Anda di halaman 1dari 2

ROTASI DAN REVOLUSI BUMI

Bumi merupakan planet ketiga dari matahari, dan sejauh ini menjadi satu-satunya
planet yang dapat dihuni oleh makhluk hidup. Rotasi bumi adalah perputaran yang dilakukan
oleh bumi pada porosnya yang berujung pada kutub utara dan kutub selatan. Selain itu,
perputaran muni pada porosnya juga terjadi degang perputaran dari barat ke timur selama 24
jam sehingga akan nampak matahari bulan dan bintang-bintang. Perputaran bumi pada
porosnya menyebabkan gerak harian matahari dari timur ke barat, sehingga setiap hari matahari
akan terbit dari horizon sebelah timur lalu bergerak semakin tinggi sampai pada titik kulminasi
atas dan sedikit demi sedikit akan meninggalkan titik kulminasi titik Z yang pada akhirnya
matahari akan terbenam di ufuk sebelah barat dan matahari menuju ke titik kulminasi bahwa
pada titik nadir dan akhirnya menuju ke titik terbit.

Jika bumi berhadapan langsung dengan matahari maka disebut sebagai busur siang
yang pada saat itu lintasan matahari berada di atas horizon dan jika bumi membelakangi
matahari disebut busur malam yang mana pada saat itu matahari berada di bawah horizon.
Dengan adanya rotasi bumi menyebabkan terjadinya pergantian siang dan malam. Siang hari
terjadi karena adanya bagian permukaan bumi yang berhadapan langsung dengan matahari,
sedangkan malam hari terjadi karena ada permukaan bumi yang sedang membelakangi
matahari. Dengan bentuk bumi yang bulat atau spiroide dan berputar pada porosnya inilah yang
menyebabkan terjadinya pergantian siang dan malam pada permukaan bumi. Pada saat tertentu
masa siang lebih panjang dibanding masa malamnya dan pada saat tertentu lainnya masa
malam lebih panjang dibanding masa siangnya, hal ini dikarenakan oleh posisi bumi terhadap
lintasannya yang tidak tegak lurus dan membentuk sudut 23° 30’.

Bumi sebagai tata surya kita selain berputar pada porosnya juga berputar atau beredar
mengelilingi matahari dengan melalui lintasannya yang disebut sebagai falak bumi. Perputaran
bumi pada falaknya ini yang disebut dengan revolusi bumi. Bumi berevolusi satu kali akan
memakan waktu rata-rata 365 hari atau satu tahun gerak bumi pada falaknya ini disebut dengan
bgerak tahun bumi. Arah revolusi bumi pada falaknya terjadi dari barat ke timut yang mana
searah dengan arah rotasinya. Falak bumi ini berupa lingkaran ellips yang mana dlaam
lingkaran ellips terdapat dua titik ellipsnya, matahari terletak disalah satu titik apinya. Ketika
posisi kutub bumi tegak lurus (90) dengan lintasan falaknya maka tidak akan memberi banyak
pengaruh terhadap revolusi bumi terhadap bumi itu sendiri. Namun, karena posisi kutub
membuat sudut 66° 30’ yang mana sudut bumi kemiringan 23° 30, maka pengaruh revolusi
tersebut akan sulit untuk dihindari.

Secara hibsi gerakan tahunan bumi diketahui dengan melalui pergeseran matahari,
dimana setiap hari dilihat pergeseran pada kedudukannya dan antara bintang-bintang jika
dibandingkan dengan tempat dihari sebelumnya. Pengawasan pegerakan ini dapat diawasi
dengan muda beberapa hari secara berturut-turut yaitu pada waktu magrib, yaitu
memperhatikan bintang-bintang yang baru terbit di bagian ufuq sebelah timur. Yang mana
dalam beberapa hari akan terlihat jelas bahwa setiap hari kedudukan bintang-bintang akan terus
bertambah tinggi di atas ufuq, hal ini menunjukkan bahwa jarak antara bintang-bintang tersebut
dengan matahari akan bertambah dekat setiap harinya.

Dalam proses revolusi bumi ada empat tanggal penting yang perlu untuk diketahui
yaitu: a) pada tanggal 21 Maret, dimana pada tanggal ini matahari akan berada di khatulistiwa
atau equator. Dimana pada saat itu daerah-daerah bumi pada lintang 0° akan dilintasi langsung
oleh matahari, kemudian setelah tanggal 21 Maret maka matahari akan bergeser kea rah utara
hingga di bawah garis balik utara yaitu pada lintang 23° 30’ LU; b) pada tanggal 21 Juni,
dimana pada tanggal ini matahari akan berada di garis balik utara yang mana daerah bumi yang
beradai di lintang 23° 30’ utara akan dilintasi langsung oleh matahari yang kemudian akan
bergeser kembali ke arah khatulistiwa; c) pada tanggal 23 September, pada tanggal tersebut
lintasan matahari berada di khatulistiwa, oleh karena itu daerah bumi pada lintasan 0° dilintasi
kembali oleh matahari; d) pada tanggan 22 Desember, matahari berada di balik selatan yang
berarti daerah bumi berada di 23° 30’ lintang selatan yang dilintasi langsung oleh matahari,
yang mana matahari kemudian bergerak kembali ke arah khatulistiwa pada tanggal 21 Maret.

Referensi:

Rahmawati. (2017). Urgensi Pengaruh Rotasi dan revolusi Bumi Terhadap Waktu Shalat.
Elfalaky: Jurnal Ilmu Falak, 1(1), 59-79.

Jerome, Brian A. (2006). Earth’s Rotation and Revolution. Visual Learning Company.

Anda mungkin juga menyukai