Kesalahan yang mungkin terjadi pada pengukuran dan pemetaan adalah sebagai berikut:
kesalahan pada suatu system. Kesalahan system dapat diakibatkan oleh peralatan
a. Sistem Alat
Misalnya kesalahan karena alat ukut theodolit yang sangat peka terhadap
goncangan dan tekanan maka seharusnya alat ukur ditempatkan pada kotak yang
sedemiklan rupa. Karena sering berpindah- pindah maka theodoit juga, akan
nivo tidak bisa ditengah waktu distel, centring akan berubah jika dilihat disisi
lain, pembacaan biasa dan luar biasa pada pembacaan sudut horizontal dan
vertikal akan mengamlami selisih yang besar, maka alat tersebut harus
dikalibrasi. Kesalahan juga bisa karena rambu ukur misalnya pada waktu
memegang rambu letakkya tidak vertikal, bagian bawah rambu sudah rusak,
rambu terbenam dilumpur sambungan rambu yang tidak tepat, rambu sudah
membacanya.
b. Sistem di Alam
melengkung atau berbentuk bola tapi kita menggapnya lurus. Hal ini bisa terjadi
karena jarak yang diukur tidak terlalu jauh sekitar 50 m sampai 80 m. Tapi
karena jarak yang diukur tersebut berulang kali maka dari jarak yang pendek-
karena dalam pengukuran progress jarak yang diambil tidak telalu jauh
maksimal ± 70m sampai dengan ±100m. Jadi dalam hal ini faktor alam bisa
diabaikan. Faktor alam juga bisa disebabkan sinar matahari dimana pada bagian
nivo yang mudah mengembang jika terkena panas matahari. Maka dalam
Cara elimnasi kesalahn sistematis adalah dengan cara membuat suatu prosedur
2. Poligon KDH
Melakukan pengukuran sudut pada posisi teropong biasa dan luar biasa.
3. Tachymetri
Tidak diharuskan.
2. Poligon KDH
diminimalisir
3. Tachymetri
syarat geometrik menjadi kontrol dan penyikat data yang tercakup pada titik-titik
kesalahan secara acak adalah dengan cara menggunakan ilmu statistika atau ditung
peralatan (adjusment)
2. Poligon KDH
Metode Koreksi:
Kesalahan besar dapat terjadi apabila oprator atau surveyor melakukan kesalahan
yang seharusnya tidak terjadi akibat kesalahan pembacaan dan penulisan nilai yang
diambil dari data pengukuran. Dengan demikian, jika terjadi kesalahan besar maka
pengukuran harus diulang atau data tersebut harus diulang dengan rute yang berbeda
arah garis vertikal. Karena kesalahan sumbu vertikal tak dapat dihilangkan dengan
merata-ratakan dari observasi dengan teleskopdalam posisi normal dan dalam posisi
Kesalahan ini dapat terjadi akibat sumbu horizontal tidak tegak lurus terhadap
horizontal. Kontrol koordinat dilakukan melalui empat atau dua buah titik ikat
Jarak datar dan sudut poligon setiap titik poligon merupakan variable yang
dan harus dipenuhi terlebih dahulu adalah syarat sudut baru kemudian syarat absis
dan ordinat. Bobot koreksi sudut tidak diperhitungkan atau dilakukan secara sama
rata tanpa memperhatikan faktor –faktor lain, sedangkan bobot koreksi absis dan
1. Metode Bowditch
2. Metode Transit
terhadap sumbu x (untuk absi ) dan terhadap y (untuk ordinat). Semakin besar
jarak datar langsung koreksi bobot absis dan ordinat maka semakin besar,