Anda di halaman 1dari 7

BAB III

B E B A N (LOADING)

A. TUJUAN
Tujuan Perkuliahan Umum:
 Mahasiswa mampu memahami pengertian beban dan cara perhitungannya

Tujuan Perkuliahan Khusus:


1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian beban
2. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis beban
3. Mahasiswa mampu menghitung beban yang bekerja pada struktur

B. TEORI DASAR
3.1. Pengertian Beban
Suatu konstruksi yang semula diam (statis) akan memberikan reaksi bila bekerja suatu
gaya luar (external force) padanya sehingga tercapai lagi keseimbangan yang baru. Gaya
luar yang menyebabkan perubahan keseimbangan tersebut dikenal dengan beban. Dapat
juga dikatakan beban merupakan berat benda yang didukung oleh suatu konstruksi /
struktur.
Beban yang bekerja pada suatu konstruksi ada beberapa jenis. Biasanya satu konstruksi
akan menerima beban lebih dari satu macam, sehingga dalam perhitungan dikenal sebagai
beban kombinasi.

3.2. Jenis-jenis Beban


 Berdasarkan letak titik tangkap / titik berat resultan gayanya beban dibedakan
menjadi;

3.2.1. Beban terpusat


Beban terpusat merupakan beban yang bekerja pada suatu konstruksi dimana
persentuhannya dengan konstruksi berupa suatu titik (beban yang bertitik tangkap pada
satu titik). Beban ini biasanya merupakan suatu gaya terpusat. Dalam kehidupan sehari-
hari aplikasinya adalah beban/berat orang.
Dalam perhitungan, beban terpusat diberi lambang “ “, dengan notasi P
Beban terpusat ini dapat berarah vertikal, horizontal, ataupun membentuk sudut terhadap
konstruksi yang dibebaninya.

Buku Ajar Mekanika Rekayasa I - 2008 III - 1


BAB III
B E B A N (LOADING)

3.2.2. Beban merata


Beban merata merupakan beban yang bekerja pada suatu konstruksi dimana
persentuhannya dengan konstruksi berupa suatu bidang (beban yang terbagi pada sebuah
bidang yang cukup luas). Beban merata yang dimaksudkan disini biasanya merupakan
suatu gaya terpusat berbentuk segiempat yang meliputi suatu bidang. Dalam kehidupan
sehari-hari aplikasinya adalah berat sendiri struktur.
Dalam perhitungan, beban merata diberi lambang “ “ dengan notasi q dan
perhitungan resultannya dapat mengikuti rumus segiempat, begitu juga dengan letak titik
beratnya.
Beban merata ini dapat berarah vertikal ataupun horizontal.

3.2.3. Beban segi tiga


Beban segitiga sebenarnya mirip dengan beban merata juga, yang mana bekerjanya
pada suatu konstruksi berupa suatu bidang. Hanya saja pada beban segitiga besarnya
komponen gayanya mulai dari ujung yang satu hingga ke ujung yang lain tidak sama
(merupakan fungsi jarak). Dengan demikian pemenggalan atau pemotongan pada beban
(dalam mencari gaya dalam) harus memperhitungkan komponen jarak (x). Dalam
kehidupan sehari-hari aplikasinya adalah gaya tekan air pada bendungan atau dinding
kolam.
Dalam perhitungan, beban segitiga diberi lambang “ “ dan perhitungan
resultannya dapat mengikuti rumus segitiga, begitu juga dengan letak titik beratnya.
Beban merata ini dapat berarah vertikal ataupun horizontal.

3.2.4. Beban parabola


Beban parabola sebenarnya mirip dengan beban merata juga, yang mana bekerjanya
pada suatu konstruksi berupa suatu bidang. Seperti halnya pada beban segitiga, pada
beban parabola besarnya komponen gayanya pada setiap segmen potongan tidak sama
(merupakan fungsi jarak). Disamping itu beban parabola merupakan suatu fungsi. Dengan
demikian pemenggalan atau pemotongan pada beban (dalam mencari gaya dalam) harus
memperhitungkan komponen jarak (x) dan persamaan dari fungsi tersebut.
Dalam perhitungan, beban merata diberi lambang “ “

Buku Ajar Mekanika Rekayasa I - 2008 III - 2


BAB III
B E B A N (LOADING)

Beban parabola juga dapat berarah vertikal ataupun horizontal.

 Berdasarkan sifatnya beban dibedakan menjadi;


a. Beban mati
Beban yang tidak bergerak dan tidak berubah beratnya.
Contoh : berat komponen struktur yang mendukung suatu beban (berat sendiri
struktur)
b. Beban hidup
Beban yang berubah-ubah tempat juga beratnya.
Contoh : - kendaraan / orang yang berjalan di atas jembatan
- tekanan angin pada atap rumah

3.3. Perhitungan Beban pada Struktur


Pada prinsipnya beban yang bekerja pada suatu struktur akan menimbulkan reaksi
pada struktur tersebut sehingga tercapai suatu keseimbangan. Dengan demikian
perhitungan beban yang dilakukan berguna untuk mendapatkan besarnya reaksi yang akan
muncul pada struktur akibat beban tersebut.
Cara-cara perhitungan terhadap beban yang bekerja tergantung kepada jenis beban,
misalnya beban terpusat. Beban terpusat bekerja hanya pada suatu titik tertentu sehingga
besarnya reaksi akibat beban ini adalah sama besarnya dengan beban tersebut, namun
dengan arah yang berlawanan.

Selanjutnya cara-cara perhitungan untuk jenis beban lainnya diuraikan sebagai berikut;
 Beban merata segi empat
Besarnya beban dari suatu beban merata q (t/m) adalah sebesar q dikali panjang beban
tersebut. Sedangkan posisi dari resultan beban tersebut adalah sejarak ½ dari panjang
beban.
Q
Resultan beban;
q t/m Q = q (t/m) . x (m)
= q.x (t)
x m Posisi resultan = ½.x
½ x ½ x

Gambar 3.1. Beban segi empat


Buku Ajar Mekanika Rekayasa I - 2008 III - 3
BAB III
B E B A N (LOADING)

 Beban Segi tiga


Perhitungan besarnya resultan suatu beban segitiga q (t/m) adalah sama dengan luas
segitiga tersebut, yaitu ½ x alas x tinggi. Sedangkan posisi resultan berada sejarak 2/3
dari ujung lancip segitiga tersebut.

Q
q t/m Resultan beban;
Q = ½ . q (t/m) . x (m)
= ½ q.x (t)
x m Posisi resultan = 1/3.x

2/3 x 1/3 x

Gambar 3.2. Beban segitiga

C. CONTOH SOAL
1. Sebutkan jenis-jenis beban berdasarkan : a.sifat beban
b. letak titik tangkap beban
Jawab:
 beban mati, beban hidup
 beban terpusat, beban merata segi empat, beban segi tiga, beban parabola

2. Sebuah beban merata segiempat sebesar 3 t/m sepanjang 4 m bekerja pada suatu balok.
Hitunglah total beban yang dipikul oleh balok tersebut.

Solusi :
Gambaran dari beban tersebut adalah;

Q
3 t/m

4m

Besarnya beban yang dipikul oleh balok adalah;


Q = 3 t/m x 4 m
= 12 t

Buku Ajar Mekanika Rekayasa I - 2008 III - 4


BAB III
B E B A N (LOADING)

3. Suatu balok sepanjang 6 m menerima beban segitiga sebesar 2 t/m. Hitunglah total
beban yang dipikul oleh balok tersebut, dan tentukan pula posisi resultan beban
tersebut.
Solusi :
Gambaran dari beban tersebut adalah;

Q
2 t/m
4m

6m

Besarnya beban yang dipikul oleh balok adalah;


Q = ½ x 2 t/m x 6 m
=6t

Posisi resultan = 1/3 x 6 m = 2 m dari ujung segitiga yang lancip

D. LATIHAN

1. Suatu balok sepanjang 6 m menerima beban segitiga sebesar 3 t/m dan beban segi empat
sebesar 2 t/m di sepanjang balok. Hitunglah total beban yang dipikul oleh balok
tersebut !

2. Sebutkan contoh beban terpusat, beban segi empat dan beban segitiga !

3. Hitunglah total beban yang bekerja pada balok berikut

P q1 P =3t
q1 = 4 t/m
q2 q2 = 1,5 t/m

4m

Gambar 3.3. Beban kombinasi 1

Buku Ajar Mekanika Rekayasa I - 2008 III - 5


BAB III
B E B A N (LOADING)

E. RANGKUMAN
1. Beban merupakan berat benda yang didukung oleh suatu konstruksi / struktur.
2. Berdasarkan letak titik tangkap / titik berat resultan gayanya beban dibedakan menjadi;
 Beban terpusat (Concentrated load)
 Beban merata segi empat (distribution load)
 Beban segitiga (triangle distribution load)
 Beban parabola (parabolic load)
3. Berdasarkan sifatnya beban dibedakan menjadi;
 Beban mati (dead load) / tetap
 Beban hidup (live load) / bergerak

F. REVIEW

Kerjakan soal dibawah ini.


Hitunglah besarnya total beban serta tentukan letak garis kerja total beban (resultan gaya)
dari beban-beban berikut.
intanjuita942@gmail.com
P
q1 1m

q2

5m 2,5 m

Gambar 3.4. Beban kombinasi 2

P = 10 t
q1 = 6 t/m
q2 = 4 t/m

Buku Ajar Mekanika Rekayasa I - 2008 III - 6


BAB III
B E B A N (LOADING)

Buku Ajar Mekanika Rekayasa I - 2008 III - 7

Anda mungkin juga menyukai