PERENCANAAN DAN
PERKERASAN JALAN
Rully Angraeni Safitri, S.Pd., M.Eng
Pengujian kelekatan agregat
terhadap aspal
Kelekatan agregat terhadap aspal adalah angka yang menunjukkkan
persentase luasan permukaan agregat yang masih terselimuti
oleh aspal setelah agregat tersebut direndam selama 24 jam. Pengujian
ini dapat dilakukan terhadap semua jenis bahan yang digunakan
sebagai agregat bahan jalan dan campuran aspal.
Tujuan
Setelah melakukan pengujian ini di harap mahasiswa
dapat menguji besarnya kelekatan agregat terhadap
aspal dengan cara visual.
BAHAN DAN ALAT
1. Bahan
a. Agregat yang lolos sarinagn 9,5 mm (3/8) dan tertahan saringan 6,3
mm (14”) sebanyak 100 gram
b. Air suling
c. Aspal
2. Alat
a. Sarinagn 9,2 mm , dan 6,35 mm
b. Timbangan
c. Pisau , penagaduk , spatula , sendok
d. Tabung gelas kimia ( beker ) kapasitas 600 ml
e. Oven
f. Wadah/ tilam
Teori
Aspal adalah material hasil penyaringan minyak mentah dan
merupakan hasil industri perminyakan. Aspal merupakan
material untuk perekat yang berwarna coklat gelap sampai
hitam dengan unsur pokok yang paling domina adalah
bitumen.
Daya lekat aspal terhadap agregat di pengaruhi oleh sifat
agregat terhadap air . granit dan agregat yang mengandung
silica merupakan agregat yang bersifat hydripilic, yaitu
agregat yang mudah menyerap air , hal ini mengakibatkan
agregat tersebut tidak mudah di lekati aspal dan ikatan
agregat mudah lepas . den sebaliknya seperti diriot tidak
mudah menyerap air . berdasarkan SNI 03-2439-1991 bahwa
kelekatan agregat adalah 95%.
Teori
Yang di maksud dengan kelekatan agregat adalah
persentaseluas permukaan agregat yang terselimuti
aspal terhadap keseluruhan permukaan . maksud dari
pengujian ini adalah untuk menentukan angka kelekatan
agregat terhadap aspal. pengujian ini dapat dilakukan
tehadap semua jenis bahan yang dilakukan sebagai
pengendalian mutu agregant pada pembangunan jalan
raya.
Teori
Berdasarkan SNI 03-2439-1991 bahwa kelekatan agregat
adalah minimal 95%.kelekat agregat pada aspal terbagi 2
yaitu :
• Hydophilic adalah sifat agregat yang mudah diresapi
air, hal ini mengakibatkan agregat tidak mudah dilekati
aspal dan ikatan aspal dengan agregat mudah dilepas.
• Hydrophobic adalah sifat agregat yang tidak mudah
terikat dengan air, tapi mudah terikat dengan aspal.
Teori
Prosedur pengujian kelekatan dapat di lakukan dengan
beberapa pegujian :
• Agregat kering dengan aspal cair ( cut back )
• Agregat kering dengan aspal emulsi cepat ,mengendap
RS MS dan SS ( anionic dan katonik )
• Agregat basah dengan aspal cair
• Agregat kering dengan aspal semi padat
Teori
Berdasarkan AASHTO T-182 pemeriksaan agregat
terhadap aspal di peroleh nilai kelekatan pada
kombinasi:
• Sebesar 100 %
• Sebesar 99%
• Sebesar 96%
• Sebesar 97%
Teori
Pada pengujian kelekatan aspal terhadapagregat akan di
lakukan proses pengadukan aspal dengan spatula selama
2 menit dengan temperatur :
Tabel temperatur suhu pada saat pengujian
kelekatanpemanasan aspal
Bahan aspal Tempertur
• Perhitungan
Rata-rata