Karakteristik Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar
kelima dari delapan planet dalam tata surya. Bumi terkadang disebut dengan istilah “dunia”
atau juga disebut sebagai Planet Biru. Planet Bumi mempunyai lapisan atmosfer yang di
dalamnya banyak mengandung unsur-unsur kimia yang banyak dibutuhkan oleh makhluk
hidup. Jarak bumi dengan matahari oleh para ahli Astronomi dinamakan satu satuan
Astronomi atau sama dengan 159.000 kilometer (1 SA = 159.000.000 km).
Massa bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi
(32,1%), Oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%),
nikel (1,8%), kalsium (1,5%), aluminium (1,4%) dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai
unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya memiliki
kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya
kurang dari 1% unsur langka. Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar
47% kerak bumi terdiri dari oksigen.
Bentuk bumi bulat dan pepat di kedua kutubnya. Lingkaran paling besar adalah
lingkaran equator. Adapun hasil pengukuran Hayford (1909) diperoleh data sebagai
berikut:
B. Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi sumbunya atau porosnya dari arah barat
ke timur. Lamanya rotasi bumi disebut kala rotasi yaitu selama 23 jam 56 menit 4 detik
(disebut satu hari). Pengaruh rotasi bumi antara lain sebagai berikut :
a. Terjadinya siang dan malam
Bagian bumi yang menghadap kearah matahari ketika berputar pada porosnya akan
mengalami siang, sebaliknya bagian bumi yang membelakangi matahari akan
mengalami malam, dan hal ini terjadi secara bergantian yaitu panjang waktu siang dan
malam rata-rata 12 jam. Perbedaan waktu siang dan malam akan menjadi lebih besar
pada tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa.
b. Terjadinya perbedaan waktu di berbagai tempat di muka bumi
Seluruh permukaan bumi dibagi-bagi menurut garis lintang dan garis bujur. Garis
lintang adalah garis yang sejajar dengan garis tengah khatulistiwa,sedang garis bujur
adalah garis yang sejajar dengan garis tengah kutub. Arah rotasi bumi sama dengan
arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Itulah sebabnya matahari selalu terbit di
timur terbenam di barat. Waktu GMT (Greenwich Mean Time ) sebagai waktu pangkal
yang berada pada garis bujur nol derajat yang melalui kota Greenwich di London.
Sebagai contoh Indonesia memiliki tiga bujur standar yaitu 1050, 1200, 1350 Bujur
Timur, dengan demikian waktu lokalnya berturut-turut adalah waktu Greenwich
ditambah 7 jam, 8 jam, dan 9 jam. Jika letak bujur standar itu disebelah barat bujur nol,
maka waktunya dikurangi, dan jika letak bujur standar itu di sebelah timur bujur nol,
maka waktunya bertambah.
c. Gerak semu harian matahari
Akibat rotasi bumi maka kita yang ada di bumi melihat seolah olah mataharilah yang
bergerak berputar dari timur kebarat mengelilingi bumi. Padahal yang terjadi
sebenarnya adalah matahari tidak bergerak, tetapi bumilah bergerak berputar
mengelilingi matahari dari barat ke timur. Gerak yang tidak sebenarnya ini dinamakan
gerak semu harian matahari. Disebut gerak semu harian karena kita dapat
mengamatinya setiap hari atau setiap saat.
d. Terjadinya pembelokan arah angin
Rotasi bumi yang merupakan pergerakan bumi pada porosnya, juga menimbulkan
dampak salah satunya adalah menyebabkan pembelokan arah angin. Angin merupakan
hal yang tidak bisa dihindari di Bumi. Hal ini karena angin adalah udara yang bergerak.
Setiap daerah dengan daerah lainnya mempunyai tekanan dan massa udara yang
berbeda, maka dari itulah keberadaan angin sangat sulit untuk dihindari. Angin yang
mergerak lurus tanpa mengalami pembelokan akan membawa sifat yang kurang baik.
Dengan adanya rotasi bumi, maka arah angin bisa dibelokkan sehingga tidak hanya satu
daerah saja yang dapat terkena angin, namun juga daerah lainnya juga dapat merasakan
adanya angin. Terutama bila angin yang terjadi adalah angin yang bersifat merugikan.
Angin yang dibelokkan akan mempunyai tingkat kecepatan yang berkurang, sehingga
dapat mengurangi resiko kerusakan yang ada.
e. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi
Rotasi bumi juga menyebabkan penggembungan di khatulistiwa dan pemapatan di
kedua kutub bumi. Selama bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair
kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus pada porosnya. Ini menyebabkan
menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi sehingga seperti
keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi benbanding terbalik dengan kuadrat
jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada
disekitar khatulistiwa.
f. Berfungsinya satelit buatan
Rotasi bumi juga dapat membuat satelit buatan menjadi berfungsi dengan semestinya.
Satelit- satelit buatan manusia dibuat dengan tujuan untuk bidang komunikasi dan
informasi. Sehingga ketika bumi berputar maka daerah yang dijangkau satelit bisa
berganti- ganti, dan satelit bisa menyampaikan informasi kepada berbagai daerah.
C. Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi
merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi,
selain perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi. Kala revolusi bumi dalam
satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Bumi berevolusi tidak tegak lurus
terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut
23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yang menghubungkan kutub
utara dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi. Pengaruh bumi antara lain
sebagai berikut
1. Perbedaan Lama Siang dan Malam
Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang
ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya.
Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September
Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari.
Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi
selatan.
Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan.
Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah
disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat
di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.
Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret
Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih
menjauhi matahari.
Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi
utara.
Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara.
Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di
sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22
Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser
23,5o ke selatan.
Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember
E. Pergantian Musim
Pergantian atau perubahan musim merupakan salah satu akibat gerakan revolusi bumi.
Bumi berevolusi mengelilingi matahari selama 365,25 hari. Pada saat bumi berevolusi,
posisi bumi berada pada kemiringan 23,5º ke arah Timur Laut dari sumbu Utara-Selatan
bumi. Pada saat kutub utara condong ke matahari, bagian utara bumi menjadi lebih dekat
ke matahari. Hal tersebut menyebabkan musim panas di bagian utara bumi, sedangkan
bagian selatan bumi berada paling jauh dari matahari yang menyebabkan terjadinya musim
dingin. Di antara keduanya terdapat musim semi dan musim gugur. Untuk membedakan
bagian utara dan selatan bumi, ditetapkan sebuah garis yang ditarik dari timur ke barat.
Garis ini disebut garis lintang, bagian utara bumi disebut lintang utara, bagian selatan bumi
disebut lintang selatan. Titik nol atau nol derajat (0o) berada pada garis khatulistiwa.
Semakin ke utara, derajat posisinya semakin besar dan maksimum berada pada titik 90o.
Garis lintang menandakan zona iklim di bumi. Diantara garis khatulistiwa, terdapat
daerah yang diapit oleh garis cancer dan capricorn (23,27o LU – 23,27oLS) yang
merupakan daerah tropis, dimana matahari bersinar sepanjang siang hari. Di sini hanya ada
dua musim yaitu musim panas dan musim penghujan. Untuk daerah antara 23,27oLU-
66,33oLU dan 23,27oLS-66,33oLS disebut daerah subtropis. Terdapat 4 musim di daerah
subtropis; musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Sedangkan daerah
dekat Kutub Utara dan Kutub Selatan (90oLU dan 90oLS) pergantian siang dan malamnya
tidak dapat ditentukan dengan pasti. Periode perubahan musim dibagi menjadi empat
bagian.
1. Tanggal 21 Maret sampai 21 Juni, belahan bumi bagian utara mulai bergerak mendekati matahari.
Hal ini mengakibatkan belahan bumi utara mengalami musim semi dan siang hari yang lebih lama.
Belahan Bumi selatan mengalami musim gugur dan siang hari yang lebih pendek daripada malam
hari.
2. Tanggal 21 Juni sampai 23 September, belahan bumi bagian utara condong ke arah matahari,
sedangkan belahan bumi bagian selatan berada pada titik terjauh dari matahari. Hal ini
mengakibatkan belahan bumi bagian utara mengalami musim panas dan belahan bumi bagian
selatan mengalami musim dingin.
3. Pada tanggal 23 September sampai 21 Desember, belahan bumi bagian selatan mulai mendekati
matahari dan belahan bumi bagian utara bergerak menjauhi matahari. Belahan bumi bagian utara
mengalami musim gugur dan siang hari lebih pendek daripada malam hari. Belahan bumi bagian
selatan mengalami musim semi dan siang hari lebih lama.
4. 21 Desember sampai 21 Maret, belahan bumi bagian utara berada pada posisi terjauh dari matahari
dan belahan bumi bagian selatan berada pada titik terdekat dengan matahari. Belahan bumi bagian
utara mengalami musim dingin, sedangkan belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas.
Bagian bumi yang terletak antara 23,5oLU dan 23,5oLS atau berada pada daerah tropis, tidak
mengalami pergantian musim, karena daerah tropis seperti Indonesia mendapatkan cahaya
matahari sepanjang tahun.