Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA(KAK)

Uraian Pendahuluan1

1. Latar Belakang Dalam upaya pengendalian over capacity


Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan
Negara dan pemenuhan hak asasi manusia bagi
narapidana/tahanan perempuan, Kementerian
Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan pada Tahun 2019 memiliki
program prioritas nasional yang sebagian telah
berjalan sesuai dengan target yang dicanangkan.
Salah satu wujudnya adalah pembangunan
Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB
Yogyakarta dimana pada tahun 2019 sedang
berlangsung untuk pembangunan 1 (satu) unit
gedung kantor teknis. Kelanjutan pembangunan
untuk penyelesaian seluruh unit-unit gedung pada
organisasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Yogyakarta akan dilaksanakan pada tahun 2020,
dimana hasil penyusunan Masterplan/Detail
Engineering Design (DED) telah diterima oleh
Pengguna Anggaran sebagai dasar penyusunan
anggaran di tahun 2020 tersebut.

Setiap bangunan maupun sarana prasarana


lainnya harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya
sehingga mampu secara optimal fungsi
ruang/bangunannya, supaya dapat sebagai
teladan bagi lingkungannya dan dapat memenuhi
kriteria teknis yang layak dari segi mutu, biaya dan
kriteria administrasi. Untuk itu, dalam
melaksanakan kelanjutan pembangunan
keseluruhan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Yogyakarta perlu dilakukan pengelolaan kegiatan
yang membutuhkan fungsi perencanaan
(planning), pengorganisasian (organanizing),
penempatan orang (staffing), mengarahkan
(directing) dan mengontrol (controlling) pekerjaan
konstruksi oleh Penyedia Jasa Konsultansi.
Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Gedung Bangunan Negara,
bangunan RUTAN/LAPAS dikategorikan sebagai
bangunan khusus, sehingga dalam
pengawasannya baik pada tahapan perencanaan
maupun pelaksanaan konstruksi memerlukan
Konsultan Manajemen Konstruksi.

2. Maksud dan Tujuan Maksud


Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan
petunjuk bagi Penyedia Jasa Konsultansi yang
memuat masukan, azaz, kriteria, keluaran dan
proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan
selanjutnya dan diinterpretasikan ke dalam
pelaksanaan tugas Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung Lembaga Pemasyarakatan
Perempuan Kelas IIB Yogyakarta Tahun Anggaran
2020.

1
Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan
Tujuan
a. Penyedia Jasa Konsultansi dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran yang memadai sesuai
KAK ini.
b. Sebagai acuan dan informasi bagi calon
konsultan untuk mengikuti seleksi dalam rangka
menyiapkan administrasi, teknis dan usulan
biaya.
c. Sebagai acuan dalam evaluasi usulan, klarifikasi
dan negosiasi dengan calon konsultan
terseleksi, dasar kontrak dan acuan evaluasi
hasil kerja konsultan.

3. Sasaran Sasaran yang akan dicapai adalah diperolehnya


hasil keluaran dalam kegiatan manajemen
konstruksi Pembangunan Gedung Lembaga
Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Yogyakarta
yang komprehensif dari tahap perencanaan teknis
hingga tahap pelaksanaan kontruksi, sesuai
dengan ketentuan teknis yang berlaku, meliputi
pembangunan:
- Pembangunan Gedung Kantor Utama 712 m2
- Pembangunan Blok Hunian Maksimum
Security 303 m2
- Pembangunan Blok Hunian Medium Security
1.206 m2
- Pembangunan Blok Hunian Minimum Security
1.206 m2
- Pembangunan Blok Strapsel/Sel Pengasingan
82,50 m2
- Pembangunan Balai Latihan Kerja 288 m2
- Pembangunan Dapur 132 m2
- Pembangunan Poliklinik 104 m2
- Pembangunan Gereja 79 m2
- Pembangunan Masjid 206 m2
- Pembangunan Aula Terbuka 51 m2
- Pembangunan Pos Jaga Utama 80,50 m2
- Pembangunan Menara Penjaga (4 Unit)
117,84 m2
- Pembangunan Rumah Genset 21 m2
- Pembangunan Rumah Type 36 (2 Unit) 72 m2
- Pembangunan Rumah Type 50 (4 Unit) 200 m2
- Pembangunan Rumah Type 70 (1 Unit) 70 m2
Termasuk pekerjaan Persiapan, Penyelenggaraan
SMK3 dan Pekerjaan Lain-lain

4. Lokasi Pekerjaan Jalan Mgr. Sugiyopranoto No. 35, Wonosari,


Rejosari, Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul,
Yogyakarta 55881.
Lokasi berada pada koordinat 7°58'18.4"
Lintang Selatan dan 110°36'28.8" Bujur Timur.

5. Sumber Pendanaan Pekerjaan ini dibiayai dari Sumber Pendanaan


APBN Kementerian Hukum dan HAM Tahun
Anggaran 2020 berdasarkan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja
Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB
Yogyakarta dengan Nomor: SPDIPA-
013.05.2.418340/2020 tanggal 12 Nopember 2019.

6. Nama Organisasi Nama Pejabat Pembuat Komitmen:


Pejabat Pembuat PPK Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas
Komitmen IIB Yogyakarta
Satuan Kerja :
Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B
Yogyakarta

Data Penunjang2

7. Data Dasar a. Berita Acara Serah Terima Lahan dari Rumah


Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari ke
Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas
IIB Yogyakarta
b. Produk Masterplan dan DED Tahun 2019

8. Standar Teknis a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang


Jasa Konstruksi;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018
tentang Pembangunan Gedung Negara;
d. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor M.HH.01.PB.02.09 Tahun
2019 tentang Pola Bangunan Lembaga
Penempatan Anak Sementara, Lembaga
Pembinaan Khusus Anak , Rumah Tahanan
Negara Perempuan dan Lembaga
Pemasyarakatan Perempuan;
e. Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1727-
1989 tentang Pedoman Perencanaan
Pembebanan untuk Rumah dan Gedung;
f. Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-
2002 tentang Tata Cara Perencanaan Baja
untuk Gedung;
g. Standar Nasional Indonesia (SNI) 02-1736-
2000 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur
untuk Mencegah Bahaya Kebakaran Rumah
dan Gedung;
h. Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-
2002 tentang Tata Cara Penghitungan Struktur
Beton untuk Bangunan.

9. Studi-Studi Terdahulu Hasil Penyusunan Masterplan/DED Pembangunan


Lembaga Pemasyarakatan Lembaga Perempuan
Kelas IIB Yogyakarta Tahun Anggaran 2019 dan
Hasil Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor
Teknis Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Yogyakarta Tahun Anggaran 2019

10. Referensi Hukum a. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018


tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018
tentang Pembangunan Gedung Negara;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
78/PMK.02/2019 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2020;
e. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2018 tentang
2
Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
Standar Harga Barang dan Jasa;
f. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 897/KPTS/M/2017
tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga
Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli
Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.

Ruang Lingkup

11. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan Konsultan Manajemen


Konstruksi meliputi pengendalian waktu, biaya,
pencapaian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas),
dan tertib administrasi dalam Pekerjaan Konstruksi
Pembangunan Lembaga Pemasyarakatan
Perempuan Kelas IIB Yogyakarta Tahun Anggaran
2020 mulai dari Tahap Perencanaan (Review
Perencanaan Masterplan/DED) hingga Penyerahan
Pekerjaan Konstruksi Yang Kedua (Final Hand
Over).
I. Tahap Review Perencanaan
a. Mengevaluasi program pelaksanaan
kegiatan perencanaan yang dibuat oleh
penyedia jasa perencanaan, yang meliputi
program penyediaan dan penggunaan
sumber daya, strategi dan pentahapan
penyusunan dokumen persiapan
pengadaan konstruksi dan dokumen
pemilihan jasa konstruksi;
b. Memberikan konsultasi hasil kegiatan
perencanaan, yang meliputi penelitian dan
pemeriksaan hasil perencanaan dari sudut
efisiensi sumber daya dan biaya;
c. Mengendalikan program perencanaan,
melalui kegiatan evaluasi program terhadap
hasil perencanaan, perubahan-perubahan
lingkungan, penyimpangan teknis dan
administrasi atas persoalan yang timbul
serta pengusulan koreksi program;
d. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak
yang terlibat pada tahap perencanaan;
e. Menyusun laporan bulanan kegiatan
konsultansi Manajemen Konstruksi,
merumuskan evaluasi status dan koreksi
teknis bila terjadi penyimpangan;
f. Meneliti kelengkapan dokumen
perencanan, persiapan pengadaan dan
pemilihan jasa konstruksi, menyusun
program pelaksanaan pemilihan dan ikut
memberikan penjelasan pekerjaan;
g. Menyusun laporan dan berita acara dalam
rangka kemajuan pekerjaan dan
pembayaran angsuran pekerjaan
perencanaan;
h. Mengadakan rapat-rapat koordinasi
perencanaan, menyusun laporan hasil rapat
koordinasi dan membuat laporan kemajuan
pekerjaan Manajemen Konstruksi.
II. Tahap Pemilhan Penyedia Jasa Konstruksi
a. Membantu Pengelola Kegiatan dalam
mempersiapkan dan menyusun program
pelaksanaan kegiatan pemilihan penyedia
jasa konstruksi;
b. Membantu Pokja Pemilihan dalam
penyebarluasan pengumuman tender, baik
melalui papan pengumuman, media cetak,
maupun media elektronik;
c. Membantu memberikan penjelasan
pekerjaan pada waktu rapat penjelasan
pekerjaan;
d. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen
dalam meneliti Harga Perkiraan Sendiri
(HPS)/Owner’s Estimate(OE) pekerjaan
konstruksi yang disusun Konsultan
Perencanaan;
e. Membantu menyiapkan draf surat perjanjian
pekerjaan konstruksi fisik;
f. Menyusun laporan kegiatan pemilihan
penyedia pekerjaan konstruksi.
III. Tahap Pelaksanaan Konstruksi
a. Mengevaluasi program kegiatan
pelaksanaan fisik konstruksi, yang meliputi
program-program pencapaian sasaran fisik,
penyediaan dan penggunaan sumber daya
berupa: tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan, bahan bangunan, informasi
dana, program Quality Assurance/Quality
Control dan program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Konstruksi (K3);
b. Mengendalikan program pelaksanaan
konstruksi fisik, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian
biaya, pengendalian waktu, pengendalian
sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil
konstruksi, pengendalian perubahan
pekerjaan, pengendalian tertib administrasi,
pengendalian kesehatan dan keselamatan
kerja;
c. Melakukan evaluasi program terhadap
penyimpangan teknis dan manajerial yang
timbul, usulan koreksi program dan
tindakan turun tangan serta melakukan
koreksi teknis bila terjadi penyimpangan;
d. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi
fisik;
e. Melakukan kegiatan pengawasan yang
terdiri dari:
- Memeriksa dan mempelajari dokumen
untuk pelaksanaan konstruksi yang
dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan;
- Mengawasai pemakaian bahan,
peralatan dan metode pelaksanaan
konstruksi, serta ketepatan waktu dan
biaya pekerjaan konstruksi;
- Mengawasi pekerjaan konstruksi dari
segi kualitas, kuantitas dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik;
- Melakukan pengujian-pengujian yang
diperlukan terhadap hasil pekerjaan
baik dengan melalui uji laboratorium
maupun dengan tes-tes tertentu yang
harus dilakukan di lapangan sesuai
arahan PPK;
- Mengumpulkan data dan informasi di
lapangan dan memecahkan persoalan
yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi;
- Menyelenggarakan kegiatan rapat
koordinasi secara berkala, dan rapat
teknis lapangan secara rutin/mingguan
membuat laporan mingguan dan
bulanan pekerjaan pengawasan,
dengan masukan hasil rapat-rapat
lapangan dan laporan-laporan yang
dibuat oleh penyedia jasa;
- Menyusun berita acara kemajuan
pekerjaan untuk pembayaran angsuran,
pemeliharaan pekerjaan, dan serah
terima pertama dan kedua pekerjaan
konstruksi;
- Meneliti dan menyetujui gambar-gambar
pelaksanaan (Shop Drawings) yang
dibuat dan diajukan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi;
- Meneliti gambar-gambar yang telah
sesuai pelaksanaan (As Built Drawings)
sebelum serah terima pertama;
- Menyusun daftar cacat/kerusakan
sebelum serah terima pertama dan
mengawasi perbaikannya pada masa
pemeliharaan;
- Membantu PPK menyusun HPS/OE
untuk pekerjaan tambah yang
diperlukan, bersama-sama dengan
Direksi Teknis;
- Menyusun back up perhitungan volume;
- Bersama-sama dengan konsultan
Perencanaan menyusun petunjuk
pemeliharaan dan penggunaan
bangunan gedung;
- Memberikan penilaian untuk mendapat
persetujuan dari PPK tentang sub
kontraktor yang akan dilibatkan oleh
penyedia jasa konstruksi;
- Mengusulkan perubahan-perubahan
serta penyesuaian di lapangan untuk
memecahkan persoalan-persoalan yang
terjadi selama pekerjaan konstruksi;
- Membantu pengelola kegiatan
menyusun Dokumen Pendaftaran;
- Membantu Pengelola Kegiatan dalam
penyiapan kelengkapan dokumen
Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari
Pemerintah Kabupaten setempat;
- Menyusun laporan akhir Manajemen
Konstruksi.
IV. Tahap Pengawasan Berkala
Melaksanakan pengawasan secara periodik
selama masa pemeliharaan, sampai dengan
Penyerahan II.

12. Keluaran3 Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan


Manajemen Konstruksi berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja ini, minimal meliputi:
I. Laporan Pendahuluan
Memuat uraian kegiatan kondisi terkini setalah

3
Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain. (untuk jasa konsultansi konstruksi perancangan termasuk
identifikasi bahaya sesuai dengan metode pelaksanaan serta metode operasi dan pemeliharaan bangunan).
Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
Manajemen Konstruksi (Kick Off Meeting)
II. Tahap Review Perencanaan
a. Revisi uraian program dan kegiatan
pengendalian waktu, mutu, biaya dan
administrasi kontrak tahap perencanaan
(apabila ada revisi);
b. Laporan pemeriksaan dokumen
perencanaan (masterplan dan DED) dan
produk akhir perencanaan baik Gambar
Kerja, RAB, Spesifikasi Teknis, Metode
Pelaksanaan dan Biaya K3;
c. Laporan antara hasil konsultasi Manajemen
Konstruksi pada kegiatan perencanaan,
dari aspek pengendalian waktu, mutu, biaya
dan administrasi kontrak;
III. Tahap Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi
a. Revisi uraian program dan kegiatan
pengendalian waktu, mutu, biaya dan
administrasi kontrak tahap pemilihan
penyedia jasa kontruksi (apabila ada revisi);
b. Bantuan penyusunan rancangan kontrak
konstruksi;
c. Bantuan pemberian penjelasan pada
pelaksanaan tender;
d. Bantuan evaluasi program K3 Konstruksi
yang diajukan peserta tender;
e. Laporan antara hasil konsultasi Manajemen
Konstruksi pada kegiatan pemilihan
penyedia jasa konstruksi dari aspek
pengendalian waktu, mutu, biaya dan
administrasi kontrak.
IV. Tahap Pelaksanaan Konstruksi
a. Revisi uraian program dan kegiatan
pengendalian waktu, mutu, biaya dan
administrasi kontrak tahap pelaksanaan
konstruksi (apabila ada revisi);
b. Buku harian, yang memuat semua kejadian,
perintah/petunjuk yang penting dari PPK,
Penyedia Jasa Konstruksi dan Konsultan
Manajemen Konstruksi;
c. Laporan Harian, berisi keterangan tentang:
- Tenaga kerja
- Bahan-bahan yang datang, diterima
atau ditolak
- Alat-alat
- Pekerjaan-pekerjaan yang sudah dan
sedang dilaksanakan oleh penyedia
jasa konstruksi
- Waktu pelaksanaan pekerjaan
- Cuaca
Pada saat laporan harian, pengawas
lapangan memanfaatkan teknologi
informasi seperti Video Call Whatsapp,
Zoom dan seterusnya untuk pemutakhiran
informasi apabila diperlukan.
d. Laporan Mingguan, Bulanan Manajemen
Konstruksi Tahap Pelaksanaan dari aspek
pengendalian waktu, mutu, biaya dan
administrasi kontrak termasuk setiap
lampirannya seperti risalah rapat lapangan,
laporan pengujian, visual lapangan,
kemajuan pekerjaan, surat menyurat dan
lain lain;
e. Gambar rincian pelaksanaan (Shop
Drawing) dan Time Schedule yang dibuat
penyedia jasa konstruksi;
f. Dokumen gambar-gambar sesuai
pelaksanaan dan kelengkapannya (Ast
Build Drawings) dalam bentuk cetakan dan
softcopy, dilengkapi dengan back up
volumenya;
g. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk
pembayaran angsuran;
h. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan
Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah Kurang;
i. Manual peralatan-peralatan yang dibuat
oleh Penyedia Jasa Konstruksi;
j. Laporan rapat di lapangan (site meeting);
V. Laporan Akhir Pekerjaan Manajemen
Konstruksi yang memuat uraian kegiatan dari
tahap perencanaan sampai dengan kontruksi
fisik termasuk laporan penyiapan dan
pengurusan Pendaftaran Bangunan dan
Sertifikat Laik Fungsi;
VI. Laporan Pengawasan Berkala yang memuat
uraian kondisi bangunan selama masa
pemeliharaan, catatan-catatan kerusakan dan
usulan perbaikannya serta pengawasan
terhadap pelaksanaan perbaikan yang
dilaksanakan oleh penyedia jasa konstruksi.

13. Peralatan, Material, Tidak ada peralatan, material, personil dan fasilitas
Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen.
dari Pejabat Pembuat
Komitmen

14. Peralatan dan Material Peralatan dan Material yang harus disediakan oleh
dari Penyedia Jasa Penyedia Jasa Konsultansi adalah:
Konsultansi - Studio Kerja 1 Unit
- Komputer/PC/Laptop 3 Unit
- Kamera Digital 2 Unit
- Printer Berwarna 2 Unit
- LCD Proyektor dan Screen 1 Unit
- Theodolith 2 Unit
- Concrete Test Hammer 2 Unit
- Alat Ukur (Meteran Digital) 2 Unit
- Jangka Sorong (Sketmat) 2 Unit
- Kendaraan Roda 2 dan Roda 4 sesuai
kebutuhan penyedia jasa konsultan

15. Lingkup Kewenangan a. Konsultan Manajemen Konstruksi


Penyedia Jasa bertanggungjawab secara profesional atas jasa
manajemen konstruksi yang dilakukan sesuai
ketentuan dan kode tata laku profesi yang
berlaku;
b. Secara umum tanggung jawab konsultan
Manajemen Konstruksi adalah agar kegiatan
memiliki kinerja minimal sebagai berikut:
1) Ketepatan waktu pembangunan pada
satuan kerja sesuai batas waktu berlakunya
anggaran/waktu yang telah ditetapkan;
2) Ketepatan biaya pembangunan susuai
batasan anggaran yang tersedia atau yang
telah ditetapkan;
3) Ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai
standar peraturan yang berlaku, sehingga
kegiatan mencapai hasil dan daya guna
seoptimal mungkin, memenuhi syarat teknis
yang dapat dipertanggungjawabkan dan
sesuai dengan dokumen
pekerjaan/pelaksanaan;
4) Ketertiban administrasi kontrak dan
pelaksanaan pembangunan;
c. Konsultan Manajemen Konstruksi
bertanggungjawab terhadap kebenaran
perhitungan akhir volume hasil pelaksanaan
pekerjaan;
d. Konsultan Manajemen Konstruksi ikut
bertanggungjawab terhadap kegagalan
konstruksi maupun kegagalan bangunan;
e. Penanggungjawab professional manajemen
konstruksi adalah tidak hanya konsultan
sebagai suatu perusahaan, tetapi juga para
tenaga ahli profesional manajemen konstruksi
yang terlibat;
f. Secara kontraktual Konsultan Manajemen
Konstruksi (MK) bertanggungjawab kepada
PPK. Dalam kegiatan operasionalnya,
Konsultan Manajemen Konstruksi
mendapatkan bantuan bimbingan teknis dan
administrasi dalam menentukan arah pekerjaan
pengendalian/pengawasan dari Pengelola
Kegiatan.

16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 320 (tiga


Pelaksanaan ratus dua puluh) hari kalender terhitung sejak
Pekerjaan penandatanganan SPMK.

17. Personil Untuk melaksanakan tujuan kegiatan, Konsultan


Manajemen Konstruksi harus menyediakan personil
yang memiliki kompetensi baik ditinjau dari lingkup
pekerjaan maupun kompleksitas pekerjaan. Tenaga
Ahli yang ditugaskan dipersyaratkan harus memiliki
Sertifikat Keahlian di bidang masing-masing (SKA
yang masih berlaku) dan wajib memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Personil yang diperlukan dalam melaksanakan


kegiatan ini meliputi Tenaga Ahli dan Tenaga
Pendukung.

Tenaga Ahli meliputi:

No Posisi Kualifikasi Jml


OB
1. Tim Leader/ Berpendidikan minimal 8 OB
1 Orang S2 Teknik :
Sipil/Arsitektur,
Berpengalaman minimal
5 tahun di bidang
Manajemen Konstruksi;
Memiliki Sertifikat
Keahlian : Ahli Madya
Manajemen Konstruksi
dan Ahli Madya
Manajemen Proyek.
(Kode 601 dan 602)
2. Ahli Berpendidikan minimal 2 OB
Arsitektur/ S1 Teknik : Arsitektur;
1 Orang Berpengalaman minimal
3 tahun;
Memiliki Sertifikat
Keahlian : Ahli Muda
Arsitektur (Kode 101)
3. Ahli Teknik Berpendidikan minimal 2 OB
Bangunan S1 Teknik : Sipil;
Gedung/ Berpengalaman minimal
1 Orang 3 tahun;
Memiliki Sertifikat
Keahlian : Ahli Muda
Teknik Bangunan
Gedung (Kode 201)
4. Ahli Teknik Berpendidikan minimal 1 OB
Plambing S1 Teknik : Mesin;
dan Pompa Berpengalaman minimal
Mekanik/ 3 tahun;
1 Orang Memiliki Sertifikat
Keahlian : Ahli Muda
Teknik Mekanikal (Kode
303)
5. Ahli Teknik Berpendidikan minimal 1 OB
Tenaga S1 Teknik : Elektro;
Listrik/ Berpengalaman minimal
1 Orang 3 tahun;
Memiliki Sertifikat
Keahlian : Ahli Muda
Teknik Tenaga Listrik
(Kode 401)
6. Ahli Teknik Berpendidikan minimal 1 OB
Lingkungan/ S1 Teknik :Lingkungan;
1 Orang Berpengalaman minimal
2 tahun;
Memiliki Sertifikat
Keahlian : Ahli Muda
Teknik Lingkungan (Kode
501)
7. Ahli K3 Berpendidikan minimal 1 OB
Konstruksi/ Sarjana Semua Jurusan;
1 Orang Berpengalaman minimal
1 tahun;
Memiliki Sertifikat
Keahlian : Ahli Muda K3
Konstruksi (BNSP/LPJK)

Tenaga Pendukung, meliputi:

1. Pengawas Berpendidikan minimal 40


Sipil/ D3/S1 Teknik : Sipil; OB
5 Orang Berpengalaman minimal
3 tahun;
Memiliki SKT
2. Pengawas Berpendidikan minimal 40
Arsitektur/ D3/S1 Teknik : Arsitektur; OB
5 Orang Berpengalaman minimal
3 tahun;
Memiliki SKT
3. Pengawas Berpendidikan minimal 2
Elektrikal/ D3/S1 Teknik : Elektro OB
2 Orang Berpengalaman minimal
3 tahun;
Memiliki SKT
4. Pengawas Berpendidikan minimal 1
Plambing D3/S1 Teknik Mesin OB
dan Pompa Berpengalaman minimal
Mekanik/ 3 tahun;
1 Orang Memiliki SKT
5. Pengawas Berpendidikan minimal 1
Teknik D3/S1 Teknik : OB
Lingkungan/ Lingkungan;
1 Orang Berpengalaman minimal
3 tahun;
Memiliki SKT
6. Operator Berpendidikan minimal 1
Autocad/ D3/S1; OB
Drafter Berpengalaman minimal
1 Orang 2 tahun;
Memiliki SKT
7. Administrasi Berpendidikan 33
dan SLTA/SMK; OB
Keuangan Berpengalaman 1 Tahun
3 Orang

18. Jadwal Tahapan a. Revieu Perencanaan (Masterplan/DED 2019)


Pelaksanaan = 15 hari kalender di Bulan Ke-1
Pekerjaan b. Pemilihan Penyedia Konsultan Perencanaan
= 45 hari kalender di Bulan Ke-1 sd 2
c. Revieu Produk Perencanaan
= 30 hari kalender di Bulan Ke-2
d. Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi
= 30 hari kalender di Bulan Ke-3
e. Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
= 245 hari kalender di Bulan Ke-4 sd 11
f. Pengawasan Berkala
= 180 hari kalender di Bulan Ke-12 sd 18
Tahap pengawasan brkala dimungkinkan
melampau tahun anggara.

Laporan

19. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan memuat: laporan awal


setelah Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
meliputi review hasil Masterplan/DED Tahun
Anggaran 2019, kondisi terkini lapangan,
ketentuan regulasi terbaru dan permasalahan yang
ada serta saran dan rekomendasinya.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya:


15 (lima belas) hari kerja sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.

20. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat : Laporan Kegiatan


Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi setiap bulan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya


7 (tujuh) hari kerja bulan berikutnya sejak SPMK
Pelaksanaan Konstruksi diterbitkan sebanyak: 5
(lima) buku laporan.

21. Laporan Antara Laporan Antara memuat hasil sementara


pelaksanaan kegiatan:
a. Penyusunan Dokumen Persiapan Pengadaan
Jasa Konstruksi (Spesifikasi Teknis, Metode
Pelaksanaan, Gambar Kerja, HPS, Rancangan
Kontrak)
b. Penyerahan Pekerjaan Konstruksi Yang
Pertama (Provisional Hand Over)

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 7


(tujuh) hari kerja setelah kegiatan dimaksud selesai
sebanyak 5 (lima) buku laporan.

Laporan bulanan dilengkapi dokumentasi foto dan


video durasi pendek perkembangan prestasi
pekerjaan dengan teknologi pengambilan gambar
visual menggunakan drone.

22. Lapoan Akhir Laporan akhir memuat : keseluruhan kegiatan


manajemen konstruksi dari tahap perencanaan
sampai dengan serah terima pertama pekerjaan
konstruksi. Laporan akhir sudah termasuk
Dokumen Pendaftaran Bangunan Gedung dan
Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya


7 (tujuh) hari kerja sejak penyerahan pertama
pekerjaan kostruksi diterbitkan sebanyak 5 (lima)
buku laporan dan media penyimpanan data
flashdisk dan google drive atau media
penyimpanan data lainnya.

Selanjutnya Konsultan Manajemen Konstruksi


berkewajiban menyampaikan laporan Pengawasan
Berkala/Pemeliharaan yang mencakup
keseluruhan kegiatan pada tahap pengawasan
berkala sampai dengan penyerahan kedua
pekerjaan konstruksi (Final Hand Over).

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 7


(tujuh) hari kerja sejak penyerahan kedua
pekerjaan konstruksi diterbitkan sebanyak 5 (lima)
buku laporan.

Hal-Hal Lain

23. Produksi Dalam Negeri Semua kegiatan konsultansi berdasarkan KAK ini
harus dilakukan di dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.

24. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi


lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa
konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi adalah harus seijin dan sepengetahuan
pemilik pekerjaan secara tertulis.

25. Pedoman Pedoman pengumpulan data lapangan harus


Pengumpulan Data memenuhi persyaratan berikut:
Lapangan a. Sumber data resmi yang dapat
dipertanggungjawabkan dari Pemerintah Pusat
maupun Daerah serta organisasi lainnya yang
mempunyai kredibiltas dan validitas terhadap
data yang dikeluarkan;
b. Data yang dikumpulkan harus valid dan
kredibel;
c. Sedapat mungkin, data merupakan data terkini
dan terbaru sesuai dengan ketersediaan data
yang ada.

26. Alih Pengetahuan Jika diperlukan Penyedia Jasa Konsultansi


berkewajiban untuk menyelanggarakan pertemuan
dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan
kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen sebagai berikut:
Dengan memberikan informasi dan permohonan
ijin terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai