Anda di halaman 1dari 6

ILMU PELAYARAN

BAB I ILMU PELAYARAN DATAR PENDAHULUAN

Untuk pelayaran sebuah kapal dari tempat tolak ke tempat tujuan dengan aman dan efisien
dipergunakan bermacam-macam pengetahuan Navigasi dimana salah satu diantaranya dikenal
dengan nama Ilmu Pelayaran. Ilmu Pelayaran atau Navigasi ialah ilmu yang mengajarkan kepada
kita bagaimana cara membawa kapal dari tempat tolak ke tempat tiba, aman praktis dan
ekonomis. Adapun Navigasi itu sendiri didalam praktek terdapat empat jenis yaitu : 1. Navigasi
Duga, dimana penentuan posisi kapal diatas peta laut ditentukan berdasarkan haluan dan
kecepatan kapal. 2. Pelayaran menyusur pantai, dimana penentuan posisi kapal diatas peta laut
ditentukan dengan cara membaring benda duniawi (pulau, tanjung, suar dll) 3. Navigasi
Astronomi dimana penentuan posisi kapal di atas peta laut ditentukan dengan menggunakan
benda-benda angkasa seperti : matahari, bintang dan lain-lain dengan cara mengukur tinggi
benda angkasa tersebut. 4. Pelayaran elektronik, dimana berkedudukan kapal ditentukan
dengan menggunakan alat-alat elektronik seperti : radar, RDF, dan lain-lain. Ilmu Pelayaran itu
sendiri dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu : 1. Ilmu Pelayaran Datar 2. Ilmu Pelayaran Astronomi
dan, 3. Hitung Pelayaran

2 LINGKARAN BESAR DAN LINGKARAN KECIL Diatas permukaan sebuah bola kita dapat membuat
lingkaran-lingkaran yang terdiri dari : 1. Lingkaran besar ialah lingkaran yang membagi bola
menjadi 2 bagian yang sama besar. Titik pusat lingkaran berimpit dengan titik pusat bola. 2.
Lingkaran kecil ialah lingkaran yang membagi menjadi 2 bagian yang tidak sama besar. 3. Titik
pusat lingkaran tidak berimpit dengan titik pusat bola. Gambar 1

3 B U M I Bentuk dan ukuran Bumi : Bumi dimana kita berada ini merupakan suatu benda yang
bergerak bebas di ruang angkasa mengitari matahari dan berbentuk seperti bola, disamping
beredar mengelilingi matahari bumi juga berputar pada porosnya satu kali putaran dalam
jangka waktu 23 jam 56 menit 4 detik, dari barat ke timur sehingga semua benda seakan-akan
terbit dari timur dan terbenam di barat. Jari-jari bumi : m Keliling bumi : Km = M Bukti-bukti
bahwa bumi berbentuk seperti bola sebagai berikut : 1. Apabila kita mendekat suatu benda
( menara suar, kapal dll ), maka nampak lebih dahulu ialah bagian atasnya, kemudian
bagianbagian yang letaknya lebih rendah. 2. Di tengah laut batas bagian yang nampak dari
permukaan bumi berbentuk lingkaran yang disebut cakrawala ( horizon ). 3. Pada gerhana bulan
bayangan bumi yang jatuh diatas permukaan bulan berbentuk busur lingkaran atau lingkaran
atau lingkaran penuh. DEFINISI-DEFINISI Poros Bumi Ialah garis menengah bumi keliling dimana
bumi berputar Kutub-kutub Ialah titik-titik potong permukaan bumi dengan poros bumi. Titik
potong yang satu disebut kutub utara (KU) dan yang lain disebut kutub selatan (KS)

4 Katulistiwa ( equator ) Ialah lingkaran besar yang merupakan irisan permukaan bumi dengan
bidang yang melalui pusat bumi dan tegak lurus pada poros bumi. Katulistiwa ini membagi bumi
menjadi 2 bagian yang sama besar ialah belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Jajar
( Paralel ) Ialah lingkaran-lingkaran kecil di permukaan bumi yang sejajar dengan katulistiwa.
Diantara jajar-jajar diatas permukaan bumi yang sejajar dengan katulistiwa: a. Lingkaran balik
Mangkara ialah jajar yang letaknya 23 ½ disebelah Utara Katulistiwa. b. Lingkaran balik Jadayat
ialah jajar yang letaknya 23 ½ disebelah Selatan Katulistiwa c. Lingkaran Kutub Utara/Selatan
ialah sejajar yang letaknya 66½ disebelah Utara/Selatan Katulistiwa Jajar-jajar istimewa ini
membagi bumi menjadi 5 daerah iklim. Gambar. 2
5 Derajah ( meridian ) ialah setengah lingkaran besar yang dtarik melalui kutub-kutub bumi dan
tegak lurus pada katulistiwa. Diantara derajah-derajah di permukaan bumi ada yang istimewa :
1. Derajah nol ( derajah pertama ) ialah derajah yang melalui kota GREENWICH di Inggris. 2. Garis
batas tunggal ialah derajah yang letaknya 180 % terhadap derajah nol. 3. Derajah-derajah
disebut juga lingkaran bujur. Bujur dihitung dari derajah nol sampai 180 disebut bujur Timur,
dari nol derajat sampai 180 Barat disebut bujur Barat. Kedua derajah tersebut merupakan
lingkaran besar yang membagi bumi menjadi 2 (dua) bagian yang sama besar ialah belahan
bumi Timur dan belahan bumi Barat. Gambar. 3

6 KOORDINAT-KOORDINAT DI BUMI Untuk menentukan letak suatu titik di atas permukaan bumi
dipergunakan sistem tata koordinat dengan 2 buah sumbu, sebagai sumbu mendatar diambil
katulistiwa dan sebagai sumbu tegak diambil derajah nol. LINTANG Suatu tempat di bumi ialah
sebagian busur dari derajah yang melalui tempat tersebut diukur dari katulistiwa sampai pada
tempat itu. Dalam hal ini dibedakan lintang utara dan lintang selatan tergantung letak tempat
tersebut terhadap katulistiwa. Lintang dihitung dari 0 sampai dengan 90 Utara atau Selatan.
BUJUR Suatu tempat dibumi ialah sebagai busur dari katulistiwa diukur dari derajah nol sampai
pada derajah yang melalui tempat tersebut. Dalam hal ini dibedakan bujur Timur dan bujur
Barat tergantung letak tempat tersebut terhadap derajah nol Bujur dihitung dari 0 sampai
dengan 80

7 Gambar 4 Selisih Lintang ( Δl ) ialah perbedaan antara lintang tempat tolak dan lintang tempat
tiba. Selisih bujur (Δb ) ialah selisih (perbedaan) antara bujur tempat tolak dan bujur tempat tiba.
Untuk mendapatkan Δ II atau Δ bu sebagai berikut : 1. Jika lintang kedua tempat tersebut
senama diambil selishnya. 2. Jika lintang kedua tempat tersebut tidak senama diambil
jumlahnya.

8 Gambar. 5 Kapal berlayar dari tempat tolak A ke tempat tiba B. Lintang B = 15 Lintang A = 5 Δl =
10 Lintang menengah ( lim ) Antara 2 tempat ialah jajar yang letaknya tepat di tengah-tengah
diantara jajar-jajar yang melalui kedua tempat tersebut. Untuk menentukan lim adalah sebagai
berikut : 1. Jika kedua lintang senama maka diambil setengah dari kedua jumlah lintang tersebut.
2. Jika kedua lintang tidak senama maka diambil setengah dari selisih dari kedua lintang,
ditambahkan pada lintang kecil, atau dikurangkan dari lintang yang besar.

9 Contoh I T t 0 = 02 U T t i = 08 U Lim = = 10 = Contoh II T t 0 = 02 U T t i = 08 U Lim = = 5-2 = 3 U


2 Pipihan Bumi Dari pengukuran derajat pada berbagai lintang menunjukkan bahwa bumi tidak
berbentuk bulat penuh, tetapi pipih pada katub-katubnya. Menurut Bayfort pipihan bumi =
1/297 artinya sebagai berikut : Gambar. 6

10 a-b = _1_ a 297 Menit derajah : Akibat dari pipihan bumi tersebut diatas maka derajah
berbentuk elips : Satu menit derajah pada lintang yang tinggi adalah lebih panjang daripada
lintang yang rendah. a. 1 derajah pada katub = 1861 m b. 1 derajah pada katuliswa = 1843 m c. 1
derajah lintang 450 = 1852 m d. 1 katulistiwa = 1855 m Mil Laut Satu mil laut ialah menengah
dari panjangnya satu menit derajah = 1843 m m = 1852 m 2 Atau Keliling bumi = m 1 mil laut = m
= 1851, x 60 = 1852 m Lintang Geografis dan lintang Geocentris Akibat yang lain dari pipihan
bumi terjadinya lintang geografis dan lintang geocentris Lintang Geografis Alah sudut yang
dibentuk antara normal tempat penilik dengan bidang katulistiwa ( < α ). Lingtang Geocentris

11 Ialah sudut antara jari-jari bumi, dimana sipenilik berada dengan bidang katulistiwa ( < β )
Gambar 7 Kl = Katulistiwa β = lintang geografis α = lintang geocentris T = Sipenilik Lintang
geografis = lintang geocentris Apabila sipenilik di katulistiwa atau di kutub PROYEKSI PETA Peta
adalah proyeksi bumi atau sebagian muka bumi yang digambarkan diatas bidang datar. Untuk
dapat menggambarkan permukaan bumi atau sebagian dari padanya digunakan peta-peta.
Dalam pembuatan peta laut dipergunakan bermacam-macam jenis proyeksi peta tergantung
dari pada keperluannya.

12 Di Indonesia pada umumnya dipergunakan proyeksi silinder dimana bidang silindernya
disinggungkan pada katulistiwa dan dikenal dengan nama Proyeksi Mercator. JARINGAN PETA
Gambar 8 Jaringan peta ialah gambaran derajah-derajah dan jajar-jajar didalam peta yang
saling,memotong tegak lurus. Oleh karena permukaan bola bumi tidak dapat dibuka menjadi
bidang datar maka sebuah peta tidak dapat memberikan gambaran yang sebenarnya dari
permukaan bumi. Syarat-syarat untuk membuat peta yang sempurna sebagai berikut : 1. Harus
sebangun yang berarti sudut-sudut dibumi harus sama dengan sudut-sudut dipeta 2. Loxodron
dilukis sebagai garis lurus 3. Daerah-daerah dan jajar-jajar tegak lurus satu sama lain.

13 4. Skala tetap, Di dalam kenyataan persyaratan-persyaratan tersebut diatas tidak mungkin
dicapai dengan jenis proyeksi peta manapun. Oleh sebab itu peta-peta yang dipakai dalam
pelayaran adalah peta yang sebanyak mungkin memenuhi persyaratan tersebut diatas, SKALA
PETA Skala peta ialah perbandingan antara panjang suatu garis di peta dengan panjang garis
tersebut diatas permukaan bumi. Pada umumnya ditulis sebagai bilangan dengan pembilang 1.
Misalnya : _1 atau 1 : artinya : Untuk mendapatkan panjang garis tersebut diatas permukaan
bumi, panjang garis dipeta harus dikalikan dengan PETA LAUT : Untuk kepentingan berlayar
pada umumnya sebuah peta laut harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Sudut-sudut
di bumi harus sama dengan sudut-sudut dipeta (konform) 2. Loksodrom (garis haluan) dipeta
harus dapat dilukiskan sebagai garis lurus. Peta yang memenuhi kedua syarat ini disebut peta
bertumbuh. Akibatnya pada peta ini : 1. Derajah merupakan garis lurus mengarah ke kutub
jalannya sejajar. 2. Jajar-jajar merupakan garis lurus. 3. Tiap derajah tegak lurus tiap jajar

14 4. Derajah-derajah harus sejajar satu sama lain. 5. Jajar-jajar harus sejajar satu sama lain. Peta
lintang bertumbuh (Konstruksi Mercator ) Pada Lintang Bertumbuh Ialah peta yang jaringan
petanya berbentuk empat persegi panjang, dimana makin mendekati kutub skala tegaknya main
panjang. Kutub a < b A < 0 < d < 0 Gambar. 9 PETA LINTANG MENENGAH Peta Lintang Menengah
: Ialah peta yang jaringan petanya berbentuk empat persegi panjang yang sebangun (skala
tegaknya sama panjangnya) a < b Gambar. 10

15 PETA DATAR Peta Datar : - Ialah peta lintang menengah yang lintang menengahnya adalah
Katulistiwa - Jaringan merupakan bujur sangkar Gambar. 11 LOXODRON dan ORTHODROM
Loxodron ialah suatu garis yang menghubungkan antara 2 tempat, dibumi merupakan garis
lengkung dan dipeta merupakan garis lurus yang memotong derajah-derajah atas sudut yang
sama besarnya. Orthodrom ialah haluan yang ditempuh oleh kapal menurut jarak perjalanan
yang terpendek, jadi diatas bumi yang berbangun bulat itu menurut lingkaran besar yang
memotong derajah-derajah atas sudut yang tidak sama besarnya. ARAH Di dalam perjalan
dikenal 3 macam arah : 1. Arah Sejati ialah arah yang memakai patokan garis U S yang jatuh
sama dengan arah derajah yang melalui suatu tempat.

16 Di peta laut arah sejati terdapat pada skala luar dari mawar pedoman. 2. Arah Magnetis ialah
arah yang memakai patokan garis yang berimpit dengan arah magnit yang semata-mata hanya
mendapat pengaruh magnetis bumi Di peta laut arah magnetis ditunjukkan pada skala dalam
dari mawar pedoman. 3. Arah Pedoman ialah arah yang memakai patokan garis U-S yang
ditunjukkan oleh pedoman di kapal. Pedoman di atas kapal selain mendapat pengaruh magnetis
bumi juga mendapat pengaruh dari besi-besi kapal. VARIASI Variasi ialah sudut yang dibentuk
antara Utara Sejati (US) dan arah Utara Magnet (UM). Variasi diberi sebutan Timur (positif)
bilamana arah Utara magnetis (UM) menyimpang ke arah Timur / kekanan terhadap Utara sejati
(US). Variasi diberi sebutan Barat (negatip) bilamana arah utara magnetis (UM) menyimpang
kearah Barat/ ke kiri terhadap utara sejati (US).

17 Gambar. 12 Kapal berada di A, variasi = 0 Kapal berada di B, variasi = 180 Kapal berada di UM
atau US, variasi tak dapat ditentukan. Kadang-kadang di suatu tempat kekuatan magnet bumi
setempat berubah secara periodik sehingga mempengaruhi arah Utara Magnetis. Akibatnya
sudut variasi akan membesar atau mengecil sesuai dengan perubahan arah Utara Magnetis. Jika
sudut variasi bertambah besar disebut Increasing dan jika sudut variasi bertambah kecil disebut
Decreasing. Didalam peta laut kita dapati misalnya : Variasi 15 W (1970) decreasing annually 10
artinya variasi di tempat tersebut pada tahun 1970 adalah 15 W dan setiap tahun berkurang 10.

18 Nilai variasi untuk suatu tempat dibumi dapat diperoleh didalam : 1. Peta laut 2. Peta variasi
Besarnya variasi tergantung dari : 1. Tempatnya di bumi 2. Tahun ( Waktu ) Didalam peta variasi
terlukis garis-garis yang ditarik melalui tempat-tempat dengan variasi yang sama dan senama
sebagi berikut : Isogone : garis dipeta yang ditarik melalui tempat-tempat yang sama variasinya.
Agone : garis yang dipeta ditarik melalui tempat-tempat yang variasinya = nol Isologone : garis
dipeta, yang ditarik melalui tempat-tempat dengan perubahan variasi yang berbeda. Contoh I :
Dalam pera terlukis var. 15 w (1970) decreasing arri 10 1 Ditanyakan variasi tahun 1976? Jawab :
Variasi 1970 = 15 Dec = 6 x 10 l 60 l = 1 Variasi 1976 = 14 w Contoh II var. 15 w (1970) inc arri 10 l
ditanyakan variasi Jawab : Variasi 1970 = 15 w Inc. = 6 x 10 l = 60 l =1 Variasi 1976 = 16 w

19 DEVIASI Deviasi adalah sudut yang dibentuk antara utara magnet (UM) dengan arah Utara
pedoman (UP) Deviasi diberi sebuah positip (+) apabila arah utara pedoman (UP) menyimpang
ke kanan terhadap arah Utara magnetic ( UM). Deviasi diberi sebuah negatip (-) apabila arah
utara pedoman (UP) menyimpang ke kiri terhadap arah Utara magnetic ( UM). Deviasi = 0 apabila
diperoleh didalam daftar deviasi tergantung daripada haluan kapal. deviasi. Besarnya nilai
Gambar. 13 Salah tunjuk (S.t) atau salah pedoman Salah tunjuk ialah sudut yang dibentuk antara
Utara Sejati (US) dan Utara Pedoman (UP) atau jumlah aljabar antara varisasi dan deviasi. Salah
tunjuk diberi sebutan positip (+) apabila arah Utara pedoman (UP) menyimpang ke kanan
terhadap arah Utara sejati (US) Salah tunjuk diberi sebutan negatip (-) apabila arah Utara
pedoman (UP) menyimpang ke kiri terhadap arah Utara sejati (US)

20 Salah tunjuk =0 apabila arah Utara pedoman (UP) berimpit dengan arah Utara Sejati (US).
Salah tunjuk juga merupakan jumlah aljabar dari variasi dan deviasi S.t = Var + Dev Gambar. 14
HALUAN (HK) Haluan ialah sudut yang dibentuk antara garis limas kapal dan arah utara selatan.
Berhubung ada 3 macam Utara, maka dikenal pula tiga macam haluan : 1. Haluan Sejati (HS)
ialah sudut yang dibentuk oleh arah utara sejati (US) dengan arah haluan kapal (HK). 2. Haluan
Magnetis (HM) ialah sudut yang dibentuk oleh arah Utara Magnetis (UM) dengan arah haluan
kapal (HK) 3. Haluan Pedoman (HP) ialah sudut yang dibentuk oleh Utara pedoman (UP) dengan
arah haluan kapal (HK) Sudut haluan selalu diukur dari arah Utara kekanan searah dengan arah
perputaran jarum jam.

21 Gambar. 15 Hubungan antara HS, HM, dan HP 1. HS = HM + Variasi 2. HS = HP + Salah Tunjuk


3. HM = HP + Deviasi RIMBAN Disebabkan oleh arus atau angin pada lambung kapal arah
gerakan kapal terhadap permukaan air tidak sama dengan haluan yang dikemudikan. Haluan
yang dilayari (Hdil) ialah sudut yang dibentuk oleh arah Utara dengan arah gerakan kapal
terhadap permukaan air. Rimban ialah sudut yang dibentuk oleh garis lurus kapal dan arah
gerakan kapal. Rimban diberi tanda positip (+) apabila kapal dihanyutkan ke kanan ( Hdi > Hkmd)
Rimban diberi tanda negatip (-) apabila kapal dihanyutkan ke kiri ( Hdil < Hkmd)

22 Gambar. 16 Perhitungan haluan dan jauh : Dalam perhitungan haluan dan jauh terdapat 2
macam persoalan. 1. Tempat tolak, haluan dan jauh diketahui. Diminta posisi tempat tiba. 2.
Posisi tempat tolak dan tempat tiba diketahui. Diminta haluan dan jauh. Pembagian haluan : 1.
Haluan Utara / Selatan Pada haluan ini kapal berlayar sepanjang derajah. Dalam hal ini hanya
lintang yang berubah. Adapun bujur tetap tidak berubah. Jarak yang ditempuh = Δ lintang Jumlah
mil yang ditempuh =jumlah menit perubahan lintang. Contoh I : Tempat tolak l U dan l T Kapal
berlayar dengan HS = Utara, sejauh 72 mil Diminta tempat tiba.

23 Jawab : Jauh yang ditempuh = 72 mil, Δl =72 l =01 12 l U. tt0 = l U dan l T Δl = l U Δb = 0 tti = l U
dan l T Contoh II : tt0 = l U dan l T Hs = Selatan, jauh = 100 mil Diminta : Tempat tiba Jawab : Jauh
yang ditempuh = 100 mil, Δl = 100 l = l S tt0 = l U dan l T Δl = l S Δb = 0 tti = l S dan l T 2. Haluan
Timur / Barat Pada haluan ini kapal berlayar sepanjang sejajar. Dalam hal ini hanya ada
perubahan bujur. Adapun lintang tetap tidak berubah. Jauh yang ditempuh = Simpang - Jauh
menurut jajar disebut simpang - Jauh menurut katulistiwa disebut perubahan bujur - Di
katulistiwa Δb = simpang = jauh. Untuk mendapatkan Δ bujur dapat dilakukan dengan : Rumus :
Δ bujur = simpang secan lintang. Untuk penyelesaian digunakan : a. Dengan logaritma b. Dengan
daftar II Ilmu Pelayaran.

24 Gambar 17 Kapal berlayar dari C ke D CD = simpang EF = Δb CD : EF = л : R Simpang : Δb = л : R


л : R = cos l Simpang = Δb cos l (DAF I, III.p) b = simp.sec l(daf II/p) 3. Haluan Serong Pada haluan
ini terjadi perubahan lintang dan perubahan bujur. Untuk mendapatkan Δ lintang, Δbujur, haluan
dan jauh dipakai rumus-rumus sebagai beikut : 1. Sin H = Simpang Jauh

25 2. Cos H = Lintang Jauh 3. Tg H = Simpang Lintang 4. Tg. HR= Bujur untuk lintang menengah
TgR = Simpang L.b.t Δ a. Dengan skala lintang / tegak Gambar. 18 b. Dengan skala bujur / datar
Gambar. 19

26 Haluan Rangkai Berlayar dengan beberapa haluan dan jauh disebut merangkai haluan. 1.
Tempat tiba duga = letak kapal yang diperoleh dari perhitungan haluan dan jauh ( pedoman dan
topdal ) 2. Tempat tiba sejati = letak kapal yang diperoleh dari baringan dan / atau penilikan
benda angkasa atau alat elektronik, 3. Perolehan duga = haluan dan jauh dari tempat tolak ke
tempat tiba duga 4. Perolehan sejati = haluan dan jauh dari tempat tolak ke tempat tiba sejati 5.
Salah Duga = haluan dan jauh dari tempat tiba duga ke tempat tiba sejati Salah disebabkan oleh
arus, penunjukkan topdal yang salah, mengemudikan kurang baik dsb. 6. Merangkai haluan =
Menjabarkan berbagai haluan dan jauh menjadi satu haluan dan jauh (satu perolehan duga)
serta menghitung tempat tiba duga. Cara merangkai haluan : 1. Merangkai secara datar a.
Ambilah jumlah aljabar dari semua Δlintang dan semua simpang untuk tiap-tiap haluan ( Daftar
I) b. Tentukan nilai lintang menengah dengan menjumlahkan lintang tolak dan lintang tiba dibagi
dua. c. Tentukan Δ bujur dengan argumen lintang menengah dan jumlah simpang (Daftar II) d.
Dengan rumus Tg.H = Simpang dapat diperoleh haluan dan Δl jauh. ditempuh ( Daftar I )

27 2. Merangkai secara bulatan Dalam merangkai secara bulatan untuk setiap haluan ditentukan
Δbujur Menandingkan arus Yang dimaksud dengan menandingkan arus ialah memperhitungkan
arah dan kekuatan arus dalam perhitungan haluan dan jauh. Arah arus ialah arah kemana arus
itu mengalir. Kekuatan arus ialah kecepatan arus dalam mil /jam. Arah angin ialah arah dari
mana angin bertiup. Haluan dan jauh diatas arus Yang dimaksud dengan haluan dan jauh diatas
arus ialah haluan yang harus dikemudikan dan jauh yang harus ditempuh di bawah pengaruh
arus, untuk mencapai tempat tujuan. Oleh karena haluan yang dikemudikan itu terhadap
perjalanan yang ditempuh terletak pada sisi atas dari arus ialah sisi darimana arus itu datang,
maka haluan yang dikemudikan itu disebut haluan diatas arus. Diketahui : Tempat tolak, tempat
tiba, kekuatan/arah arus dan laju kapal Diminta : Haluan yang harus dikemudikan dan
banyaknya mil yang harus ditempuh Jawab : Secara Konstruksi ( dipeta laut )

28 Gambar. 20 Soal : 1. Tempat tolak l U dan l T Kapal berlayar dengan HS = Utara, sejauh 75 mil
Diminta tempat tiba? 2. Lukiskan dari D dengan DE (laju kapal) sebagai kecepatan kapal. 3.
Tariklah AF/DE maka < UAF adalah haluan di atas arus dan AF adalah jauh diatas arus. 4. Apa
yang dimaksud dengan haluan rangkai?

Anda mungkin juga menyukai