Anda di halaman 1dari 54

Datum, Sistem Koordinat dan Skala

Ardiansyah, M.Sc
SISTEM KOORDINAT
 Sistem Koordinat:
 Cara untuk menunjukkan posisi titik-titik pada ruang

Sistem koordinat Cartesian 2-D

Sistem koordinat Cartesian 3-D


Pengukuran Bentuk Bumi
 Gambaran tentang bentuk bumi (shape the earth)
sebetulnya unik dan hanya dapat dideskripsikan sebagai
suatu GEOID, artinya seperti bumi
 Bentuk geoid ini dibayangkan sebagian dibentuk oleh
permukaan air laut rata-rata dibayangkan pula menembus
daratan.
Pengukuran Bentuk Bumi - lanjutan
 Pengaruh rotasi bumi mengakibatkan bola bumi mengalami
pemampatan pada kutub dan kelonjongan pada bagian
equator sehingga bentuk geoid ini menjadi bentuk ELLIPS
yang dinamakan ELLIPSOID atau SPHEROID

b
a

Keterangan :
a = equatorial semi axis
b = Polar semi axis

Ratio Pemampatan ➔ f = (a-b)/a


S
Contoh berbagai spereoid yang terkenal

Spheroid a b 1/f

Clark 1866 6.378.206 6.356.584 294,98

International’s 6.378.388 6.356.912 297


Spheroid
Indonesian 6.378.160 6.356.774 298.247
Spheroid

Untuk konsep proyeksi peta kartografis untuk kepentingan geografis, bumi


dianggap seperti bola (sphere) dengan jari-jari rerata:

R = 6.370, 283 km
SISTEM KOORDINAT BUMI
 Datum
 Posisi relatif spheroid terhadap pusat bumi
 Merupakan kerangka referensi pengukuran lokasi di permukaan bumi
 Mendefinisikan origin garis lintang dan bujur
Sistem koordinat
datum lokal

WGS = World Geodetic System


Sistem koordinat datum
pada pusat bumi
Permukaan Bumi
Datum pada pusat bumi (WGS84)
Datum Lokal (Bessel)
JENIS SISTEM KOORDINAT

Saat ini terdapat dua sistem koordinat yang biasa


digunakan di Indonesia, yaitu
✓ Sistem koordinat GEOGRAFIS atau
BUJURLINTANG
✓ Sistem koordinat PROYEKSI yaitu: UTM
(Universal Transverse Mercator)
Lintang
Utara

Lintang
Selatan
SISTEM KOORDINAT GEOGRAFIS
Sistem koordinat bujur-lintang (latitude-Longitude), terdiri dari dua
komponen yang menentukan, yaitu:
✓Garis dari atas ke bawah (vertikal) yang menghubungkan kutub utara
dengan kutub selatan bumi, disebut juga garis bujur (Longitude)
✓Garis mendatar (horizontal) yang sejajar dengan garis khatulistiwa,
disebut juga garis lintang (Latitude).
Untuk membagi wilayah dunia
menjadi bagian utara dan selatan,
maka ditentukan sebuah garis yang
tepat berada di tengah yaitu garis
KHATULISTIWA (ekuator).

Untuk membagi wilayah timur dan


barat, ditentukan sebuah garis
PRIME MERIDIAN yang beracuan
di kota Greenwich (Inggris).
Nilai Latitude dan Longitude

A perspective view of the The definition of geodetic


Earth showing how latitude latitude (φ) and longitude
(φ) and longitude (λ) are (λ) on an ellipsoid. The
defined on a spherical normal to the surface does
model. The graticule not pass through the
spacing is 10 degrees. centre, except at the
equator and at the poles.
SISTEM KOORDINAT GEOGRAFIS
Contoh:
Titik A terletak pada koordinat 50o BT dan 40o LU
Lintang (atau Latitude): 40o

Bujur ( atau Longitude): 50o


Koordinat Y
(Lintang)
Koordinat X (Bujur)
PERLU DIKETAHUI!!.....

Indonesia terletak pada koordinat:


95o BT s/d 141o BT dan 6o LU s/d
11o LS
Provinsi Aceh terletak pada
koordinat:
95o BT s/d 98o BT dan 2o LU s/d 6o
LU
X = 106o50’30” BT (106 derajat 50 menit 30 detik Bujur Timur (East))
Y = 6o20’00 LS (6 derajat 20 menit 0 detik Lintang Selatan (South))
DMS
(Degree-Minute-Second)
• 1o = 60’ (1 Derajat = 60 Menit) X = 106o50’30” BT
• 1’ = 60” (1 Menit = 60 Detik) Y = 6o20’00 LS
• 1o = 60’x60’ = 3600” (1 Derajat = 3600 Detik)

JADI

• 50’ = 50/60 = 0,833o


• (50 Menit = 0,833 Derajat) DD
• 30” = 30/3600 = 0,00833o (Decimal-Degree)
• (30 Detik = 0.00833 Derajat) X = 106,84133o
• 50’30” = 0,833 + 0,00833 = 0,84133 o
The Geographic Graticule/Grid
Each degree of latitude represents about 110
km, although that varies slightly because the
earth is not a perfect sphere
Sifat-sifat Longitude dan Latitude

• Panjang longitude:
− Di Equator 1 longitude = 111,322 km
− Di Kutub 1 longitude = 0 km (mendekati 0 km)
• Latitude:
− Latitude diukur ke arah kutub utara atau ke arah kutub selatan
dimulai dari ekuator, besaran latitude:
• 0  - 90  U (Hemesphere Utara)
• 0  - 90  S (Hemesphere Selatan)
• Suatu paralel (garis lintang) dapat didefinisikan sebagai garis yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai latitude () sama
− Contoh: Paralel 10 pada setiap titik pada paralel tersebut
mempunyai latitude () 10
• Panjang nyata dalam satuan jarak misalnya kilometer, 1
latitude hampir sama, tetapi karena pemampatan, maka
1 latitude di ekuator, sedikit lebih pendek dari 1 latitude
dekat kutub.
− 1 latitude dekat Equator = 110,569 km (a)
− 1 latitude dekat Kutub = 111,700 km (b)
b

1

a
1
Dari permukaan bumi ke proyeksi peta
Prinsip Proyeksi Peta
General Map Projection: Cylindrical
• Created by wrapping a cylinder around
a globe and, in theory, projecting light
out of that globe
• Meridians in cylindrical projections are
equally spaced, while the spacing
between parallel lines of latitude
increases toward the poles
• Meridians never converge so poles
can’t be shown
• Does not distort local shape
(conformal) or direction
Source: ESRI

© 2005, Austin Troy


Jenis Proyeksi
Map Projection-distortion
• The problem with map projection is that it distorts
one or several of these properties of a surface:
• Shape
• Area
• Distance
• Direction
• Some projections specialize in preserving one or
several of these features, but none preserve all

© 2005, Austin Troy


AreaMercator
Distortion
Projection
 827,000 square miles
 6.8 million square miles

© 2005, Austin Troy


Distance distortion

•4,300 km: Robinson


•5,400 km: Mercator

© 2005, Austin Troy


Shape distortion

• Mercator (left)
• World Cylindrical Equal Area
(above)
• The distortion in shape above is
necessary to get Greenland to have
the correct area
• The Mercator map looks good but
Greenland is many times too big
© 2005, Austin Troy
Some Examples of distortion
Robinson
Mercator—goes on forever

sinusoidal
© 2005, Austin Troy
Cylindrical Map Types
1. Tangent to great circle: in the simplest case, the
cylinder is North-South, so it is tangent (touching) at
the equator; this is called the standard parallel and
represents where the projection is most accurate
2. If the cylinder is smaller than the circumference of
the earth, then it intersects as a secant in two places

© 2005, Austin Troy Source: http://nationalatlas.gov/articles/mapping/a_projections.html


Cylindrical Map Types
Secant projections are more accurate because when the
projection surface touches the globe twice, the average
distance from globe to projection surface is smaller
The distance from map surface to projection surface is described
by a scale factor, which is the ratio of local scale at a given
point to the nominal or “true” scale
Scale factor is 1 where the two surfaces touch

.9996 Projection surface

Standard
meridians Central meridian
© 2005, Austin Troy
Cylindrical Map Types
3. Transverse cylindrical projections: in this type the
cylinder is turned on its side so it touches a line
of longitude; these can also be tangent

© 2005, Austin Troy


SISTEM KOORDINAT PROYEKSI UTM

Sistem Koordinat UTM adalah Sistem


koordinat dengan metode berdasarkan grid atas
lokasi tertentu di permukaan bumi yang
merupakan praktik penerapan koordinat kartesian
dua dimensi.
PEMBAGIAN ZONA UTM DALAM KOORDINAT UTM

✓ Seluruh wilayah yang ada di permukaan bumi dibagi menjadi 60 zona bujur
✓ Zona 1 dimulai dari lautan teduh (pertemuan antara garis 180 Bujur Barat dan
180 Bujur Timur), menuju ke timur dan berakhir di tempat berawalnya zona 1
✓ Masing-masing zona bujur memiliki lebar 6o (derajat) atau sekitar 667 km
✓ Garis lintang UTM dibagi menjadi 20 zona lintang dengan panjang masing-
masing zona adalah 8o (derajat) atau sekitar 890 km
✓ Zona lintang dimulai dari 80o LS - 72o LS diberi nama zona C dan berakhir pada
zona X yang terletak pada koordinat 72o LU - 84o LU
✓ Huruf (I) dan (O) tidak dipergunakan dalam penamaan zona lintang.
Dengan demikian penamaan setiap zona UTM adalah koordinasi antara kode
angka (garis bujur) dan kode huruf (garis lintang). Sebagai contoh Provinsi Aceh
terletak pada zona 46N dan 47N, Kabupaten Jember terletak di zona 49M
✓ Dalam koordinat UTM, setiap zona memiliki sumbu-sumbu tersendiri, berbeda
dengan koordinat bujur-lintang yang menggunakan satu sumbu yang berpusat
pada Kutub Utara dan Kutub Selatan
PEMBAGIAN ZONA UTM DALAM KOORDINAT UTM
PEMBAGIAN ZONA UTM DI INDONESIA

Jadi….zona UTM di Indonesia adalah 46


s/d 54
……Zona UTM Provinsi Aceh adalah 46
dan 47
MENENTUKAN ZONA UTM

 Untuk mengetahui zone UTM wilayah yang akan


ditransformasikan digunakan rumus :
➢ Garis Bujur/6 + 30 = ZONE*
✓ 6 = lebar zona
✓ 30 = zona greenwich

• Hasil nilai zone selalu


dibulatkan
ke atas (zone 49,1 ~ zone 50)
X = 106o50’30” BT
Y = 6o20’00 LS

Zona Utara

Lintang 0

Zona Selatan

Bujur Barat (BT) Bujur Timur (BT)

106/6 +30 = 17,66 + 30 = 47,66 ~ 48


Y = 6o20’00 LS
Maka
Zona 48 South/Selatan
SISTEM ANGKA BUJUR PADA KOORDINAT UTM
Cara menentukan koordinat di dalam peta dalam garis bujur
UTM
✓ Semua pusat (sumbu
utama) zona UTM terletak
pada koordinat 500.000 m
(meter) East (timur) atau
dibaca dalam bahasa
Indonesia 500.000 m
(meter) T (timur).

✓ Sebelah kiri (barat) pusat


zona terletak secara
berurutan: 400.000 mT ;
300.000 mT; 200.000 mT;
100.000 mT.

✓ Sebelah kanan (timur)


pusat zona terdapat
beberapa koordinat berikut
secara berurutan: 600.000,
700.000, 800.000, dan
seterusnya.
SISTEM ANGKA LINTANG PADA KOORDINAT UTM
✓ Garis utama untuk memulai
pencatatan lintang UTM adalah
garis khatulistiwa

✓ Pencatatan bagian utara bumi


menggunakan garis khatulistiwa
sebagai titik awal pencatatan.
Garis khatulistiwa dituliskan 0m
(meter) N (north =utara). Makin
ke utara bilangannya semakin
besar, misalnya secara berturut-
turut : 10.000 mU ; 100.000 mU ;
200.000 mU, dan seterusnya.

✓ Pencatatan bagian selatan bumi


menggunakan garis khatulistiwa
sebagai titik akhir pencatatan
karena diasumsikan sebagai
tempat terakhir. Garis khatulistiwa
dituliskan 0m (meter) N (north
=utara). Makin ke utara bilangan
terbesar, yaitu 10.000.000 m
(meter) N (north=utara). Makin ke
selatan bilangannya makin kecil,
berturut-turut 10.000.000 mU,
9.900.000 mU, dan seterusnya.
PETA
PETA
PETA
SKALA
 Skala Peta:
 Perbandingan antara jarak pada peta (Jp) dan
jarak sebenarnya (Js)
 Skala = Jp / Js
 Penulisan umum:
 Skala 1:Js
 Dibaca: 1 unit jarak di peta sebanding dengan
Js unit sebenarnya.
SKALA
 Data geosapasial digeneralisasi berdasarkan skala
 Peta skala 1:25.000 menampilkan data yang lebih detail dibandingkan
peta skala 1:100.000
 Skala 1:25.000 merupakan skala peta yang lbeih besar dibandingkan
skala 1:100.000
 Ingat 1/25000 lebih dari 1/100000

Anda mungkin juga menyukai