0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
93 tayangan2 halaman
Thomas Marcellino Santoso adalah mahasiswa Teknik Sipil Undip semester 5 yang berasal dari Brebes. Ibunya kini mengelola usaha dagang keluarga setelah ayahnya meninggal untuk menafkahi dirinya sendiri, kakak dan adik Thomas. Pendapatan usaha dagang hanya Rp2 juta per bulan, sedangkan kebutuhan keluarga sangat besar. Thomas pun bekerja mengajar untuk membantu biaya kuliah dan hidupnya. Secara rohani, ia terlib
Thomas Marcellino Santoso adalah mahasiswa Teknik Sipil Undip semester 5 yang berasal dari Brebes. Ibunya kini mengelola usaha dagang keluarga setelah ayahnya meninggal untuk menafkahi dirinya sendiri, kakak dan adik Thomas. Pendapatan usaha dagang hanya Rp2 juta per bulan, sedangkan kebutuhan keluarga sangat besar. Thomas pun bekerja mengajar untuk membantu biaya kuliah dan hidupnya. Secara rohani, ia terlib
Thomas Marcellino Santoso adalah mahasiswa Teknik Sipil Undip semester 5 yang berasal dari Brebes. Ibunya kini mengelola usaha dagang keluarga setelah ayahnya meninggal untuk menafkahi dirinya sendiri, kakak dan adik Thomas. Pendapatan usaha dagang hanya Rp2 juta per bulan, sedangkan kebutuhan keluarga sangat besar. Thomas pun bekerja mengajar untuk membantu biaya kuliah dan hidupnya. Secara rohani, ia terlib
Studi Perkenalkan nama saya Thomas Marcellino Santoso, mahasiswa S1 Teknik Sipil Undip. Saat ini saya duduk di bangku perkuliahan semester 5. Saya tinggal di sebuah asrama gereja di daerah Ngesrep, Banyumanik. Asal saya dari Brebes, dan saya tinggal di sana bersama ibu, kakak, dan adik. Di bangku perkuliahan, selain saya mengikuti kegiatan akademik, saya juga mengikuti kegiatan organisasi dan kepanitiaan. Tahun ini, saya menjadi ketua salah satu biro di jurusan Teknik Sipil Undip, yaitu Biro Pengembangan Profesionalisme Sipil. Saya juga menjadi koordinator acara Seminar Nasional CEIC 2019. Di bidang akademik, saya berhasil mendapat IPK yang cukup baik, dan IP saya stabil tiap semester. Saya juga menjadi asisten mahasiswa dalam suatu tugas besar Gambar Struktur Bangunan, mata kuliah semester 1. Keluarga Ibu saya meneruskan usaha Ayah saya dalam berdagang sejak kepergian ayah saya tanggal 27 Juli 2019. Kami menjual barang-barang, seperti tembakau, rokok, alat-alat listrik kecil-kecilan, dll. Kakak saya juga ikut membantu ibu saya dalam berdagang. Kakak saya adalah lulusan S1 Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Dia sempat ingin melanjutkan pekerjaannya di Jakarta (karena penghasilan dari hasil dagang tidak mencukupi), namun ibu saya tidak memungkinkan untuk hidup berdua saja dengan adik saya, tidak memungkinkan kakak saya untuk melanjutkan pekerjaan tersebut di Jakarta. Kebutuhan keluarga kami cukup banyak, seperti biaya hidup masing-masing anggota keluarga, biaya kuliah saya, biaya pendidikan adik saya yang masih duduk di bangku sekolah dasar,cicilan motor, dll. Sejak kepergian ayah saya, jam penjualan kami sedikit berkurang karena ibu saya harus mengurus pekerjaan rumah dan adik saya. Selain itu, modal kami juga terbatas sehingga tidak banyak barang yang kami jual. Kakak saya pun tidak terlalu paham dengan harga barang yang dijual karena belum lama dalam berdagang sehingga seringkali harus didampingi ibu dalam berdagang. Pendapatan dari hasil berdagang hanya sekitar Rp2.000.000,- tiap bulannya, karena tempat usaha dagang kami jarang didatangi oleh orang- orang karena banyaknya minimarket yang ada di sekitar saya saat ini, sehingga sepi pembeli. Dengan keadaan yang pas-pasan, saya akhirnya mencoba untuk mencari uang sendiri untuk sedikit membantu biaya yang dibutuhkan keluarga kami. Saya mencoba untuk mencari uang dari hasil mengajar. Uang yang didapat dari mengajar biasanya hanya berkisar Rp750.000,- tiap bulannya. Uang tersebut saya gunakan untuk membantu menutupi kebutuhan biaya hidup saya yang besar. Untuk jangka waktu beberapa tahun ke depan, banyak biaya-biaya yang saya butuhkan, antara lain untuk biaya kerja praktek, biaya Uang Kuliah Tunggal (saat ini saya berada di golongan 4, Rp3.500.000,-), biaya Kuliah Kerja Lapangan bulan Juli 2020 (5 juta rupiah), biaya hidup, biaya untuk mengikuti lomba, biaya Tugas Akhir dan masih banyak biaya-biaya lainnya. Untuk adik saya sendiri akan membutuhkan biaya masuk SMP 1,5 tahun lagi. Pelayanan Saat ini, saya mengikuti salah satu organisasi kerohanian di Gereja Bethel Tabernakel KAO Ngesrep, yaitu Youth Service. Di Youth Service, saya ambil bagian di divisi pemerhati. Program kerja divisi ini intinya berusaha menjangkau teman-teman baru untuk ikut tumbuh bersama dan berusaha menjaga hubungan rohani dengan Tuhan untuk teman-teman yang sudah bergabung. Namun saya kurang begitu aktif di Youth Service. Saya juga sudah mulai pelayanan di Gereja Bethel Tabernakel, yaitu di bidang musik, pada ibadah Youth Service. Saya juga kadang-kadang melayani musik di ibadah PMK FT. Sebelum kuliah, saya juga sudah mengambil pelayanan di bidang musik dan singer, di gereja asal daerah saya.