Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN MANDIRI PMPKL DI KELURAHAN LUBUK LINTAH

TAHUN 2021

Disusun sebagai syarat bahwa telah di laksanakan PMPKL di Kelurahan Lubuk Lintah

Selama empat(4) minggu tentang pencegahan dan penanggulangan Covid-19 dengan

mengumpulkan data warga Untuk di lakukan penyuluhan secara Daring (Online)

Disusun Oleh:

ALFRANDO MARHENDIAH

NIM: 1713353006

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

segala rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh

program kerja dan kegiatan serta penyusunan Laporan Mandiri Pengabdian Masyarakat

Praktek Kerja Lapangan (PMPKL ) dengan tema ”Pencegahan Dan pengendalian Covid

19”. PMPKL ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan, bimbingan dan kerjasama

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada

semua pihak yang telah membantu pelaksanaan PMPKL, yaitu:

1. Bapak Yohanes, SH,MH selaku Ketua Yayasan Universitas Perintis,


2. Bapak Yendrijal Japri S.kp M.biomed selaku rektor Universitas Perintis Indonesia,
3. Bapak Dr.Rer.Nat Ikhwan Resemal Sudji, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Perintis,
4. Ibu Tika Dwi Afdar, S.ST, M.Biomed selaku pembimbing,
5. Ibu Apt. Revi Yenti, M.Si selaku pembimbing,
6. Ibu Harleni, M.Pd selaku pembimbing,
7. Bapak Lurah, Seklur dan seluruh staf di kantor lurah Kelurahan Lubuk Lintah.
Penyusun sepenuhnya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam

penulisan Laporan Mandiri PMPKL ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan

kritik untuk memperbaikinya. Semoga Laporan Mandiri PMPKL ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca.

Padang, 22 Juli 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULAN

A. LATAR BELAKANG
Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan virus Corona COVID-

19 sebagai pandemi. Menurut WHO, pandemi adalah skala penyebaran penyakit yang

terjadi secara global di seluruh dunia. Namun, ini tidak memiliki sangkut paut dengan

perubahan pada karakteristik penyakitnya. Suatu wabah sebagai pandemi artinya WHO

memberi alarm pada pemerintah semua negara dunia untuk meningkatkan kesiapsiagaan

untuk mencegah maupun menangani wabah. Hal ini dikarenakan saat sebuah pandemi

dinyatakan, artinya ada kemungkinan penyebaran komunitas terjadi. Dalam menentukan

suatu wabah sebagai pandemi, WHO tidak memiliki ambang batas dalam jumlah

kematian atau infeksi atau juga jumlah negara yang terkena dampak.

Hingga Juni 2021 terdapat 223 negara kawasan dengan kasus Corona COVID19,

dengan total kasus terkonfirmasi mencapai 178.503.429 dan kasus kematian 3.872.457.

Istilah pandemi ini menyoroti pentingnya negara-negara diseluruh dunia untuk bekerja

secara kooperatif dan terbuka satu sama lain dan bersatu sebagai front persatuan dalam

upaya untuk mengendalikan situasi ini. Semua negara diminta untuk mendeteksi,

mengetes, merawat, mengisolasi, melacak, dan mengawasi pergerakan masyarakatnya.

Pemahaman terhadap karakteristik patogen baru menjadi kunci pengendalian di masa

mendatang. Penelitian hingga tingkat genetik dan struktural telah mengidentifikasi fitur

kunci di virus korona yang terletak di bagian permukaan. Fitur kunci permukaan virus

menjelaskan mengapa patogen baru tersebut mudah menyerang sel manusia, khususnya

organ-organ pernapasan. Virus korona merupakan lipoprotein yang mampu mengikat

membran selinang.
Proses pengikatan membran sel dipicu oleh rilis sejenis enzim dari sel inang yang

disebut dengan furin. Sebaran furin ternyata banyak ditemukan dijaringan manusia,

termasuk paru-paru, hati, dan usus kecil. Infeksi mampu meluas ke berbagai organ tubuh

manusia. Berdasarkan data dari WHO, organ pernapasan menjadi sasaran utama infeksi

virus Korona. Sebanyak 87,9% pasien mengalami gejala demam, batuk kering (67,7%),

dan kelelahan (28,1%). Penyakit paling umum setelah terinfeksi adalah pneumonia.

Sekitar 14% mengalami gejala sedang (severe cases), seperti sulit bernafas, kekurangan

oksigen dalam darah, serta penurunan fungsi paru-paru. Sementara 5% lainnya dalam

kondisi kritis. Penelitian tentang pola penyebaran Covid19 masih terus berlanjut,

termasuk tingkat keparahan penyakit setelah terinfeksi.

Kajian lembaga Centersfor Disease Control and Prevention menjelaskan bahwa

penyebaran virus Corona kebanyakan terjadi antar manusia melalui cairan yang keluar

saat batuk atau bersin. Karenanya, upaya preventif perlu dilakukan dengan menjaga jarak

sekitar 1-2 meter. Cairan yang mengandung virus Corona yang keluar melalui batuk atau

bersin dapat menempel di bagian mulut atau hidung seseorang, kemudian terhirup saat

mengambil napas dan masuk ke paru-paru. Potensi terinfeksi tiap orang sangat

dipengaruhi tingkat imunitasnya. Seseorang rentan terinfeksi saat kondisi tubuh tidak

sehat atau imunitas menurun. Lingkup penyebaran virus korona melalui tiga proses, yaitu

local transmission, imported cases only, dan community spread. Proses penyebaran

komunitas (community spread) menunjukkan kondisi yang cukup memprihatinkan,

sebab seseorang bisa terinfeksi dengan tanpa sadar kapan dan dimana hal tersebut terjadi.

Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut

seperti batuk kering, demam ≥38°C, dan sesak napas. Tanda-tanda dan gejala klinis yang

dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami
kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua

paru.

Di Indonesia, sejak dua kasus pertama COVID19 yang diumumkan pada 21 Juni

2021 terkonfirmasi terdapat 2.018.113 kasus, dengan korban Sembuh sebanyak

1.810.136 orang dan pasien Meninggal sebnyak 55.291 orang. Berdasarkan data dari

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pesebaran COVID19 Di Sumatera

Barat (Sumbar) pada 20 Juni 2020 total kasus positif hingga sekarang mencapai 703,

termasuk di dalamnya 497 yang sudah sembuh. Nampaknya kebijakan PSBB belum

mampu mengendalikan jumlah pesebaran kasus COVID19. Hal ini terlihat dari jumlah

kasus COVID19 yang terus bertambah setiap harinya. Analisis sementara bahwa

masyarakat Indonesia pada umumnya masih belum paham bahkan acuh terhadap

dampak dari virus Corona. Disisi lain tentunya ada faktor ekonomi yang menjadikan

masyarakat terpaksa tetap beraktifitas di luar rumah.

Melihat situasi ini, percepatan penganan COVID19 harus dilakukan secara

menyeluruh dan melibatkan semua pihak termasuk perguruan tinggi. Peran perguruan

tinggi bisa dijadikan sebagai ujung tobak dalam peranannya untuk mensosialisasikan

penanganan COVID-19 kepada masyarakat.

Sebagai perguruan tinggi yang ada di Provinsi Sumatera Barat, maka Universitas

Perintis Indonesia terpanggil untuk berkontribusi dalam pencegahan dan penanganan

COVID-19 yang sedang mewabah di masyarakat. Melalui Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) yang ada di lingkungan Universitas Perintis

Indonesia merumuskankegiatanPengabdian Masyarakat Praktek Kerja Lapnagan

(PMPKL) Terpadu di Masa Pandemi COVID-19 untuk percepatan penanggulangan

COVID19. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Praktek Kerja Lapangan (PMPKL)


Terpadu Tematik merupakan kegiatan yang terjadwal secara akademik di Universitas

Perintis Indonesia.

Oleh karena itu, percepatan penanggulangan COVID19 sangat srategis jika

dilakukan melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat Praktek Kerja Lapangan (PMPKL)

Terpadu Tematik. Pengabdian Masyarakat Praktek Kerja Lapangan (PMPKL) Terpadu

Tematik merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan

oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah satu

wujud dari tridharma perguruan tinggi. Program pengabdian kepada masyarakat

dipandang oleh Universitas Perintis Indonesia sebagai program yang wajib dilaksanakan,

baik oleh dosen maupun oleh mahasiswa. Delapan Program Studi (Prodi) pada

Universitas Perintis Indonesia (Prodi D III Keperawatan, S1 Keperawatan, S1 Gizi, S1

farmasi D III Gizi , D3 TLM, DV TLM sehingga dapat menghasilkan program

pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, dan sinergis dalam meningkatkan

pemberdayaan masyarakat. Pengabdian Masyarakat Praktek Kerja Lapnagan (PMPKL)

Terpadu Tematik adalah program Pengabdian Masyarakat Praktek Kerja Lapangan

(PMPKL) Terpadu Tematik dengan fokus yang spesifik di Bidang Kesehatan yang

relevan dengan visi, misi, renstra, kepakaran, dan IPTEKS yang dimiliki Universitas

Perintis Indonesia.

B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa mendapatkan kompetensi dalam menerapkan asuhan keperawatan
komunitas, asuhankebidanankomunitas, gizi komunitas dan analisisepidemiologi
guna menunjang program pemerintah dibidang kesehatan yang berhubungan
penerapan protokol kesehatan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dalam
pencegahan penularan Covid19 dan kemampuan dalam adaptasi dan berperilaku
sehat dalam menghadapi New Normal
b. Dosen mampu melakukan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu
Tridharma Perguruan Tinggi dan berperan serta dalam meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat melalui bidang kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Menjalin hubungan baik dengan masyarakat.
b. Melakukan pengkajian terhadap masalah kesehatan di masyarakatdan keluarga,
khususnya yang berhubungan dengan masalah pandemi Covid19 saat ini.
c. Melakukan analisa data serta membantu mengidentifikasi masalah kesehatan yang
yangharus diatasi dalam rangka mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri dalam
bidang kesehatan khusunya pencegahan Covid19
d. Melakukan identifikasi masalah kesehatan yang timbul dari analisa data
e. Merencanakan tindakan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang terjadi
saatini yang berkaitan dengan Covid19 pada masyarakat
f. Melaksanakan tindakan secara nyata bersama masyarakat sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun; Penyuluhan Kesehatan, Demonstrasi cara
pencegahan covid19 yang meliputi keilmuan Keperawatan, Kebidanan, Gizi, farmasi
dan Ahli Laboratorium Medik.
g. Mengembangkan sikap pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
mengembangkan pengalaman kerja di komunitas dan keluarga.
h. Memberikan pengalaman nyata dalam melaksanakan kebijakan dan program yang
dibuat pemerintah terkait Pencegahan dan Penanggulangan Covid19 dibidang
kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas.
i. Mendokumentasikan setiap asuhan yang diberikan sesuai dengan standar
BAB II

KONSEP TEORITIS

A. Definisi Analis Kesehatan


Analis Kesehatan adalah profesi yang bekerja pada sarana kesehatan yang

melaksanakan pelayanan pemeriksaan, pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap

bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan

jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor-faktor yang dapat

berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat.

Sedangkan menurut KEPMENKES RI NOMOR 370/MENKES/SK/III/200, Analis

Kesehatan atau disebut juga Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan adalah tenaga

kesehatan dan ilmuan berketerampilan tinggi yang melaksanakan dan mengevaluasi

prosedur laboratorium dengan memanfaatkan berbagai sumber daya.

Menurut Kerlinger analisa adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja untuk

mengetahui sesuatu. Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang

dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara

mendalam. Sedangkan pada kegiatan laboratorium, kata analisa atau analisis dapat juga

berarti kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat

dalam cuplikan. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Jadi Analis kesehatan adalah petugas yang bekerja di laboratorium untuk

melakukan pemeriksaan lab sebagai penunjang diagnosa dokter demi membantu

seseorang mencapai keadaan jasmani, dan jiwa yang sejahtera.

Analis kesehatan atau pranata laboratorium adalah bagian dari profesi di bidang

kesehatan. Seorang analis harus memiliki ketrampilan dan tanggung jawab yang tinggi

dalam pemeriksaan sampel. Hal ini berhubungan dengan adanya risiko yang fatal jika

terjadi kesalahan.
Banyak yang tidak mengetahui analis kesehatan memiliki banyak sekali peluang

pekerjaan. Seorang lulusan analis bisa bekerja pada laboratorium rumah sakit tentunya

bertugas membantu diagnosa seorang dokter. Selain rumah sakit analis kesehatan bisa

ditempatkan di Prodia, PMI, dan segala tempat yang berhubungan dengan analisis dan

laboratorium.

B. Tugas Pokok Analis Kesehatan


Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang hematologi,
kimia klinik, mikrobiologi, imunologi-serologi, toksikologi, kimia lingkungan, kimia
makanan-minuman, kimia air, patologi anatomi, biologi dan fisika.

C. Fungsi Analis Kesehatan


a) Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen
b) Melaksanakan uji analitik terhadap reagen dan spesimen
c) Mengoperasikan dan memelihara peralatan/ instrumen laboratorium
d) Mengevaluasi data laboratorium
e) Mengevaluasi teknik, instrumen, dan prosedur baru laboratorium secara efektif dan
efisien
f) Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium
g) Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik
kelaboratoriuman
h) Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan

D. Peran Analis Kesehatan


a) Pelaksanaan teknis dalam pelayanan laboratorium kesehatan
b) Penyelia teknis operasional laboratorium kesehatan
c) Peneliti dalam bidang laboratorium kesehatan
d) Penyuluh dalam bidang laboratorium kesehatan (Promotion Health Laboratory)

E. Kewajiban Analis Kesehatan


1. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen.
2. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen maupun terhadap spesimen, yang berkisar
dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks.
3. Mengoperasikan dan memelihara peralatan laboratorium dari yang sederhana sampai
dengan yang canggih.
4. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur
pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang berkaitan dengan
data hasil uji.
5. Mengevaluasi teknik, instrumen dan prosedur baru untuk menentukan manfaat
kepraktisannya.
6. Membantu klinisi dalam pemanfaatan yang benar dari data laboratorium untuk
memastikan seleksi yang efektif dan efisien terhadap uji laboratorium dalam
menginterpretasi hasil uji.
7. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium.
8. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang Teknik
kelaboratoriuman.
9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan.

F. Kemampuan yang Harus Dimiliki


a) Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan fungsinya di laboratorium kesehatan.
b) Keterampilan dan pengetahuan dalam pengambilan spesimen, termasuk penyiapan
pasien (bila diperlukan), labeling, penanganan, pengawetan, atau fiksasi,
pemrosesan, penyimpanan dan pengiriman spesimen.
c) Keterampilan dalam melaksanakan prosedur laboratorium.
d) Keterampilan dalam melaksanakan metode pengujian dan pemakaian alat dengan
benar.
e) Keterampilan dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan alat, kalibrasi dan
penanganan masalah yang berkaitan dengan uji yang dilakukan.
f) Keterampilan dalam pembuatan uji kualitas media dan reagen untuk pemeriksaan
laboratorium.
g) Pengetahuan untuk melaksanakan kebijakan pengendalian mutu dan prosedur
laboratorium.
h) Kewaspadaan terhadap faktor yang mempengaruhi hasil uji.
i) Keterampilan dalam mengakses dan menguji keabsahan hasil uji melalui evaluasi
mutu spesimen, sebelum melaporkan hasil uji.
j) Keterampilan dalam menginterpretasi hasil uji.
k) Kemampuan merencanakan kegiatan laboratorium sesuai dengan jenjangnya.
G. Standar Profesi Analis Kesehatan
1. Dasar Hukum : Kepmenkes RI No : 370/Menkes/SK/III/2007.
2. Merupakan dasar kewenangan bagi seorang tenaga Analis Kesehatan dalam
melaksanakan pekerjaan profesionalnya di Laboratorium Kesehatan.
3. Acuan standar kompetensi yang digunakan dalam standar pendidikan, pelayanan, uji
kompetensi.
H. Organisasi Profesi
Organisasi yang menaungi alumni Analis Kesehatan atau para Ahli Teknologi
Laboratorium Kesehatan adalah PATELKI (Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium
Kesehatan Indonesia). Sedangkan organisasi yang menjadi wadah dan menjembatani
pemikiran-pemikiran mahasiswa Analis Kesehatan adalah IMATELKI (Ikatan
Mahasiswa Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia).

I. Prospek Kerja Analis Kesehatan


Banyak instansi dan perusahaan yang membutuhkan kompetensi seorang Analis
Kesehatan, seperti Laboratorium Klinik Swasta, Rumah Sakit Pemerintah atau swasta,
Laboratorium Kesehatan daerah, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Lab
Forensik Kepolisian, Lembaga penelitian SAINS (LIPI, Biofarma), dosen. Analis
Kesehatan ada yang bekerja di Laboratorium Patologi Anatomi yang memeriksa sampel
berupa jaringan hasil operasi (histopatologi). Selain itu, banyak pula yang bekerja di
industri makanan dan minuman, obat serta kosmetik karena dalam kurikulum
pengajarannya terdapat mata kuliah Kimia Analitik, Kimia Makanan dan Minuman, serta
Toksikologi.
BAB III
APLIKASI TLM

Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden di Kelurahan Lubuk


Lintah 2021

no pendidikan terakhir f %
1 perguruan tinggi 5 25%
2 SLTA 11 55%
3 SLTP 0 0%
4 SD 4 20%
5 tidak lulus SD 0 0%
JUMLAH 20 100%

25

20

15
f
%
10

Analisa Data : Pada tabel distribusi frekuensi pendidikan responden di kelurahan lubuk

lintah didapatkan hasil responden dengan pendidikan perguruan tinggi sebanyak 5 orang

dengan persentase 25%, SLTA sebanyak 11 orang dengan persentase 55%, dan SD sebanyak

4 orang dengan persentase 20%.


Tabel Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Kelurahan Lubuk Lintah tahun
2021

NO PEKERJAAN F %
1 pegawai BUMN/ASN/TNI/POLRI 4 20
2 pegawai swasta 8 40
3 wiraswasta/dagang 1 5
4 pensiunan 1 5
5 tani 0 0
6 buruh 3 15
7 tidak berkerja 3 15
jumlah 20 100

120

100

80

F
60
%

40

20

Analisa Data : Pada tabel distribusi frekuensi pekerjaan responden didapatkan hasil 4 orang
bekerja sebagai ASN dengan persentase 20%, 8 orang sebagai pegawai swasta dengan
persentase 40%, 1 orang wiraswasta dengan persentase 5%, 1 orang pensiunan BUMN
dengan persentase 5%, bekerja sebagai buruh sebanyak 3 orang dengan persentase 15%, dan
yang tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga sebanyak 3 orang dengan persentase 15%.
Tabel Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Covid 19 di Kelurahan
Lubuk Lintah Tahun 2021

JAWABA
PERTANYAAN   N    
TIDAK
  TAHU   TAHU  
F % F %
1 18 90% 2 10%
2 14 70% 6 30%
3 9 45% 11 55%
4 16 80% 4 20%
5 15 75% 5 25%
6 13 65% 7 45%
7 15 75% 5 25%
TOTAL 100   40  

20
18
16
14
12
Jawaban tahu f
10 Jawaban tahu %
Jawaban tidak tahu f
8
Jawaban tidak tahu %
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7

Analisa Data : melalui tabel distribusi frekuensi pengetahuan responden yang dilakukan
dengan mengisi kuisioner didapatkan persentase sebanyak 90% responden yang tahu dan
10% yang tidak tahu terhadap penyebaran covid-19 melalui kontak langsung. Pengetahuan
responden mengenai penyebaran covid-19 melalui air liur saat seseorang berbicara atau
batuk adalah 70% responden tahu mengenai hal ini dan 30% tidak mengetahui tentang
penyebaran covid ini. Sebanyak 45% yang mengetahui dan 55% responden yang tidak tahu
mengenai penyebaran covid-19 melalui benda-benda yang telah terkontaminasi covid-
19.Sekitar 75% masyarakat mengetahui gejala covid-19 berupa demam/meriang dan 25%
lagi kurang memahami gejala ini. 75% responden mengetahui gejala covid-19 ini berupa
batuk, 45% berupa nyeri tenggorokan dan 95% berupa sulit bernafas/sesak nafas.

Tabel Sikap Mengenai Pemeriksaan Laboratorium Terkait Covid-19


Distribusi Frekuensi Sikap Keluarga Tentang Pemeriksaan Laboratorium

JAWABAN
Pertanya Sanga Kuran
Tidak
an t % Setuju % g % %
Setuju
Setuju Setuju
1 0 0% 13 65% 7 35% 0 0%
2 0 0% 16 80% 4 20% 0 0%
3 0 0% 13 65% 7 35% 0 0%
4 0 0% 14 70% 6 30% 0 0%
5 0 0% 12 60% 8 40% 0 0%
6 0 0% 17 85% 3 15% 0 0%
7 0 0% 14 70% 6 30% 0 0%
8 0 0% 19 95% 1 5% 0 0%
Jumlah

20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0

Analisa Data : dari data tabel yang di dapatkan sebanyak 35% responden yang kurang
setuju dan 65% yang setuju apabila ada keluarga yang mengalami gejala covid-19 dengan
suhu >37°C maka harus dilakukan screening awal.Untuk pemeriksaan rapid test berupa
antibodi dan antigen sebagai deteksi awal responden yang setuju 80% dan yang kurang
setuju 20%. Terdapat 35% responden kurang setuju, 65% setuju apabila hasil pemeriksaan
rapid test reaktif belum dapat disimpulkan menderita covid-19. Sedangkan pada pertanyaan
pemeriksaan PCR merupakan penentu apakah seseorang menderita Covid-19 mendapatkan
persentase responden setuju sebanyak 70% dan 30% kurang setuju. 40% responden kurang
setuju apabila salah satu anggota keluarga positif covid maka seluruh anggota juga harus
diperiksa dan 60% setuju. Sebanyak 85% responden setuju bila anggota keluarga postitif
covid tanpa adanya gejala harus dilakukan isolasi mandiri, dengan 15% responden kurang
setuju. 70% responden setuju, 30% responden kurang setuju bila anggota positif covid
dengan gejala harus mendapat perawatan medis. Serta 5% responden kurang setuju dan 95%
responden seuju apabila seseorang dinyatakan sembuh dari covid-19 bila hasil swab PCR
negatif sebanyak 2x (konversi).

Tabel Distribusi Frekuensi Gambaran Tindakan/Perilaku Responden


Di Kelurahan Lubuk Lintah tahun 2021
Perilaku
Perilaku Baik
No Kurang Baik (Jawaban
Tindakan (Jawaban Ya)
. Tidak)
F % f %
Tidak menggunakan
1 masker di tempat 20 100% 0 0%
umum
Tidak menghindari
2 19 95% 1 5%
kerumunan
Tidak menjaga jarak
3 minimal 1 meter dari 16 80% 4 20%
orang lain

120

100

80 Tidak menggunakan
masker ditempat umum
60 tidak menghindari
kerumunan
tidak menjaga jarak
40 minimal 1 meter dengan
orang lain

20

0
1 2 3 4

Analisa Data : Dari data kuisioner yang diperoleh di dapatkan hasil responden 100% yang
merasa bersalah tidak menggunakan masker di tempat umum, dan 0% nya lagi tidak merasa
bersalah.Responden yang menghindari kerumunan 95%, dan yang tidak menghindari
kerumunan sebanyak 5%. Responden yang menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain
adalah 80%, dan 20% lagi tidak menjaga jarak.
Tabel Distribusi Frekuensi terhadap Kepercayaan terhadap Vaksin Covid 19
Di Kelurahan Lubuk Lintah tahun 2021
Jawaban
SP CP KP TP
Pertanyaa f f f % f %
% %
n
35 50 15
Total 7 % 10 % 3 % 0 0%

vaksin
40

35

30

25 Total
20

15

10

Analisa Data : berdasarkan data yang didapatkan 50% sangat percaya dengan vaksin, 10%

cukup percaya dengan vaksin, dan 15% kurang percaya dengan vaksin.

Tabel Distribusi Frekuensi Umur Responden Di Kelurahan Lubuk Lintah Tahun 2021

JUMLAH
UMUR
F %
17-25 0 0%
26-35 2 10%
36-45 7 35%
46-55 4 20%
56-65 5 25%
>65 2 10%
JUMLAH 20 100%
8

4 Jumlah f
Jumlah %
3

0
17-25 26-35 36-45 46-55 56-65 >65

Analisa Data : Berdasarkan data tabel diatas didapatkan umur responden 26-35 tahun

sebanyak 2 orang dengan persentase 10%, responden dengan rentang umur 36-45 tahun

sebanyak 7 orang dengan persentase 35%. Responden dengan rentang umur 46-55 tahun

sebanyak 4 orang dengan persentase 20%. 25% nya berasal dari responden dengan rentang

usia 56-65 tahun dengan 5 orang dan >65 tahun 2 orang dengan persentase 10%.

ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
1. Data Kuisioner : Masyarakat lubuk
1. 35% Responden berusia 36-45 tahun lintah cukup percaya
2. 25% Responden tidak mengetahui gejala terhadap vaksin, dan
berupa sakit tenggorokan gejala terhadap
3. 50% Responden Cukup percaya terhadap covid-19
vaksin covid-19, dan 50% responden
belum di vaksin dikarenakan takut
terhadap efek samping dari vaksin
4. 5% Responden tidak merasam bersalah
apabila berkerumun.

2. Data Wawancara :
Dari data wawancara yang didapatkan masih
banyak masyarakat yang cukup percaya terhadap
vaksinisasi
Data Observasi :
3. Dari observasi yang kami lihat di lapangan,
masih ada masyarakat yang berkerumun, tanpa
menghindari jaga jarak.

SCORING
Prioritas
masalah
Kemungkina Peningkatan 1 = tidak
Pentingnya n perubahan Kualitas ada
masalah positif jika Hidup Bila 2 = Kurang
untuk diatasi Diatasi penting
N DIAGNO Tot
dipecahan 0 = Tidak 0 = Tidak 3 = Tidak
O SA al
1 = Rendah Ada Ada Penting
2 = Sedang 1 = Rendah 1 = Rendah 4 = Cukup
3 = Tinggi 2 = Sedang 2 = Sedang Penting
3 = Tinggi 3 = Tinggi 5 = Penting
6 = Sangat
Penting
Menghin
dari
1. 3 2 3 5 13
kerumuna
n

PLANING OF ACTION (POA)


Tempat Penang
N Alokas
Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran dan gung
o i Dana
Waktu Jawab
1. Kurang Memberi Member Masyar Jum’at, Mahasi 1. Kelura
pedulinya kan ikan akat 16 Juli swa han
masyarak brosur edukasi kelurah 2021 2. Dosen
at mengenai kepada an pukul pembi
terhadap penyebar masyara lubuk 09.00 mbing
penyebar an covid kat lintah dari
an covid- dan cara mengen Univer
19,dan pencegah ai cara sitas
cukup annya. penyeba Perinti
percaya Dan ran s
pada edukasi covid- Mahasi
vaksin tentang 19, dan swa/i
vaksinisa vaksinis PMPK
si asi L di
kelura
han
Lubuk
lintah
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Cara Penanganan dan Pencegahan Covid-19
Di Kelurahan Lubuk Lintah tahun 2021

A. Latar Belakang
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV2) yang lebih
dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke
manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja seperti lansia (golongan usia lanjut), orang
dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya pertama kali dilaporkan di
Wuhan, Provinsi Hubei, Cina pada Desember 2019. Penyakit ini berkembang sangat
pesat dan telah menyebar ke berbagai provinsi lain di Cina, bahkan menyebar hingga ke
Thailand dan Korea Selatan dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Pada 11 Februari
2020, World Health Organization (WHO) mengumumkan nama penyakit ini sebagai
Virus CoronaDisease (Covid-19) yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, yang
sebelumnya disebut 2019-nCoV, dan dinyatakan sebagai pandemik pada tanggal 12
Maret 2020 (Susilo dkk., 2020).
Seiring dengan terus meningkatnya kasus terkonfirmasi Covid-19, penelitian
mengenai Covid-19 masih berlanjut hingga saat ini. Berdasarkan penelitian Xu dkk. dan
Zhu dkk.,(2020), ditemukan bahwa agen penyebab Covid-19 berasal dari genus
betacoronavirus, yang merupakan genus yang sama dengan agen penyebab Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Virus
dapat melewati membran mukosa, terutama mukosa nasal dan laring, kemudian
memasuki paru-paru melalui traktus respiratorius dan selanjutnya menuju organ target
(Gennaro dkk., 2020).
Saat ini Covid-19 menjadi perhatian utama dunia. Cepatnya penyebaran penyakit
disertai penambahan kasus yang masih terus melonjak, termasuk di Indonesia, serta
beragamnya manifestasi klinis Covid19 berpotensi pada kolapsnya sistem kesehatan
(Vollono dkk., 2020).
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
 Untuk meningk
b. Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui cara penanganan Covid-19.
 Untuk mengetahui cara pencegahan Covid-19.
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Cara Penanganan dan Pencegahan Covid-19
2. Sasaran : Keluarga Binaan
3. Waktu : Jumat, 16 Juli 2021
4. Tempat : Rumah Masing-masing via grup whatsapp
D. Materi
a. Pengertian

Corona virus merupakan virus respirasi, yaitu virus yang mengambil saluran

napas sebagai tempat masuknya. Virus dapat berproliferasi pada epitel saluran napas

atau paru dan menimbulkan masalah disana. Virus dapat melewati aliran darah paru dan

menyebabkan perubahan patologik pada jaringan/organ diluar paru. Virus ini termasuk

dalam ordo Nidovirales, famili Coronaviridae, subgenus beta corona virus dengan nama

spesies SARS-CoV2 (sebelumnya disebut 2019-nCoV). Dinamakan corona, karena

bentuknya seperti cincin (corona) pada gerhana matahari.

b. Gejala
Berat ringannya penyakit berdasarkan gejala, dikelompokkan dalam:

 Tanpa gejala
 Ringan/tidak berkomplikasi : Pasien dengan keluhan ringan, bisa berupa demam, batuk,
sesak, produksi sputum, sakit menelan, batuk darah, gangguan penciuman ataupun
gangguan rasa. Keluhan sistemik seperti mialgia, pusing, cepat capek, penurunan napsu
makan ataupun diare. Berdasarkan penyakit penyerta dibagi atas : Ada penyakit
penyerta, Tidak ada penyakit penyerta. 40% dari kasus bergejala
 Sedang/Moderat : Pasien dengan gambaran pneumonia yang tidak membutuhkan
suplementasi oksigen. 40% dari kasus bergejala.
 Berat : Pasien dengan gambaran pneumonia berat. Pasien dengan demam/ISPA
ditambah Frekuensi pernapasan ≥ 30x/menit, Distress pernapasan (PaO2/FiO2 < 300),
Saturasi oksigen  93% pada udara kamar. Infiltrat pada paru melebihi 50% dalam 24-
48 jam. 15% dari kasus bergejala.
 Pasien kritis : Pasien dengan gagal napas, Acute Respiratory Distress Syndrome
(ARDS), syok sepsis ataupun kegagalan multi organ. 5% dari kasus bergejala.

c. Cara Penularan
Virus corona dapat dengan mudah menyebar dan menginfeksi siapapun tanpa
pandang usia. Virus ini dapat menular secara mudah melalui kontak dengan penderita.
Secara umum Penularan virus corona terjadi melalui droplet atau cairan tubuh yang
terpercik pada sesorang atau benda-benda di sekitarnya yang berjarak 1-2 meter melalui
batuk dan bersin. dan penularan yang paling cepat adalah melalui kontak langsung.
d. Cara Pencegahan
Cara mencegah virus korona yang disarankan oleh pemerintah Indonesia melalui
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia agar mengimbau masyarakat
melakukan mencegah penyebaran Covid-19 dengan meningkatkan perilaku dan
pengetahuan masyarakat dan menerapkan pola hidup sehat dan bersih Pemerintah
meminta masyarakat agar senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat setiap
hari dengan cara: Selalu menjaga kebersihan tangan dengan cuci tangan menggunakan
air mengalir dan sabun selama 20 detik lalu bilas, Menerapkan etika batuk dan bersin
yang baik dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tisu atau lengan baju sehingga
tidak menularkan ke orang lain; Makan makanan bergizi seimbang; Mengonsumsi buah-
buahan dan sayuran; Melakukan olahraga minimal setengah jam setiap hari;
Meningkatkan daya tahan tubuh; Cukup istirahat dan segera berobat jika sakit.
Menurut Sulaeman dan Supriadi (2020), selain membekali masyarakat dengan
pengetahuan tentang Covid-19, perlu juga diberikan pengetahuan tentang kunci penting
untuk terhindar dari penularan/transmisi virus Covid-19 yaitu pengetahuan tentang
kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Pemberian materi tentang lingkungan
dan kesehatan serta pola hidup bersih dan sehat akan membantu masyarakat terhindar
dari Covid-19 dan penyakit infeksius lainnya. Penyuluhan kesehatan juga akan
meningkatkan kesadartahuan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan diri
agar tetap sehat.
Cara Pencegahan covid-19 menurut Kemenkes adalah dengan 5M, yaitu :

1. Menjaga jarak minimal 1 meter


2. Menggunakan masker
3. Mencuci tangan dengan sabun atau handsanitier
4. Membatasi mobilitas
5. Menghindari kerumunan

E. Media Dan Alat


Media yang digunakan adalah brosur

Alat yang digunakan adalah Handphone via Whatsapp Group

F. Metode : Daring
G. Kegiatan
No Tahap Kegiatan dan Kegiatan Kegiatan
Waktu Pemateri peserta
1 Pembukaan Membuka acara Mendengarkan
2 Pemberian Materi Menjelaskan Mendengarkan
3 Sesi Tanya jawab Menjawab Bertanya
4 Penutup Menutup acara -

H. Struktur Organisasi
I. Kriteria Evaluasi
N MASALAH HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
O
1 Kurangnya Senin, 19 Juli 2021 Penyuluhan Masyarakat
kesadaran kesehatan Mampu
masyarakat mengenai memahami
terhadap penyebaran dan cara
penyebaran covid- pencegahan covid- penyebaran
19 19 dan
pencegahan
covid-19

J. Lampiran Materi
World Health Organization. Novel Coronavirus (2019-nCoV) Situaton Report–1,
January 21, 2020. Available from: https://www.who.int/emergencies/diseases/nove
l-coronavirus-2019/situation-reports.
Yang, J.-K., Lin, S.-S., Ji, X.-J., & Guo, L.-M. (2010). Binding of SARS coronavirus to
its receptor damages islets and causes acute diabetes. Acta Diabetol, (47), 193–199.
https://doi.org/10.1007/s00592-009-0109-4
Yao Y, Cao J, Wang Q, Shi Q, Liu K, Luo Z, et al. D-dimer as a biomarker for disease
severity and mortality in COVID-19 patients: a case. control study. J Intensive
Care 2020;8:49
Karo, M, B. (2020, May). Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) strategi pencegahan
penyebaran virus covid-19. In Prosiding Seminar Nasional Hardiknas (Vol.1, pp.
1-4).
Dai, N. F. (2020). Stigma masyarakat terhadap pandemi covid-19. Prosiding Nasional
Covid-19, 66-73.
BAB IV

PEMBAHASAN

Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan virus Corona COVID-

19 sebagai pandemi. Menurut WHO, pandemi adalah skala penyebaran penyakit yang

terjadi secara global di seluruh dunia. Namun, ini tidak memiliki sangkutpaut dengan

perubahan pada karakteristik penyakitnya. Suatu wabah sebagai pandemi artinya WHO

memberi alarm pada pemerintah semua negara dunia untuk meningkatkan kesiapsiagaan

untuk mencegah maupun menangani wabah. Hal ini dikarenakan saat sebuah pandemi

dinyatakan, artinya ada kemungkinan penyebaran komunitas terjadi. Dalam menentukan

suatu wabah sebagai pandemi, WHO tidak memiliki ambang batas dalam jumlah

kematian atau infeksi atau juga jumlah negara yang terkena dampak.

Pelaksanaan PMPKL ini diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap

persepsi masyarakat terhadap pandemi COVID19. Tindakan-tikadakan yang saya dan

tim lakukan berupa pengumpulan data dari masyarakat di kelurahan Lubuk Lintah

dengan cara memberikan beberapa pertanyaan tentang persepsi masyarakat terhadap

Covid 19 ini melalui kuisioner. Semua data dari kuisioner akan dilakukan pengolahan

data sehingga terbentuk kasus yang akan diangkat sebagai judul dari penyuluhan

kesehatan. Penyuluhan kesehatan yang akan dilakukan diharapkan mampu merubah pola

pikir masyarakat atau kebiasaan buruk masyarakat terhadap pencegahan dan

pengendalian Covid 19 ini.

Dikelurahan Lubuk Lintah masih banyak yang kurang peduli dengan penyebaran

covid 19, hal ini dapat dibuktikan dengan hasil olahan kuisioner. Yang didapatkan

dimasyarakat masih nampak masyarakat yang berkerumun tanpa menjaga jarak,

kurangnya mengetahui gejala dan cara penyebaran covid-19 tersebut. Kemudian


dilakukan penyuluhan memalui Whatsapp Grup perkeluarga binaan yaitu 20KK. Setelah

diberikan penyuluhan masyarakat jadi mengetahui gejala, penyebaran dan pencegahan

covid-19.
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Simpulan

Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Praktek Kerja Lapangan (PMPKL) di

Kelurahan Lubuk Lintah Tahun 2021 berjalan dengan baik dan lancar. Program yang

telah dilaksanakan meliputi observasi dan wawancara langsung ke masyarakat yang ada

di kelurahan Lubuk Lintah. Masyarakat turut berpartisipasi dalam menjawab kuisioner

yang saya berikan. Walaupun Program PMPKL ini berjalan dengan lancar, namun ada

beberapa kendala dan hambatan dalam pelaksanaan program, seperti masyarakat yang

kurang percaya kepada kami ketika kami meminta mengisi kuisioner yang ada,ada juga

yang ragu memberikan identitas nya kepada kami karna kami disangka petugas yang

mendata vaksin, adanya PPKM wilayah yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga tidak

bisa melakukan penyuluhan secara langsung kepada masyarakat mengenai penyebaran

dan pencegahan covid-19 sehingga dilakukan melalui Whatsapp Grup.

Berbagai program kerja dalam PMPKL ini semoga dapat memberikan banyak

manfaat bagi mahasiswa PMPKL dan masyarakat di Kelurahan Lubuk Lintah terutama

dalam mengaplikasikan pencegahan dan pengendalian Covid19.

4.1 Saran
a. Bagi mahasiswa peserta PMPKL
o Mempergunakan waktu observasi seminggu untuk mengidentifikasi masalah-
masalah yang timbul di masyarakat.
o Meningkatkan kekerabatan dan sosialisasi kepada masyarakat desa.
o Meningkatkan hubungan dengan perangkat desa.
o Lebih meningkatkan disiplin diri dalam kegiatan PMPKL
o Menjalin kerjasama yang baik antar mahasiswa PMPKL.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai