Anda di halaman 1dari 2

Essay Studi, Keluarga, dan Pelayan

Thomas Marcellino Santoso


Studi
Perkenalkan nama saya Thomas Marcellino Santoso, mahasiswa S1 Teknik Sipil Undip.
Saat ini saya duduk di bangku perkuliahan semester 5. Saya tinggal di sebuah asrama gereja di
daerah Ngesrep, Banyumanik. Asal saya dari Brebes, dan saya tinggal di sana bersama ibu,
kakak, dan adik. Di bangku perkuliahan, selain saya mengikuti kegiatan akademik, saya juga
mengikuti kegiatan organisasi dan kepanitiaan. Tahun ini, saya menjadi ketua salah satu biro
di jurusan Teknik Sipil Undip, yaitu Biro Pengembangan Profesionalisme Sipil. Saya juga
menjadi koordinator acara Seminar Nasional CEIC 2019. Di bidang akademik, saya berhasil
mendapat IPK yang cukup baik, dan IP saya stabil tiap semester. Saya juga menjadi asisten
mahasiswa dalam suatu tugas besar Gambar Struktur Bangunan, mata kuliah semester 1.
Keluarga
Ibu saya meneruskan usaha Ayah saya dalam berdagang sejak kepergian ayah saya
tanggal 27 Juli 2019. Kami menjual barang-barang, seperti tembakau, rokok, alat-alat listrik
kecil-kecilan, dll. Kakak saya juga ikut membantu ibu saya dalam berdagang. Kakak saya
adalah lulusan S1 Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Dia sempat ingin
melanjutkan pekerjaannya di Jakarta (karena penghasilan dari hasil dagang tidak mencukupi),
namun ibu saya tidak memungkinkan untuk hidup berdua saja dengan adik saya, tidak
memungkinkan kakak saya untuk melanjutkan pekerjaan tersebut di Jakarta.
Kebutuhan keluarga kami cukup banyak, seperti biaya hidup masing-masing anggota
keluarga, biaya kuliah saya, biaya pendidikan adik saya yang masih duduk di bangku sekolah
dasar,cicilan motor, dll. Sejak kepergian ayah saya, jam penjualan kami sedikit berkurang
karena ibu saya harus mengurus pekerjaan rumah dan adik saya. Selain itu, modal kami juga
terbatas sehingga tidak banyak barang yang kami jual. Kakak saya pun tidak terlalu paham
dengan harga barang yang dijual karena belum lama dalam berdagang sehingga seringkali
harus didampingi ibu dalam berdagang. Pendapatan dari hasil berdagang hanya sekitar
Rp2.000.000,- tiap bulannya, karena tempat usaha dagang kami jarang didatangi oleh orang-
orang karena banyaknya minimarket yang ada di sekitar saya saat ini, sehingga sepi pembeli.
Dengan keadaan yang pas-pasan, saya akhirnya mencoba untuk mencari uang sendiri untuk
sedikit membantu biaya yang dibutuhkan keluarga kami. Saya mencoba untuk mencari uang
dari hasil mengajar. Uang yang didapat dari mengajar biasanya hanya berkisar Rp750.000,-
tiap bulannya. Uang tersebut saya gunakan untuk membantu menutupi kebutuhan biaya hidup
saya yang besar.
Untuk jangka waktu beberapa tahun ke depan, banyak biaya-biaya yang saya butuhkan,
antara lain untuk biaya kerja praktek, biaya Uang Kuliah Tunggal (saat ini saya berada di
golongan 4, Rp3.500.000,-), biaya Kuliah Kerja Lapangan bulan Juli 2020 (5 juta rupiah), biaya
hidup, biaya untuk mengikuti lomba, biaya Tugas Akhir dan masih banyak biaya-biaya lainnya.
Untuk adik saya sendiri akan membutuhkan biaya masuk SMP 1,5 tahun lagi.
Pelayanan
Saat ini, saya mengikuti salah satu organisasi kerohanian di Gereja Bethel Tabernakel
KAO Ngesrep, yaitu Youth Service. Di Youth Service, saya ambil bagian di divisi pemerhati.
Program kerja divisi ini intinya berusaha menjangkau teman-teman baru untuk ikut tumbuh
bersama dan berusaha menjaga hubungan rohani dengan Tuhan untuk teman-teman yang sudah
bergabung. Namun saya kurang begitu aktif di Youth Service.
Saya juga sudah mulai pelayanan di Gereja Bethel Tabernakel, yaitu di bidang musik,
pada ibadah Youth Service. Saya juga kadang-kadang melayani musik di ibadah PMK FT.
Sebelum kuliah, saya juga sudah mengambil pelayanan di bidang musik dan singer, di gereja
asal daerah saya.

Anda mungkin juga menyukai