Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN SCHOOL BULLYING

PADA FACEBOOK REMAJA SMA NEGERI 4 KENDARI


ZAYANA (C1D1 15 148)
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Halu Oleo, Kendari. Indonesia.
Jl. H.E.A.Mokodompit Kampus Baru Bumi Tridarma Anduonohu Kendari
zayanazay1297@gmail.com 085256186200

ABSTRAK
ZAYANA (C1D1 15 148) dengan judul Hubungan antara Self Esteem
dengan School Bullying pada Facebook Remaja SMA Negeri 4 Kendari. Di
bawah bimbingan Bapak La Ode Jumaidin, S.Sos., M.Si selaku pembimbing I dan
Bapak Asrul Jaya, S.Sos., M.Si selaku pembimbing II.
Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengidentifikasi hubungan antara
self esteem dengan school bullying pada facebook remaja SMA Negeri 4 Kendari.
Penelitian ini menggunakan teori Kosep Diri Agustiani, H dan metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif dengan
populasi penelitian ini yaitu siswa siswi SMA Negeri 4 Kendari dengan sampel
berjumlah 30 responden. Adapun teknik penentuan informan dalam penelitian ini
adalah teknik purposive sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu kuesioner dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) Self esteem yang tinggi akan
lebih menghargai dirinya sendiri dan dihargai pula oleh orang lain, sebaliknya
seseorang yang memiliki self esteem yang rendah maka akan lebih besar
kemungkinan untuk menjadi korban bullying. (2) Kekuatan Harga diri atau (self
esteem) memiliki hubungan yang sangat kuat dengan perilaku bullying, dapat dilihat
dari hasil perhitungan akhir data yang telah di ambil dengan menggunakan kuesioner,
yang diakumulasikan dengan menggunakan angket , dimana variabel X = 23,36 dan
variabel Y = 35,83 artinya variabel terikat lebih tinggi dari variabel bebas, sehingga
kesimpulannya terdapat hubungan yang sangat kuat antara self esteem dengan school
bullying pada facebook remaja SMA Negeri 4 Kendari. (3) Berdasarkan skor rata-rata
dari hasil angket di atas adalah hubungan antara self esteem dengan perilaku bullying
pada facebook remaja SMA Negeri 4 Kendari memiliki hubungan yang signifikan,
dapat dilihat dari skor antara variabel yaitu presentasi variabel X lebih rendah dari
variabel Y, sehingga hubungan antara self esteem dengan school bullying pada
facebook remaja SMA Negeri 4 Kendari berhubungan erat, namun jika skor variabel
bebas (X) lebih tinggi dari skor variabel terikat (Y), maka self esteem dengan perilaku
bullying tidak memiliki hubungan antara keduanya, dan jika skor variabel X dan
variabel Y memiliki skor yang sama, atau seri maka keduanya pula tidak memiliki
hubungan. Sebagaimana skor pada hasil angket yang menunjukan perilaku bullying
memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap tinggi rendahnya self esteem pada
remaja SMA.
Kata Kunci: Self Esteem dengan School bullying di Facebook
ABSTRACT
ZAYANA (C1D1 15 148) with the title Relationship between Self Esteem
and School Bullying on Facebook for Teenagers in SMA Negeri 4 Kendari. Under
the guidance of Mr. La Ode Jumaidin, S. Sos., M. Si as the supervisor I and Mr.
Asrul Jaya, S. Sos., M. Si as the supervisor II.
The purpose of this study was to identify the relationship between self esteem
and school bullying on Facebook teenagers in SMA Negeri 4 Kendari. This study
uses the theory of Kosep Diri Agustiani, H and the research method used in this study
is a quantitative research method with the population of this study that is students of
SMA Negeri 4 Kendari with a sample of 30 respondents. The technique for
determining informants in this study is purposive sampling technique. While the data
collection techniques used are questionnaires and documentation.
The results of this study can be concluded that (1) High self esteem will be
more respectful of itself and also respected by others, conversely someone who has
low self esteem will be more likely to be a victim of bullying. (2) Strength Self-esteem
or (self esteem) has a very strong relationship with bullying behavior, can be seen
from the results of the final calculation of data that has been taken using a
questionnaire, which is accumulated using a questionnaire, where variables X =
23.36 and variables Y = 35.83 means that the dependent variable is higher than the
independent variable, so the conclusion is that there is a very strong relationship
between self-esteem and school bullying on the Facebook teenagers of SMA Negeri 4
Kendari. (3) Based on the average score of the results of the questionnaire above is
the relationship between self-esteem and bullying behavior on Facebook teenagers of
SMA Negeri 4 Kendari have a significant relationship, it can be seen from the scores
between variables namely the presentation of variable X is lower than the variable Y,
so the relationship between self-esteem and school bullying on Facebook for SMA
Negeri 4 Kendari teenagers is closely related, but if the score of the independent
variable (X) is higher than the score of the dependent variable (Y), then self-esteem
with bullying behavior has no relationship between the two, and if the score variable
X and variable Y have the same score, or series, so they don't have a relationship
either. As the score on the results of a questionnaire that shows bullying behavior has
a very strong influence on the level of self-esteem in high school adolescents.

Keywords: Self Esteem with School bullying on Facebook


PENDAHULUAN korban tersebut mengalami kegagalan,
Self esteem (harga diri) merupakan baik secara mental maupun gagal dan
sebuah pengukuran mengenai seberapa menyelesaikan sekolah.
bernilainya diri seorang individu, bila Beberapa penelitian sebelumnya
seorang individu memiliki self esteem menunjukan bahwa perilaku bullying
yang tinggi, maka dia akan melihat mempengaruhi self esteem korbannya.
dirinya sendiri secara positif. Sebaliknya Korban bullying memiliki tingkat
jika seorang individu memiliki self kegagalan pribadi dalam masalah self
esteem yang rendah maka dia akan esteem yang lebih berat dan berdampak
melihat dirinya secara negatif. terhadap perilaku belajar siswa, bullying
Pemikiran dasar mengenai self merupakan permasalahan sosial yang
esteem adalah jika seorang individu banyak menimpa remaja. Masa remaja
merasa bangga akan dirinya, mengenai merupakan periode baru didalam
siapa dirinya dan hal-hal yang dapat dia kehidupan seseorang, yang ditandai
lakukan maka dia akan mampu dengan perubahan-perubahan di dalam
melakukan perfoma yang lebih baik. diri individu baik perubahan secara fisik,
Ketika seorang individu berpikir bahwa kognitif, sosial dan psikologis (Desmita,
dia adalah seorang yang berhasil maka 2008: 190).
besar kemungkinan dia akan bertindak Remaja yang tidak memiliki
sebagai seorang yang berhasil. kemampuan dalam menguasai perubahan
Sebaliknya jika dia berpikir dirinya baik secara fisik dan psikologis yang
sebagai orang yang gagal maka besar akhirnya berdampak pada gejolak emosi
pula kemungkinan untuk bertindak dan tekanan jiwa sehingga remaja akan
sebagai orang yang gagal. mudah menyimpang dari aturan-aturan
Sebagaimana ada beredar, foto dan norma-norma sosial yang berlaku.
pembulian yang dilakukan sekelompok Ketegangan-ketegangan yang dialami
siswa siswi pada seorang teman mereka kadang-kadang tidak dapat terselesaikan
yang diedarkan melalui facebook, dan dengan baik, yang kemudian menjadi
media online lainnya, pada faktanya sebuah konflik yang berkepanjangan.
SMA Negeri 4 Kendari dikenal sebagai Ketidakmampuan remaja di dalam
sekolah favorit di Sulawesi Tenggara, mengatasi konflik-konflik akan
namun ada fakta yang mengatakan menyebabkan perasaan gagal yang
bahwa terjadi perilaku pembulian mengarah kepada bentuk frustrasi
didalam lingkungan sekolah dengan Remaja.Bentuk reaksi yang terjadi akibat
alasan tidak mengikuti perintah senior, frustrasi yang dialami dapat menjadi
permasalahan ini diberitakan salah satu bentuk kekerasan untuk menyakiti diri
media online yang ada di Kota Kendari dan orang lain, yang sering disebut
yaitu Beritaklick.com news and dengan tindakan agresi. Maka sangat
entertainment. Pemberitaan tersebut diperlukan pedoman moralitas dalam
bukan hanya mempengaruhi nama baik menghadapi perubahan-perubahan baik
sekolah tetapi juga mempengaruhi secara fisik maupun psikologis pada
psikologi korban bullying, dari kejadian masa remaja.
tersebut maka besar kemungkinan
Melalui interaksi dengan teman Tindakan bullying yang lebih dikenal
sebaya, remaja belajar bagaimana dengan istilah pengucilan, serta
memecahkan pertentangan-pertentangan intimidasi yaitu perilaku yang merugikan
dengan cara-cara yang lain selain dengan orang lain, tindakan bullying pula
tindakan agresi langsung. Fungsi lainnya dilakukan tidak hanya dengan sentuhan
yakni dengan meningkatkan fisik saja tetapi secara verbal juga sering
keterampilan-keterampilan sosial, terjadi seperti menyebarkan isu melalui
mengembangkan kemampuan penalaran media sosial atau cyberbullying, yaitu
dan belajar untuk mengekspresikan perlakuan pembulian oleh pengguna
perasaan-perasaan dengan cara-cara media sosial aktif.
yang lebih matang melalui percakapan Rumusan Masalah
dan perdebatan dengan teman sebaya, Berdasarkan uraian latar belakang di
remaja belajar mengekspresikan ide-ide atas, rumusan masalah dalam penelitian
dengan perasaan-perasaan serta ini yaitu adakah hubungan antara self
mengembangkan kemampuan dan esteem dengan school bulyying pada
memecahkan masalah. facebook remaja SMA Negeri 4 Kendari.
Masa pubertas atau remaja awal Tujuan dan Manfaat Penelitian
terdapat sebuah fase yang disebut fase Tujuan Penelitian
negatif, fase ini merupakan periode yang Tujuan dari penelitian ini adalah
singkat, pada fase ini remaja mengambil untuk mengidentifikasi adakah hubungan
sikap anti kehidupan dan kehilangan antara self esteem dengan school
sifat-sifat baik yang sebelumnya sudah bullying pada facebook remaja SMA
berkembang, dalam fase-fase ini gejala- Negeri 4 Kendari.
gejala yang muncul diantaranya seperti Manfaat Penelitian
keinginan untuk menyendiri, kurangnya Manfaat dari penelitian ini adalah
kemampuan belajar kegelisahan, sebagai berikut:
pertentangan sosial, kepekaan perasaan, Manfaat Teoritis
dan kurangnya rasa percaya diri. Secara teoritis penelitian ini
Keadaan emosional yang belum stabil diharapkan dapat memberikan manfaat
inilah yang menyebabkan terhadap pengembangan ilmu
penyimpangan-penyimpangan perilaku komunikasi khususnya dalam bidang
remaja salah satunya adalah bullying. psikologi komunikasi.
Ironinya tindakan bullying Manfaat Praktis
dikalangan remaja kebanyakan terjadi di Secara praktis penelitian ini
dalam lingkungan sekolah. Perilaku diharapkan dapat memberikan
bullying ini kurang mendapat perhatian pengetahuan kepada masyarakat
lebih dari kalangan sekolah karena mengenai hubungan antara self esteem
kebanyakan kejadian bullying dilakukan dengan school bullying pada facebook
secara tersembunyi dan masih banyak remaja SMA.
orang yang menganggap bahwa perilaku Manfaat Metodologis
bullying adalah hal yang biasa antara Secara metodologis hasil dari
siswa. penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan dan sumbangsi BAB III METODE PENELITIAN
bagi peneliti berikutnya. Merupakan bagian yang
Setiap manusia memiliki keinginan menjelaskan tentang metode
untuk dianggap penting, berguna, dan penelitian yang memuat lokasi
memiliki makna di lingkungan keluarga, penelitian, populasi dan sampel
sekolah, ataupun masyarakat luas. penelitian, teknik pengambilan
Keinginan tersebut merupakan bentuk sampel, jenis dan sumber data,
dari evaluasi yang dilakukan oleh identifikasi variable, teknik
individu tersebut terkait dengan semua pengumpulan data, teknik
hal yang ada di dalam diri individu analisis data, operasional
tersebut. Evaluasi ini merupakan bentuk variable, dan konseptualisasi.
penilaian terhadap kemampuan dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
kelayakan individu tersebut, yang Merupakan bagian yang
kemudian sifat ini dikenal dengan self menjelaskan hasil penelitian dan
esteem atau harga diri. pembahasan
Sistematika Penulisan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagai gambaran secara Bagian yang menjelaskan tentang
menyeluruh dari penelitian ini yang akan kesimpulan dan saran
memudahkan bagi para pembaca untuk Self esteem
memahami, penulis memberikan Setiap manusia memiliki keinginan
sistematika penulisan beserta penjelasan untuk dianggap penting, berguna, dan
secara garis besarnya. Adapun memiliki makna di lingkungan keluarga,
sistematika penulisan sebagai berikut: sekolah, ataupun masyarakat luas.
BAB I PENDAHULUAN Keinginan tersebut merupakan bentuk
Merupakan bagian yang dari evaluasi yang dilakukan oleh
menjelaskan dasar pemikiran individu tersebut terkait dengan semua
standar akademik dan ilmiah. hal yang ada di dalam diri individu
Bagian ini memuat latar tersebut. Evaluasi ini merupakan bentuk
belakang, rumusan masalah, penilaian terhadap kemampuan dan
tujuan dan manfaat penelitian kelayakan individu tersebut, yang
serta sistematika penulisan kemudian sifat ini dikenal dengan self
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN esteem atau harga diri.
KERANGKA PEMIKIRAN Self esteem adalah suatu hasil
Dalam Bab ini menjelaskan penilaian individu terhadap dirinya yang
tentang teori-teori pendukung di ungkapkan dalam sikap positif dan
yang akan digunakan dalam negatif. Self esteem berkaitan dengan
pengerjaan penelitian ini, yaitu bagaimana orang menilai tentang dirinya
meliputi teori konsep diri akan mempengaruhi perilaku dalam
mengenai self esteem, school kehidupan sehari-hari. Self esteem dapat
bullying, facebook, dan remaja. dijadikan sebagai pendorong atau
Selain itu dalam Bab ini juga motivasi diri untuk meraih mimpi,
membahas tentang kerangka pikir meraih cita-cita bahkan melakukan
dalam penelitian. apapun yang ingin kita wujudkan, self
esteem sendiri dapat didefinisikan ini sering kali terjadi dimasyarakat, baik
sebagai tingkat yang utama untuk dalam lingkup kerja, dunia pendidikan,
mencapai atau mendapatkan impian yang berbagai cara dilakukan untuk
dicita-citakan. menjatuhkan orang lian atau
Self esteem yang dihormati orang menjatuhkan saingan.
lain dapat diciptakan dengan keseriusan Self esteem atau harga diri sangat
seorang individu dalam belajar, cara penting untuk kelangsungan hidup
bersikap, cara berpikir, cara menyikapi psikologis. Tanpa harga diri hidup
sebuah masalah, cara mengekspresikan menjadi sangat emosional dan
sesuatu yang dirasakan, dan banyak hal menyakitkan dengan banyak kebutuhan
lain, sehingga dihargai orang disekitar. dasar yang tidak terpenuhi. Self-esteem
Self esteem seseorang juga dapat dilihat adalah penilaian individu terhadap
dan cara berpakayan seseorang, sehingga kehormatan diri, melalui sikap terhadap
menggambarkan individu tersebut dapat dirinya sendiri yang sifatnya implisit dan
di hormati, dihargai atau penting. menggambarkan sejauh mana individu
Self esteem memiliki peranan yang tersebut menilai dirinya berdasarkan
penting dalam kehidupan baik dalam evaluasi diri secara keseluruhan sebagai
anggota keluarga, lingkungan sekolah, orang yang memiliki kemampuan,
dan seluruh tempat yang dihuni oleh kompeten, berharga, serta keberartian
manusia, self esteem yang tinggi akan Self esteem merupakan salah satu
mempermudah segala bentuk yang ingin faktor yang sangat menentukan perilaku
dilakukan khususnya saat menyelesaikan individu, Setiap orang menginginkan
suatu permasalahan, seseoarang yang penghargaan yang positif terhadap
dianggap penting, atau dihormati semua dirinya, namun sebelum penghargaan itu
orang maka akan sangat berpengaruh didapatkan dari orang lain, terlebih
ketika dia berbicara di hadapan public, dahulu bagaiman seorang individu dapat
dan hal itu merupakan suatu kelebihan menghargai dirinya sendiri, sehingga
seseorang dibandingkan dengan orang seseorang akan merasakan bahwa dirinya
lain. berguna atau berarti bagi orang lain
Kelebihan tersebut secara tidak meskipun dirinya memiliki kelemahan
langsung individu tersebut dapat dihargai baik secara fisik maupun mental
orang-orang disekitar, namun disisi lain School Bullying
tidak sedikit orang yang tidak ingin School bullying yaitu perilaku
melihat orang lain lebih dihargai dari menyimpang yang ditunjukkan oleh
pada dirinya sehingga melakukan apapun seseorang disuatu tempat kepada orang
untuk menatuhkan orang terbut, hal ini lain seperti perilaku tidak sopan, kasar,
terjadi bukan hanya di lingkungan tidak sabar, kurangnya rasa hormat pada
pekerjaan, perkantoran bahkan remaja di orang lain, adanya kekerasan fisik
sekolah pun tak sedikit, secara sengaja maupun psikologis. School bullying
dan sadar merencanakan sesuatu untuk adalah mengulang atau melakukan
menjatuhkan harga diri kawannya perbuatan negatif, dan melibatkan
sendiri, karna tidak ingin tersaingi atau kekuatan yang tidak seimbang serta
hanya sekedar merasa tersaingi dan hal membuat permusuhan disuatu Perbuatan
negatif yang ditujukan langsung pada mereka independen (mandiri) dan ingin
korban dengan maksud untuk menyakiti mengambil semua keputusan sendiri,
fisik, menyakiti hati, atau menghina. padahal mereka tidak yakin tentang diri
Bullying biasanya didefinisikan sebagai mereka sendiri hal ini menyebabkan
bagian dari perilaku agresif, dan dimana banyak kebingungan bagi mereka, untuk
ada ketidak seimbangan kekuasaan mengatasi semua itu, perubahan fisik
sehingga sulit bagi korban untuk yang mereka alami kadang-kadang
membelanya. menyebabkan mereka stres dan cemasan,
Facebook Kebanyakan masalah remaja tumbuh
Facebook, yaitu situs yang dari kebingungan dan stress.
menyediakan informasi berupa buku Masa remaja terjadi pertumbuhan
panduan penggunanya, lebih dari itu fisik (organobiologik) secara cepat, yang
facebook merupakan sebuah situs yang tidak seimbang dengan perubahan
menghadirkan layanan jejaring sosial kejiwaan (mental emosional). Perubahan
dimana para penggunanya dapat saling yang cukup besar ini dapat
berinteraksi denganpara pengguna membingungkan remaja yang
lainnya yang berasal dari seluruh penjuru mengalaminya. Karena itu penting bagi
dunia dalam situs jejaring sosial ini, remaja untuk mempelajari perubahan
penggunanya dapat mengunggah yang terjadi pada setiap tahap kehidupan
berbagai informasi mengenai dirinya, remaja agar mampu menerima
sehingga para pengguna facebook perubahan-perubahan yang terjadi pada
lainnya dapat mengetahui informasi tahap kehidupannya.
tersebut untuk lebih mengenal pemilik Masa remaja sebagai masa mencari
akun tersebut. Tidak hanya itu, para identitas diri yang dicari remaja berupa
pengguna akun facebook juga dapat usaha untuk menjelaskan siapa dirinya
saling mengomentari berbagai hal seperti dan apa peranannya dalam masyarakat.
tulisan status ataupun informasi lainnya Masa remaja sebagai masa yang
yang mereka bagikan dalam situs menimbulkan ketakutan. Dikatakan
jejaring sosial ini. demikian karena sulit diatur, cenderung
Remaja berperilaku yang kurang baik, hal ini
Remaja adalah peralihan dari masa yang membuat banyak orang tua menjadi
anak dengan masa dewasa yang takut. Masa remaja adalah masa yang
mengalami perkembangan semua aspek tidak realistik. Remaja cenderung
atau fungsi untuk memasuki masa memandang kehidupan dari kacamata
dewasa bahwa masa berwarna merah jambu, melihat dirinya
remaja menunjukkan dengan jelas sifat sendiri dan orang lain sebagaimana yang
transisi atau peralihan karena remaja diinginkan dan bukan sebagaimana
belum memperoleh status dewasa dan adanya terlebih dalam cita-cita. Masa
tidak lagi memiliki status anak, menurut remaja sebagai masa dewasa. Remaja
Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) mengalami kebingungan atau kesulitan
Remaja merupakan tahap yang didalam usaha meninggalkan kebiasaan
sangat menantang dalam kehidupan pada usia sebelumnya dan didalam
anak. Kebanyakan remaja merasa bahwa memberikan kesan bahwa mereka
hampir atau sudah dewasa, yaitu dengan masalah yang diangkat teori yang
merokok, minum-minuman keras, digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan obat-obatan dan terlibat teori konsep diri.
dalam perilaku seks, mereka Teori konsep diri menekankan bahwa
menganggap bahwa perilaku ini akan kesadaran batin yang tetap, mengenai
memberikan citra yang mereka inginkan. pengalaman yang berhubungan dengan
Hurloch mengemukakan bahwa aku dan membedakan aku dari yang
konsep diri merupakan gambaran mental bukan aku. Untuk menunjukan apakah
yang dimiliki seseorang tentang dirinya konsep diri yang konkret sesuai atau
yang mencakup citra fisik dan terpisah dari perasaan dan pengalaman
psikologis. Citra berkaitan dengan organismik. Konsep diri merupakan
penampilan fisik, daya tarik, kesesuaian pandangan kita mengenai siapa diri kita,
dan ketidak sesuaian berbagai bagian dan itu hanya bias diperoleh lewat
tubuh untuk berperilaku, sedangkan citra informasi yang diberikan orang lain
psikologis didasarkan atas pikiran, dan kepada kita, melalui komunikasi dengan
kemampuan yang mempengaruhi orang lain, kita belajar bukan saja
penyesuaian pada kehidupan mengenai siapa kita, namun dapat kita
selanjutnyaia mengemukakan bahwa rasakan siapa kita.
konsep diri merupakan gambaran tentang Konsep diri merupakan gambaran
dirinya yang di tentukan oleh peran dan yang dimiliki seseorang tentang dirinya,
hubungan dengan orang lain sebagai yang dibentuk melalui pengalaman-
akibat dari kemanusiaan. pengalaman yang diperoleh dari interaksi
Konsep diri dapat dibedakan menjadi dengan lingkungan. Konsep diri bukan
konsep diri real, dan konsep diri ideal. merupakan factor bawaan melainkan
Konsep diri real adalah presepsi dari berkembang dari pengalaman yang terus
individu dirinya sebagai mana yang menerus. Dasar dari konsep diri individu
dialami dalam kehidupan sehari-hari. ditanamkan pada saat-saat dini
Sedangkan konsep diri ideal adalah kehidupan anak dan menjadi dasar yang
presepsi individu tentang dirinya mempengaruhi tingkah lakunya
sebagaimana individu menginginkannya. dikemudian hari (Agustiani, 2006:139)
Biasa saja terjadi, apa yang menjadi Berdasarkan konsep-konsep di atas
konsep diri real dengan konsep diri ideal peneliti dapat mengambil kesimpulan
tidak jauh berbeda, namun sebaliknya bahwa konsep diri adalah pandangan kita
dapat terjadi perbedaan antara konsep mengenai siapa diri kita, apa dan
diri ideal dan konsep diri real, inilah bagaimana diri kita, pandangan tersebut
yang disebut kesenjangan konsep diri. mulai dari identitas diri, citra diri, harga
Kerangka Pikir diri, ideal diri gambaran diri, serta peran
Kerangka pikir merupakan alur pikir diri kita, yang diperoleh dari interaksi
dari peneliti yang akan dijadikan sebagai diri sendiri maupun dengan orang lain,
skema pemikiran yang melatar belakangi (lingkungan saya).
penelitian ini, dalam kerangka pikir
penelitian akan mencoba
menggabungkan antara teori dan
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir di gunakan oleh peneliti sebanyak 30
Hubungan antara Self Esteem dengan School responden dengan alasan mereka
Bullying pada Facebook Remaja SMA Negeri 4
Kendari merupakan pengguna facebook aktif
sehingga dapat memberikan informasi
sesuai yang dibutuhkan peneliti.
Teknik Pengambilan Sampel
Self Esteem (X) School Bullying (Y)
Agar sampel yang diambil
representatif atau mewakili populasi
maka pengambilan sampel menggunakan
teknik purposive sampling Arikunto
Teori Konsep Diri
(2006:146) mengatakan bahwa
Agustiani, H. 2006: 139 purposive sampling merupakan teknik
Sumber: Data Primer 2019 pengambilan sampel dengan tidak
berdasarkan random melainkan
bersarkan pertimbangan yang berfokus
METODE PENELITIAN pada tujuan tertentu”.Alasan pemilihan
Lokasi Penelitian sampel dengan menggunakan purposive
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di sampling adalah karena tidak semua
wilayah Kota Kendari, jln. Jenderal informan memiliki kriteria yang sesuai
Ahmad Yani no. 13 kadia, tepatnya di dengan yang peneliti tentukan, oleh
SMA Negeri 4 Kendari, pemilihan lokasi karena itu peneliti memilih teknik
ini dikarenakan SMA Negeri 4 Kendari purposive sampling
merupakan salah satu sekolah yang Jenis dan Sumber Data
dikenal sebagai sekolah unggulan di Jenis Data
Sulawesi Tenggara, dan salah satu 1. Data kualitatif adalah data yang
sekolah berstandar internasional. tidak berbentuk angka atau dengan
Populasi dan Sampel Penelitian kata lain data yang berbentuk
Populasi kalimat, kata atau gambar. Dalam
Populasi adalah wilayah yang terdiri penelitian ini berupa latar
dari obyek atau subyek yang mempunyai belakang, dan data-data lain yang
kualitas dan karakteristik tertentu yang diambil dari penelusurah secara
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari online
kemudian ditarik kesimpulannya. 2. Data kuantitatif adalah data yang
Populasi penelitian ini adalah orang yang diperoleh pada lokasi penelitian
dapat memberikan informasi terkait yang telah tersedia dalam bentuk
permasalahan yang diteliti, dan memiliki angka atau jumlah
akun facebook. Sumber Data
Sampel Data primer adalah data yang
Mengambil sampel menurut dikumpulkan langsung oleh peneliti
Sugiyono (1997: 57) sampel yang di melalui sumbernya dengan melakukan
ambil sebagian dari jumlah dan penelitian ke objek yang diteliti, adapula
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. data tidak langsung yang diperoleh
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang peneliti melalui orang lain atau mencari
melalui sosial media. Data ini diperoleh buku harian diary, Surat, E-mail, dan
dari sumber kedua yang didapatkan foto-foto), (Creswell, 2010:270).
dengan cara studi dokumentasi, baik Dokumen dalam penelitian ini bertujuan
cetak maupun melakukan penelusuran untuk mendapatkan informasi yang
secara online diperoleh dari mendukung analisis dan interpretasi
internet yang berhubungan dengan data.
penelitian (Sugiyono, 2005). Prosedur pengumpulan data yaitu
Identifikasi Variable Penelitian sebagai berikut:
Variabel yang diamati dalam 1. Pengeditan (editing). Pengeditan
penelitian ini adalah: adalah proses yang bertujuan agar
1. Variabel bebas (independent data yang dikumpulkan dapat
variable) yaitu “ self esteem” memberikan kejelasan, mudah
2. Variable terikat (dependent dibaca, konsisten, dan lengkap.
variable) yaitu “school bullying di 2. Pemberian kode (coding) pemberian
facebook kode merupakan suatu cara
Teknik Pengumpulan Data memberikan kode tertentu terhadap
Penulis menggunakan beberapa berbagai macam jawaban kuesioner
teknik untuk mengumpulkan data, dalam untuk dikelompokkan menjadi
penelitian ini yaitu: kategori yang sama.
1) Angket atau Kuesioner 3. Pemberian skor (scoring) setiap
Angket atau Kuesioner merupakan pilihan jawaban responden diberi
teknik pengungumpulan data melalui skor nilai atau bobot yang disusun
formulir yang berisi pertanyaan- secara bertingkat berdasarkan skala
pertanyaan yang diajukan secara tertulis yang paling banyak digunakan.
pada seseorang atau sekumpulan orang Untuk angket penelitian, perilaku
untuk mendapatkan jawaban dan siswa dan kinerja siswa. Skor yang
informasi yang diperlukan oleh peneliti. diberikan adalah sebagai berikut :
Sehingga responden diminta untuk a. Sangat Setuju (SS) = 5
memilih satu jawaban yang yang sesuai b. Setuju (S) = 4
dengan karakteristik dirinya dengan cara c. Cukup Setuju (CS) = 3
member tanda silat checklist. Kuesioner d. Tidak Setuju (TS) = 2
merupakan teknik pengumpulan data e. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
yang efisien bila peneliti tahu pasti Teknik Analisis Data
variable yang akan diukur dan tahu apa Hubungan antara self esteem dengan
yang bisa di harapkan dari responden school bullying pada facebook remaja
(Iskandar, 2008: 77). SMA Negeri 4 Kendari dengan
2) Dokumentasi menggunakan paradigma sederhana,
Dokumentasi merupakan metode persamaannya sebagai berikut:
penelitian dimana penelitian akan X Y
mengumpulkan dokumen-dokumen.
Dokumen ini bias berupa dokumen Keterangan:
Publik seperti, Koran, makalah, dan X = Self Esteem
laporan, atau dokumen privat seperti Y = School Bullying
Operasional Variabel yang memadai, daya listrik 80,000,
Operasional variabel adalah desain dengan luas tanah 25,000 M2 program
dari sebuah penelitian yang berisi studi, jurusan atau peminatan, Kelas X
variabel penelitian, indikator penelitian, dan XI (MIA, IIS dan BAYA) kelas XII
dan teknik pengumpulan data, adapun (IPA, IPS). Rentan Kelas, X MIA, X
operasional variabel dalam penelitian ini ISS, X BAYA, XI MIA, XI ISS, XI
dijelaskan dalam table berikut: BAYA, XII IPA, XII IPS. Kurikulum
Tabel 3.1 Operasional Variabel yang digunakan yaitu Kurikulum
Variabel Indikator Skala Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
1. Keberartian 5 = Sangat Setuju Kurikulum 2013 (K13). Lokasi, Jl. Jend.
diri 4 = Setuju Ahmad Yani No. 13A, Kendari,
Self
2. Kebergunaan 3 = Cukup Seteju Sulawesi Tenggara. MOTO, pada tahun
Esteem
diri 2 = Tidak Setuju 2013, sekolah ini sudah mulai
(X)
3. Keefektifan 1 = Sangat Tidak
menggunakan Kurikulum 2013
diri Setuju
1. Bullying 5 = Sangat Setuju
sebelumnya dengan kurikulum tingkat
Fisik 4 = Setuju satuan pendidikan.
2. Bullying 3 = Cukup Seteju SMA Negeri 4 Kendari dengan
School
Verbal 2 = Tidak Setuju tenaga pengajar berjumlah 92 orang
Bullying
3. Bullting 1 = Sangat Tidak siswa laki-laki berjumalah 789 orang,
(Y)
Relasional Setuju dan siswa perempuan berjumlah 919
4. Bullying orang, data ini diperoleh dari data
Elektronik sekolah yang diambil ditahun
Sumber: Data Primer 2019 2018/2019. SMA Negeri 4 Kendari
dikenal sebagai sekolah favorit
HASIL DAN PEMBAHASAN dilingkungan Sulawesi Tenggara dan
Hasil merupakan sekolah bergengsi, untuk
Gambaran Umum Lokasi Penelitian masuk sebagai siswa siswi SMA Negeri
Sejarah Singkat SMA Negeri 4 4 Kendari harus mengikuti seleksi yang
Kendari cukup ketat, sehingga hanya orang-orang
SMA Negeri 4 Kendari merupakan terpilih yang memiliki nilai akademik
salah satu Sekolah Menengah Atas yang baik, yang bisa diterima menjadi
Negeri yang ada di Provinsi Sulawesi siswa atau siswi SMA Negeri 4 Kendari.
Tenggara, Indonesia, Sama dengan SMA Karakteristik Responden
Negeri lainnya yang pada umumnya di Hasil penelitian yang dilakukan
Indonesia masa pendidikan sekolah di SMA Negeri 4 Kendari dengan judul
SMA Negeri 4 Kendari ditempuh dalam “Hubungan antara Self Esteem dengan
waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari School Bullying pada Facebook SMA
kelas X sampai kelas XII. Negeri 4 Kendari“. Untuk mengetahui
SMA Negeri 4 Kendari didirikan mengidentifikasi hubungan antara self
pada tahun 1975, dengan jumlah kelas esteem dengan school bullying pada
36 kelas hingga 2019 kini memiliki 47 facebook remaja SMA Negeri 4 Kendari,
ruang kelas, dengan akses internet yang digunakan metode penelitian Kuantitatif
disediakan oleh sekolah, sumber listrik dengan pendekatan deskriptif, maka
dilakukan paparan penjelasan dan Tabel 4.21. Perbandingan total skor
gambar data yang telah diperolah dengan variabel X dan variabel Y pada 30
menggunakan wawancara yang dipandu sampel penelitian
dengan kuesioner. No. Resp Variabel X Variabel Y
1. Jenis Kelamin 1 24 36
Karakteristik responden pada 2 24 40
penelitian ini meliputi siswa siswi SMA 3 23 33
Negeri 4 Kendari dengan 30 responden 4 23 36
meliputi laki-laki sebanyak 4 responden 5 27 35
dan perempuan sebanyak 26 responden. 6 20 38
Responden berdasarkan jenis kelamin 7 23 34
dimaksud untuk mengetahui komposisi 8 23 35
gender di SMA Negeri 4 Kendari 9 21 38
2. Umur 10 26 36
Data kuesioner menunjukan bahwa 11 23 37
sebanyak 11 responden berumur 14 12 23 34
tahun, dan yang berumur 15 -16 tahun 13 23 35
sebanyak 19 responden. Dengan 14 25 33
demikian diketahui bahwa responden. 15 22 37
Berdasarkan data penelitian karakteristik 16 21 36
responden pada penelitian ini adalah 17 24 35
siswa siswi SMA Negeri 4 Kendari yang 18 25 37
tingkat usianya masih masuk pada 19 24 35
kategori remaja. Data penelitian 20 25 38
dikumpulkan dengan menyebarkan 30 21 22 34
kuesioner yang disebarkan secara 22 24 35
langsung. 23 22 35
Pembahasan Hasil Penelitian 24 22 41
Hasil penelitian tentang hubungan 25 21 36
antara self esteem dengan school 26 25 34
bullying pada facebook remaja SMA 27 26 37
Negeri 4 Kendari, menunjukan bahwa 28 24 33
media sosial seperti facebook contohnya 29 26 35
meruapakan salah satu media yang 30 20 37
memiliki pengguna terbesar seluruh Jumlah 701 1075
dunia, sehingga bila dikaitkan dengan
Rata -rata X = 23,36
perilaku pembulian dimedia sosial
Rata -rata Y = 35,83
facebook maka sangat berdampak pada
Berdasarkan skor rata-rata dari hasil
perkembangan psikologi korban,
angket di atas adalah hubungan antara
sebagaimana pada hasil angket di atas.
self esteem dengan perilaku bullying
pada facebook remaja SMA Negeri 4
Kendari memiliki hubungan yang
signifikan, dapat dilihat dari skor antara dengan school bullying pada facebook
variabel yaitu presentasi variabel X lebih remaja SMA Negeri 24 Kendari.
rendah dari variabel Y, sehingga
hubungan antara self esteem dengan KESIMPULAN DAN SARAN
school bullying pada facebook remaja Kesimpulan
SMA Negeri 4 Kendari berhubungan Berdasarkan hasil penelitian dan
erat, namun jika skor variabel bebas pembahasan, maka dapat ditarik
(X)lebih tinggi dari skor variabel terikat kesimpulan sebagai berikut:
(Y), maka self esteem dengan perilaku 1. Self esteem yang tinggi akan lebih
bullying tidak memiliki hubungan antara menghargai dirinya sendiri dan
keduanya, dan jika skor variabel X dan dihargai pula oleh orang lain,
variabel Y memiliki skor yang sama, sebaliknya seseorang yang memiliki
atau seri, maka keduanya pula tidak self esteem yang rendah maka akan
memiliki hubungan. Sebagaimana skor lebih besar kemungkinan untuk
pada hasil angket yang menunjukan menjadi korban bullying.
perilaku bullying memiliki pengaruh 2. Kekuatan Harga diri atau (self
yang sangat kuat terhadap tinggi esteem) memiliki hubungan yang
rendahnya self esteem pada remaja SMA. sangat kuat dengan perilaku
Berdasarkan data hasil penelitian bullying, dapat dilihat dari hasil
hubungan antara self esteem dengan perhitungan akhir data yang telah di
school bullying pada facebook remaja ambil dengan menggunakan
SMA Negeri 4 Kendari, penelitian ini kuesioner, yang diakumulasikan
dapat dijelaskan dengan teori konsep dengan menggunakan angket,
diri. Teori tersebut di anggap relevan dimana variabel X = 23, 36 dan
dengan penelitian ini karena di dalam variabel Y = 35, 83 artinya variabel
teori tersebut membahas tentang terikat lebih tinggi dari variabel
bagaimana gambaran seseorang tentang bebas, sehingga kesimpulannya
dirinya, yang dibentuk melalui terdapat hubungan yang sangat kuat
pengalaman yang diperoleh dari interaksi antara self esteem dengan school
dengan lingkungan, konsep ini bukan bullying pada facebook remaja SMA
merupakan faktor bawaan, melainkan Negeri 4 Kendari.
berkembang dari pengalaman yang terus 3. Berdasarkan skor rata-rata dari hasil
menerus, yang dalam hal ini hubungan angket di atas adalah hubungan
antara self esteem dengan school antara self esteem dengan perilaku
bullying pada facebook remaja SMA bullying pada facebook remaja SMA
Negeri 4 Kendari. Self esteem dengan Negeri 4 Kendari memiliki
school bullying yang sudah tidak asing hubungan yang signifikan, dapat
terdengar dimasyarakat, dan telah dilihat dari skor antara variabel
dilakukan penelitian - penelitian yaitu presentasi variabel X lebih
sebelumnya, sehingga peneliti rendah dari variabel Y, sehingga
berinisiatif melakukan penelitian untuk hubungan antara self esteem dengan
mengetahui hubungan antara self esteem school bullying pada facebook
remaja SMA Negeri 4 Kendari
berhubungan erat, namun jika skor Anantasari. (2006) Menyikapi perilaku
variabel bebas (X)lebih tinggi dari Agresif Anak. Yogyakarta
skor variabel terikat (Y), maka self Kanisus
esteem dengan perilaku bullying Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian
tidak memiliki hubungan antara Kualitatif. Jakarta bumi Aksara
keduanya, dan jika skor variabel X Brandon, N. (1999). Kiat jitu
dan variabel Y memiliki skor yang meningkatkan Harga Dii.
sama, atau seri, maka keduanya pula Jakarta: Penerbit Interaksara
tidak memiliki hubungan. Breakwell, G. M. 1998.Copying With
Sebagaimana skor pada hasil angket Aggressive Behavior: Mengatasi
yang menunjukan perilaku bullying Perilaku Agresif. Penerjemah:
memiliki pengaruh yang sangat kuat Bernadus Hidayat. Yogyakarta
terhadap tinggi rendahnya self Kanisius
esteem pada remaja SMA. Brown, Douglas. (2008). Prinsip
Saran Pembelajaran Dan Pengajaran
Dari hasil penelitian yang dilakukan Bahasa. Jakarta: Person
pada siswa siswi SMA Negeri 4 Kendari, Education.
maka penulis memberikan saran bagi Burns R. B. (1993). Konsep Diri: Teori,
seluruh pihak yang terkait dalam pengukuran, Perkembangan dan
penelitian ini, bahwa kekuatan harga diri Perilaku. (Alih Bahasa: Eddy).
itu sangat penting, sehingga merupakan Jakarta: Arcan.
tugas dan tanggung jawab masing- Creswell, J. W (2010). Research design:
masing individu, akan seperti langkah- pendekatan kualitatif, kuantitatif
langkah yang akan dilakukan untuk dan mixed. Yogyakarta: PT
menentukan jatidiri, langkah awal Pustaka Pelajar
menghargai diri sendiri terlebih dahulu Coopersmith, S. (1967). Psikologi
sebelum menuntut penghargaan dari Perkembangan, Jakarta: Erlangga
orang lain , (1995), Psikologi
Pendidikan, Bandung: Alfabeta
DAFTAR PUSTAKA Desmita. (2008).Psikologi
A. Supratiknya. (1995). Tinjauan perkembangan. Bandung:
psikologi antar pribadi. Remaja RosdaKarya.
Yogyakarta: Kanisius (Anggota Darajat, Zakiah, (1973). Peraatan jiwa
IKAPI) untuk anak-anak. Jakarta:
Abdurrahman, mulyono. (1994). Erlangga
Pendidikan bagi anak Farida Yusuf, Tayibnapis, (2008),
berkesulitan belajar. Jakarta: evaluasi program dan instrument
Rineka cipta evaluasi, PT. Rineka Cipta,
Agustiani, H. (2006). Psikologi Jakarta
Perkembangan: pendekatang Hurlock, E. B. (1992). Perkembangan:
ekologi kaitannya dengan konsep Suatu Pendekatan Sepanjang
diri dan penyesuaian diri pada Rentan Kehidupan: Jakarta:
remaja, Bandung Refika aditama Erlangga
Hary, (2007). Membangun Rasa Percaya Surakarta. Skripsi. Surakarta:
Diri, WorldPress.com Fakultas Kesehatan masyarakat.
Iskandar, (2008). Metodologi penelitian
pendidikan dan social
(Kuantitatif dan kualitatif),
Jakarta: Gp Press
Kartini kartono, (1995). Psikologi anak
(psikologi perkembangan).
Bandung: CV Mandar maju
Nathaniel, Branden. (2005). Kekuatan
Harga Diri. Batam: Interaksara
Olweus. (2005). Kekerasan Tersembunyi
Di Sekolah. Jakarta: Grasindo
Santrock, John W. (2003) Adolescence
(perkembangan remaja) Jakarta:
Erlangga
. (2001). Perkembangan
Anak. Kesebelas Jilid 2. Jakarta:
Erlangga
Sarlito Wirawan Sarwono, (2010).
Psikologi Remaja. Jakarta: PT,
Rineka Cipta
Singgih, D Gunarsa, Y dan Gunarsa,
Singgih. (2001). Psikologi
Remaja. Jakarta: PT BPK
Gunung Mulia.
Sri Rumini dan Siti Sundari, (2004),
Perkembangan Anak dan
Remaja, Jakarta: Remaja
Rosdakarya
Sugiono, (2005). Metode Penelitian
Bisnis, Bandung: Alfabeta Taylor, S.E,
Peplau, L.A., Sears, D.O. 2012.
Psikologi Sosial Edisi kedua belas.
Jakarta: Kencana
Wilcox, Lynn. Psikologi Kepribadian,
penerjemah, Kumalahadi, P;
editor, Abdillah Halim-cet. 1-
Yogyakarta: IRCiSoD, (2018)
SUMBER LAIN
Darmasih, Ririn, (2009). Faktor yang
mempengaruhi perilaku seksual
pranikah pada remaja SMA di

Anda mungkin juga menyukai