Anda di halaman 1dari 25

Metode Konstruksi Struktur Atas Stasiun Bandara

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pelaksanaan dan Pembongkaran
Konstruksi SI 3251 semester VI 2017/2018

Disusun oleh:
Cahya Indah Sari Siregar (21115047)
Aulia Ulfa Ziulhaq (21115048)
Daniswara Zuhdi (21115052)
Bob Nur Aldiansyah (21115054)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2018
Kata Pengantar

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya-Nya kepada kami sehingga akhirnya kami
dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang diberikan. Makalah yang
berjudul “Struktur Atas Stasiun Bandara” ini ditulis untuk memenuhi tugas mata
kuliah Metode Pelaksanaan dan Pembongkaran Konstruksi semester VI 2017/2018.
Pada kesempatan yang baik ini, ijinkanlah kami menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terima kasih kami kepada :
1. Dr. Ika Kustiani, M.Sc. dan Van basten, S.T., M.T. selaku dosen mata kuliah
Metode Pelaksanaan dan Pembongkaran Konstruksi Institut Teknologi Sumatera
2. Teman-teman Teknik Sipil 2015 yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini
3. Semua anggota keluarga yang telah memberikan motivasi dan dorongan dalam
penulisan makalah ini
4. Ferryansyah Ramanda selaku asisten dosen mata kulian metode pelaksanaan
konstruksi yang telah banyak membantu kami
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan baik
bentuk, isi, maupun teknik penyajiannya, oleh sebab itu penulis mengharapakan kritik
dan saran yang bersifat membangun.

Lampung Selatan, Maret 2018

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
DATA DIRI PENULIS...............................................................................................iv

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................1

BAB II. DASAR TEORI


2.1 Struktur bangunan...................................................................................................2
2.2 Struktur Atas...........................................................................................................2
2.3 Struktur Bawah........................................................................................................2
2.4 Elemen Struktur Atas...............................................................................................3
2.4.1 Balok.........................................................................................................3
2.4.2 Kolom.......................................................................................................3
2.4.3 Pelat Lantai...............................................................................................4

BAB III. PEMBAHASAN


3.1 Fungsi Bandara........................................................................................................6
3.2 Diagram kerja
3.2.1 Penentuan Material........................................................................................6
3.2.2 SDM..............................................................................................................7
3.2.3 Side Plan........................................................................................................8
3.2.4 Mobilisasi......................................................................................................9

ii
3.2.5 Penentuan Kontraktor...............................................................................9
3.2.6 Alat yang di Gunakan...............................................................................9
3.3 Tahap Pengerjaan..................................................................................................11
3.4 Pekerjaan Rangka Atap.........................................................................................14
3.5 K3L........................................................................................................................14
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan............................................................................................................16
4.2 Saran......................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

iii
DATA DIRI PENULIS

Nama : Cahya Indah Sari Siregar


Nim : 21115047
Alamat : Dusun Umbul Natim, Kec. Jati Agung
Umur : 21 tahun
No. Hp : 081279775990
Harapan :
“Dapat memahami dan mengaplikasikan materi yang sudah di pelajar dunia nyata”

Nama : Aulian Ulfa Ziulhaq


Nim : 21115048
Alamat : Jln Pulau Buton Raya no 97, Way Halim
Umur : 20 tahun
No. Hp : 089531917750
Harapan :
“ Mendapatkan Nilai Yang Memuaskan “

iv
Nama : Daniawara Zuhdi
Nim : 21115052
Alamat : Jalan Senopati Raya no 9A
Umur : 20 tahun
No telpon : 0218488910 :
Harapan :
“ Harapan saya adalah dapat memahami materi yang di berikan
dan mendapatkan nilai yang baik “

Nama : Bob Nur Aldiansyah


Nim : 21115054
Alamat : Jalan Dipanggasatya no 12
Umur : 20 tahun
No. Hp :
Harapan :
“lebih memahami apa itu metode pelaksanaan pembongkaran konstruksi”

ii
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Semakin majumya suatu negara, semakin berkembang pula ilmu
pengetahuan serta teknolologinya begitu pula dengan perkembangan
konstruksi di indonesia. Perkembangan itu juga tidak luput dalam
perkembangan konstruksi di indonesia hal itu dapat kita lihat dala
perkembangan metode dan material yang digunakan untuk membuat suatu
konstruksi. Pada zaman dahulu metode konstruksi struktur atas suatu
bangunan masih sangat sederhana, hal tersebut dapat dilihat dari proses
pemasangan dan material yang digunakannya. Namun saat ini
pembangunan dalam setiap bidang yang berhubungan dalam teknik sipil
dimulai dari bangunan gedung, jembatan, jalan dan bangunan lainnya sulit
terpisahkan dari bahan yang berasal dari dalam perut bumi. Material
tersebut salah satunya adalah material baja. Untuk itu dalam kesempatan
ini, akan dibahas tentang konstruksi baja suatu bangunan. Masalah ini
diangkat karena ingin mengetahui jenis-jenis baja, proses perakitan struktur
baja dan metode terbaik dalam pelaksanaan kosntruksi baja tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana metode pelaksanaan konstruksi struktur atas baja stasiun
bandara?
2. Apa saja jenis material baja yang digunakan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis dan tipe material baja yang digunakan.
2. Untuk mengetahui bagaimana metode pelaksanaan konstruksi struktur
atas stasiun bandara.

1
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Struktur Bangunan


Struktur bangunan adalah suatu susunan yang terdiri dari komponen komponen yang
saling berhubungan antara satu sama lainnya agar mendapatkan konstruksi yang stabil.
Pada prinsipnya, elemen struktur berfungsi untuk mendukung keberadaan elemen
nonstruktur yang meliputi elemen tampak, interior, dan detail arsitektur sehingga
membentuk satu kesatuan. Setiap bagian struktur bangunan tersebut juga mempunyai
fungsi dan peranannya masing-masing. Kegunaan lain dari struktur bangunan gedung
yaitu meneruskan beban bangunan dari bagian bangunan atas menuju bagian bangunan
bawah, lalu menyebarkannya ke tanah. Perancangan struktur harus memastikan bahwa
bagianbagian sistem struktur ini sanggup mengizinkan atau menanggung gaya gravitasi
dan beban bangunan, kemudian menyokong dan menyalurkannya ke tanah dengan
aman. Ditinjau dari sisi susunannya, struktur bangunan gedung dibagi menjadi 2 (dua)
bagian yaitu sebagai berikut:

2.2 Struktur Atas (Upper Structure)


Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada di atas
muka tanah (SNI 2002). Struktur atas ini terdiri dari kolom, pelat, dan balok. Setiap
komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda di dalam sebuah struktur.
2.3 Struktur Bawah (Lower Structure)
Struktur bawah suatu gedung adalah pondasi, yang berhubungan langsung dengan
tanah, atau bagian bangunan yang terletak dibawah permukaan tanah, atau bagian
bangunan yang terletak dibaah permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban
bagian bangunan yang ada diatasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin
kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban-beban bangunan (beban isi
bangunan), gaya-gaya luar seperti tekanan anginn gempa bumi, 6 dan lain-lain. Disamping
itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan.

2
2.4 Elemen Struktur Atas
Perencanaan awal elemen struktur direncanakan dengan asumsi berdasarkan kriteria
minimum pada SK SNI T-15-1991-03, yang merupakan suatu perencanaan pendahuluan
untuk menaksir atau memperkirakan dimensi dari struktur (balok, kolom dan pelat)
sehingga didapat suatu dimensi yang optimal, tidak terlalu kuat juga tidak terlalu lemah
(over design and under design).
2.4.1 Balok
Balok merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok
merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan
pengikat kolom lantai atas.Fungsinya adalah sebagai rangka penguat
horizontal. Balok mempunyai karakteristik
utama yaitu lentur. Dengan sifat tersebut, balok merupakan elemen
bangunan yang dapat diandalkan untuk menangani gaya geser dan momen
lentur. Pendirian konstruksi balok pada bangunan umumnya mengadopsi
konstruksi balok beton bertulang.
2.4.2 Kolom
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom
merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai
yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur
(Sudarmoko, 1996). Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh
bangunan ke pondasi. Bila di umpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh
manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk
struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti
beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.
Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. SK SNI
T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan
yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian
tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral. Struktur 7
dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan
antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang
tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan.
Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom

3
atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan
dan gaya tarik pada bangunan.
2.4.3 Pelat Lantai
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung,
merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat
yang lain. Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-
kolom bangunan. Ketebalan plat lantai ditentukan oleh besar lendutan yang
diinginkan, lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung dan
bahan konstruksi dan plat lantai

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Fungsi Stasiun Bandara


Moda angkutan kereta api sebagai salah satu moda transportasi darat pilihan
masyarakat memiliki keunggulan dan kelemahan dalam melakukan fungsinya
sebagai salah satu moda angkutan untuk barang dan atau orang. Adapun
keuntungan angkutan kereta api dapat dijelaskan, antara lain :
 Moda angkutan jalan rel adalah tipe moda angkutan yang memungkinkan
jangkauan pelayanan orang /barang dalam jarak pendek, sedang dan jauh
dengan kapasitas yang besar (angkutan masal).
 Energi yang digunakan relatif kecil, bahkan dengan dikembangkan tenaga
penggerak baterai dari sumber listrik yang memungkinkan penggunaan hemat
energi.
 Keandalan waktu yang cukup tinggi sehingga kecepatan lebih relatif konstan
dan keselamatan perjalanan akan lebih baik dibandingkan moda lain, karena
mempunyai jalur (track) dan fasilitas terminal tersendiri.
 Biaya total variabel (biaya operasional) perhitungan per hari cukup tinggi,
namun biaya variabel dalam per ton tiap km sangat rendah (karena kapasitas
angkut cukup besar) dibandingkan dari perkembangan moda.
Selain memenuhi kebutuhan fungsi utama sebagai tempat naik atau turunnya
penumpang dan/atau bongkar muat barang, di stasiun dapat dilakukan kegiatan usaha
penunjang angkutan kereta api seperti usaha pertokoan, restoran, perkantoran,
perhotelan (UU No.13 Tahun 1992).

5
3.2 Diagram kerja

Persiapan

Penentuan material SDM Side plan Mobilisasi

Menentukan kontraktor Alat yang digunakan

3.2.1 penentuan material


Dalam penentun material kita sesuaikan dengan keadaan medan dan
bangunan yg akan di bangun, dalam pembuatan struktur atas bangunan
bandara ini sendiri kami mengngusulkan menggunakan bahan-bahan
sebagai berikut:
3.2.1.1 Baja
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan
karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon

dalam baja berkisar antara 0,2% hingga 2,1% berat sesuai grade-nya.

Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan

mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi.

6
Dalam beberapa aspek baja memiliki klasifikasi tersendiri adapun

klasifikasi dari baja tersebut adalah sebagai berikut:

3.2.2 SDM (Sumber Daya Manusia)

Untuk sumber daya masusia yang digunakan dalam pembangunan ini kami
perkirakan adalah

1. Konsultan pengawas
Konsultan pengawas adalah pihak yang di tunjuk oleh pemilik (owner)
untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan.

7
2. Operator alat berat
Operator alat berat adalah orang yang memiliki keterampilan atau
keahlian khusus dalam bidang mengoperasikan alat-alat berat seperti
exakavator, bulldozer, wheel loader, dump truk, mobile crane Dll.
3. Mandor
Mandor adalah staf kontraktor yang mengawasi pelaksanaan pekerjaan
lapangan serta yang bertanggung jawab penuh kepada teknisi lapangan.
4. Pekerja ( tukang)

3.2.3 Site Plan

8
3.2.4 Mobilisasi

Mobilisasi terbagi atas :

 Mobilisasi alat
 Mobilisasi material
 Mobilisasi pekerja
Mobilisasi dapat di lakukan dari pintu keluar bandara Radin Intan II

langsung ke jalan by-pass yang berada di depan bandara tersebut.

3.2.5 Penentuan Kontraktor


Proses pemilihan kontraktor merupakan serangkaian kegiatan mulai dari
mengentifikasikan keperluan jasa kontraktor oleh pemilik, mepersiapka
paket lelang, melakukan lelang , sampai tanda tangan kontrakuntuk
menangani implementasi fisik proyek. Mengingat besarnyanya daya yg
terlibat, serta resiko yang akan di hadapi selanjutnya, maka dalam usaha
mendapatkan kontraktor yang di harapkan mampu melaksanakan tugas
yang akan di berikan maka dari itu dilakukan seleksi yang ketat.

3.2.6 Alat yang Digunakan


Alat-alat yang digunakan dalam proses kontruksi struktur atas ini adalah:
1. Tower crane
Tower crane merupakan alat berat yang di gunakan untuk
memindahkan meterial secara vertikal dan horizontal.

9
2. Concrete pump
Alat berat ini adalah alat berat yang di gunakan dalam pengerjaan
gedung, yg berfungsi sebagai pendorong adukan beton ke temat
yang lebih tinggi.

3. Truck mixer
Truck mixer adalah alat berat yang digunakan untuk mengangkut
beton segar pada saat pengecoran dari batching plant menuju
lokasi proyek

10
3.3.Tahap Pengerjaan

Konstruksi rangka
atap atap
.

Memahami gambar Erection Pasca erection Pengelasan

Pengangkuran

3.3.1 Memahami gambar


Memahami gambar denah keseluruhan adalah hal yang wajib kita lakukan
sebelum melakukan pekerjaan bangunan. Konsep pemahaman gambar-gambar
baja / gambar pelaksanaan sebelum melakukan pekerjaan lebih lanjut. Hal-hal
yang perlu di perhatikan adalah sebagai berikut:
a) Denah keseluruhan, ukuran-ukuran total bangunan, jarak dan di mensi.
b) Detail-detail gambar (yang terkait dengan tabel baja):
 Sambungan
 Pengelasan
 Baut-baut
 Angkur-angkur/ pengangkuran
 Profil: sesuai dengan perhitungan
3.3.2 Pengangkuran
Fungsi dari pengangkurn ini sendiri adalah sebagai pengikat dalam struktur atas
(kolom/ kuda-kuda)pada posisi yang tepat.

11
Penempatan dan pemasangan angkur pada as-as kolom dapat ditentukan
dengan cara:
 Buat bouwplank setempat
 Mal pengangkuran dari multiplext t=9mm dan di beri as
 Angkur di pasang di mal dan diberi dua baut dan di pasang pada atas dan
bawah mal
 Di tarik benang / as d tarik 2 arah sesuai mal membentuk dua arah siku
 Angkur di las dengan besi beton kolom dengan elevasi atas waterpass
 Bekisting kolom di pasang
 Mal angkur di lepas
Untuk plat landas yang lebih tebal yaitu 16 m sebaiknya tebal mal sesuai dengan
plat atau angkur, dan di check vertikalnya satu persatu
Pengangkuran baja di laksanakan olh sipil di bawah supervisi dari divisi baja, hal
ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bila terjadi
masalah pada saat erection oleh divisi baja.

3.3.3 Pengelasan

Pengelasan di lakukan bertujuan untuk menyambngkan struktur baja yang akan


di gunakan. Dalam pengelasan membutuhkan beberapa peralatan, peralatan
yang dibutuhkan itu adalah sebagai berikut:
a) Generator/genset
b) Onvomer / travo las
c) Kabel las
d) Stang las
e) Topeng las
f) Kawat las
Kawat yang di pakai dalam pengalasan ada 3 jenis yaitu diameter 2,6 mm untuk
pelat baja tipis, diameter 3,2 mm dan 4,0 mm untuk plat baja yang lebih tebal ,
selain itu type kawat RD 460 dan RD 260, yang biasa digunakan adalah type RD

12
460.energi atau daya yang di guanakan untuk pengelasan yang sempurna juga di
tentukan diantaranya:
- Untuk Kawat diameter 2,6 mm adalah 3000-8000 watt
- Untuk kawat dengan diameter 3,2 mm dan 4,0 mm adalah 5000-12000 watt
Dianjurkaan setelah kap baja terpasang jangan adalagi pengelasan pokok karena
jika di lakukan takut terjadinya bahaya keruntuhan

3.3.4 Erection

Erection adalah proses dimana kita menyatukan elemen-elemen struktur tadi


hingga menjadi sat kesatuan.
Peralatan dan persiapan yang diperlukan untuk melakukan erection adalah :
- Box
- Tali tambang
- Tali baja
- Liyer
- Takel
- Peralatan las
- Blander
- Kunci/ kunci momen
- Alat bantu seperti balok kayu, balok baja

Karena ini pemasangan baja maka tenaga kerja yang di butuhkan bukan
sembarang orang , jadi pekerja yang di butuhkan untuk melakukan erection ini,
pekerja dapat di bagi menurut pekerjaannya:
1. Langsiran baja yang telah di fabrikasi di tempatkan di lokasi menurut
kode-kode yang ada.
2. Penarik liyer dan tali baja.
3. Tenaga yang menempat baja pada posisi untuk di pasang baut-baut
4. Tenaga pemasangan tali baja.
5. Tenaga pengelasan, pasang gording dan pasang gording dan pasang mur
baut, serta super visi.

13
3.3.5 Pasca erection
pasca erection adalah pekerjaan pemeriksaan setelah di lakukan erection,
adapun hal-hal yang di perksa adala sebagai berikut:
a) Tegak lurus(lot) dari kolom.
b) pemasangan baut / las (Check Total).
c) Semua sambungan dicheck.
d) Pengecatan ulang meni besi.
e) Periksa lendutan apakah sesuai dengan batas yang diberi oleh koordinator.

3.4 Pekerjaan Rangka Atap


3.4.1 Gordon
Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil
padaproyeksi horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk,
orang,beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda.
Gording berada di ataskuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda.
Gording menjadi tempat ikatanbagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan
panjang usuk yang tersedia.Gording harus berada di atas titik buhul kuda-kuda, sehingga
bentuk kuda-kudasebaiknya disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia

3.4.2 Sagrod
Sagrod berfungsi sebagai pengikat antar gording, Sagrod adalah batang besibulat
terbuat dari tulangan polos dengan kedua ujungnya memiliki ulir dan baut sehingga
posisi bisa digeser (di perpanjang / di perpendek). Panjang sagrod 1,6m,
jarak masing sagrod 3m

3.5 K3L (kesehatan, keselamatan,keamanan, dan lingkunan)


Keselamatan kerja diketinggian Pemasangan rangka atap tergolong dalam
jenis pekerjaan diketinggian, mengingat berada pada ketinggian lebih dari 2
meter. Untuk menghindari kecelakaan yang dapat berakibat fatal saat bekerja,
harus diperhatikan prinsip kerja sebagai berikut:

14
a) Dipasang pengaman, biasanya digunakan perancah atau scaffolding Elevated
Work Platforms (EWP) dan Scaffolding
b) Harus mengenakan alat pengaman kerja (Safety Harness) yang mampu
mengamankan pekerja dari resiko jatuh dari ketinggian.
c) Jika akan digunakan tangga, perlu dipastikan bahwa pekerjaan dapat
diselesaikan dalam waktu singkat, tangga cukup kuat dan terpasang dalam
posisi yang stabil.
Keselamatan kerja diketinggian Pemasangan rangka atap tergolong dalam
jenis pekerjaan diketinggian, mengingat berada pada ketinggian lebih dari 2
meter. Untuk menghindari kecelakaan yang dapat berakibat fatal saat bekerja,
harus diperhatikan prinsip kerja sebagai berikut:
a) Dipasang pengaman, biasanya digunakan perancah atau scaffolding Elevated
Work Platforms (EWP) dan Scaffolding
b) Harus mengenakan alat pengaman kerja (Safety Harness) yang mampu
mengamankan pekerja dari resiko jatuh dari ketinggian.
c) Jika akan digunakan tangga, perlu dipastikan bahwa pekerjaan dapat
diselesaikan dalam waktu singkat, tangga cukup kuat dan terpasang dalam
posisi yang stabil.
Hal-hal lainnya yang juga harus diperhatikan antara lain, adalah:
a. Memakai pakaian kerja dengan benar dan sesuai standar.
b. Memakai topi atau helm pengaman (safety helmet).
c. Memakai sepatu kerja.
d. Memakai sarung tangan dan sarung lengan yang terbuat dari bahan anti
gores.
e. Membersihkan tempat kerja dari kotoran atau benda lain yang dapat
mengganggu proses pekerjaan
*Pengusaha lebih menekankan penghematan biaya produksi dan
meningkatkan efisiensi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan
K3 dipandang sebagai beban dalam hal biaya operasional tambahan.

15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang sudah di lakukan kami dapat mengambil kesimpulan:
1. Satsiun bandara memiliki fungsi sebagai peningkat aksbilitas
perjalanan menuju bandara, mengurangi volme kendaraan di jalan raya
dan yang paling penting dapat mengurangi kemacetan
2. Bahan- bahan yang digunakan dalam pembangunan konstruksi
adalahbaja, baja itu sendiri adalah logam paduan dengan besi (Fe)
sebagai unsur dasar dan karbon (C) sebagai unsur paduan utamanya.
Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0,2 % hingga 2,1 %
berat sesuai grade-nya
3. Dalam pengerjaan konstruksi ada beberapa faktor yang perlu di
pehatikan adalah
- Penentuan material
- SDM
- Mobilisasi
- Side plan
- Penentuan kontraktor
- Alat yang di gunakan
4. Dalam pengerjaan struktur atas kita juga tidak luput dari konstruksi
rangka atap,konstruksi rangka atap itu sendiri terdiri dari:
- Memahami gabar
- Pengangkuran
- Pengelasan
- Erection
- Pasca erection
5. Dalam pengerjaan rangka atap kita juga melakukan gording dan
sagrot, gording itu sendiri adalah alat yang digunakan sebagai

16
pembagi bentang atap. Fungsi gording itu sebenarnya adalah sebagai
penerus beban dari atap ke titik buhul kuda-kuda. Dan sagrod adalah
batang besi bulat tulangan polos dengan kedua ujungnya memiliki ulir
dan baut sehingga dapat di perpanjang maupun di perpendek
6. Dalam proyek konstruksi ada beberapa hal yang harus diperhatikan
yang berkaitan dengan K3L, adapun hal-hal yang berkaitan tersebut
adalah:
- Dipasang pengaman, biasanya digunakan perancah atau
scaffolding Elevated Work Platforms (EWP) dan Scaffolding
- Harus mengenakan alat pengaman kerja (Safety Harness) yang
mampu mengamankan pekerja dari resiko jatuh dari ketinggian.
- Jika akan digunakan tangga, perlu dipastikan bahwa pekerjaan
dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tangga cukup kuat dan
terpasang dalam posisi yang stabil.

17
4.2 Saran
1. Dalam pengerjaan materi sebaiknya di lakukan pencarian informasi yang
lebih akurat dan terpercaya.
2. Sebaiknya tutor yang di lakukan sebelum pengerjaan laporan harus
dipersering sehingga mahasiswa tidak mengalami kesulitan.
3. Mahasiswa harusnya lebih mengerti dengan materi yang di berikan
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penulisan laporan.
4. Mahasiswa seharusnya mengerjakan tugas jauh hari sebelum waktu yang
di tentukan sehingga tugas yang di berikan lebih dikerjakan dengan serius.
5. Sebaiknya tugas di berikan jauh hari sebelum uts sehingga mahasiswa bisa
fokus dengan ujiannya.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/search?q=fungsi+pengangkuran+dalam+pemasangan
+struktur+atap+baja&oq=fungsi+pengangkuran+dalam+pemasangan+struktur+atap+
baja&aqs=chrome..69i57.23069j1j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://id.scribd.com/doc/88979731/Laporan-Kerja-Praktek-Pelaksanaan-
Pekerjaan-Atap
http://kampus-sipil.blogspot.co.id/2013/05/proses-pemilihan-kontraktor-
proyek.html
http://pelaksanaanproyek.blogspot.co.id/2009/12/pelaksanaan-proyek_29.html

19

Anda mungkin juga menyukai