Anda di halaman 1dari 54

Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 1

PERCOBAAN UJI CONSISTENSI NORMAL PORTLAND CEMENT

1. Tujuan :
Pemeriksaan ini untuk mendapatkan kadar air yang diperlukan oleh potland cement
unutk proses pengikatan dan pengerasan.

2. Alat – alat yang diperlukan :


a) Tempat adukan dari seng
b) Timbangan analistis
c) Cawan
d) Gelas ukur
e) Alat vicat
f) Cincin Conikal
g) Kaca datar tebal 5 mm, ukuran 10 cm x 10 cm

3. Bahan – bahan yang diperlukan :


a) Portland Cement
b) Air Suling (Aquades)

4. Prosedur percobaan :
a) Portland Cement ditimbang sebanyak 250 gram.
b) Air suling sebnayak 28 % dari berat portland cement uji pertama.
c) Portland Cement, air suling dicampur hingga homogen selama 3 menit.
d) Dibuat bola pasta semen dan dilemparkan dari tangan kiri ke kanan sebanyak
6 kali.
e) Bola pasta tersebut dimasukkan kedalam cincin conical dan bagian atasnya
diratakan.
f) Cincin tersebut diletakkan dibawah jarum vicat dengan diameter 9 mm
( alat jarum vicat yang posisinya dibalik ).
g) Jarum vicat dijatuhkan dengan selang waktu 30 detik dan penurunan yang
terjadi dibaca.
h) Uji selanjutnya dilakukan terus menerus hingga diperoleh penurunan 10 mm,
yang merupakan Consiteni normal dari Portland Cement.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 1


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Dari hasil percobaan tersebut diatas dibuatkan grafik

Data Percobaan :

Kadar air (%) Kadar air (CC) Penurunan


28 70 4 mm
32 80 16 mm

Hasil Percobaan :

Grafik prosentase air VS Penurunan Jarum Vicat

Penurunan dalam mm
Penurunan dalam mm

Kadar air %

Kesimpulan :

- Dari grafik percobaan konsistensi normal portland cement didapatkan bahwa


penurunan 10 mm kadar air sebesar = 30 %

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 2


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Pengerjaan Pada Praktikum :

1. Siapkan tempat adukan dari seng

2. Timbang Portland Cement beserta tempat adukan

3. Campurkan Portland cement dengan air suling (Aquades)


sebesar 28 %

4. Buat bola pasta semen dan dilemparkan dari tangan kiri ke


kanan sebanyak 6 kali. Dan bola pasta dimasukkan kedalam
cincin conical dan bagian atasnya lalu diratakan.

5. Cincin tersebut diletakkan dibawah jarum vicat dengan diameter


9 mm ( alat jarum vicat yang posisinya dibalik ).Jarum vicat
dijatuhkan dengan selang waktu 30 detik dan penurunan yang
terjadi dibaca.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 3


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 2

PERCOBAAN WAKTU PENGIKATAN PORTLAND CEMENT

1. Tujuan :
Untuk mengetahui lamanya waktu pengikatan awal serta untuk mengetahui lamanya
waktu pengikatan akhir dari portland cement.

2. Alat – alat yang diperlukan :


a) Tempat adukan dari seng
b) Timbangan analistis
c) Stop watch
d) Cawan
e) Gelas ukur
f) Alat vicat lengkap
g) Cincin Conikal
h) Kaca datar tebal 5 mm, ukuran 10 cm x 10 cm

3. Bahan – bahan yang diperlukan :


c) Portland Cement
d) Air

4. Prosedur percobaan :
a) Dari percobaan consistensi normal PC didapat prosentase air 30 %
b) Ditimbang potland cement sebanyak 250 gram.
c) Dicampur dengan air sebanyak 30% x 250 = 75 cc
d) Diaduk kira – kira selama 3 menit.
e) Dibuat bola pasta & dilemparkan kekiri dan kekanan sebanyak 6 kali.
f) Bola pasta tersebut dimasukkan kedalam cincin dan diatasnya diratakan.
g) Diletakkan dibawah jarum vicat diameter 3 mm ( alat jarum vicat).
h) Waktu yang diadakan untuk pengamatan dimulai 30 menit, dan seterusnya
selang 15 menit hingga penurunan 0 mm.
i) Waktu pengikatan awal adalah pada waktu penetrasi ebesar 35 mm.
j) Waktu pengikatan akhir adalah pada waktu penetrasi sebear 0 mm.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 4


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Data Percobaan :

Waktu mencampur pada pukul 13.35

Menit ke Penetrasi (mm)


0 41 mm
30 35 mm
45 28 mm
60 18 mm
75 13 mm
90 8 mm
105 5 mm
120 4 mm
135 3 mm
150 1 mm
165 0 mm
180 0 mm
195 0 mm
210 0 mm
225 0 mm
240 0 mm
255 0 mm
270 0 mm
285 0 mm
300 0 mm
315 0 mm
330 0 mm
345 0 mm
360 0 mm
375 0 mm
390 0 mm
405 0 mm
420 0 mm
435 0 mm
450 0 mm
480 0 mm

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 5


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Hasil Percobaan :

Grafik Waktu pengikatan VS Penurunan jarum vicat.

Penurunan dalam mm

45

40

35
Penurunan dalam mm

30

25

20

15

10

0
0 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 210

Kesimpulan :

- Dari percobaan waktu pengikatan portland cement di dapat :

Dari grafik didapatkan Waktu pengikatan awal = 30 menit

Dari grafik didapatkan Waktu pengikatan akhir = 150


menit

Pengerjaan Pada Praktikum :

1. Siapkan tempat adukan dari seng lalu timabang sebagai


wadah kosong.
Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 6
Laporan Praktikum Teknologi Beton

2. Timbang Portland Cement beserta tempat adukan

3. Campurkan Portland cement dengan air suling (Aquades)


sebesar 30 %

4. Buat bola pasta semen dan dilemparkan dari tangan kiri


ke kanan sebanyak 6 kali. Dan bola pasta dimasukkan
kedalam cincin conical dan bagian atasnya lalu
diratakan.

5. Cincin tersebut diletakkan dibawah jarum vicat dengan


diameter 9 mm ( alat jarum vicat yang posisinya dibalik
).Jarum vicat dijatuhkan dengan selang waktu 30 detik
dan penurunan yang terjadi dibaca.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 7


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 3

PERCOBAAN BERAT JENIS PORTLAND CEMENT


1. Tujuan :
Untuk menentukan berat jenis portland cement guna perencanaan campuran beton
(Mix Design Beton).

2. Alat – alat yang digunakan :


a) Neraca Analitis
b) Cawan
c) Labu takar atau picnometer yang volumenya 250 cc.
d) Corong

3. Bahan – bahan yang digunakan :


a) Portland Cement
b) Minyak tanah

4. Prosedur Percobaan :
a) Labu takar atau picnometer dibersihkan sehingga dalam keadaan kering dan
bersih.
b) Kemudian ditimbang dalam keadaan kosong W = 86,8 gram
c) Timbang portland cement sebanyak A = 125 gram
d) Minyak tanah dimasukkan kedalam picnometer sampai pada batas yang telah
ditentukan kemudian ditimbang.
e) Kemudian picnometer yang berisi minyak tanah ini kemudian diisi dengan
cement dengan berat 125 gram.
f) Kemudian picnometer yang berisi minyak tanah dan portland cement diputar –
putar hingga gelembung udaranya hilang, kemudian ditimbang.

5. Data Percobaan :
Berat picnometer kosong W = 86,8 gram
Berat portland cement A = 125 gram
Berat picnometer + minyak tanah B = 283,3 gram
Berat picnometer + minyak tanah + PC C = 376 gram
Berat jenis minyak tanah
Talam Kosong = 33 gram
6. Hasil percobaan :
Berat jenis portland cement = =

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 8


Laporan Praktikum Teknologi Beton

= = 3,09 gr/cc

Kesimpulan :

-
- Dari percobaan berat jenis portland cement dapat dihasilkan berat jenis PC adalah
3,09 gr/cc

Pengerjaan Pada Praktikum :

1. Siapkan picnometer dalam keadaan bersih dan timbang sebagai


berat wadah kosong.

2. Timbang semenportland sebanyak 125 gram

3. Masukkan minyak tanah pada picnometer lalu


ditimbang .

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 9


Laporan Praktikum Teknologi Beton

4. Masukkan semen Portland terlebih dahulu, lalu masukkan


minyak tanah

5. Kemudian picnometer yang berisi minyak tanah dan


portland cement diputar – putar hingga gelembung
udaranya hilang, kemudian ditimbang.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 10


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 4

PERCOBAAN BERAT JENIS PASIR


1. Tujuan :
Agar dapat menegtahui berat jenis agregrat halus (pasir), dalam kondisi kering
permukaan (Saturated Surface Dry = SSD ) dan dalam kondisi kering oven.

2. Alat – alat yang digunakan :


a) Neraca Analitis
b) Oven
c) Picnometer
d) Perangkat uji SSD ( konus Conical = metal mold, perojok, dryer)

3. Bahan – bahan yang digunakan :


Pasir yang telah direndam dalam air selama 24 jam min = 600 gram

4. Prosedur Percobaan :
a) Picnometer volume 500 cc kosong ditimbang beratnya W = 90,3 gram
b) Ambil pasair dari rendaman dan diangin – anginkan untuk mendapatkan suatu
kondisi SSD dengan pertolongan Dryer, ditest alat uji SSD.
c) Setelah pasir dalam keadaan SSD lalu ditimbang sebanyak 500 gram.
d) Pasir tersebut dimasukkan picnometer yang volumenya 500 cc
e) Picnometer yang berisi pasir tersebut lalu diisi air sampai 90% kapasitas
picnometer, diputar – putar kearah horizontal hingga gelembung udara keluar.
f) Picnometer kemudian diisi air lagi hingga batas garis yang ditentukan dan
catat penambahan air dari 0 sampai batas tadi.
g) Kemudian picnometer yang berisi pasir + air ditimbang C = 494,7 gram
h) Setelah ditimbang air dikeluarkan dan pasir dikeringkan oven, lalu pasir
didinginkan dan ditimbang A = 244,7 gram
i) Picnometer + air saja sampai pada batas lalu ditimbang B = 337,6 gram

5. Data Percobaan :
Berat Pasir dalam keadaan SSD = 500 gram
Berat Picnometer + Air = 337,6 gram
Berat Picnometer + Air + Pasir = 494,7 gram
Bera Pasir kering oven = 244,7 gram

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 11


Laporan Praktikum Teknologi Beton

6. Hasil Percobaan :
Berat Jenis Pasir SSD :
BJ = gram/cc

Berat Jenis Pasir kering oven :


BJ = gram /cc

Kesimpulan :

- Dari percobaan berat jenis pasir di dapat besar jenis pasir SSD adalah
gram/cc dan berat jenis pasir kering oven adalah gram /cc

Pengerjaan Pada Praktikum :

1. Siapkan picnometer dalam keadaan bersih dan timbang


sebagai berat wadah kosong.

2. Ambil pasair dari rendaman dan diangin –


anginkan untuk mendapatkan suatu kondisi
SSD dengan pertolongan Dryer, ditest alat uji
SSD.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 12


Laporan Praktikum Teknologi Beton

3. Setelah pasir dalam keadaan SSD lalu ditimbang


sebanyak 500 gram.

4. Picnometer yang berisi pasir tersebut lalu diisi air


sampai 90% kapasitas picnometer, diputar – putar
kearah horizontal hingga gelembung udara keluar.

5. Picnometer kemudian diisi air lagi hingga batas garis


yang ditentukan dan catat penambahan air dari 0 sampai
batas tadi.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 13


Laporan Praktikum Teknologi Beton

6. Kemudian picnometer yang berisi pasir + air


ditimbang C = 494,7 gram

7. Setelah ditimbang air dikeluarkan dan


pasir dikeringkan oven, lalu pasir
didinginkan dan ditimbang A = 244,7 gram

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 14


Laporan Praktikum Teknologi Beton

8. Picnometer + air saja sampai pada batas lalu


ditimbang B = 337,6 gram

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 15


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 5

PERCOBAAN BERAT PER VOLUME PASIR


1. Tujuan :
Untuk mendapatkan nilai berat per volume dari pasir yang digunakan untuk konversi
dari perbandingan berat ke perbandingan volume.

2. Alat – alat yang digunakan :


a) Neraca sedang
b) Takaran silinder 15 cm , tinggi 30 cm 9,90 kg
c) Alat perojok ( tamper ) ⁄ , panjang 30 cm

3. Bahan – bahan yang digunakan :


 Pasir

4. Prosedur Percobaan :
 Tanpa rojokan.
a) Takaran ditimbang bertanya 9,90 kg
b) Takaran diisi dengan pasir sampai penuh.
c) Takaran dan pasir lalu ditimbang 16,78 kg

 Dengan rojokan 18,50 kg


a) Takaran diisi pasir tiga tahap, tiap tahap ⁄ bagian dirojok sebanyak 25
kali.
b) Takaran yang telah terisi ⁄ bagian dan telah dirojok tersebut diisi lagi
sampai penuh dan jadi semuanya dirojok 3 x 25 kali bagian atasnya
diratakan.
c) Takaran yang telah terisi pasir penuh tersebut ditimbang beratnya.

5. Data Percobaan :
Tanpa rojokan
 Berat takaran = 9900 gram
 Berat takaran + pasir = 16780 gram
 Berat pasir kering = 16780 - 9900 = 6880 gram

Dengan rojokan

 Berat takaran = 9900 gram


 Berat takaran + pasir = 18500 gram
 Berat pasir kering = 18500 - 9900 = 8600 gram

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 16


Laporan Praktikum Teknologi Beton

6. Hasil Percobaan :
Volume takaran = ⁄ . 3,14 . . 30 = 5298
Tanpa rojokan
 Berat per volume pasir = 6880 : 5298 = 1,298 gram /

Dengan rojokan

 Berat per volume pasir = 8600 : 5298 = 1,623 gram /

Berat per volume pasir rata – rata = ( 1,298 + 1,623 ) : 2 = 1,4605 gram /

Kesimpulan :

- Dari percobaan berat per volume pasir dihasilkan berat per volume pasir (tanpa
rojokan) adalah 1,298 gram / dan dihasilkan berat per volume pasir (dengan
rojokan ) adalah 1,623 gram /

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 17


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Pengerjaan Pada Praktikum :

1. Siapkan cetakan silinder berukuran 15 cm , tinggi


30 cm 9,90 kg.

2. Tuangkan pasir ke dalam cetakan silinder silinder


berukuran 15 cm , tinggi 30 cm. Tanpa dirojok.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 18


Laporan Praktikum Teknologi Beton

3. Lalu timbang pasir tersebut.

4. Lakukan percobaan yang sama dengan Tuangkan pasir ke


dalam cetakan silinder silinder berukuran 15 cm , tinggi
30 cm. Lalu dirojok hingga cetakan silinder penuh.

5. Lalu ditimbang.Terdapat perbedaan berat dengan pasir


yang tanpa dirojok dengan pasir yang dirojok pada wadah
silinder hingga penuh.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 19


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 6

PERCOBAAN KOTORAN ORGANIS DALAM PASIR


1. Tujuan :
Untuk mengetahui kandungan organis dalam pasir.

2. Alat – alat yang digunakan :


a) Gelas ukur dengan volume 500 cc
b) Botol bening 2 ( dua ) biji

3. Bahan – bahan yang digunakan :


a) Pasir
b) Larutan NaOH 3%

4. Prosedur Percobaan :
a) Botol bening diisi dengan larutan NaOH 3% sebanyak 250 cc.
b) Pasir sebabnyak 130 cc dimasukkan kedalam botol bening yang berisi NaOH
3% 250 cc tadi.
c) Kemudian botol tersebut digoyang – goyang hingga pasir dengan larutan soda
api dapat campur secara homogen.
d) Didiamkan selama 24 jam.
e) Setelah 24 jam diamati warna yang terjadi pada cairan larutan NaOH tersebut,
serta dibandingkan dengan standart warna.
f) Membuat standart warna yaitu dengan mencampur NaOH 3% sebanyak 97 cc
dengan Asam Tanin 2,5 cc dimasukkan dalam botol bening lainnya.
g) Cara membuat Soda api ( NaOH 3% ) adalah dengan mencampur Air Suling
sebanyak 970 cc dengan 30 gram butiran soda api, lalu dimasukkan kedalam
botol literan.

5. Data Percobaan :
Volume pasir = 130 cc
Volume NaOH 3% = 250 cc

6. Hasil Percobaan :
Warna yang terjadi pada larutan NaOH 3% setelah didiamkan selama 24 jam warna
lebih pekat dari standart warna.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 20


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Kesimpulan :
- Dari percobaan kotoran organis dalam pasir di dapat warna larutan NaOH 3% setelah
didiamkan selama 24 jam warna lebih pekat dari standart warna.

Pengerjaan Pada Praktikum :

1. Siapkan alat dan bahan

2. Pasir sebabnyak 130 cc dimasukkan kedalam botol bening yang berisi NaOH 3% 250
cc tadi. Lalu, botol tersebut digoyang – goyang hingga pasir dengan larutan soda api
dapat campur secara homogen. Didiamkan selama 24 jam.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 21


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 7

PERCOBAAN KADAR LUMPUR DALAM PASIR


1. Tujuan :
Untuk mengetahui kadar lumpur dalam pasir.

2. Alat – alat yang digunakan :


a) Pan, tempat mencucui pasir
b) Saringan Mesh 200 atau dengan lubang 0,063 mm
c) Necara analitis
d) Oven

3. Bahan – bahan yang digunakan :


a) Pasir kering
b) Air

4. Prosedur Percobaan :
a) Pasir ditimbang sebanyak 500 gram.
b) Pasir dicuci dengan air PDAM, yang keruh dituangkan kedalam saringan
No.200 dan pasir yang tertinggal dalam ayakan dikembalikan lagi kedalam
pan dan diusahakan jangan sampai ada yang berceceran.
c) Pencucian dilakukan berkali – kali hingga air dalam pasir itu jernih.
d) Pasir hasil cucian yang telah bersih itu dioven selama 24 jam dengan suhu
110 .
e) Setelah 24 jam pasir terebut didinginkan dan ditimbang beratnya.

5. Hasil Percobaan :
 Berat jenis mula – mula = 500 gram
 Berat pasir bersih oven = 491 gram

 Prosentase kadar lumpur = . 100%

= x 100% = 1,83%

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 22


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Kesimpulan :

- Dari percobaan kadar lumpur dalam pasir prosentase kadar lumpur di dapat 1,83 %

Spesifikasi

 Kadar lumpur yang dikandung oleh pasir maksimum adalah 5% sesuai dengan
yang disyaratkan dalam PBI 1971 pasal 3.3. ayat 3.

Pengerjaan Pada Praktikum :

1. Pasir ditimbang sebanyak 500 gram.

2. Pasir dicuci dengan air PDAM, yang keruh dituangkan kedalam


saringan No.200 dan pasir yang tertinggal dalam ayakan
dikembalikan lagi kedalam pan dan diusahakan jangan sampai ada
yang berceceran. Pencucian dilakukan berkali – kali hingga air
dalam pasir itu jernih.

3 Pasir hasil cucian yang telah bersih itu dioven selama 24


jam dengan suhu 110 . Setelah 24 jam pasir terebut
didinginkan dan ditimbang beratnya.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 23


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 8

PERCOBAAN PENYERAPAN PASIR


1. Tujuan :
Untuk mengetahui kadar air resapan yang dikandung oleh pasir yang ada
hubungannya dengan perencaan mix design beton.

2. Alat – alat yang digunakan :


a) Oven
b) Pan
c) Timbangan analitis

3. Bahan – bahan yang digunakan :


 Pasir dalam keadaan kering permukaan ( SSD )

4. Prosedur Percobaan :
a) Pasir dalam keadaan kering ditimbang sebanyak 500 gram.
b) Dimasukkan kedalam oven selama 24 jam dengan temperatur 110 sampai
beratnya konstant.
c) Setelah konstant beratnya, diambil dari oven dan ditimbang.

5. Data Percobaan :
Berat pasir kondisi SSD = 250 gram
Berat pasir kering oven = 244,7 gram

6. Hasil Percobaan :
Prosentase penyerapan pasir =

= x 100 % = 2,16 %

Kesimpulan :

- Dari percobaan kadar air dalam pasir di dapat prosentase penyerapan pasir 2,16 %

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 24


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Pengerjaan Pada Praktikum :

1. Siapkan talam kosong dan ditimbang sebagai berat


wadah.

2. Masukkan pasir yang telah ditmbang kedalam


oven selama 24 jam dengan temperatur 110
sampai beratnya konstant. Lalu ditimbang.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 25


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 9

PERCOBAAN KADAR AIR DALAM PASIR


1. Tujuan :
Untuk mengetahui kadar air resapan yang dikandung oleh pasir yang ada
hubungannya dengan perencaan mix design beton.

2. Alat – alat yang digunakan :


a) Oven
b) Pan
c) Timbangan analitis

3. Bahan – bahan yang digunakan :


 Pasir dari lapangan

4. Prosedur Percobaan :
a) Pasir dari lapangan ditimbang sebanyak 500 gram.
b) Dimasukkan kedalam oven selama 24 jam dengan temperatur 110 sampai
beratnya konstant.
c) Setelah konstant beratnya, diambil dari oven dan ditimbang.

5. Data Percobaan :
Berat pasir kondisi lapangan asli = 500 gram
Berat pasir kering oven = 523gram

6. Hasil Percobaan :
Prosentase penyerapan pasir =

= x 100 % = 1,82 %
Kesimpulan :
- Dari percobaan kadar air dalam pasir di dapatkan prosentase kadar air dalam
pasir adalah 1,82 %

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 26


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Pengerjaan Pada Praktikum :

3. Siapkan talam kosong dan ditimbang sebagai berat


wadah.

4. Masukkan pasir yang telah ditmbang kedalam


oven selama 24 jam dengan temperatur 110
sampai beratnya konstant.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 27


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 10

PERCOBAAN BERAT JENIS KERIKIL


1. Tujuan :
Untuk mengetahui besarnya berat jenis kering permukaan (SSD) maupun berat jenis
kering oven yang ada hubungannya dengan perencanaan mix design beton.

2. Alat – alat yang digunakan :


a) Neraca Pegas
b) Oven
c) Kerangka penggantung dengan perangkatnya
d) Bak air plastik
e) Ayakan ⁄ beserta tali penggantungnya.

3. Bahan – bahan yang digunakan :


a) Kerikil sebanyak 3000 gram
b) Air satu bak plastik

4. Prosedur Percobaan :
a) Ambil kerikil berdiameter lebih besar dari ⁄ “ sebanyak 3000 gram.
b) Direndam dalam air selama 24 jam.
c) Kerikil setelah direndam selama 24 jam lalu diangkat dan airnya dibuang dan
kerikil dilap dengan kain pel satu persatu hingga kering permukaan.
d) Setelah kering permukaan timbanglah sejumlah 2500 gram.
e) Kemudian kerikil ditimbang dalam air.
f) Dalam hal ini kehilangan berat oleh tekanan air ketas adalah merupakan faktor
dalam mencari berat jenis SSD.
g) Setelah ditimbang dalam air, lalu kerikil kita keringkan hingga kering oven
yaitu dalam oven selama 24 jam pada temperatur 110
h) Kerikil kering oven yang telah konstant beratnya diambil dan didinginkan
kemudian ditimbang beratnya.

5. Data – data Percobaan :


Berat kerikil dalam keadaan SSD B = 2500 gram
Berat kerikil dalam air (2300-600) C = 1700 gram
Berat kerikil kering oven A = 2600 gram

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 28


Laporan Praktikum Teknologi Beton

6. Hasil Percobaan :

Berat Jenis Kerikil (SSD) = = = 3,125 gram / cc

Berat Jenis Kering Oven = = = 3,25 gram / cc

Kesimpulan :

- Dari percobaan berat jenis kerikil di dapatkan berat jenis kerikil (SSD) 3,125 gram /
cc dan di dapatkan berat jenis kering oven 3,25 gram / cc
-

Pengerjaan Pada Praktikum :

1. Siapkan talam kosong dan ditimbang sebagai berat


wadah.

2. Rendam kerikil selama 24 jam, lalu dikeringkan dengan


kain hingga kering permukaan. Dan ditimbang.

3. Setelah dikeringkan, masukkan kerikil kedalam oven


selama 24 jam pada temperatur 110 Kerikil kering
oven yang telah konstant beratnya diambil dan
didinginkan kemudian ditimbang.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 29


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 11

PERCOBAAN BERAT PER VOLUME KERIKIL


1. Tujuan :
Untuk mendapatkan nilai berat per volume dari kerikil yang digunakan untuk
konversi dari perbandingan berat ke perbandingan volume.

2. Alat – alat yang digunakan :


a) Neraca sedang
b) Takaran silinder 15 cm , tinggi 30 cm
c) Alat perojok ( tamper ) ⁄ , panjang 30 cm

3. Bahan – bahan yang digunakan :


 Kerikil

4. Prosedur Percobaan :
 Tanpa rojokan.
a) Takaran ditimbang bertanya 9,90 kg
b) Takaran diisi dengan pasir sampai penuh.
c) Takaran dan pasir lalu ditimbang. 17,18

 Dengan rojokan.
a) Takaran ditimbang bertanya 9,90 kg
b) Takaran diisi pasir tiga tahap, tiap tahap ⁄ bagian dirojok sebanyak 25
kali.
c) Takaran yang telah terisi ⁄ bagian dan telah dirojok tersebut diisi lagi
sampai penuh dan jadi semuanya dirojok 3 x 25 kali bagian atasnya
diratakan.
d) Takaran yang telah terisi pasir penuh tersebut ditimbang beratnya 18,76 kg

5. Data Percobaan :
Tanpa rojokan
 Berat takaran = 9900 gram
 Berat takaran + pasir = 17180 gram
 Berat pasir kering = 17180 - 9900 = 7280 gram

Dengan rojokan

 Berat takaran = 9900 gram


 Berat takaran + pasir = 18760 gram
 Berat pasir kering = 18760 - 9900 = 8860 gram

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 30


Laporan Praktikum Teknologi Beton

6. Hasil Percobaan :
Volume takaran = ⁄ . 3,14 . . 30 = 5,298
Tanpa rojokan
 Berat per volume pasir = 7280 : 5298 = 1,374 gram /

Dengan rojokan

 Berat per volume pasir = 8860 : 5298 = 1,672 gram /

Berat per volume pasir rata – rata = ( 1,374 + 1,672 ) : 2 = 1,523 gram /

Kesimpulan :
- Dari percobaan berat per volume pasir dihasilkan berat per volume pasir (tanpa
rojokan) adalah 1,374 gram / dan dihasilkan berat per volume pasir (dengan
rojokan ) adalah 1,672 gram /

Pengerjaan Pada Praktikum :

1. Siapkan cetakan silinder berukuran 15 cm , tinggi 30


cm 9,90 kg.

2. Masukan kerikil apda wadah silinder hingga penuh,


tanpa dirojok.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 31


Laporan Praktikum Teknologi Beton

3. Lalu timbang

4. Lakukan hal sama dengan memasukkan kerikil ke dalam wadah


silinder dan dirojok hingga wadah silinder penuh.

5. Lalu ditimbang. Akan terdapat perbedaan berat dengan


kerikil yang tanpa dirojok dan dirojok.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 32


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 12

PERCOBAAN KADAR LUMPUR DALAM KERIKIL


1. Tujuan :
Untuk mengetahui kadar lumpur dalam kerikil.

2. Alat – alat yang digunakan :


a) Pan, tempat mencucui pasir
b) Saringan Mesh 200 atau dengan lubang 0,063 mm
c) Necara analitis
d) Oven

3. Bahan – bahan yang digunakan :


a) Kerikil kering
b) Air

4. Prosedur Percobaan :
a) Pasir ditimbang sebanyak 1000 gram.
b) Pasir dicuci dengan air PDAM, yang keruh dituangkan kedalam saringan
No.200 dan pasir yang tertinggal dalam ayakan dikembalikan lagi kedalam
pan dan diusahakan jangan sampai ada yang berceceran.
c) Pencucian dilakukan berkali – kali hingga air dalam pasir itu jernih.
d) Pasir hasil cucian yang telah bersih itu dioven selama 24 jam dengan suhu
110 .
e) Setelah 24 jam pasir terebut didinginkan dan ditimbang beratnya.

5. Hasil Percobaan :
 Berat jenis mula – mula = 1000 gram
 Berat pasir bersih oven = 960 gram

 Prosentase kadar lumpur = . 100%

= 100% = 9,16 %

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 33


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Spesifikasi

 Kadar lumpur yang dikandung oleh kerikil maksimum adalah 1% sesuai


dengan yang disyaratkan dalam PBI 1971 pasal 3.3. ayat 3.

Pengerjaan Pada Praktikum :

1. Siapkan talam kosong dan ditimbang sebagai berat


wadah.

2. Rendam kerikil selama 24 jam, lalu


dikeringkan dengan kain hingga kering
permukaan. Dan ditimbang.

3. Setelah dikeringkan, masukkan kerikil kedalam


oven selama 24 jam pada temperatur 110
Kerikil kering oven yang telah konstant beratnya
diambil dan didinginkan kemudian ditimbang.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 34


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 13

PERCOBAAN PENYERAPAN KERIKIL


1. Tujuan :
Untuk mengetahui kadar air resapan yang dikandung oleh kerikil yang ada
hubungannya dengan perencaan mix design beton.

2. Alat – alat yang digunakan :


a) Oven
b) Pan
c) Timbangan sedang

3. Bahan – bahan yang digunakan :


 Kerikil dalam keadaan kering permukaan ( SSD )

4. Prosedur Percobaan :
a) Pasir dalam keadaan kering ditimbang sebanyak 3000 gram.
b) Dimasukkan kedalam oven selama 24 jam dengan temperatur 110 sampai
beratnya konstant.
c) Setelah konstant beratnya, diambil dari oven dan ditimbang.

5. Data Percobaan :
Berat pasir kondisi SSD = 3000 gram
Berat pasir kering oven = 32,5 gram

6. Hasil Percobaan :
Prosentase penyerapan pasir =

= x 100 % = 2,9 %

Kesimpulan :

- Dari percobaan penyerapan kerikil didapatkan prosentase 2,9%

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 35


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Pengerjaan Pada Praktikum :

4. Siapkan talam kosong dan ditimbang sebagai berat


wadah.

5. Rendam kerikil selama 24 jam, lalu


dikeringkan dengan kain hingga kering
permukaan. Dan ditimbang.

6. Setelah dikeringkan, masukkan kerikil kedalam


oven selama 24 jam pada temperatur 110
Kerikil kering oven yang telah konstant beratnya
diambil dan didinginkan kemudian ditimbang.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 36


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 14

PERCOBAAN KADAR AIR DALAM KERIKIL


1. Tujuan :
Untuk mengetahui kadar air resapan yang dikandung oleh kerikil yang ada
hubungannya dengan perencaan mix design beton.

2. Alat – alat yang digunakan :


a) Oven
b) Pan
c) Timbangan analitis

3. Bahan – bahan yang digunakan :


 Kerikil dari lapangan

4. Prosedur Percobaan :
a) Kerikil dari lapangan ditimbang sebanyak 500 gram.
b) Dimasukkan kedalam oven selama 24 jam dengan temperatur 110 sampai
beratnya konstant.
c) Setelah konstant beratnya, diambil dari oven dan ditimbang.

5. Data Percobaan :
Berat pasir kondisi lapangan asli = 500 gram
Berat pasir kering oven = 493 gram

6. Hasil Percobaan :
Prosentase penyerapan pasir =

= x 100 % = 1,4 %

Kesimpulan :

- Dari percobaan kadar air dalam kerikil didapatkan prosentase kadar air dalam kerikil
1,4 %

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 37


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Pengerjaan Pada Praktikum :

1. Siapkan talam kosong dan ditimbang sebagai berat


wadah.

2. Ambil kerikil lalu ditimbang sebanyak 3000 gram

3. Setelah dikeringkan, masukkan kerikil kedalam


oven selama 24 jam pada temperatur 110
Kerikil kering oven yang telah konstant beratnya
diambil dan didinginkan kemudian ditimbang.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 38


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 15

PERCOBAAN KADAR KEAUSAN KERIKIL


1. Tujuan :
Untuk mengetahui prosentase kehilangan berat akibat pengikisan atau pembubukan /
keausan.

2. Alat – alat yang digunakan :


a) Los Angeles Abration Test Machine
b) Bola – bola baja 12 butir
c) Saringan no.12 atau 1,7 mm
d) Oven dan neraca

3. Bahan – bahan yang digunakan :


a) Kerikil 25,4 mm sebanyak 1250 gram
b) Kerikil 19,1 mm sebanyak 1250 gram
c) Kerikil 12,7 mm sebanyak 1250 gram
d) Kerikil 9,51 mm sebanyak 1250 gram

4. Prosedur Percobaan :
a) Masukkan bahan – bahan tersebut kedalam mesin Los Angeles Abration
bersama bola – bola baja 12 biji.
b) Container mesin ditutup rapat dan mesin dijalankan sebanyak 500 putaran atau
15 menit ( satu menit = 33 putaran ).
c) Selesai 500 putaran, material dikeluarkan dan disaring melalui saringan no.12
d) Material yang tertahan diatas saringan dicuci sampai bersih, setelah dicuci
dimasukkan kedalam oven dibiarkan selama 24 jam dengan suhu 110 .
e) Setelah 24 jam diambil dan didinginkan dan ditimbang.

5. Data – data Percobaan :


 Berat kerikil mula – mula = 10 kg
 Berat kerikil akhir = 8,3 gram

6. Hasil Percobaan : Prosentase keausan =

= x 100 % = 20 %

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 39


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Kesimpulan :
- Dari percobaan kadar keausan kerikil didapatkan prosentase kerikil 20%

Persyaratan : Kerikil tidak boleh mengalami keausan lebih besar 50 %. PBI 71

Pengerjaan Pada Praktikum :

1. Masukkan bahan – bahan tersebut kedalam mesin Los


Angeles Abration bersama bola – bola baja 12 biji.
Container mesin ditutup rapat dan mesin dijalankan
sebanyak 500 putaran atau 15 menit ( satu menit = 33
putaran ).

2. Selesai 500 putaran, material dikeluarkan dan disaring


melalui saringan no.12

3. Material yang tertahan diatas saringan dicuci


sampai bersih, setelah dicuci dimasukkan kedalam
oven dibiarkan selama 24 jam dengan suhu 110 .
Setelah 24 jam diambil dan didinginkan dan
ditimbang.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 40


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 16

PERCOBAAN ANALISA AYAKAN PASIR


1. Tujuan :
Untuk menentukan jumlah perbandingan bahan pengisi agar gradisi yang
dikandungnya memenuhi syarat, serta menentukan zone pasir tersebut.

2. Alat – alat yang digunakan :


a) Neraca analitis
b) Ayakan No.4 ( 4,76 mm ), No.8 ( 2,36 mm ), No.16 ( 1,19 mm ), No.30
(0,59 mm), No.50 ( 0,279 mm ), No.100 ( 0,149 mm ) dam pan.
c) Alat penggetar ayakan.

3. Bahan – bahan yang digunakan :


 Pasir kering oven sebanyak 1000 gram

4. Prosedur Percobaan :
a) Pasir kering ditimbang sebanyak 1000 gram
b) Ayakan disusun mulai dari ayakan No.4 sampai dengan No.100 dan pan.
c) Pasir 1000 gram dimasukkan kedalam ayakan teratas No.4
d) Ayakan ditutup dengan penutupnya kemudian alat penggetar dinyalakan
selama 10 menit.
e) Kemudian diambil dan ditimbang beratnya yang tertinggal diatas masing –
masing ayakan.
f) Jumlah seluruh pasir harus cocok dengan jumlah pasir semula.
5. Data Percobaan :

Lubang ayakan Tertinggal Komulatif


No Mm Gram % Tinggal (%) Lolos (%)
4 4,76 3,4 0,64 0,64 99,36
8 2,38 35,8 6,07 6,71 93,29
16 1,19 77,0 14,43 21,15 78,85
30 0,59 138 25,87 47,01 52,99
50 0,297 299,5 18,65 65,66 34,34
100 0,149 48,2 9,03 74,70 25,30
pan 0,00 135 25,30 100 00
Jumlah 533,5 100

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 41


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Zona 2
120

100

80

60

40

20

Patokan Series 12 Patokan 2

Kesimpulan :

Jadi, hasil grading zona pada ayakan pasir adalah masuk kedalam zona II (dua

Pengerjaan Pada Praktikum :


1. Pasir kering ditimbang sebanyak 1000 gram

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 42


Laporan Praktikum Teknologi Beton

2. Ayakan disusun mulai dari ayakan No.4


sampai dengan No.100 dan pan. Pasir 1000
gram dimasukkan kedalam ayakan teratas
No.4. Ayakan ditutup dengan penutupnya.

3. Kemudian diambil dan ditimbang beratnya yang


tertinggal diatas masing – masing ayakan. Jumlah
seluruh pasir harus cocok dengan jumlah pasir semula.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 43


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE 17

PERCOBAAN ANALISA AYAKAN KERIKIL


1. Tujuan :
Untuk menentukan jumlah perbandingan bahan pengisi agar gradisi yang
dikandungnya memenuhi syarat.

2. Alat – alat yang digunakan :


a) Neraca sedang
b) Ayakan 1 ⁄ , ⁄ , No. ⁄  , No.4 dan pan
c) Alat penggetar ayakan.

3. Bahan – bahan yang digunakan :


 Pasir kering oven sebanyak 1000 gram

4. Prosedur Percobaan :
a) Kerikil kering ditimbang sebanyak 16.000 gram.
a) Ayakan disusun mulai dari ayakan 1 ⁄  sampai dengan No.4 dan pan.
b) Kerikil 16.000 gram dimasukkan dalam ayakan tertas lubang 1 ⁄ 
c) Ayakan ditutup kemudian alat penggetar dinyalakan selama 10 menit.
d) Diambil, ditimbang beratnya yang tertinggal diatas masing – masing ayakan.
e) Jumlah seluruh kerikil harus cocok dengan jumlah pasir semula

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 44


Laporan Praktikum Teknologi Beton

5. Data Percobaan

Lubang Ayakan Tertinggal Komulatif


No Mm Gram % Tinggal % Lolos %
1” 25.40 30 0.17 0.17 99.83

⁄ 19.00 6840 39.44 39.62 60.38

⁄ ” 12.70 7820 45.10 84.71 1529

⁄ ” 9.60 1280 7.38 92.10 7.90

Pan 0.00 1370 7.90


100.00 0.00
Jumlah 17340 100

Hasil Percobaan :
120

100

80

Patokan 1
60
Tertinggal
Patokan 2
40

20

0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4

Grafik Gradasi Ukuran Maksimum 40 mm (SNI 03-2834-2000)

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 45


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Pengerjaan Pada Praktikum :


1. Kerikil kering ditimbang sebanyak 16.000 gram
ditambah dengan berat wadah kosong.

2. Ayakan disusun mulai dari ayakan 1 ⁄ 


sampai dengan No.4 dan pan.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 46


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PEMERIKSAAN KE : 19
PERCOBAAN MIX DESIGN BETON

1. Tujuan :
Untuk menemukan banyaknya perbandingan material beton guna
mendapatkan mutu beton sesuai dengan permintaan perencana.

Ketentuan dari perencana :


a) Mutu beton K 275 pada umur 14 hari dengan cacat maksimum 5 %
b) Semen yang digunakan semen gresik S 550 / type 1
c) Ukuran diameter maksimum kerikil = 40 mm
d) Tinggi slump yang disyaratkan = 25 – 9mm
e) Standart Deviasi ditetapkan = 46 kg/cm²
f) Pasir termasuk dalam zone = .Zona 2
g) Dari analisa ayakan campuran pasir dengan kerikil adalah :

Pasir : 37 %
Kerikil : 67%

 Hasil test agregat :

Sifat Agregat Pasir Kerikil


Berat jenis SSD 690,309 kg/m³ 1175,391 kg/m³
Berat per volume 3,24 kg/m³ 5.52 kg/m³
Penyerapan Pasir 2,16 % 2,4 %
Kadar Air 1,82 % 1,4 %

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 47


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Jenis semen Jenis agregat kasar KEKUATAN TEKAN (N / mm² )


Pada umur (hari)
3 7 28 91
Semen portland 550 Alami (koral) 20 28 40 46
Batu pecah 23 32 45 53
Semen portland 475 Alami ( koral) 13 19 31 42
Batu pecah

Tabel 5.2. Perkiraan kekuatan tekan ( N/mm² ) beton dengan faktor


air-semen 0,50 dan jenis semen dan agregat kasar yang biasa dipakai
di Indonesia

Ukuran besar butir Jenis Agregat Slump (mm)


agregat maks (mm)
0 - 10 10 - 30 30 – 60 60 - 180
10 Alami (koral) 150 180 205 225
Batu pecah 180 205 230 250
20 Alami ( koral) 135 160 180 190
Batu pecah 170 190 210 225
40 Alami ( koral) 115 140 160 175
Batu pecah 155 175 190 205

Tabel 5.5. Perkiraan kadar air bebas (kg/m³) yang dibutuhkan untuk
beberapa tingkat kemudahan pengerjaan adukan beton.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 48


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Perhitungan kebutuhan bahan untuk campuran beton

Kebutuhan bahan untuk 1 m³ campuran beton dari mix design :

Portland cement = 283,3 kg/m³


Air = 170 liter/m³
Pasir = 690,309 kg/m³
Kerikil = 1175,391 kg/m³

Jadi kebutuhan bahan pada pengerjaan praktikum :


Dari volume silinder 10 x 20 cm = 1571,42
= 0,0015 x 3 silinder
= 0.0047 m³

Portland cement = 0,0047 x 283,3 = 1,33 kg/m³

= 1,33 + 2 % = 1,35 kg/m³

Air = 0,0047 x 170 = 0,799 kg/m³


= 0,799 + 2% =0,819 liter/m³

Pasir = 0,0047 x 690,309 = 3,24 kg/m³

= 3,24 + 2% = 3,26 kg/m³

Kerikil = 0.0047 x 1175,391 = 5.52 kg/m³


= 5.52 + 2 % = 5.54 kg/m³

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 49


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Tabel Hasil Pengujian

No Umur Berat Diameter Tinggi Luas Beban Tekan Kuat Tekan Beton
(cm) (cm) ( ) (Kn)

1 15 hari 3.82 10 20.2 78.54 73 0.93


2 15 hari 3.94 10 20.4 78.54 79 1.00
3 15 hari 3.84 10 20.3 78.54 74 0.94
Rata- Rata 3.87 10.00 20.30 78.54 75.33 0.9567

Kuat Tekan Beton )

a. Kuat Tekan benda uji 1 = ⁄

= ⁄ = 0.93 ⁄

b. Kuat Tekan benda uji 2 = ⁄

= ⁄ = 1.00 ⁄

c. Kuat Tekan benda uji 2 = ⁄

= ⁄ = 0.94 ⁄

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 50


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Pengerjaan pada Praktikum :

1. Siapkan alat dan bahan yang telah ditimbang


sesuai dengan mutu beton yang telah
disepakati dan perhitungan bahan yang telah
disesuaikan.

2. Campur semua bahan yang telah siap, dan


tuang air dengan sedikit demi sedikit hingga
campuran merata.

3. Siapkan cetakan silinder 10x 20 cm yang telah


diminyaki sebagai wadah untuk pengeringan
campuran beton

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 51


Laporan Praktikum Teknologi Beton

4. Tuangkan campuran beton ke dalam cetakan


silinder sambil dirojok dan diratakan dengan
cetok. Lalu diamkan selama 24 jam.

5. Setelah 24 jam, lepas cetakan silinder dan


diberi nama sesuai kelompok

6. Rendam beton selama 14 hari pada air


sebelum melakukan pegujian.

7. Setelah 13 hari, sehari sebelum pengujian


ambil beton dari air.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 52


Laporan Praktikum Teknologi Beton

8. Jemur beton hingga kering , lalu


letakkan pada suhu ruangan selama
sehari. Sebelum pengujian.

9. Timbang berat beton yang akan diuji

Beton Uji 1 Beton Uji 2 Beton Uji 3

10. Lakukan pengujian pada ketiga beton tersebut.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 53


Laporan Praktikum Teknologi Beton

DAFTAR PUSTAKA
Aman subakti, 1994, Teknologi Beton Dalam Praktek, Jurusan Teknik
Sipil FTSP ITS Surabaya.
Achamd Antono, 1976, Rencana Perbandingan Campuran Beton,
FTS Universitas Gajahmada Jogjakarta.
Chu Kia Wang, Charles G Salmon, 1993, Desain Beton Bertulang,
Penerbit Erlangga Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, 1989, Draft Pedoman Beton 1989,
Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, 1971, Peraturan Beton Bertilang
Indonesia 1971, Jakarta.
Departemen, Pekerjaam Umum, 1991, SKSNI T-15-1991, Jakarta
Gunawan, Margaret, 1987, Teori dan Penyelesaian Kontruksi Beton I,
Delta Teknik Group Jakarta.
Gideon Kusuma, R.Sagel, P.Kole 1993, Pedoman Pengerjaan Beton,
Penerbit Erlangga Jakarta.
Istimawan Dipohusodo, 1999, Struktur Beton Bertulang, Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kardiyono Tjokrodimulyo, 1996, Teknologi Beton, Nafri Jogjakarta.
Khrisna Raju, Suryadi, 1986, Beton Praktekan, Erlangga Jakarta.
Sutami, 1970, Konstruksi Beton Indonesia, Departemen Pekerjaan
Umum Jakarta.
Suherman, 1975, Teknologi Beton, Riset Aplikasi Pusat Penelitian
Semen Gresik.
Sutikno, 1989, Teknologi Beton, Unipress IKIP Surabaya.
Torben C Hansen. 1970. Tex Book on Concrete Technology,
Directorate of Building Research, UN-Regional Housing Centre 84
Tamansari Bandung.
Wirat,am Wangsadinata, 1979, Evaluasi secara statistik hasil-hasil
pengujian kekuatan dan kualifikasi beton, LPMB, DPUTL, Bandung.

Kelompk 4 D3 Transportasi 2018 | 54

Anda mungkin juga menyukai