Anda di halaman 1dari 22

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN MANAJEMEN KONSTRUKSI


PEMBANGUNAN PLAZA AIRLANGGA (UNAIR) TAHAP I
TAHUN ANGGARAN 2023

Uraian Pendahuluan1

1. Latar Belakang Universitas Airlangga yang berlokasi di Surabaya merupakan


perguruan tinggi negeri yang telah berdiri sejak tahun 1954,
menjadikannya salah satu perguruan tinggi negeri tertua dan terbesar di
Indonesia. Berdasarkan peringkat dari QS World University Ranking
2021, Universitas Airlangga menduduki peringkat keempat sebagai
perguruan terbaik di Indonesia. Saat ini Universitas Airlangga memiliki
14 fakultas dan beberapa fasilitas pendukung dalam keperluan
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan
Universitas Airlangga.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, terutama dibidang
pendidikan dan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat,
Universitas Airlangga telah memiliki program dalam pemberian layanan
sumber belajar untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat di lingkungan Universitas; pusat layanan unggulan
(center of excellence) sekaligus simpul komersial (commercial hub) bagi
para pelaku UMKM dari berbagai sektor usaha yang ada; dan menjadi
pusat link and match pelaku UMKM dengan pembeli lokal maupun
global.
Untuk mewujudkan tujuan di atas, maka diperlukan penyedia jasa
konsultansi yang kompeten dalam melakukan pekerjaan Manajemen
Konstruksi pembangunan gedung tersebut. Kerangka Acuan Kerja ini
disusun untuk menjadi pedoman bagi penyedia jasa konsultansi dalam
melaksanakan pekerjaan Manajemen Konstruksi Pembangunan Plaza
Airlangga (Unair) Tahap I.

2. Maksud dan Tujuan A. Maksud


i. Melakukan pekerjaan pengawasan terhadap pelaksanaan fisik
Pembangunan Plaza Airlangga (UNAIR) Tahap I, agar diperoleh
hasil yang sesuai dengan dokumen perencanaan; dan
ii. Mengontrol proses kerja kontraktor agar pekerjaan dapat
berjalan lancar dengan mengutamakan keunggulan mutu,

1
Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
ketepatan waktu dan kesesuaian biaya.
B. Tujuan
i. Tercapainya pembangunan sesuai dengan dokumen perencanaan
Pembangunan Plaza Airlangga (UNAIR) Tahap I dan sesuai
standar minimal gedung menurut perundang-undangan yang
berlaku; dan
ii. Terwujudnya pembangunan yang lancar dengan mengutamakan
keunggulan mutu, ketepatan waktu dan kesesuaian biaya
sehingga dapat menciptakan ruang yang nyaman, berkualitas,
representatif bagi para pengguna ruang, serta mampu mewadahi
kapasitas pengguna ruang.

3. Sasaran a. Terarahnya pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik ;


b. Terkendalinya proses pelaksanaan secara berkualitas, tepat
waktu, dalam batas biaya yang tersedia, serta diselenggarakan
secara tertib;
c. Terbentuknya ruang kegiatan yang dapat melaksanakan fungsi
yang direncanakan secara menyeluruh dalam keterpaduan yang
optimal; dan
d. Termanfaatkannya perlengkapan bangunan beserta
persyaratannya (Equipment and Requirements) secara efektif dan
efisien, sesuai dengan sistem yang paling memungkinkan tanpa
menimbulkan gangguan.

4. Lokasi Kegiatan Jalan Airlangga No. 4-6, Airlangga, Kec. Gubeng, Surabaya

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan:


Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA
SKPD) Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman Dan Cipta
Karya Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2023.
Nomor DPA : DPA/A.1/1.03.1.04.2.10.03.0000/001/2023
Tanggal DPA : 1 Januari 2023

6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen : pada Bidang Tata Bangunan dan Jasa
Pejabat Pembuat Konstruksi
Komitmen Proyek/Satuan Kerja : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Cipta Karya Provinsi
Jawa Timur
Data Penunjang

7. Data Dasar Dokumen perencanaan teknis Pembangunan Plaza Airlangga (UNAIR)


Tahap I yang dibuat oleh konsultan perencana

8. Standar Teknis (SNI) Standar Nasional Indonesia atau standar teknis yang berlaku di
Wilayah Republik Indonesia

9. Studi – studi Tidak ada


Terdahulu
10. Referensi Hukum 1. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
2. Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian;
3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
4. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
5. Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi
Peraturan Perpajakan;
6. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang
Perikatan);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2018
Tentang Pemberdayaan Industri, Bab V Peningkatan Penggunaan
Produk Dalam Negeri;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2021
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung;
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22 Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi melalui Penyedia;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2021 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pedoman
Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
15. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan;
16. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 16/SE/M/2022 tentang Susunan Tenaga
Ahli Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi Di
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat;
17. Surat Edaran Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2020 tentang
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia.
18. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
19. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 32 Tahun 2022 Tentang
Standar Biaya Umum Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2023;
20. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2022 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2022 Tentang
Standar Biaya Umum Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2023.

Ruang Lingkup

11. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan ini, adalah :


a. Lingkup Pelayanan (Scope Of Service).
Lingkup pelayanan pekerjaan pengawasan ini adalah melaksanakan
tugas Konsultan Pengawas dalam rangka membantu Pengguna Jasa
dalam melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan
konstruksi yang meliputi pengendalian waktu, biaya, pencapaian
sasaran fisik (kuantitas dan kualitas) dan tertib administrasi
pembangunan bangunan gedung negara.
b. Lingkup Pekerjaan (Scope Of Work).
Tugas Konsultan Pengawas, terbagi menjadi :
1. Tahap Persiapan, paling sedikit :

i. Konsultan MK membantu pengguna jasa dalam melakukan


review terhadap dokumen perencanaan dan terhadap
implementasi karya perencanaan selama tahap pelaksanaan
dalam rangka pengendalian mutu, biaya, waktu dan tertib
administrasi pembangunan BGN.

ii. Konsultan MK dapat melakukan penyesuaian/perubahan


perencanaan apabila karya perencanaan tidak dapat
diimplementasikan di lapangan dikarenakan kondisi lapangan
tidak sesuai lagi dengan perencanaan, baik dengan
pertimbangan konsultan perencana maupun tanpa
pertimbangan perencana, namun tetap mengacu pada kaidah
teknis yang berlaku dan mendapat persetujuan dari pengguna
jasa.

iii. memroses perizinan, memobilisasi personel dan kelengkapan


yang diperlukan dalam pelaksanaan pengawasan;

iv. memeriksa, mengevaluasi dan mempelajari dokumen


Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan Pengawasan dan
dokumen penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK);

v. menyusun Program Mutu Pengawasan; dan

vi. memberikan penjelasan dan rekomendasi terkait pelaksanaan


pekerjaan konstruksi dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan
Pekerjaan.

2. Tahap Pelaksanaan, paling sedikit:

i. melakukan pengawasan mobilisasi personel, peralatan,


material dan pemenuhan persyaratan perizinan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi;

ii. melakukan reviu terhadap gambar kerja dan spesifikasinya;

iii. Mengawasi pelaksanaan realisasi pemakaian bahan dan


peralatan yang menerapkan TKDN;

iv. memberikan rekomendasi kepada PPK terhadap perubahan


perubahan pelaksanaan pekerjaan;

v. melakukan pengawasan penggunaan tenaga kerja, material,


dan peralatan serta penerapan metode pelaksanaan pekerjaan
konstruksi;

vi. melakukan pengawasan ketepatan waktu, biaya, pemenuhan


persyaratan mutu dan volume serta penerapan keselamatan
konstruksi;

vii. Memastikan agar pelaksanaan pekerjaan konstruksi


diselenggarakan secara tertib administrasi sesuai ketentuan
yang berlaku mulai dari izin kerja, approval material dan
pelaksanaan uji material/ test commissioning;

viii. mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk


memberikan rekomendasi teknis tentang alternatif pemecahan
masalah yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;

ix. membantu PPK dalam mempersiapkan penyelenggaraan rapat


lapangan secara berkala dan merekomendasikan rapat
insidental;

x. membantu PPK dalam menyusunan berita acara persetujuan


kemajuan pekerjaan; dan

xi. membuat catatan harian, menyusun laporan mingguan dan


bulanan pelaksanaan pekerjaan pengawasan.

3. Tahap Serah Terima Pertama (Provisional Hand Over), paling


sedikit:

i. menyusun daftar cacat mutu dan mengawasi perbaikannya


sebelum serah terima pertama (provisional hand over);

ii. memeriksa dan melakukan evaluasi terhadap kelengkapan


dokumen dan gambar as built sesuai dengan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan sebelum serah terima pertama
(provisional hand over);

iii. melakukan pengawasan demobilisasi personel dan peralatan


sesuai jadwal penugasan dan jadwal mobilisasi;

iv. membantu penyusunan Berita Acara Pekerjaan 100% (seratus


persen) sebelum serah terima pertama (provisional hand
over);

v. Bersama-sama penyedia jasa perencanaan konstruksi


menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan
gedung;

vi. Khusus bangunan baru, konsultan pengawas dan kontraktor


bersama – sama membuat dan menandatangani surat
penjaminan atas kegagalan bangunan;

vii. Membuat surat rekomendasi laik fungsi bangunan dan


membantu pengelola kegiatan dalam menyusun dokumen
pendaftaran bangunan gedung;

i. membantu PPK dalam menyusunan Berita Acara Serah


Terima Pertama (Provisional Hand Over); dan

ii. menyusun laporan akhir kegiatan pekerjaan pengawasan.

4. Tahap Serah Terima Akhir (Final Hand Over) hanya dapat


dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas apabila dinyatakan pada
kontrak.

5. Tugas Konsultan Pengawas Konstruksi pada Tahap Serah


Terima Akhir (Final Hand Over) sebagaimana dimaksud pada
hurud d, paling sedikit:

i. Melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan


pemeliharaan; dan

ii. Memberikan rekomendasi kepada PPK terkait penerbitan


Berita Acara Serah Terima Akhir (Final Hand Over).

Wewenang Konsultan Pengawas Konstruksi, meliputi:

i. pemberian persetujuan izin kerja (request of work) atas


rencana pelaksanaan pekerjaan yang telah memenuhi
persyaratan; dan/atau

ii. pemberian rekomendasi kepada PPK untuk menghentikan


setiap pekerjaan di lapangan yang tidak sesuai dengan
dokumen kontrak dan dokumen SMKK.

12. Keluaran a. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi
hasil kemajuan fisik pekerjaan hasil pengawasan terhadap kontraktor
dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang menjadi
perhatian untuk ditindaklanjuti.
Adapun laporan mingguan dapat dilengkapi hal-hal sebagai berikut :
i. Buku harian, yang memuat semua kejadian, perihal/petunjuk
yang penting dari pengguna jasa, penyedia jasa pelaksana
konstruksi, dan pengawas.
ii. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
1) tenaga kerja,
2) bahan-bahan yang datang,
3) alat-alat,
4) pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan,
5) waktu pelaksanaan pekerjaan.
iii. Laporan Mingguan dibuat oleh Konsultan Pengawas.
b. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan
berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan hasil pengawasan terhadap
kontraktor dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang
menjadi perhatian untuk ditindaklanjuti.
Laporan bulanan dapat dilengkapi :
i. Resume laporan mingguan.
ii. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan
pekerjaan tambah kurang.
iii. Berita acara rapat dilapangan (site meeting).
iv. Dokumentasi gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop
drawings) yang diajukan oleh pelaksana konstruksi.
c. Laporan akhir pengawasan teknis terdiri dari berita acara hasil
perbaikan cacat mutu (bila ada) serta dokumentasi berupa foto hasil
perbaikan cacat mutu yang telah dilaksanakan kontraktor pada masa
pemeliharaan sampai dengan serah terima hasil pekerjaan kedua (ST-
2) pelaksanaan konstruksi, serta hal-hal penting yang menjadi
perhatian untuk menjadi bahan evaluasi dan perbaikan.
d. Laporan TKDN terdiri dari checklist rekapitulasi nilai TKDN bahan
dan peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan konstruksi fisik.
e. Laporan K3 terdiri dari rekapitulasi monitoring K3 periode harian,
mingguan, bulanan yang dilaksanakan oleh kontraktor dari
permulaan kegiatan pelaksanaan konstruksi hingga akhir pekerjaan
pelaksanaan konstruksi.
f. Laporan dokumentasi terdiri dari rangkuman foto-foto dan video
pelaksanaan konstruksi fisik untuk merekam kegiatan pelaksanaan
konstruksi fisik setiap minggunya mulai dari 0% sampai dengan
100% dan merupakan bagian dari kelengkapan laporan kemajuan
pekerjaan untuk pembayaran.
g. Soft copy data laporan pengawasan sebagai berikut :
i. Laporan mingguan dalam format MS Excell atau MS Word;
ii. Laporan bulanan dalam format MS Excell atau MS Word;
iii. Laporan akhir pengawasan teknis dalam format MS Excell atau
MS Word;
iv. Laporan TKDN dalam format MS Excell atau MS Word; dan
v. Laporan dokumentasi foto (berserta deskripsinya) dalam format
JPEG atau MS Word.
Soft copy diserahkan dalam bentuk flashdisk sebanyak 1 (Satu)
Flash Disk dengan kapasitas 8 Gigabyte.
h. Matriks pelaporan dalam rangka penjaminan dan pengendalian
pekerjaan konstruksi disusun seperti tabel di bawah ini :

13. Peralatan Material, a. Laporan dan data terkait dengan administrasi teknis.
Personil dan Fasilitas b. Tim Pengelola Teknis Kegiatan dari Bidang Tata Bangunan dan Jasa
dari Pejabat Pembuat Konstruksi sebagai staf pendamping pekerjaan ini.
Komitmen

14. Peralatan dan Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
Material dari peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
Penyedia Jasa pengawasan.
Konsultansi Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat
Komitmen.
PPK telah memperhitungkan fasilitas untuk operasional penyedia jasa
selama masa pelaksanaan, meliputi :
1. Biaya Kantor
a. Biaya Pemeliharaan Kantor :
- Biaya Listrik
- Air
- Telepon
b. Biaya Jasa Peralatan :
- Biaya Sewa Komputer 1 (satu) unit
- Biaya Sewa Printer A4 1 (satu) unit
- Biaya Sewa Printer A3 1 (satu) unit
c. Belanja Alat Tulis Kantor / ATK
2. Biaya Perjalanan Dinas
a. Biaya Transportasi lokal
- Sewa Mobil 1 (satu) unit (minibus 1500 cc)
- Sewa Sepeda motor 1 (satu) unit (125 cc)
3. Biaya Rapat Koordinasi
b. Rapat Koordinasi Konsultansi dan Presentasi (mamin rapat (nasi
kotak dan kue kotak) untuk 20 orang 25 (delapan belas) kali)
Biaya fasilitasi untuk operasional sudah termasuk di dalam daftar
keluaran dan harga.

15. Lingkup Kewenangan Diatur dalam Persyaratan Kontrak.


penyedia Jasa

16. Jangka Waktu A. Mengikuti pekerjaan konstruksi fisik sampai dengan serah terima
Penyelesaian pertama (ST-I) hasil pekerjaan oleh pelaksana konstruksi atau
Kegiatan selama 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender;
B. Secara berkala pada masa pemeliharaan sampai dengan serah
terima akhir hasil pekerjaan oleh pelaksana konstruksi.

17. Personil A. Kebutuhan personil minimal yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini
adalah sebagai berikut :
Kualifikasi
Minimal
Peng Kualifikasi
(Baru)
alam Minimal
Juml SK Dirjen
an (Lama)
ah Pendidikan Bina Pengalaman Kesesuaian
No Jabatan Mini Peraturan
(Ora Minimal Konstruksi Sejenis Posisi
mal LPJKN
ng) Nomor :
(Tah Nomor : 5
12.1/KPTS/
un) Tahun 2017
Dk
/2022
Team Leader
1 Team Leader 1 S1 Arsitektur 8 Ahli Madya – Arsitek Sesuai : Jasa Sesuai :
Ahli Arsitek Madya Konsultansi Sesuai
Jenjang 8 Pengawasan dengan
Supervision Engineer (SE) Bangunan KAK/Tenag
1 Ahli Struktur 1 S1 T. Sipil 5 Ahli Madya – Ahli Madya Gedung/Man a Ahli
Bangunan Ahli Teknik Teknik ajemen
Gedung Bangunan Bangunan Konstruksi
Gedung Gedung Bangunan
Jenjang 8 Gedung tidak Sesuai
2 Ahli 1 S1 Arsitektur 5 Ahli Madya – Arsitek : tidak sesuai
Arsitektur Ahli Arsitek Madya -Menunjang: dengan
Bangunan Jenjang 8 Penyusunan KAK/Sub
Gedung Perencanaan Profesional/
3 Ahli 1 S1 T. Mesin/ 5 Ahli Madya – Ahli Madya Bangunan Staf
Mekanikal T. Elektro Ahli Teknik Bidang Gedung/DE
Elektrikal dan Tenaga Listrik Keahlian D
Plambing Teknik
Mekanikal -Terkait :
Jenjang 8 Penyusunan
jasa
Atau konsultansi
konstruksi
Level 5 lainnya
Teknisi
Madya
Teknisi
Madya
Konsultansi
Pengawasan
Pemanfaatan
Tegangan
Menengah
HSE Engineer
1 Tenaga Ahli 1 S1 T.Sipil/ 3 Ahli Muda – Ahli Muda
K3 Konstruksi Arsitektur Ahli K3 K3
Konstruksi Konstruksi
Jenjang 7
Quality Engineer
1 Inspektor 1 S1 Arsitektur 5
Arsitektur
2 Inspektor Sipil 1 S1 T. Sipil 5

3 Inspektor 1 S1 T. Mesin 5
Mekanikal
4 Inspektor 1 S1 T. Elektro 5
Elektrikal
Tenaga Pendukung
1 Administrator 1 S1 Ekonomi 3
2 Operator 1 SMA/SMK 4
Komputer

B. Tugas Tenaga Ahli Konsultan Pengawas :


1. DEFINISI
a. Team Leader merupakan pihak atau orang yang memimpin,
mengarahkan, dan mengoordinasikan seluruh Tenaga Ahli
Konsultan Pengawas dan mengendalikan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.
b. Supervision Engineer (SE) merupakan pihak atau orang
yang melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan
yang berhubungan dengan aspek desain dan persyaratan
dalam spesifikasi teknis sebagai dasar pencapaian prestasi
pekerjaan. SE bertanggung jawab kepada Team Leader dan
berkedudukan di lokasi pekerjaan konstruksi.
c. Quality Engineer merupakan pihak atau orang yang
melakukan pemeriksaan dan pengujian mutu pekerjaan
sesuai dengan persyaratan dalam Dokumen Kontrak
Pekerjaan Konstruksi. Quality Engineer bertanggung jawab
kepada Team Leader dan berkedudukan di lokasi pekerjaan
konstruksi.
d. Health Safety Environment (HSE) Engineer merupakan
pihak atau orang yang memastikan pemenuhan persyaratan
aspek keselamatan konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, untuk mendukung terwujudnya tertib
penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Health Safety
Environment (HSE) Engineer bertanggung jawab kepada
Team Leader dan berkedudukan di lokasi pekerjaan
konstruksi.
2. TUGAS
a. Tugas Team Leader mencakup hal-hal sebagai berikut :
1) Mengoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan
konstruksi untuk setiap pelaksanaan pengukuran atau
rekayasa lapangan yang dilakukan Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dan menyampaikan laporan
kepada PPK sehingga dapat segera diambil keputusan
yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi, pekerjaan minor yang
mendahului pekerjaan utama dan rekayasaterperinci
lainnya;
2) Mengoordinasikan seluruh Tenaga Ahli Konsultan
Pengawas secara teratur dan memeriksa seluruh
pekerjaan di lapangan serta memberi penjelasan
tertulis kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam
pekerjaan tersebut, jika dalam kontrak pekerjaan
konstruksi hanya dinyatakan secara umum;
3) Memastikan bahwa Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi memahami Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi secara benar, melaksanakan pekerjaannya
sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan
menerapkan metode konstruksi yang tepat dengan
kondisi lapangan untuk setiap pelaksanaan pekerjaan;
4) Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja
dan analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya,
yang dibuat oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
sebelum pelaksanaan pekerjaan;
5) Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi pekerjaan dalam kontrak
serta membuat laporan kepada PPK terhadap hasil
inspeksi lapangan.
6) Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima
atau menolak hasil pekerjaan, material dan peralatan
konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi;
7) Mengoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan
yang dicapai Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
setiap hari pada lembar kemajuan pekerjaan (progress
schedule) yang telah disetujui;
8) Memonitor dan mengevaluasi kemajuan pekerjaan dan
segera melaporkan kepada PPK jika terdapat
kemajuan pekerjaan yang tidak sesuai dengan
Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi dan dapat
berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian pekerjaan
yang direncanakan. Dalam kondisi tersebut, maka
Team Leader membuat rekomendasi kepada PPK
secara tertulis untuk mengatasi keterlambatan;
9) Memeriksa semua kuantitas dan volume hasil
pengukuran setiap pekerjaan yang telah selesai yang
disampaikan oleh Quantity Engineer;
10) Menjamin bahwa sebelum Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi diizinkan untuk melaksanakan pekerjaan
berikutnya, maka pekerjaanpekerjaan sebelumnya
yang akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus
sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi persyaratan
dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
11) Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu,
volume dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan
memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran
bulanan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
12) Mengoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa
yang benar kepada PPK di setiap lokasi pekerjaan
untuk bahan pertimbangan dalam pengampilan
keputusan/persetujuan;
13) Memberi rekomendasi kepada PPK terhadap
pencapaian mutu dan hasil pekerjaan yang sesuai
dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi atas
usulan pembayaran yang diajukan Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi;
14) Mengoordinasikan penyusunan laporan mengenai
kemajuan fisik dan keuangan pekerjaan konstruksi
yang menjadi kewenangannya dan menyerahkannya
kepada PPK;
15) Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan
mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat
diselesaikan sebelum serah terima pertama
(provisional hand over); dan
16) Menyimpan arsip gambar desain dan menyusun
korespondensi kegiatan, laporan harian, laporan
mingguan, laporan kemajuan pekerjaan dan
pengukuran pembayaran.

b. Tugas Supervision Engineer (SE) mencakup hal-hal


sebagai berikut:
1) Tenaga Ahli Struktur Bangunan Gedung
i. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengendalian dan
pengawasan pekerjaan sipil/struktur yang dilakukan
oleh inspektor dan quality engineer sipil/struktur.
ii. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan
pekerjaan sipil/struktur agar sesuai dengan
dokumen perencanaan.
iii. Memberikan saran dan masukan dalam hal
pengendalian perubahan lingkup pekerjaan
sipil/struktur.
iv. Melakukan koordinasi antar bidang disiplin secara
internal.
v. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Team
Leader.
vi. Memeriksa kesesuaian penggunaan material/bahan
produksi dalam negeri dan barang impor sesuai
dengan formulir Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) dan daftar barang yang diimpor
sebagaimana tercantum dalam kontrak pekerjaan
konstruksi;
2) Tenaga Ahli Arsitektur Bangunan Gedung
i. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengendalian dan
pengawasan pekerjaan Arsitektur yang dilakukan
oleh inspektor dan quality engineer.
ii. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan
pekerjaan Arsitektur agar sesuai dengan dokumen
perencanaan.
iii. Memberikan saran dan masukan dalam hal
pengendalian perubahan lingkup pekerjaan
Arsitektur.
iv. Melakukan koordinasi antar bidang disiplin secara
internal.
v. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Team
Leader.
vi. Memeriksa kesesuaian penggunaan material/bahan
produksi dalam negeri dan barang impor sesuai
dengan formulir Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) dan daftar barang yang diimpor
sebagaimana tercantum dalam kontrak pekerjaan
konstruksi;

3) Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal dan Plambing


i. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengendalian dan
pengawasan pekerjaan mekanikal elektrikal yang
dilakukan oleh inspektor dan quality engineer.
ii. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan
pekerjaan mekanikal elektrikal agar sesuai dengan
dokumen perencanaan.
iii. Memberikan saran dan masukan dalam hal
pengendalian perubahan lingkup pekerjaan
mekanikal elektrikal.
iv. Melakukan koordinasi antar bidang disiplin secara
internal.
v. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Team
Leader.
vi. Memeriksa kesesuaian penggunaan material/bahan
produksi dalam negeri dan barang impor sesuai
dengan formulir Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) dan daftar barang yang diimpor
sebagaimana tercantum dalam kontrak pekerjaan
konstruksi;

c. Tugas Quality Engineer terdiri atas :


1) Inspektor Arsitektur
i. Menerima/menolak ijin pelaksanaan pekerjaan
arsitektur sesuai dengan kesiapan lahan kerja;
ii. Melakukan pengawasan harian terhadap
pelaksanaan pekerjaan arsitektur agar sesuai jadwal
pelaksanaan;
iii. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengujian material yang menjadi bagian dari
pekerjaan arsitektur;
iv. Melakukan checklist bersama dengan pihak
pelaksana dalam rangka menghitung progress
lapangan harian;
v. Membantu Supervision Engineer (SE) dalam
mengolah data progress lapangan harian secara
kualitatif dan kuantitatif untuk disusun dalam
bentuk laporan mingguan dan bulanan;
vi. Memastikan semua pelaksanaan pekerjaan
arsitektur dilaksanakan sesuai dengan shop drawing
yang telah disetujui oleh Team Leader;
vii. Membantu dalam melakukan pemeriksaan material
yang datang, baik volume maupun mutu terhadap
kesesuaian dengan dokumen perencanaan atau
pengajuan dari pihak pelaksana yang telah disetujui
oleh Team Leader;
viii. Melakukan koordinasi antar bidang disiplin secara
internal;
ix. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada
Supervision Engineer (SE).

2) Inspektor Sipil
i. Menerima/menolak ijin pelaksanaan pekerjaan
sipil/struktur sesuai dengan kesiapan lahan kerja;
ii. Melakukan pengawasan harian terhadap
pelaksanaan pekerjaan sipil/struktur agar sesuai
jadwal pelaksanaan;
iii. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengujian material yang menjadi bagian dari
pekerjaan sipil/struktur;
iv. Melakukan checklist bersama dengan pihak
pelaksana dalam rangka menghitung progress
lapangan harian;
v. Membantu Tenaga Ahli Sipil dalam
mengolah data progress lapangan harian secara
kualitatif dan kuantitatif untuk disusun dalam
bentuk laporan mingguan dan bulanan.;
vi. Memastikan semua pelaksanaan pekerjaan
sipil/struktur dilaksanakan sesuai dengan shop
drawing yang telah disetujui oleh Team Leader;
vii. Membantu dalam melakukan pemeriksaan material
yang datang, baik volume maupun mutu terhadap
kesesuaian dengan dokumen perencanaan atau
pengajuan dari pihak pelaksana yang telah disetujui
oleh Team Leader;
viii. Melakukan koordinasi antar bidang disiplin secara
internal;
ix. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada
Supervision Engineer (SE) dan Team Leader

3) Inspektor Mekanikal
i. Menerima/menolak ijin pelaksanaan
pekerjaan mekanikal sesuai dengan kesiapan lahan
kerja;
ii. Melakukan pengawasan harian terhadap
pelaksanaan mekanikal agar sesuai jadwal
pelaksanaan;
iii. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengujian material yang menjadi bagian dari
pekerjaan mekanikal;
iv. Melakukan checklist bersama dengan pihak
pelaksana dalam rangka menghitung progress
lapangan harian;
v. Membantu Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal dan
Plambing dalam mengolah data progress lapangan
harian secara kualitatif dan kuantitatif untuk
disusun dalam bentuk laporan mingguan dan
bulanan.;
vi. Memastikan semua pelaksanaan
pekerjaan mekanikal dilaksanakan sesuai dengan
shop drawing yang telah disetujui oleh Ketua Tim;
vii. Membantu dalam melakukan pemeriksaan material
yang datang, baik volume maupun mutu terhadap
kesesuaian dengan dokumen perencanaan atau
pengajuan dari pihak pelaksana yang telah disetujui
oleh Team Leader;
viii. Melakukan koordinasi antar bidang disiplin secara
internal;
ix. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Team
Leader.

4) Inspektor Elektrikal
i. Menerima/menolak ijin pelaksanaan
pekerjaan elektrikal sesuai dengan kesiapan lahan
kerja;
ii. Melakukan pengawasan harian terhadap
pelaksanaan elektrikal agar sesuai jadwal
pelaksanaan;
iii. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengujian material yang menjadi bagian dari
pekerjaan elektrikal;
iv. Melakukan checklist bersama dengan pihak
pelaksana dalam rangka menghitung progress
lapangan harian;
v. Membantu Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal dan
Plambing dalam mengolah data progress lapangan
harian secara kualitatif dan kuantitatif untuk
disusun dalam bentuk laporan mingguan dan
bulanan.;
vi. Memastikan semua pelaksanaan
pekerjaan elektrikal dilaksanakan sesuai dengan
shop drawing yang telah disetujui oleh Ketua Tim;
vii. Membantu dalam melakukan pemeriksaan material
yang datang, baik volume maupun mutu terhadap
kesesuaian dengan dokumen perencanaan atau
pengajuan dari pihak pelaksana yang telah disetujui
oleh Team Leader;
viii. Melakukan koordinasi antar bidang disiplin secara
internal;
ix. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada
Supervision Engineer (SE) dan Team Leader.

d. Tugas Health Safety Environment (HSE) Engineer terdiri


atas:
1) Tenaga Ahli K3 Konstruksi
i. Melakukan pengawasan terhadap pemenuhan
persyaratan aspek keselamatan konstruksi dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, untuk
mendukung terwujudnya tertib penyelenggaraan
Jasa Konstruksi;
ii. Melakukan pengawasan terhadap penerapan
Dokumen SMKK;
iii. Memeriksa dan membuat rekomendasi terhadap
penyusunan dan pemutakhiran dokumen penerapan
Keselamatan Konstruksi;
iv. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dalam mengidentifikasi dan
memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadi di
lingkungan kerja, termasuk membuat tingkatan
dampak dari bahaya (impact) dan kemungkinan
terjadinya bahaya tersebut (probability);
v. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dalam menyusun rencana
program keselamatan dan kesehatan kerja yang
meliputi upaya preventif dan upaya korektif, untuk
mengurangi terjadinya bahaya/kecelakaan dan
menanggulangi kecelakaan yang terjadi di
lingkungan kerja;
vi. Memonitoring implementasi pengelolaan dan
pemantauan lingkungan dengan berkoordinasi
bersama HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi dalam memastikan dampak lingkungan
akibat pembangunan proyek dapat diminimalisir;
vii. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi atau pejabat lain dalam
penyiapan pengendalian dan keselamatan lalu lintas
yang terlibat di area proyek atau proyek lain yang
berkaitan;
viii. Membuat dan memelihara dokumen terkait
kesehatan dan keselamatan kerja, termasuk
merancang prosedur baku dan memelihara borang
atau catatan terkait kesehatan dan keselamatan
kerja; dan
ix. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin
terjadi, serta menganalisis akar masalah termasuk
tindakan preventif dan korektif yang diambil.

e. Tenaga Pendukung Administrator


1) Membuat dokumen teknis dan administrasi pekerjaan
pengawasan konstruksi.

f. Operator Komputer
1) Melakukan pemeriksaan dan monitoring gambar kerja
yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan oleh
kontraktor.

18. Persyaratan dan Penyedia Jasa Konsultansi adalah perusahaan yang memiliki :
Klasifikasi A. Izin Usaha Bidang Jasa Konstruksi (IUBJK)
Perusahaan B. Sertifikat Badan Usaha (SBU) kualifikasi menengah dengan
klasifikasi bidang usaha sebagai berikut :
1. Subklasifikasi RE 201 Jasa Pengawasan
Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung, atau;
2. Subklasifikasi RK 001 Jasa Rekayasa Konstruksi
Bangunan Gedung Hunian dan Non Hunian,
atau;
3. Subklasifikasi AR 001 Jasa Arsitektural
Bangunan Gedung Hunian dan Non Hunian.

19. Jadwal Tahapan Sesuai dengan Jadwal Seleksi dalam LPSE.


pelaksanaan Kegiatan

Laporan

20. Laporan Mingguan Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi
hasil kemajuan fisik pekerjaan hasil pengawasan terhadap kontraktor
dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang menjadi perhatian
untuk ditindaklanjuti.
Adapun laporan mingguan dapat dilengkapi hal-hal sebagai berikut :
A. Buku harian, yang memuat semua kejadian, perihal/petunjuk yang
penting dari pengguna jasa, penyedia jasa pelaksana konstruksi, dan
pengawas.
B. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
1. tenaga kerja;
2. bahan-bahan yang datang;
3. alat-alat;
4. pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan;dan
5. waktu pelaksanaan pekerjaan.

21. Laporan Bulanan Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi
hasil kemajuan pekerjaan pengawasan terhadap pelaksanaan konstruksi
fisik dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang menjadi
perhatian untuk ditindaklanjuti.
Laporan bulanan terdiri dari:
A. Resume laporan mingguan;
B. Berita acara rapat dilapangan (site meeting);
C. Berita acara pemeriksaan pekerjaan tambah kurang dalam periode
bulanan (bila ada);dan
D. Pemeriksaan hasil uji mutu dan persetujuan material
E. Dokumentasi foto pelaksanaan dan gambar-gambar untuk
pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh pelaksana
konstruksi.

22. Laporan K3 Laporan K3 terdiri dari rangkuman laporan pengawasan K3


pelaksanaan konstruksi fisik dalam periode satu bulan, serta hal-hal
penting yang menjadi perhatian untuk ditindaklanjuti.
Laporan K3 terdiri dari:
A. Resume laporan K3 harian;
B. Resume laporan K3 mingguan;
C. Resume laporan K3 bulanan;dan
D. Dokumentasi foto K3 pada saat pelaksanaan konstruksi fisik.

23. Laporan TKDN Laporan TKDN terdiri dari rangkuman kesesuaian penggunaan
material/bahan produksi dalam negeri dan barang impor sesuai dengan
formulir Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan daftar barang
yang diimpor sebagaimana tercantum dalam kontrak pekerjaan
konstruksi;
Laporan Perhitungan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)
terhadap Konsultan Pengawas/Manajemen Konstruksi.

24. Laporan Akhir Laporan akhir pengawasan teknis terdiri dari berita acara hasil
Pengawasan Teknis perbaikan cacat mutu (bila ada) serta dokumentasi berupa foto hasil
perbaikan cacat mutu yang telah dilaksanakan kontraktor pada masa
pemeliharaan sampai dengan serah terima hasil pekerjaan kedua (ST-2)
pelaksanaan konstruksi, serta hal-hal penting yang menjadi perhatian
untuk menjadi bahan evaluasi dan perbaikan.

25. Laporan Laporan dokumentasi terdiri dari rangkuman foto-foto dan video
Dokumentasi pelaksanaan konstruksi fisik untuk merekam kegiatan pelaksanaan
konstruksi fisik setiap minggunya mulai dari 0% sampai dengan 100%
dan merupakan bagian dari kelengkapan laporan kemajuan pekerjaan
untuk pembayaran.

Hal – Hal Lain

26. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
Negeri di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain
dalam no. 4 pada KAK, dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri.

27. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut :


Pengumpulan Data data harus akurat dan terukur.
Lapangan

28. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan berkewajiban
untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada Pengguna Jasa yang terkait dengan pekerjaan ini.

Surabaya, 24 Maret 2023


Disusun oleh,
Pejabat Pembuat Komitmen
Bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Cipta Karya Provinsi Jawa Timur

RISQI CAHYANI, S.T., M.T.


Penata Tingkat I
NIP. 19770321 201001 2 007

Anda mungkin juga menyukai