Anda di halaman 1dari 2

VAKSIN COVID-19

Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau
bagiannya atau zat yang dihasilkannya yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman, yang
apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit tertentu. Vaksinasi tidak hanya bertujuan untuk memutus rantai penularan
penyakit dan menghentikan wabah saja, tetapi juga dalam jangka panjang untuk mengeliminasi
bahkan mengeradikasi (memusnahkan/ menghilangkan) penyakit itu sendiri. Selain itu,
Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu
sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan. Tentu, apabila seseorang tidak menjalani vaksinasi maka ia tidak akan
memiliki kekebalan spesifik terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi
tersebut.
Secara umum, efek samping yang timbul dapat beragam, pada umumnya ringan dan
bersifat sementara, dan tidak selalu ada, serta bergantung pada kondisi tubuh. Efek simpang
ringan seperti demam dan nyeri otot atau ruamruam pada bekas suntikan adalah hal yang wajar
namun tetap perlu dimonitor. Melalui tahapan pengembangan dan pengujian vaksin yang
lengkap, efek samping yang berat dapat terlebih dahulu terdeteksi sehingga dapat dievaluasi
lebih lanjut. Manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risiko sakit karena terinfeksi bila
tidak divaksin.
Berdasarkan hasil evaluasi diketahui bahwa, efek samping dari Vaksin Pfizer, Fosum
Pharma/Biontech adalah:
a. Efek Samping Serius pada 4 orang: cedera bahu, pembesaran KGB axila kanan,
paroxysmal ventricular arrythmia, parashtesia kaki kanan
b. Efek Samping Lokal pada 8183 pasien nyeri pada daerah suntikan
c. Efek SampingSistemik: sepetyi sakit kepala, pegal-pegal, merian
Sedangkan efek samping
a. Efek Samping Umum, seperti nyeri lokasi suntikan, demam, kelelaha
b. Efek Samping Serius,belum ditemuka
c. Pada tanggal 10 November penelitian vaksin Sinovac di Brazil sempat dihentikan
namun setelah diselidiki tidak terkait vaksin, sehingga penelitian tetap berlanjut
Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang semakin meluas, pengadaan vaksin
menimbulkan polemic baru karena adanya masyarakat yang enggan divaksin dengan berbagai
alasan, walaupun program vaksin Covid-19 dilakukan secara gratis. Beberapa penyebab
masyarakat tidak ingin divaksin Covid-19 yaitu:

a. Ketidakpercayaan terhadap virus, sejak awal kemunculan Covid-19, banyak


masyarakat yang beranggapan bahwa Covid-19 hanyalah konspirasi, propaganda hoax
hingga mencari keuntungan dengan menebar kekuatan.
b. Kurangnya informasi terkait vaksin, keterbatasan onformasi mengenai jenis vaksin,
ketersediaan vaksin, sasaran vaksin, keamanan vaksin, efektivitas vaksin, hingga efek
samping yang akan timbul setelah melakukan vaksin membuat masyarakat ragu untuk
menjalani vaksin.
c. Keyakinan dan nilai yang dianut, survey penerimaan Vaksin Covid-19 di Indonesia
menunjukkan bahwa keyakinan agama turut memberi pengaruh terhadap penolakan
terhadap Vaksin Covid-19. Hal ini berkaitan dnegan kepercayaan yang dianut,
termasuk persepsi terhadap vaksinasi hingga perihal kehalalan vaksin Covid-19
d. Pengaruh lingkungan, orang-orang dan media social turut memberi pengaruh pada
seseorang dalam melakukan vaksinasi.

Pada dasarnya vaksin sangat penting bagi masyarakat secara luas dalam mencegah dan
menjaga kekebalan tubuh agar tidak mudah tertulari Covid-19 maupun penyakit lainnya.
Namun, kurangnnya informasi bagi masyarakat menyebabkan banyak masyarakat yang
menolak adanya program vaksinisasi. Oleh karena itu, dalam melaksanakan program ini
pemerintah perlu untuk melakukan sosialisasi dengan memberikan edukasi dan pemerintah
perlu melakukan pendekatan secara persuasif agar masyarakat dapat melakanakan vaksinisasi.

Anda mungkin juga menyukai