Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktik


Suatu sistem pendidikan yang baik harus disusun atas dasar kondisi
lingkungan masyarakat, baik kondisi masa kini maupun antisipasi kondisi masa
yang akan datang. Perubahan kondisi lingkungan adalah suatu tantangan dan
peluang yang harus direspon secara tepat sehingga memberikan suatu nilai
tambah.
Perubahan kondisi lingkungan tersebut membuat perguruan tinggi
termasuk di dalamnya Fakultas Teknik Universitas Riau dituntut untuk
menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan tanggap akan
perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.
Kerja Praktik (KP) merupakan salah satu mata kuliah wajib Program Studi
Teknik Sipil Universitas Riau. Berdasarkan peraturan yang berlaku di Program
Studi Teknik Sipil mahasiswa dapat melakukan KP apabila telah lulus minimal
75 SKS mata kuliah, telah lulus mata kuliah semester I dan II, dan telah
mengambil mata kuliah manajemen konstruksi. Pada pelaksanaan pekerjaannya
sering sekali ditemukan keadaan dan situasi yang terjadi di lapangan tidaklah
seideal pada teori yang dipelajari, banyak permasalahan yang tidak terdapat di
buku dan ruang kelas. Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran langsung di
lapangan agar mahasiswa calon sarjana Teknik Sipil dapat mengaplikasikan
ilmunya di lapangan serta mengetahui keadaan sebenarnya di lapangan.

1.2. Tujuan dan Manfaat Kerja Praktik


Pelaksanaan kegiatan KP dilakukan untuk memenuhi tugas studi sebagai
mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau.
Tujuan dari KP ini adalah:
a. Mengetahui dan memahami pelaksanaan pekerjaan balok dan pelat lantai
pada proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III (Tahap III)
RSUD Bangkinang serta membandingkan ilmu yang didapatkan selama
masa perkuliahan dengan kondisi di lapangan.
b. Mengembangkan kemampuan komunikasi dan menambah pengalaman
serta wawasan yang di dapatkan selama melaksanakan kegiatan KP di
proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III (Tahap III) RSUD
Bangkinang
c. Memenuhi mata kuliah wajib Program Studi Teknik Sipil Universitas
Riau.

1.3. Lingkup Kerja Praktik


Lingkup KP adalah pelaksanaan pekerjaan pembuatan balok dan plat
lantai, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), serta manajemen konstruksi pada
proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III (Tahap III) RSUD
Bangkinang. KP dilaksanakan selama 180 hari kalender, terhitung sejak tanggal
28 Oktober sampai dengan 12 April 2020.

1.4. Metode Pelakanaan Kerja Praktik


Metodologi yang mendukung dalam pelaksanaan KP ini adalah:
a. Pengamatan secara langsung di lapangan (tinjauan ke lapangan)
Pengamatan secara langsung di lapangan dilakukan mulai tanggal 28
Oktober sampai dengan 28 Desember 2019. Hal ini dilakukan agar penulis
dapat menyatu dengan lingkungan kerja di lapangan agar bisa langsung
meninjau pelaksanaan proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III
(Tahap III) RSUD Bangkinang. Pada saat melakukan KP, penulis
mendapat tugas untuk meninjau pelaksanaan pekerjaan pembuatan plat
lantai dan balok. Selain itu, pengamatan terhadap manajemen, pelaksanaan
perkerjaan serta kegiatan logistik dalam pelaksanaan pekerjaan proyek
Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III (Tahap III) RSUD
Bangkinang.
b. Dialog dengan pihak-pihak yang terkait (wawancara)
Pengumpulan data dengan metode wawancara yaitu melakukan konsultasi,
berdiskusi dengan pihak terkait seperti pelaksana proyek dan penanggung
jawab proyek di lapangan serta berdiskusi dan bertanya jawab dengan
mandor, kepala tukang, tukang, pekerja dan operator yang bertugas saat itu
di lapangan,
c. Studi Literatur
Metode pengumpulan data dengan studi literatur yaitu studi kepustakaan
dengan memaparkan dan menelaah buku-buku teori dasar dan rumus-
rumus serta tabel yang berkaitan dari berbagai sumber untuk menunjang
pembuatan laporan kegiatan KP.

1.5. Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktik


Sistematika penulisan laporan dibuat agar laporan KP ini mudah
dimengerti, maka laporan KP disusun menjadi beberapa bab dan sub bab dengan
rincian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang kerja praktik, tujuan dan
manfaat kerja praktik, ruang lingkup kerja praktik, metode pelaksanaan
kerja praktik serta sistematika penulisan laporan kerja praktik yang
dilaksanakan pada proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III
(Tahap III) RSUD Bangkinang.
BAB II DATA UMUM PROYEK
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, lokasi, data proyek dan
pekerjaan mayor pada proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas
III (Tahap III) RSUD Bangkinang.
BAB III MANAJEMEN PROYEK
Bab ini menjelaskan mengenai struktur organisasi proyek, jadwal
pelaksanaan pekerjaan, pengelolaan sumber daya, seperti pengelolaan
tenaga kerja, pengelolaan peralatan dan pengelolaan material dan bahan
untuk tinjauan plat lantai dan balok, serta hambatan selama pekerjaan
pada proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III (Tahap III)
RSUD Bangkinang berlangsung
BAB IV TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN STRUKTUR
Bab ini menjelaskan mengenai lingkup pekerjaan, metode pelaksanaan
konstruksi, kontrol kualitas, perhitungan kuantitas dan perhitungan
harga satuan pada tinjauan khusus pekerjaan struktur yang digunakan
pada proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III (Tahap III)
RSUD Bangkinang
BAB V KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Bab ini menjelaskan mengenai pendahuluan, kebijakan dan komitmen
K3 serta penerapan K3 yang di lakukan pada proyek Pembangunan
Gedung Rawat Inap Kelas III (Tahap III) RSUD Bangkinang.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran terhadap
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan manajemen proyek
Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III (Tahap III) RSUD
Bangkinang.
BAB II
DATA UMUM PROYEK

2.1. Latar Belakang Proyek


Penyelenggaraan bangunan gedung adalah kegiatan pembangunan yang
meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan
pemanfaatan, pelestarian, dan pembongkaran. Perencanaan teknis bangunan
gedung dilakukan oleh penyedia jasa perencanaan bangunan gedung yang
memiliki sertifikat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Sehat merupakan hak setiap orang, oleh karena itu setiap orang
mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pelayanan akses atas sumber daya
dibidang kesehatan, setiap orang berhak dalam memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman, bermutu, dan setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung
jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Hal tersebut merupakan salah
satu perwujudan bersama dalam menyongsong jaminan kesehatan nasional
sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pemenuhan hak kesehatan masyarakat.
Kesadaran masyarakat yang tinggi terhadap pentingnya kesehatan dan
didukung oleh pemerintah terhadap jaminan kesehatan telah dibuktikan dengan
bertambahnya jumlah kunjungan pasien yang datang untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan dirumah sakit ini, hal ini mendorong rumah sakit untuk
meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan.
RSUD Bangkinang merupakan salah satu organisasi sosial yang memiliki
tanggung jawab moral dan akuntabilitas kepada rakyat banyak, dengan demikian
rumah sakit berkewajiban melayani semua golongan masyarakat, baik masyarakat
kelas bawah, menengah, maupun masyarakat kelas atas. Rumah sakit adalah
instusi pelayanan kesehatan dengan menyediakan tenaga ahli dibidang kesehatan
sesuai profesi, tenaga perawat yang professional dalam pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan rawat darurat.
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III (Tahap III) RSUD
Bangkinang diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sebagai
bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan
dengan menambah fasilitas gedung rumah sakit untuk mencukupi pelayanan
kesehatan masyarakat.

2.2. Lokasi Proyek


Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III (Tahap III) RSUD
Bangkinang terletak di Jalan Lingkar Batu Belah , Kecamatan Kampar,
Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Nama Proyek : Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas
III (Tahap III).
Lokasi : Jl. Lingkar Batu Belah, Kecamatan Kampar
Pemilik Proyek : Pemerintah Daerah, Kabupaten Kampar
Lokasi pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III (Tahap III) RSUD
Bangkinang dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut.

Lokasi
Proyek

Gambar 2.1 Lokasi Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III (Tahap
III)
Sumber: (Google Earth, 2019)
2.3. Data Proyek
Berikut ini dijelaskan data-data yang menyangkut tentang proyek
Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III (Tahap III) RSUD Bangkinang.
Adapun data umum proyek ini sebagai berikut.
1. Nama Proyek : Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap
Kelas III (Tahap III)
2. Lokasi Proyek : Jalan Lingkar Bangkinang Batu Belah
Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar,
Provinsi Riau
3. Pemilik Proyek : PT. Gemilang Utama Alen
4. Luas Proyek : 1500m2
5. Kontraktor : PT. Gemilang Utama Alen
6. Konsultan Perencana : PT. Multi Media Consultant
7. Manajemen Konstruksi : PT. Fajar Nusa Konsultant
8. Kontrak Sistem Kontrak : Nilai Satuan
9. Waktu Pelaksanaan
Mulai : 22 Mei 2019
Selesai : 31 Desember 2019

2.4. Tahapan Pekerjaan


Ada 3 tahapan yang mewakili seluruh pelaksanaan pekerjaan yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap perawatan. Dalam laporan kerja praktek
ini yang dibahas 2 tahapan yaitu tahap persiapan yang berisi pelelangan dan tahap
pelaksanaan yang berisi pekerjaan mayor yang ada di lapangan.
2.4.1. Tahap persiapan
Dalam melaksanakan suatu proyek ada beberapa tahapan yang harus
dilaksanakan. Pada umumnya proyek dimulai dengan tahap pelelangan dimana
pada tahap ini para kontraktor akan diseleksi kemampuannya untuk melaksanakan
proyek. Pelelangan ini dimaksudkan untuk mendapatkan perusahaan yang mampu
mengerjakan proyek tersebut. Setelah tahap pelelangan selesai dan kontraktor
pelaksana ditunjuk maka dilanjutkan dengan pekerjaan fisik. Pada proyek
Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III (Tahap III) RSUD Bangkinang ini
menggunakan sistem Pelelangan Umum - Pascakualifikasi Satu File - Harga
Terendah Sistem Gugur.

a. Pascakualifikasi
Pascakualifikasi adalah proses penilaian kualifikasi yang dilakukan setelah
pemasukan penawaran. Pascakualifikasi dilaksanakan untuk pengadaan sebagai
berikut :
1. Pelelangan umum, kecuali pelelangan umum untuk pelelangan pekerjaan
kompleks;
2. Pelelangan sederhana/pemilihan langsung; dan
3. Pemilihan penyedia jasa konsultansi perorangan.

b. Metode Satu Sampul


Metode satu sampul adalah penyampaian dokumen penawaran yang
terdiri dari persyaratan administrasi, teknis dan penewaran harga yang
dimasukan kedalam satu sampul tertutup kepada Unit Layanan Pengadaan
(ULP). Metode satu sampul digunakan untuk pengadaan barang/jasa yang
sederhana, dimana evaluasi teknis tidak dipengaruhi oleh harga dan memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Pekerjaan yang bersifat sederhana dengan standar harga yang telah
ditetapkan Pemerintah;
2. Pengadaan jasa konsultansi dengan yang sederhana; atau
3. Pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang spesifikasi
teknis atau volumenya dapat dinyatakan secara jelas dalam dokumen
pengadaan.

c. Sistem Gugur
Sistem gugur merupakan evaluasi penilaian penawaran dengan cara
memeriksa dan membandingkan dokumen penawaran terhadap pemenuhan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia
barang/jasa dengan urutan proses evaluasi dimulai dari penilaian administrasi,
persyaratan teknis dan kewajaran harga, penyedia barang/pekerjaan
konstruksi/jasa yang tidak lulus pada setiap tahapan dinyatakan gugur. Metode
ini disebut metode evaluasi penawaran untuk pengadaan barang/pekerjaan
konstruksi/jasa dengan prinsip menggunakan penilaian sistem gugur.

Pelelangan proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III (Tahap III)
RSUD Bangkinang melalui beberapa tahapan, serta diikuti oleh 45 Perusahaan
Konstruksi. Informasi tentang tahapan, jadwal pelelangan proyek serta peserta
yang mengikuti pelelangan ini kami dapat dari LPSE Kabupaten Kampar.
Tahapan-tahapan pelelangan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Tahapan dan Jadwal Pelelangan Proyek


No Tahap Mulai Sampai
1 Pengumuman Pascakualifikasi 11-April-2019 18-April-2019
2 Download Dokumen Pengadaan 11-April-2019 12-April-2019
3 Pemberian Penjelasan 15-April-2019
4 Upload Dokumen Penawaran 16-April-2019 22-April-2019
Pembuakaan Dokumen
5 22-April-2019 24-April-2019
Penawaran

Evaluasi Administrasi, Kualifikasi,


6 22-April-2019 26-April-2019
Teknis dan Harga
7 Pembuktian Kualifikasi 24-April-2019 29-April-2019
8 Penetapan Pemenang 29-April-2019
9 Pengumuman Pemenang 29-April-2019
10 Masa Sanggah Hasil Lelang 30-April-2019 07-Mei-2019
Surat Penunjukan Penyedia Barang/
11 08-Mei-2019
Jasa
12 Penandatanganan Kontrak 08-Mei-2019
Peserta yang mengikuti pelelangan proyek Pembangunan Gedung Rawat
Inap Kelas III (Tahap III) RSUD Bangkinang dapat dilihat pada Tabel 2.2
berikut.

Tabel 2.2 Daftar Peserta Lelang


No Nama No Nama
1 PT. Razasa Karya 24 PT. Zhafira Tetap Jaya
2 PT. Gemilang Utama Alen 25 PT. Telaga Pasir Kuta
3 PT. Lestari Siboan Tua 26 PT. Sigma Tuah Kampar
4 PT. Kalber Reksa Abadi 27 PT. Welly Karya Nusantara
5 PT. Total Bangun Persada 28 PT. Suci Esalestari
6 PT. Fathir Jaya Pratama 29 PT. Theriji Bonar
7 PT. Mina Fajar Abadi 30 PT. Melayu Riau
8 PT. Raja Aloan 31 CV. Dwi Ananda Utama
9 PT. Artha Asri Arsindo 32 CV. Utama Konstruksi
10 PT. Permata Kencana Utama 33 CV. Canza Crontractor
11 PT. Menara Prima Riau 34 CV. Arsindo
12 PT. Slaman Slumun Slamet 35 CV. Naila
13 PT. Bakti Aditama 36 CV. Labi-labi baru
14 PT. Karya Pembangunan Rezki 37 CV. Citra Melayu Putra
15 PT. Nambur Marlata 38 CV. Yulindo Jaya Mandiri
16 PT. Empat Sahabat Indah Utama 39 CV. Palapa Gajah Mada
17 PT. Rimbo Peraduan 40 CV. Saporito
18 PT. Natuna Intani 41 CV. T4 Batenggang
19 PT. Cyntia RajaDolok 42 CV. Batu Beling
20 PT. Mastic Raja Sarana 43 CV. Langit Biru
21 PT. Satria Lestari Multi 44 CV. Salsa Bersaudara
22 PT. Jaya Konstruksi Indonesia 45 CV. Adlin Bangun Rezeki
23 PT. Delima Agung Utama    

Peserta yang lolos tahap administrasi hanya dua dari 45 peserta yaitu
PT.Gemilang Utama Alen dan PT.Razasa Karya. Diantara peserta yang lolos
tahap administrasi hanya satu yang lolos persyaratan teknis yaitu PT.Gemilang
Utama Alen, dengan harga penawaran RP. 46.492.675.000,- (empat puluh enam
milyar empat ratus Sembilan puluh dua juta enam ratus tujuh puluh lima ribu),
maka pemenang dari pelelangan ini adalah PT.Gemilang Utama Alen.
2.4.2. Tahap pelaksanaan
a. Sistem Kontrak
Kontrak merupakan kesepakatan antara pihak pengguna barang/jasa
dengan pihak penyedia barang/jasa untuk melakukan transaksi berupa
ketersediaan dan kesanggupan antara pihak penyedia jasa untuk melakukan
sesuatu bagi pihak pengguna barang/jasa, dengan sejumlah uang sebagai
imbalan yang terbentuk dari hasil negosiasi dan perundingan antara kedua
belah pihak tersebut. Dalam hal ini kontrak harus memiliki dua aspek
penting yaitu saling menyetujui dan ada penawaran serta penerimaan.
Dalam Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010, ada 4 (empat) jenis
kontrak barang/jasa, diantaranya: Kontrak berdasarkan cara pembayarannya
yang dibedakan atas: lump sump, harga satuan, gabungan lump sump dan
harga satuan serta kontrak terima jadi (turn key) dan persentase.
1. Kontrak berdasarkan tahun anggaran, yang dibedakan atas: kontrak
tahun tunggal (single year) dan kontrak tahun ganda (multi years)
2. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan, yang dapat dibedakan atas
kontrak pengadaan tunggal kontrak pengadaan bersama dan kontrak
payung (framework contract)
3. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan, yang dapat dibedakan atas
kontrak pengadaan pekerjaan tunggal dan kontrak pengadaan
pekerjaan terintegrasi.

Kontrak lump sump adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas


penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah
harga yang pasti tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses
penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa.
Kontrak harga satuan (unit price) adalah kontrak pengadaan
barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu,
berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya
masih bersifat perkiraan sementara. Sedangkan pembayarannya didasarkan
pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar telah
dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.
Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan adalah kontrak yang
merupakan gabungan lump sum dan harga satuan dalam 1 (satu) pekerjaan
yang diperjanjikan.
Kontrak terima jadi (trunkey) merupakan kontrak pengadaan
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya atas penyelesaian seluruh pekerjaan
dalam batas waktu tertentuan dengan ketentuan jumlah harga pasti dan tetap
sampai seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan dan pembayaran dilakukan
berdasarkan hasil penilaian bersama yang menunjukkan bahwa pekerjaan
telah dilaksanakan sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan.
Tanggal kontrak pada proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap
Kelas III (Tahap III) RSUD Bangkinang ini dilaksanakan pada tanggal 17
Mei 2019. Sistem kontrak yang digunakan adalah unit price (harga satuan).
Pemilik akan membayar sejumlah uang yang telah disetujui kepada pihak
kontraktor untuk satu item pekerjaan yang telah diselesaikan dalam satu
proyek. Pembayaran biasanya dilakukan oleh pemilik kepada kontraktor
tergantung pada pekerjaan yang telah diselesaikan berdasarkan bobot
pekerjaan.
Bobot item pekerjaan yang telah dilaksanakan dari suatu proyek yang
akan dibayarkan oleh pemilik proyek kepada kontraktor pelaksana proyek
didapatkan berdasarkan dari laporan MC (monthly certicate). MC ini
berdasarkan dari rangkuman laporan item pekerjaan laporan mingguan
(weekly report), weekly report sendiri merupakan rangkuman dari laporan
harian (daily report) mengenai item pekerjaan yang telah dilaksanakan.

b. Tahapan Mayor
Pekerjaan yang dikerjakan oleh PT.Gemilang Utama Alen selaku
Kontraktor Pelaksana adalah pekerjaan yang dimulai dari lantai 2
melanjutkan dari pekerjaan sebelumnya. Pekerjaan untuk lantai 3, 4, dan 5 itu
sama tetapi di lantai 5 ada pekerjaan rangka dan penutup atap, berikut uraian
seluruh pekerjaan yang dikerjakan di lapangan.

Pekerjaan untuk Lantai 2:


a. Pekerjaan pendahulauan
Pada pekerjaan pendahuluan ini dilakukan pembuatan papan nama
proyek, pagar keliling pengaman pekerjaan, membuat gudang, bangsal
kerja, dan kantor direksi, pengadaan listrik dan air untuk pelaksanaan
pekerjaan. Mobilisasi dan demobilisasi peralatan yang dipakai untuk
pembangunan, memasang Tower Crane 5 - 10 ton, dan pekerjaan
pembongkaran.
b. Pekerjaan pengecatan
Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond.
Pekerjaan meni, residu harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan
minimal 2 (dua) kali. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis
dengan memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan.
Pengecatan dinding dan pengecatan plafond, warna yang digunakan
ditentukan oleh pemberi tugas atau pemilik dari bangunan tersebut.
c. Pekerjaan utilitas sanitasi
Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan
yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan,
kesehatan, keselamatan, kemudian kominikasi dan mobilitas dalam
bangunan.
Perancangan bangunan harus selalu memperhatikan dan
menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan
yang lain, seperti perancangan arsitektur, perancangan struktur,
perancangan interior dan perancangan lainnya. Perancangan utilitas
tersebut salah satunya yaitu sanitasi.
Sistem Sanitasi atau Sistem plumbing adalah suatu sistem
penyediaan atau pengeluara air ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa
ada gangguan atau pecemaran terhadap daerah-daerah yang dilaluinya dan
dapat memenuhi kebutuhan penghuninya dalam masalah air.

Pekerjaan untuk Lantai 3, 4 dan 5 :


a. Pekerjaan struktur
Dalam pekerjaan struktur ini secara umum lingkup pekerjaan
meliputi pembuatan kerangka bangunan dari beton bertulang dari dasar
lantai sampai dengan atap termasuk segala bagian strukturnya, yang terdiri
dari kolom-kolom, balok-balok, plat-plat lantai dengan struktur beton,
sirip-sirip beton, dak-dak beton, tangga beton serta konstruksi beton
lainnya seperti yang tertera dalam gambar, termasuk dalam pekerjaan ini
pada penyediaan dan pemasangan bahan lapisan kedap air pada daerah
basah, serta penyediaan dan pemasangan talang-talang air dari pipa.
b. Pekerjaan dinding, plesteran dan ornament
Pemasangan dinding bata merah setebal 1/2 bata dilakukan untuk
seluruh pembatas ruangan yang tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam
gambar detail. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus
berbeda setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan
ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.
Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat
bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak
dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-
kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.
Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam
dinding, harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum
diplester). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup
dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan
bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok. Pekerjaan
plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, atau yang tertera dalam
gambar bestek bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan.
c. Pekerjaan Kosen pintu, jendela dan ventilasi
Pekerjaan pasangan kosen pintu dan jendela aluminium pekerjaan
pasangan daun pintu/jendela dan ventilasi pekerjaan pemasangan kuzen
pintu jendela aluminium pekerjaan pasangan daun pintu/jendela dan
ventilasi aluminium pekerjaan partisi toilet. Untuk semua kosen pintu dan
jendela, daun pintu, jendela menggunakan kuzen aluminium silver dengan
ukuran tertera pada gambar kerja.
d. Pekerjaaan lantai
Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruangan, dan
dinyatakan dalam gambar bestek. Finishing lantai dipakai keramik yang
ukuran disesuai kan dengan gambar b atau ditentukan oleh
direksi/pengawas lapangan.
e. Pekerjaan plafon
Pekerjaan yang dilaksanakan untuk menutup plafond pada seluruh
ruangan termasuk teras keliling bangunan serta kamar mandi. Termasuk
dalam lingkup pekerjaan ini adalah semua pekerjaan rangka langit-langit.
f. Pekerjaan pengecatan
Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond.
Pekerjaan meni, residu harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan
minimal 2 (dua) kali. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis
dengan memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan.
Pengecatan dinding dan pengecatan plafond. Warna yang digunakan
ditentukan oleh pemberi tugas atau pemilik dari bangunan tersebut.
g. Pekerjaan utilitas sanitasi
Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan
yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan,
kesehatan, keselamatan, kemudian kominikasi dan mobilitas dalam
bangunan.
Perancangan bangunan harus selalu memperhatikan dan
menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan
yang lain, seperti perancangan arsitektur, perancangan struktur,
perancangan interior dan perancangan lainnya. Perancangan utilitas
tersebut salah satunya yaitu sanitasi.
Sistem Sanitasi atau Sistem plumbing adalah suatu sistem
penyediaan atau pengeluara air ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa
ada gangguan atau pecemaran terhadap daerah-daerah yang dilaluinya dan
dapat memenuhi kebutuhan penghuninya dalam masalah air.
h. Pekerjaan rangka dan penutup atap
Pekerjaan rangka atap dengan baja ringan, pekerjaan penutup atap
kontraktor harus menyediakan material, peralatan dan tenaga yang cakap
untuk dapat menjamin kelancaran keamanan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini. Alat pengangkat (crane), yang akan digunakan harus disetujui
Konsultan Pengawas.
Pemasangan atap langsung pada reng dengan menggunakan
baut/screw. Tiap sambungan pemasangan atap diberi tindisan sesuai
dengan spesifikasi pabrik atau petunjuk pengawas dan direksi, sehingga
hasil akhir pasangan akan rapi dan tidak bocor. Pemasangan harus rapi dan
memenuhi syarat-syarat sehingga tidak mengakibatkan kebocoran. Apabila
terjadi kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang bocor
tersebut harus dibongkar dan dipasang baru.

Anda mungkin juga menyukai