Anda di halaman 1dari 31

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Rehabilitasi Ruang Kelas Belajar SMPN 1 Doloksanggul


Tahun Anggaran 2023

1. LATAR Memasuki era globalisasi, dunia pendidikan di Indonesia terus berkembang.


BELAKANG Gedung sekolah merupakan salah satu sarana untuk mendapatkan
pendidikan. Pendidikan yang didapat di sekolah selalu berhubungan erat
dengan sarana yang memadai dan fasilitas yang lengkap guna untuk
mempermudah proses belajar mengajar. Peningkatan sarana dan prasarana
gedung sekolah sangat diperlukan dengan semakin pesatnya perkembangan
di dunia pendidikan. Pembangunan sarana dan prasarana gedung sekolah
sangat menentukan dalam menunjang tercapainya siswa dan siswi yang
cerdas.

Pembangunan prasarana gedung sekolah berupa peningkatan atau


penambahan gedung sekolah sesuai dengan perkembangan dunia
pendidikan saat ini. Mengingat pentingnya peranan gedung sekolah, maka
pembangunan gedung sekolah harus ditinjau dari beberapa sisi. Hal tersebut
antara lain peninjauan kelayakan konstruksi gedung tersebut, dalam
hubungannya sesuai dengan kemampuan gedung sekolah dalam menerima
beban.

Sehubungan dengan rencana pengembangan prasarana gedung sekolah


tesebut maka Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan melalui Dinas
Pendidikan mengalokasikan dana untuk kegiatan-kegiatan pengembangan
Sarana dan Prasarana, salah satunya yaitu Rehabilitasi Ruang Kelas Belajar
SMPN 1 Doloksanggul .

2. MAKSUD DAN Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas Belajar SMPN 1 Doloksanggul .


TUJUAN dimaksudkan untuk memenuhi sarana dan prasarana di lingkungan
sekolah.

3. SASARAN Adapun sasaran dari kegiatan Pembangunan ini adalah sebagai berikut :

a. Melengkapi sarana dan prasarana Bangunan Ruang Kelas (6 ruang)

4. NAMA DAN
Nama PEJABAT PENANDATANGAN KONTRAK :
ORGANISASI
HERNES RENALDO PANGARIBUAN, ST
PEJABAT
PENANDATANGA NIP .19840311 200904 1 005
N KONTRAK
Dinas Pendidikan Kabupaten Humbang Hasundutan
1

5. RUANG LINGKUP Kegiatan Pembangunan ini dilaksanakan di Kabupaten Humbang


KEGIATAN, Hasundutan Kecamatan Doloksanggul.
LOKASI
KEGIATAN

6. SUMBER Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : Bantuan Keuangan Provinsi
PENDANAAN (BKP) Dinas Pendidikan Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Anggaran
2023 sebesar Rp. 950.000.000,- (Sembilan Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)

7. JANGKA WAKTU a. Jangka waktu pelaksanaan kontrak selama 100 (seratus) hari kalender.
b. Jangka waktu pemeliharaan 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak
tanggal penyerahan pertama pekerjaan.

8. DAFTAR Pengalaman
Jabatan
PERSONEL Nama Kerja Sertifikat
N dalam
MANAJERIAL Personel Profesional Kompetensi Keterangan
o Pekerjaan
Manajerial**) minimal Kerja*)
ini*)
(Tahun) *)
1 ……….. Pelaksana 2 SKT TA 022
Bangunan Atau
Gedung/Pel SIP.01.001.2
aksana
Lapangan
Pekerjaan
Gedung
2 ……….. Petugas - Sertifikat
Keselamata Petugas K3
n Konstruksi
Konstruksi
3 Dst
9. KELUARAN/PRO Keluaran/Produk yang dihasilkan Ruang kelas (6 ruang).
DUK YANG
DIHASILKAN

10. SPESIFIKASI a. Ketentuan penggunaan peralatan minimal


TEKNIS No Status
Nama Merk Kon
Kapasitas Jumla Kepemi
Peralatan dan disi* Ket
**) h**) likan
Utama*) Tipe**) *)
**)
1 Pick Up ……….. 1 ton 1 … ……… ………..
… ..
…..
2 Mesin ……….. 0,35 m3 1 … ……… ………..
Molen/ … ..
Concrete …..
Mixer

b. Ketentuan Penggunaan Tenaga Kerja


2

c. Ketentuan Gambar Kerja


d. Ketentuan Perhitungan Prestasi Pekerjaan untuk pembayaran
e. Ketentuan Pembuatan Laporan dan Dokumnetasi: Laporan Harian, Mingguan
dan Bulanan, menyertakan back up data berupa data opnem, Gambar
Terlaksana dan foto 0%, 30%, 50% dan 100%.
f. Dalam melaksanakan kegiatan agar menjaga dan menyelamatkan aset-aset
negara yang peruntukkannya atau sifatnya untuk kepentingan umum.
g. Ketentuan mengenai penerapan manajemen K3 Konstruksi (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) dalam melaksanakan pekerjaan agar tenaga kerja
menggunakan perlengkapan keselamatan kerja, seluruh tenaga kerja agar di
asuransikan/dijamin keselamatannya pada Asuransi Penjamin Keselamatan
Kerja. Dalam Penerapan Manajemen K3 Konstruksi harus mempedomani
Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi.
Dalam kegiatan ini resiko pekerjaan atap spandek berdampak kecil dengan
Identifikasi Bahaya Resiko terbesar.

No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya

1 Pekerjaan Penutup Terjatuh pada saat pemasangan atap


Atap
3

PEKERJAAN : REHABILITASI RUANG KELAS BELAJAR SMP


NEGERI 1 DOLOKSANGGUL
LOKASI : KECAMATAN DOLOKSANGGUL KABUPATEN
HUMBANG HASUNDUTAN
T.A. : 2023

I. PERATURAN-PERATURAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN


A. UNTUK PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR
 NI-2 PBI1971 Peraturan Beton Indonesia 1971
 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan
 Gedung dan Non Gedung SIN 1726-2012
 Tata Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SIN 03-1729-
 2002
 NI-2 PBI-19711 Peraturan Beton Indonesia ( 1971 )
 PUBI — 1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia.
 NI-3 PMI PUBB 1 Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia.
 NI-4 Persyaratan Cat Indonesia.
 NI-5 PKKI Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia.
 NI-8 Peraturan Semen Portland Indonesia.
 NI-10 Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan.
 PPI-1979 Pedoman Plumbing Indonesia.
 PUIL-1977 Peraturan Umum Instalasi Listrik.
 PPBI-1984 Peraturan Perencanaan Bangunan Baja di Indonesia..

B. UNTUK PEKERJAAN MEKANIK ELEKTRIKAL


Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pemasangan pekerjaan listrik adalah :
a. Harus mengikuti PUIL-1977.
b. Untuk pekerjaan instalasi listrik supaya dilaksanakan oleh Instalateur Listrik yang
mempunyai SIKA
c. Peraturan Plumbing Indonesia.

C. PELAKSANAAN DAN GAMBAR PELAKSANAAN


a. Penyedia diwajibkan meneliti semua gambar, peraturan-peraturan dan syarat-syarat sebelum
pekerjaan dilaksanakan, baik pekerjaan sipil maupun mekanikal/elektrikal.
b. Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila dilaksanakan akan
menimbulkan bahaya, maka Penyedia diwajibkan untuk mengadakan perubahan seperlunya
dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada Pengawas Lapangan
Pekerjaan.
c. Apabila ada perubahan pada gambar atau ukuran antara gambar ukuran kecil dan gambar
detail atau ada perbedaan antara Spesifikasi Teknis/RKS dengan gambar maka yang berlaku
adalah menurut urutan-urutan yang menentukan di bawah ini :
 Spesifikas Teknis/RKS
 Gambar dengan skala yang lebih besar
 Keputusan Pengawas Lapangan pekerjaan
d. Pelaksanaan Pembangunan diselenggarakan secara lengkap termasuk mendatangkan,
mengangkut dan mengerjakan semua bahan-bahan yang diperlukan, menyediakan tenaga
kerja berikut pengawasan dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
e. Penyedia diwajibkan menangani semua keperluan yang dibutuhkan untuk menunjuk
4

penyelesaian dan pelaksanaan secara cepat, baik dan lengkap.

f. Di dalam pelaksanaan pekerjaan, misalnya pekerjaan beton bertulang, konstruksi kayu dan
pekerjaan struktur lainnya disamping pekerjaan pengolahan tanah, baik menurut perhitungan
dan gambar-gambar konstruksi yang disediakan oleh Pengawas jika diduga terdapat
kekurangan, maka Penyedia diwajibkan mengadakan Konsultasi dengan Pengawas
Lapangan sebelum melaksanakan pekerjaan.
g. Pihak Penyedia dianggap telah mempertimbangkan semua resiko yang mungkin terjadi dan
memperhitungkan di dalam harga penawaran.
h. Tanah dan lahan untuk pembangunan ini diserahkan kepada Penyedia dalam keadaan pada
saat seperti penjelasan/peninjauan lapangan.
i. Penyedia harus menjaga ketertiban selama pekerjaan dilaksanakan, sehingga lingkungan
sekitarnya menjadi tertib, misalnya pelaksanaan pekerjaan pada malam hari, Penyedia harus
meminta persetujuan kepada Pengawas Lapangan terlebih dahulu.
j. Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap, selesai dengan sempurna kepada Pemberi
Tugas/Pengawas termasuk perbaikan-perbaikan yang timbul sebagai akibat pelaksanaan
pada lingkungan pembangunan termasuk pembersihan.

D. RENCANA KERJA
a. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia menyusun rencana kerja yaitu suatu rencana yang
terperinci termasuk jadwal pelaksanaan (Time Schedule) dan diajukan kepada Pengawas
selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja.
b. Setelah disetujui maka Time Schedule dimaksud diserahkan kepada Pengawas Pekerjaan
sebanyak 3 (tiga) salinan. Sedangkan cetakan aslinya harus selalu terpampang di Kantor
Proyek dan merupakan lampiran Dokumen Kontrak.
c. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia telah menyerahkan Request Pekerjaan beserta
Shop Drawing kepada Pengawas Lapangan untuk dimintai persetujuannya.
d. Pengawas Lapangan setelah mempelajari usulan tersebut dengan memperhatikan gambar-
gambar rencana, RKS dan lain-lain, baru memberikan persetujuan kepada Penyedia untuk
segera dilaksanakan.
e. Penyedia harus melaksanakan pekerjaan, mendatangkan bahan-bahan dan alat bantu sesuai
dengan rencana kerja kecuali jika terpaksa menyimpang karena sesuatu hal yang harus
dipertimbangkan, maka terlebih dahulu harus disetujui oleh Pengawas.
f. Rencana Kerja ini akan dipakai Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan sebagai dasar untuk
menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan, keterlambatan dan
penyimpangan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia.

E. PEKERJAAN BONGKARAN DAN PERBAIKAN KEMBALI


a. Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi yang ada / eksisting di
Lapangan yang meliputi dan tidak terbatas.
b. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan pombongkaran untuk pekerjaan
lain, maka Kontraktor diwajibkan memperbaiki kembali atau menyelesaikan pekerjaan
tersebut sebaik mungkin tanpa mengganggu sistem yang ada. Dalam kasus ini, Kontraktor
tidak dapat menclaim sebagai pekerjaan tambah
c. Kontraktor wajib melapor kepada Direksi sebelum melakukan pembongkaran/ pemindahan
segala sesuatu yang ada di Lapangan.
F. KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
Selain Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, ketentuan-ketentuan lain yang mengikuti di dalam
5

pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :


Gambar
 Gambar-gambar yang dilampirkan pada rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan
ini.
 Gambar Detail yang diserahkan oleh Pemberi Tugas/Pengawas lapangan.
Petunjuk
 Petunjuk atau keterangan yang diberikan dalam Rapat Penjelasan (Aanwijzing) yang
tercantum di dalam Berita Acara Rapat Penjelasan.
 Petunjuk, syarat-syarat yang diberikan dalam masa pelaksanaan oleh Pemberi
Tugas/Pengawas, Pengawas Lapangan.
Peraturan
 Semua Undang-undang dan Peraturan Pemerintah yang berlaku untuk semua
pelaksanaan pengadaan konstruksi

G. PEMBAYARAN KONTRAK PEKERJAAN


a. Pembayaran kontak pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam SURAT
EDARAN Gubernur Sumatera Utara Nomor: 900/7071 Tahun 2023 Tentang Penyaluran
Bantuan Keuangan Provinsi dalam APBD Tahun Anggaran 2023
b. Penyedia tidak dapat menuntut apabila proses pengikatan kontrak pekerjaan tidak dapat
terlaksana sampai dengan tanggal 7 September 2023

DIVISI 1 PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN/SITE WORK

1.1 PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN


1.1.1 PEKERJAAN PERSIAPAN

1. PASANG BOWPLANK/PENGUKURAN/PEMATOKAN
a. Papan patok ukur (bouplank) dipasang pada patok kayu yang kuat, tiangnya ditanam dan
dipancang kuat ke tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan.
b. Papan patok ukur dibuat dari kayu sembarang lunak.
c. Tinggi sisi atas papan bouplank harus sama satu sama lain kecuali dikehendaki lain oleh
Pengawas Lapangan.
d. Setelah selesai pemasangan papan patok ukur, Penyedia harus melapor kepada Pengawas
Lapangan untuk diminta persetujuannya, serta harus menjaga dan memelihara keutuhan serta
ketetapan patok-patok ukur sampai tidak diperlukan lagi dan dibongkar atas persetujuan
Pengawas.
e. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran
Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan dihitung dengan satuan Ls.

2. BARAK KERJA
a. Pembuatan direksi keet, gudang dan barak kerja
6

Pembangunan dan pemeliharaan direksi keet, gudang dan barak pekerja akan tetap menjadi
milik Penyedia Jasa setelah pekerjaan pembangunan pekerjaan selesai.
b. Pembelian atau sewa atas tanah guna keperluan direksi keet, gudang dan barak pekerja
merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa.
c. Penyedia Jasa harus menyediakan, merawat dan membongkar semua bangunan sementara
dimana Direksi Pekerjaan atau Pengguna Jasa, Staf Penyedia Jasa dan Sub-Penyedia Jasa akan
berada termasuk perabot, penerangan, air minum, saluran, jalan, tempat parkir, tempat buangan
dan akomodasi yang bersifat sementara. Maksimal dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah
penandatanganan kontrak Penyedia Jasa harus mengirimkan rencana dan detail usulan
bangunan termasuk fasilitasnya kepada Direksi Pekerjaan.
d. Tata Cara Pengukuran dan Pembayaran
1) Pembuatan direksi keet, gudang dan barak kerja menggunakan menggunakan pondasi
pasangan batu kali, kaso 5/7 sebagai rangka dinding dan rangka atap, triplek tebal 4mm
sebagai penutup dinding, asbes gelombang sebagai penutup atap, plafon asbes 3mm
(1x1) sebagai penutup plafon, beton lantai kerja sebagai penutup lantai, menggunakan
pintu double teakwood rangka kayu dan jendela nako serta pengecatan dinding dan
plafon.
2) Pembuatan direksi keet, gudang dan barak kerja dibayarkan berdasarkan luasan
“Lumsump” sesuai dalam Harga perkiraan Sendiri.

3. LISTRIK DAN AIR KERJA


a. Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia baik dengan membuat penampungan sementara
di lokasi kerja atau dengan membeli/mendatangkan dari tempat lain.
b. Listrik untuk bekerja harus disediakan Penyedia dan diperoleh dari sambungan sementara PLN
setempat selama masa pelaksanaan pembangunan. Penggunaan Diesel untuk pembangunan
sementara harus melalui persetujuan Pengawas Lapangan.
c. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran
Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan dihitung dengan satuan Ls.

4. PAPAN NAMA PROYEK


a. Kontraktor harus menyediakan Papan Nama Proyek yang mencantumkan SKPD Pemberi
Tugas, Pengawas Lapangan dan lain lain yang dianggap perlu.
b. Ukuran layout dan peletakan papan nama harus dipasang sesuai dengan pengarahan Pengawas
Lapangan.
c. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran
Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan dihitung dengan satuan Ls.

5. PAPAN PLAKAT
a. Setelah pekerjaan selesai, Kontraktor harus menyediakan Papan Plakat.
7

b. Ukuran layout dan peletakan Papan plakat harus dipasang sesuai dengan pengarahan Pengawas
Lapangan.
c. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran
Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan dihitung dengan satuan Ls.

6. DOKUMENTASI PROYEK
a. Kontraktor harus mendokumentasikan pelaksanaan setiap item pekerjaan.
b. Foto dokumentasi terdiri dari sebelum, sedang dan sesudah pelaksanaan selesai.
c. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran
Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan dihitung dengan satuan Ls.

7. PEMBERSIHAN LAHAN DAN REMOVAL


a. Kontraktor wajib melakukan pembersihan setelah pelaksanaan selesai.
b. Pembersihan dinyatakan selesai setelah mendapat persetujuan dari pengawas lapangan.
c. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran
Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan dihitung dengan satuan Ls.

8. PEKERJAAN BONGKARAN UNTUK PENYAMBUNGAN KOLOM (PENINGGIAN


BANGUNAN)
a. Pembongkaran kolom hanya dilakukan untuk bangunan peninggian bangunan pada bangunan
eksisting beton 2 ruang dan disesuaikan sesuai dengan kebutuhan pada gambar kerja
b. Kontraktor harus melengkapi K3 sebelum melakukan pembongkaran
c. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran
Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan dihitung dengan satuan Ls.

9. PEKERJAAN BONGKARAN BANGUNAN


a. Pembongkaran Bangunan eksisting yang masih menggunakan dinding papan dibongkar mulai
dari dinding bata, dinding papan, bukaan pintu, bukaan jendela dan untuk atap dibongkar secara
keseluruhan
b. Kontraktor harus melengkapi K3 sebelum melakukan pembongkaran
c. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran
Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan dihitung dengan satuan Ls.

10. PEKERJAAN PENGANGKUTAN HASIL BONGKARAN DARI LOKASI PEKERJAAN


a. Semua hasil pembongkaran dari lapangan diangkut dari lokasi pekerjaan ketempat
8

pengumpulan.
b. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran
Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan dihitung dengan satuan Ls.

1.1.5 GALIAN, PEMOTONGAN, TIMBUNAN DAN BUANGAN

1. PEKERJAAN GALIAN TANAH


a. Pekerjaan galian harus memenuhi syarat-syarat seperti yang ditentukan dalam gambar.
Kontraktor harus menjaga supaya tanah dibawah dasar elevasi seperti pada gambar rencana
atau yang ditentukan oleh Direksi Pengawas tidak terganggu, jika terganggu Kontraktor harus
menggalinya dan mengurug kembali lalu dipadatkan seperti yang telah ditentukan oleh Direksi
Pengawas.
b. Semua galian harus dilaksanakan sesuai gambar dan syarat-syarat yang ditentukan menurut
keperluan.
c. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar-
akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka ini harus digali keluar sedang lubang-lubang
tadi diisi kembali dengan pasir.
d. Semua tanah kelebihan berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu harus
segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap yang dianggap perlu dan atas petunjuk
Direksi Pengawas.
e. Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah yang bersih, bebas dari
segala kotoran dan memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug.
f. Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah. Kecuali ditunjukkan untuk dipindahkan,
seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemukan dilapangan harus dilindungi dari
kerusakan, dan bila sampai menderita kerusakan harus direparasi/diganti oleh Kontraktor atas
tanggungan sendiri.
g. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran
h. Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan dihitung dengan satuan M3.

2. PEKERJAAN URUGAN TANAH KEMBALI


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.Pekerjaan ini
meliputi semua pekerjaan urugan dan pemadatan kembali untuk pekerjaan substruktur yang
ditunjukkan dalam gambar atau petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

b. Syarat-syarat Pelaksanaan
9

- Bahan yang digunakan menggunakan material bekas galian atau tanah urug yang
didatangkan.Tanah urug yang didatangkan harus disetujui oleh Direksi / Konsultan
Pengawas.
- Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal max tiap- tiap
lapisan 20 cm tanah lepas dan dipadatkan sampai mencapai Kepadatan
Maksimum pada Kadar Air Optimum, dan mencapai peil permukaan tanah yang
direncanakan.
- Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan
sebagainya.
- Jika tidak ada persetujuan tertulis sebelumnya dari Direksi / Konsultan Pengawas maka
pemadatan pada material urug tidak boleh dengan dibasahi air.
- Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan
adalah ± 10 mm terhadap kerataan yang ditentukan.
- Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah mendapat persetujan dari Direksi /
Konsultan Pengawas.
- Setelah pemadatan selesai, sisa urugan tanah harus dipindahkan ketempat tertentu
yang disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas atas biaya Penyedia
Jasa Konstruksi

c. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan
volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan M3.

3. PEKERJAAN TIMBUNAN PASIR URUG


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk memperoleh hasil pekerjaan yang
baik. Pekerjaan urugan pasir urug /sirtu dilakukan diatas dasar galian tanah, dibawah lapisan
lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang berhubungan dengan tanah
seperti pondasi, sloof, dll
b. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bahan yang digunakan menggunakan tanah urug yang didatangkan.Tanah urug yang
didatangkan harus disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
- Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal max tiap- tiap
lapisan 20 cm tanah lepas dan dipadatkan sampai mencapai Kepadatan Maksimum
pada Kadar Air Optimum, dan mencapai peil permukaan tanah yang direncanakan.
- Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan
sebagainya.
- Jika tidak ada persetujuan tertulis sebelumnya dari Direksi / Konsultan Pengawas
maka pemadatan pada material urug tidak boleh dengan dibasahi air.
- Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan
adalah ± 10 mm terhadap kerataan yang ditentukan.
10

- Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah mendapat persetujan dari Direksi /


Konsultan Pengawas.
- Setelah pemadatan selesai, sisa urugan tanah harus dipindahkan ketempat
tertentu yang disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas atas biaya
Penyedia Jasa Konstruksi

c. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan M3

DIVISI 2 PENERAPAN SMKK

2.3. PENYIAPAN PENGENDALIAN RK-3


a. Lingkup Pekerjaan
Penyedia diwajibkan mempersiapkan alat pelindung diri (APD), antara lain :
- Topi Pelindung (Safety Helmet)
- Sarung Tangan (Safety Gloves)
- Sepatu Keselamatan (Rubber Safety Shoes)
- Rompi Keselamatan (Safety Vest)
- Body Harness
- Masker

b. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan
volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan sesuai rab

DIVISI 4 PEKERJAAN STRUKTURAL

4.1. BETON
4.1.1. PEKERJAAN BETON
Pekerjaan cor beton bertulang
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan beton cor untuk beton bertulang meliputi pekerjaan beton cor Untuk sloof, kolom
dan balok sesuai dengan gambar kerja. Beton cor yang digunakan adalah beton mutu f’c =
19,3 Mpa untuk struktur bangunan. Dalam hal ini Penyedia yang harus menyediakan tenaga
dan peralatan yang harus selalu berada di lapangan sesuai dengan standard dan kapasitas
untuk pekerjaan tersebut.

b. Pengendalian Pekerjaan
Pengendalian Pekerjaan Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan beton harus
11

mengikuti ketentuan-ketentuan seperti tertera dalam :


 NI-2-PBI-1971.
 NI-3-1970 PMI PUBB.

c. Syarat- Syarat Pelaksanaan


Untuk seluruh Pekerjaan Struktur digunakan mutu Beton f’c = 19,3 dan cara pelaksanaannya
harus menggunakan adukan beton/cor ditempat (insitu).
Bahan-bahan
 Agregat Kasar
Agregat Kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang kasar, keras tidak berpori
dan berbentuk kubus. Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya tidak boleh melampaui
20% dari jumlah berat keseluruhannya. Agregat Kasar harus bersih dari zat-zat organis,
zat-zat reaktif alkali atau substansi yang merusak beton.
 Agregat Halus
 Agregat Halus dapat menggunakan pasir alam yang berasal dari Quarry yang telah
disepakati pihak Pengawas.
 Pasir harus bersih dari zat organis, zat alkali tanah dan substansi lain yang dapat
merusak beton. Pasir tidak boleh mengandung substansi tersebut lebih dari 5%.
 Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras.

 Cara dan penyimpanan harus baik agar menjamin kemudahan pelaksanaan pekerjaan
dan menjaga tidak terjadi kontaminasi yang tidak diinginkan.

 PC (Portland Cement)
 Semen yang dipakai harus dari mutu yang diisyaratkan dalam NI-8. Kontraktor harus
mengusahakan agar semen yang dipakai untuk seluruh pekerjaan beton berasal dari
satu merk dan tipe saja. Semen ini harus dibawa ke tempat pekerjaan dalam zak yang
tertutup oleh pabrik dan terlindung serta harus dalam jumlah sesuai dengan urutan
pengirimannya.
 Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat-tempat rapat air dengan lantai
terangkat dan ditumpuk dalam urutan pengiriman. Semen yang rusak atau tercampur
apapun tidak boleh dipakai dan harus dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.

 Air
Air harus bersih dan jernih. Kontraktor harus menyediakan air atas biayanya sendiri.

d. Peralatan
Molen/Concrete Mixer
Pengadukan campuran dilakukan secara mekanis dengan Beton Molen/ Concrete Mixer

e. Pelaksanaan
 Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah Kontraktor mendapat izin secara tertulis
dari Pengawas. Permohonan izin rencana pengecoran harus diserahkan paling lambat 2
(dua) hari sebelumnya.
 Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah menyiapkan seluruh steak-steak
maupun anker-anker dan sparing-sparing yang diperlukan, pada kolom-kolom, balok-
balok beton untuk bagian yang akan berhubungan dengan dinding bata maupun
pekerjaan instalasi. Kecuali dinyatakan lain pada gambar, maka stek-stek dan anker-
anker dipasang dengan jarak setiap 1 (satu) meter.
 Persetujuan Pengawas ini berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan cetakan dan
12

pemasangan besi serta bukti bahwa Kontraktor dapat melaksanakan pengecoran tanpa
gangguan. Persetujuan di atas tidak mengurangi tanggung jawab Kontraktor atas
pelaksanaan pekerjaan beton secara menyeluruh.

f. Hasil Pengecoran dan Finishing


 Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rapi, bersih tanpa cacat, lurus dan tepat
pada posisinya sesuai dengan gambar rencana.
 Permukaan beton yang akan difinish dengan cat, tidak akan diplester lagi tetapi langsung
diberi plamur dan cat.
 Pengecatan dapat dilakukan setelah Pengawas memeriksa dan menyatakan
persetujuannya.

g. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan M3.

Pekerjaan cor beton tidak bertulang


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan beton cor untuk beton tak bertulang meliputi pekerjaan beton cor untuk lantai
kerja, rabat beton untuk lantai saluran/selokan dan lantai selasar. Beton cor yang
digunakan adalah beton mutu f’c = 7,4 Mpa untuk rabat beton. Dalam hal ini Penyedia
yang harus menyediakan tenaga dan peralatan yang harus selalu berada di lapangan
sesuai dengan standard dan kapasitas untuk pekerjaan tersebut.

b. Pengendalian Pekerjaan
Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti ketentuan-
ketentuan seperti tertera dalam :
 NI-2-PBI-1971.
 NI-3-1970 PMI PUBB.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
Untuk seluruh Pekerjaan Beton Tak Bertulang digunakan beton dengan mutu baik dan
cara pelaksanaannya harus menggunakan adukan beton/cor ditempat (insitu).

d. Bahan-bahan
 Agregat Kasar
Agregat Kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang kasar, keras tidak
berpori dan berbentuk kubus. Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya tidak boleh
melampaui 20% dari jumlah berat keseluruhannya. Agregat Kasar harus bersih dari
zat-zat organis, zat-zat reaktif alkali atau substansi yang merusak beton.
 Agregat Halus
- Agregat Halus dapat menggunakan pasir alam yang berasal dari Quarry yang telah
disepakati pihak Pengawas.
- Pasir harus bersih dari zat organis, zat alkali tanah dan substansi lain yang dapat
merusak beton. Pasir tidak boleh mengandung substansi tersebut lebih dari 5%.
- Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras.
- Cara dan penyimpanan harus baik agar menjamin kemudahan pelaksanaan pekerjaan
dan menjaga tidak terjadi kontaminasi yang tidak diinginkan.
13

 PC (Portland Cement)
- Semen yang dipakai harus dari mutu yang diisyaratkan dalam NI-8. Kontraktor harus
mengusahakan agar semen yang dipakai untuk seluruh pekerjaan beton berasal dari
satu merk dan tipe saja. Semen ini harus dibawa ke tempat pekerjaan dalam zak yang
tertutup oleh pabrik dan terlindung serta harus dalam jumlah sesuai dengan urutan
pengirimannya.
- Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat-tempat rapat air dengan lantai
terangkat dan ditumpuk dalam urutan pengiriman. Semen yang rusak atau tercampur
apapun tidak boleh dipakai dan harus dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.
 Air
Air harus bersih dan jernih Kontraktor harus menyediakan air atas biayanya sendiri.

e. Peralatan
Molen Molen/ Concrete Mixer
Pengadukan campuran dilakukan secara mekanis dengan Beton Molen/ Concrete Mixer

f. Pelaksanaan
Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah Kontraktor mendapat izin secara tertulis
dari Pengawas. Permohonan izin rencana pengecoran harus diserahkan paling lambat 2
(dua) hari sebelumnya.
g. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran
Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat
dinilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan M3.

 PEMBESIAN
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembesian dengan besi polos meliputi pekerjaan pembesian untuk sloof,
kolom dan ring balok. Dalam hal ini Penyedia yang harus menyediakan tenaga dan
peralatan yang harus selalu berada di lapangan sesuai dengan standard dan kapasitas
untuk pekerjaan tersebut.

b. Pengendalian Pekerjaan
Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan pembesian harus mengikuti ketentuan-
ketentuan seperti tertera dalam
- SIN 03 – 17292 – 2002 ( Baja beton bertulang ).

c. Syarat – Syarat Pelaksanaan


- Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa, sehingga
bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab maupun basah.
- Besi penulangan harus disimpan berkelompok berdasarkan ukuran masing-masing.
- Besi tulangan yang digunakan terdiri dari tulangan induk dengan diameter 12 mm
SNI dan tulangan begel 6 mm SNI. Besi penulangan yang akan digunakan harus
bebas dari karat dan kotoran lain, apabila harus dibersihkan dengan cara disikat atau
digosok tanpa mengurangi diameter penampang besi, atau dengan bahan cairan
sejenis “Vikaoxy Off” yang disetujui Pengawas.
- Pengawas Lapangan berhak memerintahkan untuk menambah besi tulangan di
tempat yang dianggap perlu sampai maksimum 5% dari tulangan yang ada di tempat
tersebut, meski tidak tertera dalam gambar struktur, tanpa biaya tambahan.
14

- Pembengkokan besi harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti/tepat pada posisi
pembengkokan sesuai gambar dan tidak menyimpang dari Peraturan Beton
Indonesia.
- Pembengkokan tersebut harus dilakukan oleh tenaga ahli, dengan menggunakan alat-
alat (Bar Bender) sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacat patah, retak-
retak, dan sebagainya. Semua pembengkokan tulangan harus dilakukan dalam
keadaan dingin, dan pemotongan harus dengan “Bar Cutter”, tidak boleh dengan api.
- Sebelum penyetelan dan pemasangan besi beton dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi
diwajibkan membuat gambar kerja (Shop Drawing) berupa penjabaran gambar
rencana Pembesian Struktur, rencana kerja pemotongan dan pembengkokan besi
beton (bending schedule) yang diserahkan kepada Direksi / KonsultanPengawas
untuk mendapatkan persetujuan tertulis.
- Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil, sesuai dengan gambar dan harus
sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunannya.
- Pemasangan selimut beton (beton decking) harus sesuai dengan gambar detail
standard penulangan.
- Sebelum besi beton dipasang, besi beton harus bebas dari kulit besi karat, lemak,
kotoran serta bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat.
- Pemasangan rangkaian tulangan yaitu kait-kait, panjang penjangkaran, overlap,
letak sambungan dan lain-lain harus sesuai dengan gambar standar penulangan.
- Apabila ada Keraguan tentang rangkaian tulangan maka Penyedia Jasa Konstruksi
harus memberitahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana Struktur
untuk klarifikasi.
- Untuk hal itu sebelumnya Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat gambar
pemengkokan baja tulangan (bending schedule), diajukan kepada Direksi / Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan tertulis.
- Penyetelan besi beton harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada kedudukan
yang teguh untuk menghindari pemindahan tempat. Pembesian harus ditunjang
dengan beton atau penunjang besi, spacers atau besi penggantung lainnya
sedemikian rupa sehingga rangkaian tulangan terpasang kokoh, kuat dan tidak
bergerak saat dilakukan pengecoran beton
- Ikatan dari kawat harus dimasukkan dalam penampang beton, sehingga tidak
menonjol kepermukaan beton.
- Sengkang-sengkang harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harus sesuai
dengan gambar.

d. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat
dinilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan Kg.

 BEGISTING/CETAKAN
a. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan
15

Cetakan beton/bekisting meliputi pekerjaan cetakan beton untuk sloof, kolom dan ring
balok. Dalam hal ini Penyedia yang harus menyediakan tenaga dan peralatan yang harus
selalu berada di lapangan sesuai dengan standard dan kapasitas untuk pekerjaan tersebut.

b. Standard
Seluruh cetakan harus mengikuti persyaratan-persyaratan normalisasi dibawah ini :
- NI-5-PPKI
- PUIBI - 1982

c. Bahan-bahan
 Cetakan beton
Bahan cetakan harus dibuat dari bahan yang sesuai dengan kebutuhannya dengan diberi
penguat secukupnya sehingga keseluruhan form work dapat berdiri stabil dan tidak
terpengaruh oleh desakan-desakan beton pada waktu pengecoran serta dapat
menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar.
 Pada cetakan kolom, balok, harus diadakan perlengkapan dan peralatan khusus untuk
menyingkirkan kotoran-kotoran, serbuk gergaji, potongan kawat pengikat dan lain-lain.
 Sebelum beton dituang, konstruksi cetakan harus diteliti untuk memastikan sehingga
dapat terjamin kedudukan yang tepat, kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan dan
pengembangan pada saat beton dituang serta bersih dari segala benda dan kotoran-
kotoran yang tidak diinginkan.
 Permukaan cetakan harus diberi minyak bekesting untuk mencegah lekatnya beton pada
cetakan.
 Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Pengawas atau jika umur
beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
 Bagian sisi balok 48 jam
 Balok tanpa beban konstruksi 7 hari
 Balok dengan beban konstruksi 21 hari
 Pelat Lantai/Atap 21 hari
Dengan persetujuan Pengawas, cetakan beton dapat dibongkar lebih awal asal benda uji
yang kondisi perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah mencapai kekuatan pada
umur 28 hari. Segala izin yang diberikan oleh Pengawas sekali-kali tidak boleh menjadi
bahan untuk mengurangi/membebaskan tanggung jawab Kontraktor dari adanya
kerusakan-kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan tersebut. Pembongkaran
cetakan beton tersebut harus dilaksanakan dengan hati-hati sehingga tidak menyebabkan
cacat pada permukaan beton dan tetap menghasilkkan sudut-sudut yang tajam dan tidak
pecah.

d. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan M2.

4.2. LOGAM
4.2.1. PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM
16

 PEKERJAAN TERALIS PINTU DAN JENDELA


a. Lingkup pekerjaan
- Meliputi pengelasan/pemasangan, pengecatan besi hollow untuk teralis serta seluruh
detail yang ditunjukkan/ditentukan dalam gambar.
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.

b. Persyaratan Bahan
Digunakan Bahan Buatan Dalam Negeri dari mutu terbaik
- Besi Hollow uk. 40.40.2
- Besi Hollow uk. 20.40.1,8
- Besi Siku uk. 40.40.2
- Besi Hollow uk. 15.15.1,2
- Besi Siku uk. 20.20.1,4
- Cat Minyak Setara Kuda Terbang, Avian atau produk lain yang setara dan disetujui
oleh pengawas lapangan.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Melakukan pengukuran lebar dan tinggi pada lokasi yang dipasang besi hollow
dengan meteran.
- Pastikan area kerja Anda bersih dan bebas dari penghalang atau sampah yang dapat
mengganggu proses pembuatan.
- Ketika ukuran sudah didapatkan, memulai proses pemotongan besi hollow menjadi
beberapa bagian, sesuai dengan ukuran dan gambar kerja. Kemudian merangkai besi
hollow yang sebelumnya sudah dipotong tadi, menjadi rangkaian jerjak/teralis sesuai
dengan gambar rencana.
- Setelah potongan-potongan besi hollow tersusun rapi, besi tersebut di las
menggunakan alat las. Sehingga terbentuk jerjak atau teralis sesuai dengan gambar
rencana.
- Setelah jerjak atau teralis selesai dibuat sesuai dengan gambar rencana maka
dilakukan pengecatan.
- Perapihan atau pembersihan hasil pekerjaan.

d. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan kg untuk teralis ,satuan m2
untuk pengecatan dan satuan cm .

 PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN PLAFON


1. PEKERJAAN RANGKA ATAP
17

a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi antara lain : pengadaan dan pemasangan rangka-rangka atap
baja ringan sesuai dengan petunjuk gambar.
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan
termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

b. Persyaratan Bahan
- Menggunakan bahan baku Baja Ringan C75 tebal 0,75 mm Merk Taso atau produk
lain yang setara dan disetujui oleh pengawas lapangan

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Semua ukuran Baja Truss yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi dan harus lurus
tanpa cacat, tidak melenting dan lain-lain yang dapat menurunkan mutu Bahan serta
mutu pekerjaan.
- Semua pekerjaan Baja Truss seperti diuraikan di atas, dipotong diserut dengan mesin
tanpa kecuali.
- Pemeriksaan terhadap jenis, ukuran maupun mutu, wajib dilakukan dengan teliti.
- Penimbunan di tempat pekerjaan harus sebaik mungkin di suatu ruangan yang kering,
dan dijaga agar tidak terkena cuaca langsung dan rusak oleh benturan.
- Setelah dipasang, Kontraktor wajib memberikan perhatian sepenuhnya dan
memberikan perlindungan terhadap benturan-benturan akibat benda lain, termasuk
pemakaian pada bidang yang terlihat apalagi sampai memberkas.

d. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan m2 .

 PEKERJAAN RANGKA PLAFOND


a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan Rangka Furing, seperti yang disebutkan dan ditunjukkan dalam
gambar termasuk pekerjaan penggantung langit-langit.

b. Persyaratan Bahan
Bahan Furing :
- Mutu bahan : buatan dalam negeri
- Pola ukuran : disesuaikan dengan gambar
- Rangka : Rangka Furing tebal 0,35 mm

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada kondisi di Lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
18

- Semua rangka harus terpasang siku, tegak dan rata sesuai dengan peil dalam gambar
dan lurus (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-
masing bahan yang digunakan).
- Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut pertemuan dengan
bidang lain. Bila tidak kejelasan dalam gambar, Kontraktor wajib menanyakan hal
tersebut kepada Pengawas Lapangan. Semua ukuran modul yang dianut berkaitan
dengan modul lantai dan dinding.
- Setelah pemasangan, Penyedia wajib memberikan perlindungan terhadap benturan-
benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua
kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Penyedia sampai pekerjaan selesai.
- Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus diperhatikan kerapian dan
kekuatannya.
- Bekas lubang pemasangan dan penguat lain harus tidak terlihat dan semua penguat
harus terpasang baik sehingga dapat menjamin kekuatannya.

d. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan m2 .

4.4.PASANGAN DINDING (Masonry)


4.4.1. PEKERJAAN DINDING PASANGAN
a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan pasangan batu bata ini, meliputi pekerjaan dinding bangunan, dan seluruh
detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Pengawas
Lapangan dengan campuran 1 : 4.
- Dalam hal ini Penyedia yang harus menyediakan tenaga dan peralatan yang harus selalu
berada di lapangan sesuai dengan standard dan kapasitas untuk pekerjaan tersebut.

b. Persyaratan Bahan
- Batu Merah harus memenuhi ketentuan NI-10.
- Semen Portland sesuai dengan NI-8.
- Air harus memenuhi ketentuan PUBI – 1982.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya kepada Pengawas Lapangan untuk diminta persetujuannya.
- Seluruh dinding dari pasangan batu bata/bata merah, dengan aduk campuran 1 PC : 4
pasir pasang
- Batu bata merah yang digunakan adalah batu bata merah ukuran 5 x 10 x 20 cm ex lokal,
dengan kualitas terbaik, serta harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.
- Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak atau drum hingga jenuh.
Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu
dan siar-siar dibersihkan.
- Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24 lapis per-
harinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis.
- Pasangan dinding batu bata tebal ½ batu harus menghasilkan dinding finish setebal 13 cm
19

setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus
cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
- Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 produk yang berlainan) kepada
Pengawas Lapangan.

d. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan m2

4.4.2. PEKERJAAN PLESTERAN


a. Lingkup Pekerjaan
- Lingkup pekerjaan plesteran dinding ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata/bata
merah bangunan, seperti yang disebutkan dalam gambar. dengan campuran 1 PC : 4 Pasir
Pasang.
- Dalam hal ini Penyedia yang harus menyediakan tenaga dan peralatan yang harus selalu
berada di lapangan sesuai dengan standard dan kapasitas untuk pekerjaan tersebut.

b. Persyaratan Bahan
- Semen harus memenuhi NI-8.
- Campuran (Agregat) untuk plesteran harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari
segala macam kotoran. Pasir untuk finishing harus bersih dan terlebih dahulu diayak.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Seluruh plesteran batu bata dengan adukan campuran 1 PC : 4 Pasir pasang.
- Pasir pasang yang digunakan harus layak terlebih dahulu.
- Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dan disetujui
oleh Pengawas Lapangan.
- Selain pasir dan air, bahan-bahan yang dikirim ke lapangan harus dalam keadaan tertutup
atau dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan
tingkatannya serta dalam keadaan utuh/tidak cacat.
- Bahan-bahan harus ditempatkan di tempat yang kering, berventilasi baik dan bersih.
Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, dan dilindungi sesuai dengan
jenisnya yang sesuai dengan persyaratan pabrik.
- Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Pengawas Lapangan untuk
mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/persyaratan pabrik dari produk yang
bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material yang mutunya
sesuai dengan yang diisyaratkan tanpa biaya tambahan.
- Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia diharuskan memeriksa site yang telah disiapkan
apakah telah sesuai dengan syarat-syarat hingga pekerjaan ini dapat dimulai.
- Bila ada kelainan dalam hal apapun, antara gambar dan spesifikasi dan lainnya, Penyedia
harus segera melaporkan kepada Pengawas Lapangan.
- Penyedia tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat dalam hal
kelainan/perbedaan di tempat tersebut sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
- Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 13 cm atau sesuai yang
ditunjuk dalam detail gambar.
20

- Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar (tidak


terlalu tiba-tiba), dengan membasahi permukaan plesteran setiap kering bertujuan untuk
melindungi plesteran dari terik matahari atau dengan bahan penutup yang bisa mencegah
penyerapan air secara cepat.
- Penyedia wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan (dan masa garansi) atas biaya Penyedia selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan Penyedia/orang-orang yang dipekerjakan oleh Penyedia.

d. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan m2 .

4.4.3. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN PENUTUP DINDING


a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan penutup lantai meliputi pekerjaan lantai Granite 60 x 60 cm (Polished) dan
Plin 10 x 60 cm (Polished) sesuai dengan yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail
gambar kerja.
- Dinding Granite Motif 60 x 60 cm (Polished) sesuai dengan yang disebutkan/ditunjukkan
dalam detail gambar kerja.
- Dalam hal ini Penyedia yang harus menyediakan tenaga dan peralatan yang harus selalu
berada di lapangan sesuai dengan standard dan kapasitas untuk pekerjaan tersebut.

b. Persyaratan Bahan
- Bahan granite buatan dalam negeri bermutu baik.
- Penutup lantai yang digunakan adalah Granit dengan ukuran 60 x 60 cm (Polished) merk
roman atau produk lain yang setara dan disetujui oleh pengawas lapangan, Ketebalan
minimum 7 mm,
- Penutup Dinding yang digunakan adalah Granit dengan ukuran 60 x 60 cm (Polished)
merk roman atau produk lain yang setara dan disetujui oleh pengawas lapangan,
Ketebalan minimum 7 mm,
- Plin yang digunakan adalah Granit dengan ukuran 10 x 60 cm (Polished) merk roman
atau produk lain yang setara dan disetujui oleh pengawas lapangan, Ketebalan minimum
7 mm,
- Bahan pengisi siar dari Grout semen berwarna/Iba Grout/Tile Grout. Bahan perekat
adukan Spesi 1 PC : 3 Pasir ditambah bahan perekat/Ibafix.
- Ukuran-ukuran bahan yang dipakai sesuai dengan yang ditentukan gambar atau petunjuk
pengawas lapangan.
- Pengendalian pekerjaan granit ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan PUBI 1982
Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 harus
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya kepada Pengawas Lapangan.
- Granite yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
bernoda.
21

- Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir dan ditambah bahan perekat seperti
yang diisyaratkan.
- Jarak antara unit-unit pemasangan granite yang terpasang (lebar-lebar siar) harus sama
lebar dengan lebar maksimum 3 mm dan dalam kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai
detail gambar serta petunjuk Pengawas Lapangan, yang membentuk garis sejajar dan
lurus yang sama lebar dan dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus tegak lurus
sesamanya.
- Siar-siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan dalam persyaratan bahan, warna
bahan pengisi sesuai dengan warna granite yang dipasang.
- Pemotongan unit-unit granite harus menggunakan alat pemotong granite khusus, sesuai
dengan persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
- Granite yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala bentuk noda hingga benar-
benar bersih Diperhatikan adanya pola yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding
atau hal-hal lain seperti dalam gambar.
- Sebelum pasangan granite, terlebih dahulu unit-unit granite direndam dalam air sampai
jenuh.
- Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan lantai atau
hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
- Pinggulan pasangan granite harus dilakukan dengan alat gerinda, sehingga diperoleh hasil
pekerjaan yang teratur, siku dan tepian yang sempurna.
- Granite yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3 x 24 jam
dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.

d. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan
volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan m2 .

4.5.PERLINDUNGAN SUHU DAN KELEMBABAN


4.5.1. PEKERJAAN PLAFON
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan langit-langit Plafond PVC tebal 6 mm, seperti yang disebutkan dan
ditunjukkan dalamgambar termasuk pekerjaan penggantung langit-langit.

b. Persyaratan Bahan
Bahan PVC :
- Jenis bahan : PLAVOND PVC, merk Shunda atau produk lain yang setara dan disetujui
oleh pengawas lapangan
- Ketebalan : 6 mm
- Mutu bahan : buatan dalam negeri
- Pola ukuran : disesuaikan dengan gambar
- Profil Sudut : Profil PVC Shunda atau produk lain yang setara dan disetujui oleh
pengawas lapangan
22

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada kondisi di Lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
b. Semua plafond harus terpasang siku, tegak dan rata sesuai dengan peil dalam
gambar dan lurus (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari
masing-masing bahan yang digunakan).
c. Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut pertemuan dengan
bidang lain. Bila tidak kejelasan dalam gambar, Kontraktor wajib menanyakan hal
tersebut kepada Pengawas Lapangan. Semua ukuran modul yang dianut berkaitan
dengan modul lantai dan dinding.
d. Setelah pemasangan, Penyedia wajib memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan,
semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Penyedia sampai pekerjaan
selesai.
e. Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus diperhatikan kerapian
dan kekuatannya.
f. Bekas lubang pemasangan dan penguat lain harus tidak terlihat dan semua penguat
harus terpasang baik sehingga dapat menjamin kekuatannya.

d. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan dihitung dengan satuan m2 .

4.5.2. PEKERJAAN PENUTUP ATAP


e. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, penyetelan dan pemasangan penutup Atap Spandek tebal
0,30 mm.

f. Persyaratan Bahan
Bahan atap yang digunakan adalah Atap dan Nok Spandek 0.30 mm, produk dalam negeri,
ukuran panjang dan lebar efektif. Warna akan ditentukan kemudian.

g. Persyaratan Pelaksanaan
Pelaksanaan pemasangan penutup atap harus mengikuti persyaratan pabrik yang bersangkutan
berikut kelengkapannya dan mengikuti petunjuk Pengawas Lapangan.

h. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan dihitung dengan satuan m2 .
23

4.6. Bukaan (Jendela, Pintu, kusen)


4.6.1. PEKERJAAN KAYU
 Bukaan (Jendela, Pintu, Kusen)
 Pekerjaan kayu
 Pekerjaan kusen, pintu dan jendela
a. Syarat-syarat bahan
Kusen kayu
 Kayu harus memenuhi peraturan NI-5 PPKI
 Kusen pintu dan jendela menggunakan Balok Kayu
 Kualitas baik dan tidak cacat.

b. Syarat-syarat pelaksanaan
 Untuk mendapatkan ukuran yang tepat, Pelaksana harus datang ke lapangan dan
melakukan pengukuran ditempat sehingga bisa mencegah kekeliruan setelah
kusen akan dipasang.
 Pelaksanaan harus mengajukan contoh bahan terlebih dahulu untuk disetujui oleh
Pengawas dan bahan yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telah
disetujui.
 Pemasangan kusen harus betul-betul lot dengan waterpass.

c. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat
dinilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah
memenuhi persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan
Pengawas. Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan m3 .

 Pekerjaan Daun, Pintu Dan Jendela


a. Syarat-syarat bahan
Daun kayu
 Kayu harus memenuhi peraturan NI-5 PPKI
 Daun Pintu terbuat dari kayu kelas II
 Bingkai jendela menggunakan kayu kelas II

a. Syarat-syarat pelaksanaan
 Untuk mendapatkan ukuran yang tepat, Pelaksana harus datang ke lapangan dan
melakukan pengukuran ditempat sehingga bisa mencegah kekeliruan setelah
kusen akan dipasang.
 Pelaksanaan harus mengajukan contoh bahan terlebih dahulu untuk disetujui oleh
Pengawas dan bahan yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telah
disetujui.
 Pemasangan daun harus betul-betul lot dengan waterpass.

b. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat
dinilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah
memenuhi persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan
Pengawas. Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan m2 .
24

 PEKERJAAN LISPLANK
a. Lingkup pekerjaan
- Pekerjaan meliputi pengadaan dan pemasangan listplank keliling dari Bahan GRC
seperti yang dinyatakan /ditunjukkan dalam detail gambar.
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan termasuk
alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga
dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

b. Persyaratan Bahan
- Digunakan Bahan Kalsiplank uk. 3000 x 150 x 7mm.
- Pelaksanaan pemasangan Listplank termasuk susunan, bentuk, bahan yang digunakan
harus sesuai dengan gambar kerja
- Kontraktor diwajibkan mengadakan dan memasang bagian-bagian lain yang
tidak/belum tercakup dalam gambar kerja yang merupakan kelengkapan daripada
Lisplank untuk dapat berfungsi, kuat, rapi tanpa mengadakan pekerjaan/biaya
tambahan.

c. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan m1 .

4.6.2. PEKERJAAN KUNCI DAN KACA

 PEKERJAAN KACA JENDELA


a. Syarat-syarat bahan
Bahan Kaca
- Kaca polos tebal 5 mm
- Kualitas baik dan tidak cacat.
- Tidak bergelombang maupun goresan.

b. Syarat-syarat pelaksanaan
- Untuk mendapatkan ukuran yang tepat, Pelaksana harus datang ke lapangan dan
melakukan pengukuran ditempat sehingga bisa mencegah kekeliruan setelah kusen
akan dipasang.
- Pelaksanaan harus mengajukan contoh bahan terlebih dahulu untuk disetujui oleh
Pengawas dan bahan yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telah disetujui.
- Untuk pemasangan kaca pada daun jendela ataupun jendela mati diharapkan kaca
tidak boleh bergetar dan diberi tanda setelah terpasang.
- Kaca harus dipotong menurut ukuran dengan kelonggaran cukup, sehingga pada waktu
kaca memuai tidak pecah dan diganjal dengan karet kuat..
- Kaca yang telah dipasang harus dapat tertanam rapi dan kokoh pada rangka
terutama pada sudut-sudutnya.
- Kaca yang dipasang pada kusen semua sudutnya harus ditumpulkan dan sisi
tepinya digosok hingga tidak tajam.
- Setelah selesai dipasang, kaca harus dibersihkan dan yang sudutnya retak/pecah atau
tergores, harus diganti.
25

c. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan m2 .

 PEKERJAAN AKSESORIS PINTU DAN JENDELA


a. Syarat-syarat bahan
Bahan
Kunci tanam biasa. Engsel pintu, Engsel jendela, Grendel jendela, Handle jendela
merk sorento atau produk lain yang setara dan disetujui oleh pengawas lapangan

b. Syarat-syarat pelaksanaan
- Untuk mendapatkan hasil yang rapi, Pelaksana harus datang ke lapangan dan
melakukan pekerjaan sesuai dengan gambar kerja.
- Pelaksanaan harus mengajukan contoh bahan terlebih dahulu untuk disetujui oleh
Pengawas dan bahan yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telah
disetujui.

c. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat
dinilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan bh .

4.7. FINISHING
4.7.1. PEKERJAAN PENGECATAN
 CAT DINDING
a. Lingkup pekerjaan
- Meliputi pengecatan dinding/beton bagian luar dan dalam serta seluruh detail yang
ditunjukkan/ditentukan dalam gambar.
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.

b. Persyaratan Bahan
- Bahan Cat : Dari Produk Dalam Negeri merk Vinilex atau produk lain yang setara dan
disetujui oleh pengawas lapangan.
- Warna : untuk warna sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pengawas.
- Bahan Plamur : Nippon Paint Undercoat, Vinilex atau Nippon.
- Pengencer : Air bersih sesuai spesifikasi yang ditentukan.
- Pengeringan : Minimum setelah 4 (empat) jam lapis berikutnya dapat dilakukan.
- Sistem pengecatan : Minimal dilakukan 3 (tiga) lapis atau hingga warna merata dan tidak
membayang.
- Pengendalian seluruh pekerjaan harus memenuhi persyaratan dalam NI-4.
26

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu diserahkan contohnya
untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas Lapangan.
- Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan bersih
dari segala kotoran, minyak dan debu.
- Bidang pengecatan siap dicat setelah diplamur terlebih dahulu. Sebelum diplamuur,
plesteran harus benar-benar kering, tidak terdapat retak-retak dan telah disetujui oleh
Pengawas Lapangan.
- Lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
- Setelah pelamuran dan percobaan warna sudah disetujui oleh Pengawas Lapangan, bidang
pelamuran diamplas dengan amplas besi yang halus kemudian dibersihkan dengan bulu
ayam sampai bersih.
- Sebelum pengecatan dilakukan, Penyedia diwajibkan membuat contoh-contoh warna, untuk
disetujui oleh Pengawas Lapangan.
- Pengecatan diisyaratkan dengan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana pemakaian
roller tidak memungkinkan, dipakai kuas halus/baik.
- Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-benda dan
pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 (dua) jam.

d. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan m2 .

 PENGECATAN KAYU
a. Lingkup pekerjaan
- Meliputi pengecatan kusen, daun pintu dan jendela, serta seluruh detail yang
ditunjukkan/ditentukan dalam gambar.
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.

b. Persyaratan Bahan
- Digunakan Bahan Buatan Dalam Negeri dari mutu terbaik sejenis Cat Minyak Kuda
Terbang, Avian atau dari produk lain yang sekualitas/sejenis serta disetujui oleh
Pengawas Lapangan.
- Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-4 serta
sesuai ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan dengan bahan/ amplas yang
bermutu baik, sampai permukaannya halus dan licin, segala persiapan pengecatan telah
memenuhi persyaratan yang ditentukan dan telah disetujui oleh Pengawas Lapangan.
Uraian dan syarat-syarat ini meliputi pengecatan Kusen pintu dan jendela, daun pintu
dan jendela, listplank dan lain-lain yang ditentukan dalam detail gambar.
- Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbuk gergaji, bebas dari
minyak, kering dan sebagainya.
27

- Harus dihindarkan adanya celah/pori-pori kayu pada permukaan pengecatan.


- Aduk bahan dengan sempurna sebelum pemakaian.
- Digunakan bahan campuran yang bermutu baik serta disetujui oleh Pengawas Lapangan.
- Penggunaan alat sprayer dari mutu yang diisyaratkan serta disetujui oleh Pengawas
Lapangan.
- Pengecatan harus dilakukan sejauh mungkin dari pengaruh pekerjaan lain serta jauh dari
tumbuh-tumbuhan.

d. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan m2 .

 PENGECATAN BESI
a. Lingkup pekerjaan
- Meliputi pengecatan Teralis pintu dan jendela, serta seluruh detail yang
ditunjukkan/ditentukan dalam gambar.
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.

b. Persyaratan Bahan
- Digunakan Bahan Buatan Dalam Negeri dari mutu terbaik sejenis Cat menie besi merk
Kuda Terbang, Avian atau dari produk lain yang sekualitas/sejenis serta disetujui oleh
Pengawas Lapangan.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bidang permukaan besi hollow yang kasar harus diratakan/dihaluskan sampai
permukaannya halus dan licin, segala persiapan pengecatan telah memenuhi persyaratan
yang ditentukan dan telah disetujui oleh Pengawas Lapangan. Uraian dan syarat-syarat
ini meliputi pengecatan Kusen pintu dan jendela, daun pintu dan jendela, listplank dan
lain-lain yang ditentukan dalam detail gambar.
- Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, bebas dari minyak, kering dan
sebagainya.
- Aduk bahan cat dengan sempurna sebelum pemakaian.
- Digunakan bahan campuran yang bermutu baik serta disetujui oleh Pengawas Lapangan.
- Penggunaan alat sprayer dari mutu yang diisyaratkan serta disetujui oleh Pengawas
Lapangan.
- Pengecatan harus dilakukan sejauh mungkin dari pengaruh pekerjaan lain serta jauh dari
tumbuh-tumbuhan.

d. Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi
persyaratan yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
Perhitungan volume hasil pekerjaan dihitung dengan satuan m2 .
28

DIVISI 6 PEKERJAAN ELEKTRIKAL


6.1.2 SISTEM PENCAHAYAAN
 Tenaga & Penerangan
a. Lingkup Pekerjaan
 Umum
Penyedia harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ini ataupun dalam detail gambar, dimana bahan dan peralatan yang
digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini. Bilamana terdapat
perbedaan antara bahan/peralatan yang terpasang dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Penyedia untuk mengganti
bahan/peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan pada
pasal ini tanpa adanya tambahan biaya.

 Uraian Lingkup Pekerjaan


Sebagaimana tertera dalam gambar-gambar rencana, Penyedia pekerjaan instalasi ini
harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam keadaan baik
dan siap untuk dipergunakan. Garis besar ruang lingkup pekerjaan yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
 Instalasi Penerangan (Armature lampu, lampu dan stop saklar ) Harus sesuai dengan
PUIL - 1977.
 Stop kontak.

b. Kabel Tegangan Rendah


- Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis NYM produksi
Supreme Cable, Kabelindo, Tranka, Kabel Metal, Eterna atau produk lain yang setara
dan disetujui oleh pengawas lapangan.
- Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan
persetujuan terlebih dahulu kepada Pengawas Lapangan.

- Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm2 atau sesuai dengan ketentuan
dalam detail gambar.

c. Lighting Fixture untuk Lampu LED


- Lampu yang digunakan adalah lampu Downlight LED petak dengan ukuran 15 watt
dengan merk hanocs atau produk lain yang setara dan disetujui oleh pengawas
lapangan
- Konstruksi lighting fixtures, memberikan effisiensi penerangan yang maksimal, rapi
dan kuat serta mudah diangkat dari atas untuk melakukan pekerjaan maintenance.

d. Saklar
- Saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata dengan type pemasangan
masuk/inbow (flush-mounting).
- Flush-Box (inbowa dos) untuk tempat saklar, Kotak-kotak dinding dan Push Button
harus dipakai jenis bahan bakely atau metal.
- Saklar dipasang 120 cm dari permukaan lantai dengan atau sesuai gambar, sejenis
merk Panasonic atau produk lain yang setara dan disetujui oleh pengawas lapangan
29

e. Konduit
Konduit yang dipakai adalah dari jenis PVC kelas C yang banyak dipergunakan. Baik yang
terpasang expose, di dalam dinding maupun diletakkan pada kabel tray. Diameter dalam
dari konduit minimum ½ kali diameter kabel dan minimum diameter dalam adalah 20 mm2
kecuali dinyatakan lain pada detail gambar.

f. Stop Kontak
Stop kontak yang digunakan adalah stop kontak dengan merk Panasonic atau produk lain
yang sejenis yang disetujui.

 Persyaratan Teknis Pemasangan


a. Kabel-kabel
- Semua kabel dikedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan
tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah beban.
- Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada kabel
penerangan
- Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus di dalam konduit.
- Semua kabel yang dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan sleeve dari
pipa PVC kelas C dengan diameter minimum 2 ½ kali penampang.
- Penyambungan kabel untuk penerangan dan stop kontak harus di dalam kotak terminal
yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi dengan
sektup untuk tutupnya demana tebal kotak terminal tersebut minimal 4 cm.
- Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 10 cm disetiap
ujungnya.

b. Saklar
- Saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan masuk dan dipasang 1200 mm dari
level lantai/sesuaikan dengan gambar
- Saklar yang dipasang pada tempat yang lembab harus type Water Dicht (bila ada).

c. Lampu Penerangan
- Pemasangan lampu penerangan dan jumlah lampu penerangan harus disesuaikan dengan
rencana titik lampu dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.
- Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond yang terbuat
dari bahan aluminium.

 Pengukuran hasil Pekerjaan dan Pembayaran


Pengukuran Hasil Pekerjaan dan Pembayaran Setiap jenis dan tipe pekerjaan dapat dinilai
sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dikerjakan dan telah memenuhi persyaratan
yang dapat diterima dan disetujui dengan baik oleh Konsultan Pengawas. Perhitungan volume
hasil pekerjaan:
- instalasi titik lampu dihitung dengan satuan titik .
- Kabel NYA dihitung dengan satuan m1,
- Pipa conduit dihitung dengan satuan Batang,
- Stopkontak dihitung dengan satuan Buah,
- Saklar dihitung dengan satuan Buah, dan
- Lampu dihitung dengan satuan Buah
30

PENUTUP

1. Tim teknis / Pengawas lapangan berhak untuk menolak bahan bangunan yang didatangkan yang
dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud, jika tidak sesuai dengan syarat-syarat tersebut
diatas.
2. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam uraian dan syarat-syarat teknis ini, akan diberikan pada
saat pemberian penjelasan pekerjaan dan juga oleh Tim Teknis/MK/Pengawas Lapangan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
3. Semua pekerjaan yang termasuk pekerjaan yang dilaksanakan, tetapi tidak dijelaskan dalam uraian dan
syarat-syarat teknis ini, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh pemborong.Gambar rencana
kerja dan syarat-syarat teknis serta Risalah Berita Acara Pemberian Penjelasan Pekerjaan, merupakan
satu kesatuan yang sifatnya saling melengkapi dan mengikat.

Ditetapkan Oleh :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

HERNES RENALDO PANGARIBUAN, ST


NIP. 19790302 201101 1 005

Anda mungkin juga menyukai