis Streptococcus Pyogenes terhadap

konsentrasi agar darah.

2.1.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui uji hemolisis Streptococcus Pyogenes terhadap

konsentrasi agar darah 2.5%

b. Untuk mengetahui uji hemolisis Streptococcus Pyogenes terhadap

konsentrasi agar darah 5%

c. Untuk mengetahui uji hemolisis Streptococcus Pyogenes terhadap

konsentrasi agar darah 7.5%

d. Untuk mengetahui uji hemolisis Streptococcus Pyogenes terhadap

konsentrasi agar darah 10%

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Peneliti


Untuk dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman serta

dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dan melakukan suatu

penelitian dibidang bakteriologi khususnya mengenai uji hemolisis

Streptococcus Pyogenes terhadap konsentrasi agar darah.

1.4.2. Bagi Institusi

untuk menambah referensi bacaan, perbandingan ilmu, sumber informasi

dan ilmu pengetahuan di bidang bakteriologi bagi perpustakaan universitas

perintis Indonesia.

1.4.3. Bagi Tenaga Teknis Laboratorium

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada tenaga

teknis laboratorium mengenai uji hemolysis Streptococcus Pyogenes terhadap

konsentrasi agar darah.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Streptococcus Pyogenes

2.1.1. Deskripsi

Streptococcus Pyogenes merupakan flora normal dari spesiaes Streptococcus

yang terdapat pada saluran pernafasan, apabila pertahanan tubuh inang terganggu

dan apabila organisme dapat menembus pertahanan konsitutif maka dapat

menyebabkan infeksi. Kerongkongan kulit adalah tempat pertama yang diserang

Streptococcus Pyogenis sehingga mengakibatkan rasa nyeri saat menelan (Awanis

& Mutmainnah, 2016).

2.1.1.2. Klasifikasi

Taksonomi bakteri Streptococcus Pyogenes menurut Bergey’s Manual of

Determinatve Biology dalam (septianingrum, 2018) sebagai berikut :

Divisi : Bacteria

Filum : Firmicutes

Kelas : Bacili

Ordo : Lactobacillales

Famili : Streptococcaceae

Genus : Streptococcus
Spesies : Streptococcus Pyogenes

2.1.3. Morfologi

Streptococcus Pyogenes merupakan bakteri gram positif, yang bersifat

anaerob fakultatif, katalase negative, tidak motile, dan tidak memiliki spora.

Streptococcus Pyogenes berdiameter 0.6-1.0 μm, berbentuk kokus, dan tersusun

berpasangan atau berderet seperti rantai dengan panjang yang bervariasi (Patterson,

2018)

DAFTAR PUSTAKA
Natasha Hana Savitri, et al. 2019, Inhibitory Activity of Allium Sativum L.

Exstract Against Streptococcus Pyogenes and Pseudomonas Aeruginosa, Journal of

Vocational Health Studies Vol 03. Pp. 72-77

Nurhidayanti, 2019, Pemanfaatan Darah Sisa Transfusi Dalam Pembuatan

Media BAP Untuk Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Pyogenes, Jurnal

Indobiosains Vol 1(2). Pp. 63-69

Mudatsir, 2010, Penggunaan Darah Kadaluarsa Sebagai Media Isolasi dan

Identifikasi Streptococcus Faecalis, Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda

Aceh. 36-41

Dwi Agustin, Siti Zaenab, M. Agus Krisno Budiyanto, Atok Miftachul

Hudha, 2019, Pengaruh konsentrasi ekstrak bunga belimbing wuluh terhadap zona

hambat pertumbuhan Streptococcus Pyogenes, Jurnal Bioterdidik Vol 7(6). Pp 14-25.

uji hemolisis bakteri Streptococcus pyogenes yang diinokulasi pada media

agar darah manusia kedaluwarsa dan media agar darah domba

Anda mungkin juga menyukai