Derajah Nol atau Derajah Nol derajat ialah sebuah derajah khayal yang melalui
Greenwich Inggris
Batas Tanggal Internasional ialah di bujur 180 BT / BB.
Kutub-kutub adalah titik-titik potong permukaan bumi dengan poros bumi. Jadi poros
bumi memotong muka bumi pada 2 titik, yang di Utara disebut Kutub Utara dan yang di
Selatan disebut Kutub Selatan.
Koordinat di bumi dinyatakan dengan lintang dan bujur, sebagai contoh:
55o 30 25 LS; 105o 00 05 BT
Posisi lintang merupakan jarak antara suatu tempat dengan katulistiwa, sehingga lintang
dihitung mulai dari 0 sampai 90 ke arah utara yang disebut Lintang Utara (LU) dan ke
arah selatan yang disebut Lintang Selatan (LS). Lintang Katulistiwa = 0, Lintang Kutub
Utara = 90 LU ; Lintang Kutub Selatan = 90 LS.
Posisi bujur merupakan jarak antara suatu tempat dengan derajah nol, sehingga bujur
dihitung mulai dari derajah nol ke timur dan ke barat dari 0 sampai 180 dibedakan
dalam bujur timur (BT) dan bujur barat (BB).
Catatan:
Derajat
= satu derajat ( 1o ) adalah 1/360 bagian dari lingkaran
Menit
= satu menit ( 1 ) adalah 1/60 bagian dari satu derajat
Detik
= satu detik ( 1 ) adalah 1/60 bagian dari satu menit
Satu derajat busur pada derajah = 60 menit, dan 1 menit = 1 mil laut.
Keliling Bumi = 40.000.000 meter
4440.000.000 m
Jadi 1 mil laut =
= 1851,851 m = 1852 meter = 1,852 Km
36 360 x 60
Dalam Ilmu Pelayaran ditentukan Panjang Jari-Jari Bumi sebesar 6.370 Km
442 x 6.370 km
1o Lingkaran Besar =
= 111,12 Km = 111.120 meter
36
360
Jadi 1 (menit) Lingkaran Besar =
44 111.120 m
= 1852 meter
36
60
Panjang 1 mil laut atau International nautical mile (nM) = 1,852 km = 1852 meter.
2.1.2 Peta Laut
Peta laut ialah hasil pemindahan bentuk lengkung bumi ke atas bidang datar yang
memuat hal-hal serta keterangan-keterangan yang dibutuhkan seorang navigator dalam
menentukan posisi kapal, jarak, haluan dan keselamatan navigasi di laut. Hasil
pemindahan ini tidaklah begitu baik seperti yang diharapkan, sehingga perlu dibuatkan
proyeksi peta. Proyeksi peta laut yang saat ini banyak digunakan adalah proyeksi peta
Mercator yang dibuat oleh Gerardus Mercator sehingga dikenal dengan istilah Peta
Mercator. Namun, karena kurang memberikan gambaran bumi yang sebenarnya,
Praktikum Navigasi Kapal Perikanan
Bagian Kapal dan Transportasi Perikanan
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
proyeksi tersebut telah disempurnakan oleh Erward Wright dengan perhitungan lintang
bertumbuh, sehingga peta Mercator disebut juga Peta Lintang Bertumbuh. Dikatakan
bertumbuh karena jarak antara lintang 10 ke lintang 20 lebih besar jaraknya dari pada
jarak antara lintang 0 ke lintang 10. Semakin mendekati kutub, jarak antar jajar-jajar
makin membesar.
Peta lintang bertumbuh ini memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
1) Garis lintang dan garis bujur adalah garis-garis lurus yang saling tegak lurus satu
sama lain
2) Garis loxodrome juga merupakan garis lurus dan memotong bujur-bujur dengan
sudut yang sama
3) Sudut antara garis haluan di bumi sama dengan di peta
4) Skala bujur tetap
= Up + Sembir
= Up + Variasi +
Deviasi
= Um+ Variasi
Terdapat 3 jenis arah utara bumi, yaitu: utara sejati (Us), utara magnetic (Um) dan utara
pedoman (Up). Perbedaan antara Us dan Um disebut variasi, sedangkan perbedaan antara
Um dan Up disebut dengan deviasi. Perbedaan arah tersebut terjadi karena pengaruh
kemagnetan bumi dan benda-benda di sekitar kompas.
Nilai variasi suatu daerah dapat dilihat pada Mawar Pedoman (compass rose) yang
besarnya tergantung dari letak masing-masing tempat. Bila Um berada disebelah kanan Us,
maka variasi bernilai (+) atau Timur. Bila Um berada disebelah kiri Us, maka variasi bernilai
(-) atau Barat.
Besarnya nilai Deviasi dapat dilihat pada daftar deviasi pada Daftar Ilmu Pelayaran dan di
atas kapal, nilai Deviasi harus dihitung setiap kali kapal berganti haluan. Bila Up berada di
kanan Um, maka nilai Deviasi (+) atau Timur. Bila Up berada di kiri Um maka Deviasi
bernilai (-) atau Barat.
4) Mistar jajar
5) Penggaris segitiga
6) Spidol warna
7) Jangka
8) Busur derajat
9) Tissue
*peralatan No. 6 9 dipersiapkan oleh masing-masing kelompok.
2.2.3 Tahapan Pelaksanaan
1) Mahasiswa mengidentifikasi bagian-bagian dari globe.
2) Mahasiswa mengidentifikasi peta laut dan komponen-komponennya
3) Mahasiswa menentukan satu titik di peta dan globe, lalu mengidentifikasi
koordinatnya.
4) Mahasiswa memperagakan cara menjangka peta dengan peralatan yang
tersedia.
5) Mahasiswa menghitung nilai variasi pada peta dengan cara sebagai berikut:
Contoh 1:
Variasi di tahun 2007 ialah 4o B, increasing annually 6. Hitung nilai variasi
tahun 2012!
Dalam 5 tahun nilai variasinya bertambah dengan 6 x 5 = 30.
Jadi nilai variasi pada tahun 2012 adalah = (- 4o) + 30 = 3o 30 B
Contoh 2:
Variasi di tahun 2002 ialah 1o B, decreasing annually 12. Hitung nilai variasi
pada tahun 2012!
Dalam 10 tahun nilai variasi berkurang dengan 12 x 10 = 120 = 2o.
Jadi, nilai variasi di tahun 2012 adalah = ( -1 o ) - ( 2o ) = 3o B
6) Mahasiswa menghitung nilai sembir berdasarkan nilai variasi dan deviasi
yang diketahui, dengan cara sebagai berikut:
Contoh:
Hitunglah sembir bila diketahui Variasi + 3o dan Deviasi 5o. Lukislah juga
keadaan itu!
Sembir
= Variasi + Deviasi
= 3o + ( 5o)
= 2o
Hari/Tanggal
Nama
NRP
Kelompok
Asisten
Dosen
: .
: .
: .
: .
: .
: .
Nilai
.o
a. 2005:
b. 2007:
c. 2011:
8) Nilai Variasi dipeta untuk tahun 1998 ialah 2 o B. Decreasing annually 10.
Hitunglah nilai variasi untuk tahun
a. 2005:
b. 2009:
c. 2010:
S = - 2o , V = - 3o
D=
S = + 2o , D = - 1o
V=
Lukisan:
Lukisan:
Lukisan:
10) Sebutkan daftar publikasi navigasi yang dipelajari dalam praktikum ini dan
kegunaannya!