Anda di halaman 1dari 34

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia karena

memiliki luas laut dan jumlah pulau yang besar. Sehingga salah satu masalah

yang sering dihadapai oleh negara yang masih berkembang seperti Indonesia

adalah masalah tentang transportasi. Permasalahan yang ada bukan hanya

menyangkut transportasi darat, melainkan transportasi laut yang saat ini

sedang dilakukan berbagai upaya perbaikan infrastruktur untuk

mensejahterakan masyarakat.

Apalagai dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di

Indonesia, maka kebutuhan manusia juga ikut meningkat. Akan tetapi,

kebutuhan yang ada dalam satu wilayah tidak semuanya merata atau dapat

tersedia. Maka dari itu, dalam upaya meningkatkan kebutuhan masyarakat

yang semakin meningkat, pemerintah melakukan perbaikan dan

pembangunan pelabuhan diberbagai daerah yang ada di Indonesia. Sehingga

nantinya masyarakat dapat menikmati pelayanan transportasi secara merata,

terutama transportasi laut yang saat ini masih banyak masyarakat

menggunakan moda tranfportasi laut tersebut.

Dengan adanya transportasi laut ini maka jarak tempuh yang

dibutuhkan akan terasa lebih cepat, terutama bagi perkembangan ekonomi

suatu daerah dimana pusat produksi barang konsumen dapat dipasarkan

1
dengan cepat dan lancar. Selain itu kebutuhan bagi bidang ekonomi,

pelabuhan yang membawa dampak positif bagi perkembangan suatu daerah

yang terisolisir terutama daerah yang berupa perairan sehingga hubungan

darat sulit dilakukan dengan baik.

Pelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai peran penting dan strategis

untuk pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan segmen usaha

yang dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. Hal ini

membawa konsekuensi terhadap pengelolaan segmen usaha pelabuhan

tersebut agar pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif, efisien dan

profesional sehingga pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan cepat

dengan biaya yang terjangkau. Pada dasarnya pelayanan yang diberikan oleh

pelabuhan adalah pelayanan terhadap kapal dan pelayanan terhadap muatan

(barang dan penumpang). Secara teoritis, sebagai bagian dari mata rantai

transportasi laut, dimana fungsi pelabuhan adalah tempat pertemuan

(interface) dua moda angkutan atau lebih serta interface berbagai kepentingan

yang saling terkait.

Namun jika kita melihat kenyatan yang ada, harus kita akui bahwa

memang pelabuhan – pelabuhan yang ada di Indonesia masih belum dikelola

dengan baik. Sebagaimana yang kita telah ketahui bersama, dua pertiga

wilayah Indonesia berupa perairan. Ribuan pulau berjajar dari Sabang sampai

Merauke. Posisi negeri ini sangat strategis karena berada di persilangan rute

perdagangan dunia. Ironisnya, Indonesia tak mampu memanfaatkan peluang

emas itu.

2
Sebagai negara kepulauan, peranan pelabuhan sangat vital dalam

perekonomian Indonesia. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar

dalam menunjang mobilitas barang dan manusia di negeri ini. Pelabuhan

menjadi sarana paling penting untuk menghubungkan antarpulau maupun

antarnegara.

Salah satu pelabuhan yang ada di indonesia yaitu pelabuhan

Nusantara yang berada di Kota Parepare. Dimana pelabuhan ini masih

berperan aktif dalam menunjang sarana transportasi laut masyarakat yang ada

di kota parepare bahkan hampir sebagian masyrakat sulawesi selatan terutama

bagian utara sulawesi selatan yang masih memanfaatkan pelabuhan Nusantara

sebagai sarana transportasi laut. Banyak masyarakat parepare, sidrap,

enrekang, pinrang dan lain sebagainya yang bepergian ke suatu daerah atau

kepulau yang lain menggunakan sarana pelabuhan Nusantara tersebut.

Selain pelabuhan Nusantara, terdapat pelabuhan Cappa Ujung atau

biasa dikenal dengan pelabuhan barang yang terletak di jalan ujung sabbang,

Kota Parepare. Pelabuhan ini beroprasi sebagai moda transportasi laut khusus

mengangkut masuk dan keluarnya barang.

Tidak hanya itu, terdapat pelabuhan khusus ikan yang terletak di

Cempae, Kota Parepare. Adanya sarana dan prasarana pada pelabuhan

perikanan tersebut bisa membantu sebagian bahkan kemungkinan

besar seluruh kegiatan masyarakat nelayan untuk menjalankan

aktifitasnya. Dimana masyarakat dapat melakukan transaksi jual beli ikan.

3
Oleh karena itu, kami membuat laporan ini untuk memngetahui dan

memberikan informasi kepada para pembaca mengenai pelabuhan khususnya

yang ada di Kota Parepare.

1.2 RUMUSAN MASALAH.

Adapun rumusan masalah yang terdapat pada laporan ini mengenai

Pengertian pelabuhan, fungsi dan fasilitas dari pelabuhan serta kondisi

pelabuhan yang ada di Kota Parepare yaitu pelabuhan Nusantara, pelabuhan

barang Cappa Ujung, pelabuhan Perikanan Ikan Cempae.

1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari laporan ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian dari pelabuhan.

2. Untuk mengetahui fungsi dan fasilitas dari pelabuhan.

3. Untuk mengetahui kondisi pelabuhan yang ada di Kota Parepare.

4
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Secara teknis pelabuhan adalah salah satu bagian dari Ilmu Bangunan

Maritim, dimana padanya dimungkinkan kapal-kapal berlabuh atau bersandar dan

kemudian dilakukan bongkar muat.

Ditinjau dari sub sistem angkutan (Transport), maka pelabuhan adalah

salah satu simpul dari mata rantai kelancaran angkutan muatan laut dan darat. Jadi

secara umum pelabuhan adalah suatu daaerah perairan yang terlindung terhadap

badai/ombak/arus, sehingga kapal dapat berputar (turning basin),

bersandar/membuang sauh,sedemikian rupa sehingga bongkar muat atas barang

dan perpindahan penumpang dapat dilaksanakan; guna mendukung fungsi-fungsi

tersebut dibangun dermaga (piers or wharves), jalan, gudang, fasilitas penerangan,

telekomunikasi dan sebagainya, sehingga fungsi pemindahan muatan dari/ke

kapal yang bersandar di pelabuhan menuju pelabuhan selanjutnya dapat

dilaksanakan.

Dari segi manajemen pelabuhan (bina pengusahaan) berarti prosedur

kegiatan-kegiatan sejak kedatangan kapal, bongkar muat barang, dan hubangan

kapal dengan daerah-daerah lain, dimana kegiatan tersebut harus dapat dikelola

secara efisien.

Ditinjau dari segi finansiil, pengusahaan pelabuhan harus dapat

menghasilkan, dalam arti secara minimal segala investasi dan peng-operasiannya

harus dapat ditutup dari hasil pendapatan dalam suatu periode tertentu

5
Pelabuhan adalah suatu perairan yang sebagian tertutup dan terlindung

terhadap angin dan gelombang, serta aman bagi kapal untuk berlabuh, mengisi

bahan bakar, mengadakan perbaikan dan pemindahan barang (Quinn, A.D)

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan

disekitarnya dengan batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan

kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh,

naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang (Peraturan Pemerintah No.

69 tahun 2001 Tentang Kepelabuhanan).

2.1 PELABUHAN NUSANTARA

Pelabuhan Nusantara merupakan pelabuhan yang beroprasi untuk

melayanai masyarakat baik yang ada di Kota parepare maupun yang ada di

luar Kota Parepare untuk bepergian ke suatu tempat atau daerah. Pelabuhan

ini juga melayani bongkar muat barang, namun pada pelabuhan ini, barang

yang dibongkar cenderung lebih sedikit. Pelabuhan Nusantara ini lebih

melayani segala kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan orang

bepergian ke suatu daerah tujuan.

2.2 PELABUHAN BARANG CAPPA UJUNG

Pelabuhan ini merupkan pelabuhan yang beroprasi untuk melayani

angkut muat barang baik berupa barang-barang potongan (general cargo),

serta barang yang dibungkus dalam peti, karung, drum, peti kemas

(container), dan lain sebagainya. Dimana pelabuhan ini memiliki dermaga

untuk proses bongkar muat barang serta memiliki halaman dermaga yang

6
cukup lebar, untuk keperluan bongkar muat barang yang berfungsi untuk

mempersiapkan barang yang akan dimuat di kapal, maupun barang yang akan

di bongkar dari kapal dengan menggunakan kran. Memiliki akses jalan

maupun halaman untuk pengambilan/pemasukan barang dari gudang maupun

menuju gudang, serta adanya fasilitas reparasi.

2.3 PELABUHAN PERIKANAN IKAN CEMPAE

Pelabuhan ini lebih difungsikan untuk mengakomodasi para nelayan.

Biasanya pelabuhan ini dilengkapi dengan pasar lelang, alat pengawet (es

balok), persediaan bahan bakar, hingga tempat yang cukup luas untuk

perawatan alat penangkap ikan. Pelabuhan ini tidak membutuhkan perairan

yang dalam, karena kapal penambat yang digunakan oleh para nelayan

tidaklah besar.

Menurut Irpan (2013), pelabuhan perikanan adalah suatu pelabuhan

yang secara khusus menampung kegiatan nelayan (masyarakat yang

berkecimpung dalam dunia perikana) dalam bidang produksi, pengolahan dan

pemasaran maupun distribusinya. Pelabuhan perikanan berciri-ciri khusus

yaitu memiliki fasilitas-fasilitas pokok dan fasilitas fungsional yang umum

seperti dermaga, breakwater, alur pelayaran dan gedung-gedung perkantoran,

peralatan navigasi, bengkel dan sebagainya, selan itu haruslah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas yang wajib ada dan sangat di perlukan untuk

kelancaran aktivitas usaha perikanan seperti tempat pendaratan dan

pelelangan ikan, pabrik es dll. Fungsi lainnya adalah untuk memberikan

7
perlindungan bagi kapal-kapal yang berangkat maupun mendaratkan serta

berlabuh, membongkar muat hasil tangkapan, pengolahan dan pemasaran, dan

yag terpenting sebagai center dan tempat istirahat untuk para nelayan.

8
BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 PENGERTIAN PELABUHAN

Pelabuhan Adalah "tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di

sekitarnya dengan batas-batas tertentu dengan batas-batas tertentu sebagai

tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang digunakan sebagai

tempat bersandar,berlabuh, naik turun penumpang dan/bongkar muat barang

yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan

penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan mitra dan antar moda

transportasi." (UU no 21 Tahun 1992 Bab I Pasal 1).

Kepelabuhanan Adalah "meliputi segala sesuatu yang berkaitan

dengan penyelenggaraan pelabuhan dan kegiatan lainnya dalam

melaksanakan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan dan

ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan/atau barang, keselamatan

berlayar, serta tempat perpindahan intra dan/atau antar moda". (UU no 21

Tahun 1992 Pasal 1).

Undang Undang No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, menyatakan:

“ Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan atau perairan dengan

batas batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dankegiatan

pengusahaan yang di pergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun

penumpang dan bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh

kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran

9
dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan

antar moda transportasi “.

Undang Undang No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

“Kepelabuhanan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan

fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, kemanan dan ketertiban arus

lalu lintas kapal, penumpang atau barang, keselamatan dan keamanan

berlayar, tempat perpindahan intra atau antar moda serta mendorong

perekonomian nasional dan daerah dengan tetap memperhatikan tata ruang

wilayah “.

Pelabuhan menjadi salah saatu unsur penentu terhadap aktivitas

perdagangan. Pelabuhan yang di kelola secara baik dan efisien akan

mendorong kemajuan perdagangan, bahkan industry di daerah akan maju

dengan sendirinya. Dan dari sisnilah pelabuhan sangat berperan penting,

apabila kita melihat sejarah jaman dahulu beberapa kota metropolitan di

Negara kepulauan seperti Indonesia, pelabuhan turut membesarkan kota kota

tersebut. Pelabuhan menjadi jembatan penghubung pembangunan jalan raya,

jaringan rel kereta api, dan pergudangan tempat distribusi. Yang tidak kalah

pentingnya peran pelabuhan adalah sebagai focal point bagi perekonomian

maupun perdagangan dan menjadi kumpulan badan usaha seperti pelayaran

dan keagenan, pergudangan, freight forwarding, dan lain sebagainya.

10
3.2 FUNGSI DAN FASILITAS PELABUHAN DI KOTA

PAREPARE

a. Pelabuhan Nusantara

Adapun fasilitas-fasilitas yang ada di Pelabuhan Nusantara Kota

Parepare sebagai berikut :

1) Dermaga

Dermaga adalah tempat kapal ditambatkan di pelabuhan. Pada

dermaga dilakukan berbagai kegiatan bongkar muat barang dan orang

dari dan ke atas kapal. Di dermaga juga dilakukan kegiatan untuk

mengisi bahan bakar untuk kapal, air minum, air bersih, saluran untuk

air kotor/limbah yang akan diproses lebih lanjut di pelabuhan. Hal yang

perlu diingat bahwa dimensi dermaga didasarkan pada jenis dan ukuran

kapal yang merapat dan bertambat pada dermaga tersebut.

2) Terminal

Terminal merupakan salah satu fasilitas pelabuhan di daratan.

Masing - masing terminal mempunyai bentuk dan fasilitas yang

berbeda. Terminal adalah lokasi khusus yang diperuntukan sebagai

tempat kegiatan pelayanan bongkar/muat barang atau petikemas dan

atau kegiatan naik/turun penumpang di dalam pelabuhan.

3) Tank

Tank adalah tangki timbun suction area penampungan bahan baku

dasar tempat pengolahan minyak. Baik matrial minyak yang sudah

11
diolah atau pun belum di olah dan biasanya terletak di dekat dermaga

dan dihubungkan oleh suatu jaringan pipa.

4) Kantor

Kantor Pelabuhan adalah unit organik di bidang kepelabuhanan

pada pelabuhan-pelabuhan yang tidak diusahakan di lingkungan

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang bertanggung jawab kepada

Kepala Kanwil Departemen Perhubungan.

5) Kantor Beacukai

Bea Cukai adalah suatu direkotorat (instansi di bawah

departemen/kementerian) yang mengurusi tugas-tugas kepabeanan dan

cukai.

Melaksanakan sebagian tugas pokok Kementerian Keuangan di

bidang kepabeanan dan cukai, berdasarkan kebijaksanaan yang

ditetapkan oleh Menteri dan mengamankan kebijaksanaan pemerintah

yang berkaitan dengan lalu lintas barang yang masuk atau keluar

Daerah Pabean dan pemungutan Bea Masuk dan Cukai serta pungutan

negara lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

6) Kantor Polisi

Mempunyai tugas pokok membantu Administrator Pelabuhan

dalam menyelenggarakan keamanan di dalam daerah Pelabuhan

sepanjang mengenai tata-tertib umum dalam rangka pendayagunaan dan

pengusahaan pelabuhan.

12
7) Kantor Keamanan

Dipimpin oleh seorang kepal yang mempunyai tugas melaksanakan

pengaturan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan,

keselamatan dan keamanan pelayaran pada pelabuhan, serta penyediaan

dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan yang belum diusahakan secara

komersial.

8) Tempat Ibadah (Masjid)

Tempat ibadah khususnya umat islam yang diperuntukkan bagi

penumpan, staff dan pegawai ataupun masyarakat sekitar pelabuhan

Nusantara.

9) MCK Umum

Salah satu sarana fasilitas umum yang digunakan bersama oleh

beberapa penumpang untuk keperluan mandi, mencuci, dan buang air di

lokasi pelabuhan.

10) Tempat Parkir

Area parkir adalah tempat menempatkan dan memberhentikan

kendaraan angkutan atau barang (bermotor maupun tidak bermotor)

pada suatu tempat dalam jangka waktu tertentu (Taju,1996).

11) Ruang Umum (Tunggu)

Ruangan yang disiapkan untuk menampung seluruh pengguna

terminal, baik penumpang, pengantar/penjemput, karyawan/petugas

pelabuhan, maupun pihak pengguna lainnya. Untuk memasuki ruangan

ini tidak perlu melalui pemeriksaan keselamatan operasi pelayaran.

13
Ruang ini berupa lobby atau hall yang merupakan ruang antarmuka

bagi penumpang yang akan berangkat atau yang baru tiba.

12) Jalur Koridor

Koridor ini disediakan bagi penumpang kapal laut yang akan naik

ke kapal laut dan penumpang yang turun dari kapal laut. Koridor dibuat

memanjang dan memberi akses dari dan menuju setiap pintu terminal

yang menghadap sisi dermaga. Koridor ini memungkinkan calon

penumpang berjalan menuju kapal yang akan ditumpangi sesuai tempat

bertambatnya kapal yang diinformasikan dalam kartu tanda naik kapal

(boarding pass). Jalur koridor untuk penumpang datang dan berangkat

dibuat terpisah untuk menghindari terjadinya stagnansi pergerakan

penumpang.

13) Sanitasi Air Bersih

Merupakan fasilitas untuk penyediaan air bersih di wilayah

pelabuhan tersebut.

b. Pelabuhan Barang Cappa Ujung

Adapun fasilitas-fasilitas yang ada di Pelabuhan Barang Cappa

Ujung Kota Parepare sebagai berikut :

1) Dermaga

Dermaga adalah tempat kapal ditambatkan di pelabuhan. Pada

dermaga dilakukan berbagai kegiatan bongkar muat barang dari dan ke

atas kapal. Di dermaga juga dilakukan kegiatan untuk mengisi bahan

14
bakar untuk kapal, air minum, air bersih, saluran untuk air kotor/limbah

yang akan diproses lebih lanjut di pelabuhan.

2) Crane

Alat bongkar muat container dan barang-barang lainnya yang dipasang

dipinggir dermaga yang berfungsi untuk bongkar muat container dan

barang-barang lainnya.

3) Kantor kesyahbandaran

Pengertian syahbandar adalah pegawai yang mengepalai urusan

pelabuhan atau dapat disebut kepala pelabuhan.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Badas dipimpin

oleh seorang Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan. Hal ini sesuai

dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 Tahun 2012

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas

Pelabuhan.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Badas mempunyai

tugas melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum di bidang

keselamatan dan keamanan pelayaran, koordinasi kegiatan

pemerintahan di pelabuhan serta pengaturan, pengendalian, dan

pengawasan kegiatan kepelabuhanan pada pelabuhan yang diusahakan

secara komersial.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kantor Kesyahbandaran dan

Otoritas Pelabuhan menyelenggarakan fungsi :

15
1. Pelaksanaan pengawasan dan pemenuhan kelaiklautan kapal,

sertifikasi kapal, pencegahan pencemaran dari kapal dan penetapan

status hukum kapal;

2. Pelaksanaan pemeriksaan manajemen keselamatan kapal;

3. Pelaksanaan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran terkait

dengan kagiatan bongkar muat barang berbahaya, barang khusus,

limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), pengisian bahan bakar,

ketertiban embarkasi dan debarkasi penumpang, pembangunan

fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, laik layar dan

kepelautan, tertib lalu lintas kapal di perairan pelabuhan dan alur

pelayaran, pemanduan dan penundaan kapal, serta penerbitan Surat

Persetujuan Berlayar;

4. Pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal, pencegahan dan

pemadaman kebakaran di perairan pelabuhan, penanganan musibah di

laut, pelaksanaan perlindungan lingkungan maritim dan penegakan

hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran;

5. Pelaksanaan koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan yang

terkait dengan pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum di

bidang keselamatan dan keamanan pelayaran;

6. Pelaksanaan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, Daerah

Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan,

serta pengawasan penggunanannya, pengusulan tarif untuk ditetapkan

Menteri;

16
7. Pelaksanaan penyediaan, pengaturan dan pengawasan penggunaan

lahan daratan dan perairan pelabuhan, pemeliharaan penahan

gelombang, kolam pelabuhan, alur pelayaran dan jaringan serta sarana

bantu navigasi pelayaran;

8. Pelaksanaan penjaminan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di

pelabuhan, keamanan dan ketertiban, kelancaran arus barang di

pelabuhan;

9. Pelaksanaan pengaturan lalu lintas kapal keluar masuk pelabuhan

melalui pemanduan kapal, penyediaan dan/atau pelayanan jasa

kepelabuhanan serta pemberian konsesi atau bentuk lainnya kepada

Badan Usaha Pelabuhan;

10. Penyiapan bahan penetapan dan evaluasi standar kinerja operasional

pelayanan hada kepelabuhanan; dan

11. Pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum, hukum dan

hubungan masyarakat serta pelaporan.

4) Kantor

Kantor Pelabuhan adalah unit organik di bidang kepelabuhanan

pada pelabuhan-pelabuhan yang tidak diusahakan di lingkungan

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang bertanggung jawab kepada

Kepala Kanwil Departemen Perhubungan.

17
5) Lapangan Penumpukan Barang

Lapangan penumpukan adalah lapangan di dekat dermaga yang

digunakan untuk menyimpan barang- barang yang tahan terhadap cuaca

untuk dimuat atau setelah dibongkar dari kapal.

6) Tempat Parkir

Area parkir adalah tempat menempatkan dan memberhentikan

kendaraan angkutan atau barang (bermotor maupun tidak bermotor)

pada suatu tempat dalam jangka waktu tertentu.

c. Pelabuhan Perikanan Ikan Cempae

Adapun fasilitas-fasilitas yang ada di Pelabuhan Perikanan Ikan

Cempae Kota Parepare sebagai berikut :

1) Dermaga

Merupakan tempat kapal bertambat untuk melakukan bongkar muat

barang atau hasil tangkapan dan sebagai tempat penyimpanan untuk

menunggu keberangkatan berikutnya.

2) Kantor Pelabuhan Perikanan Ikan

Merupakan pusat pelayanan dan informasi serta administrasi yang

dilakukan pada pelabuhan tersebut.

3) Kantor Operator

Merupakan fasilitas yang ada di pelabuhan perikanan ikan untuk

mengoprasikan alat yang ada di pelabuhan.

18
4) Tempat Pelelangan Ikan

Tempat pelelangan ikan (TPI) adalah sebuah pasar yang biasanya

terletak di dalam pelabuhan atau pangkalan pendaratan ikan, dan di

tempat tersebut terjadi transaksi penjualan ikan dan hasil laut baik

secara lelang maupun tidak. Biasanya TPI ini dikoordinasi oleh Dinas

Perikanan, Koperasi, atau Pemerintah Daerah.

5) Pabrik Es

Merupakan fasilitas pelabuhan perikanan ikan untuk menghasilkan

balok es yang akan digunakan para nelayan untuk mengawet hasil

tangkapan nelayan.

6) Balai Pertemuan

Merupakan fasilitas pelabuhan perikanan ikan sebagai tempat

pertmuan atau sosialisasi pemerintah dengan para nelayan maupun

masyarakat sekitar.

7) Tempat Pengolahan

Merupakan tempat upaya yang dilakukan terhadap sumberdaya

ikan melalui proses pengolahan secara tradisional maupun modern, baik

secara fisika, kimia, mikrobiologis atau kombinasinya, untuk dijadikan

produk akhir yang dapat berupa ikan segar, ikan beku dan bentuk

olahan lainnya, guna mengawetkan dan memperbaiki

penampakan/penampilan (appearance) sifat-sifat fisika, kimia dan nilai

gizi serta nilai tambahnya (value added) untuk memenuhi konsumsi

manusia.

19
8) Pasar Ikan

Pasar ikan adalah pasar yang digunakan untuk memasarkan ikan

dan produk ikan.

9) Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan Hasil Tangkapan

Dalam menjalankan fungsi, Pangkalan Pendaratan Ikan dilengkapi

dengan tempat pelelangan ikan (TPI), pasar ikan (Fish Market) untuk

menampung dan mendistribusikan hasil penangkapan baik yang dibawa

melalui laut maupun jalan darat.

10) Kios Pemasaran

Merupakan fasilitas yang ada di pelabuhan perikanan ikan sebagai

tempat penjualan berbagai jenis barang.

11) Tempat Ibadah (Mushollah)

Merupakan fasilitas yang ada di pelabuhan perikanan ikan sebagai

tempat ibadah khususnya umat islam bagi para nelayan maupun para

masyarakat yang datang memebeli ikan ataupun warga sekitar tersebut.

12) Tanki BBM

Merupakan fasilitas yang ada di pelabuhan perikanan ikan untuk

persediaan bahan bakar minyak yang akan digunakan untuk kapal

nelayan yang akan menangkap ikan.

13) MCK Umum

Salah satu sarana fasilitas umum yang digunakan bersama oleh

beberapa penumpang untuk keperluan mandi, mencuci, dan buang air di

lokasi pelabuhan

20
14) Tempat Parkir

Area parkir adalah tempat menempatkan dan memberhentikan

kendaraan angkutan atau barang (bermotor maupun tidak bermotor)

pada suatu tempat dalam jangka waktu tertentu.

15) Air Bersih

Merupakan fasilitas untuk penyediaan air bersih di wilayah

pelabuhan tersebut.

3.3 KONDISI PELABUHAN YANG ADA DI KOTA PAREPARE

a. Pelabuhan Nusantara

Sesuai hasil survey yang kami lakukan, kondisi Pelabuhan

Nusantar Kota parepare saat ini sudah terbilang cukup baik dengan adanya

fasilitas-fasilitas yang menunjang dan peningkatan kinerja dari pelabuhan

tersebut. Adapun fasilitas-fasilitas yang ada di pelabuhan Nusantara

Parepare yang sudah diuraikan diatas.

Kondisi dari fasilitas pelabuhan tersebut sudah terbilang baik.

Dengan bangunan terminal yang sudah direnovasi dan dilengkapi dengan

fasilitas seperti ruang tunggu penumpang, ruang tunggu VIP, ruang tunggu

penjemput penumpang, ruangan khusus perokok, loket, dan kantin-kantin

yang terdapat didalam terminal tersebut. Kemudian bangunan bea cukai

yang baik. Kondisi dermaga yang baik dan luas.

Pelabuhan ini juga dilengkapi tank untuk menampung bahan

minyak yang terletak didekat dermaga. Dan juga terdapat masjid untuk

21
memudahkan para penumpang maupun pengantar untuk melakukan

ibadah. Kemudian dilengkapi area parkir yang cukup luas.

Sistem keamanan pada pelabuhan ini juga sudah cukup baik dan

ketat. Dan dilengkapi dengan kantor polisi, pos keamanan dan bekerja

sama dengan TNI-AL.

Dan sampai saat ini, pelabuhan tersebut masih beroprasi. Banyak

masyarakat parepare ataupun luar kota parepare yang masih menggunakan

jasa pelyanan pelabuhan tersebut untuk melakukan perjalanan

menggunakan moda transportasi laut.

Akan tetatapi kondisi kios-kios penjual yang ada dipelabuhan

masih terbilang kurang baik dan tidak tertata rapi. Dengan bangunan yang

masih kurang layak.

b. Pelabuhan Barang Cappa Ujung

Kondisi pelabuhan barang Cappa Ujung Kota Parepare masih

terbilang kurang baik, karena penataan bangunan yang kurang tertata rapi.

Kondisi jalan yang tidak bagus dikarenakan jalan yang tidak di aspal atau

dibeton.

Sistem keamanan yang tidak berjalan baik sehingga masyarakat

sekitar bebas untuk keluar masuk bahkan melakukan aktivitas kegiatannya

didalam area pelabuhan. Tidak dilengkapinya petugas keamanan pada pos

penjagaan.

22
c. Pelabuhan Perikanan Ikan Cempae

Kondisi pelabuhan perikanan ikan Cempae Kota Parepare sudah

terbilang cukup baik. Karena sudah dilengkapi fasilitas-fasilitas yang

memadai sehingga nelayan bisa melakukan aktivitas penagkapan dan

proses penjualan ikan. Adanya pabrik es yang membantu nelayan dalam

pengawetan hasil tangkapan, sanitasi air bersih yang membantu nelayan,

gedung operator dengan kondisi baik, dan dilengkapi dengan tempat

ibadah yang layak digunakan sehingga membantu nelayan atau masyarakat

untuk melakukan ibadah.

Akan tetapi banyak kios-kios yang dibangunan namun tidak

difungsikan, tangki BBM yang sudah tidak berfungsi, tempat penjualan

ikan yang kurang layak karena dilakukan di emperan-emperan pelabuhan

ataupun di pinggiran jalan yang seharusnya dibangunkan bangunan khusus

pemasaran ikan sehingga para konsumen nyaman bertransaksi. Bangunan

balai pertemuan yang kurang layak kerana tidak difungsikan dengan baik.

Sistem keamanan pada pelabuhan ini tidak berjalan dengan baik

karena tidak adanya pos penjagaan.

23
BAB 4

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada laporan ini adalah :

1. Kondisi Pelabuhan Nusantara Kota Parepare sudah terbilang cukup baik

karena sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang memadai dan

sistem keamanan yang berjalan dengan baik.

2. Kondisi Pelabuhan Barang Cappa Ujung Kota Parepare saat ini masih

terbilang kurang baik, karena penataan bangunan yang kurang baik dan

dari segi keamanan yang tidak berjalan dengan baik.

3. Kondisi Pelabuhan Perikanan Ikan Cempae Kota Parepare saat ini sudah

terbilang cukup baik dengan fasilitas-fasilitas yang sudah memadai. Akan

tetapi sistem keamanan dari pelabuhan ini tidak berjalan dengan baik

karena tidak adanya penjagaan dan pos penjagaan.

4.2 SARAN

Semoga penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami

menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak terdapat

kesalahan ataupun materi yang terdapat dalam laporan ini tidak begitu

lengkap.

Dengan adanya laporan ini diharapkan agar pemerintah lebih

memperhatikan kinerja dan kelayakan bangunan sehingga masyarakat yang

menggunakan jasa tranportasi laut bisa menikmati dengan nyaman.

24
DAFTAR ISI

http://danyonasrofi.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-peran-dan-fungsi-

pelabuhan.html

https://dokumensaya.com/download/makalah-

pelabuhan_59ca2de608bbc56148686efa_pdf

http://himafarin.lk.ipb.ac.id/pelabuhan-perikanan-2/

http://lisaherdiana.blogspot.co.id/2012/04/pelabuhan.html

http://mahsyartaufiq.blogspot.co.id/2015/05/laporan-pelabuhan-perikanan.html

http://slideplayer.info/slide/3241708/

https://www.academia.edu/11934090/Makalah_Pelabuhan

http://www.maritimeworld.web.id/2011/04/apakah-yng-dimaksud-dengan-

pelabuhan.html

https://www.scribd.com/doc/94435312/laporan-pelabuhan

25
LAMPIRAN
1. FOTO PELABUHAN KOTA PAREPARE

A. PELABUHAN NUSANTARA

Terminal Kantor polisi

MCK umum Bea Cukai

Tempat Parkir Tank

26
Sanitasi Air
Bersih
Dermaga Sanitasi Air Bersih

Ruang Ibadah Ruang Umum

B. PELABUHAN BARANG CAPPA UJUNG

Crane Kantor

27
Dermaga Tempat Parkir

Kantor Kesyahbandaran Dan Tempat Penumpukan Barang


Otoritas Pelabuhan

C. PELABUHAN PERIKANAN IKAN CEMPAE

Dermaga
Kios Pemasaran

28
Tanki BBM Pasar Ikan

Gudang Pengelolaan Ikan Mesin Pabrik Es

Sanitasi Air Bersih Kantor Operator

29
Kantor Balai Pertemuan

Mhusollah Tempat Pelelangan Ikan

30
2. PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELABUHAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 64 TAHUN 2015
TENTANG
PERUBAHAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 61 TAHUN 2009
TENTANG KEPELABUHANAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mempercepat penyediaan infrastruktur


kepelabuhanan melalui peningkatan investasi di bidang
kepelabuhanan guna mendorong pembangunan nasional, perlu
dilakukan perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun
2009 tentang Kepelabuhanan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam


huruf a, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4849);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang


Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5070);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS


PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 61 TAHUN 2009
TENTANG KEPELABUHANAN.

31
Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun


2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5070) diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 74 ayat (2) diubah dan di antara ayat (2) dan
ayat (3) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (2a), sehingga
berbunyi sebagai berikut:

Pasal 74

(1) Konsesi diberikan kepada Badan Usaha Pelabuhan untuk


kegiatan penyediaan dan/atau pelayanan jasa kapal,
penumpang, dan barang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 69 ayat (1) yang dituangkan dalam bentuk
perjanjian.

(2) Pemberian konsesi kepada Badan Usaha Pelabuhan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
mekanisme pelelangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan atau melalui penugasan/penunjukan.

(2a) Dalam hal pemberian konsesi sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) melalui mekanisme penugasan/penunjukan,
maka harus memenuhi ketentuan:

a. lahan dimiliki oleh Badan Usaha Pelabuhan; dan

b. investasi sepenuhnya dilakukan oleh Badan Usaha


Pelabuhan dan tidak menggunakan pendanaan yang
bersumber dari APBN/APBD.

(3) Jangka waktu konsesi sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) disesuaikan dengan pengembalian dana investasi dan
keuntungan yang wajar.

(4) Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling


sedikit memuat:

32
a. lingkup pengusahaan;
b. masa konsesi pengusahaan;
c. tarif awal dan formula penyesuaian tarif;
d. hak dan kewajiban para pihak, termasuk resiko yang
dipikul para pihak dimana alokasi resiko harus
didasarkan pada prinsip pengalokasian resiko secara
efisien dan seimbang;
e. standar kinerja pelayanan serta prosedur penanganan
keluhan masyarakat;
f. sanksi dalam hal para pihak tidak memenuhi perjanjian
pengusahaan;
g. penyelesaian sengketa;
h. pemutusan atau pengakhiran perjanjian pengusahaan;
i. sistem hukum yang berlaku terhadap perjanjian
pengusahaan adalah hukum Indonesia;
j. keadaan kahar; dan
k. perubahan-perubahan.

2. Ketentuan Pasal 75 ayat (1) dan ayat (2) diubah, di antara ayat
(1) dan ayat (2) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (1a), serta
ayat (3) dan ayat (4) dihapus, sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 75

(1) Dalam hal masa konsesi telah berakhir, fasilitas pelabuhan hasil
konsesi beralih atau diserahkan kepada penyelenggara
pelabuhan.

(1a) Lahan hasil konsesi beralih atau diserahkan kepada


penyelenggara pelabuhan sesuai dengan perjanjian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 74 ayat (1) yang diperhitungkan dengan
jangka waktu pemberian konsesi.

(2) Pengelolaan terhadap lahan dan fasilitas pelabuhan yang sudah


beralih kepada penyelenggara pelabuhan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (1a) diberikan kepada Badan Usaha
Pelabuhan untuk kegiatan penyediaan dan/atau pelayanan jasa
kapal, penumpang, dan barang berdasarkan kerjasama

33
pemanfaatan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

(3) Dihapus.

(4) Dihapus.

PASAL II

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.

34

Anda mungkin juga menyukai