TAHUN 2021
Disusun sebagai syarat bahwa telah di laksanakan PMPKL di Kelurahan Lubuk Lintah
Disusun Oleh:
ALFRANDO MARHENDIAH
NIM: 1713353006
PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh
program kerja dan kegiatan serta penyusunan Laporan Mandiri Pengabdian Masyarakat
Praktek Kerja Lapangan (PMPKL ) dengan tema ”Pencegahan Dan pengendalian Covid
19”. PMPKL ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan, bimbingan dan kerjasama
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
penulisan Laporan Mandiri PMPKL ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik untuk memperbaikinya. Semoga Laporan Mandiri PMPKL ini dapat bermanfaat
Penulis
BAB I
PENDAHULAN
A. LATAR BELAKANG
Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan virus Corona COVID-
19 sebagai pandemi. Menurut WHO, pandemi adalah skala penyebaran penyakit yang
terjadi secara global di seluruh dunia. Namun, ini tidak memiliki sangkut paut dengan
perubahan pada karakteristik penyakitnya. Suatu wabah sebagai pandemi artinya WHO
memberi alarm pada pemerintah semua negara dunia untuk meningkatkan kesiapsiagaan
untuk mencegah maupun menangani wabah. Hal ini dikarenakan saat sebuah pandemi
suatu wabah sebagai pandemi, WHO tidak memiliki ambang batas dalam jumlah
kematian atau infeksi atau juga jumlah negara yang terkena dampak.
Hingga Juni 2021 terdapat 223 negara kawasan dengan kasus Corona COVID19,
dengan total kasus terkonfirmasi mencapai 178.503.429 dan kasus kematian 3.872.457.
secara kooperatif dan terbuka satu sama lain dan bersatu sebagai front persatuan dalam
upaya untuk mengendalikan situasi ini. Semua negara diminta untuk mendeteksi,
mendatang. Penelitian hingga tingkat genetik dan struktural telah mengidentifikasi fitur
kunci di virus korona yang terletak di bagian permukaan. Fitur kunci permukaan virus
menjelaskan mengapa patogen baru tersebut mudah menyerang sel manusia, khususnya
membran selinang.
Proses pengikatan membran sel dipicu oleh rilis sejenis enzim dari sel inang yang
disebut dengan furin. Sebaran furin ternyata banyak ditemukan dijaringan manusia,
termasuk paru-paru, hati, dan usus kecil. Infeksi mampu meluas ke berbagai organ tubuh
manusia. Berdasarkan data dari WHO, organ pernapasan menjadi sasaran utama infeksi
virus Korona. Sebanyak 87,9% pasien mengalami gejala demam, batuk kering (67,7%),
dan kelelahan (28,1%). Penyakit paling umum setelah terinfeksi adalah pneumonia.
Sekitar 14% mengalami gejala sedang (severe cases), seperti sulit bernafas, kekurangan
oksigen dalam darah, serta penurunan fungsi paru-paru. Sementara 5% lainnya dalam
kondisi kritis. Penelitian tentang pola penyebaran Covid19 masih terus berlanjut,
penyebaran virus Corona kebanyakan terjadi antar manusia melalui cairan yang keluar
saat batuk atau bersin. Karenanya, upaya preventif perlu dilakukan dengan menjaga jarak
sekitar 1-2 meter. Cairan yang mengandung virus Corona yang keluar melalui batuk atau
bersin dapat menempel di bagian mulut atau hidung seseorang, kemudian terhirup saat
mengambil napas dan masuk ke paru-paru. Potensi terinfeksi tiap orang sangat
dipengaruhi tingkat imunitasnya. Seseorang rentan terinfeksi saat kondisi tubuh tidak
sehat atau imunitas menurun. Lingkup penyebaran virus korona melalui tiga proses, yaitu
local transmission, imported cases only, dan community spread. Proses penyebaran
sebab seseorang bisa terinfeksi dengan tanpa sadar kapan dan dimana hal tersebut terjadi.
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut
seperti batuk kering, demam ≥38°C, dan sesak napas. Tanda-tanda dan gejala klinis yang
dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami
kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua
paru.
Di Indonesia, sejak dua kasus pertama COVID19 yang diumumkan pada 21 Juni
1.810.136 orang dan pasien Meninggal sebnyak 55.291 orang. Berdasarkan data dari
Barat (Sumbar) pada 20 Juni 2020 total kasus positif hingga sekarang mencapai 703,
termasuk di dalamnya 497 yang sudah sembuh. Nampaknya kebijakan PSBB belum
mampu mengendalikan jumlah pesebaran kasus COVID19. Hal ini terlihat dari jumlah
kasus COVID19 yang terus bertambah setiap harinya. Analisis sementara bahwa
masyarakat Indonesia pada umumnya masih belum paham bahkan acuh terhadap
dampak dari virus Corona. Disisi lain tentunya ada faktor ekonomi yang menjadikan
menyeluruh dan melibatkan semua pihak termasuk perguruan tinggi. Peran perguruan
tinggi bisa dijadikan sebagai ujung tobak dalam peranannya untuk mensosialisasikan
Sebagai perguruan tinggi yang ada di Provinsi Sumatera Barat, maka Universitas
Perintis Indonesia.
Tematik merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan
oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah satu
dipandang oleh Universitas Perintis Indonesia sebagai program yang wajib dilaksanakan,
baik oleh dosen maupun oleh mahasiswa. Delapan Program Studi (Prodi) pada
pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, dan sinergis dalam meningkatkan
(PMPKL) Terpadu Tematik dengan fokus yang spesifik di Bidang Kesehatan yang
relevan dengan visi, misi, renstra, kepakaran, dan IPTEKS yang dimiliki Universitas
Perintis Indonesia.
B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa mendapatkan kompetensi dalam menerapkan asuhan keperawatan
komunitas, asuhankebidanankomunitas, gizi komunitas dan analisisepidemiologi
guna menunjang program pemerintah dibidang kesehatan yang berhubungan
penerapan protokol kesehatan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dalam
pencegahan penularan Covid19 dan kemampuan dalam adaptasi dan berperilaku
sehat dalam menghadapi New Normal
b. Dosen mampu melakukan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu
Tridharma Perguruan Tinggi dan berperan serta dalam meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat melalui bidang kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Menjalin hubungan baik dengan masyarakat.
b. Melakukan pengkajian terhadap masalah kesehatan di masyarakatdan keluarga,
khususnya yang berhubungan dengan masalah pandemi Covid19 saat ini.
c. Melakukan analisa data serta membantu mengidentifikasi masalah kesehatan yang
yangharus diatasi dalam rangka mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri dalam
bidang kesehatan khusunya pencegahan Covid19
d. Melakukan identifikasi masalah kesehatan yang timbul dari analisa data
e. Merencanakan tindakan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang terjadi
saatini yang berkaitan dengan Covid19 pada masyarakat
f. Melaksanakan tindakan secara nyata bersama masyarakat sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun; Penyuluhan Kesehatan, Demonstrasi cara
pencegahan covid19 yang meliputi keilmuan Keperawatan, Kebidanan, Gizi, farmasi
dan Ahli Laboratorium Medik.
g. Mengembangkan sikap pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
mengembangkan pengalaman kerja di komunitas dan keluarga.
h. Memberikan pengalaman nyata dalam melaksanakan kebijakan dan program yang
dibuat pemerintah terkait Pencegahan dan Penanggulangan Covid19 dibidang
kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas.
i. Mendokumentasikan setiap asuhan yang diberikan sesuai dengan standar
BAB II
KONSEP TEORITIS
bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan
jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor-faktor yang dapat
Sedangkan menurut KEPMENKES RI NOMOR 370/MENKES/SK/III/200, Analis
Kesehatan atau disebut juga Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan adalah tenaga
Menurut Kerlinger analisa adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja untuk
mengetahui sesuatu. Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang
dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara
mendalam. Sedangkan pada kegiatan laboratorium, kata analisa atau analisis dapat juga
berarti kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat
dalam cuplikan. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
Analis kesehatan atau pranata laboratorium adalah bagian dari profesi di bidang
kesehatan. Seorang analis harus memiliki ketrampilan dan tanggung jawab yang tinggi
dalam pemeriksaan sampel. Hal ini berhubungan dengan adanya risiko yang fatal jika
terjadi kesalahan.
Banyak yang tidak mengetahui analis kesehatan memiliki banyak sekali peluang
pekerjaan. Seorang lulusan analis bisa bekerja pada laboratorium rumah sakit tentunya
bertugas membantu diagnosa seorang dokter. Selain rumah sakit analis kesehatan bisa
ditempatkan di Prodia, PMI, dan segala tempat yang berhubungan dengan analisis dan
laboratorium.
no pendidikan terakhir f %
1 perguruan tinggi 5 25%
2 SLTA 11 55%
3 SLTP 0 0%
4 SD 4 20%
5 tidak lulus SD 0 0%
JUMLAH 20 100%
25
20
15
f
%
10
Analisa Data : Pada tabel distribusi frekuensi pendidikan responden di kelurahan lubuk
lintah didapatkan hasil responden dengan pendidikan perguruan tinggi sebanyak 5 orang
dengan persentase 25%, SLTA sebanyak 11 orang dengan persentase 55%, dan SD sebanyak
NO PEKERJAAN F %
1 pegawai BUMN/ASN/TNI/POLRI 4 20
2 pegawai swasta 8 40
3 wiraswasta/dagang 1 5
4 pensiunan 1 5
5 tani 0 0
6 buruh 3 15
7 tidak berkerja 3 15
jumlah 20 100
120
100
80
F
60
%
40
20
Analisa Data : Pada tabel distribusi frekuensi pekerjaan responden didapatkan hasil 4 orang
bekerja sebagai ASN dengan persentase 20%, 8 orang sebagai pegawai swasta dengan
persentase 40%, 1 orang wiraswasta dengan persentase 5%, 1 orang pensiunan BUMN
dengan persentase 5%, bekerja sebagai buruh sebanyak 3 orang dengan persentase 15%, dan
yang tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga sebanyak 3 orang dengan persentase 15%.
Tabel Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Covid 19 di Kelurahan
Lubuk Lintah Tahun 2021
JAWABA
PERTANYAAN N
TIDAK
TAHU TAHU
F % F %
1 18 90% 2 10%
2 14 70% 6 30%
3 9 45% 11 55%
4 16 80% 4 20%
5 15 75% 5 25%
6 13 65% 7 45%
7 15 75% 5 25%
TOTAL 100 40
20
18
16
14
12
Jawaban tahu f
10 Jawaban tahu %
Jawaban tidak tahu f
8
Jawaban tidak tahu %
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7
Analisa Data : melalui tabel distribusi frekuensi pengetahuan responden yang dilakukan
dengan mengisi kuisioner didapatkan persentase sebanyak 90% responden yang tahu dan
10% yang tidak tahu terhadap penyebaran covid-19 melalui kontak langsung. Pengetahuan
responden mengenai penyebaran covid-19 melalui air liur saat seseorang berbicara atau
batuk adalah 70% responden tahu mengenai hal ini dan 30% tidak mengetahui tentang
penyebaran covid ini. Sebanyak 45% yang mengetahui dan 55% responden yang tidak tahu
mengenai penyebaran covid-19 melalui benda-benda yang telah terkontaminasi covid-
19.Sekitar 75% masyarakat mengetahui gejala covid-19 berupa demam/meriang dan 25%
lagi kurang memahami gejala ini. 75% responden mengetahui gejala covid-19 ini berupa
batuk, 45% berupa nyeri tenggorokan dan 95% berupa sulit bernafas/sesak nafas.
JAWABAN
Pertanya Sanga Kuran
Tidak
an t % Setuju % g % %
Setuju
Setuju Setuju
1 0 0% 13 65% 7 35% 0 0%
2 0 0% 16 80% 4 20% 0 0%
3 0 0% 13 65% 7 35% 0 0%
4 0 0% 14 70% 6 30% 0 0%
5 0 0% 12 60% 8 40% 0 0%
6 0 0% 17 85% 3 15% 0 0%
7 0 0% 14 70% 6 30% 0 0%
8 0 0% 19 95% 1 5% 0 0%
Jumlah
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Analisa Data : dari data tabel yang di dapatkan sebanyak 35% responden yang kurang
setuju dan 65% yang setuju apabila ada keluarga yang mengalami gejala covid-19 dengan
suhu >37°C maka harus dilakukan screening awal.Untuk pemeriksaan rapid test berupa
antibodi dan antigen sebagai deteksi awal responden yang setuju 80% dan yang kurang
setuju 20%. Terdapat 35% responden kurang setuju, 65% setuju apabila hasil pemeriksaan
rapid test reaktif belum dapat disimpulkan menderita covid-19. Sedangkan pada pertanyaan
pemeriksaan PCR merupakan penentu apakah seseorang menderita Covid-19 mendapatkan
persentase responden setuju sebanyak 70% dan 30% kurang setuju. 40% responden kurang
setuju apabila salah satu anggota keluarga positif covid maka seluruh anggota juga harus
diperiksa dan 60% setuju. Sebanyak 85% responden setuju bila anggota keluarga postitif
covid tanpa adanya gejala harus dilakukan isolasi mandiri, dengan 15% responden kurang
setuju. 70% responden setuju, 30% responden kurang setuju bila anggota positif covid
dengan gejala harus mendapat perawatan medis. Serta 5% responden kurang setuju dan 95%
responden seuju apabila seseorang dinyatakan sembuh dari covid-19 bila hasil swab PCR
negatif sebanyak 2x (konversi).
120
100
80 Tidak menggunakan
masker ditempat umum
60 tidak menghindari
kerumunan
tidak menjaga jarak
40 minimal 1 meter dengan
orang lain
20
0
1 2 3 4
Analisa Data : Dari data kuisioner yang diperoleh di dapatkan hasil responden 100% yang
merasa bersalah tidak menggunakan masker di tempat umum, dan 0% nya lagi tidak merasa
bersalah.Responden yang menghindari kerumunan 95%, dan yang tidak menghindari
kerumunan sebanyak 5%. Responden yang menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain
adalah 80%, dan 20% lagi tidak menjaga jarak.
Tabel Distribusi Frekuensi terhadap Kepercayaan terhadap Vaksin Covid 19
Di Kelurahan Lubuk Lintah tahun 2021
Jawaban
SP CP KP TP
Pertanyaa f f f % f %
% %
n
35 50 15
Total 7 % 10 % 3 % 0 0%
vaksin
40
35
30
25 Total
20
15
10
Analisa Data : berdasarkan data yang didapatkan 50% sangat percaya dengan vaksin, 10%
Tabel Distribusi Frekuensi Umur Responden Di Kelurahan Lubuk Lintah Tahun 2021
JUMLAH
UMUR
F %
17-25 0 0%
26-35 2 10%
36-45 7 35%
46-55 4 20%
56-65 5 25%
>65 2 10%
JUMLAH 20 100%
8
4 Jumlah f
Jumlah %
3
0
17-25 26-35 36-45 46-55 56-65 >65
Analisa Data : Berdasarkan data tabel diatas didapatkan umur responden 26-35 tahun
sebanyak 2 orang dengan persentase 10%, responden dengan rentang umur 36-45 tahun
sebanyak 7 orang dengan persentase 35%. Responden dengan rentang umur 46-55 tahun
sebanyak 4 orang dengan persentase 20%. 25% nya berasal dari responden dengan rentang
usia 56-65 tahun dengan 5 orang dan >65 tahun 2 orang dengan persentase 10%.
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1. Data Kuisioner : Masyarakat lubuk
1. 35% Responden berusia 36-45 tahun lintah cukup percaya
2. 25% Responden tidak mengetahui gejala terhadap vaksin, dan
berupa sakit tenggorokan gejala terhadap
3. 50% Responden Cukup percaya terhadap covid-19
vaksin covid-19, dan 50% responden
belum di vaksin dikarenakan takut
terhadap efek samping dari vaksin
4. 5% Responden tidak merasam bersalah
apabila berkerumun.
2. Data Wawancara :
Dari data wawancara yang didapatkan masih
banyak masyarakat yang cukup percaya terhadap
vaksinisasi
Data Observasi :
3. Dari observasi yang kami lihat di lapangan,
masih ada masyarakat yang berkerumun, tanpa
menghindari jaga jarak.
SCORING
Prioritas
masalah
Kemungkina Peningkatan 1 = tidak
Pentingnya n perubahan Kualitas ada
masalah positif jika Hidup Bila 2 = Kurang
untuk diatasi Diatasi penting
N DIAGNO Tot
dipecahan 0 = Tidak 0 = Tidak 3 = Tidak
O SA al
1 = Rendah Ada Ada Penting
2 = Sedang 1 = Rendah 1 = Rendah 4 = Cukup
3 = Tinggi 2 = Sedang 2 = Sedang Penting
3 = Tinggi 3 = Tinggi 5 = Penting
6 = Sangat
Penting
Menghin
dari
1. 3 2 3 5 13
kerumuna
n
A. Latar Belakang
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV2) yang lebih
dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke
manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja seperti lansia (golongan usia lanjut), orang
dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya pertama kali dilaporkan di
Wuhan, Provinsi Hubei, Cina pada Desember 2019. Penyakit ini berkembang sangat
pesat dan telah menyebar ke berbagai provinsi lain di Cina, bahkan menyebar hingga ke
Thailand dan Korea Selatan dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Pada 11 Februari
2020, World Health Organization (WHO) mengumumkan nama penyakit ini sebagai
Virus CoronaDisease (Covid-19) yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, yang
sebelumnya disebut 2019-nCoV, dan dinyatakan sebagai pandemik pada tanggal 12
Maret 2020 (Susilo dkk., 2020).
Seiring dengan terus meningkatnya kasus terkonfirmasi Covid-19, penelitian
mengenai Covid-19 masih berlanjut hingga saat ini. Berdasarkan penelitian Xu dkk. dan
Zhu dkk.,(2020), ditemukan bahwa agen penyebab Covid-19 berasal dari genus
betacoronavirus, yang merupakan genus yang sama dengan agen penyebab Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Virus
dapat melewati membran mukosa, terutama mukosa nasal dan laring, kemudian
memasuki paru-paru melalui traktus respiratorius dan selanjutnya menuju organ target
(Gennaro dkk., 2020).
Saat ini Covid-19 menjadi perhatian utama dunia. Cepatnya penyebaran penyakit
disertai penambahan kasus yang masih terus melonjak, termasuk di Indonesia, serta
beragamnya manifestasi klinis Covid19 berpotensi pada kolapsnya sistem kesehatan
(Vollono dkk., 2020).
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk meningk
b. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui cara penanganan Covid-19.
Untuk mengetahui cara pencegahan Covid-19.
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Cara Penanganan dan Pencegahan Covid-19
2. Sasaran : Keluarga Binaan
3. Waktu : Jumat, 16 Juli 2021
4. Tempat : Rumah Masing-masing via grup whatsapp
D. Materi
a. Pengertian
Corona virus merupakan virus respirasi, yaitu virus yang mengambil saluran
napas sebagai tempat masuknya. Virus dapat berproliferasi pada epitel saluran napas
atau paru dan menimbulkan masalah disana. Virus dapat melewati aliran darah paru dan
menyebabkan perubahan patologik pada jaringan/organ diluar paru. Virus ini termasuk
dalam ordo Nidovirales, famili Coronaviridae, subgenus beta corona virus dengan nama
b. Gejala
Berat ringannya penyakit berdasarkan gejala, dikelompokkan dalam:
Tanpa gejala
Ringan/tidak berkomplikasi : Pasien dengan keluhan ringan, bisa berupa demam, batuk,
sesak, produksi sputum, sakit menelan, batuk darah, gangguan penciuman ataupun
gangguan rasa. Keluhan sistemik seperti mialgia, pusing, cepat capek, penurunan napsu
makan ataupun diare. Berdasarkan penyakit penyerta dibagi atas : Ada penyakit
penyerta, Tidak ada penyakit penyerta. 40% dari kasus bergejala
Sedang/Moderat : Pasien dengan gambaran pneumonia yang tidak membutuhkan
suplementasi oksigen. 40% dari kasus bergejala.
Berat : Pasien dengan gambaran pneumonia berat. Pasien dengan demam/ISPA
ditambah Frekuensi pernapasan ≥ 30x/menit, Distress pernapasan (PaO2/FiO2 < 300),
Saturasi oksigen 93% pada udara kamar. Infiltrat pada paru melebihi 50% dalam 24-
48 jam. 15% dari kasus bergejala.
Pasien kritis : Pasien dengan gagal napas, Acute Respiratory Distress Syndrome
(ARDS), syok sepsis ataupun kegagalan multi organ. 5% dari kasus bergejala.
c. Cara Penularan
Virus corona dapat dengan mudah menyebar dan menginfeksi siapapun tanpa
pandang usia. Virus ini dapat menular secara mudah melalui kontak dengan penderita.
Secara umum Penularan virus corona terjadi melalui droplet atau cairan tubuh yang
terpercik pada sesorang atau benda-benda di sekitarnya yang berjarak 1-2 meter melalui
batuk dan bersin. dan penularan yang paling cepat adalah melalui kontak langsung.
d. Cara Pencegahan
Cara mencegah virus korona yang disarankan oleh pemerintah Indonesia melalui
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia agar mengimbau masyarakat
melakukan mencegah penyebaran Covid-19 dengan meningkatkan perilaku dan
pengetahuan masyarakat dan menerapkan pola hidup sehat dan bersih Pemerintah
meminta masyarakat agar senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat setiap
hari dengan cara: Selalu menjaga kebersihan tangan dengan cuci tangan menggunakan
air mengalir dan sabun selama 20 detik lalu bilas, Menerapkan etika batuk dan bersin
yang baik dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tisu atau lengan baju sehingga
tidak menularkan ke orang lain; Makan makanan bergizi seimbang; Mengonsumsi buah-
buahan dan sayuran; Melakukan olahraga minimal setengah jam setiap hari;
Meningkatkan daya tahan tubuh; Cukup istirahat dan segera berobat jika sakit.
Menurut Sulaeman dan Supriadi (2020), selain membekali masyarakat dengan
pengetahuan tentang Covid-19, perlu juga diberikan pengetahuan tentang kunci penting
untuk terhindar dari penularan/transmisi virus Covid-19 yaitu pengetahuan tentang
kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Pemberian materi tentang lingkungan
dan kesehatan serta pola hidup bersih dan sehat akan membantu masyarakat terhindar
dari Covid-19 dan penyakit infeksius lainnya. Penyuluhan kesehatan juga akan
meningkatkan kesadartahuan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan diri
agar tetap sehat.
Cara Pencegahan covid-19 menurut Kemenkes adalah dengan 5M, yaitu :
F. Metode : Daring
G. Kegiatan
No Tahap Kegiatan dan Kegiatan Kegiatan
Waktu Pemateri peserta
1 Pembukaan Membuka acara Mendengarkan
2 Pemberian Materi Menjelaskan Mendengarkan
3 Sesi Tanya jawab Menjawab Bertanya
4 Penutup Menutup acara -
H. Struktur Organisasi
I. Kriteria Evaluasi
N MASALAH HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
O
1 Kurangnya Senin, 19 Juli 2021 Penyuluhan Masyarakat
kesadaran kesehatan Mampu
masyarakat mengenai memahami
terhadap penyebaran dan cara
penyebaran covid- pencegahan covid- penyebaran
19 19 dan
pencegahan
covid-19
J. Lampiran Materi
World Health Organization. Novel Coronavirus (2019-nCoV) Situaton Report–1,
January 21, 2020. Available from: https://www.who.int/emergencies/diseases/nove
l-coronavirus-2019/situation-reports.
Yang, J.-K., Lin, S.-S., Ji, X.-J., & Guo, L.-M. (2010). Binding of SARS coronavirus to
its receptor damages islets and causes acute diabetes. Acta Diabetol, (47), 193–199.
https://doi.org/10.1007/s00592-009-0109-4
Yao Y, Cao J, Wang Q, Shi Q, Liu K, Luo Z, et al. D-dimer as a biomarker for disease
severity and mortality in COVID-19 patients: a case. control study. J Intensive
Care 2020;8:49
Karo, M, B. (2020, May). Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) strategi pencegahan
penyebaran virus covid-19. In Prosiding Seminar Nasional Hardiknas (Vol.1, pp.
1-4).
Dai, N. F. (2020). Stigma masyarakat terhadap pandemi covid-19. Prosiding Nasional
Covid-19, 66-73.
BAB IV
PEMBAHASAN
Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan virus Corona COVID-
19 sebagai pandemi. Menurut WHO, pandemi adalah skala penyebaran penyakit yang
terjadi secara global di seluruh dunia. Namun, ini tidak memiliki sangkutpaut dengan
perubahan pada karakteristik penyakitnya. Suatu wabah sebagai pandemi artinya WHO
memberi alarm pada pemerintah semua negara dunia untuk meningkatkan kesiapsiagaan
untuk mencegah maupun menangani wabah. Hal ini dikarenakan saat sebuah pandemi
suatu wabah sebagai pandemi, WHO tidak memiliki ambang batas dalam jumlah
kematian atau infeksi atau juga jumlah negara yang terkena dampak.
tim lakukan berupa pengumpulan data dari masyarakat di kelurahan Lubuk Lintah
Covid 19 ini melalui kuisioner. Semua data dari kuisioner akan dilakukan pengolahan
data sehingga terbentuk kasus yang akan diangkat sebagai judul dari penyuluhan
kesehatan. Penyuluhan kesehatan yang akan dilakukan diharapkan mampu merubah pola
Dikelurahan Lubuk Lintah masih banyak yang kurang peduli dengan penyebaran
covid 19, hal ini dapat dibuktikan dengan hasil olahan kuisioner. Yang didapatkan
covid-19.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Simpulan
Kelurahan Lubuk Lintah Tahun 2021 berjalan dengan baik dan lancar. Program yang
telah dilaksanakan meliputi observasi dan wawancara langsung ke masyarakat yang ada
yang saya berikan. Walaupun Program PMPKL ini berjalan dengan lancar, namun ada
beberapa kendala dan hambatan dalam pelaksanaan program, seperti masyarakat yang
kurang percaya kepada kami ketika kami meminta mengisi kuisioner yang ada,ada juga
yang ragu memberikan identitas nya kepada kami karna kami disangka petugas yang
mendata vaksin, adanya PPKM wilayah yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga tidak
Berbagai program kerja dalam PMPKL ini semoga dapat memberikan banyak
manfaat bagi mahasiswa PMPKL dan masyarakat di Kelurahan Lubuk Lintah terutama
4.1 Saran
a. Bagi mahasiswa peserta PMPKL
o Mempergunakan waktu observasi seminggu untuk mengidentifikasi masalah-
masalah yang timbul di masyarakat.
o Meningkatkan kekerabatan dan sosialisasi kepada masyarakat desa.
o Meningkatkan hubungan dengan perangkat desa.
o Lebih meningkatkan disiplin diri dalam kegiatan PMPKL
o Menjalin kerjasama yang baik antar mahasiswa PMPKL.
LAMPIRAN