Anda di halaman 1dari 26

By. Y.

Morsa Said RAMBE

Sistem Koordinat
Sistem koordinat adalah sekumpulan aturan
yang menentukan bagaimana koordinatkoordinat yang bersangkutan
merepresentasikan titik-titik.
Jenis sistem koordinat:
Sistem koordinat lokal
Sistem koordinat kartesian
Sistem koordinat global
Sistem koordinat geodetik

Sistem Koordinat Kartesian


Koordinat Kartesian 2
dimensi memiliki pusat di
O dan 2 sumbu koordinat
yang saling tegaklurus,
yaitu x dan y.
Koordinat Kartesian 3
dimensi berpusat di O dan
memiliki sumbu x, y dan z.

Sistem Koordinat Geodetik (1)


Sistem koordinat ini mengacu pada
permukaan suatu bentuk ellipsoid tertentu
dan tergantung juga pada ukuran, bentuk dan
orientasi tiga dimensi ellipsoid.

Posisi suatu titik pada sistem koordinat


geodetik ditentukan oleh lintang geodetik
(latitude), bujur geodetik (longitude) dan tinggi
di atas permukaan ellipsoid

Sistem Koordinat Geodetik (2)

Sistem Koordinat Geodetik (3)


Lintang geodetik (L) suatu titik adalah sudut
lancip yang dibentuk oleh normal ellipsoid
yang melalui titik tersebut dengan bidang
ekuator (-900 L +900).
Bujur geodetik (B) adalah sudut yang
dibentuk antara meridian lokal dengan
meredian referensi Greenwich (00 B 1800E
dan -1800 W B 00 ).
Tinggi suatu titik di atas ellipsoida dihitung
sepanjang normal ellipsoid yang melalui titik
tersebut.

Ellipsoid Referensi
Untuk mempermudah penghitungan,
permukaan fisik bumi diganti dengan
permukan yang teratur dengan bentuk dan
ukuran yang mendekati bumi, disebut
Ellipsoid Referensi.

a = jari-jari equator atau


setengah sumbu panjang
b = setengah sumbu pendek
f = (a-b)/a = penggepengan

Datum Geodetik (1)


Datum geodetik adalah sejumlah
parameter (misal: a, b, f) yang digunakan
untuk mendefinisikan bentuk dan ukuran
ellipsoid referensi yang digunakan untuk
pendefinisian koordinat geodetik, serta
kedudukan dan orientasinya dalam ruang
terhadap fisik bumi.

Datum Geodetik menurut


Luas Area (1)
Lokal, untuk daerah yang tidak terlalu luas.
Contoh di Indonesia: Datum Genoek, DGN 95
(Datum Geodetik Nasional 1995).
Regional, untuk daerah yang relatif luas
biasanya digunakan bersama oleh negara
yang berdekatan hingga negara yang
terletak dalam satu benua. Contoh: NAD
(North-American Datum) 1983, European
Datum 1989.

Datum Geodetik menurut


Luas Area (2)
Global, untuk seluruh permukaaan bumi,
yaitu WGS (World Geodetic System).
WGS direalisasikan dan dipantau oleh
NIMA (National Imagery and Mapping)

Amerika Serikat.
Dimulai dengan WGS 60, WGS66, WGS 72,
dan terakhir WGS 84.
WGS 84 adalah sistem yang saat ini
digunakan oleh sistem satelit navigasi GPS.

Proyeksi
Proyeksi peta merupakan suatu fungsi yang
merelasikan koordinat titik-titik yang terletak
di atas permukaan suatu kurva (ellipsoid, bola)
ke koordinat titik-titik yang terletak di atas
bidang datar.
Berdasarkan bidang proyeksi yang digunakan:
azimuthal (zenithal), kerucut (conical), silinder
(cylindrical).
Berdasarkan kedudukan sumbu simetris
bidang proyeksi: normal, miring, transversal
(equatorial)

Proyeksi Azimuthal (Zenithal)


Proyeksi yang menggunakan bidang datar
sebagai proyeksinya.

Proyeksi Kerucut (Conical)


Proyeksi yang menggunakan bidang kerucut
(didatarkan) sebagai proyeksinya.

Proyeksi Silinder (Cylindrical).


Proyeksi yang bidang proyeksinya
berbentuk silinder (didatarkan)

Proyeksi Normal
Sumbu simetrinya berimpit dengan sumbu
bumi

Proyeksi Miring (Oblique)


Sumbu simetrinya membentuk sudut dengan
sumbu bumi.

Proyeksi Transversal (Equatorial)


Sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu
bumi atau terletak pada bidang equator.

Peta Ideal
Equidistance, jarak-jarak di peta setelah
diperhitungkan dengan skalanya harus
sama dengan jarak sebenarnya.
Equivalen, luas bidang yang digambar di
peta setelah diperhitungkan dengan
skalanya harus sama dengan keadaan yang
sebenarnya.
Conform, sudut atau arah dan bentuk unsur
yang digambar di peta harus sama dengan
sudut atau arah dan bentuk unsur di
permukaan bumi

Universal Transverse Mercator (UTM)


Metode proyeksi: silinder, transversal, konform.
Seluruh permukaan bumi dibagi menjadi 60
zone, setiap zone dibatasi 2 meridian selebar 6
dan memiliki meridian tengah sendiri, mulai
dari 180BB sampai dengan 180BT.
Batas lintang dalam sistem koordinat ini 80LS
sampai dengan 84LU, terdiri atas bagianbagian selebar 8, mulai dari 80LS ke utara
dengan notasi C, D, E,,X (kecuali huruf I dan
O).

Zone UTM Seluruh Dunia

Zone UTM Wilayah Indonesia

Indonesia: 93BT - 141BT; 11LS - 6LU

Menghindari Koordinat Negatif


dalam Proyeksi UTM
Setiap meridian tengah dalam tiap zone
diberi nilai 500.000 mT (meter timur).
Untuk nilai-nilai ke arah utara, ekuator
dipakai sebagai garis datum dan diberi nilai
0 mU (meter utara).
Untuk perhitungan ke arah selatan ekuator
diberi nilai 10.000.000 mU.

UTM

Terima Kasih

Tugas:
Download Lampiran PPRI No. 10 Tahun
2000

Anda mungkin juga menyukai