Anda di halaman 1dari 40

Kuliah ke-9 Manajemen Proyek Konstruksi

PENJADWALAN
Perencanaan
Perencanaan Waktu
01 (Penjadwalan)

02 Perencanaan Biaya

03 Perencanaan Konstruksi
Perencanaan Proyek
Perencanaan Proyek :

a. Perencanaan waktu (penjadwalan)

b. Perencanaan biaya

c. Perencanaan konstruksi
Perencanaan Proyek
1
Perencanaan Proyek merupakan
proses/upaya peletakkan dasar tujuan
dan sasaran, temasuk penyiapan segala
sumber daya untuk mencapai sasaran.

2 Perencanaan konstruksi didefinisikan


sebagai suatu tahapan yang mencoba
meletakkan dasar tujuan dan menyiapkan
langkah-langkah kegiatan selanjutnya,
termasuk menyiapkan sumberdaya untuk
mencapai tujuan yang dimaksud
Tahapan perencanaan memiliki tujuan
3
berdimensi 3+1, yaitu secara serentak harus
dapat memenuhi spesifikasi proyek yang
telah ditetapkan dalam batasan mutu, jadwal
dan biaya yang disediakan (triple constrains)
ditambah terjaminnya faktor keselamatan
kerja (safety).
Perencanaan yang tepat, maka :
Sumberdaya yang memadai dapat disediakan pada
saat yang tepat.
Waktu yang cukup dialokasikan untuk setiap tahap
proses.
Semua komponen kegiatan dimulai pada saat yang
tepat.

Perencanaan mencakup :
-Perkiraan kebutuhan sumberdaya manusia,
bahan dan peralatan.
- Perkiraan kebutuhan dana.
- Perkiraan standar untuk mengukur kemajuan
proyek.
Sebuah rencana proyek yang baik dapat berfungsi sebagai :
Sarana komunikasi bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan
proyek
Dasar pengaturan alokasi sumber daya
Pendorong para perencana dan pelaksana melihat ke depan dan
menyadari pentingnya unsur waktu
Pegangan dan tolok ukur fungsi pengendalian

Rencana proyek harus dapat menjawab pertanyaan :


Kegiatan apa yang akan dilaksanakan (What)
Bagaimana melaksanakannya (How)
Siapa yang akan melaksanakannya (Who)
Kapan dilaksanakannya (When)
Hirarki Perencanaan Proyek
Menentukan Tujuan Untuk mencapai tujuan organisasi,
dan Sasaran sasaran-sasaran proyek (waktu, jadwal,
kualitas) harus dicapai terlebih dahulu

Menyangkut kebijakan dan kegiatan organisasi


Merumuskan Perencanaan Strategis yang mendasar, misalnya : keputusan untuk
mengerjakan sendiri atau menyerahkannya
kepada kontraktor, konsultan, dll.
Menjabarkan Perencanaan Operasional :
•Paket Kerja (Struktur Rencana Kegiatan) Merinci rencana ke dalam bentuk hal-hal yang
•Organisasi bersifat operasional, dimulai dari perencanaan
lingkup kegiatan proyek, organisasi dan tim
•Anggaran pelaksana, anggaran, jadwal pelaksanaan, dan
•Jadwal alokasi sumber daya dan menentukan standar
•Sumber Daya (Tenaga Kerja, Alat, Material) mutu.
•Standar Mutu
Menentukan apa yang akan dilakukan,
bagaimana caranya, siapa yang
What, How, Who, When mengerjakannya, dan kapan dilaksanakan.

7
Perencanaan merupakan suatu proses.
Perencanaan mengalami tahap-tahap pengerjaan.
Dalam menyusun suatu perencanaan yang lengkap minimal meliputi :
a. Menentukan tujuan.
Tujuan dimaksudkan sebagai pedoman yang memberikan arah gerak dari kegiatan yang
akan dilakukan.
b. Menentukan sasaran.
Sasaran adalah titik-titik tertentu yang perlu dicapai untuk mewujudkan suatu tujuan yang
lelah ditetapkan sebelumnya
c. Mengkaji posisi awal terhadap tujuan.
Untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi maka perlu diadakan kajian terhadap
posisi dan situasi awal terhadap tujuan dan sasaran yang hendak dicapai
d. Memilih alternatif.
Selalu tersedia beberapa alternatif yang dapat dipergunakan untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran. Karenanya memilih alternatif yang paling sesuai untuk suatu kegiatan yang
hendak dilakukan memerlukan kejelian dan pengkajian perlu dilakukan agar alternatif yang
dipilih tidak merugikan
e. Menyusun rangkaian langkah untuk mencapai tujuan
Proses ini terdiri dari penetapan langkah terbaik yang mungkin dapat dilaksanakan setelah
memperhatikan berbagai batasan.
Istilah Perencanaan (planning) sering rancu dengan istilah penjadwalan (schedulle),
 ke-2 tersebut istilah berbeda tapi saling berkaitan.

Teknik perencanaan yang berkaitan dengan penjadwalan berdasarkan prinsip tertentu,


yaitu :
- Rencana harus memberi informasi dalam bentuk yang mudah dipahami,
betapapun rumitnya situasi yang diuraikan.
- Rencana harus luwes.
Situasi hampir selalu berubah elama tahap konstruksi. Perubahan unsur tertentu
harus selalu dimungkinkan tanpa merusak seluruh rencana.
- Rencana harus menyeluruh.
Rencana harus meliputi seluruh tahap (dari tahap penjelasan sampai pada tahap
persiapan penggunaan).
- Rencana harus realistis.
- Rencana harus dapat memonitor dan mengendalikan jalannya proyek.
Rencana Waktu
• Tugas terpenting proses perencanaan adalah membuat penjadwalan
yang realistis.
• Jadwal waktu inti harus dikerjakan pada tahap yang sangat dini dan
harus berfungsi sebagai kerangka kerja dimana semua kegiatan inti
dapat ditunjukkan.
• Perencanaan waktu dalam suatu proyek konstruksi bisa dilakukan
setelah aktifitas pekerjaan dalam proyek ditentukan.

Taksiran biaya awal

Rencana skema Gambar kerja


briefing Dokumen
Tender Konstruksi

Pra rencana

Ijin sementara

10
Perencanaan Waktu (Penjadwalan)
Perencanaan waktu meliputi penentuan durasi dari tiap pekerjaan.
Penentuan durasi dari pekerjaan sendiri dipengaruhi oleh
tersedianya sumber daya yang ada dalam proyek tersebut,
meliputi :
• Ketersediaan material
• Jumlah tenaga kerja dan produktifitasnya
• Ketersediaan peralatan yang menunjang pelaksanaan proyek
tersebut.

11
Penjadwalan Proyek
Definisi :
Perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek
dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, dalam mana setiap aktivitas harus dilaksanakan
agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang ekonomis (Callahan, 1992).

Pengalokasian waktu yang tersedia pada pelaksanaan masing-masing bagian pekerjaan,


dalam rangka penyelesaian suatu proyek sedemikian rupa sehingga tercapai hasil yang
optimal, dengan mempertimbangkan batasan-batasan yang ada [Achmad Waryanto, 2002]

suatu proses perencanaan aktifitas atau pekerjaan yang akan dikerjakan sesuai dengan urutan
pekerjaan, yang harus direncanakan untuk mencapai suatu tujuan dalam jangka waktu tertentu.

12
Penjadwalan Proyek
Keuangan
Penjadwalan meliputi :
Waktu

Tenaga kerja Peralatan

Material

• Dengan penjadwalan yang tepat maka beberapa macam kerugian dapat


dihindarkan seperti keterlambatan, pembengkakan biaya, dan
perselisihan.

13
Penjadwalan Proyek
Faktor-faktor dalam penyusunan penjadwalan :
1. Sasaran proyek
2. Sasaran perusahaan
3. Keterkaitan dengan proyek lain
4. Dana yang diperlukan dan yang tersedia
5. Waktu yang diperlukan dan yang tersedia
6. Perkiraan waktu yang hilang dan hari-hari libur
7. Kerja lembur
8. Sumberdaya yang diperlukan dan yang tersedia
9. Keahlian tenaga kerja
10. Kecepatan penyelesaian tugas
11. Urutan kerja
14
Penjadwalan Proyek
Kriteria untuk mendapatkan jadwal proyek yang diterapkan dengan baik
(implementable) :
1. Secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
2. Berdasarkan perkiraan yang akurat
3. Sesuai dengan sumberdaya yang tersedia
4. Koordinasidengan pelaksanaan proyek
5. Fleksibel terhadap perubahan-perubahan
6. Cukup mendetail untuk dipakai sebagai alat ukur hasil yang dicapai dan
alat pengendali kemajuan proyek.
7. Dapat menonjolkan pekerjaan yang kritis
8. Kondisi lingkungan kerja
9. Kondisi organisasi proyek.
15
Penjadwalan Proyek
Manfaat yang dapat diperoleh dari penjadwalan :
• Bagi pemilik :
a. Mengetahui waktu mulai dan selesainya proyek.
b. Merencanakan aliran kas.
c. Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian
dan biaya proyek.

16
Penjadwalan Proyek
Manfaat yang dapat diperoleh dari penjadwalan :
• Bagi kontraktor:
a. Memprediksi kapan suatu kegiatan yang spesifik dimulai dan diakhiri.
b. Merencanakan kebutuhan material, peralalan, dan tenaga kerja.
c. Mengatur waktu keterlibatan sub-kontraktor.
d. Menghindari konflik antara sub-kontraktor dan pekerja.
e. Merencanakan aliran kas
f. Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian dan
biaya proyek.

17
Penjadwalan Proyek
Penjadwalan merupakan salah satu bagian penting untuk mencapai
kesuksesan dalam menjalankan suatu proyek konstruksi [Gould, 2002].
Metode yang dapat dilakukan dalam melakukan rencana penjadwalan
proyek, antara lain :
• Metode Bar Chart Schedulle (Gantt Chart)
• Metode Linier
• Metode Jaringan Kerja (Network Method) :
 Critical Path Method (CPM)
 Preseden Diagram Method (PDM)
 Program Evaluation and Review Technique (PERT)

18
Penyusunan Jadwal Proyek
• Setiap pengelola proyek selalu berusaha mencari metoda yang
dapat meningkatkan kemampuannya dalam menangani proyek,
sehingga dapat mencapai sasaran (triple constraint)

Metoda-metoda dalam Penyusunan Jadwal Proyek :


» Bagan Balok (Bar Chart/Gantt Chart)
Kegiatan disajikan dalam bentuk balok-balok
» Analisis Jaringan Kerja (Network Analysis/Network Planning)
Kegiatan disajikan dalam jaringan kerja

19
Diagram Balok (Gantt Chart)
• Ditemukan oleh H.L. Gantt (1917)
• Sampai saat ini masih digunakan secara luas, baik secara
tersendiri maupun digabung dengan metoda lain, seperti Network
Analysis.
• Kelebihan :
• Mudah dibuat dan dipahami.
• Jika digabung dengan Kurva S dapat digunakan sebagai alat perencanaan dan
komunikasi.
• Kekurangan :
• Tidak menunjukkan hubungan ketergantungan antar kegiatan.
• Tidak mudah dilakukan updating.
• Untuk proyek yang berukuran sedang, besar, apalagi yang kompleks, tidak
memungkinkan penyajian yang sistematis.
20
Diagram Balok (Gantt Chart)
• Contoh : Kegiatan
Waktu yang diperlukan
Rencana (hari) Aktual (hari)
A 4 4
B 3 3
C 5 8
D 6 belum diketahui
E 8 belum diketahui
F 5 belum diketahui

21
Network Planning
• Penggambaran grafis (model) dari suatu proyek yang memuat informasi mengenai
kegiatan-kegiatan proyek, seperti (waktu/ jadwal pelaksanaan kegiatan,
ketergantungan kegiatan, dll.)
• Jika dipandang dari segi penyusunan jadwal, dapat dikatakan bahwa metoda ini
merupakan suatu langkah penyempurnaan dari Gantt Chart
• Beberapa teknik perencanaan yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah :
 Critical Path Method(CPM)
 Program Evaluation and Review Technique (PERT)
 Precedence Diagram Method (PDM)
• Untuk menggambarkan keterkaitan antar kegiatan proyek, dikenal 2 macam
jaringan :
 Activity on Arrow (CPM, PERT)
 Activity on Node (PDM)
• Dapat digunakan dalam perencanaan dan pengendalian jalannya suatu proyek

22
Network Planning
Simbol dan Notasi (pada Network AOA) :
• Event (peristiwa, kejadian) dilambangkan dengan lingkaran dan biasa dinotasikan
dengan angka yang dituliskan dalam lingkaran tersebut, contoh :
Event ke-1 dituliskan sebagai 1
• Activity (aktivitas, kegiatan) dilambangkan dengan anak panah dan biasa
dinotasikan dengan huruf besar yang dituliskan di atas garis tersebut, contoh :
Aktivitas A dapat dituliskan sebagai A
Dummy, merupakan aktivitas fiktif
C
yang perlu digambarkan untuk A

menunjukkan ketergantungan dummy


B
D
kegiatan, contoh :
Aktivitas C dapat dimulai setelah A dan B selesai, sedangkan
aktivitas D dapat dimulai setelah B selesai (tidak tergantung pada A)

23
Network Planning
Aturan dasar logika Jaringan Kerja :
• Dalam menyusun suatu jaringan kerja, ada beberapa aturan dasar yang perlu
diperhatikan :
• Sebelum suatu aktivitas boleh dimulai, semua aktivitas yang mendahuluinya harus
sudah berakhir.
• Tanda panah hanya menyatakan hubungan ketergantungan, panjang dan
kemiringannya tidak mengandung pengertian apapun.
• Nomor event tidak boleh sama, penomoran biasanya dimulai dari kiri ke kanan.
• Di antara dua event tidak boleh terdapat dua aktivitas atau lebih secara langsung, harus
dibuat sebuah aktivitas dummy.
• Suatu jaringan kerja hanya boleh memiliki sebuah initial event dan sebuah terminal
event. A 2
D
3
5
1 B 3 E F 5
Contoh Sebuah Network : 1
7 4
4
3

1 C

1 12

24
Network Planning
Critical Path Method (CPM)
• Pada tahun 1957 sebuah proyek pabrik kimia milik du Pont Company dibangun dengan
rencana anggaran sebesar $10.000.000, rencana ini kemudian diperbaiki, dan hasilnya
diperoleh penghematan biaya 10% menjadi $9.000.000. Metode yang digunakan untuk
memperbaiki rencana tersebut kemudian dikenal dengan nama Critical Path Method
(Metoda Lintasan Kritis).
• CPM kini biasa digunakan untuk menjadwalkan proyek yang sudah sering dilakukan
sehingga durasi aktivitas (pekerjaan) sudah dapat dipastikan. Biasanya berupa proyek-
proyek Engineering Konstruksi. No. Akt. Nama Akt. Durasi Akt. Pendahulu
1 A 5 -
2 B 4 -
3 C 8 -
4 D 3 A
5 E 7 A
6 F 5 C
7 G 4 C
8 H 3 B, D
9 I 9 F, H
10 J 11 F, H
11 K 8 E, I
12 L 10 G, J

25
Perkiraan Kurun Waktu Kegiatan
Prinsip-prinsip yang Perlu Diperhatikan dalam Memperkirakan
Waktu Kegiatan :
1. Bebas dari waktu pelaksanaan kegiatan sebelum dan sesudahnya
2. Perhatikan Ketersediaan Sumber daya
3. Gunakan hari kerja normal, tidak lembur dan tidak ada usaha tambahan lain
4. Bebas pertimbangan mencapai target
5. Masukkan unsur waktu berkaitan dengan ijin resmi
6. Masukkan unsur waktu berkaitan dengan iklim
7. Tidak memasukkan hal-hal tidak terduga

Jam orang
Kurun Waktu (Durasi)  t 
Jumlah Tenaga Kerja

26
Perhitungan Waktu dan Penentuan Lintasan Kritis
ESij
Notasi yang digunakan : TE A EFij TE i j
i j
TLi LSij tij TLj

• TE : Earliest Event Occurence Time (saat paling cepat terjadinya event)


LFij
• TL : Latest Event Occurence Time (saat paling lambat terjadinya event)
• ES : Earliest Activity Start Time (Earliest Start). Saat paling cepat dimulainya
aktivitas
• EF : Earliest Activity Finish Time (Earliest Finish). Saat paling cepat
selesainya aktivitas.
• LS : Latest Activity Start Time (Latest Start). Saat paling lambat dimulainya
aktivitas.
• LF : Latest Activity Start Time (Latest Finish). Saat paling lambat selesainya
aktivitas.
• S : Total Slack/Total Float, SF : Free Slack/Free Float, A : Kode aktivitas
• t : Duration (time) = waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas.
27
Perhitungan Waktu Maju (Paling Cepat )
• Saat paling cepat terjadinya initial event adalah hari ke 0 sehingga TE0= 0 (kecuali
untuk proyek yang berhubungan dengan proyek lain/sebelumnya)
• Jika initial event terjadi pada hari ke 0 ( TEi = 0 ; i = 0),
maka
ESij = TEi = 0
EFij = ESij + tij
• Pada event yang menggabungkan beberapa aktivitas ( Merge Event), berlaku
TEj = Max{EFi1j, EFi2j, EFi3j} EF i1j

TEj
EFi2j
j
TLj
EFi3j

Karena suatu event hanya terjadi jika aktivitas-aktivitas yang mendahuluinya telah
selesai, maka saat paling cepat terjadinya event tersebut sama dengan nilai terbesar
dari saat yang paling cepat selesainya aktivitas-aktivitas yang berakhir pada event.

28
Perhitungan Waktu Mundur (Paling Lambat )
• Pada terminal event berlaku TLj = TEj
• Pada saat paling lambat dimulainya suatu aktivitas sama dengan saat paling lambat
selesainya aktivitas tersebut dikurangi dengan durasinya.
LSij = LFij - tij
LFij = TLj
• Pada event yang menyebarkan aktivitas (Burst Event) yang menjadi pangkal
beberapa aktivitas berlaku :
LSij 1

TEi
i
LSij 2 TLi = Min{LSij1, LSij2, LSij3}
TLi
LSij 3

Setiap aktivitas hanya dapat dimulai bila event yang mendahuluinya telah terjadi,
maka saat paling lambat terjadinya suatu event sama dengan nilai terkecil dari saat
paling lambat dimulainya aktivitas-aktivitas yang berpangkal pada event tersebut.

29
Perhitungan Kelonggaran Waktu (Slack/Float)
• Free Float/Free Slack (Kelonggaran Bebas, SF)
Kelonggaran waktu yang dapat dimanfaatkan untuk mengundurkan pelaksanaan aktivitas proyek
tanpa mempengaruhi saat paling cepat dimulainya aktivitas yang mengikutinya.
Dapat dinyatakan sebagai selisih antara TEj (saat paling cepat terjadinya event di akhir suatu
aktivitas) dan EFij (saat paling cepat selesainya aktivitas tersebut) : SFij=TEj-EFij dan karena
EFij=TEi+Tij maka :
SFij=TEj-TEi -tij

• Total Float/Total Slack (Kelonggaran Total, S) Sij=TLj - tij-TEi


Kelonggaran waktu yang dapat dimanfaatkan untuk mengundurkan pelaksanaan aktivitas proyek
tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Dapat dinyatakan sebagai selisih antara LSij (saat paling lambat dimulainya suatu aktivitas) dan
ESij (saat paling cepat dimulainya suatu aktivitas), atau selisih antara LFij (saat paling lambat
selesainya suatu aktivitas) dan EFij (saat paling cepat selesainya suatu aktivitas) : Sij=LSij-ESij,
dan karena ESij=TEi (dari perhitungan maju) dan LSij=TLj-tij (dari perhitungan mundur), maka :
Sij=LFij-EFij, dan karena EFij=TEi+tij (dari perhitungan maju) dan LFij=TLj (dari perhitungan
mundur), maka :
Sij=TLj -TEi - tij
30
Perhitungan Waktu dan Penentuan Lintasan Kritis
• Lintasan Kritis dibentuk oleh beberapa Aktivitas Kritis, yaitu
aktivitas yang tidak mempunyai kelonggaran, sehingga
pelaksanaannya harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.
• Lintasan (path) kritis karena bila kegiatan yang terdapat pada
lintasan ini berubah waktu penyelesainnya, maka penyelesaian
proyek secara keseluruhan akan berubah (panjang lintasan kritis
menunjukkan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan).
• Perhitungan parameter waktu untuk lintasan kritis :
• Perhitungan waktu paling cepat
• Perhitungan waktu paling lambat

31
Network Planning
Program Evaluation and Review Technique (PERT)
• Pada tahun yang sama, Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) merencanakan sebuah
proyek Polaris, yaitu proyek pembuatan peluru kendali yang dapat ditembakkan dari kapal
selam ke darat atau ke udara. Berdasarkan rencana semula proyek ini akan selesai dalam 5
tahun, mamun kemudian rencana tersebut berhasil diperbaiki menjadi hanya 3 tahun.
Metoda yang digunakan kini dikenal dengan PERT.
• PERT biasa digunakan untuk menjadwalkan proyek yang belum pernah dilakukan sehingga
durasi aktivitas (pekerjaan) sangat probabilistik. Biasanya berupa proyek-proyek penelitian
dan pengembangan (R&D)
Optimistic Most Likely Pesimistik

o  4m  p
No. Akt. Nama Akt. Pendahulu
Time (o) Time (m) Time (p)
1
2
A
B
3
4
5
4
7
5
-
- t
3
4
C
D
5
2
8
3
10
4
-
A
6
5 E 5 7 9 A

 po
6 F 4 5 6 C
2
7
8
G
H
3
3
4
3
8
3
C
B, D 2  
9
10
I
J
9
10
9
11
12
12
F, H
F, H
 6 
11 K 6 8 11 E, I
12 L 8 10 12 G, J

32
Network Planning
Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Target Penyelesaian Proyek
• Pada penyelenggaraan proyek sering dijumpai sejumlah tonggak kemajuan (milestone)
dengan masing-masing target jadwal atau tanggal penyelesaian yang telah ditentukan.
• Pemilik atau pimpinan proyek perlu melakukan suatu analisis untuk mengetahui
chance/peluang/kepastian tercapainya target yang diinginkan.
• Peluang selesainya proyek dapat dihitung dari Tabel Normal, P(Z), dengan :
D T
Z 
S D = Target waktu penyelesaian yang diinginkan
T = Waktu penyelesaian yang diperkirakan
(berdasarkan jadwal)
S = Deviasi standar proyek (akar kuadrat dari jumlah
varians aktivitas-aktivitas pada suatu lintasan
kritis).
33
Pembiayaan Proyek
• Biaya adalah sumberdaya yang dikeluarkan untuk mencapai
sasaran tertentu.
[Hongren, Foster, and Datar,1994]

• Anggaran biaya proyek didefinisikan sebagai perencanaan


biaya yang akan dikeluarkan sehubungan adanya suatu proyek
dengan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) tertentu, yang
dihitung oleh cost estimalor dan disetujui oleh pemberi tugas
(pemilik ).

34
Pembiayaan Proyek
• Anggaran biaya merupakan salah satu unsur fungsi perencanaan proyek
konstruksi.
• Penyusunan anggaran merupakan perencanaan secara detail perkiraan
biaya bagian atau keseluruhan kegiatan proyek, yang selanjutnya
digunakan untuk menerapkan fungsi pengawasan dan pengendalian biaya
dan waktu pelaksanaan.
• Pada tahap perencanaan selain gambar rencana dan spesifikasi,
konsultan perencana juga menghitung rencana anggaran biaya bangunan
demikian juga kontraktor akan membuat rencana anggaran biaya
konstruksi ( RAB ) untuk penawaran.

35
Pembiayaan Proyek
Terbatas , perlu dikelola dengan baik

Anggaran • diperkirakan / diestimasi


Proyek • dianggarkan
• diawasi penggunaannya

Perhatian utama dalam perencanaan pembiayaan proyek adalah


pada biaya sumberdaya yang digunakan untuk menyelesaikan
kegiatan proyek
Disadur dari FTI Budi Luhur, 2010

36
Pembiayaan Proyek
Perencanaan pembiayaan proyek meliputi proses-proses yang
diperlukan untuk menjamin agar anggaran biaya yang telah
disetujui cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam
lingkup proyek
Proses-proses yang diperlukan :
• Penyusunan perkiraan biaya
• Penyusunan anggaran biaya
• Pengawasan biaya

37
Pembiayaan Proyek
Biaya langsung
• Biaya yang terkait langsung dengan suatu proyek sehingga
dapat ditelusuri secara tepat
• Misal: gaji karyawan proyek; pembelian barang proyek;
penyewaan alat berat, dan sebagainya
Biaya tak langsung
• Biaya yang terkait dengan suatu proyek, tetapi tidak dapat
ditelusuri secara tepat
• Misal: tagihan listrik dan telepon perusahaan; biaya sewa
kantor untuk kegiatan perusahaan dan berbagai proyek

38
Perencanaan proyek konstruksi mencakup :
a. Proses penetapan lingkup proyek
b. Perumusan struktur dan hierarki proyek
c. Pemilihan jenis teknologi dan metoda pelaksanaan konstruksi.
d. Perumusan kegiatan
e. Perkiraan sumberdaya yang dibutuhkan berikut durasi untuk setiap
kegiatan.
f. Identifikasi per kegiatan diantara semua kegiatan.
g. Aspek administratif
h. Pengadaan bahan dan peralatan
i. Pengadaan dan pengorganisasian pihak-pihak yang terlibat didalam
proyek.
j. Penyusunan program mutu.
k. Pengelolaan resiko
l. Perencanaan komunikasi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai