63
.id
o
.g
ps
l.b
se
alk
://
tp
ht
ISBN : 978-602-0934-54-9
No. Publikasi : 63550.1701
Katalog BPS : 9201013.63
Ukuran Buku : B5 ISO (17,6 cm x 25 cm)
Jumlah Halaman : ix + 66 halaman
.id
Editor : Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Naskah : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
o
Desain Cover : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Layout
.g
: Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Gambar Cover : Tani organic.com, Dunia energy.com, Potret pertanian.com
ps
l.b
Diterbitkan Oleh:
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan
se
Dicetak Oleh:
al
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh buku
ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan
Publikasi ini juga menyajikan indikator makro ekonomi yang terkait dengan
.id
hasil-hasil pembangunan di Kalimantan Selatan sehingga diharapkan dapat
menjadi bahan rujukan/ kajian dalam perencanaan dan evaluasi program
o
dan kebijakan pembangunan.
.g
ps
Akhirnya, kritikan dan saran konstruktif dari berbagai pihak kami harapkan
untuk menyempurnakan publikasi ini di masa mendatang.
l.b
se
.id
6. Indeks Kemahalan Konstruksi ......................................... 29
7. Kependudukan ................................................................ 31
o
.g
8. Ketenagakerjaan ............................................................. 33
ps
9. Kemiskinan ..................................................................... 43
10. Gini Ratio ........................................................................ 47
l.b
Tabel 1
PDRB Provinsi Kalimantan Selatan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2016 (milyar rupiah) .................................................................. 2
Tabel 2
PDRB Provinsi Kalimantan Selatan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2016 (2010=100) (milyar rupiah)............................................... 3
Tabel 3
Laju Pertumbuhan y o y PDRB Provinsi Kalimantan Selatan Triwulanan Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2016 (2010=100) (persen) ....................................................... 4
Tabel 4
Laju Pertumbuhan q to q PDRB Provinsi Kalimantan Selatan Triwulanan Menurut
.id
Lapangan Usaha Tahun 2016 (2010=100) (persen) ........................................................ 5
o
Tabel 5 .g
Struktur PDRB Provinsi Kalimantan Selatan Triwulanan Atas Dasar Harga Berlaku
ps
(ADHB) Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016 (persen) ................................................ 6
l.b
Tabel 6
PDRB Provinsi Kalimantan Selatan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Menurut
se
Tabel 7
PDRB Provinsi Kalimantan Selatan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Menurut
k
Tabel 8
Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Kalimantan Selatan Menurut Lapangan Usaha
ht
Tabel 9
Distribusi PDRB Provinsi Kalimantan Selatan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013 - 2016 (persen) .................................................. 10
Tabel 10
Indeks Harga Konsumen Kota Banjarmasin Tahun Dasar 2012 Bulan Oktober
Desember 2016 .................................................................................................................. 12
Tabel 11
Inflasi Kota Banjarmasin Tahun Dasar 2012 Bulan Oktober Desember 2016 dan
Triwulan IV-2016................................................................................................................. 13
Tabel 13
Inflasi Kota Tanjung Tahun Dasar 2012 Bulan Oktober Desember 2016 dan
Triwulan IV-2016 ................................................................................................................ 15
Tabel 14
Indeks Harga Konsumen Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Dasar 2012 Bulan
Oktober Desember 2016................................................................................................. 16
Tabel 15
Inflasi Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Dasar 2012 Bulan Oktober - Desember
2016 dan Triwulan IV-2016 ................................................................................................ 17
Tabel 16
.id
Nilai Ekspor Provinsi Kalimantan Selatan Menurut HS 2 Digit Bulan Oktober
Desember 2016 dan Triwulan IV- 2016 (US $)................................................................. 20
o
Tabel 17
.g
ps
Nilai Impor Provinsi Kalimantan Selatan Menurut HS 2 Digit Bulan Oktober
Desember 2016 dan Triwulan IV-2016 (US $)................................................................ 21.
l.b
Tabel 18
se
Tabel 19
k
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang dan Hotel Non Bintang Provinsi
://
Tabel 20
ht
Rata -Rata Lama Menginap (RTLM) tamu Hotel Bintang dan Hotel Non Bintang
Provinsi Kalimantan Selatan Januari Desember 2016 ................................................. 27
Tabel 21
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2013 2016 ........................................................................................................................ 30
Tabel 22
Jumlah Penduduk Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013
2016 .................................................................................................................................... 32
Tabel 23
Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Provinsi Kalimantan
Selatan Periode Februari 2013 Februari 2016 ............................................................ 34
Tabel 25
Persentase Penduduk Provinsi Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Sektor Lapangan Pekerjaan Februari 2013 Februari 2016 ............... 36
Tabel 26
Persentase Penduduk Provinsi Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Sektor Lapangan Pekerjaan Utama Agustus 2013 Agustus
2016..................................................................................................................................... 37
Tabel 27
Persentase Penduduk Provinsi Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Februari 2013 Februari 2016 .................. 38
.id
Tabel 28
Persentase Penduduk Provinsi Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas yang
o
Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Agustus 2013 Agustus 2016 ....................
.g 39
ps
Tabel 29
Persentase Penduduk Provinsi Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas yang
l.b
Tabel 30
al
Agustus 2016.................................................................................................................. 41
://
tp
Tabel 31
Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah Di
ht
Tabel 32
Tingkat Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan Menurut Daerah di Provinsi
Kalimantan Selatan Maret 2015 - September 2016 ......................................................... 45
Tabel 33
Indikator Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 ..... 46
Tabel 34
Gini Ratio Kabupaten / Kota di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013 - 2015
(Persen)............................................................................................................................... 48
Tabel 36
Harapan Lama Sekolah Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2013 - 2015 (tahun) ............................................................................................................ 51
Tabel 37
Rata - Rata Lama Sekolah Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2013 - 2015 (tahun) ............................................................................................................ 52
Tabel 38
Pengeluaran Perkapita disesuaikan Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2013 - 2016 (000 rupiah) ........................................................................................ 53
Tabel 39
.id
IPM Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013-2015........................ 54
o
Tabel 40 .g
Perkembangan NTP di Provinsi Kalimantan Selatan Januari - Desember 2016 ............ 56
ps
Tabel 41
l.b
Tabel 42
al
Tabel 43
://
Tabel 44
ht
Tabel 45
Perkembangan Produksi Cabai Besar di Provinsi Kalimantan SelatanTriwulan I - III
(Januari - September) 2016 ............................................................................................... 64
Tabel 46
Perkembangan Produksi Semangka di Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan I - III
(Januari - September) 2016 ............................................................................................... 65
Tabel 47
Perkembangan Produksi Terung di Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan I -
III (Januari - September) 2016 ........................................................................................... 66
.id
HS : Harmonized System
o
IBS : Industri Manufaktur Besar dan Sedang
IHK : Indeks Harga Konsumen .g
ps
IKK : Indeks Kemahalan Konsumen
IMK : Industri Manufaktur Mikro dan Kecil
l.b
q to q : quarter to quarter
ht
PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan
pekonomian di suatu wilayah dalam tahun tertentu atau periode tertentu, biasanya satu
tahun.
Penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu harga berlaku dan harga
konstan. PDRB harga atas harga berlaku merupakan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan sementara
atas harga konstan dihitung dengan menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai
tahun dasar.
PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur
ekonomi, sedang PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui
.id
pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
o
Penghitungan PDRB dapat dilakukan dengan tiga cara pendekatan yaitu :
.g
ps
1. Pendekatan Produksi :
Pendekatan Produksi disebut juga pendekatan nilai tambah. Nilai tambah bruto (NTB)
l.b
didapat dengan cara mengurangkan nilai output yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan
ekonomi dengan biaya antara dari masing nilai produksi bruto tiap sektor ekonomi.
se
Nilai tambah merupakan nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit produksi sebagai input antara. Nilai yang ditambahkan sama
al
dengan balas jasa faktor produksi atas ikutsertanya dalam proses produksi.
k
://
2. Pendekatan Pendapatan :
Pada pendekatan ini, nilai tambah dari kegiatan kegiatan ekonomi dihitung dengan
tp
cara menjumlahkan semua balas jasa faktor produksi yaitu upah dan gaji, surplus
ht
usaha, penyusutan dan pajak tak langsung neto. Untuk sektor Pemerintahan dan
usaha yang sifatnya tidak mencari keuntungan, surplus usaha (bunga neto, sewa
tanah dan keuntungan) tidak diperhitungkan.
3. Pendekatan Pengeluaran :
Pendekatan ini digunakan untuk menghitung nilai barang dan jasa yang digunakan
oleh berbagai golongan dalam masyarakat untuk keperluan konsumsi rumah tangga,
pemerintah dan yayasan sosial; pembentukan modal; dan ekspor. Mengingat nilai
barang dan jasa hanya berasal dari produksi domestik, total pengeluaran dari
komponen komponen di atas harus dikurangi nilai impor sehingga nilai ekspor yang
dimaksud adalah ekspor neto.
.id
dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 2 150,45 2 274,91 2 461,14 2 528,65
o
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum .g 680,87 715,28 730,97 741,23
.id
dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 1 562,82 1 646,82 1 771,29 1 807,62
o
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum .g 520,05 545,50 556,61 562,25
.id
Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 6,90 7,43 7,63 7,00
o
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6,60
.g 7,08 6,42 6,87
.id
Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan - 7,49 5,38 7,56 2,05
o
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum - 1,15
.g 4,89 2,04 1,01
.id
dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 6,36 6,22 6,44 6,70
o
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum .g 2,01 1,96 1,91 1,96
.id
dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 6 501,45 7 491,67 8 547,11 9 415,15
o
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum .g2 047,35 2 369,57 2 618,79 2 868,34
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 115 858,20 127 882,28 137 392,50 146 325,62
.id
dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 5 551,12 5 914,59 6 330,15 6 788,55
o
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum .g1 807,33 1 925,50 2 046,41 2 184,41
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 101 850,54 106 779,40 110 867,88 115 727,55
.id
dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 7,27 6,55 7,03 7,24
o
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum .g 7,59 6,54 6,28 6,74
.id
dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 5,61 5,86 6,22 6,43
o
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum .g 1,77 1,85 1,91 1,96
Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah indeks yang mengukur rata-rata perubahan harga
antar waktu dari suatu paket jenis barang dan jasa yang dikonsumsi oleh
penduduk/rumah tangga di daerah perkotaan dengan dasar suatu periode tertentu.
Indeks Harga Konsumen dibagi menjadi 7 (tujuh) jenis kelompok barang dan jasa, yaitu ;
o Bahan Makanan
o Makanan Jadi , Minuman, Rokok dan Tembakau
o Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
o Sandang
o Kesehatan
o Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
.id
o Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan
o
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dimana barang dan jasa
tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat. .g
ps
Inflasi juga diartikan sebagai menurunnya daya jual mata uang suatu wilayah.
l.b
Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012
se
= 100, dimana terdapat beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK
baru (2012 = 100) dibandingkan IHK lama (2007 = 100), khususnya mengenai cakupan
al
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 116,10 116,48 116,72
.id
5. Kesehatan 133,45 134,04 134,52
o
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga .g 114,95 115,01 115,62
ps
7. Transport, Komunikasi dan Jasa Keuangan 122,34 122,34 123,60
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Selatan
l.b
se
k al
://
tp
ht
Triwulan
No Kelompok Pengeluaran Oktober November Desember
IV-2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, Dan Tembakau 0,32 - 0,04 0,15 0,43
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, Dan Bahan Bakar 0,24 0,33 0,21 0,78
.id
5. Kesehatan 0,11 0,44 0,36 0,92
o
6. Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga .g- 0,14 0,05 0,53 0,44
ps
7. Transport, Komunikasi, Dan Jasa Keuangan 0,27 0,00 1,03 1,30
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Selatan
l.b
se
k al
://
tp
ht
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, Dan Bahan Bakar 114,10 114,12 114,06
.id
5. Kesehatan 123,80 123,80 124,87
o
6. Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga .g 120,79 120,79 120,79
ps
7. Transport, Komunikasi, Dan Jasa Keuangan 106,81 106,85 107,00
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Selatan
l.b
se
k al
://
tp
ht
Triwulan
No Kelompok Pengeluaran Oktober November Desember
IV-2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, Dan Tembakau - 0,01 0,19 0,46 0,64
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, Dan Bahan Bakar - 0,01 0,02 - 0,05 - 0,04
.id
5. Kesehatan 0,00 0,00 0,86 0,86
o
6. Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga .g 0,00 0,00 0,00 0,00
ps
7. Transport, Komunikasi, Dan Jasa Keuangan - 0,46 0,04 0,14 - 0,28
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Selatan
l.b
se
k al
://
tp
ht
o .id
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
Triwulan
No Kelompok Pengeluaran Oktober November Desember
IV-2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
o .id
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
o .id
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
Ekspor barang adalah: seluruh barang yang dibawa keluar dari wilayah suatu
negara, baik bersifat komersial maupun bukan komersial (barang hibah,
sumbangan, hadiah), serta barang yg akan diolah di luar negeri dan hasilnya
dimasukkan kembali ke negara tersebut.
Tidak termasuk statistik ekspor: pakaian, barang pribadi dan perhiasan milik
penumpang yg bepergian ke luar negeri
o Barang-barang yg dikirim utk perwakilan suatu negara di luar negeri
o Barang-barang untuk ekspedisi/pameran
o Peti kemas untuk diisi kembali
o Uang dan surat2 berharga
.id
o Barang-barang untuk contoh (sample)
o
Sistem pencatatan statistik ekspor menggunakan sistem perdagangan umum (The
.g
General Trade System).
ps
negara, baik bersifat komersial maupun bukan komersial serta barang yg akan
diolah di dalam negeri yang hasilnya dikeluarkan lagi dari negara tsb.
k al
Pencatatan nilai statistik impor menggunakan Cost Insurance and Freight (CIF).
Kode HS Triwulan
Komoditas Oktober November Desember
2 Digit IV-2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
27 Bahan Bakar Mineral 420 885 961 484 506 931 530 908 671 1 436 301 563
15 Lemak dan Minyak hewani/Nabati 31 738 757 82 351 748 129 897 520 243 988 025
44 Kayu, Barang dari Kayu 20 741 576 20 633 382 20 177 255 61 552 213
38 Berbagai Produk Kimia 1 275 918 4 121 959 2 489 960 7 887 837
26 Bijih, Kerak dan Abu Logam 652 738 475 822 5 675 797 6 804 357
.id
Lainnya 1 827 158 2 469 893 2 556 836 6 853 887
o
Total Ekspor 477 122 108.g 594 559 735 691 706 039 1 763 387 882
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Selatan
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
Kode HS Triwulan
Komoditas Oktober November Desember
2 Digit IV-2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
27 Bahan Bakar Mineral 66 858 609 98 532 397 73 153 427 171 752 682
84 Mesin-mesin/Peralatan Mekanik 604 729 3 390 581 2 105 784 6 101 094
.id
25 Garam, belerang, kapur 0 317 340 450 000 767 340
o
Lainnya 1 394 198.g 1 554 817 1 345 737 4 294752
ps
Total Impor 70 020 136 106 214 216 81 464 948 257 699 300
l.b
o .id
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang
dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK
merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan
berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang.
.id
konsumen antar waktu.
o
Jumlah sampel ITK di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 280 rumah tangga.
.g
ps
Komponen penyusun ITK :
o Pendapatan kini
l.b
o .id
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
Hotel adalah suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian
bangunan yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang dapat menginap, makan,
memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Ciri
khusus dari hotel adalah mempunyai restoran yang dikelola langsung di bawah
manejemen hotel tersebut. Adapun kelas hotel ditentukan oleh Dinas Pariwisata
Daerah.
Tingkat Penghunian Kamar Hotel (Room Occupancy Rate) Adalah banyaknya malam
kamar yang dihuni dibagi dengan banyaknya malam kamar yang tersedia dikali 100 %.
Rata-rata lama menginap adalah rata-rata lamanya tamu yang datang dan menginap di
.id
hotel/akomodasi, diukur dalam jumlah malam.
o
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
.id
Juli 38,06 28,69
o
Agustus 46,25 30,28
September
.g 43,51 25,38
ps
Oktober 46,97 29,61
l.b
.id
Juli 1,49 1,24
o
Agustus 1,68 1,32
September
.g 1,55 1,27
ps
Oktober 1,50 1,22
l.b
o .id
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
IKK digunakan sebagai proxy untuk mengukur tingkat kesulitan geografis suatu
daerah, semakin sulit letak geografis suatu daerah maka semakin tinggi pula tingkat
harga di daerah tersebut.
IKK sudah dihitung sejak tahun 2003. Penimbang yang digunakan untuk
menghitung IKK adalah BoQ tahun 2003. Perkembangan teknik sipil sangat cepat
.id
ditambah lagi dengan pesatnya industri bahan bangunan. Saat ini material yang
digunakan untuk kegiatan konstruksi sudah banyak yang berubah atau muncul
o
model baru seperti batako ringan, atap baja ringan, kusen aluminium, dsb.
.g
Peraturan Pemerintah baik pusat maupun daerah yang mempengaruhi kegiatan
konstruksi juga banyak berubah. Hal-hal tersebut mengakibatkan BoQ 2003 yang
ps
selama ini digunakan untuk menghitung IKK tidak lagi sesuai dengan kondisi di
l.b
lapangan. Oleh karena itu mulai tahun 2013 penghitungan IKK sudah menggunakan
BoQ terbaru yang dikumpulkan pada tahun 2012. Sedangkan IKK tahun 2014
se
.id
6308 Hulu Sungai Utara 108,80 105,34 96,76 102,20
o
6309 Tabalong 120,48 119,00 99,84 98,30
Penduduk adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah
dalam teritorial Negara Republik Indonesia selama 6 (enam) bulan atau lebih, atau
kurang dari 6 (enam) bulan tetapi bermaksud menetap lebih dari 6 (enam) bulan.
o .id
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
6302 Kotabaru 308 730 314 492 320 208 325 827
6303 Banjar 536 328 545 397 554 443 563 062
6304 Barito Kuala 289 995 294 109 298 282 302 304
6305 Tapin 176 468 179 166 181 778 184 330
6306 Hulu Sungai Selatan 221 614 224 474 227 153 229 889
6307 Hulu Sungai Tengah 253 868 257 107 260 292 263 376
.id
6308 Hulu Sungai Utara 219 210 222 314 225 386 228 528
o
6309 Tabalong 231 718 235 777 239 593 243 477
6311 Balangan 119 171 121 318 123 449 125 534
l.b
6371 Banjarmasin 656 778 666 223 675 440 684 183
se
6372 Banjarbaru 220 695 227 500 234 371 241 369
63 Kalimantan Selatan 3 854 485 3 922 790 3 989 793 4 055 479
al
Penduduk Usia Kerja, yaitu penduduk yang berusia 15 tahun ke atas, terdiri atas
Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja.
Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja atau punya pekerjaan namun
sementara tidak bekerja, dan pengangguran.
Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang sedang bersekolah, mengurus
rumahtangga atau melakukan kegiatan lainnya.
Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit
.id
selama 1 (satu) jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut
termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau
o
kegiatan ekonomi.
.g
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan,
ps
atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari
l.b
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah besarnya penduduk usia kerja (15
tahun ke atas) yang aktif secara ekonomi di suatu negara atau wilayah. TPAK diukur
k
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah penduduk usia kerja yang termasuk
dalam kelompok pengangguran. Tingkat pengangguran terbuka diukur sebagai
persentase pengangguran terhadap jumlah penduduk yang termasuk angkatan kerja.
Penduduk Angkatan Kerja (Jiwa) 1 961 932 2 017 754 2 068 449 2 052 231
a. Bekerja (Jiwa) 1 886 513 1 936 480 1 968 496 1 977 837
.id
Pekerja Tidak Penuh (jiwa) 717 852 718 361 737 158 694 226
o
a. Setengah Pengangguran (Jiwa) 230 238 .g 178 292 203 867 182 896
ps
b. Pekerja Paruh Waktu (Jiwa) 487 614 540 069 533 291 511 330
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Selatan
l.b
se
k al
://
tp
ht
Penduduk Angkatan Kerja (Jiwa) 1 900 350 1 941 229 1 987 250 2 078 384
a. Bekerja (Jiwa) 1 830 813 1 867 462 1 889 502 1 965 088
.id
Pekerja Tidak Penuh (jiwa) 772 385 710 735 668 370 598 538
o
a. Setengah Pengangguran (Jiwa) 154 373 .g 139 524 156 314 163 936
ps
b. Pekerja Paruh Waktu (Jiwa) 618 012 571 211 512 056 434 602
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Selatan
l.b
se
k al
://
tp
ht
.id
Jasa Kemasyarakatan 13,41 14,66 15,02 15,84
o
Lainnya *) 4,45 .g 6,51 5,42 5,79
ps
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Selatan
l.b
*) Sektor lainnya terdiri dari : Sektor Listrik, Gas dan Air, Angkutan dan Keuangan
se
k al
://
tp
ht
.id
Lainnya *) 10,28 10,46 10,10 8,41
o
Jumlah 100,00 .g 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Selatan
ps
*) Sektor lainnya terdiri dari : Sektor Listrik, Gas dan Air, Angkutan dan Keuangan
l.b
se
k al
://
tp
ht
2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap / Buruh 18,55 18,26 20,06 19,21
Tidak dibayar
3. Berusaha dibantu buruh tetap / Buruh 3,13 3,02 2,68 3,45
Dibayar
.id
6. Pekerja tak dibayar 19,13 16,50 20,36 17,32
o
Jumlah 100,00 .g 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Selatan
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
.id
6. Pekerja tak dibayar 17,76 17,11 15,37 16,41
o
Jumlah 100,00 .g 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Selatan
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
.id
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Selatan
o
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
.id
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Selatan
o
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
o .id
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per
bulan di bawah garis kemiskinan.
Garis kemiskinan didefinisikan sebagai nilai rupiah yang harus dikeluarkan seseorang
dalam sebulan agar dapat memenuhi kebutuhan dasar asupan kalori sebesar 2.100
kkal/hari per kapita (garis kemiskinan makanan) ditambah kebutuhan minimum non
makanan yang merupakan kebutuhan dasar seseorang, yaitu papan, sandang, sekolah,
.id
dan transportasi serta kebutuhan individu dan rumah tangga dasar lainnya (garis
kemiskinan non makanan).
o
.g
Indeks Kedalaman Kemiskinan/Poverty Gap Index (P1) merupakan ukuran rata-rata
ps
kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap GK. Semakin tinggi
nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari GK.
l.b
September September
Indikator Daerah Maret 2015 Maret 2016
2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Garis Kemiskinan Perkotaan 354 103 371 793 386 462 399 162
(000 Rp) Perdesaan 331 966 352 972 370 612 380 647
(Jiwa) Perdesaan 132 478 116 682 134 875 123 260
.id
Perkotaan+Perdesaan 198 436 189 163 195 700 184160
o
Persentase Penduduk
Perkotaan 3,91
.g 4,27 3,48 3,43
Miskin / P0
ps
(%) Perdesaan 5,78 5,06 5,89 5,37
l.b
September September
Indikator Daerah Maret 2015 Maret 2016
2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
.id
Perkotaan+Perdesaan 0,180 0,304 0,164 0,163
o
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Selatan
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
Jumlah
Garis Penduduk
Penduduk Tingkat Tingkat
Wilayah Kemiskinan Miskin
Miskin Kedalaman Keparahan
(Rupah) (Persen)
(Jiwa)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Tanah Laut 354 481 14 790 4,58 0,76 0,18
.id
Hulu Sungai Tengah 279 530 15 080 5,81 0,76 0,15
o
Hulu Sungai Utara 346 066 15 940 7,07 1,13 0,29
Gini ratio (koefisien gini) adalah salah satu ukuran yang paling sering digunakan untuk
mengukur tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh.
Nilai Gini ratio ada di antara 0 dan 1. Semakin tinggi nilai Gini ratio, menunjukkan
ketidakmerataan pendapatan yang semakin tinggi. Jika nilai Gini ratio adalah 0 (nol),
maka artinya terdapat kemerataan sempurna pada distribusi pendapatan, sedangkan
jika bernilai 1 (satu), berarti terjadi ketidakmerataan pendapatan yang sempurna.
Penghitungan Gini ratio menggunakan pendekatan data pengeluaran hasil Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas).
o .id
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
.id
6308 Hulu Sungai Utara 0,259 0,266 0,359
o
6309 Tabalong 0,332 0,297 0,285
.g
6310 Tanah Bumbu 0,329 0,294 0,333
ps
Sebagai ukuran dari dimensi umur panjang dan hidup sehat digunakan angka harapan
hidup. Angka harapan hidup pada saat lahir ialah rata-rata tahun hidup yang akan
dijalani oleh bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu.
.id
Sebagai ukuran pengetahuan digunakan rata-rata lama sekolah dan harapan lama
o
sekolah. Rata-rata Lama Sekolah didenisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan
.g
oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Cakupan penduduk yang dihitung
dalam penghitungan rata-rata lama sekolah adalah penduduk berusia 25 tahun ke atas.
ps
Angka Harapan Lama Sekolah didenisikan lamanya sekolah (dalam tahun) yang
l.b
diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.
Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur
se
berikutnya sama dengan peluang penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk
untuk umur yang sama saat ini. Angka Harapan Lama Sekolah dihitung untuk penduduk
al
Sebagai ukuran kehidupan hidup layak, IPM dibangun melalui indikator kemampuan
tp
daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata
besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili
ht
Untuk mengukur daya beli penduduk antar provinsi di Indonesia, BPS menggunakan
data rata-rata konsumsi 96 komoditi terpilih dari Survei Sosial Ekonomi Nasional
(SUSENAS) yang dianggap paling dominan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan
telah distandarkan agar bisa dibandingkan antar daerah dan antar waktu yang
disesuaikan dengan indeks PPP.
.id
6308 Hulu Sungai Utara 61,99 62,09 62,49
o
6309 Tabalong 69,36 69,39 69,74
.id
6308 Hulu Sungai Utara 11,75 12,10 12,78
o
6309 Tabalong 11,90 11,96 12,32
.id
6308 Hulu Sungai Utara 6,61 6,63 6,73
o
6309 Tabalong 7,92 7,95 8,24
.id
6308 Hulu Sungai Utara 8 067 8 164 8 298
o
6309 Tabalong 9 918 10 088 10 171
.id
6308 Hulu Sungai Utara 60,77 61,32 62,49
o
6309 Tabalong 68,08 68,36 69,35
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan indeks harga yang diterima petani
dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.
Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari
tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini
dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi pertanian dan pola
konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor
pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat
dijaga ketepatannya.
NTP terdiri dari 5 (lima) sub-sektor, yaitu Tanaman Pangan, Hortikultura, Tanaman
.id
Perkebunan Rakyat (TPR), Peternakan dan Perikanan.
o
Indeks harga yang diterima petani adalah indeks harga yang menunjukkan
.g
perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani.
ps
Indeks harga yang dibayar petani adalah indeks harga yang menunjukkan
l.b
al
Nilai tukar petani (NTP) adalah suatu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat
kesejahteraan atau kemampuan daya beli petani.
k
://
Indeks Konsumsi Rumah tangga (IKRT) merupakan bagian dari indeks yang dibayar
tp
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) meliputi sub kelompok antara lain: bahan
makanan, makanan jadi, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan rekreasi & olah
raga serta transportasi dan komunikasi.
Perubahan nilai Indeks Konsumsi Rumah Tangga lebih dikenal sebagai Inflasi
Perdesaan.
Tanaman
Tanaman
Bulan Hortikultura Perkebunan Peternakan Perikanan NTP Kalsel
Pangan
Rakyat
.id
Juli 2016 98,30 102,73 79,20 108,98 109,94 96,69
o
Agustus 2016 97,51 101,46 79,11 109,26 109,80 96,22
.id
6 Gabungan 122,76 123,48 124,59
o
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Selatan
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
o .id
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
Luas panen adalah luas tanaman yang dipungut hasilnya setelah tanaman tersebut
cukup umur. Data luas panen diperoleh dari Dinas Pertanian masing-masing
kabupaten/kota.
Produktifitas adalah pengukuran produktifitas tanaman pangan atas output dan input
yang telah dikuantifikasi. Data produktifitas diperoleh melalui survey ubinan yang
dilakukan oleh BPS.
Produksi adalah perkalian adalah hasil luas panen dikalikan dengan produktifitas.
Produksi padi dan palawija diperoleh dari hasil perkalian antara luas panen (bersih)
.id
dengan produktifitas.
o
Angka Ramalan I (ARAM I) merupakan angka ramalan/perkiraan produksi selama satu
.g
tahun (Januari-Desember) berdasarkan realisasi luas tanaman akhir bulan Desember
ps
tahun sebelumnya.
l.b
Angka Ramalan II (ARAM II) terdiri atas realisasi produksi Januari April dan angka
ramalan/perkiraan MeiDesember berdasarkan realisasi luas tanaman akhir bulan April.
se
al
Angka Ramalan III (ARAM III) terdiri atas realisasi produksi Januari Agustus dan angka
ramalan/perkiraan SeptemberDesember berdasarkan realisasi luas tanaman akhir
k
bulan Agustus.
://
tp
Angka Tetap (ATAP) adalah realisasi produksi selama satu tahun (JanuariDesember)
dan merupakan angka final.
Perkembangan 2014-2015
Uraian 20141 20151
Absolut %
o .id
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
Perkembangan 2014-2015
Uraian 20141 20151
Absolut %
o .id
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
Perkembangan 2014-2015
Uraian 20141 20151
Absolut %
o .id
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
Hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat
nabati, dan florikultura (tanaman hias).
Data produksi yang disajikan setiap tahun untuk cabai besar, cabai rawit, dan bawang
merah merupakan realisasi laporan per bulan yang merupakan angka tetap.
Pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isian dokumen SPH dilakukan oleh Dinas
.id
Pertanian Kabupaten/Kota.
o
.g
ps
l.b
se
k al
://
tp
ht
Produktivitas
Periode Produksi (ku) Luas Panen (ha)
(ku/ha)
(1) (2) (3) (4)
Januari 2016 1 928 105 18,36
.id
Triwulan II-2016 15 110 580 26,05
o
Juli 2016 3 132 .g 179 17,50
Produktivitas
Periode Produksi (ku) Luas Panen (ha)
(ku/ha)
(1) (2) (3) (4)
Januari 2016 1 461 20 73,05
.id
Triwulan II-2016 6 829 116 58,87
o
Juli 2016 4.228 56 75,50
.g
Agustus 2016 3 603 48 75,06
ps
Produktivitas
Periode Produksi (ku) Luas Panen (ha)
(ku/ha)
(1) (2) (3) (4)
Januari 2016 1 851 106 17,46
.id
Triwulan II-2016 16 813 549 30,62
o
Juli 2016 3 108 .g 158 19,67