Anda di halaman 1dari 61

FASILITASI PENYUSUNAN

MASTERPLAN WARNASARI
PROVINSI JAWA BARAT
2023
TAHAPAN
FASILITAS Masterplan Kawasan Prioritas
I
1. MELENGKAPI INFORMASI PADA PETA
KAWASAN PRIORITAS

2. MENGENAL KAWASAN PRIORITAS


2.1 Sejarah Kawasan/Morfologi Permukiman Kawasan
2.2 Positioning Kawasan Prioritasn
2.3 Data Kawasan
2.3.1. Data Permasalahan Pemukiman Kumuh
3. PRIORITAS PENGEMBANGAN DAN KEBUTUHAN
2.3.2. Kajian GESI
2.3.3. Kajian Pengurangan Risiko Bencana INVESTASI
2.3.4. Kajian Status Lahan 3.1 Analisis SWOT
2.3.5. Kajian Livelihood 3.2 Perumusan Konsep Kawasan
2.4 Isu Strategis Kawasan 3.3 Penyusunan Spasial Konsep Kawasan
3.4 Penyusunan Matrik Kebutuhan Penanganan
3.5 Rekomendasi Desain
1
MELENGKAPI
INFORMASI PADA
PETA KAWASAN
PRIORITAS
3. GAMBARAN UMUM

PENDUDUK LUAS WILAYAH


4.161
KM 2

2.571.890 Jiwa
47 Kecamatan
1.309.395 Jiwa
381 Desa
1.262.495 Jiwa
5 Kelurahan
Kepadatan Penduduk:
618 jiwa/km2 SUMBER : BPS 2020

Jumlah Wilayah Kawasan Kumuh Kab. Sukabumi :


58 Desa 3 Kelurahan

TOTAL KAWASAN KUMUH : 682,57 Ha


Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sukabumi Nomor:
640/Kep492-DPKP-2020
SK-KUMUH BUPATI SUKABUMI
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sukabumi Nomor: 640/Kep492-DPKP-2020

JUMLAH
LUASAN
NO SK TANGGAL TAHUN KAWASA
KUMUH
N

SK
640 1 Juni 2020 682,57 139.02 Ha
2020
PETA SEBARAN KUMUH
KAB. SUKABUMI

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sukabumi Nomor: 640/Kep492-DPKP-2020, luasan kumuh


Kawasan kumuh warnasari adalah 17,18 Ha, berada di kecamatan sukabumi kabupaten
sukabumi
2
MENGENAL KAWASAN
PRIORITAS
mendapatkan gambaran yang komprehensif data, fakta
dan Analisa di Kawasan prioritas, terkait dengan 1)
sejarah/morfologi Kawasan, 2) Positioning Kawasan,
3) data-data Kawasan dan 4) isu strategis Kawasan.

2.1 Sejarah Kawasan/Morfologi Permukiman Kawasan


2.2 Positioning Kawasan Prioritasn
2.3 Data Kawasan
2.3.1. Data Permasalahan Pemukiman Kumuh
2.3.2. Kajian GESI
2.3.3. Kajian Pengurangan Risiko Bencana
2.3.4. Kajian Status Lahan
2.3.5. Kajian Livelihood
2.4 Isu Strategis Kawasan
POSITIONING KAWASAN KEDUDUKAN KAB. SUKABUMI DALAM PETA
RENCANA INFRASTRUKTUR WILAYAH PROVINSI

Posisi Kawasan Prioritas

Arah pengembangan
Infrastruktur Permukiman
Perkotaan WP Sukabumi:
 Infrastruktur Permukiman
Perkotaan
 Pengembangan kawasan siap
bangun dan lingkungan siap
bangun di Kabupaten Sukabumi,
Kota Sukabumi, dan Kabupaten
Cianjur;
 Pengembangan sistem pelayanan
air bersih di Kabupaten
Sukabumi, Kabupaten Cianjur
dan Kota Sukabumi;
 Peningkatan sistem pengelolaan
air limbah di Palabuhanratu dan
Kabupaten Sukabumi, diarahkan untuk
Kota Sukabumi;
pengembangan agribisnis, pengembangan kawasan
 Pengembangan permukiman penggembalaan umum ternak ruminansia, wisata
perkotaan yang memperhatikan pantai, wisata agro, wisata minat khusus, industri
prinsip konservasi; non-polutif dan tidak mengganggu resapan air,
 Penataan permukiman kumuh; perdagangan dan jasa yang mendukung fungsi
 Penyediaan TPA sampah regional PKW Palabuhanratu dan simpul layanan wilayah
sekitarnya
di Kabupaten Sukabumi;
 Penataan jaringan drainase
perkotaan;
KAWASAN WARNASARI

SEJARAH KAWASAN/
MORFOLOGI
PERMUKIMAN

Data
 Secara historis, pada tahun 1979 berada di wilayah
kemandoran Cisarua Girang Desa Cisarua dan
kemandoran Selaawi Desa Karawang dengan
menghadirkan tokoh yang berkompeten serta
bermusyawarah sehingga menghasilkan
kesepakatan membentuk Desa baru dengan nama
Warnasari dengan arti adalah : Warna adalah rupa,
sari adalah indah/bagus, yang berarti rupa yang Periode 2006 Periode 2013 Periode 2021
beraneka dengan keindahan di dalamnya.
 Ditetapkan dari Desa Cisarua diberikan Sisihan Analisa Fakta
Kemandoran Cisarua Girang dan Desa Karawang  Limpasan Air Ketika Hujan Tinggi Sehingga Terjadi Banjir
memberikan Kemandoran Selaawi, dari  Luas wilayah 184,42 Ha, Luas Kumuh 17,18
kemandoran Cisarua 2 RW dengan luas wilayah
 Keterlibatan multisector dalam penanganan kumuh Ha 9,3% dari luas Desa
61,47 Ha dan jumlah penduduk 1.648 jiwa/ 329  Area Pertanian dialih fungsikan menjadi area permukiman  Luas lahan sawah 50,58 Ha, Luas lahan bukan
KK. Dan kemandoran Selaawi terdiri dari 3 RW,  Keterlibatan multisector dalam penanganan kumuh sawah 15,6 Ha, Lahan non pertanian 118,24 Ha
dengan jumlah penduduk 2.472 jiwa/ 494 KK  Luas lahan tanah sawah terbesar ke-4 di
 Jumlah MBR tinggi
dengan luas 122,95 Ha Kecamatan Sukabumi
 Jumlah penduduk 4120 jiwa/823 KK, jumlah luas
 Peningkatan pendapatan masyarakat dengan ekonomi sirkular
 Mata pencaharian dominan Pegawai Swasta,
184,420 Ha dibentuklah Desa Warnasari melalui  Komitmen Pemda yang baik dalam penanganan kumuh
Pegawai Negeri, Guru
berita acara pemekaran Desa yang ditandatangani  Kerusakan alam dan bencana alam karena berada di Dataran
oleh Panitia 13 (Tiga Belas) pada tinggal 25
 Memiliki potensi ekonomi salah satunya di
Tinggi
Desembar 1980 bidang ternak ikan lele
 Adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan  Ada potensi ekonomi di bidang pertanian
 Batas wilayah utara (Desa Karawang), batas
wilayah timur (Desa Sudaya Girang), batas wilayah
 Perkembangan permukiman selama 15 tahun dilokasi kumuh  Terletak di dataran yang cukup tinggi sekitar
selatan (kelurahan cikole Kota Sukabumi), batas tidak ada penambahan yang signifikan hanya ada penambahan 800 mdpl
wilayah barat (Desa Parung Seah) rumah dan gedung  Lokasi Berada di wilayah penunjang Wisata
 Luas wilayah 184,2 Ha ; topografi 800 mdpl ; suhu  Sumber air bersih dari mata air dan sumur gali Salabintana
udara 20-25 °C ; curah hujan 2500-3000 mm/th  Lokasi Berada di dekat pusat Kota Sukabumi
ARAHAN KEBIJAKAN KABUPATEN SUKABUMI
STRUKTUR RUANG
PKW PKL PPK

1. PKL Cibadak 1. PPK Cisaat


2. PKL Jampangtengah 2. PPK Sukaraja
3. PKL Jampangkulon 3. PPK Surade
PKW Palabuhanratu berperan 4. PKL Sagaranten
sebagai pusat WP Selatan yang 5. PKLp Cicurug
melayani 26 (dua puluh enam)
kecamatan

 PKW memiliki fungsi utama sebagai pusat pemerintahan kabupaten dan pariwisata, dan fungsi
penunjang sebagai kawasan permukiman, pertanian, perdagangan dan jasa, perikanan, dan industri.
 PKL memiliki fungsi utama sebagai pusat pelayanan pemerintahan skala kabupaten, dan fungsi
penunjang sebagai kawasan permukiman, industri, perdagangan dan jasa, pertanian, dan kawasan
konservasi, agro wisata
 PPK memiliki fungsi utama sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi, dan fungsi penunjang sebagai
kawasan pertanian, pariwisata, permukiman, industri ramah lingkungan, dan kawasan konservasi Taman
Nasional Gede Pangrango (TNGP).
 PPL berfungsi melayani desa/kelurahan yang berada di sekitarnya. Wilayah Utara dan Wilayah Selatan

Sumber: RTRW Kabupaten Sukabumi 2012-2032


POLA RUANG
  Kawasan permukiman perkotaan Kawasan permukiman Pengembangan permukiman
perdesaan tradisional

Pengelolaan  pengembangan permukiman  Peningkatan infrastruktur   


perkotaan yang memperhatikan dasar permukiman di desa
prinsip konservasi tertinggal, desa terpencil,
 penataan permukiman kumuh desa perbatasan dengan
 pembangunan kawasan olahraga di Propinsi Banten,
PKNp/PKW dan sarana olahraga di permukiman kumuh
PKL; nelayan dan kawasan
 pengembangan rumah sakit menjadi rawan bencana; dan
tipe A di PKNp/PKW dan rumah sakit  penataan kawasan
tipe C di PKL permukiman pedesaan
 pembangunan pusat kebudayaan di dengan prinsip konservasi
PKNp/PKW; dan penanggulangan
 pembangunan pusat bisnis kelautan di
PKNp/PKW

Arahan Sebaran Kecamatan Palabuhanratu tersebar di seluruh kecamatan  Kampung Cipta Gelar
Lokasi Kecamatan Cibadak Desa Sirnarasa berada di
Kecamatan Ciccurug Kecamatan Cisolok;
Kecamatan Cisaat  Kampung Cipta Rasa
Kecamatan Suk Desa Sirnaresmi berada
di Kecamatan Cikakak;
Kecamatan Jampangtengah
dan
Kecamatan Jampangkulon
 Kampung Sukagalih
Kecamatan Sagaranten Desa Cipeuteuy berada
Kecamatan Surad di Kecamatan
Kabandungan.

Sumber: RTRW Kabupaten Sukabumi 2012-2032


TARGET PENCAPAIAN RPJMD
2021-2026 Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi
periode 2021-2026 yaitu “Terwujudnya Kabupaten Sukabumi Yang Religius dan
Mandiri”.

Misi Kabupaten Sukabumi Tahun 2021-2026 meliputi: Arah kebijakan Peningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur
1. Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis daerah:
ekonomi lokal melalui bidang agribisnis, pariwisata dan  Meningkatnya kualitas infrastruktur jalan dan jembatan
industri yang berwawasan lingkungan;  Meningkatnya infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk
2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing dan konservasi, pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian
religius; daya rusak air
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan  meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar
profesional; dan permukiman
4. Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan  meningkatnya ketersediaan dan kualitas perumahan
infrastruktur daerah.  Meningkatnya ketersediaan informasi jasa konstruksi dan kualitas
layanan perizinan usaha jasa konstruksi
POSITIONING KAWASAN

PETA PROVINSI PETA KABUPATEN PETA KECAMATAN


JAWA BARAT SUKABUMI SUKABUMI

LUAS 835.377 km² LUAS 825,74 km² LUAS 23,91 km²


POPULASI 48.27 juta jiwa POPULASI 1 juta jiwa POPULASI 46812 jiwa
LOKASI KAWSAN PRIORITAS ARAHAN
DOKUMEN RP2KPKP
PROFIL KAWASAN
WARNASARI KAB. PROFIL KAWASAN KUMUH DESA WARNASARI
Kawasan Permukiman Kumuh yang terjadi disebabkan oleh minimnya pengelolaan jalan, drainase dan air minum . Diperlukan
SUKABUMI penataan dan peningkatan kualitas pelayanan bidang ke Cipta Karyaan pada kawasan kumuh tersebut.
I INFORMASI UMUM
1 Kecamatan Sukabumi
2 Kelurahan/Desa Warnasari
3 Nama Lokasi RW 02/ RT 07-10, RW 03/RT 11-13, RW 04/RT 16-18
4 Luas Kumuh (Ha) 17,18 Ha
5 Jumlah Penduduk Kawasan Kumuh 3.655 jiwa/891 KK
6 Karakteristik Kawasan Perdagangan dan Jasa
7 Titik Koordinat 06°898’003”LS - 106°938”481”BT
II KRITERIA/INDIKATOR
FISIK
1 Keteraturan Bangunan 83% Tidak Teratur
2 Kepadatan Bangunan 52 Unit/ha
11% Bangunan hunian memiliki kondisi ALADIN tidak sesuai persyaratan
3 Kelayakan Fisik Bangunan
teknis
4 Aksesibilitas Lingkungan 29% kondisi jalan lingkungan kurang baik
5 Drainase 74% Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
88% bangunan hunian belum terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci
6 Pelayanan Air Minum/Baku
(minimal 60L/org/hari)
88% kawasan tidak memiliki prasarana dan sarana yang sesuai dengan
7 Pengelolaan Air Limbah
persyaratan teknis
8 Pengelolaan Persampahan 22% Sampah rumah tangga tidak terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu
9 Pengamanan Bahaya Kebakaran 0% Kawasan permukiman tidak memiliki prasarana/sarana proteksi kebakaran
10 Ruang Terbuka Hijau (RTH) Memiliki sedikit RTH publik
NON FISIK
1 Legalitas Pendirian Bangunan 87% Bangunan hunian tidak memiliki IMB
2 Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk 71 jiwa/ha
3 Mata Pencaharian 70% mata pencaharian utama rumah tangga adalah pertanian dan perkebunan
Kategori Kumuh Sedang
Permasalahan Utama Kawasan Drainase, pengelolaan air limbah dan air minum
LAINNYA
1 Kesesuaian dengan Tata Ruang Berada pada rencana peruntukan kawasan atau zona budidaya lainnya
2 Status Lahan memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah
3 Nilai Strategis Lokasi berada pada fungsi strategis Kab/Kota
4 Kegiatan Ekonomi dalam Lokasi Perdagangan dan jasa
Respon Umum Masyarakat setempat dalam upaya
5
perbaikan lingkungan permukiman
Harapan Masyarakat setempat terhadap perbaikan
6
lingkungan permukiman
Keberadaan dan aktifitas sistem/kelompok
7
pengelola lingkungan
Komitmen pemerintah Kabupaten terhadap
8 Tinggi
penanganan Permukiman Kumuh
Pola Ruang dalam RTRW Kawasan Permukiman Perkotaan
III REKOMENDASI
Perlu penataan kawasaan lingkungan, perlu sumber penghidupan yang layak,
1 Pola Penanganan sanitasi yang sehat, pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan, air baku
yang layak
2 Prioritas Penanganan Sedang
BASELINE NUMERIK KAWSAN WARNASARI
PERHITUNGAN TINGKAT KEKUMUHAN AKHIR/PERHITUNGAN OUTCOME PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN
Provinsi : JAWA BARAT Luas SK 17.18 Ha
Kab/Kota : KAB. SUKABUMI MEN U Luas Verifikasi 17.18 Ha
Kecamatan : SUKABUMI Jumlah Bangunan 889 Unit
Kawasan : WARNASARI Jumlah Penduduk 3,655 Jiwa
Jumlah KK 891 KK

KONDISI AWAL (BASELINE)


ASPEK KRITERIA
NUMERIK SATUAN PROSEN (%) NILAI
a. Ketidakteraturan Bangunan 745.00 Unit 83.80% 5
1. KONDISI BANGUNAN
GEDUNG
b. Kepadatan Bangunan - Ha 0.00% 0
c. Ketidaksesuaian dengan Persy Teknis Bangunan 83.00 Unit 9.34% 0
Rata-rata Kondisi
27.93%
Bangunan Gedung
2. Kondisi Jalan a. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan 1,500.00 Meter 18.07% 0
Lingkungan b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan 875.00 Meter 10.54% 0
Rata-rata Kondisi Jalan
0.00%
Lingkungan
3. Kondisi Penyediaan Air a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum 783.00 KK 87.88% 5
Minum b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum 793.00 KK 89.00% 5
Rata-rata Kondisi
88.44%
Penyediaan Air Minum
a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air 6.04 Ha 35.16% 1
b. Ketidaktersediaan Drainase - Meter 0.00% 0
4. Kondisi Drainase
Lingkungan c. Ketidakterhubungan dgn Sistem Drainase Kota - Meter 0.00% 0
d. Tidak terpeliharanya Drainase - Meter 0.00% 0
e. Kualitas Konstruksi Drainase 3,460.00 Meter 74.25% 3
Rata-rata Kondisi
36.47%
Drainase Lingkungan

5. Kondisi Pengelolaan Air


a. Sistem Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai Standar Teknis 776.00 KK 87.09% 5
Limbah b. Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai dengan
789.00 KK 88.55% 5
Persyaratan Teknis
Rata-rata Kondisi
87.82%
Penyediaan Air Limbah
a. Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak Sesuai dengan persyaratan
- KK 0.00% 0
Teknis
6. Kondisi Pengelolaan
Persampahan
b. Sistem Pengelolaan Persampahan yang tidak sesuai Standar Teknis 264.00 KK 29.63% 1

c. Tidakterpeliharanya Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan - KK 0.00% 0


Rata-rata Kondisi
14.81%
Pengelolaan
7. Kondisi Proteksi a. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran - Unit 0.00% 0
Kebakaran b. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran 889.00 Unit 100.00% 5
Rata-rata Kondisi
50.00%
Proteksi Kebakaran
TOTAL NILAI 35
KUMUH
TINGKAT KEKUMUHAN
RINGAN
RATA2 KEKUMUHAN
43.64%
SEKTORAL
KONTRIBUSI
0.00%
PENANGANAN
PROFIL PERMASALAHAN KUMUH

Penyediaan Air
Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan
minimal 60 liter/detik/org. (89 %)
Bangunan Gedung
Bangunan hunian tidak memiliki
keteraturan (84 %)
Bangunan hunian memiliki atap, lantai,
Pengelolaan Air Limbah
dinding tidak sesuai persyaratan teknis Bangunan hunian permukiman tidak
memiliki kloset (leher angsa) yang
(9 %)
terhubung dengan tanki septic. ( 87 %)

Jalan Lingkungan
Kawasan permukiman tidak terlayani
Pengelolaan Persampahan
jaringan jalan lingkungan yang
memadai (18 %) Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu.
Drainase Lingkungan (30 %)
Kondisi jaringan drainase pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk Proteksi Kebakaran
(35.%) Kawasan permukiman tidak memiliki
ketersediaan prasarana/sarana proteksi
kebakaran (100 %)
DATA PERMASALAHAN KAWASAN
KUMUH DESA WARNASARI

745 unit (83,8%)


Ketidakteraturan
Bangunan

0 ha (0,00%)
Luas kawasan dg
kepadatan >200/250
unit/ha

83,00 unit (9,34%)


Ketidaksesuaian dg
Persyaratan Teknis
Bangunan

Rumah Tidak Layak Huni yang tidak sesuai persyaratan Tekniatap lantai dingding yang tersebar dikaswasan kumuh area permukiman kumuh
sekitar perdagangan dan jasa
Bantuan Perbaikan Rumah (BSPS, Banprov, RTLH, dll) tiap tahun selalu diupayakan
MAPPING BASELINE | KONDISI BANGUNAN GEDUNG
DATA PERMASALAHAN KAWASAN
KUMUH DESA WARNASARI

1500 Meter
(18,7%)
Cakupan Pelayanan
Jalan Lingkungan

875 Meter (10,54%)


Kualitas Permukaan
Jalan Lingkungan

Kondisi Jalan lingkungan mayoritas dalam kondisi rusak, dan perlu perbaikan, dibeberapa titik kondisi jalan rusak parah.
Kepedulian warga sudah ada dalam perencanaan/identifikasi kebutuhan perbaikan jalan.
Terdapat Bantuan Perbaikan Jalan Lingkungan (APBD) dalam 5 tahun terakhir, tapi tidakj merata di semua lokasi RT/RW terdampak.
MAPPING BASELINE | KONDISI JALAN LINGKUNGAN
DATA PERMASALAHAN KAWASAN
KUMUH DESA WARNASARI

783 KK (87,88%)
Ketersediaan Akses
Aman Air Minum

793 KK (89,00%)
Tidak Terpenuhinya
Kebutuhan Air Minum

Kebutuhan air minum tidak terlayani aksrs aman air minum,


Mayoritas tidak terpenuhi akan kebutuhan akan air minum, Sebagian besar warga masyarakat membeli air minum.

MAPPING BASELINE | KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM


DATA PERMASALAHAN KAWASAN
KUMUH DESA WARNASARI

6,04 ha (0,00%)
Ketidakmampuan
Mengalirkan Limpasan
Air

0 Meter (0,00%)
Ketidaktersediaan
Drainase

3.460 Meter
(74,25%)
Kualitas Konstruksi
Drainase

Konstruksi drainase rusak sehingga fungsi drainase tidak optimal dan menyebabkan banjir/genangan.
Kepedulian warga masih rendah, banyak sampah yang menyumbat jaringan drainase.
Terdapat Bantuan Perbaikan Drainase Lingkungan (APBD) 5 tahun terakhir
. MAPPING BASELINE | KONDISI DRAINASE LINGKUNGAN
DATA PERMASALAHAN KAWASAN
KUMUH DESA WARNASARI

776 KK (87.09%)
Sistem Pengelolaan Air
Limbah Tidak Sesuai
Standar Teknis

789 KK (88.55%)
Sarpras Pengelolaan Air
Limbah Tidak Sesuai
dengan Persyaratan Teknis

Belum semua rumah memiliki jamban keluarga yang dilengkapi dengan septictank, Sebagian membuang limbah ke sungai, drainase.
Minimnya ketersediaan lahan di area padat penduduk untuk titik pembangunan IPAL Komunal
Penegakan aturan sanitasi yg sehat/layak di lingkungan dirasakan belum ada.

MAPPING BASELINE | KONDISI PENGELOLAAN AIR LIMBAH


DATA PERMASALAHAN KAWASAN
KUMUH DESA WARNASARI

776 KK (87.09%)
Sistem Pengelolaan Air
Limbah Tidak Sesuai
Standar Teknis

789 KK (88.55%)
Sarpras Pengelolaan Air
Limbah Tidak Sesuai
dengan Persyaratan Teknis

Belum semua rumah memiliki jamban keluarga yang dilengkapi dengan septictank, Sebagian membuang limbah ke sungai, drainase.
Minimnya ketersediaan lahan di area padat penduduk untuk titik pembangunan IPAL Komunal
Penegakan aturan sanitasi yg sehat/layak di lingkungan dirasakan belum ada.

MAPPING BASELINE | KONDISI PENGELOLAAN AIR LIMBAH


DATA PERMASALAHAN KAWASAN
KUMUH DESA WARNASARI

0 KK (0.00%)
Sarpras Persampahan Tidak
Sesuai dengan Persyaratan
Teknis

264 KK (26,63%)
Sistem Pengelolaan
Persampahan Tidak Sesuai
Standar Teknis

TPS3R belum optimal karena sarana da prasarana yang ada masih minim.
Cakupan layanan TPS3R yang belum merata

MAPPING BASELINE | KONDISI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN


DATA PERMASALAHAN KAWASAN
KUMUH DESA WARNASARI

0 Unit (0.00%)
Ketidaktersediaan Prasarana
Proteksi Kebakaran

889 Unit (100%)


Ketidaktersediaan Prasarana
Proteksi Kebakaran

Belum ada titik-titik hidran pada area permukiman


Belum tersedia APAR pada bangunan Gedung dan dilokasi strategis kawasan

MAPPING BASELINE | KONDISI PROTEKSI KEBAKARAN


2.3DATA KAWASAN KAJIAN GESI
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Desa, BKM dan pihak PKK di Desa Warnasari
diperoleh hasil terkait data Disabilitas, stunting, anak beresiko stunting, jumlah manula,
2.3.2. Kajian GESI jumlah Kepala Keluarga Perempuan dan data pendukung lainnya.
(Kesetaraan Gender dan Inklusi
Sosial)
Sebelum memfasilitasi sesi ini,
diharapkan membaca terlebih dahulu Data Jumlah Beberapa kendala terkait perlakuan terhadap
materi terkait dengan GESI penyandang Disabilitas selain berupa kondisi
Disabilitas 12
Memetakan atau tabulasi data Terpilah infrastruktur dalam lingkungan permukiman
Kelompok Rentan. Meliputi jumlah Stunting 10 yang tidak memadai bagi kelompok rentan dan
disabilitas, jumlah kelompok rentan (ibu penyandang disabilitas. Kondisi bangunan
hamil, orang tua, anak anak, MBR. Tandai di Beresiko Stunting 7 permukiman yang tidak layak huni, kondisi jalan
peta dan tuliskan di metaplan dan kemudian lingkungan dan kualitas jalan lingkungan yang
tempel di peta kerja. (Sumber data : data Jumlah Manula 30% dari Jumlah KK di 1 Desa tidak cukup untuk alat bantu disabilitas (kursi
sekunder, wawancara kelompok rentan/ roda, sepeda motor roda 3), juga masih ada
disabilitas atau pegiat, data sim, dan lainnya) KK Perempuan 278 KK
anggota keluarga penyandang Disabilitas yang
Mendiskusikan fakta dan kondisi lapangan. menganggap bahwa penyandang Disabilitas
* Haasil Identifikasi 2022
Pointer yang didiskusikan tidak perlu kemana-mana cukup berdiam diri
saja di rumah tanpa melakukan aktifitas
apapun.
Kajian GESI
(Kesetaraan Gender & Inklusi Sosial)

DATA PENDUDUK RENTAN


ANGGOTA
JUMLAH KEPALA
RT-RW KELUARGA JUMLAH
KELUARGA
LK PR
RT007-RW002 150 295 264 559
RT008-RW002 106 202 181 383
RT009-RW002 99 199 175 374
RT010-RW002 97 188 174 362
RT011-RW003 41 86 73 159
RT012-RW003 32 53 84 137
RT013-RW003 71 121 203 324
RT016-RW004 86 144 252 396
RT017-RW004 111 184 322 506
RT018-RW004 98 174 281 455
JUMLAH 1646 2009 3655
891
PROSEN 45% 55% 100%
*Data Baseline 2022
Kajian GESI
(Kesetaraan Gender & Inklusi Sosial)

DATA KEPALA KELUARGA MBR & NON MBR


RT-RW

PROSEN
RT007-RW002
RT008-RW002
RT009-RW002
RT010-RW002
RT011-RW003

RT013-RW003

RT017-RW004
RT018-RW004
RT012-RW003

RT016-RW004

TOTAL
URAIAN

Jumlah Kepala
Rumah Tangga 143 100 95 93 40 21 54 68 87 74 775 87%
MBR
Jumlah Kepala
Rumah Tangga 7 4 4 4 1 11 17 18 24 24 114 13%
Non MBR
Jumlah 150 104 99 97 41 32 71 86 111 98 889 100%
*Data Baseline 2022
2.3DATA KAWASAN DATA FAKTA ANALISA PENANGANAN
Berdasarkan hasil wawancara : Penyandang Disabilitas di  Kegiatan  Pembangunan
2.3.2. Kajian GESI Disabilitas 12 Kawasan warnasari 12 orang Pembangunan infrastruktur yang
Stunting 10 berada di wilayah kawasan infrastruktur menunjang kebutuhan
Lakukan Analisa atau rekomendasi kumuh. permukiman masih aktifikas penyandang
Beresiko Stunting 7 belum disabilitas.
hubungan data terpilah dengan fakta Dari 36 orang anak stunting di
Jumlah Manula 30% manula 1 Desa Desa Warnasari 10 orang memperhatikan  Melibatkan kelompok rentan
lapangan. a) Faktor kesenjangan dalam KK Perempuan 278 KK diantaranya berada di wilayah kebutuhan aktifitas pada proses perencenaan
penerapan GESI; b) Analisa perbandingkan Kawasan Kumuh. penyandang dan pembangunan di
Kepala Keluarga yang bekerja di disabilitas. lingkungan
persentase kelompok rentan perempuan; c) lingkungan kawasan kumuh 40% pekerja di wilayah kumuh
adalah pekerja dan buruh.  Kolaborasi semua pihak
Analisa partisipasi perempuan atau adalah sekitar 40% dari total untuk memberi peluang-
yang bekerja di satu Desa peluang kesempatan
kelompok rentan dalam perencanaan; d) Warnasari. kepada kempok rentan.
Proporsi MBR terhadap jumlah penduduk; e)
aktifitas kelompok difabel mempengaruhi
kebutuhan infrastruktur skala kota atau
kawasan prioritas.

Sampaikan penguatan ke peserta bahwa


kelompok difabel dilibatkan dalam
perencanaan; dan bagaimana jika dikawasan
prioritas tidak ada kelompok difabel apakah
kajian GESI perlu dilakukan atau tidak?
MEMPERLIHATKAN POTENSI DAMPAK
NEGATIF YANG MUNGKIN TIMBUL
AKIBAT SUATU
Kajian POTENSI
Risiko BENCANA
Bencana KABUPATEN SUKABUMI MERUPAKAN
YANG MELANDA. POTENSI DAMPAK SALAH SATU KABUPATEN DI PROVINSI
NEGATIF YANG TIMBUL DIHITUNG JAWA BARAT YANG RENTAN AKAN
BERDASARKAN TINGKAT BENCANA ALAM. TOPOGRAFI
KERENTANAN DAN KAPASITAS KABUPATEN SUKABUMI PADA
KAWASAN TERSEBUT. POTENSI UMUMNYA MELIPUTI PERMUKAAN
DAMPAK NEGATIF INI DILIHAT DARI YANG BERGELOMBANG DI DAERAH
POTENSI JUMLAH JIWA YANG SELATAN DAN BERGUNUNG DI
TERPAPAR, KERUGIAN HARTA BENDA, DAERAH BAGIAN UTARA DAN
DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN. TENGAH. KABUPATEN SUKABUMI
DENGAN KATA LAIN, KAJIAN RISIKO BAGIAN SELATAN MERUPAKAN
BENCANA DILAKUKAN UNTUK WILAYAH PESISIR YANG BERHADAPAN
MENILAI BAHAYA, KERENTANAN DAN LANGSUNG DENGAN PERTEMUAN
KAPASITAS KABUPATEN SUKABUMI LEMPENG INDOAUSTRALIA DAN
DALAM MENGHADAPI POTENSI DILALUI OLEH SESAR AKTIF
BENCANA YANG ADA. SELAIN ITU, CIMANDIRI SEHINGGA BERPOTENSI
KAJIAN RISIKO BENCANA JUGA ADANYA BENCANA GEMPABUMI.
MERUPAKAN DASAR UNTUK
MENJAMIN KESELARASAN ARAH
DAN EFEKTIVITAS
PENYELENGGARAAN
PENANGGULANGAN BENCANA DI
KABUPATEN SUKABUMI.
Kajian Risiko Bencana
Kajian Risiko Bencana
Kajian Risiko Bencana
Kajian
HASILRisiko
KAJIANBencana
BAHAYA DAN RISIKO MENUNJUKKAN BAHWA
KABUPATEN SUKABUMI BERPOTENSI TERDAMPAK UNTUK
SETIAP BENCANA DENGAN LUAS DAMPAK DAN TINGKAT
BAHAYA YANG BERBEDA-BEDA. POTENSI BAHAYA DI
KABUPATEN SUKABUMI MEMILIKI KELAS TINGGI UNTUK
BENCANA BANJIR, BANJIR BANDANG, GELOMBANG EKSTRIM
DAN ABRASI, GEMPABUMI, KEKERINGAN, TANAH LONGSOR,
DAN TSUNAMI. PENENTUAN KELAS BAHAYA TINGGI
UNTUK KESELURUHAN BENCANA YANG ADA DI
KABUPATEN SUKABUMI DIAMBIL DARI KELAS MAKSIMAL
KESELURUHAN BAHAYA DARI KAJIAN BAHAYA DAN
Kebakaran Letusan RISIKO
Bahaya/ Tanah
TINGKAT
No
Kecamatan
KECAMATAN.
Banjir Banjir bandang Cuaca Ekstrim Gempa Bumi lahan dan Kekeringan Gunung
Longsor
Tsunami
hutan Api Gede

1 Sukabumi - - Sedang Tinggi Rendah Tinggi Rendah Sedang -


Sumber : Hasil Analisa KRB 2019-2023

Kebakaran Letusan
Risiko/ Tanah
No Banjir Banjir bandang Cuaca Ekstrim Gempa Bumi lahan dan Kekeringan Gunung Tsunami
Kecamatan Longsor
hutan Api Gede

1 Sukabumi - - Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang -


Sumber : Hasil Analisa KRB 2019-2023
Kajian Risiko Bencana
HASIL KAJIAN RISIKO BENCANA KELAS MAKSIMAL
KESELURAHAN UNTUK DESA WARNASARI.
BAHAYA
LUAS BAHAYA (HA)
JENIS
KECAMATAN DESA ID_DESA
BENCANA

TO TAL
KELAS
LUAS

RENDAH SEDANG TINGGI

Cuaca
Sukabumi Warnasari 3202180002 ‐ 262,13 ‐ 262,13 Sedang
Ekstrim
Sukabumi Warnasari 3202180002 Gempabumi ‐ ‐ 266,54 266,54 T inggi
Sukabumi Warnasari 3202180002 Kekeringan ‐ 64,91 201,63 266,54 T inggi
Letusan
Sukabumi Warnasari 3202180002 Gunungapi 2,20 ‐ ‐ 2,20 Rendah
Gede
T anah
Sukabumi Warnasari 3202180002 8,81 11,01 ‐ 19,83 Sedang
Longsor
Kajian Risiko Bencana

KERENTANAN
POTENSI PENDUDUK TERPAPAR (JIWA) POTENSI KERUGIAN (Juta Rupiah) POTENSI KERUSAKAN LINGKUNGAN (Ha)
JENIS
KECAMATAN DESA ID_DESA
BENCANA
KERUSAKAN TOTAL
TOTAL INDEKS KERUGIAN EKONOMI
TOTAL TOTAL LINGKUNGAN PER KERUSAKA
JUMLAH PENDUDUK TERPAPAR JUMLAH PENDUDU KERUGIAN FISIK PER PER KELAS BAHAYA TOTAL KELAS KELAS
KELOMPOK RENTAN KELAS KERUGIAN KERUGIAN KELAS BAHAYA N
PER KELAS BAHAYA PENDUDUK K KELAS BAHAYA KERUGIAN KERUGIAN KERENTANAN
FISIK EKONOMI LINGKUNG
TERPAPAR TERPAPAR
AN
KELOMPO PENDUDU PENDUDU KELAS KELAS KELAS
RENDAH SEDANG TINGGI K UMUR K MISKIN K SEDANG TINGGI SEDANG TINGGI SEDANG TINGGI
Cuaca
Sukabumi Warnasari 3202180002 ‐ 8.135 ‐ 8.135 Tinggi 1.148 1.153 10 Sedang 9.463 ‐ 9.463 Tinggi 598 ‐ 598 Tinggi 10.06 Tinggi ‐ ‐ ‐ ‐ Tinggi
Ekstrim
Sukabumi Warnasari 3202180002 Gempabumi ‐ ‐ 8.135 8.135 Tinggi 1.148 1.153 10 Sedang ‐ 19.63 19.63 Tinggi ‐ 1.195 1.195 Tinggi 20.825 Tinggi ‐ ‐ ‐ ‐ Tinggi
Sukabumi Warnasari 3202180002 Kekeringan ‐ 8.135 ‐ 8.135 Tinggi 1.148 1.153 10 Sedang ‐ ‐ ‐ ‐ 639 ‐ 639 Tinggi 639 Sedang ‐ ‐ ‐ ‐ Sedang
Letusan
Sukabumi Warnasari 3202180002 Gunungapi ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Rendah
Gede
Tanah
Sukabumi Warnasari 3202180002 ‐ 203 ‐ 203 Tinggi 29 29 0 Sedang 103 ‐ 103 Rendah 31 ‐ 31 Sedang 133 Rendah ‐ ‐ ‐ ‐ Rendah
Longsor
Kajian Risiko Bencana

KAPASITAS RISIKO TINGKAT


LUAS RISIKO (HA)
JENIS
KECAMATAN DESA ID_DESA
BENCANA

KELAS KELAS
TO TAL TINGKAT TINGKAT TINGKAT TINGKAT
KETAHANAN KESIAPSIAG KELAS KELAS
LUAS ANCAMAN KERUGIAN KAPASITAS RISIKO
DAERAH A-AN

RENDAH SEDANG TINGGI

Cuaca
Sukabumi Warnasari 3202180002 Sedang Rendah Sedang ‐ 81,50 180,63 262,13 Sedang T inggi T inggi Rendah T inggi
Ekstrim
Sukabumi Warnasari 3202180002 Gempabumi Sedang Rendah Rendah ‐ 62,71 203,82 266,54 Sedang T inggi T inggi Rendah T inggi
Sukabumi Warnasari 3202180002 Kekeringan Sedang Rendah Rendah ‐ 266,54 ‐ 266,54 Sedang T inggi T inggi Rendah T inggi
Letusan
Sukabumi Warnasari 3202180002 Gunungapi Sedang Rendah Rendah 2,20 ‐ ‐ 2,20 Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah
Gede
T anah
Sukabumi Warnasari 3202180002 Sedang Sedang Sedang ‐ 19,83 ‐ 19,83 Sedang T inggi Sedang Rendah T inggi
Longsor
Kajian Status Lahan

PERENCANAAN PENGADAAN
TANAH PADA DESA
WARNASARI SEBELUMNYA
SUDAH DILAKUKAN
KONSOLIDASI LAHAN DI
TINGKAT DESA. KARENA
SEBAGIAN BESAR LAHAN
YANG DIGUNAKAN UNTUK
KEGIATAN INFRASTRUKTUR
DI KAWASAN WARNASARI
MENGGUNAKAN LAHAN
DESA DAN FASUM DI
WILAYAH TIAP RT KUMUH.
Kajian Status Lahan
Kajian Livelihood
Sebagian Besar
Jumlah Pelaku Masyarakat Warna
Usaha Pedagang sari mempunyai
Keliling Di desa usaha Warung
Warna sari : > 20

Jumlah Pelaku
Usaha Penjahit Di
Jajanan Pentol pada tahun Desa Warna sari : >
2018 menjadi angkringan 5
yang sangat populer di
kalangan anak Sekolah
sehingga sebagian
masyarakat Desa Warnasari Ada Sebagian
berjualan Pentol Masyarakat Desa
Warnasari
Membuka Usaha
Perikanan ( Lele )
Peta Sebaran Ekonomi
3
MENYUSUN KONSEP
KAWASAN
Tujuan : Memberikan gagasan penanganan
permukiman kumuh Kawasan sebagai acuan atau
focus utama sesuai dengan tema yang diangkat di
Kawasan prioritas, yang dihasilkan dari proses
Analisa untuk memberikan masukkan
perencanaan mendatang dan berkelanjutan.

3.1 Analisis SWOT


3.2 Perumusan Konsep Kawasan
3.3 Penyusunan Spasial Konsep Kawasan
3.4 Penyusunan Matrik Kebutuhan Penanganan
3.5 Rekomendasi Desain
SWOT A N A LY S I S

STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT


KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG PERMASALAHAN
• Partisipasi masyarakat tinggi • Jumlah MBR tinggi • Keterlibatan multisector • Area Pertanian dialih

• Lokasi Berada di dekat pusat • Kualitas dalam penanganan kumuh fungsikan menjadi area
infrastruktur
permukiman
Kota Sukabumi permukiman masih rendah • Peningkatan pendapatan
masyarakat dengan • Kerusakan alam dan
• Komitmen Pemda yang baik • Ruang terbuka public tidak ada
ekonomi sirkular bencana alam karena
dalam penanganan kumuh • Dataran wilayah Tinggi
berada di Dataran Tinggi
• Lokasi Berada di wilayah Sehingga Sering Terjadi • Ketersediaan lahan untuk
pembangunan ada • Adanya Developert yang
penunjang Wisata Salabintana Longsor
• Peran kurang peduli terhadap
• Lokasi berada dekat Pabrik • Limpasan Air Ketika Hujan Pemda Dalam
dampak lingkungan
Tinggi Sehingga Terjadi Banjir Penanganan Kumuh Sangat
Tinggi
PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH WARNASARI KORIDOR
PERUMUSAN KAWASAN WISATA & EKONOMI SUKABUMI-SALABINTANA

KONSEP KAWASAN Mengajak warga Kawasan Warnasari untuk menata lingkungan permukiman melalui pengelolaan kawasan
untuk menjadikan kawasan Warnasari sebagai pintu gerbang masuk Tempat wisata Salabintana

IMPROVEMENT/
PENINGKATAN PENGUATAN
KAPASITAS
• Peningkatan &
Perbaikan kualitas KOMUNITAS
PENGEMBANGAN
Hunian KESWADAYAAN
EKONOMI SIRKULAR
• Peningkatan &
• Peningkatan pendapatan
Perbaikan sarana • Peningkatan partisipasi
infrastruktur masyarakat melalui sumber
masyarakat dalam
• Upgrading kualitas daya Perdagangan dan jasa Perencanaan
RTH dengan • Peningkatan pendapatan lingkungan
bertemakan sport masyarakat melalui
tourism Salabintana
pengelolaan TPS3R sebagai
sarana edukasi, dan budidaya
Matriks Kebutuhan Penanganan
Matriks Kebutuhan Penanganan
Matriks Kebutuhan Penanganan
KONSEP PENANGANAN KAWASAN
WARNASARI
KONSEP PENANGANAN KAWASAN
WARNASARI
KONSEP PENANGANAN KAWASAN
WARNASARI
KONSEP PENANGANAN KAWASAN
WARNASARI
KONSEP PENANGANAN KAWASAN
WARNASARI
SITE PLAN RENCANA
PENANGANAN
SITE PLAN RTLH
SITE PLAN JALAN
SITE PLAN DRAINASE
SITE PLAN SAB
SITE PLAN SEPTICTANK KOMUNAL
BA DH PROSES FASILITASI PENYSUSNAN MASTER PLAN
DOKUMENTASI FASILITASI MASTERPLAN , Kamis 24 November
2023
DOKUMENTASI FASILITASI MASTERPLAN , Rabu 11 Januari
2023
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT
JL. PATTIMURA NO. 20, KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN, INDONESIA - 12110

Anda mungkin juga menyukai