TUGAS AKHIR
Oleh:
LUKMAN
1722050026
JURUSAN AGRIBISNIS
2020
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Oleh:
LUKMAN
1722050026
Mengetahui :
Tanggal lulus :
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
Nama : Lukman
Nim : 1722050026
Jurusan : Agribisnis
Menyetujui,
Tim Penguji :
2. Rahmayati.HM,SE.,M.Si (………………………………)
Mengetahui,
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
Lukman
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena
Pengembangan Ikan Air Tawar (IPIAT) Lajoa kabupaten Soppeng” sebagai salah
satu syarat untuk menyelesikan studi pada jurusan Agribisnis, program studi
Agribisnis Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Tak lupa pula kita
kirimkan sholawat serta salam kepada nabi besar Muhammad SAW. Nabiyang
memberikan kita penerangan melalui iman, islam dan ihsan dan sebgai panutan
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan arahan dari berbagai pihak
dalam penyelesaian tugas akhir ini, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada kedua orang tua yang senantiasa memberikan
semangat, motivasi, dukungan serta doa tulus sehingga tugas akhir ini dapat
selesai tepat pada waktunya,serta kepada Dr. Hj. A. Yuliana, S.Pi.,M.Si, selaku
dorongan sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini, serta kepada Hj. Sumarni,
SE., M.Si dan Dr. H. Mauli Kasmi, S.Pi.,M.Si selaku penguji I dan II.
v
Terimakasih pula kepada beberapa pihak yang turut berperan dalam
Pangkep.
Angkatan XXX.
6. Pegawai dan staff IPIAT Lajoa, Soppeng, Sulawesi Selatan yang telah
tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karna itu saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan tugas akhir. Semoga tugas akhir
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 3
1.3 Tujuan .................................................................................... 3
vii
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat .................................................................. 23
3.2 Jenis dan Sumber Data ............................................................ 23
3.3 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 24
3.4 Analisis Data .......................................................................... 25
3.5 Definisi Operasional ............................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR TABEL
Hal.
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal.
x
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
xi
ABSTRAK
xii
BAB I. PENDAHULUAN
Ikan mas (Cyprinus carpio L.) merupakan ikan konsumsi air tawar yang
terjadi peningkatan produksi sebesar 33.954 ton dari tahun 2010 sampai dengan
kegiatan budidaya ikan mas melalui mina padi, penerapan runningwater system,
(PUMP-PB). Ikan mas memiliki banyak jenis dan varietas seperti ikan mas
punten, ikan mas sinyonya, ikan mas merah, ikan mas majalaya dan ikan mas
Usaha pembenihan ikan mas (Cyprinus carpio L.) dapat dilakukan dengan
berbagai cara yaitu tradisional, semi intensif dan intensif. Saat ini usaha
boleh dikatakan tidak terlalu berperan karena semua kegiatan sangat bergantung
budidaya ikan. Mutu benih dipengaruhi oleh mutu induk dan lingkungan seperti
mutu air, makanan dan penyakit. Sifat-sifat induk diharapkan dapat diturunkan
kepada benih antara lain pertumbuhan yang cepat, tahan terhadap serangan
tersebut tidak lagi banyak bergantung terhadap kondisi alam, karena manusia
2
telur secara terkontrol, pengendalian kualitas dan kuantitas air serta pemurnian
Ikan mas (Cyprinus carpio L.) merupakan salah satu dari 15 jenis komoditas
ikan yang ditujukan untuk peningkatan produksi dan pendapatan petani, serta
pemenuhan untuk jenis ikan budidaya air tawar di Indonesia karena memiliki
daging yang putih dan lunak memungkinkan untuk dicerna oleh semua umur.
selain itu Ikan mas juga memiliki cita rasa yang sangat tinggi dan mudah dalam
lain: sistem air deras, keramba, jaring terapung dan lainnya. Oleh karena itu,
banyak pembudidaya ikan yang memilih memelihara ikan mas baik dalam skala
kecil maupun besar, oleh karena itu perlu dilakukan manajemen terhadap kegiatan
menghasilkan benih ikan secara maksimal dengan cara efektif dan efisien.
dan ketersediaan bibit ikan mas. Dalam kegiatan manajemen terdapat beberapa
pengawasan. Dengan itu perlu dilakukan perencanaan yang sangat efektif dan
yang ingin dicapai. Adapun kegiatan perencanaan pembenihan ikan mas meliputi
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah maka, tujuan penulisan tugas akhir ini adalah
carpio L. Tubuh ikan mas dilengkapi dengan sirip punggung (dorsal) berukuran
relatif panjang dengan bagian belakang berjari-jari keras dan sirip terakhir yaitu
sirip ketiga dan keempat berbentuk gerigi. Sirip perut dan sirip punggung letaknya
Sirip pada ikan karpen/mas ukurannya relatif lebih besar dan digolongkan ke
dalam tipe sisik sikloid linea lateralis. Letaknya di pertengahan tubuh, melintang
dari tutup insang hingga ujung pangkal ekor. Gigi kerongkongan (Pharynreal
teeth)pada ikan mas terdiri dari dari tiap baris yang berbentuk gigi geraham.
mencari jasad-jasad organik. Karena kebiasaan unik ini, ikan mas sering disebut
sebagai bottom feeder (pemakan dasar). Di habitat aslinya, ikan mas hidup
Dalam proses pemijahan biasanya ikan mas akan mencari tempat yang rimbun
dengan tumbuhan air dan rerumputan yang menutupi permukaan perairan. Ikan
yangditandai dengan pelepasan sel telur jantan dan betina, dimana spermatozoa di
luar
5
tubuh dan pembuahan terjadi di luar tubuh. Gambar ikan mas dapat dilihat pada
gambar 2.1.
Ikan mas sangat menyukai tempat di perairan tawar yang dangkal dan tidak
terlalu deras, misalnya di pinggiran sungai dan danau. Pertumbuhan ikan mas
dapat berlangsung dengan baik pada ketinggian 150-600 mdpl dengan suhu 25-30
derajat celcius.Walaupun termasuk ikan air tawar, ikan ini terkadang ditemukan di
Phyllum : Chordata
Subphyllum : Vertebrata
Superclass : Pisces
Class : Osteichthyes
Subclass : Actinopterygii
6
Ordo : Cypriniformes
Subordo : Cyprinoidea
Family : Cypridae
Subfamily : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
yang dikonsumsinya. Dari sejumlah makanan yang dimakan oleh ikan kurang
lebih hanya 10% yang digunakan untuk tumbuh dan menambah beratnya,
sedangkan yang selebihnya digunakan untuk tenaga atau memang tidak dapat
dicerna. Hal ini juga berhubungan dengan sistem pencernaan yang terjadi dalam
tubuh ikan. Secara umum, saluran pencernaan pada ikan terdiri dari mulut, rongga
mulut, faring, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus. Sedangkan
kelenjar pencernaannya terdiri dari hati dan kantong empedu. Di samping itu,
panjang total tubuhnya. Ikan herbivora memiliki saluran pencernaan yang panjang
dan berkali lipat dibandingkan panjang tubuhnya dan makanan utamanya terdiri
dari tumbuhan (pemakan tumbuhan), oleh karena itu ikan herbivora memiliki usus
7
yang lebih panjang karena tumbuhan memerlukan waktu yang lama untuk
dicerna. Sedangkan dengan ikan karnivora memiliki usus yang lebih pendek dan
merupakan gabungan antara ikan karnivora dan ikan herbivora yang makanannya
terdiri dari tumbuhan dan hewan. Ikan omnivora mempunyai sistem pencernaan
memiliki lambung dan usus yang pendek, tebal dan elastis.Burhanuddin, (2014).
dimakan oleh ikan. Faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah makanan yang
dikonsumsi oleh suatu spesies ikan adalah umur, tempat dan waktu. Keberadaan
kandungan bahan organik, fluktuasi suhu, itensitas cahaya matahari, ruang dan
luas tempat pencarian makanan. Jadi ikan dengan spesies sama dan hidup di
habitat yang berbeda, dapat mempunyai kebiasaan makanan yang tidak sama.
Tidak semua macam makanan yang ada dalam suatu perairan dimakan oleh ikan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi dimakan atau tidaknya suatu zat makanan
oleh ikan antara lain yaitu ukuran makanan, warna makanan, dan selera ikan
makanan adalah jenis, kuantitas dan kualitas makanan yang dimakan oleh ikan.
Maulana, (2012).
8
Pemijahan ikan mas adalah kegiatan menyatukan induk jantan dan betina
dalam satu tempat. Penyatuan itu akan menimbulkan rangsangan bagi jantan
untuk mendekati betina, hingga betina terangsang untuk memijah, atau istilah
umumnya kawin. Dari induk betina akan keluar telur, dan dalam waktu yang sama
dari induk jantan keluar sperma. Dari kejadian itu, maka telur-telur akan dibuahi
secara alami dalam air. Tiga hal yang menjadi kunci keberhasilan pemijahan.
jantan mendekati dapat dengan terangsang untuk memijah. Selain itu, kualitas
Kedua, induk jantan juga harus telah matang gonad. Artinya spermanya
telah siap untuk mebuahi telur-telur dengan sempurna. Ketika disatukan, dalam
waktu yang singkat jantan terangsang untuk mendekati betina, menciumi tubuh
betina, mengejar-ngejar betina hingga lawan jenisnya itu turut terangsang, dan
terjadi pemijahan.
kepada keduanya untuk memijah. Karena percuma saja keduanya matang gonad
kalau tempat tidak mendukung proses pemijahan. Karena itu, situasi di tempat
pemijahan harus diciptakan sedemikian rupa, agar mirip, atau seperti situasi di
alamnya. Tentu saja situasi ini hanya diciptakan dengan melalui persiapan tempat
9
yang matang. Tanpa itu, tidak dapat tercipta. Mungkin lebih baik tidak perlu
melakukan pemijahan.
Penetasan telur ikan mas adalah merawat telur- telur dari hasil pemijahan
hingga menetas. Kegiatan ini dilakukan selama 2 – 3 hari, tergantung suhu air.
Pada suhu 23 – 26 O C telur ikan mas menetas dalam 2 hari (rata-rata 48 jam).
dibiarkan dahulu selama 2 hari, dengan tujuan untuk membiarkan kondisi tubuh
larva menjadi kuat. Dalam waktu itu, larva tidak membutuhkan pakan tambahan,
dalam kantong kuning telur. Penetasan telur ikan mas, dapat dilakukan dalam 2
cara. Pemilihan kedua cara itu tergantung dari jumlah kolam penetasan yang
dimiliki, dan juga tergantung dari jadual pemijahan yang sudah dibuat. Bila kolam
pemijahan lebih dari satu, dan jadual pemijahan tidak padat, maka yang dipilih
cara pertama. Sedangkan bila kolam pemijahan hanya satu buah, dan jadual
Cara pertama Telur ditetaskan di kolam pemijahan. Dalam cara ini, telur-
dari kolam pemijahan adalah induk jantan dan betina. Cara ini sangat praktis.
Induk ditangkap dengan tangan atau lambit. Agar mudah ditangkap, beberapa
kakaban yang telah berisi telur dikeluarkan, dan diletakan di luar hapa, dengan
cara membuka tali ikatan pada bambu. Selain itu, salah satu sudut hapa ditarik
agar induk bisa tergiring ke sudut hapa yang lain. Satu demi satu induk jantan dan
10
terutama bagian dasarnya. Demikian juga dengan kakaban, kedua bambu dipasang
kembali, dan kakaban dirapikan kembali seperti semula. Selama penetasan, harus
terus mengalir.
kolam pendederan. Tentu saja, dalam cara ini telur-telur tidak dibiarkan di kolam
disiapkan. Cara ini kurang praktis, karena memindahkan telur lebih sulit
dibandingkan dengan memidahkan induk, perlu waktu yang cukup lama, dan
tenaga yang cukup banyak. Selain itu, memindahkan telur harus hati-hati agar
tidak rusak. Pemindahan telur dilakukan sebelum matahari terbit. Tujuannya agar
harus sudah disiapkan terlebih dahulu (lihat cara persiapan kolam pendederan).
Caranya, tancapkan dua pasang batang bambu ke tanah dasar kolam; tancapkan
pula dua pasang yang lain dengan lurus; masukan sebatang bambu diantara dua
tiang-tiang itu, hingga akhirnya terpasang dua batang bambu yang lurus; letakan
satu demi satu kakaban; setelah terpasang semua, masukan dua batang bambu
yang lain agar bisa menjepit kakaban itu; letakan dua atau empat pemberat agar
penetasan, air harus mengalir. Setelah kakaban dipindah, induk jantan dan betina
2.5.3 Panen
dan prasarana yang akan digunakan dalam pemanenan ikan harus sesuai dengan
peruntukannya. Banyak ragam dan jenis peralatan, wadah dan bahan yang
digunakan dalam kegiatan pemanenan ikan. Ada tiga katagori pemanenan dalam
budidaya ikan, yaitu memanen pada larva, memanen pada benih (ukuran 0.5 – 12
cm) dan memanen pada ikan ukuran konsumsi. Faktor penentu keberhasilan
memperhitungkan berapa jumlah alat dan wadah yang akan digunakan sehingga
pekerjaan pemanenan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat. Dalam memanen
larva dan benih, wadah yang digunakan untuk menampung hasil panen harus
memiliki kualitas air yang sama dari wadah penetasan atau pendederan. Hal ini
bertujuan untuk menekan serendah mungkin stress yang diakibatkan dari kegiatan
pemanenan. Demikian juga dengan peralatan, wadah dan bahan yang akan
digunakan dalam memanen ikan harus sesuai dengan ukuran ikan yang akan
dipanen, apakah ikan masih dalam bentuk larva, benih atau ukuran ikan konsumsi.
memanen ikan baik untuk larva, benih dan ikan konsumsi antara lain
cm. Pemanenan harus dilakukan hati-hati agar tubuh benih ikan tidak lecet/luka.
Untuk itu, sebaiknya panen dilakukan dua tahap, yaitu panen awal dan panen total
dengan menggunakan alat panen (waring). Panen awal dilakukan saat menunggu
Benih yang dipanen dimasukan dalam ember dan ditampung dalam hapa
besar. Hapa ini dipasang tidak jauh dari lokasi panen. Air harus tetap mengalir
dalam hapa, tetapi bukan air dari kolam yang sedang dipanen agar benih tidak
stres. Alat panen dapat menyebabkan luka/lecet pada tubuh benih ikan. Oleh
karena itu alat panen harus terbuat dari bahan yang halus. Bila menggunakan
waring, bahannya harus dari kain. Sementara hapanya harus terbuat dari kain
terilin atau bahan nilon halus. Penampungan dalam hapa tidak boleh terlalu padat
ditangani lebih lanjut, benih ikan hasil panen dibiarkan selama semalam agar
sehat kembali.
a. Panen di kolam
dengan membuka pintu pengeluaran air. Agar ikan tidak keluar terbawa air,
pintu pengeluaran air diberi alat penyaring. Setelah air kolam surut dan ikan
mulai berkumpul pada kemalir atau kobakan yang terdapat dalam kolam, ikan
ikan dilakukan pada bagian hilir sampai habis, selanjutnya kebagian lebih hulu
13
sampai depan pipa pemasukan air. Hal ini bertujuan agar benih ikan yang
dalam ember besar atau tong plastik dan selanjutnya ditampung dalam hapa
besar. Setelah seluruh ikan dipanen, air kolam terus disurutkan hingga kering
Pemanenan ikan di bak dilakukan lebih sederhana dengan menurunkan air dan
ikan baik di bak, akuarium, kolam harus dilakukan pada pagi atau sore hari
a. Pemberokan
sebelum ikan dipasarkan dengan tujuan untuk membuang kotoran dalam tubuh
diangkut ke daerah lain. Cara ini dapat menyebabkan air dalam wadah angkut
tidak kotor. Pemberokan dapat dilakukan dalam kolam atau hapa. Ikan tidak
14
boleh diberi makanan selama proses pemberokan. Tujuannya agar ikan tidak
hari.
b. Melakukan Grading
untuk menyeragamkan ukuran ikan dalam suatu kemasan. Hal ini juga
nantinya akan mempengaruhi kepadatan ikan dalam satu kemasan. Pada saat
pengepakan ikan perlu dibedakan apakah ikan yang akan dikemas termasuk
benih atau ikan konsumsi. Semakin besar ukuran ikan yang akan dikemas,
dengan ikan yang sakit. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan
penularan penyakit. Jika ikan dikemas dalam keadaan sakit, maka kondisinya
lemah dan persentasi kemungkinan mati tinggi. Ikan yang kondisi fisiknya
jelek atau cacat harus dipisahkan, karena akan mempengaruhi dari nilai jual
jenis atau ukuran ikan dengan menggunakan tangan atau alat bantu seperti
serok atau jaring sortir. Setelah proses penyortiran, untuk tujuan tertentu,
proses akhir dari kegiatan produksi. Untuk menentukan kapan ikan atau benih
ikan akan dipanen, kita harus melihat dari permintaan pasar atau konsumen.
Pasar atau konsumen sangat menentukan bisa atau tidaknya ikan atau benih
ikan dipanen. Permintaan pasar atau konsumen terhadap ukuran ikan atau
benih ikan yang dipanen sangat bervariasi ukurannya. Tergantung benih jenis
ikan, ukuran permintaan benih ikan bervariasi. Demikian juga halnya dengan
Untuk benih ikan mas dan ikan nila, konsumen menginginkan yang 1
kilogram isi 50 – 100 ekor. Ukuran benih sangat berpengaruh terhadap waktu
(periode) pemeliharaan. Makin besar benih yang ditebar, makin cepat periode
dihitung satu persatu. Cara ini sangat efektif untuk ikan atau benih yang
jumlahnya sedikit. Sementara kalau jumlah ikan atau benih banyak, cara ini
kurang efektif karena membutuhkan waktu yang lama dan ikan atau benih bisa
Sistem ini sangat efektif untuk jumlah benih yang banyak. Penghitungan-nya
gravimetrik didasarkan pada berat ikan atau benih yang ada. Sistem ini sangat
efektif untuk jumlah ikan atau benih yang banyak. Selain itu, dapat diketahui
berat total ikan atau benih sehingga jumlah pakan selama masa pemeliharaan
kilogram. Jumlah ikan atau benih masing-masing sampel dihitung dan dirata-
ratakan. Setelah itu, seluruh ikan atau benih hasil panen ditimbang secara
bertahap untuk mengetahui berat total. Adapun jumlah keseluruhan ikan atau
benih dapat diperoleh dari perkalian jumlah rata-rata dengan berat total.
Pendederan ikan mas adalah kegiatan memelihara larva yang berasal dari
pembesaran. Benih ini disebut sangkal, yaitu beni yang berukuran 10 – 12 mm,
dan memiliki berat rata-rata 10 mg. Kegiatan ini dilakukan di kolam, dan dalam
tiga tahap, yakni pendederan pertama selama 14 hari, pendederan kedua selama
30 hari, dan pendederan ketiga selama 30 hari. Kegiatan setiap tahapnya terdiri
dari persiapan kolam, penebaran benih, pemberian pakan tambahan, dan panen. 1.
Persiapan kolam Kolam pendederan ikan mas harus subur. Pada kolam yang subur
tumbuh pakan alami dengan beragam jenis, dan ukuran serta jumlah yang
pengairan.
2.5.6 Pemasaran
menciptakan permintaan produk yang anda jual. Konsep utama dari pemasaran
adalah nilai antara dua kelompok, yaitu pembeli dan penjual (Bloom dan
strategi pemasaran. Oleh kerena itu, sebelum memulai usaha yag direcanakan,
tersebut.
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga
tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat
pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien
2.6 Manajemen
pengawasan (controlling). Manajemen adalah suatu proses khas, yang terdiri dari
19
lainnya.
pelaksana administrasi dan memiliki peran atau kemampuan sebagai alat untuk
orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara
dihadapi.
a. Manusia (Man)
b. Material (Material)
c. Mesin (Machine)
pesat. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan proses aktifitas organisasi saat ini
sudah tidak lagi didominasi oleh manusia saja namun juga telah libatkan
d. Metode (Method)
memeproleh hasil yang tepat guna, maka manusia saat ini dihadapkan pada
suatu pekerjaan sehingga ditemukannya metode yang efektif dan efisien dalam
e. Uang (Money)
sedemikian rupa demi mencapai tujuan organisasi. Uang merupakan alat tukar
f. Pasar (Markets)
daya yang dimilikinya agarproduk yang ditawarkan dapat diterima pasar, dan
Penulisan Tugas Akhir ini dilaksanakan pada bulan Januari - April 2020,
Jenis data yang digunakan dalam penuliasan tugas akhir ini yaitu :
1. Data Primer
2. Data Sekunder
sumber lainnya berupa makalah, jurnal dan lainnya yang berkaitan dengan
b. Berdasarkan Sifatnya
1. Data Kualitatif
2. Data Kuantitatif
Sumber data yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini yaitu :
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari objek langsung dilapangan
a. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan
Analisis data yang digunakan dalam kegiatan penulisan tugas akhir ini yaitu
a. Ikan mas adalah salah satu jenis ikan air tawar, pada tubuh ikan mas
dengan bagian belakang berjari-jari keras, dan sirip terakhir yaitu sirip
ketiga dan keempat berbentuk gerigi. Sirip perut dan sirip punggung
insang. Sirip pada ikan karpen/mas ukurannya relatif lebih besar dan
ekor. Gigi kerongkongan pada ikan mas terdiri dari dari tiap baris yang
berdiri sejak tahun 1975, yang awalnya bernama Unit Pelayanan Teknis Dinas -
kemudian sejak awal tahun 2018 berubah nama menjadi Balai Benih Ikan Sentral
(BBIS) Lajoa dan pada awal tahun 2020 berubah nama lagi menjadi Instalasi
Pengembangan Ikan Air Tawar (IPIAT) Lajoa, dibawah naungan Dinas Kelautan
Instalasi pengembangan ikan air tawar (IPIAT) Lajoa memiliki tugas pokok
komoditas budidaya air tawar serta melindungi sumber induk dan benih asal alam,
selain itu IPIAT Lajoa juga memberikan bantuan sosial kepada masyarakat berupa
benih ikan dan berperan penting dalam menstabilkan harga benih ikan yang dijual.
VISI
sebagai pusat informasi dan pengembangan teknologi ikan air tawar yang
MISI
tawar.
terletak di Jl. Muh Idris km.155 poros Sengkang-Makassar desa lajoa, kecamatan
Liliriaja, kabupaten Soppeng dan berada disebelah barat desa Rompe Gading,
sebelah timur desa Jampu, sebelah utara Kelurahan Galung dan sebelah selatan
kelurahan Labessi.
dan tanggung jawab diantara bagian-bagian yang ada dalam struktur tersebut.
dapat mengetahui dengan jelas apa tujuan dan fungsi yang menjadi tanggung
Ikan Air Tawar (IPIAT) Lajoa semua kegiatan perusahaan dapat dilakukan sesuai
PENANGGUNG JAWAB
H. Abdullah, S.Pi
Penjelasan :
situasi baik itu dari dalam tubuh ikan maupun habitat pembudidayaannya agar
pengawasan. Oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan yang sangat matang.
ikan dalam memilih induk ikan yang akan dipijahkan sehingga kualitas benih
yang dihasilkan bisa lebih baik. Pengadaan induk harus diseleksi secara tepat,
agar keberlanjutan usaha pembenihan bisa berjalan lebih efektif. Dalam memilih
induk yang baik, perlu diperhatikan bentuk fisik induk ikan tersebut, seperti
ukurannya yang ideal untuk di pijahkan, warnanya tidak pucat, gerakannya lincah
dan umur induk tersebut baik untuk dipijahkan. Pengadaan induk di IPIAT Lajoa
lebih cepat dan memilki morfologi normal. Benih yang sudah terpilih dipelihara
pada kolam yang terpisah dari ikan lainnya. Selanjutnya calon induk ikan tersebut
dipilih secara berthap, sehingga jumlah dan kualitas calon induk sesuai dengan
32
yang diinginkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan calon induk ikan
adalah antara calon induk betina dengan calon induk jantan tidak boleh berasal
dari satu keturunan. Untuk memperoleh calon induk ikan mas, seleksi dilakukan
sejak ikan masih berukuran 5-8 cm atau 8-12 cm. Calon induk yang dipelihara
Calon induk ataupun induk yang akan dipijahkan dari hasil seleksi yang
telah dilakukan harus disediakan tempat khusus yaitu kolam pemeliharaan induk.
atau kematangan gonad. Oleh karena itu perlu diperhatikan pemberian komposisi
Pada umumnya kolam pemeliharaan induk terbagi menjadi dua bagian yaitu
kolam untuk induk jantan dan kolam untuk induk betina, sistem perairan
biasanya memiliki pintu masuk dan pintu keluar yang terpisah. Namun jika lahan
tidak memungkinkan kolam induk jantan dan betina boleh menggunakan sistem
seri dengan syarat kolam induk betina berada di atas kolam induk jantan. Hal
tersebut bertujuan untuk mencegah perkawinan sendiri karena induk betina mudah
terangsang oleh bau sperma induk jantan yang keluar tanpa disengaja mengikuti
aliran air. Pemeliharaan biasanya induk ikan mas seberat 1 kg memerlukan kolam
seluas 5 meter persegi. Faktor lain yang perlu diperhatikan selain padat penebaran
33
adalah suhu air dan makanan. Suhu air optimal dalam pemeliharaan induk ikan
Pakan yang baik memiliki protein berkadar 25% dan diberikan 2 kali sehari.
Contoh kasus pellet yang diberikan sebannyak 2 kali (pagi dan sore) dengan 2%-
4% dari bobot total ikan seluruhnya, misal induk yang dipelihara memiliki berat 5
kg, maka membutuhkan pellet sebannyak 100-200 gram, jika bobot induk 10 kg
maka pellet yang diberikan setiap hari 200-400 gram atau dua kali lipat, jika
Secara umum induk ikan mas betina yang ideal untuk dipijahkan berumur
1,5 tahun – 2 tahun dengan bobot tubuh 2 – 3 kg, sedangkan untuk ikan mas
jantan lebih cepat memasuki masa matang gonad yaitu pada umur 10 – 12 bulan
dengan bobot yubuh 0,6 kg. Adapun Ciri-ciri induk ikan mas yang matang gonad
a. Jantan
- Sehat dan tidak terdapat cacat
- Sisik teratur
- Gerakan lincah
b. Betina
- Kepala relatif kecil dan bentuknya agak meruncing
- Pergerakan lamban
- Perut membuncit
Tingkat kematangan gonad terdiri dari 2 faktor yaitu faktor dari dalam
tubuh ikan dan faktor dari dalam tubuh ikan (internal) dan faktor dari luar tubuh
antara lain adalah umur, jenis spesies, dan kondisi hormonal. Tingkat kematangan
gonad ikan yang berumur lebih muda dengan yang lebih tua berbeda. jenis ikan
yang berbeda dalam umur yang sama tingkat kematangan gonadnya juga berbeda.
kondisi hormon yang terdapat dalam tubuh ikan akan mempengaruhi kerja
35
mempengaruhi kematangan gonad ikan. Faktor yang berasal dar luar tubuh ikan
adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan. Faktor tersebut dapat berupa
faktor fisika, kimia, dan biologi. Faktor fisika seperti suhu. Faktor kimia seperti
reproduksi ikan (Alfarisy, dkk., 2013) kegiatan seleksi induk dapat dilihat pada
Gambar 5.2.
5.4 Pemijahan
betina dalam satu tempat. Pemijahan itu akan menimbulkan rangsangan bagi
jantan untuk mendekati betina, hingga betina terangsang untuk memijah, atau
istilah umumnya kawin. Dari induk betina akan mengeluarkan telur dan dalam
waktu yang sama dari induk jantan mengeluarkan sperma. Dari kejadian itu, maka
atau non fisik. Dalam keadaan normal dan faktor lingkungan yang mendukung,
pemijahan dapat berlangsung pada malam harinya sekitar pukul 23.00 sampai
36
menjelang subuh. Pemijahan ditandai dengan adanya suara riuh dan berlompatan
Lajoa yaitu 2 : 1, dimana 2 ekor induk jantan dan 1 ekor induk betina, dengan
tujuan agar telur dari induk betina dapat terbuahi secara maksimal oleh sperma
Penetasan telur ikan yaitu proses merawat telur hingga menetas. Telur dari
hasil pemijahan ditunggu hingga menetas. Kegiatan ini dilakukan selama 2-3 hari
tergantung dari suhu air, pada suhu 23 - 26C telur ikan menetas dalam 2 hari
(rata-rata 48 jam), sedangkan pada suhu 27 - 30C, telur menetas dalam 3 hari
pendederan, tetapi dibiarkan selama 15 hari, dengan tujuan agar larva tidak
mudah mengalami stress dan daya tahan tubuh larva menjadi kuat, pada waktu itu
larva tidak membutuhkan pakan tambahan, karena masih menyimpan nutrisi yang
benih mencapai 1-2 cm. Dalam pemanenan terdapat dua jenis cara pemanenan
a. Panen selektif
dalam panen sebagian adalah tanpa pengeringan kolam. Ikan yang akan di
benih yang diinginkan. Kegiatan panen selektif dapat dilihat pada gambar
5.5.
b. Panen Total
secara perlahan agar benih tidak mengalami stress akibat tekanan air yang
berubah secara mendadak. Ketika air mulai surut, benih langsung disaring
sementara.
Pemanenan dilakukan pada saat pagi atau sore hari saat keadaan
cuaca tidak panas. Penentuan waktu panen benih ikan berhubungan dengan
suhu udara dimana suhu udara akan mempengaruhi suhu air. Pada kualitas
air, suhu merupakan indikator kunci. Kegiatan panen total dapat dilihat pada
5.7 Pendederan
jumlah padat tebar yang sesuai dengan kualitas benih yang baik dan sehat, maka
diharapkan akan mendapatkan hasil panen yang maksimal. Hal-hal yang perlu
1. Menyeleksi benih sesuai dengan ciri-ciri benih yang baik dan sehat.
Seleksi terhadap benih ikan ini bertujuan agar pertumbuhan ikan pada
keseragaman ukuran tubuh, kesehatan ikan, spesies defenitif dan tidak bercampur
dengan spesies lain. Menurut Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten
Buleleng, (2018). Ciri benih ikan yang baik untuk dideder antara lain:
yang disesuaikan dengan luas kolam pemeliharaan. Padat penebaran benih adalah
jumlah (biomassa) benih yang ditebar persatuan luas atau volume. Ukuran benih
yang akan ditebar yaitu 0,5 cm – 1 cm dan padat penebaran (100 ekor/m), jumlah
benih yang dipelihara tergantung luas kolam dan tingkat pengelolaannya. Pada
memasukkan air kedalam wadah pengangkutan benih ikan sedikit demi sedikit.
tubuh benih ikan itu sendiri. Setiap pertumbuhan berat benih akan bertambah pula
panjangnya. Pertumbuhan panjang dan berat benih pada pendederan benih ikan
pertambahan ukuran panjang dan berat dengan melakukan sampling satu kali
dalam satu minggu. Tabel pertumbuhan panjang dan berat benih selama
keempat.Pertumbuhan panjang benih ikan mas pada minggu ke-1 sebesar 0,5 cm,
pada minggu ke-2 pertumbuhan panjang benih ikan mas sebesar 1,5 cm, pada
minggu ke-3 pertumbuhan panjang benih ikan mas sebesar 1,9 cm, dan pada
minggu ke-4 pertumbuhan panjang benih ikan mas sebesar 3 cm. Rata-rata
pertumbuhan panjang harian benih ikan mas sebesar 0,089 cm. Sedangkan
41
pertumbuhan berat benih ikan mas pada minggu ke-1 sebesar 0,001 gr, pada
minggu ke-2 pertumbuhan berat benih ikan mas sebesar 0,52 gr, pada minggu ke-
3 pertumbuhan berat benih ikan mas sebesar 0,87 gr, dan pada minggu ke-4
pertumbuhan berat benih ikan mas sebesar 2,2 gr. Rata-rata pertumbuhan berat
harian benih ikan mas sebesar 0,073 gr. Dengan umur awal larva yang dideder
yaitu 15 hari dengan padat penebaran sebesar 10.000 ekor benih dalam setiap
6.1 Kesimpulan
tujuan yang ingin dicapai. Adapun kegiatan perencanaan pembenihan ikan mas
6.2 Saran
Berdasarkan hasil observasi dalam penulisan tugas akhir ini hambatan yang
umum terjadi di Instalasi Pengembangan Ikan Air Tawar (IPIAT) Lajoa yaitu
kurangnya sel sperma yang dihasilkan oleh ikan jantan, oleh sebab itu perlu
DAFTAR PUSTAKA
Data primer Instalasi Pengembangan Ikan Air Tawar (IPIAT) Lajoa, kabupaten
Soppeng 2020/01/13-2020/04/01.
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/master/mod/resource/view.php?id=29448.
Diakses pada tanggal 06 Juli 2020.
http://puputmelati24.bolgspot.com/2017/06/makan-dan-kebiasaan-makan-ikan-
mas.html?m=1. Diakses pada tanggal 07 Juli 2020.
http://repository.uin-suska.ac.id/15781/7/7.%20BAB%20II_2018876MEN.pdf.
Diakses pada tanggal 07 Juli 2020.
https://www.infokan.com/2018/03/panen-dan-pasca-panen-ikan-
sesuai.html.Diakses pada tanggal 07 juli 2020.
N
45
Lampiran 1
RIWAYAT HIDUP
NAMA : Lukman
NIM : 1722050026
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : Labakkang, 18 Agustus 1999
JURUSAN : Agribisnis
PROGRAM STUDI : DIII Agribisnis Perikanan
PENGALAMAN ORGANISASI :1. Pengurus HMJ Agribisnis 2019-2020
2. Pengurus UKM LKMI 2018-2019
3. Anggota Pramuka Racana Kastratara
PPNP
PELATIHAN/SEMINAR : 1. Seminar Peternakan di PPNP 2018
2. Pelatihan Lembaga Sertifikasi Profesi
(LSP) Ekspor-Impor Perikanan.
ALAMAT : Pallabiang, kel. Pundata Baji, kec.
Labakkang, kab. Pangkep, prov. Sul-Sel.
TELEPON : 085340349401
E-MAIL : lukmanlukeng9@gmail.com
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dandapatdipertanggungjawabkan secara hukum.
Lukman