dengan target produksi yang harus di capai oleh perusahaan. Hubungan antara sasaran
produksi dengan produksi alat akan menentukan jumlah alat muat dan alat angkut yang
harus dipakai guna memenuhi target tersebut.
Dalam melakukan kegiatan penambangan batu andesit, masih banyak kendala yang
harus dituntaskan oleh perusahaan, dari pola kerja, ketersediaan alat berat dan alat angkut,
efesiensi kerja alat, operator kurang pandai dalam mengetahui kemampuan alat, kurang
pandai dalam mengetahui kebutuhan alat, dan hal tersebut diatas menyebabkan target
produksi tidak tercapai dan biaya kegiatan pengupasan tanah penutup tidak efektif. Maka
dari permasalahan tersebut penulis mengambil studi kasus dengan judul Kajian Teknis
Alat Muat dan Alat Angkut pada Kegiatan Pengupasan Tanah Penutup Di Tambang II
PT. Ansar Terang Crushindo (PT. ATC). Jorong Lubuk Jantan, Nagari Manggilang,
Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.