Anda di halaman 1dari 33

Datum dan Ellipsoida Referensi

Sistem Transformasi Koordinat RG091521


Lecture 5

Semester 1, 2013

Ira M. Anjasmara

Jurusan Teknik Geomatika

Datum Geodetik

Datum Geodetik adalah parameter yang mendefinisikan


elipsoida referensi yang digunakan, serta hubungan
geometrisnya dengan bumi (Abidin, 2001).
Datum Geodetik didefinisikan sesuai Geodetic Glossary (1986)
dalam Bossler (2000) sebagai berikut :
a geodetic datum is a set of constants specifying
the coordinate system used for geodetic control, i.e.
for calculating coordinates of points on the earth
Suatu datum geodetik direalisasikan dan diwakili oleh sebuah
jaringan yang disertai koordinat titik-titiknya. Jaringan
tersebut dikenal juga sebagai Kerangka Referensi.

Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Sistem Referensi dan Kerangka Referensi

Sistem referensi dapat dijelaskan sebagai sistem (termasuk


teori, konsep, deskripsi fisis dan geometris, serta standar dan
parameter) yang digunakan dalam pendefinisian koordinat.

Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Sistem Referensi dan Kerangka Referensi

Sistem referensi dapat dijelaskan sebagai sistem (termasuk


teori, konsep, deskripsi fisis dan geometris, serta standar dan
parameter) yang digunakan dalam pendefinisian koordinat.
Kerangka referensi dimaksudkan sebagai realisasi praktis dari
sistem referensi, sehingga sistem tersebut dapat digunakan
untuk pendeskripsian secara kuantitatif posisi dan pergerakan
titik-titik, baik dipermukaan bumi (kerangka terestris)
ataupun di luar bumi (kerangka ekstra-terestris). Kerangka
referensi biasanya direalisasikan dengan
pengamatan-pengamatan geodetik, dan umumnya
direpresentasikan dengan menggunakan suatu set koordinat
dari sekumpulan titik maupun obyek (Abidin, 2000).
Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Geoid
Posisi suatu titik di permukaan bumi secara umum dapat
dinyatakan dengan koordinat berdasarkan ruang hitung yang
dipilih. Secara umum dikenal datum horisontal dan datum
vertikal.
Dalam membicarakan datum, perlu mendefinisikan suatu
bidang yang digunakan sebagai acuan. Bumi dengan
permukaannya yang tidak teratur, dapat dinyatakan dengan
bidang ekuipotensial, yaitu bidang yang mempunyai nilai
potensial gaya berat yang sama.
Di bumi ini banyak sekali bidang ekuipotensial, tetapi perlu
ditentukan satu bidang ekuipotensial yang dijadikan acuan
atau referensi. Bidang acuan atau referensi tersebut adalah
geoid
Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Geoid dan Elipsoida

Bentuk geoid ini tergantung dari distribusi massa bumi dan


karena distribusi massa bumi tidak teratur maka bidang geoid
merupakan bidang yang tidak teratur.
Bidang geoid ini tidak analistis, sehingga untuk keperluan
hitungan dipelukan suatu model yang menyerupai bentuk
geoid untuk mempermudah dalam hitungan.
Model matematis yang mendekati model geoid tersebut adalah
model elipsoida atau yang dikenal dengan elipsoida referensi.

Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Figure 1 : Biang Permukaan Referensi


Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Elipsoida Referensi
Sebuah elipsoida dapat didefinisikan dalam 3 cara :
1 Dengan parameter sumbu panjang, a, dan penggepengannya,
f.

Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Elipsoida Referensi
Sebuah elipsoida dapat didefinisikan dalam 3 cara :
1 Dengan parameter sumbu panjang, a, dan penggepengannya,
f.
2 Dengan parameter sumbu panjang , a, dan sumbu pendeknya,
b.
(a b)
f =
a

Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Elipsoida Referensi
Sebuah elipsoida dapat didefinisikan dalam 3 cara :
1 Dengan parameter sumbu panjang, a, dan penggepengannya,
f.
2 Dengan parameter sumbu panjang , a, dan sumbu pendeknya,
b.
(a b)
f =
a
3

Dengan parameter sumbu panjang,a, dan eksentrisitet


kuadratnya e 2 .
a2 b 2
e2 =
a2

Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Elipsoida Referensi
Sebuah elipsoida dapat didefinisikan dalam 3 cara :
1 Dengan parameter sumbu panjang, a, dan penggepengannya,
f.
2 Dengan parameter sumbu panjang , a, dan sumbu pendeknya,
b.
(a b)
f =
a
3

Dengan parameter sumbu panjang,a, dan eksentrisitet


kuadratnya e 2 .
a2 b 2
e2 =
a2

Hubungan antara eksentritet kuadrat dan penggepengan


dinyatakan dengan formula:
e 2 = 2f f 2
Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Figure 2 : Geometri Elipsoida


Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Elipsoida Referensi ER

Nama ER

a [meter]

b [meter]

1/f

Airy 1830
Everest 1830

6377563
6377276

6356257
6356275

299,325
300,802

Bessel 1841

63773976

6356279

299,153

Krassovsky 1948

6378245

6356836

298,300

WGS 72

6378135

6356751

298,260

WGS 84

6378137

6356752,3142

298,257223563

Negara yang
menggunakan
Great Britain
India,Pakistan,
Burma
Germany,
Japan, Indonesia,
China,
Netherland
Russia, Eastern Countries
Satellite
Geodesy
Satellite
Geodesy
Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Elipsoida Referensi ER

Posisi ellipsoida dalam ruang ditentukan oleh posisi pusat


elisoida terhadap pusat bumi yang dinyatakan dengan sistem
koordinat kartesian tiga dimensi CTS (Conventional
Terrestrial System).
Sedangkan orientasi elipsoida dalam ruang dinyatakan dari
penyimpangan arah sumbu pendek ellipsoida (b) dari arah
CTP (Conventional Terrestrial Pole) dan penyimpangan
meredian nol elipsoida terhadap meredian nol dari CTS.

Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Elipsoida Referensi ER
Posisi pada ellipsoida referensi dapat dikaitkan dengan posisi
astronomis. Apabila dan adalah lintang dan bujur hasil
pengukuran astronomis, serta L dan B adalah lintang dan bujur
geodetik, maka hubungan antar unsur tersebut adalah :
L=
B = sec
dengan dan masing-masing adalah komponen defleksi vertikal
pada arah utara selatan dan komponen defleksi vertikal pada arah
barat timur.
Untuk tinggi suatu titik, berlaku hubungan sebagai berikut :
h =H +N
dengan h adalah tinggi di atas elipsoida, H adalah tinggi diatas
geoid (tinggi orthometrik), dan N adalah undulasi geoid Teknik Geomatika
Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Elipsoida Referensi ER

Sedangkan hubungan azimut astronomis dan geodetik menurut


rumus Laplace adalah sebagai berikut :
= A ( B) sin L
dengan adalah azimut geodetik dan A adalah azimut astronomis.
Dengan hubungan-hubungan di atas dapat dilakukan reduksi hasil
ukuran terhadap bidang ellipsoida referensi sebagai bidang
hitungan. Hal ini dapat dijelaskan dalam gambar berikut ini

Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Figure 3 : Hubungan antara geoid dan elipsoida

Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Datum Relatif/Lokal
Datum relatif ditetapkan dengan mengkaitkan sistem
koordinat geodetik dan sistem koordinat astronomis.
Datum ini biasanya ditetapkan dengan ketentuan bahwa pada
salah satu titik yang selanjutnya disebut titik datum
ditetapkan :
Lintang geodetik (L) = Lintang astronomis ()
Bujur geodetik (B) = Bujur astronomis ()
Koordinat geodetik mengacu pada suatu model ellipsoida,
yang sumbu putar ellipsoida sejajar dengan sumbu putar
relatif bumi (Conventional Iinternational Origin), dan bidang
meredian nol geodetik sejajar dengan bidang meredian
astranomis.
Dalam hal ini, titik pusat ellipsoida tidak terletak pada
geocenter (pusat massa bumi).
Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Datum Relatif/Lokal

Pada titik datum, garis normal ellipsoida dengan garis vertikal


geoid berhimpit, dengan demikian penyimpangan vertikal ()
dan undulasi geoid (N) pada titik datum diasumsikan sama
dengan nol.
Keuntungan dengan menggunakan datum relatif adalah
kecocokan dengan geoid secara lokal menjadi lebih baik atau
best fitting local geoid (Rais,1975)
Sebagai contoh datum relatif yaitu Datum Indonesia 1974
(ID74) menggunakan sferoid Nasional Indonesia (SNI) sebagai
ellisoida referensi. Adapun parameter SNI tersebut diambil
dari parameter ellipsoida GRS 1967. Sedangkan titik datum
adalah stasiun Doppler di Padang.
Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Datum Relatif/Lokal

Parameter translasi
untuk transformasi
koordinat dari NWL-9D
ke SNI ID-74 adalah
(Rais, 1979) :
x = + 2,691 meter
y = - 14,757 meter
z = + 0,224 meter

Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Datum Global
Dengan kemajuan teknologi, dalam pendefinisian datum
secara global, sistem koordinat yang mempunyai titk pusat
sistem berhimpit dengan pusat massa bumi.
Datum global ini bisa digunakan sebagai acuan untuk
penentuan parameter-parameter orbit satelit, sehingga dikenal
juga sebagai datum satelit.
Keuntungan menggunakan datum global antara lain adalah
sangat cocok untuk digunakan secara luas berbagai aplikasi,
misalkan dalam pendefinisian sistem koodinat satelit. Selain
itu, datum global dapat dibuat konsisten dengan medan
referensi gravitasi (Rais, 1975).
Kekurangannya adalah kurang cocok untuk best fitting local
geoid.
Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Datum Global: WGS 84


Salah satu contoh datum global, yaitu World Geodetic System
1984 (WGS84).
Sistem Koordinat WGS 84 merupakan Conventional
Terrestrial Reference System (CTRS) yang didefinisikan
sebagai berikut (NIMA,1997) :
Merupakan datum geosentrik, dimana pusat massa
didefinisikan untuk seluruh bumi termasuk lautan dan
atmosfer.
Sumbu X adalah perpotongan bidang meredian yang
ditetapkan yaitu IERS Reference Meridian (IRM) dan bidang
ekuator. IRM adalah sejajar dengan meredian nol BIH (epoch
1984.0) dengan ketidakpastian 0,005
Sumbu Z arah dari IERS Reference Pole ( IRP ). Arah ini
sejajar dengan arah Conventional Terrestrial Pole (CTP) yang
ditetapkan BIH, dengan ketidakpastian 0,005
Sumbu Y merupakan tegak lurus dari sumbu X dan Z yang
mengikuti kaidah tangan kanan.

Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Figure 4 : Datum Global WGS 84

Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Datum Global : ITRF


Sebagai salah perwujudan dari sistem koordinat Conventional
Terrestrial System (CTS), selain sistem World Geodetic
System 1984 (WGS84) terdapat sistem lain yaitu International
Terrestrial Reference System (ITRF).
ITRS pada prinsipnya adalah sistem CTS yang didefinisikan,
direalisasikan dan dipantau oleh IERS ( International Earth
Orientation System ).
Dalam sistem ITRS ini direalisasikan dengan koordinat dan
kecepatan dari sejumlah titik yang tersebar di seluruh
permukaan bumi. Pemantauan titik tersebut menggunakan
banyak metode yaitu dengan menggunakan metode
pengamatan VLBI, LLR, GPS, dan DORIS.
Dari pengamatan ini direalisasikan dengan suatu kerangka
yaitu International Terrestrial Reference Frame (ITRF).
Kerangka ITRF ini terkait dengan keranga ICRF (International
Teknik Geomatika
Celestial Reference System) melalui pengamatan VLBI.
Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Datum Global : ITRF


Secara umum karateristik dari sistem ITRS adalah sebagai berikut
Sistem geosentrik, dimana pusat massanya didefinisikan untuk
seluruh bumi, baik bumi fisik, lautan dan atmosfir.
Unit panjang yang digunakan adalah satuan meter
Sumbu Z mengarah ke kutub CTP (Conventional Terrestrial
Pole) yang dinamakan IRP (IERS Reference Pole). Orientasi
ini konsisten terhadap sistem BIH pada epoch 1984.0 yang
mempunyai ketelitian 0,005 dan sesuai dengan resolusi IUGG
(International Union of Geodesy and Geophysics) dan IUG
(International Astronomical Union)
Kutub CTP dari BIH didekatkan ke Conventional International
Origin (CIO) pada tahun 1967 dan sejak itu dijaga
kestabilannya secara independent sampai tahun 1987. Tingkat
presisi ikatan antara IRP dan CIO adalah sekitar 0,03
Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Datum Global : ITRF


Pada saat ini kerangka ITRF terdiri dari sekitar 300 titik di
permukaan bumi, yang mempunyai koordinat dengan
ketelitian sekitar 1-3 cm serta kecepatan dengan ketelitian
sekitar 2-8 mm/tahun.
Titik-titik ITRF ini terdapat pada semua lempeng tektonik
utama serta hampir semua lempeng-lempeng kecil.
Pada umumnya kerangka ITRF dirapatkan dengan jaringan
jaringan GPS regional dengan menggunakan beberapa titik
IGS (International GPS Service for Geodynamics) sebagai titik
tetapnya.
Pada saat ini, jaring kerangka ITRF dipublikasikan setiap
tahunnya oleh IERS, dan pada umumnya diberi nama
ITRF-yy, dimana yy menunjukkan tahun terakhir dari data
yang digunakan untuk menentukan kerangka tersebut.
Sebagai contoh, ITRF96 adalah kerangka koordinat dan
kecepatan yang dihitung pada tahun 1997 dengan
Teknik Geomatika
menggunakan semua data IERS sampai tahun 1996.
Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Figure 5 : Datum Global : ITRF

Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Datum Indonesia 1974


Pada awalnya Indonesia akan mengimplementasikan program
pemetaan sistematik seluruh wilayah Indonesia dengan skala 1
: 50000 untuk inventarisasi dan evaluasi sumberdaya alam.
Untuk hal ini dibutuhkan peta yang berdasarkan sistem
koordinat yang tunggal yang dapat menyatukan jaring
geodetik lebih dari 3000 pulau pada seluruh wilayah Indonesia.
Sementara itu, hanya beberapa pulau besar yang mempunyai
jaring triangulasi seperti pulau jawa, sumatera, madura, bali
dan sebagian nusa tenggara. Maka akan sangat
menguntungkan dengan menggunakan teknologi satelit untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
Diperlukan satu datum baru yang dapat menyatukan hitungan
dari pulau-pulau yang mepunyai datum sendiri-sendiri. Selain
itu datum baru tersebut dapat disesuaikan dengan standar
internasional.
Teknik Geomatika
Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Datum Indonesia 1974

Pemerintah Indonesia mengadopsi parameter dari Geodetic


Reference System 1967 (GRS-1967) sebagai spheroid nasional
Indonesia (SNI).
Sebagai titik datum dipilih satu titik pengamatan Doppler di
Padang.
Koordinat geodetik dan koordinat kartesian titik datum yang
diperoleh dari pengamatan Doppler pada datum NWL-9D
digunakan untuk menghitung koordinat ke dalam sistem
ellpisoida GRS1967.
Dua set koordinat yang berbeda sistem memberikan translasi
antara datum satelit dan datum geodetik, yang kemudian
dikenal sebagai Indonesia datum 1974
Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Datum Indonesia 1974

Koordinat geodetik titik datum dalam sistem Indonesia datum 74


(ID-74) adalah :
Lintang : 0 56 38,414 S
Bujur : 100 22 08,804 E
Tinggi : 3,190 meter diatas spheroid; 14,0 meter diatas MSL
Parameter translasi untuk transformasi koordinat dari NWL-9D ke
ID-74 adalah :
DX = + 2.691 meter
DY = - 14.757 meter
DZ = + 0.224 meter
Kedua spheroid tersebut didefinisikan berhimpit pada titik datum

Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

DATUM GEODESI NASIONAL 1995 (DGN95)


Penentuan posisi di atas permukaan bumi dengan
pemanfaatan teknologi Global Positioning System (GPS) di
Indonesia secara sistematis dan berkesinambungan dimulai
pada tahun 1989 dalam rangka Global Positioning System for
Geodynamic Project in Sumatera (GPS-GPS), untuk
memonitoring gerak lempeng tektonik aktif pada patahan
Sumatera.
Pada tahun 1992, bersamaan dengan pelaksanaan pengukuran
GPS untuk pengadaan Jaring Kontrol Geodesi (Horisontal)
Nasional (JKHN) Orde Nol. Lokasi titik-titik JKHN
ditempatkan pada lokasi yang mudah pencapaiannya dan
beberapa titik pada pilar lama yang masih utuh (Triangulasi,
Doppler, Tanda Tinggi Geodesi).
Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

DATUM GEODESI NASIONAL 1995 (DGN95)

Pilar-pilar lama yang diketahui koordinatnya dalam sistem


ID74 dan NWL9D, kemudian diukur kembali dengan GPS
dalam sistem WGS84. Pilar-pilar tersebut sebagai titik-titik
sekutu (common points).
Pada pengukuran JKHN Orde Nol, peralatan yang digunakan
adalah GPS dengan dual frequency receiver. Pengukuran
dilakukan dengan metode penentuan posisi relatif statik,
dibagi dalam beberapa sub-network yang dikur simultan, tiap
sub-network diamati selama 4 hari pengamatan berturut-turut.

Teknik Geomatika

Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

DATUM GEODESI NASIONAL 1995 (DGN95)


Data pengukuran GPS dioleh dengan menggunakan perangkat
lunak GPS yaitu GAMIT. Sesuai denga rekomendasi yang
diberikan oleh Special Study Group SSG5.123 of the
International Association of Geodesy (IAG) tentang realisasi
IERS Terrestrial Reference Frame (ITRF) yang selanjutnya
diadopsi oleh IUGG (International Union of Geodesy and
Geophysics) pada General Assembly di Wina 11-24 Agustus
1991, bahwa ITRF adalah sebagai salah satu International
Terrestrial Reference System untuk berbagai kepentingan
aktifitas geodesi, geodinamika dan oseanografi
Demikian pula data-data JKHN Orde Nol dihitung dalam
sistem ITRF yaitu ITRF91, selakjutnya koordinat ITRF91 di
transformasikan untuk mendapatkan koordinat WGS84.
Ketelitian relatif hasil hitungan jarak basis antar titik-titik
pada JKHN Orde Nol adalah 1x10-7 sampai 1x10-8 ppm,
dengan simpangan baku dalam fraksi sentimeter pada tiga
Teknik Geomatika
komponen koordinat kartesian.
Sistem Transformasi Koordinat RG091521

Datum dan Ellipsoida Referensi

Anda mungkin juga menyukai