RADAR
Oleh :
Kelompok 4
1. Pengertian Radar
Radar merupakan alat navigasi yang sangat potensial di atas kapal dalam menentukan
posisi kapal maupun sebagai pendeteksi resiko bahaya terjadinya tubrukan. Pada
dasarnya Radar tidak hanya mendeteksi objek yang ada disekitarnya tetapi bisa juga
digunakan untuk mengetahui baringan dan jarak objek-objek tertentu. Dalam navigasi
radar digunakan sebagai alat pencegah tubrukan di laut yang sangat penting, khususnya
pada kondisis berkabut dan atau malam hari. Karena radar mampu meberikan informasi
yang sama disetiap kondisi. Dengan demikian, pada malam hari pun kita dapat melihat
2. Fungsi Radar
1. Mendeteeksi serta mengukur jarak kapal atau objek lain yang ada disekeliling kapal.
2. Memberikan adanya petunjuk sebuah kapal, pelampung garis pantai, suai dan objek
Namun dari semua fungsi-fungsi radar, tentu radar tersebut memiliki kelemahan
kerugian dalam penggunaan radar tersebut. Adapun yang dimaksud dengan kekurangan
Numerical Model Data, Gambar satelit, ataupun sumber data lainnya tergantung dari
berbagai faktor yang dibutuhkan forcaster sesuai situasi. Sama halnya dengan data radar.
Radar processor menerima berbagai data yang mungkin tidak ditemukan dalam
Keahlian forcaster sangat dibutuhkan untuk membedakan data radar yang ada dan ketika
Waktu yang diperlukan gelombang yang dipancarkan oleh radar harus cukup
panjang untuk menerima kembali pantulan dari gelombang pertama sebelum radar
pantulan utama sebagai pantulan kedua. Jarak maksimum yang mampu dicapai oleh
ini, gelombang radar akan dipancarkan dan energi pantulan dari presipitasi akan kembali
yang akurat . Namun, apabila presipitasi terjadi diluar dari jangkauan maksimum radar.
kembali ke radar, namun gelombang itu tidak mampu sampai pada radar sebelum
gelombang yang datang itu sebagai pantulan dari gelombang kedua. Sehingga presipitasi
seakan-akan berada dekat dengan radar. National Weather Servis sering menggunakan
strategi untuk menanggani hal ini, yatu dengan merubahnya menjad PRF (Pulse
yang muncul pada tampilan radar tersebut merupakan gelombang yang tidak mengenai
precipitasi, gelombang tersebut hanya melewati presipitasi dan keluar menuju area tanpa
presipitasi di atmosfer. Selain itu, kabut juga tidak bisa terdeteksi pada radar cuaca. Hal
ini dikarenakan ketinggian yang sangat rendah dan juga ukuran partikelnya yang sangat
kecil. Namun terkadang hal itu terdeteksi pada beberapa kasus dimana terjadi kabut yang
sangat tebal. Masalah lain yang biasanya tejadi berhubungan dengan tampilan radar ialah
“beam blocking”. Apabila keadaan ini terjadi, maka radar tidak mampu menangkap target
karena terhalang oleh benda. Sehigga gelombang radar hanya akan mencapai titik yang
dekat. Fenomena ini biasanya terjadi akibat Gunung, Bangunan yang besar dan juga
faktor-faktor lain yang mampu menghalangi gelombang radar. Pengaruh dari hal ini
biasanya disebabkan oleh intensitas presipitasi dan juga panjang gelombang yang
dipancarkan oleh radar. Seperti contoh pada gambar dibawah ini menunjukkan bahwa
energi pancaran dari radar lebih banyak diserap dan dikembalikan oleh kotak yang berada
dekat dengan radar dibandingkan kotak yang letaknya lebih jauh dari radar. Padahal
kedua fenomena itu memiliki intensitas yang sama. Para nelayan kecil jarang
perahu yang daerah penangkapannya masih kecil, maka penggunaan radar tidak
diperlukan.