Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH GEOMATIKA II

Dosen Pengampu:

Ir. Ilham Marsudi, M. Kom

Disusun oleh:

Ilyasa Ridwan Ma'ruf/ 16505244026

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis telah mampu menyelesaikan makalah ini yang bertemakan mengenai Proyeksi
Peta,Universal Transverse Mercator (UTM) dan Sistem Koordinat. Maklah ini disusun untukk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Ukur Tanah.

Seperti yang kita ketahui bahwa bentuk bumi sebenarnya bukan bulat tetapi menyerupai ellips
tiga dimensi atau ellipsoid, maka dari itu perlu diketahui suatu cara dalam menyajikan suatu
bentuk yang mempunyai dimensi tertentu ke dimernsi yang lain atau disebut juga dengan
proyeksi. Lalu apakah yang dimaksud dengan Proyeksi peta? Proyeksi apa saja yang digunakan?
Apakah yang dimaksud dengan Proyeksi UTM dan Bagaimanakah Sistem Koordinat permukaan
bumi? Pertanyaaan-pertanyaan tersebut menjadi fokus makalah yang penulis susun. Dengan
uraian yang komprehensif ini, diharapkan pemahaman mengenai Proyeksi Peta, Proyeksi UTM
dan Sistem Koordinat.

Makalah ini bukanlah hasil karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik dalam
hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah
ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Amin
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui bahwa bentuk bumi sebenarnya bukan bulat tetapi menyerupai ellips
tiga dimensi atau ellipsoid, maka dari itu perlu diketahui suatu cara dalam menyajikan suatu
bentuk yang mempunyai dimensi tertentu ke dimernsi yang lain atau disebut juga dengan
proyeksi, dan teknik-teknik serta penggambarannya dikenal dengan proyeksi peta.

Dalam proyeksi peta terdapat beberapa macam, dilihat dari berbagai kriteria, diantaranya dilihat
dari sipat, bidang, serta kedudukan bidang proyeksi. Dari berbagai macam kriteria tersebut
Proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator) merupakan sistem yang digunakan untuk
kepentingan pemetaan (proyeksi silinder) dan bersipat Universal sebagai sistem Pemetaan
Nasional, keuntungan dan kerugian sistem UTM, serta gambaran kedudukan bidang proyeksi
silinder terhadap bumi pada proyeksi UTM dan kemudian untuk melihat serta menghitung suatu
proyeksi diperlukan sistem koordinat.

Berkenaan dengan urgensi pembahasan Proyeksi Peta, UTM, dan Sistem Koordinat tersebut,
perlu disusun sebuah makalah yang mampu menjadi wahana bagi para dosen maupun para
mahasiswa untuk memperoleh wawasan, pengetahuan, dan konsep keilmuan, berkenaan dengan
Proyeksi Peta, sistem UTM dan Sistem Koordinat baik secara teoritis maupun secara praktis.

Bumi berbentuk seperti bola yang di tepatkan pada kedua kutubnya (elipsoid), maka koordinat
bumi di dasarkan pada koordinat bola. Sistem ini disebut dengan koordinat geografi, yaitu
penentuan suatu lokasi oleh besaran garis lintang (latitude) dan besaran garis bujur (longitude)
yang dinyatakan dalam derajat, menit, dan detik.

Hubungan antara koordinat geografi ditentukan oleh lokasinya dipermukaan bumi. Di sepanjang
equator dan meridian, 1 adalah 111,322km berarti keliling bumi adalah 40.000km, dan jari – jari
6370km. Pada lintang 45 utara dan selatan, paralel memiliki keliling 28.301km, hasilnya
1 panjangnya 78,6km, sedangkan pada kutub nilainya adalah nol (0).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu system koordinat Geografis?
2. Apa itu system koosdinat UTM?
3. Bagaimana perhitungan koordinat geografis dengan sudut azimuth?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui tentang koordinat geografis dan UTM
2. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana perhitungan koordinat geografis dengan sudut
azimuth
BAB II

PEMBAHASAN

KOORDINAT GEOGRAFI

Untuk menentukan suatu tempat secara tepat di permukaan bumi biasanya digunakan garis
geografi yang diakui secara internasional. Garis geografi tersebut ada dua yaitu : Garis lintang
dan Garis Bujur.

1. Garis lintang

Garis lintang itu adalah garis maya yang melingkari bumi ditarik dari arah barat hingga ke timur
atau sebaliknya , sejajar dengan equator (garis khatulistiwa). Garis lintang terus melingkari bumi,
dari equator hingga ke bagian kutub utara dan kutub selatan bumi. Menurut penamaannya,
kelompok garis yang berada di sebelah selatan equator disebut Lintang Selatan (S). Sedangkan
kelompok garis yang berada di sebelah utara equator disebut Lintang Utara (U). Jarak antar garis
dihitung dalam satuan derajat. Garis lintang yang tepat berada pada garis khatulistiwa disebut
sebagai 0º (nol derajat). Makin ke utara atau ke selatan, angka derajatnya makin besar hingga
pada angka 90º (Sembilan puluh derajat) pada ujung kutub utara atau kutub selatan. Satuan
derajat bisa juga disebut Jam sehingga setiap derajat terbagi menjadi 60 menit (diberi symbol ‘)
dan setiap menit terbagi lagi menjadi 60 detik (diberi symbol ”). Jika misalnya garis lintang suatu
tempat tertulis seperti ini : 57º 27′ 14”S, maka dibaca sebagai 57 derajat 27 menit 14 detik
Lintang Selatan. Pada system pemetaan internasional huruf U sebagai Lintang Utara diganti
dengan huruf N (North). Sedangkan Lintang Selatan tetap menggunakan huruf S karena Selatan
dalam bahasa Inggris (South) juga berawalan huruf S.

Garis Lintang menandakan perbedaan zona iklim di bumi. Daerah diantara garis Khatulistiwa
yang diapit oleh garis CANCER dan garis CAPRICORN (antara 23,27 o LU – 23,27 o LS)
disebut daerah tropis, karena di sanalah sepanjang waktu matahari bersinar pada siang hari, di
daerah ini hanya dikenal 2 musim yaitu musim panas dan penghujan. Sementara daerah antara
23,27o LU dan 66,33oLU serta antara 23,27oLS dan 66,33oLS disebut daerah sub-tropis, di
daerah ini dapat terjadi 4 musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim
semi. Sementara di daerah dekat Kutub utara dan selatan (90oLU dan 90oLS) dapat terjadi masa
dimana dalam satu hari tidak muncul matahari, atau sebaliknya dalam satu hari matahari selalu
bersinar (dikenal dengan istilah matahari tengah malam).

Karakteristik garis lintang :

• Masing-masing paralel selalu sejajar satu sama lain

• paralel selalu ke arah timur- barat atau sebaliknya


• Paralel berpotongan dengan meridian dengan sudut 900, hal ini berlaku pada semua tempat
di bumi kecuali kedua kutub bumi

• Semua paralel berbentuk lingkaran, dan lingkaran terbesar adalah equator

• Jumlah yang tak terhingga dari paralel dapat digambar pada globe, tetapi penyajiannya
dalam bentuk peta biasanya setiap 10o.

Beberapa lintang istimewa di permukaan bumi :

v Lintang 0o (garis equator)

v Lintang 23,5o (garis balik utara dan balik selatan)

v Lintang 66,5o,merupakan lintang istimewa karena menjadi batas antara daerah lingkaran kedua
kutub bumi

v Lintang 90o, yaitu kutub utara dan kutub selatan.

2. Garis Bujur

Peta Bumi, memperlihatkan garis-garis bujur, yang nampak melengkung dan vertikal pada
proyeksi ini, namun sebenarnya garis-garis bujur tersebut merupakan setengah dari
sebuah lingkaran besar bumi. Tiap lokasi di bumi dapat dinyatakan dengan garis bujur (tegak)
dalam satuan derajad (yaitu letak timur atau barat dari garis 0° Greenwich (kota London).

Bujur adalah sebuah garis setengah lingkaran yang membujur dari kutub utara ke kutub selatan.
Jumlah bujur di bumi 360o, sebelah timur dari garis Grenwich sampai ke +180o disebut bujur
timur dan ke barat sampai menuju -180o disebut bujur barat.

Karakteristik garis bujur :

Ø Semua bujur ditarik dari arah utara ke selatan yang benar

Ø Jarak antara bujur akan menjauh di equator dan akan berkumpul menjadi satu titik di kutub
utara dan selatan

Ø Jumlah yang tak terhingga dari bujur dapat di gambar pada satu globe, tetapi untuk penyajian
dalam bentuk peta biasanya setiap 10o

Garis bujur istemewa di permukaan bumi :

ü Garis 0o bujur (Grenwich), garis ini istimewa karena digunakan sebagai standar waktu
internasional (GMT)
ü Garis 180o bujur (menjadi batas penanggalan internasional), untuk daerah yang berada di
wilayah bujur barat semakin kecil angka bujurnya maka waktu daerah tersebut makin cepat dan
sebaliknya. Untuk wilayah yang berada di wilayah bujur timur semakin besar angka bujurnya
maka waktu daerah tersebut makin cepat dan sebaliknya. Jika dua daerah berbeda garis bujurnya
maka waktu yang berlaku daerah bujur timur akan lebih dahulu dari pada ke bujur barat

Terjadinya perbedaan waktu dimuka bumi disebabkan karena adanya proses rotasi bumi, rotasi
bumi adalah perputaran bumi pada porosnya yang bergerak dari arah barat ke timur selama 24
jam sekali putaran. Akibat adanya rotasi, waktu di berbagi tempat di muka bumi mengalami
perbedaan jika maredian berbeda.

Jika huruf pada gambar diatas, adalah wiayah di permukaan bumi, maka secara mudah dapat
diketahui waktu yang berlaku di masing – masing tempat tersebut jika waktu di salah satunya
diketahui. Ketentuan sederhana dapat menjadi penuntunnya, yaitu:

1. Untuk daerah yang berda di wilayah bujur barat, semakin kecil angka bujurnya, maka waktu
daerah tersebut semakin cepat, semakin besar angka bujurnya semakin lambat waktunya.

2. Untuk daerah yang berada di wilayah bujur timur, semakin besar angka bujurnya, maka
waktu daerah tersebut semakin cepaat, dan semakin kecil angka bujurnya semakin lambat
waktunya.

3. Jika dua daerah berbeda garis bujurnya, maka waktu yang berlaku di daerah bujur timur
akan lebih dahulu dibandingkan dengan waktu didaerah bujur barat.

Dengan mengingat peristiwa rotasi bumi sekali putaran 24 jam, maka setiap daerah yang garis
bujurnya berbeda 150, maka waktu kedua daerah tersebut akan berbeda 1 jam, dan jika daerah
bujurnya berbeda 10, maka waktu daerah itu berbeda 4 menit. Dengan mengingat hal ini,
dimanapun tempat dimuka bumi jika garis bujurnya diketahui maka waktu daerah tersebut bisa
ditentukan.

Beberapa tempat di dunia ini memiliki zona waktu yang berbeda. Bahkan, di Indonesia terdapat
tiga daerah waktu. Wilayah pembagian waktu di Indonesia (berlaku sejak tanggal 1 Januari
1988) sebagai berikut:

a. Waktu Indonesia Barat (WIB)

Zona waktu ini mengikuti garis bujur 105⁰ BT. Zona WIB memiliki selisih waktu 7 jam lebih
awal daripada waktu GMT. Zona WIB meliputi Jawa, Madura, Sumatra, Kalimantan Barat, dan
Kalimantan Tengah.

b. Waktu Indonesia Tengah (WITA)


Wilayah waktu ini mengikuti garis bujur 120⁰ BT. Zona WITA mempunyai selisih 8 jam lebih
awal dari pada waktu GMT. Zona WITA meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali,
Kepulauan Nusa Tenggara, dan Sulawesi.

c. Waktu Indonesia Timur (WIT)

Wilayah waktu ini mengikuti garis bujur 135⁰ BT. Zona WITA mempunyai selisih 9 jam lebih
awal dari pada waktu GMT. Zona WITA meliputi Papua dan Kepulauan Maluku.

Grid Geografi

Grid geografi mempermudah untuk menentukan posisi wilayah di muka bumi. Satu wilayah
dipermukaan bumi letaknya terdiri dari satu garis lintang dan satu garis bujur. Bila wilayahnya
luas mungkin akan terdiri dari beberapa garis lintang dan beberapa garis bujur.

Misal Indonesia berada di 60LU – 110LS dan 950 BT – 1410 BT, maka akan diketahui letak
Indonesia.

kelebihan dari sistem proyeksi adalah lebih detail karena satuannya meter sehingga luasannya
bisa

dihitung dengan mudah. , sedangkan kekurangan dari sistem proyeksi adalah karena satuan yang

digunakan adalah meter sehingga hanya bisa menganalisis satu kawasan saja.

Universal Transverse Mercator (UTM) merupakan sistem proyeksi yang digunakan secara
nasional di

wilayah Indonesia. Berikut ini akan dijelaskan alasan mengapa sistem UTM dipakai :

a. Kondisi geografi negara Indonesia membujur disekitar garis khatulistiwa atau garis lintang
equator

dari barat sampai ke timur yang relative seimbang.

b. Untuk kondisi seperti ini, sistem proyeksi Tansverse Mecator/ Silinder Melintang Mecator
adalah

paling ideal (memberikan hasil dengan distorsi mnimal).

c. Dengan pertimbangan kepentingan teknis maka akan dipilih sisatem proyeksi Universal
Transverse

Mecator yang memberikan batasan luasan bidang antara dua garis bujur dan
ellipsoide yang

dinyatakan sebagai zone.


Keuntungan dan kerugian menggunakan system Universal Transverse Mercator (UTM) yaitu :

1. Keuntungan:

a. Proyeksi simetris selebar 6° untuk setiap zone.

b. Transformasi koordinat dari zone ke zone dapat dikerjakan dengan rumus yang sama

untuk setiap zone di seluruh dunia.

c. Distorsi berkisar antara - 40 cm/ 1.000 m dan 70 cm/ 1.000 m.

2. Kerugian :

a. Karena pembesaran jarak dan konvergensi meridian (Konvergensi Meridian adalah

ukuran lembar peta dan cara menghitung titik sudut lembar peta UTM) maka unsur ini
harus

diperhatikan dalam perhitungan.

b. Walaupun satu derajat bagian meliputi daerah luas akan tetapi masih dibutuhkan hitungan-
hitungan

pemindahan bagian derajat, menjadi tidak praktis.

c. Konvergensi meridian pada jarak 15 km maksimum dapat mencapai lebih kurang 150 meter.

Perbedaan Koordinat Geografi Dan UTM

1. Perbedaan Koordinat UTM dan Geografi/Geodetik

Dalam GIS ada 2 sistem koordinat yang biasa digunakan, yaitu

1. Koordinat Geografi

Koordinat Geografi pada Proyeksi UTM mempunyai referensi Posisi Acuan dan arah yang

sama yaitu Titik Pusat Proyeksi untuk posisi dan arah utara Grid di Meridian Pusat sebagai

arah acuan. Permasalahan yang timbul adalah :

1. SATUAN (unit) . Besaran Pada Koordinat Geografi dinyatakan dalam besaran


sudut

(derajat), besaran pada Koordinat UTM dinyatakan besaran panjang (meter).

2. Bidang persamaan, pada Koordinat geografi dinyatakan sebagai permukaan Elipsoid,


sedang bidang persamaan UTM merupakan bidang datar.

2. UTM (Universal Transverse Mercator)

Pada Proyeksi UTM, sistim koordinat yang digunakan adalah Orthmetrikl 2 Dimensi, dengan

satuan mete,r kesepakatan posisi titik Acuan berada di pusat proyeksi yaitu perpotongan

proyeksi garis Meridian Pusat pada Zone tertentu dengan lingkaran Equator dan di-

definisikan sebagai :

N(orth) : 10,000,000 m

E(ast) : 500,000 m

Contoh Konversi pada jenis Koordinat Geografis :

LP 01 (Degree Minute Second)

S 2 41’ 26.9” E 103 56’ 38.7”

Konversi

LP 01 (Degree Decimal)

S 2.69081 E 103.94408

Dimana untuk 41’ merupakan nilai dengan satuan menit, 1⁰ merupakan satuan yang sama dengan
1 jam sehingga (1 jam=60 menit) dan 26.9” merupakan satuan detik (1 jam= 3600 detik).
Sehingga 41/60 = 0,6833 untuk konversi satuan menit dan 26,9/3600=0,00747 untuk konversi
satuan detik. Pada kedua hasil tersebut pun ditambah 0,6833+0,00747= 0,69080.

Sehingga hasil konversi satuan Koordinat Degree Minute Second → Degree Decimal yaitu S 2
41’ 26.9” → S 2.69081
PENUTUP

Berdasarkan uraian sebelumnya penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut :

1. Proyeksi Peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau
keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua
dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin.
2. Tujuan sistem Proyeksi Peta dibuat dan dipilih untuk menyatakan dan menyajikan secara grafis
posisi titik-titik pada permukaan bumi ke dalam sistem koordinat bidang datar.
3. Cara proyeksi peta dapat dilakukan dengan cara proyeksi langsung (direct projection) dan
proyeksi tidak langsung (double projection). Secara garis besar sistem proyeksi peta bisa
dikelompokkan berdasarkan pertimbangan ekstrinsik dan intrinsik.
4. Proyeksi UTM merupakan sistem proyeksi silinder, conform, secant, transversal.
5. UTM banyak digunakan, dan di Indonesia sistem Proyeksi UTM digunakan sebagai sistem
Pemetaan Nasional karena memiliki nilai distorsi yang minimum, kondisi geografi Indonesia,
serta pertimbangan kepentingan teknis.
6. Parameter koordinat UTM terdiri atas komponen North/East dan informasi zone.
7. Sistem koordinat permukaan bumi keseluruhan menggunakan sistem koordinat geografik
(Geodetik) yang diukur dengan menggunakan derajat (degree) garis-garis lingkaran yang
menghubungkan kutub utara ke kutub selatan dikenal dengan nama garis bujur (longitude) atau
garis-garis meridian. Garis-garis lingkaran yang tegak lurus terhadap garis meridian dikenal
dengan nama garis lintang (latitude).

DAFTAR PUSTAKA

Purwaamijaya, I.M. 2008. Teknik Survei dan Pemetaan Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.

http://fungsi.info/fungsi-garis-lintang-dan-garis-bujur/#more-749

http://rovicky.files.wordpress.com/2012/03/worldtimezone.jpg

http://fahripeblog.wordpress.com/2009/08/12/garis-lintang-dan-garis-bujur/

id.wikipedia.org/wiki/Garis_lintang

imagination-my.blogspot.com › Geografi

http://www.jkpp.org/downloads/bab_04.pdf

Anda mungkin juga menyukai