1. Bagian kepala
Bagian kepala meliputi ujung mulut terdepan hingga ujung
operkulum (tutup insang). Adapun organ yang terdapat pada
bagian kepala ini antara lain mulut, gigi, mata, insang,
operkulum, dan otak. Kepala ikan umumnya tidak bersisik,
tetapi ada juga yang bersisik.
f. Mata
Mata pada ikan adalah reseptor penglihatan yang
paling sempurna. Pada bagian permukaan mata terdapat
selaput niktitan yang berfungsi untuk melindungi mata dari
air dan bahaya. Mata pada ikan bekerja masing-masing
dengan bebas, tidak tergantung satu sama lain. contonhya
mata kiri mengarah ke depan dan mata kanan mengarah ke
belakang. Ikan tidak memiliki kelopak mata, sehinngga tidak
dapat mengkedipkan mata (selalu melotot). g. Insang
Insang adalah alat pernapasan ikan yang
berfungsi untuk mengeksrtak oksigen yang larut
dalam air dan mengeluarkan karbon dioksida.
Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan
Rigi-rigi yang mengeras dengan beberapa filamen insang
insang di dalamnya,. Setiap filamen insang terdiri atas
banyak lamella yang merupakan tempat
Lengkung pertukaran gas. Insang merupakan komponen
Lembar insang penting dalam pertukaran gas
insang
Struktur Morfologi pisces
h. Telinga
Fungsi telinga tersebut hanya merasakan getaran di
dalam air. Telinga ikan bagian dalam berfungsi sebagai
pendengaran dan sebagai keseimbangan.
i. Hidung
Ikan pada umumnya memiliki dua lubang hidung.
Hidung pada ikan ada yang pipih dan ada yang
mancung, seperti pada ikan Nimrod memiliki hidung
yang mancung seperti petruk. Pada Kelas Agnatha,
memiliki lubang hidung tunggal disebelah dorsal. Pada
kelas Osteichthyes, memiliki lubang hidung dua
2. Bagian Ekor
Struktur Morfologi pisces Bagian ekor berada diantara pangkal awal sirip belakang/dubur
sampai dengan ujung terbelakang sirip ekor. Terdapat anus, sirip
dubur, sirip ekor, dan ikan-ikan tertentu terdapat scute dan finlet.
ada sepuluh macam bentuk sirip ekor yakni
Berbentuk sabit
Berbentuk hiposerkal
Berlekuk tunggal
Berlekuk kembar
Berbentuk episerkal
Berbentuk Bajir
Berbentuk membundar
Berbentuk meruncing
Struktur Morfologi pisces
3. Bagian Badan
a. Sisik
Sisik disebut juga rangka dermal, yang berhubungan dengan
rangka luar (eksoskeleton). Sisik atau squama membentuk rangka luar
terutama pada ikan-ikan primitif, misalnya pada ikan tangkur kuda
(Hippocampus histrix) yang memiliki sisik sangat keras, Seluruh badan
ikan umumnya mempunyai sisik (squama)
Gambar . Bentuk Sisik Gambar . Sisik Ganoid Pada Gambar . Sisik Sikloid Pada
Gambar . Bentuk Sisik
Placoid Pada Ikan Spesies Lutianus Spesies Cirrphilabrus
Kosmoid Erypthropterus bathyphilus
Squalus achanthias
d. Bentuk tubuh ikan.
Struktur Morfologi pisces Bentuk tubuh ikan biasanya berkaitan erat
dengan tempat dan cara mereka hidup. Bentuk
tubuh ikan dibagi menjadi dua, ada yang simetri
c. Organ-organ Tambahan pada Ikan
bilateral dan ada yang bentuknya nono simetri
Selain beberapa bagian-bagian yang telah disebutkan di atas,
bilateral dan ada yang bukan keduanya
pada badan ikan juga sering ditemukan organ-organ tambahan
sebagai berikut:
Fungsi kulit yaitu pembungkus/penutup tubuh, Kelenjar lendir mengeluarkan lendir yang berfungsi
pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit, untuk: mencegah gesekan badan dengan air,
penyesuaian terhadap kondisi lingkungan, alat ekskresi – mempercepat gerakan, mencegah keluar masuk air
osmoregulasi, alat pernafasan tambahan. Organ yang melalui kulit, mencegah infeksi, menutup luka,
terdapat pada kulit: sisik, termasuk skut dan kil, kelenjar mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru), membuat
lendir, kelenjar racuni, sumber pewarnaan, organ ikan- sarang (pada spesies ikan tertentu).
ikan laut dalam cahaya.
Anatomi dan fisiologi pisces
5. Sistem ekskresi
Sistem pembuangan proses metabolisme tubuh (berupa gas, cairan, dan
padatan) melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan). Organ-organ dalam sistem
ekskresi: kulit, saluran pencernaan, dan ginjal. Alat pengeluaran dan zat-zat yang di
keluarkan diantaranya : Insang mengeluarkan CO2 dan H2O, Kulit, kelenjar kulit
mengeluarkan lendir yang menyebabkan tubuh menjadi licin sehingga
memudahkan pergerakan dalam air dan sepasang ginjal (sebagian besar) yang
mengeluarkan urine.
Anatomi dan fisiologi pisces
6. Sistem reproduksi
Fertilisasi terjadi secara ekternal. Betina memiliki ovarium
yang menyimpan telur. Telur yang sudah siap di buahi
dikeluarkan dari dalam ovarium keluar tubuh (dalam air ),
telur-telur dalam air akan dibuahi oleh sperma dan setelah
pembuahan telur akan berkembang dalam waktu tertentu
hingga menjadi individu baru.
Proses nya secara singkat : Ovarium – Oviduk – kloaka –
air - pembuahan oleh sperma – perkembangan - individu
baru.
Gonad jantan: testis, menghasilkan sel-sel kelamin (gamet)
menghasilkan spermatozoa
Gonad betina : ovari/ovarium biasanya sepasang, kiri dan
kanan menghasilkan telur.
reproduksi ikan bermacam-macam : Ovipar, Vivipar, dan
ovovivipar
Anatomi dan fisiologi pisces
7. Sistem saraf dan Koordinasi
Syaraf adalah organ yang paling dulu dibentuk dari
lapisan terluar (exoderm) yang berfungsi sebagai
penghubung. Adapun organ-organ dalam sistem saraf yaitu:
1) Otak
2) Sumsum tulang belakang
3) Eksoderm
4) Saraf motorik
5) Saraf sensorik
6) Efektor dan Reseptor.
Pusat koordinasi syaraf terdapat pada otak dan sumsum
tulang belakang yang menyampaikan perintah melalui impuls
syaraf yang dibawa oleh syaraf motoris ke organ-organ
efektor, dan sebaliknya, otak akan menerima informasi
melalui sinyal-sinyal yang dibawa oleh syaraf sensoris dari
reseptor.
Anatomi dan fisiologi pisces
8. Sistem osmoregulasi
Osmoregulasi adalah pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak kehidupan sehingga
proses-proses fisiologis berjalan normal, untuk mencegah kelebihan air atau kekurangan air, dan
proses-proses fisiologis di dalam tubuhnya dapat berlangsung dengan normal dapat di lakukan
pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh pada ikan. osmoregulasi pada ikan air tawar dan ikan air
laut memiliki perbedaan:
a. Osmoregulasi pada ikan air tawar
Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis
dengan memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh. Ginjal akan memompa keluar
kelebihan air sebagai air seni. Ginjal mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan diameter
besar untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa
air seni sebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa
akan diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali pada tubuli distal.
Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (tidak dapat ditembus) terhadap air. Urine yang
dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi
B. Osmoregulasi pada ikan air laut
Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya. Ikan air laut
cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuh karena proses osmosis, sehingga aktif
mengeluarkan garam dari tubuh. Untuk mengatasi kehilangan air, ikan meminum air laut
sebanyak-banyaknya. Sehingga kandungan garam akan meningkat di dalam cairan dan volume air
seni yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air tawar. Tubuli ginjal mampu
berfungsi sebagai penahan air
karakteristik
Klasifikasi Pisces: Kelas Agnatha 1. Tidak memiliki rahang.
2. Mereka memiliki notokorda dengan kerangka yang
(Cyclostomata) terdiri atas tulang rawan.
3. Memiliki celah insang.
Agnatha berasal dari kata “a” yaitu tidak dan 4. Merupakan ikan yang hidup paling primitive.
“gnatho” yang berarti rahang. Sesuai dengan 5. Memiliki sepasang mata, badannya memanjang
namanya, agnatha tidak mempunyai rahang. berbentuk silinder, ekornya pipih, kulitnya licin
tanpa sisik dan diliengkapi kelenjar lendir (Mucus).
6. Sirip tengah dorsal disokong oleh tulang -tulang
sirip bertulang rawan.
7. Mulutnya ventro anterior dan merupakan mulut
pengisap yang di pinggirnya terdapat tentakel.
8. Kantong hidung terdapat disebelah tengah atas
dan jumlahnya hanya satu.
9. Tengkorak kepala dan lengkung insang (Viceral)
terdiri dari tulang rawan dan notocord masih
didapati /dilengkapi Archus neuralis yang tidak
sempurna.
10. Insang terdiri dari 6-14 pasang terdapat di sisi
Pharynx berbentuk kantong.
11. Ginjalnya sepasang bermuara di Papilurogenitalis.
12. Suhu tubuh tidak tetap (Poililoterm).
Klasifikasi Pisces: Kelas Agnatha
(Cyclostomata)
Anatomi
Tubuh agnatha dapat dibedakan atas caput (kepala),
truncus (batang tubuh) dan cauda (ekor). Mulut berbentuk
lingkaran, gigi dari zat tanduk dan mempunyai lidah seperti
parut. Kulit tidak bersisik (licin), rangka dari tulang rawan
Tubuh berupa kombinasi antar kepala dan badan,
berbentuk silinder. Ekor pipih lateral. Sirip median. Ada
corong bukal (buccal funnel/corong mulut) di sebelah
ventral kepala dan bergigi. Satu lubang hidung. Dua buah
mata, tertutup dengan kulit tembus cahaya (bukan kelopak
mata). Dibelakang tiap mata ada 7 celah insang. Di
sepanjang sisi tubuh terdapat titik-titik perasa. Anus pada
dasar ekor, di dekatnya ada papilla urogenital. Tidak ada
sisik. Seluruh tubuh tertutup dengan epitel berlendir
Agnata terdiri atas dua ordo, yaitu: Peranan: peranan di ekosistem sebagai predator
1.Myxiniformes organisme bentuk dan mangsa vertebrata lainnya.
ciri-ciri
Parasit pada ikan besar
Mulut berbentuk lingkaran
Mempunyai lidah
Tidak memiliki sirip punggung
Tidak meliputi tahap metamorphosis
Memiliki sirip daging di sekitar ekor
Memiliki mulut di ujung moncong yang
dilengkapi empat pasang tentakel dan memiliki
beberapa gigi
Memilki kantong hidung yan berada didekat
ujung kepala Myxin glutinosa
2. Kerangka
Hiu dan pari memiliki kerangka yang berbeda dengan ikan dan
vertebrata daratan. Hiu dan pari memiliki kerangka yg terbuat dari
tulang rawan dan jaringan konektif, karena itu keduanya memang
tergolong pada kelas Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan.
Anatomi
3. Rahang
Rahang hiu tidak melekat pada kranium. Permukaan rahang
hiu dan lengkungan tulang insangnya membutuhkan penopangan
ekstra karena paparan yang berat untuk fisik hiu serta butuh
kekuatan yang besar. Bagian ini mengandung lapisan heksagonal
piring kecil yang disebut “tesserae”, yang merupakan blok Kristal
garam kalsium yang diatur menjadi mosaik. Hal ini memberikan
banyak kekuatan pada daerah-daerah tertentu, yang juga sama
seperti hewan lain.
4. Ekor
Bentuk ekor hiu dipengaruhi lingkungan sehingga bentuknya
bervariasi dari satu jenis dengan jenis lainnya. Ekor berguna dalam
memberi dorongan, memberi kecepatan dan percepatan
tergantung bentuk ekornya.
Anatomi
5. Kepala
Terdapat reseptor medan elektromagnetik (disebut
ampullae of Lorenzini) dan gerak mendeteksi kanal di kepala hiu.
Mereka berjumlah ratusan hingga ribuan. Hiu menggunakan
disebut ampullae of Lorenzini untuk mendeteksi medan
elektromagnetik dimana semua makhluk hidup
menghasilkannya. Ini membantu hiu (terutama hiu martil)
mencari mangsa.
Hiu memiliki indra penciuman yang tajam, yang terletak di
saluran pendek (yang tidak menyatu, tidak seperti ikan bertulang
sejati) antara bukaan hidung anterior dan posterior, dengan
beberapa spesies mampu mendeteksi sesedikit satu bagian per
juta dari darah dalam air laut.
Fisiologi
2. Sistem otot
Otot-otot diseluruh tubuh secara teratur
bersegmen(metamerik) disebut miotom. Otot-otot itu
bermodifikasi di kepala dan di apendiks
Leucoraja erinacea
Klasifikasi Pisces: Ordo Kelas
Chondrichthyes Keunikan: dapat bertahan hidup setidaknya enam
pekan tanpa makan, dapat merasakan setetes darah
dari jarak 2,5 kilometer
Habitat : Biasanya berada di dasar laut; Sebagian
Agnata terdiri atas empat ordo, yaitu: besar mendiami atau laut tropis dangkal; Mengubur
3. Ordo Squatiniformes diri di dalam pasir atau di lumpur.
ciri-ciri Penyebaran: Tersebar di New England, Amerika
Mata dan spirakel berada di atas, dan lima insang serikat, Meksiko, Jamaika, Venezuela, dan Kolumbia
berada di bawah.
Terdapat dua sirip punggung.
Tidak mempunyai sirip dubur.
Badan pipih dan lebar.
Sirip lebar.
Lobus bawah sirip ekor lebih panjang daripada lobus
atas.
Berkembang biak dengan cara ovoviviparous
Squatinidae californica
Klasifikasi Pisces: Ordo Kelas
Chondrichthyes
Keunikan: Memiliki gigi yang segitiga, sangat bergerigi
ke perbatasan. Gigi dari rahang superior dan inferior
Agnata terdiri atas empat ordo, yaitu: sangat mirip
4. Ordo Lamniformes Habitat : Hidup di pesisir laut.
ciri-ciri Penyebaran: Tersebar ditempat yang beriklim dingin di
Memiliki dua sirip punggung tanpa duri anal. zona tropis Atlantik, Pasifik, dan Samudra India
Sebuah sirip dubur.
Mata tanpa selaput niktitans.
Lima pasang celah insang.
Mata bagian belakang diperluas oleh bagian mulut.
Dua sirip punggung, tanpa duri anal
Terdapat spirakel, kecil dan terdapat di belakang
mata.
Usus katup jenis dering
Moncong runcing
Carcharodon carcharias
morfologi
Klasifikasi Pisces: Kelas Osteicthyes 1. Memiliki bentuk tubuh yang bermacam-macam.
Bentuk tubuhnya ini memudahkannya bergerak
dalam air.
Osteichythyes berasal dari dua kata Osteich = tulang 2. Kepala terbentang mulai dari ujung moncong
sejati, ichtyhes = ikan. Jadi Osteichthyes adalah ikan sampai dengan akhir operculum (tutup insang).
yang mempunyai rangka dari tulang sejati 3. Badan membentang dari akhir operculum sampai
anus, dan sisanya adalah ekor.
4. Mulut berada di ujung muka moncong, memiliki
rahang yang bergigi baik. Sebelah dorsal moncong
terdapat sepasang fovea nasalis (lubang hidung
sebelah luar) yang sebelah dalamnya terdapat
sacci olfactorius.
5. Memiliki mata yang terletak disebelah lateral
tanpa kelopak mata.
6. Memiliki penutup insang (operculum)
7. Anus dan aperture urogenitalis terdapat dimuka
pina analis
8. Memiliki rangka luar (exeskeleton), meliputi sisik
dan sirip.
9. Memiliki sisik yang tertanam pada saku dermal
dan tumbuh sepanjang hdupnya.
Klasifikasi Pisces: Kelas Osteicthyes Anatomi
1. Memiliki pharynx pada celah insang yang banyak
mengandung lembaran-lembaran insang.
2. Terdapat esophagus yang menuju ke ventriculus,
yang berfungsi sebagai tempat saluran pencernaan
makanan.
3. Terdapat kelenjar pencernaan berupa hepar yang
terletak dalam rongga badan sebelah anterior.
4. Memiliki cor (jantung) yang terletak di bawah
pharynx, yang terdiri atas dua bagian yaitu
ventriculum dan auriculum.
5. Terdapat limpa sebagai bagian dari sistem sirkulasi
yang berada dekat lambung dengan pembuluh-
pembuluh limpa.
6. Memiliki rangka dalam (endoskeleton) yang terdiri
atas tulang tempurung kepala, columna
vertebralis, cingulum pectoralis, tulang-tulang kecil
tambahan yang menyokong sirip.
Fisiologi
3. Sistem ekskresi
Sistem pembuangan proses metabolisme tubuh (berupa gas, cairan, dan
padatan) melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan). Organ-organ dalam sistem
ekskresi: kulit, saluran pencernaan, dan ginjal. Alat pengeluaran dan zat-zat yang di
keluarkan diantaranya : Insang mengeluarkan CO2 dan H2O, Kulit, kelenjar kulit
mengeluarkan lendir yang menyebabkan tubuh menjadi licin sehingga
memudahkan pergerakan dalam air dan sepasang ginjal (sebagian besar) yang
mengeluarkan urine.
Fisiologi
5. Sistem saraf
Otak ikan perak pendek. Lobus olfaktorius, hemisfer
serebral, dan diensefalon kecil, sedangkan lobus optikus dan
serebellum besar. Ada 10 pasang saraf cranial. Korda saraf
tertutup dengan lengkung-lengkung neural sehingga
mengakibatkan saraf-saraf spinal berpasangan pada tiap segmen
tubuh.
Fisiologi
6. Sistem reproduksi
Proses pembuahan pada kelas Osteichthyes ini umumnya
terjadi diluar tubuh, dimana pada jantan terdapat sepasang
testis yang membesar pada masa perkawinan. Melalui vasa
defferensia, sperma akan dikeluarkan lewat papillae
urogenitalis. Pada betina sel telur akan keluar dari ovari melalui
oviduct yang selanjutnya akan keluar juga melalui papillae
urogenitalis dan terjadilah proses fertilisasi di luar tubuh.
7. Sistem Imunitas
Pada ikan, respon imun baru terbentuk secara sempurna
manakala ikan telah dewasa. Ikan-ikan muda tidak mempunyai
respon imun spesifik yang sempurna dan bergantung pada
respon selular non-spesifik untuk bertahan dari serangan infeksi
mikroba. Pertahanan nonspesifik merupakan pertahanan utama
pada ikan stadia benih dan ikan muda.
Fisiologi
6. Sistem reproduksi
Proses pembuahan pada kelas Osteichthyes ini umumnya
terjadi diluar tubuh, dimana pada jantan terdapat sepasang
testis yang membesar pada masa perkawinan. Melalui vasa
defferensia, sperma akan dikeluarkan lewat papillae
urogenitalis. Pada betina sel telur akan keluar dari ovari melalui
oviduct yang selanjutnya akan keluar juga melalui papillae
urogenitalis dan terjadilah proses fertilisasi di luar tubuh.
7. Sistem Imunitas
Pada ikan, respon imun baru terbentuk secara sempurna
manakala ikan telah dewasa. Ikan-ikan muda tidak mempunyai
respon imun spesifik yang sempurna dan bergantung pada
respon selular non-spesifik untuk bertahan dari serangan infeksi
mikroba. Pertahanan nonspesifik merupakan pertahanan utama
pada ikan stadia benih dan ikan muda.
Klasifikasi Pisces: Ordo Kelas
Osteicthyes
1. Ordo Acipenseriformes : Acipenser fulvescens
ciri-ciri
Memiliki 4 sungut di depan mulut yang digunakan untuk mengarahkan makanan ke mulut.
Tubuh tertutup oleh lima baris kepingan tulang.
Moncong panjang.
Ekor heterocercal.
Habitat dan Penyebaran: Biasanya di bawah dasar sungai atau danau dengan substrat pasir atau kerikil. Tersebar
di Amerika Utara dari Teluk Hudson ke Alabama.
Keunikan : Dapat bertahan hidup beberapa minggu tanpa makan.
1. Sumber protein nabati yang tinggi. Contoh: ikan salmon, ikan gurame.
2. Sebagai hewan peliharaan. Contoh: ikan mas, ikan koi.
3. Sebagai bahan penelitian.
4. Sebagai rekreasi atau hiburan. Contoh: kegiatan memancing.
5. Digunakan untuk kedokteran sebagai penguat denyut jantung.
6. Keperluan praktikum zoologi bagi siswa dan mahasiswa.
7. Membantu membinasahkan nyamuk.
8. Sebagai natural biologycal control
video Pisces
Video Pisces
Daftar Pustaka
Affandi, 1992. Ikhtiologi. Universitas Ilmu Hayat. Bogor : Institut Pertanian Bogor
Burhannudin, Andi Iqbal. 2008. Peningkatan Pengetahuan Konsepsi Sistematika dan
Pemahaman System Organ Ikan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas
Hasanudin, Makassar.
Carroll, R. H.1988. Vertebrate Paleontology And Evolution. W. H. Freeman & Co, New York.
Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan. Bandung : Armico
Omar, Sharfrudin Andy. 2011. Ikhtiologi. Universitas Ilmu Kelautan dan Perikanan.
Universitas Hasannudin, Makassar
Radiopoetra. 2005. Zoologi.,Jakarta: Sapdodadi NV
Sukiya, 2005. Biologi Vertebrata. Malang: Universitas Negeri Malang