Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN TUGAS BESAR STUKTUR BETON

Dosen Pengampu :
Dr. Euis Kania K. M.T

Disusun oleh :
MUHAMMAD ARIEL ABDILLAH (2230111004)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya. sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Besar ini dengan judul
“Perencanaan Gedung Perkuliahan” dengan baik. Dalam penyusunan Tugas Besar pada mata kuliah
Struktur Beton ini, penyusun banyak menerima bimbingan, bantuan dan dorongan yang sangat berarti
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dr. Euis Kania K, M.T. dosen pembimbing mata kuliah Struktur Beton yang telah memberi
bimbingan dan materi selama penyusunan tugas besar ini.
2. Seluruh dosen Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah, yang telah memberikan ilmunya.
3. Bapak, Ibu dan Keluarga yang telah memberikan dukungan baik material dan dorongan baik
material maupun moril dan selalu mendoakan penyusun.
4. Rekan-rekan dari Teknik sipil yang telah mememberi dukungan dalam penyusunan laporan Tugas
Akhir ini, dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Besar ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran maupun masukan yang membawa ke arah perbaikan dan bersifat
membangun sangat penyusun harapkan. Semoga Tugas Besar ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.

Sukabumi, 20 Desember 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................. 2
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................................................................................... 4
BAB 2 ..................................................................................................................................................... 5
LANDASAN TEORI .............................................................................................................................. 5
2.1 Jenis Pembebanan ......................................................................................................................... 5
2.2 Sistem Kerja Beban...................................................................................................................... 6
BAB 3 ..................................................................................................................................................... 7
PERENCANAAN ATAP ........................................................................................................................ 7
A. Perencanaan atap ......................................................................................................................... 7
B. Dasar Perencanaan ...................................................................................................................... 7
C. Perencanaan Gording .................................................................................................................. 7
D. Hitung Beban .............................................................................................................................. 8
E. Perhitungan Kombinasi gording ............................................................................................... 11
F. Kontrol Terhadap Tegangan ...................................................................................................... 11
G. Kontrol terhadap lendutan ......................................................................................................... 12
H. Perencanaan Kuda-Kuda Utama ............................................................................................... 13
I. Beban kombinasi ....................................................................................................................... 18
SKETSA KUDA-KUDA ...................................................................................................................... 20
A. Cek stuktur rangka stabil/tidak stabil ........................................................................................ 20
B. Mencari reaksi vertical tumpuan ............................................................................................... 21
C. Metode Titik Buhul ................................................................................................................... 22
D. Metode Cremona ....................................................................................................................... 29
E. METODE CULLMAN ............................................................................................................. 33
F. METODE RITTER .................................................. Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknik Sipil di Indonesia saat ini menuntut terciptanya sumber daya manusia yang dapat
mendukung kemajuan pembangunan. Dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tinggi,
bangsa Indonesia akan dapat memenuhi tuntutan ini. Bangsa Indonesia telah menyediakan berbagai
sarana guna memenuhi Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
Dalam merealisasikan hal ini Universitas Muhammadiyah Sukabumi merupakan salah satu
lembaga pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut memberikan tugas besar sebagai
syarat mata kuliah dengan maksud agar dapat menghasilkan tenaga yang bersumber daya dan
mampu bersaing dalam dunia kerja.

1.2 Maksud dan Tujuan


Dalam menghadapi era 4.0, di mana jaman sudah berkembang modern dan seiringnya waktu
ilmu harus selalu di upgrade, maka sangat diperlukan seorang teknisi yang berkualitas. Dalam hal ini
khususnya teknik sipil sangat diperlukan teknisi-teknisi yang menguasai ilmu dan keterampilan
dalam bidangnya. Universitas Muhammadiyah Sukabumi Prodi Teknik Sipil sebagai lembaga
pendidikan yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan ahli teknik yang berkualitas,
bertanggungjawab, kreatif dalam menghadapi masa depan serta dapat menyukseskan pembangunan
nasional di Indonesia.
Universitas Muhammadiyah Sukabumi Prodi Teknik Sipil memberikan Tugas Akhir dengan
maksud dan tujuan:
1. Mahasiswa dapat merencanakan suatu konstruksi bangunan yang sederhana sampai bangunan
bertingkat.
2. Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam merencanakan
struktur gedung.
3. Mahasiswa diharapkan dapat memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam perencanaan
suatu struktur gedung.
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Jenis Pembebanan


Dalam merencanakan struktur bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu
mendukung berat sendiri, beban gempa, beban angin, beban hidup maupun beban khusus yang
bekerja pada struktur bangunan tersebut. Beban-beban yang bekerja pada struktur dihitung menurut
SNI 1726 : 2019 dan SNI 1727 . Bebanbeban tersebut adalah :
1. Beban mati (Dead load)
Beban mati adalah berat semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk
segala unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesinmesin serta peralatan tetap yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari gedung. Untuk merencanakan gedung ini, beban mati
yang terdiri dari berat sendiri bahan bangunan dan komponen gedung.
2. Beban hidup (Life load)
Beban hidup adalah semua bahan yang terjadi akibat penghuni atau pengguna suatu
gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat
berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan
perubahan pembebanan lantai dan atap tersebut. Khususnya pada atap, beban hidup dapat
termasuk beban yang berasal dari air hujan.
3. Beban angin (Wind load)
Beban Angin adalah beban yang bekerja pada bangunan atau bagian bangunan yang
disebabkan oleh tekanan udara. Beban angin diperhitungkan karena angin besar dapat menekan
bangunan dan mempengaruhi kekuatannya. bila kecepatan angin di suatu daerah rata-rata
konstan, maka hal ini dapat disebut juga statis. Apabila perubahannya besar maka termasuk
tekanan dinamis. Tekanan dinamis dipengaruhi oleh faktor - faktor lingkungan seperti bentuk
bangunan dan letak bangunan yang berdekatan satu sama lain.
4. Beban gempa (Earthquake load)
Beban gempa adalah beban statik ekivalen yang bekerja pada bangunan atau bagian dari
bangunan akibat pergerakan tanah karena Gempa. pengaruh gempa pada struktur ditentukan
berdasarkan analisa dinamik, maka yang diartikan dalam beban gempa yaitu gaya-gaya di dalam
struktur tersebut yang terjadi oleh tanah akibat gempa.
2.2 Sistem Kerja Beban
Bekerjanya beban untuk bangunan bertingkat berlaku sistem gravitasi, yaitu elemen struktur
yang berada di atas akan membebani elemen struktur di bawahnya, atau dengan kata lain elemen
struktur yang mempunyai kekuatan lebih besar akan menahan atau memikul elemen struktur yang
mempunyai kekuatan lebih kecil. Dengan demikian sistem bekerjanya beban untuk elemen-elemen
struktur gedung bertingkat secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut:
Beban pelat lantai didistribusikan terhadap balok anak dan balok portal, beban balok portal
didistribusikan ke kolom dan beban kolom kemudian diteruskan ke tanah dasar melalui pondasi.
BAB 3
PERENCANAAN ATAP

A. Perencanaan atap

ket :
Tipe Kuda – Kuda : Frik
Penutup Atap : Genting
Luas Bangunan : 145 m2
B. Dasar Perencanaan
a. Bentuk KK :
b. Jarak antar KK :1 m
c. Kemiringan atap : 30 ̊
d. Bahan gording : chanal c
e. Bahan penutup atap : Genteng
f. Jarak antar gording : 3,13 m
g. Bentuk atap : Plana
h. Berat baja ringan C 75 : 6,92 kg/m²
i. Berat Genteng : 10 kg/m²
j. Berat reng : 1,96 kg

C. Perencanaan Gording
type gording C-75x30
a. Berat gording (Wg) : 0.89 kg/m
b. Ix : 9.51 cm4
c. Iy : 1.38 cm4
d. h : 75 mm
e. b : 30 mm
f. t1 : 0.75 mm
h. Zx : 2.54 cm3
i. Zy : 0.67 cm3
j. C : 0.1 cm
k. w : 0.89 kg/m
l. Kemiringan atap (α) : 30 ̊
m. Jarak antar gording (s) : 3,13 m
n. Jarak anatar kuda-kuda (L) :1 m
n. Jarak anatar reng : 40 cm

SNI 03-1727-2020
o. Berat penutup atap (metal) : 10 kg/m²
p. Beban angin : 25 kg/m²
q. Berat hidup : 100 kg/m
l. Berat penggantung dan plafon : 18 kg/m²

D. Hitung Beban
1. Beban Mati (DL) : 0.89 kg/m
berat gording : s x berat penggantung dan plafond
berat plafond : 3,13 m x 18 kg/m2
56,34 kg/m2
berat pentup atap : s x berat penutup atap
: 3,13 m x 10 kg/m
31,3 kg/m2
q : berat gording + berat plafond + berat penutup atap
: 0.89 kg/m + 3,13 kg/m2 + 10 kg/m2
67,23 kg/m2
qx : q x sin 25
: 67,23 x sin 25
28,41262574 kg/m
qy : q x cos 25
: 67,23 x cos 25
60,93107252 kg /m
Mxl : 1/8 x qy x L2
: 1/8 x 60,93107252 x 1
7,616384065 kg/m
Myl : 1/8 x qx x L
: 1/8 x 28,41262574 x 1
3,551578217 kg/m

2. beban hidup (LL)


berat pekerja (p) : 100 kg
Px : P x sin 25
: 100 kg x sin 25
42,26182617 kg

Py : P x cos 25
: 100 kg x cos 25
90,6307787 kg
Mx2 : 1/8 x py x L
11,32884734 kgm
My2 : 1/8 x px x L
5,282728272 kgm
3. Beban Angin
beban angin kondisi normal : 25 kg/m2
koefisisen kemiringan atap : 30
koefisien angin tekan : (0.02 - 0.4)
koefisien angi hisap : - 0.4

Beban Angin :
Angin tekan (W1) : k. angin tekan x b. angin x s
: 0.2 x 25 kg/m x 3,13 m
438,2 kg/m
Angin hisap (W2) : k. angin hisap x b. angin x s
: -0,4 x 25 kg/m2 x 3.13 m
-31,3 kg/m
Beban yang bekerja pada sumbu x itu hanya di harga Mx
Mx (tekan) : 1/8 x W1 X L
: 1/8 X 15,65 kg/m x (1)
54,775 kg/m
Mx (hisap) : 1/8 x W2 X L
: 1/8 x (-31,3) kg/m x 1
-3,9125 kg/m

4. Beban Air Hujan (RL)


Berat air hujan 12 kg/m
beban air hujan : berat air hujan x jarak anatar gording
: 12 kg/m x 3,13 m
37,56 kg
beban air hujan x : beban air hujan x sin 25
: 37,56 kg x sin 25
21,54353095 kg
beban air hujan y : beban air hujan x cos 25
: 21,54353095 kg x cos 25
17,64743742 kg
Beban pada sumbu x dan y hanya ada di harga Mx dan My
Mx : 1/8 x beban air hujan (x) x L
: 1/8 x 37,56 x 1
2,692941369 kg
My : 1/8 x beban air hujan (y) x L
: 1/8 x 21,54353095 x 1
2,205928427 kg

E. Perhitungan Kombinasi gording

Beban
kombinas Mx My
1 1.4 D 10,66293769 4,972209504
2 1.2 D + 1.6 L+ 0.5 (Ls atau S atau R) 12,08613156 6,964858074
3 1.2 D + 1.6 (Ls atau R) +(L atau 0,5 W) 14,44836707 8,791379344
4 1.2 D +1 W + L +0.5 (Lr atau S atau R) 65,26113156
17,9024789
5 1.2 D + 1E +L 0.25 L
6 0.9 D +1 W 61,62974566
57,9714204
7 0.9 D +1 E

Kombinai gayapada
gording

Beban
Beban Beban Beban Kombinasi
mome angin
Mati hidup Tekan Hisap hujan Min Max
X 7,616384065 11,32884734 1,95625 -3,9125 2,692941369 57,9714204 14,44836707
Y 3,551578217 5,282728271 2,205928427 61,62974566 8,791379344

F. Kontrol Terhadap Tegangan


a. kontrol terhadap tegangan minimum
Mx : 57,9714204 kgm = 57,9714204 kgcm
My : 61,62974566 kgm = 61,62974566 kgcm
: (Mx/Zx) + (My/Zy) <
: (57,9714204 kgcm / 2,54 cm3) + (61,62974566 kgcm / 0,67 cm3)

1148,80889 < 2500 kg/cm2


b. kontrol terhadap tegangan maksimum
Mx : 14,44836707 kgm = 14,44836707 kgcm
My : 8,791379344 kgm = 8,791379344 kgcm
: (Mx/Zx) + (My/Zy) <
: (14,44836707/2,54)+( 8,791379344/0,67)
1880,97952 < 2500 kg/cm2

G. Kontrol terhadap lendutan

E : 2.1 x 10˄6 kg/cm


Ix : 9,51 cm4 95,1
Iy : 12,4 cm4 1,38
Zx : 2,53 cm3 2,53
Zy : 0,67 cm3 0,67
qx : 28,41262574 kg/m
qy : 60,93107252 kg/m
Px : 42,26182617 kg
Py : 90,6307787 kg

Z ijin : 1/180 L
0,555555556
Zx : (5 × qx × L^4) / (384 × E × ly) + (Px × L^3) / (48 × E × ly)
0,373446835
Zy : (5 × qy × L^4) / (384 × E × lx) + (Py × L^3) / (48 × E × lx)
0,10983812
Z : (Zx^2 + Zy^2)
0,10,983812
Z < Z ijin
0,134167745 < 0,5555555556 OKE
H. Perencanaan Kuda-Kuda Utama
a. Panjang batang

Panjang Batang
No.
a b d
1 2,99 3,09 1,58
2 3,11 2,58 3,76
3 3,13 4,64 3,08
4 3,13 2,58 5,17
5 3,11 3,09 -
6 2,99 - -
18,46 15,98 13,59
Jumlah
16,01

b. Analisis pembebanan
BEBAN MATI

1. Beban penutup atap

P1=P7 : S x 1/2 x A1 x Watp


: 3,13 x 1/2 x 3,01 x 1
4,67935 kg
P2=P6 :S x 1/2 x (A1+A2) x Watp
: 3,13 x 1/2 x (3,01+3,01) x 1
9,5465 kg
P3=P4=P5 : S x 1/2 x (A2+A3) X Watp
: 3,13 x 1/2 x (3,01+3,01) x 1
9,7656 kg
2. Beban gording
P1=P2=P3=P5=P6=P7 : 110% x Wg x S
: 110% x 0,89 x 1
0,89 kg
10% Pertimbangan berat sambungan gording yang ada di P4
P4 : 2 x 100% x Wg x s
: 2 x 100 x 0,89 x 1
109,55 kg
3. Beban sendiri kuda-
kuda
P1=P7 : 110% x 1/2 x (A1 + B1) x Berat sendiri baja ringan
: 110% x 1/2 x (3,01 + 3,25) x 10
33,44 kg
: 110% x (1/2 x (A1+A2+B1+B2+D1+D2) x Berat sendiri
P2=P6 baja ringan
: 110& x ( 1/2 x (3,01+3,01+3,01+3,25+1,58) x 11
42,24 kg

P3=P5 : 110% x (A2+A3+B2+B3+D2) x Berat sendiri baja ringan


: 110% x (3,01+3,01+2,58+3,76) x 10
71,94 kg

: 110% x (1/2 x (A1+A2+A3+B1+B2+D1) x Berat sendiri


P4 baja ringan
: 110& x ( 1/2 x (3,01+3,01+3,01+3,25+2,58+1,58) x 10
79,805 kg
4. Beban plafond
P1=P7 : L x 1/2 x (A1+B1) x berat plafond
: 1 x 1/2 x 3,25 x 56,34
171,2736 kg
P8=P9=P10=P11 : L x 1/2 x (B1+B2) x berat plafond
: 1 x 1/2 (3,25+2,58) x 56,34
159,7239 kg
5. Beban reng
P1=P7 : 6 x jarak kuda - kuda x berat reng
: 6 x 1 x 1,96
11,76 kg
P2=P6 : 12 x jarak kuda - kuda x berat reng
: 12 x 1 x 1,96
23,52 kg

P3=P5 : 13 x jarak kuda - kuda x berat reng


: 13 x 1 x 1,96
25,48 kg
P4 : 7 x jarak kuda - kuda x berat reng
: 7 x 1 x 1,96
13,72 kg

Hasil perhitungan diatas memuat


tabel sebagai berikut :
Tabel I. Beban mati
pada kuda-kuda

beban sendiri Beban beban


Beban atap Beban gording Beban reng
Gaya kuda-kuda plafond total
(kg) (kg) (kg) (kg) (kg) kg
P1 4,67935 0,89 33,44 171,2736 11,76 222,04295
P2 9,5465 0,89 42,24 - 23,52 76,1965
P3 9,7656 0,89 71,94 - 25,48 108,0756
P4 9,7656 109,55 79,805 - 13,72 212,8406
P5 9,7656 0,89 71,94 - 25,48 108,0756
P6 9,5465 0,89 42,24 - 23,52 76,1965
P7 4,67935 0,89 33,44 171,2736 11,76 222,04295
P8 - - - 159,7239 - 159,7239
P9 - - - 159,7239 - 159,7239
P10 - - - 159,7239 - 159,7239
P11 - - - 159,7239 - 159,7239

BEBAN HIDUP
Beban hidup meliputi beban air hujan dan beban hidup terpusat
a. Beban air hujan

P1=P7 : (40 - 0,8 X kemeringan atap) x 1/2 x A1 x S


: (40 - 0,8 x 30) x 1/2 x 3,01 x 3,13
74,8696 kg
P2=P6 : (40 - 0,8 x kemeringan atap) x 1/2 x (A1 + A2) x S
: (40 - 0,8 x 30) x 1/2 x (3,01 + 3,01) x 3,13
152,744 kg

P3=P4=P5 : (40 - 0,8 x kemeringan atap) x 1/2 x (A2 + A3) x S


: (40 - 0,8 x 30 ) x 1/2 x (3,01 + 3,01) x 3,13
156,2496 kg
2. beban hidup terpusat
P1=P2=P3=P4=P5=P6=P7 = 100 kg
Gaya P1 s/d P7 diambil nilai yang paling menentukan diantara kedua niali di atas jadi di ambil
dari beban hidup terpusat P = 100 kg

d. Beban angin
1. beban angin kanan
pada sisi tekan
P1 : (0,02 x kemiringan atap - 0,4) x B.tekan angin x L x 1/2 x A1
: (0,02 x 30 - 0,4) x 25 x 1 x 1/2 x 3,01
7,475 kg

: (0,02 x kemiringan atap - 0,4) x B.tekan angin x L x 1/2 x (A1


P2 + A2)
: (0,02 x 30 - 0,4) x 25 x 1 x 1/2 x (A1 +A2)
15,25 kg

: (0,02 x kemiringan atap - 0,4) x B.tekan ajngin x L x 1/2 x


P3 (A2 +A3)
: (0,02 x 30 - 0,4) x 25 x 1 x 1/2 x (3,01 +3,01)
15,6 kg
P4a : (0,02 x kemiringan atap - 0,4) x B.tekan angin x L x 1/2 x A3
: (0,02 x 30 - 0,4 ) x 25 x 1/2 x 3,01
7,825 kg

pada sisi hisap


P7 : -0,4 x B.tekan angin x L x 1/2 x A6
: -0,4 x 25 x 1 x 1/2 x 3,01
-14,95 kg

P6 : -0,4 x B.angin tekan x L x 1/2 x (A5 +A6)


: -0,4 x 25 x 1 x 1/2 x (3,01 + 3,01)
-30,5 kg

P5 : -0,4 x B.tekan angin x L x 1/2 x (A4 + A5)


: -0,4 x 25 x 1 x 1/2 x (3,01 + 3,01)
-31,2 kg

P4b : -0,4 x B.tekan angin x L x 1/2 x A4


: -0,4 x 25 x 1 x 1/2 x 3,01
-15,65 kg

2. beban angin kiri


pada sisi tekan
P7 : (0,02 x kemiringan atap - 0,4 ) x B.tekan angin x L x 1/2 x A6
: (0,02 x 30 -0,4) x 25 x 1 x 1/2 x 3,01
7,475 kg
: (0,02 x kemiringan atap - 0,4 ) x B.tekan angin x L x 1/2 (A5
P6 + A6)
: (0,02 x 30 - 0,4) x 25 x 1 x 1/2 x (3,01 + 3,01)
15,25 kg

: (0,02 x kemiringan atap - 0,4) x B.tekan angin x L x 1/2 (A4 +


P5 A5)
: (0,02 x 30 - 0,4) x 25 x 1 x 1/2 x (3,01 + 3,01)
15,6 kg
P4a : (0,02 x kemiringan atap - 0,4) x B.tekan angin x L x 1/2 x A4
: (0,02 x 30 -0,4) x 25 x 1 x 1/2 x 3,01
7,825 kg

pada sisi hisap


P1 : -0,4 x B.tekan angin x L x1/2 x A1
: -0,4 x 25 x 1 x 1/2 x 3,02
-14,95 kg

P2 : -0,4 x B.tekan angin x L x 1/2 x (A1 + A2)


: -0,4 x 25 x 1 x 1/2 x (3,01 + 3,01)
-30,5 kg

P3 : -0,4 x B.tekan angin x L x 1/2 x (A2 + A3)


: -0,4 x 25 x 1 x 1/2 x (3,01 + 3,01)
-31,2 kg

P4b : -0,4 x B.tekan angin x L x 1/2 x A3


: -0,4 x 25 x 1 x 1/2 x 3,01
-15,65 kg
I. Beban kombinasi
1. 1,4 D
2. 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (Ls atau S atau R)
3. 1,2 D + 1,6 (Ls atau S atau R) + (L atau 0,5 W)
4. 1,2 D + 1 W + L + 0,5 (Ls atau S atau R)
5. 1,2 D + 1 E + L + 0,25 L
6. 0,9 D + 1 W
7. 0,92 D + 1 E

W = Beban Angin
R = Beban Air Hujan
D = Beban Mati
L = Beban Hidup
Beban Beban Kombinasi Beban Perlu beban Perlu
Gaya
Mati Hidup Hujan Angin Tekan Angin Hisap I II III IV (a) IV (b) V (a) V (b) kg kg
P1 222,04295 100 75,3704 7,475 -14,95 310,86013 464,13674 487,04418 411,61174 412,61174 207,3137 184,888655 487,04418 4,87
P2 76,1965 100 150,7408 15,25 -30,5 106,6751 326,8062 432,62108 282,0562 283,0562 83,82685 38,07685 432,62108 4,33
P3 108,0756 100 150,7408 15,6 -31,2 151,30584 365,06112 470,876 320,66112 321,66112 112,868 66,06804 470,876 4,71
P4 212,8406 100 150,7408 15,65 -31,3 297,97684 490,77912 596,594 446,42912 447,42912 207,2065 160,25654 596,594 5,97
P5 108,0756 100 150,7408 15,6 -31,2 151,30584 365,06112 470,876 320,66112 321,66112 112,868 66,06804 470,876 4,71
P6 76,1965 100 150,7408 15,25 -30,5 106,6751 326,8062 432,62108 282,0562 283,0562 83,82685 38,07685 432,62108 4,33
P7 222,04295 100 75,3704 7,475 -14,95 310,86013 464,13674 487,04418 411,61174 412,61174 207,3137 184,888655 487,04418 4,87
P8 159,7239 223,61346 191,66868 191,66868 191,66868 192,66868 143,7515 143,75151 191,66868 1,92
P9 159,7239 223,61346 191,66868 191,66868 191,66868 192,66868 143,7515 143,75151 191,66868 1,92
P10 159,7239 223,61346 191,66868 191,66868 191,66868 192,66868 143,7515 143,75151 191,66868 1,92
P11 159,7239 223,61346 191,66868 191,66868 191,66868 192,66868 143,7515 143,75151 191,66868 1,92
TUGAS BESAR ANALISA STUKTUR
MENCARI GAYA BATANG DENGAN 4 METODE

Nama : Muhammad Ariel Abdillah


NIM : 2230111004
Mata Kuliah : Analisa Stuktur
Semester : (3) Tiga
Prodi : Teknik Sipil
Dosen Pengampu : Dr. Euis Kania K, M.T.

SKETSA KUDA-KUDA

A. Cek stuktur rangka stabil/tidak stabil


M = 2j – 3
DIK : - M (member) keseluruhan batang
- J (join) tumpuan
19 = 2(11) – 3
19= 19 OK

B. Mencari reaksi vertical tumpuan

∑MA = 0
-RVB . 1600 + (P2+P8) . 309 + (P3+P9) . 567 + P4 . 799 + (P5+P10) . 1031 + (P6+P11) .
1289 + P7 . 1600
-1600 RVB = -(4,33+1,92) . 309 + (4,71+1,92) . 567 + 5,97 . 799 + (4,71+1,92) .
1031 + (4,33+1,92) . 1289 + 4,87 . 1600
-1600 RVB = -1931,25 – 3759,21 – 4770,03 – 6835,53 – 8056,25 – 7792
RVB = -33144,27
RVB = -33144,27 ; 1600 = 20,71516875 = 20,72

∑MB = 0
RA . 1600 = -P1.1600 – (P2+P8) . 1289 – (P3+P9) . 1031 – P4 . 799 – (P5+P10) .
567 – (P6+P11) . 309
1630 RA = - 4,87 . 1600 – (4,33+1,92) . 1289 – (4,71+1,92) . 1031 – 5,97 . 799 –
(4,71+1,92) . 567 – (4,33+1,92) . 309
160 RA = -7792 – 8056,25 – 6835,53 – 4770,03 – 3759,21 – 1931,25
RA = -33144,27
RA = -33144,27 ; 1600 = 20,71516875 = 20,72

Aksi
P1 + P2 + P3 + P4 + P5 + P6 + P7 + P8 + P9 + 10 + P11
4,87 + 4,33 + 4,71 + 5,97 + 4,71 + 4,33 + 4,87 + 1,92 + 1,92 + 1,92 + 1,92 = 41,44
Reaksi
RA + RB
20,72 + 20,72 = 41,44 kn OK

C. Metode Titik Buhul

Ket : Tarik (+) ; Tekan (-) ; V (sin) ; H (cos)


1. Tititk A

∑Fy = 0
RA – P1 + A1 . sin 30 = 0
20,72 – 4,87 + A1 . 0,5 = 0
A1 = -15,85 ; 0,5 = -31,70 KN ( asumsi salah BATANG TEKAN )

∑Fx = 0
B1 + A1 . cos 30 = 0
B1 + ( -31,70 . 0,866 ) = 0
B1 = + 27,45 KN ( asumsi benar BATANG TARIK )
2. Titik C

∑Fy = 0
A1y - P2 + A2y – D1y = 0
31,70 x sin 30 – 4,33 + A2 x sin 30 – D1 x sin 71,54 = 0
31,70 x 0,5 – 4,33 + A2 x 0,5 – D1 x 0,948 = 0
15,85 – 4,33 + A2 x 0,5 – D1 x 0,948 = 0
11,52 + A2 x 0,5 – D1 x 0,948 = 0 ( PERSAMAAN 1 )

∑Fx = 0
A1x + A2x + D1x = 0
31,70 x cos 30 + A2x x cos 30 + D1x x cos 71,54 = 0
31,70 x 0,866 + A2 x 0,866 + D1 x 0,316 = 0
27,452 + A2 x 0,866 + D1 x 0,316 = 0 ( PERSAMAAN 2 )

Eliminasi persamaan 1 oleh persamaan 2


11.52 + A2 x 0,5 – D1 x 0,948 = 0 x 0,866
27,452 + A2 x 0,866 + D1 x 0,316 = 0 x 0,5
9,976 +A2 x 0,433 - D1 x 0,820 =0
13,726 + A2 x 0,433 + D1 x 0,158 =0
-3,75 – D1 x 0,978 =0
D1 = -3,75 ; 0,997
D1 = - 3,83 ( asumsi salah BATANG TEKAN )
Subsitusi ke persamaan 1
11.52 + A2 x 0,5 – D1 x 0,951 = 0
11,52 + A2 x 0,5 + 3,83 x 0,951 = 0
15,162 + A2 x 0,5 = 0
A2 = - 15,162 ; 0,5
A2 = - 30,30 ( asumsi salah BATANG TEKAN )

3. Titik H

∑Fy = 0
-P8 – D1y + D2 = 0
-1,92 – 3,83 x sin 71,54 + D2 x sin 54,29 = 0
-1,92 – 3,83 x 0,948 + D2 x 0,811 = 0
-1,92 – 3,632 + D2 x 0,811 = 0
-5,552+ D2 x 0,811 = 0
D2 = - 5,562 ; 0,811
D2 = - 6,80 ( asumsi benar BATANG TEKAN )

∑Fx = 0
-B1 + D2x + D1x + B1 = 0
-27,45 + 6,80 x cos 54,29 + 3,83 x cos 71,54 + B2 = 0
-27,45 + 6,80 x 0,583 + 3,83 x 0,948 + B2 = 0
-27,45 + 3,969 + 1,212 + B2 = 0
22,27 + B2 = 0
B2 = + 22,27 ( asumsi benar BATANG TEKAN )

4. Titik D

∑Fy = 0
-P3 + A3y – D3y - D2y + A2y = 0
-4,71 + A3 x sin 30 – D3 x sin 83 - D2 x sin 54,29 + 30,30 x sin 30 = 0
-4,71 + A3 x 0,5 – D3 x 0,992 - 6,80 x 0,811 + 30,30 x 0,5 = 0
-4,71 + A3 x 0,5 – D3 x 0,992 - 5,521 + 15,15 = 0
-4,71 + A3 x 0,5 – D3 x 0,992 - 20,671 = 0
4,918 + A3 x 0,5 – D3 x 0,992 = 0 PERSAMAAN 1
∑Fx = 0
A3x + D3x - D2x + A2x = 0
A3 x cos 30 + D3 x cos 83 - 6,80 x cos 54,29 + 30,30 x cos 30 = 0
A3 x 0,866 + D3 x 0,121 - 6,80 x 0,583 + 30,30 x 0,866 = 0
A3 x 0,866 + D3 x 0,121 - 3,969 + 30,296 = 0
A3 x 0,866 + D3 x 0,121 – 22,290 = 0 PERSAMAAN 2

Eliminasi terhadap persamaan 1 dan persamaan 2


4,918 + A3 x 0,5 - D3 x 0,992 = 0 x 0,866
22,290 + A3 x 0,866 + D3 x 0,121 = 0 x 0,5
4,258 + A3 0,433 - D3 0,859 =0
11,145 + A3 0,433 + D3 0,060 =0
-6,887 – D3 0,919 =0
D3 = 6,887 ; -0,919
D3 = - 7,45 (asumsi salah BATANG TEKAN)

Subsitusikan ke persamaan 1
4,918 + A3 x 0,5 - D3 x 0,992 =0
4,918 + A3 x 0,5 + 7,45 x 0,992 =0
12,312 + A3 0,5 =0
A3 = -12,312 ; 0,5
A3 = - 24,62 (asumsi salah BATANG TEKAN)

5. Titik I

∑ Fy = 0
-D3y + D4y – P9 =0
-7,45 x sin 82,73 + D4 x sin 63,32 – 1,92 =0
-7,45 x 0,991 + D4 x 0,893 – 1,92 =0
-9,310 + D4 x 0,893 =0
D4 = 9,310 ; 0,893
D4 = + 10,42 (asumsi tarik BATANG TARIK)
∑ Fx = 0
-B2 + D3x + D4x + B3 =0
-22,27 + 7,45 x cos 82,73 + 10,42 x cos 63,32 + B3 = 0
-22,27 + 7,45 x 0,126 + 10,42 x 0,449 + B3 =0
B3 = + 16,65 (asumsi tarik BATANG TARIK)

Rekapitulasi gaya batang menggunakan titik buhul

Gaya Batang (KN)


No Batang
Tarik (+) Tekan (-)
A1 - 31,70
B1 27,45 -
A2 - 3,83
D1 - 30,30
D2 6,80
B2 22,27 -
A3 - 24,62
D3 - 7,45
D4 - 10,42
B3 - 16,65
D. Metode Cremona
Ket :
Skala 2Kn = 1cm
1. Titik A = B

2. Titik C = G
3. Titik D

4. Titik H
5. Titik I

Rekapitulasi gaya batang menggunakan cremona

Gaya Batang (KN)


No Batang
Tarik (+) Tekan (-)
A1 - 31,70
B1 27,45 -
A2 - 3,83
D1 - 30,30
D2 6,80
B2 22,27 -
A3 - 24,62
D3 - 7,45
D4 - 10,42
B3 - 16,65
E. METODE CULLMAN
1. Potongan 1
2. Potongan 2

Anda mungkin juga menyukai