Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM

PERENCANAAN DAN
PERKERASAN JALAN
Rully Angraeni Safitri, S.Pd., M.Eng
Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat
1. TUJUAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat
jenis (bulk) berat jenis kering permukaan jenuh
(Saturated Surface Dry = SSD), berat jenis semu
(apparent) dan penyerapan dari agregat halus.
Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat
1. TUJUAN
a) Berat jenis ( bulk specific gravity ) ialah
perbandingan antara berat agregat kering dan berat
air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam
keadaan jenuh pada suhu tertentu.
b) Berat kering permukaan jenuh ( SSD ) yaitu
perbandingan antara berat agregat kering
permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya
sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada
suhu tertentu.
Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat
1. TUJUAN
c) Berat jenis semu ( apparent specific gravity ) ialah
perbandingan antara berat agregat kering dan berat
air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam
keadaan kering pada suhu tertentu.
d) Penyerapan ialah persentase berat air yang dapat di
serap pori terhadap berat agregat kering.
Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat
2. TEORI
Pada percobaan ini kita akan menganalisa : Bulk Specific
Gravity kondisi keseluruhan Bulk Specific Gravity dalam
kondisi SSD (Saturated Surface Dry). Untuk menentukan
keadaan SSD diperlukan test SSD, yaitu dengan
memasukkan agregat halus yang lewat saringan no. 4
dalam kerucut dan tumbuk 25 kali dalam 3 kali
pengerjaan. Maka akan didapat kondisi Saturated
Surface Dry. SSD merupakan suatu kondisi dimana pada
permukaannya kering, akan tetapi didalamnya jenuh
dengan air.
Absorption (penyerapan) : Kondisi penyerapan dari
Agregat halus yang lewat saringan no. 4
Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat
3. Alat
a) Timbangan, kapasitas 1 ( satu ) kg atau lebih dengan ketelitian 0,1
gram.
b) Piknometer dengan kapasitas 500 ml. Kerucut terpancung ( cone ),
diameter bagian atas ( 40 ± 3 ) mm, diameter bagian bawah ( 90 ±
3 ) mm dan tinggi (75 ± 3) mm dibuat dari logam tebal minimum
0,8 mm.
c) Batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat (
340 ± 15 ) gr, diameter permukaan penumbuk ( 25 ± 3 ) mm.
d) Saringan No. 4
e) Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi
sampai ( 110 ± 5 )º C
f) Pengukur Suhu dengan ketelitian pembacaan 0,1 º C.
g) Talam
h) Bejana tempat air
i) Pompa hampa udara ( vacum pump ) atau tungku
j) Air suling
k) Desikator
Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat
3. PERHITUNGAN
𝐵𝑘
• Berat Jenis ( Bulk Specific Gravity) =
𝐵𝑗 −𝐵𝑎
• Berat Kering Permukaan Jenuh (Saturated Surface
𝐵𝑗
Dry) =
𝐵𝑗 −𝐵𝑎
𝐵𝑘
• Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity) =
𝐵𝑘 −𝐵𝑎
𝐵𝑗−𝐵𝑘
• Penyerapan = 𝑥 100%
𝐵𝑘
Dimana:
• Bk : Berat benda uji kering oven (gram)
• Bj : Berat benda uji kering permukaan jenuh (gram)
• Ba : Berat benda uji kering permukaan jenuh di dalam
air (gram)
Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat
3. PERHITUNGAN
AGREGAT KASAR DAN MEDIUM
𝐵𝑘
• Berat Jenis ( Bulk Specific Gravity) =
𝐵𝑗 −𝐵𝑎
• Berat Kering Permukaan Jenuh (Saturated Surface Dry) =
𝐵𝑗
𝐵𝑗 −𝐵𝑎
𝐵𝑘
• Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity) =
𝐵𝑘 −𝐵𝑎
𝐵𝑗−𝐵𝑘
• Penyerapan = 𝑥 100%
𝐵𝑘
Dimana:
• Bk : Berat benda uji kering oven (gram)
• Bj : Berat benda uji kering permukaan jenuh (gram)
• Ba : Berat benda uji kering permukaan jenuh di dalam air
(gram)
Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat
AGREGAT HALUS
𝐵𝑘
• Berat Jenis ( Bulk Specific Gravity) =
(𝐵𝑗+500−𝐵𝑡)
• Berat Kering Permukaan Jenuh (Saturated Surface Dry) =
500
(𝐵𝑗+500−𝐵𝑡)
𝐵𝑘
• Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity) =
𝐵𝑗+𝐵𝑘 −𝐵𝑡
(500−𝐵𝑘)
• Penyerapan = 𝑥 100%
𝐵𝑘

Dimana:
• Bk = Berat benda uji kering oven ( gram )
• Bj = Berat piknometer berisi air ( gram )
• Bt = Berat piknometer berisi benda uji dan air ( gram )
• 500 = Berat benda uji dalam keadaan kering permukaan
jenuh ( gram )
Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat
4. ANALISA
• Agregat Kasar dan Medium
Untuk agregat kasar dan medium setelah dicuci, agregat
dikeringkan menggunakan kain. Kemudian ditimbang untuk
mendapatkan berat SSD nya. Setelah itu, masing-masing
agregat itu ditimbang di dalam air untuk mendapatkan nilai
berat jenis dalam air. Setelah ditimbang, agregat kasar
maupun medium itupun di oven pada suhu ( 110 ± 5 )º C
sampai di dapat keadaan kering merata.
Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat
4. ANALISA
• Agregat Halus
Setelah agregat halus disiapkan, agregat halus yang jenuh
air dikeringkan dalam oven pada suhu ( 110 ± 5 )º C sampai
di dapat keadaan kering merata. Agregat halus disebut
kering merata jika telah dapat tercurah dengan baik,
kemudian pada suhu ruang rendam dalam air selama ( 24 ±
4 ) jam. Setelah direndam dalam air, buang air perendam
dan jangan sampai ada butiran yang hilang. Setelah itu,
tebarkan agregat diatas talam dan kemudian keringkan
diudara panas sampai tercapai keadaan kering permukaan
jenuh. Sebagian benda uji yang kering permukaan jenuh,
dimasukkan kedalam cetakan kerucut pasir / kerucut
terpancung ( metal sand cone mold ). Benda uji dipadatkan
dengan tongkat pemadat sampai 25 kali tumbukan. Kondisi
SSD ( saturated surface dry ) diperoleh jika cetakan diangkat,
butiran agregat halus runtuh, longsor sebagian.
Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat
Agregat halus 500 gram SSD dimasukkan kedalam
piknometer dan diisi air sampai kapasitasnya 90%.
Gelembung gelembung udara dibebaskan dengan cara
menggoyang goyangkan piknometer. Rendamlah
piknometer dengan temperatur air ( 23 ± 2 )º C.
Kemudian timbang berat piknometer yang berisi benda
uji dan air. Pisahkan contoh benda uji dari piknometer
dan keringkan pada temperatur ( 110 ± 5 )º C, setelah
dikeringkan pada temperatur ( 110 ± 5 )º C dinginkan
benda uji untuk mendapatkan berat tetap, kemudian
timbang. Lalu timbang juga berat piknometer berisi air
sesuai dengan kapasitas kalibrasi pada temperatur ( 23
± 2 )º C, dengan ketelitian 0,1 gram.

Anda mungkin juga menyukai