3. SASARAN Adapun sasaran dari kegiatan Pembangunan ini adalah sebagai berikut :
4. NAMA DAN
Nama PEJABAT PENANDATANGAN KONTRAK :
ORGANISASI
HERNES RENALDO PANGARIBUAN, ST
PEJABAT
PENANDATANGA NIP .19840311 200904 1 005
N KONTRAK
Dinas Pendidikan Kabupaten Humbang Hasundutan
1
6. SUMBER Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : Bantuan Keuangan Provinsi
PENDANAAN (BKP) Dinas Pendidikan Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Anggaran
2023 sebesar Rp. 950.000.000,- (Sembilan Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)
7. JANGKA WAKTU a. Jangka waktu pelaksanaan kontrak selama 100 (seratus) hari kalender.
b. Jangka waktu pemeliharaan 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak
tanggal penyerahan pertama pekerjaan.
8. DAFTAR Pengalaman
Jabatan
PERSONEL Nama Kerja Sertifikat
N dalam
MANAJERIAL Personel Profesional Kompetensi Keterangan
o Pekerjaan
Manajerial**) minimal Kerja*)
ini*)
(Tahun) *)
1 ……….. Pelaksana 2 SKT TA 022
Bangunan Atau
Gedung/Pel SIP.01.001.2
aksana
Lapangan
Pekerjaan
Gedung
2 ……….. Petugas - Sertifikat
Keselamata Petugas K3
n Konstruksi
Konstruksi
3 Dst
9. KELUARAN/PRO Keluaran/Produk yang dihasilkan Ruang kelas (6 ruang).
DUK YANG
DIHASILKAN
f. Di dalam pelaksanaan pekerjaan, misalnya pekerjaan beton bertulang, konstruksi kayu dan
pekerjaan struktur lainnya disamping pekerjaan pengolahan tanah, baik menurut perhitungan
dan gambar-gambar konstruksi yang disediakan oleh Pengawas jika diduga terdapat
kekurangan, maka Penyedia diwajibkan mengadakan Konsultasi dengan Pengawas
Lapangan sebelum melaksanakan pekerjaan.
g. Pihak Penyedia dianggap telah mempertimbangkan semua resiko yang mungkin terjadi dan
memperhitungkan di dalam harga penawaran.
h. Tanah dan lahan untuk pembangunan ini diserahkan kepada Penyedia dalam keadaan pada
saat seperti penjelasan/peninjauan lapangan.
i. Penyedia harus menjaga ketertiban selama pekerjaan dilaksanakan, sehingga lingkungan
sekitarnya menjadi tertib, misalnya pelaksanaan pekerjaan pada malam hari, Penyedia harus
meminta persetujuan kepada Pengawas Lapangan terlebih dahulu.
j. Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap, selesai dengan sempurna kepada Pemberi
Tugas/Pengawas termasuk perbaikan-perbaikan yang timbul sebagai akibat pelaksanaan
pada lingkungan pembangunan termasuk pembersihan.
D. RENCANA KERJA
a. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia menyusun rencana kerja yaitu suatu rencana yang
terperinci termasuk jadwal pelaksanaan (Time Schedule) dan diajukan kepada Pengawas
selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja.
b. Setelah disetujui maka Time Schedule dimaksud diserahkan kepada Pengawas Pekerjaan
sebanyak 3 (tiga) salinan. Sedangkan cetakan aslinya harus selalu terpampang di Kantor
Proyek dan merupakan lampiran Dokumen Kontrak.
c. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia telah menyerahkan Request Pekerjaan beserta
Shop Drawing kepada Pengawas Lapangan untuk dimintai persetujuannya.
d. Pengawas Lapangan setelah mempelajari usulan tersebut dengan memperhatikan gambar-
gambar rencana, RKS dan lain-lain, baru memberikan persetujuan kepada Penyedia untuk
segera dilaksanakan.
e. Penyedia harus melaksanakan pekerjaan, mendatangkan bahan-bahan dan alat bantu sesuai
dengan rencana kerja kecuali jika terpaksa menyimpang karena sesuatu hal yang harus
dipertimbangkan, maka terlebih dahulu harus disetujui oleh Pengawas.
f. Rencana Kerja ini akan dipakai Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan sebagai dasar untuk
menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan, keterlambatan dan
penyimpangan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia.
1. PASANG BOWPLANK/PENGUKURAN/PEMATOKAN
a. Papan patok ukur (bouplank) dipasang pada patok kayu yang kuat, tiangnya ditanam dan
dipancang kuat ke tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan.
b. Papan patok ukur dibuat dari kayu sembarang lunak.
c. Tinggi sisi atas papan bouplank harus sama satu sama lain kecuali dikehendaki lain oleh
Pengawas Lapangan.
d. Setelah selesai pemasangan papan patok ukur, Penyedia harus melapor kepada Pengawas
Lapangan untuk diminta persetujuannya, serta harus menjaga dan memelihara keutuhan serta
ketetapan patok-patok ukur sampai tidak diperlukan lagi dan dibongkar atas persetujuan
Pengawas.
e. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran
Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan dihitung dengan satuan Ls.
2. BARAK KERJA
a. Pembuatan direksi keet, gudang dan barak kerja
6
Pembangunan dan pemeliharaan direksi keet, gudang dan barak pekerja akan tetap menjadi
milik Penyedia Jasa setelah pekerjaan pembangunan pekerjaan selesai.
b. Pembelian atau sewa atas tanah guna keperluan direksi keet, gudang dan barak pekerja
merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa.
c. Penyedia Jasa harus menyediakan, merawat dan membongkar semua bangunan sementara
dimana Direksi Pekerjaan atau Pengguna Jasa, Staf Penyedia Jasa dan Sub-Penyedia Jasa akan
berada termasuk perabot, penerangan, air minum, saluran, jalan, tempat parkir, tempat buangan
dan akomodasi yang bersifat sementara. Maksimal dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah
penandatanganan kontrak Penyedia Jasa harus mengirimkan rencana dan detail usulan
bangunan termasuk fasilitasnya kepada Direksi Pekerjaan.
d. Tata Cara Pengukuran dan Pembayaran
1) Pembuatan direksi keet, gudang dan barak kerja menggunakan menggunakan pondasi
pasangan batu kali, kaso 5/7 sebagai rangka dinding dan rangka atap, triplek tebal 4mm
sebagai penutup dinding, asbes gelombang sebagai penutup atap, plafon asbes 3mm
(1x1) sebagai penutup plafon, beton lantai kerja sebagai penutup lantai, menggunakan
pintu double teakwood rangka kayu dan jendela nako serta pengecatan dinding dan
plafon.
2) Pembuatan direksi keet, gudang dan barak kerja dibayarkan berdasarkan luasan
“Lumsump” sesuai dalam Harga perkiraan Sendiri.
5. PAPAN PLAKAT
a. Setelah pekerjaan selesai, Kontraktor harus menyediakan Papan Plakat.
7
b. Ukuran layout dan peletakan Papan plakat harus dipasang sesuai dengan pengarahan Pengawas
Lapangan.
c. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran
Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan dihitung dengan satuan Ls.
6. DOKUMENTASI PROYEK
a. Kontraktor harus mendokumentasikan pelaksanaan setiap item pekerjaan.
b. Foto dokumentasi terdiri dari sebelum, sedang dan sesudah pelaksanaan selesai.
c. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran
Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan dihitung dengan satuan Ls.
pengumpulan.
b. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran
Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan dihitung dengan satuan Ls.
b. Syarat-syarat Pelaksanaan
9
- Bahan yang digunakan menggunakan material bekas galian atau tanah urug yang
didatangkan.Tanah urug yang didatangkan harus disetujui oleh Direksi / Konsultan
Pengawas.
- Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal max tiap- tiap
lapisan 20 cm tanah lepas dan dipadatkan sampai mencapai Kepadatan
Maksimum pada Kadar Air Optimum, dan mencapai peil permukaan tanah yang
direncanakan.
- Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan
sebagainya.
- Jika tidak ada persetujuan tertulis sebelumnya dari Direksi / Konsultan Pengawas maka
pemadatan pada material urug tidak boleh dengan dibasahi air.
- Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan
adalah ± 10 mm terhadap kerataan yang ditentukan.
- Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah mendapat persetujan dari Direksi /
Konsultan Pengawas.
- Setelah pemadatan selesai, sisa urugan tanah harus dipindahkan ketempat tertentu
yang disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas atas biaya Penyedia
Jasa Konstruksi
4.1. BETON
4.1.1. PEKERJAAN BETON
Pekerjaan cor beton bertulang
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan beton cor untuk beton bertulang meliputi pekerjaan beton cor Untuk sloof, kolom
dan balok sesuai dengan gambar kerja. Beton cor yang digunakan adalah beton mutu f’c =
19,3 Mpa untuk struktur bangunan. Dalam hal ini Penyedia yang harus menyediakan tenaga
dan peralatan yang harus selalu berada di lapangan sesuai dengan standard dan kapasitas
untuk pekerjaan tersebut.
b. Pengendalian Pekerjaan
Pengendalian Pekerjaan Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan beton harus
11
Cara dan penyimpanan harus baik agar menjamin kemudahan pelaksanaan pekerjaan
dan menjaga tidak terjadi kontaminasi yang tidak diinginkan.
PC (Portland Cement)
Semen yang dipakai harus dari mutu yang diisyaratkan dalam NI-8. Kontraktor harus
mengusahakan agar semen yang dipakai untuk seluruh pekerjaan beton berasal dari
satu merk dan tipe saja. Semen ini harus dibawa ke tempat pekerjaan dalam zak yang
tertutup oleh pabrik dan terlindung serta harus dalam jumlah sesuai dengan urutan
pengirimannya.
Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat-tempat rapat air dengan lantai
terangkat dan ditumpuk dalam urutan pengiriman. Semen yang rusak atau tercampur
apapun tidak boleh dipakai dan harus dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.
Air
Air harus bersih dan jernih. Kontraktor harus menyediakan air atas biayanya sendiri.
d. Peralatan
Molen/Concrete Mixer
Pengadukan campuran dilakukan secara mekanis dengan Beton Molen/ Concrete Mixer
e. Pelaksanaan
Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah Kontraktor mendapat izin secara tertulis
dari Pengawas. Permohonan izin rencana pengecoran harus diserahkan paling lambat 2
(dua) hari sebelumnya.
Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah menyiapkan seluruh steak-steak
maupun anker-anker dan sparing-sparing yang diperlukan, pada kolom-kolom, balok-
balok beton untuk bagian yang akan berhubungan dengan dinding bata maupun
pekerjaan instalasi. Kecuali dinyatakan lain pada gambar, maka stek-stek dan anker-
anker dipasang dengan jarak setiap 1 (satu) meter.
Persetujuan Pengawas ini berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan cetakan dan
12
pemasangan besi serta bukti bahwa Kontraktor dapat melaksanakan pengecoran tanpa
gangguan. Persetujuan di atas tidak mengurangi tanggung jawab Kontraktor atas
pelaksanaan pekerjaan beton secara menyeluruh.
b. Pengendalian Pekerjaan
Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti ketentuan-
ketentuan seperti tertera dalam :
NI-2-PBI-1971.
NI-3-1970 PMI PUBB.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
Untuk seluruh Pekerjaan Beton Tak Bertulang digunakan beton dengan mutu baik dan
cara pelaksanaannya harus menggunakan adukan beton/cor ditempat (insitu).
d. Bahan-bahan
Agregat Kasar
Agregat Kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang kasar, keras tidak
berpori dan berbentuk kubus. Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya tidak boleh
melampaui 20% dari jumlah berat keseluruhannya. Agregat Kasar harus bersih dari
zat-zat organis, zat-zat reaktif alkali atau substansi yang merusak beton.
Agregat Halus
- Agregat Halus dapat menggunakan pasir alam yang berasal dari Quarry yang telah
disepakati pihak Pengawas.
- Pasir harus bersih dari zat organis, zat alkali tanah dan substansi lain yang dapat
merusak beton. Pasir tidak boleh mengandung substansi tersebut lebih dari 5%.
- Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras.
- Cara dan penyimpanan harus baik agar menjamin kemudahan pelaksanaan pekerjaan
dan menjaga tidak terjadi kontaminasi yang tidak diinginkan.
13
PC (Portland Cement)
- Semen yang dipakai harus dari mutu yang diisyaratkan dalam NI-8. Kontraktor harus
mengusahakan agar semen yang dipakai untuk seluruh pekerjaan beton berasal dari
satu merk dan tipe saja. Semen ini harus dibawa ke tempat pekerjaan dalam zak yang
tertutup oleh pabrik dan terlindung serta harus dalam jumlah sesuai dengan urutan
pengirimannya.
- Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat-tempat rapat air dengan lantai
terangkat dan ditumpuk dalam urutan pengiriman. Semen yang rusak atau tercampur
apapun tidak boleh dipakai dan harus dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.
Air
Air harus bersih dan jernih Kontraktor harus menyediakan air atas biayanya sendiri.
e. Peralatan
Molen Molen/ Concrete Mixer
Pengadukan campuran dilakukan secara mekanis dengan Beton Molen/ Concrete Mixer
f. Pelaksanaan
Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah Kontraktor mendapat izin secara tertulis
dari Pengawas. Permohonan izin rencana pengecoran harus diserahkan paling lambat 2
(dua) hari sebelumnya.
g. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran
Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat
dinilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan M3.
PEMBESIAN
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembesian dengan besi polos meliputi pekerjaan pembesian untuk sloof,
kolom dan ring balok. Dalam hal ini Penyedia yang harus menyediakan tenaga dan
peralatan yang harus selalu berada di lapangan sesuai dengan standard dan kapasitas
untuk pekerjaan tersebut.
b. Pengendalian Pekerjaan
Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan pembesian harus mengikuti ketentuan-
ketentuan seperti tertera dalam
- SIN 03 – 17292 – 2002 ( Baja beton bertulang ).
- Pembengkokan besi harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti/tepat pada posisi
pembengkokan sesuai gambar dan tidak menyimpang dari Peraturan Beton
Indonesia.
- Pembengkokan tersebut harus dilakukan oleh tenaga ahli, dengan menggunakan alat-
alat (Bar Bender) sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacat patah, retak-
retak, dan sebagainya. Semua pembengkokan tulangan harus dilakukan dalam
keadaan dingin, dan pemotongan harus dengan “Bar Cutter”, tidak boleh dengan api.
- Sebelum penyetelan dan pemasangan besi beton dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi
diwajibkan membuat gambar kerja (Shop Drawing) berupa penjabaran gambar
rencana Pembesian Struktur, rencana kerja pemotongan dan pembengkokan besi
beton (bending schedule) yang diserahkan kepada Direksi / KonsultanPengawas
untuk mendapatkan persetujuan tertulis.
- Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil, sesuai dengan gambar dan harus
sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunannya.
- Pemasangan selimut beton (beton decking) harus sesuai dengan gambar detail
standard penulangan.
- Sebelum besi beton dipasang, besi beton harus bebas dari kulit besi karat, lemak,
kotoran serta bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat.
- Pemasangan rangkaian tulangan yaitu kait-kait, panjang penjangkaran, overlap,
letak sambungan dan lain-lain harus sesuai dengan gambar standar penulangan.
- Apabila ada Keraguan tentang rangkaian tulangan maka Penyedia Jasa Konstruksi
harus memberitahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana Struktur
untuk klarifikasi.
- Untuk hal itu sebelumnya Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat gambar
pemengkokan baja tulangan (bending schedule), diajukan kepada Direksi / Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan tertulis.
- Penyetelan besi beton harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada kedudukan
yang teguh untuk menghindari pemindahan tempat. Pembesian harus ditunjang
dengan beton atau penunjang besi, spacers atau besi penggantung lainnya
sedemikian rupa sehingga rangkaian tulangan terpasang kokoh, kuat dan tidak
bergerak saat dilakukan pengecoran beton
- Ikatan dari kawat harus dimasukkan dalam penampang beton, sehingga tidak
menonjol kepermukaan beton.
- Sengkang-sengkang harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harus sesuai
dengan gambar.
BEGISTING/CETAKAN
a. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan
15
Cetakan beton/bekisting meliputi pekerjaan cetakan beton untuk sloof, kolom dan ring
balok. Dalam hal ini Penyedia yang harus menyediakan tenaga dan peralatan yang harus
selalu berada di lapangan sesuai dengan standard dan kapasitas untuk pekerjaan tersebut.
b. Standard
Seluruh cetakan harus mengikuti persyaratan-persyaratan normalisasi dibawah ini :
- NI-5-PPKI
- PUIBI - 1982
c. Bahan-bahan
Cetakan beton
Bahan cetakan harus dibuat dari bahan yang sesuai dengan kebutuhannya dengan diberi
penguat secukupnya sehingga keseluruhan form work dapat berdiri stabil dan tidak
terpengaruh oleh desakan-desakan beton pada waktu pengecoran serta dapat
menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar.
Pada cetakan kolom, balok, harus diadakan perlengkapan dan peralatan khusus untuk
menyingkirkan kotoran-kotoran, serbuk gergaji, potongan kawat pengikat dan lain-lain.
Sebelum beton dituang, konstruksi cetakan harus diteliti untuk memastikan sehingga
dapat terjamin kedudukan yang tepat, kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan dan
pengembangan pada saat beton dituang serta bersih dari segala benda dan kotoran-
kotoran yang tidak diinginkan.
Permukaan cetakan harus diberi minyak bekesting untuk mencegah lekatnya beton pada
cetakan.
Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Pengawas atau jika umur
beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
Bagian sisi balok 48 jam
Balok tanpa beban konstruksi 7 hari
Balok dengan beban konstruksi 21 hari
Pelat Lantai/Atap 21 hari
Dengan persetujuan Pengawas, cetakan beton dapat dibongkar lebih awal asal benda uji
yang kondisi perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah mencapai kekuatan pada
umur 28 hari. Segala izin yang diberikan oleh Pengawas sekali-kali tidak boleh menjadi
bahan untuk mengurangi/membebaskan tanggung jawab Kontraktor dari adanya
kerusakan-kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan tersebut. Pembongkaran
cetakan beton tersebut harus dilaksanakan dengan hati-hati sehingga tidak menyebabkan
cacat pada permukaan beton dan tetap menghasilkkan sudut-sudut yang tajam dan tidak
pecah.
4.2. LOGAM
4.2.1. PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM
16
b. Persyaratan Bahan
Digunakan Bahan Buatan Dalam Negeri dari mutu terbaik
- Besi Hollow uk. 40.40.2
- Besi Hollow uk. 20.40.1,8
- Besi Siku uk. 40.40.2
- Besi Hollow uk. 15.15.1,2
- Besi Siku uk. 20.20.1,4
- Cat Minyak Setara Kuda Terbang, Avian atau produk lain yang setara dan disetujui
oleh pengawas lapangan.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Melakukan pengukuran lebar dan tinggi pada lokasi yang dipasang besi hollow
dengan meteran.
- Pastikan area kerja Anda bersih dan bebas dari penghalang atau sampah yang dapat
mengganggu proses pembuatan.
- Ketika ukuran sudah didapatkan, memulai proses pemotongan besi hollow menjadi
beberapa bagian, sesuai dengan ukuran dan gambar kerja. Kemudian merangkai besi
hollow yang sebelumnya sudah dipotong tadi, menjadi rangkaian jerjak/teralis sesuai
dengan gambar rencana.
- Setelah potongan-potongan besi hollow tersusun rapi, besi tersebut di las
menggunakan alat las. Sehingga terbentuk jerjak atau teralis sesuai dengan gambar
rencana.
- Setelah jerjak atau teralis selesai dibuat sesuai dengan gambar rencana maka
dilakukan pengecatan.
- Perapihan atau pembersihan hasil pekerjaan.
a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi antara lain : pengadaan dan pemasangan rangka-rangka atap
baja ringan sesuai dengan petunjuk gambar.
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan
termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
b. Persyaratan Bahan
- Menggunakan bahan baku Baja Ringan C75 tebal 0,75 mm Merk Taso atau produk
lain yang setara dan disetujui oleh pengawas lapangan
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Semua ukuran Baja Truss yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi dan harus lurus
tanpa cacat, tidak melenting dan lain-lain yang dapat menurunkan mutu Bahan serta
mutu pekerjaan.
- Semua pekerjaan Baja Truss seperti diuraikan di atas, dipotong diserut dengan mesin
tanpa kecuali.
- Pemeriksaan terhadap jenis, ukuran maupun mutu, wajib dilakukan dengan teliti.
- Penimbunan di tempat pekerjaan harus sebaik mungkin di suatu ruangan yang kering,
dan dijaga agar tidak terkena cuaca langsung dan rusak oleh benturan.
- Setelah dipasang, Kontraktor wajib memberikan perhatian sepenuhnya dan
memberikan perlindungan terhadap benturan-benturan akibat benda lain, termasuk
pemakaian pada bidang yang terlihat apalagi sampai memberkas.
b. Persyaratan Bahan
Bahan Furing :
- Mutu bahan : buatan dalam negeri
- Pola ukuran : disesuaikan dengan gambar
- Rangka : Rangka Furing tebal 0,35 mm
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada kondisi di Lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
18
- Semua rangka harus terpasang siku, tegak dan rata sesuai dengan peil dalam gambar
dan lurus (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-
masing bahan yang digunakan).
- Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut pertemuan dengan
bidang lain. Bila tidak kejelasan dalam gambar, Kontraktor wajib menanyakan hal
tersebut kepada Pengawas Lapangan. Semua ukuran modul yang dianut berkaitan
dengan modul lantai dan dinding.
- Setelah pemasangan, Penyedia wajib memberikan perlindungan terhadap benturan-
benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua
kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Penyedia sampai pekerjaan selesai.
- Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus diperhatikan kerapian dan
kekuatannya.
- Bekas lubang pemasangan dan penguat lain harus tidak terlihat dan semua penguat
harus terpasang baik sehingga dapat menjamin kekuatannya.
b. Persyaratan Bahan
- Batu Merah harus memenuhi ketentuan NI-10.
- Semen Portland sesuai dengan NI-8.
- Air harus memenuhi ketentuan PUBI – 1982.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya kepada Pengawas Lapangan untuk diminta persetujuannya.
- Seluruh dinding dari pasangan batu bata/bata merah, dengan aduk campuran 1 PC : 4
pasir pasang
- Batu bata merah yang digunakan adalah batu bata merah ukuran 5 x 10 x 20 cm ex lokal,
dengan kualitas terbaik, serta harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.
- Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak atau drum hingga jenuh.
Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu
dan siar-siar dibersihkan.
- Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24 lapis per-
harinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis.
- Pasangan dinding batu bata tebal ½ batu harus menghasilkan dinding finish setebal 13 cm
19
setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus
cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
- Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 produk yang berlainan) kepada
Pengawas Lapangan.
b. Persyaratan Bahan
- Semen harus memenuhi NI-8.
- Campuran (Agregat) untuk plesteran harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari
segala macam kotoran. Pasir untuk finishing harus bersih dan terlebih dahulu diayak.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Seluruh plesteran batu bata dengan adukan campuran 1 PC : 4 Pasir pasang.
- Pasir pasang yang digunakan harus layak terlebih dahulu.
- Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dan disetujui
oleh Pengawas Lapangan.
- Selain pasir dan air, bahan-bahan yang dikirim ke lapangan harus dalam keadaan tertutup
atau dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan
tingkatannya serta dalam keadaan utuh/tidak cacat.
- Bahan-bahan harus ditempatkan di tempat yang kering, berventilasi baik dan bersih.
Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, dan dilindungi sesuai dengan
jenisnya yang sesuai dengan persyaratan pabrik.
- Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Pengawas Lapangan untuk
mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/persyaratan pabrik dari produk yang
bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material yang mutunya
sesuai dengan yang diisyaratkan tanpa biaya tambahan.
- Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia diharuskan memeriksa site yang telah disiapkan
apakah telah sesuai dengan syarat-syarat hingga pekerjaan ini dapat dimulai.
- Bila ada kelainan dalam hal apapun, antara gambar dan spesifikasi dan lainnya, Penyedia
harus segera melaporkan kepada Pengawas Lapangan.
- Penyedia tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat dalam hal
kelainan/perbedaan di tempat tersebut sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
- Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 13 cm atau sesuai yang
ditunjuk dalam detail gambar.
20
b. Persyaratan Bahan
- Bahan granite buatan dalam negeri bermutu baik.
- Penutup lantai yang digunakan adalah Granit dengan ukuran 60 x 60 cm (Polished) merk
roman atau produk lain yang setara dan disetujui oleh pengawas lapangan, Ketebalan
minimum 7 mm,
- Penutup Dinding yang digunakan adalah Granit dengan ukuran 60 x 60 cm (Polished)
merk roman atau produk lain yang setara dan disetujui oleh pengawas lapangan,
Ketebalan minimum 7 mm,
- Plin yang digunakan adalah Granit dengan ukuran 10 x 60 cm (Polished) merk roman
atau produk lain yang setara dan disetujui oleh pengawas lapangan, Ketebalan minimum
7 mm,
- Bahan pengisi siar dari Grout semen berwarna/Iba Grout/Tile Grout. Bahan perekat
adukan Spesi 1 PC : 3 Pasir ditambah bahan perekat/Ibafix.
- Ukuran-ukuran bahan yang dipakai sesuai dengan yang ditentukan gambar atau petunjuk
pengawas lapangan.
- Pengendalian pekerjaan granit ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan PUBI 1982
Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 harus
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya kepada Pengawas Lapangan.
- Granite yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
bernoda.
21
- Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir dan ditambah bahan perekat seperti
yang diisyaratkan.
- Jarak antara unit-unit pemasangan granite yang terpasang (lebar-lebar siar) harus sama
lebar dengan lebar maksimum 3 mm dan dalam kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai
detail gambar serta petunjuk Pengawas Lapangan, yang membentuk garis sejajar dan
lurus yang sama lebar dan dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus tegak lurus
sesamanya.
- Siar-siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan dalam persyaratan bahan, warna
bahan pengisi sesuai dengan warna granite yang dipasang.
- Pemotongan unit-unit granite harus menggunakan alat pemotong granite khusus, sesuai
dengan persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
- Granite yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala bentuk noda hingga benar-
benar bersih Diperhatikan adanya pola yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding
atau hal-hal lain seperti dalam gambar.
- Sebelum pasangan granite, terlebih dahulu unit-unit granite direndam dalam air sampai
jenuh.
- Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan lantai atau
hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
- Pinggulan pasangan granite harus dilakukan dengan alat gerinda, sehingga diperoleh hasil
pekerjaan yang teratur, siku dan tepian yang sempurna.
- Granite yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3 x 24 jam
dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.
b. Persyaratan Bahan
Bahan PVC :
- Jenis bahan : PLAVOND PVC, merk Shunda atau produk lain yang setara dan disetujui
oleh pengawas lapangan
- Ketebalan : 6 mm
- Mutu bahan : buatan dalam negeri
- Pola ukuran : disesuaikan dengan gambar
- Profil Sudut : Profil PVC Shunda atau produk lain yang setara dan disetujui oleh
pengawas lapangan
22
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada kondisi di Lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
b. Semua plafond harus terpasang siku, tegak dan rata sesuai dengan peil dalam
gambar dan lurus (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari
masing-masing bahan yang digunakan).
c. Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut pertemuan dengan
bidang lain. Bila tidak kejelasan dalam gambar, Kontraktor wajib menanyakan hal
tersebut kepada Pengawas Lapangan. Semua ukuran modul yang dianut berkaitan
dengan modul lantai dan dinding.
d. Setelah pemasangan, Penyedia wajib memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan,
semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Penyedia sampai pekerjaan
selesai.
e. Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus diperhatikan kerapian
dan kekuatannya.
f. Bekas lubang pemasangan dan penguat lain harus tidak terlihat dan semua penguat
harus terpasang baik sehingga dapat menjamin kekuatannya.
f. Persyaratan Bahan
Bahan atap yang digunakan adalah Atap dan Nok Spandek 0.30 mm, produk dalam negeri,
ukuran panjang dan lebar efektif. Warna akan ditentukan kemudian.
g. Persyaratan Pelaksanaan
Pelaksanaan pemasangan penutup atap harus mengikuti persyaratan pabrik yang bersangkutan
berikut kelengkapannya dan mengikuti petunjuk Pengawas Lapangan.
b. Syarat-syarat pelaksanaan
Untuk mendapatkan ukuran yang tepat, Pelaksana harus datang ke lapangan dan
melakukan pengukuran ditempat sehingga bisa mencegah kekeliruan setelah
kusen akan dipasang.
Pelaksanaan harus mengajukan contoh bahan terlebih dahulu untuk disetujui oleh
Pengawas dan bahan yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telah
disetujui.
Pemasangan kusen harus betul-betul lot dengan waterpass.
a. Syarat-syarat pelaksanaan
Untuk mendapatkan ukuran yang tepat, Pelaksana harus datang ke lapangan dan
melakukan pengukuran ditempat sehingga bisa mencegah kekeliruan setelah
kusen akan dipasang.
Pelaksanaan harus mengajukan contoh bahan terlebih dahulu untuk disetujui oleh
Pengawas dan bahan yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telah
disetujui.
Pemasangan daun harus betul-betul lot dengan waterpass.
PEKERJAAN LISPLANK
a. Lingkup pekerjaan
- Pekerjaan meliputi pengadaan dan pemasangan listplank keliling dari Bahan GRC
seperti yang dinyatakan /ditunjukkan dalam detail gambar.
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan termasuk
alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga
dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
b. Persyaratan Bahan
- Digunakan Bahan Kalsiplank uk. 3000 x 150 x 7mm.
- Pelaksanaan pemasangan Listplank termasuk susunan, bentuk, bahan yang digunakan
harus sesuai dengan gambar kerja
- Kontraktor diwajibkan mengadakan dan memasang bagian-bagian lain yang
tidak/belum tercakup dalam gambar kerja yang merupakan kelengkapan daripada
Lisplank untuk dapat berfungsi, kuat, rapi tanpa mengadakan pekerjaan/biaya
tambahan.
b. Syarat-syarat pelaksanaan
- Untuk mendapatkan ukuran yang tepat, Pelaksana harus datang ke lapangan dan
melakukan pengukuran ditempat sehingga bisa mencegah kekeliruan setelah kusen
akan dipasang.
- Pelaksanaan harus mengajukan contoh bahan terlebih dahulu untuk disetujui oleh
Pengawas dan bahan yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telah disetujui.
- Untuk pemasangan kaca pada daun jendela ataupun jendela mati diharapkan kaca
tidak boleh bergetar dan diberi tanda setelah terpasang.
- Kaca harus dipotong menurut ukuran dengan kelonggaran cukup, sehingga pada waktu
kaca memuai tidak pecah dan diganjal dengan karet kuat..
- Kaca yang telah dipasang harus dapat tertanam rapi dan kokoh pada rangka
terutama pada sudut-sudutnya.
- Kaca yang dipasang pada kusen semua sudutnya harus ditumpulkan dan sisi
tepinya digosok hingga tidak tajam.
- Setelah selesai dipasang, kaca harus dibersihkan dan yang sudutnya retak/pecah atau
tergores, harus diganti.
25
b. Syarat-syarat pelaksanaan
- Untuk mendapatkan hasil yang rapi, Pelaksana harus datang ke lapangan dan
melakukan pekerjaan sesuai dengan gambar kerja.
- Pelaksanaan harus mengajukan contoh bahan terlebih dahulu untuk disetujui oleh
Pengawas dan bahan yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telah
disetujui.
4.7. FINISHING
4.7.1. PEKERJAAN PENGECATAN
CAT DINDING
a. Lingkup pekerjaan
- Meliputi pengecatan dinding/beton bagian luar dan dalam serta seluruh detail yang
ditunjukkan/ditentukan dalam gambar.
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
b. Persyaratan Bahan
- Bahan Cat : Dari Produk Dalam Negeri merk Vinilex atau produk lain yang setara dan
disetujui oleh pengawas lapangan.
- Warna : untuk warna sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pengawas.
- Bahan Plamur : Nippon Paint Undercoat, Vinilex atau Nippon.
- Pengencer : Air bersih sesuai spesifikasi yang ditentukan.
- Pengeringan : Minimum setelah 4 (empat) jam lapis berikutnya dapat dilakukan.
- Sistem pengecatan : Minimal dilakukan 3 (tiga) lapis atau hingga warna merata dan tidak
membayang.
- Pengendalian seluruh pekerjaan harus memenuhi persyaratan dalam NI-4.
26
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu diserahkan contohnya
untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas Lapangan.
- Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan bersih
dari segala kotoran, minyak dan debu.
- Bidang pengecatan siap dicat setelah diplamur terlebih dahulu. Sebelum diplamuur,
plesteran harus benar-benar kering, tidak terdapat retak-retak dan telah disetujui oleh
Pengawas Lapangan.
- Lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
- Setelah pelamuran dan percobaan warna sudah disetujui oleh Pengawas Lapangan, bidang
pelamuran diamplas dengan amplas besi yang halus kemudian dibersihkan dengan bulu
ayam sampai bersih.
- Sebelum pengecatan dilakukan, Penyedia diwajibkan membuat contoh-contoh warna, untuk
disetujui oleh Pengawas Lapangan.
- Pengecatan diisyaratkan dengan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana pemakaian
roller tidak memungkinkan, dipakai kuas halus/baik.
- Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-benda dan
pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 (dua) jam.
PENGECATAN KAYU
a. Lingkup pekerjaan
- Meliputi pengecatan kusen, daun pintu dan jendela, serta seluruh detail yang
ditunjukkan/ditentukan dalam gambar.
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
b. Persyaratan Bahan
- Digunakan Bahan Buatan Dalam Negeri dari mutu terbaik sejenis Cat Minyak Kuda
Terbang, Avian atau dari produk lain yang sekualitas/sejenis serta disetujui oleh
Pengawas Lapangan.
- Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-4 serta
sesuai ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan dengan bahan/ amplas yang
bermutu baik, sampai permukaannya halus dan licin, segala persiapan pengecatan telah
memenuhi persyaratan yang ditentukan dan telah disetujui oleh Pengawas Lapangan.
Uraian dan syarat-syarat ini meliputi pengecatan Kusen pintu dan jendela, daun pintu
dan jendela, listplank dan lain-lain yang ditentukan dalam detail gambar.
- Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbuk gergaji, bebas dari
minyak, kering dan sebagainya.
27
PENGECATAN BESI
a. Lingkup pekerjaan
- Meliputi pengecatan Teralis pintu dan jendela, serta seluruh detail yang
ditunjukkan/ditentukan dalam gambar.
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
b. Persyaratan Bahan
- Digunakan Bahan Buatan Dalam Negeri dari mutu terbaik sejenis Cat menie besi merk
Kuda Terbang, Avian atau dari produk lain yang sekualitas/sejenis serta disetujui oleh
Pengawas Lapangan.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bidang permukaan besi hollow yang kasar harus diratakan/dihaluskan sampai
permukaannya halus dan licin, segala persiapan pengecatan telah memenuhi persyaratan
yang ditentukan dan telah disetujui oleh Pengawas Lapangan. Uraian dan syarat-syarat
ini meliputi pengecatan Kusen pintu dan jendela, daun pintu dan jendela, listplank dan
lain-lain yang ditentukan dalam detail gambar.
- Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, bebas dari minyak, kering dan
sebagainya.
- Aduk bahan cat dengan sempurna sebelum pemakaian.
- Digunakan bahan campuran yang bermutu baik serta disetujui oleh Pengawas Lapangan.
- Penggunaan alat sprayer dari mutu yang diisyaratkan serta disetujui oleh Pengawas
Lapangan.
- Pengecatan harus dilakukan sejauh mungkin dari pengaruh pekerjaan lain serta jauh dari
tumbuh-tumbuhan.
- Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm2 atau sesuai dengan ketentuan
dalam detail gambar.
d. Saklar
- Saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata dengan type pemasangan
masuk/inbow (flush-mounting).
- Flush-Box (inbowa dos) untuk tempat saklar, Kotak-kotak dinding dan Push Button
harus dipakai jenis bahan bakely atau metal.
- Saklar dipasang 120 cm dari permukaan lantai dengan atau sesuai gambar, sejenis
merk Panasonic atau produk lain yang setara dan disetujui oleh pengawas lapangan
29
e. Konduit
Konduit yang dipakai adalah dari jenis PVC kelas C yang banyak dipergunakan. Baik yang
terpasang expose, di dalam dinding maupun diletakkan pada kabel tray. Diameter dalam
dari konduit minimum ½ kali diameter kabel dan minimum diameter dalam adalah 20 mm2
kecuali dinyatakan lain pada detail gambar.
f. Stop Kontak
Stop kontak yang digunakan adalah stop kontak dengan merk Panasonic atau produk lain
yang sejenis yang disetujui.
b. Saklar
- Saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan masuk dan dipasang 1200 mm dari
level lantai/sesuaikan dengan gambar
- Saklar yang dipasang pada tempat yang lembab harus type Water Dicht (bila ada).
c. Lampu Penerangan
- Pemasangan lampu penerangan dan jumlah lampu penerangan harus disesuaikan dengan
rencana titik lampu dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.
- Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond yang terbuat
dari bahan aluminium.
PENUTUP
1. Tim teknis / Pengawas lapangan berhak untuk menolak bahan bangunan yang didatangkan yang
dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud, jika tidak sesuai dengan syarat-syarat tersebut
diatas.
2. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam uraian dan syarat-syarat teknis ini, akan diberikan pada
saat pemberian penjelasan pekerjaan dan juga oleh Tim Teknis/MK/Pengawas Lapangan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
3. Semua pekerjaan yang termasuk pekerjaan yang dilaksanakan, tetapi tidak dijelaskan dalam uraian dan
syarat-syarat teknis ini, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh pemborong.Gambar rencana
kerja dan syarat-syarat teknis serta Risalah Berita Acara Pemberian Penjelasan Pekerjaan, merupakan
satu kesatuan yang sifatnya saling melengkapi dan mengikat.
Ditetapkan Oleh :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN