Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-
VsdVzsQuC60/UtiOHFdwzdI/AAAAAAAAAE8/TLWoZqIHPxc/s1600/1.jpg
PENDAHULUAN
ditandai dengan masih minimnnya sarana dan prasarana angkutan yang nyaman
bagi para penumpang dan angkutan barang. Hasil survey Lembaga konsumen dan
Jasa Indonesia tahun 2003, dari empat pelabuhan besar yang disurvei (Tanjung
Hatta di Makassar menempati peringkat kedua dari bawah setelah tanjung emas
baik itu barang dan penumpang masih belum memadai dan belum memuaskan
(Purwaka, 1984:2).
Pelabuhan sebagai sarana pengangkutan antarpulau memegang peranan
hasil pertanian, perkebunan disamping itu juga melayani kegiatan embarkasi dan
paling sering di pasarkan ke pulau lain lewat pelabuhan ini adalah beras. Beras
merupakan komoditi utama masyarakat Sulawesi Selatan dan Pelabuhan Tanjung
Sumber : https://ratnasarihafid.files.wordpress.com/2015/04/pelabuhantanjungringgit_thumb3.jpg
1920 oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pada awalnya pelabuhan ini merupakan
sebuah dermaga kecil yang hanya bisa disinggahi oleh kapal-kapal yang juga
bertonase kecil untuk mendukung jalur distribusi barang dan mobilitas orang yang
perekonomian.
metode penelitian yang digunakan adalah sejarah kritis yang digunakan dalam
berupa buku, artikel, majalah atau bulletin dan lain sebagainya. Sumber-sumber
Kerajaan Luwu, karena biasa berlabuh beberapa kapal junk (perahu yang besar
atau kapal layar). Di daerah ini tersedia barang dagangan berupa beras, kopra,
kopi, cokelat dan hasil bumi lainnya, dan lada dalam jumlah banyak sekali. Dari
data tersebut tergambar bagaimana posisi dan peranan Palopo sebagai Kota
gambaran posisi Palopo di jalur Internasional, dan gambaran komoditi yang ada di
Palopo masa itu, bahkan pada masa awal keberadaan Pelabuhan Tanjung Ringgit
dapat meraih keuntungan karena merupakan salah satu sumber Pendapatan Negara
wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku dan Papua.
Perubahan status ini juga berlaku untuk pelabuhan Tanjung Ringgit sejak tahun
berkedudukan di Makassar.
Berdasarkan studi dari LPEM-FEUI pada tahun 2012 yang membuat
lama.
kapal asing tetapi belum sepenuhnya menerapkan International Ship and Port
memberi gambaran bahwa pelayanan pelabuhan belum berjalan dengan baik akan
Sulawesi Selatan yang ramai dikunjungi oleh kapal-kapal ferry dan kapal barang.
membuat kapal yang memiliki tonase besar tidak dapat memasuki pelabuhan guna
membuat aktivitas bongkar muat barang mengalami hambatan. Tetapi salah satu
kelebihan pelabuhan Tanjung Ringgit karena pelabuhan ini terletak di dalam kota.
Hal ini menguntungkan karena angkutan barang dan penumpang dari daerah
sekitar kawasan Luwu bisa dilakukan melalui jalan darat. Sebelum barang atau
dengan truk atau bus dan kendaraan pribadi. Demikian pula sebaliknya apabila
datang kapal dari luar Luwu yang akan membongkar muatannya di pelabuhan
Tanjung Ringgit, maka barang atau penumpang tersebut diangkut melalui jalan
Ringgit pada tahun 1970-1985 mengalami fluktuasi. Pada masa tertentu volume
tahun 1970 volume pengangkutan barang dan penumpang yang melalui pelabuhan
seorang informan di daerah ini bahwa pada dasarnya kami lebih sering membawa
beras keluar daerah misalnya ke Kalimantan, karena daerah ini harga beras sangat
tinggi. Setelah kembali kami membawa kayu untuk dijual di daerah Sulawesi.
(Herman: wawancara, 1 Desember 2012). Hal ini senada apa yang sampaikan oleh
ibu Nukrah bahwa saya berdagang beras ke Pulau Kalimantan karena dapat
menjanjikan keuntungan yang sangat besar. I sini saya beli beras dengan harga
Rp. 3.200 perkilo gram, maka di sana (Kalimantan) saya jual dengan harga Rp.
beras, dan hasil-hasil bumi lain, seperti kacang ijo, jagung, cabe, dan lain
sebagainya. Namun perdagangan jenis hasil bumi ini tergantung dari peredaran
Palopo, maka tidak lepas dari sejarah perkembangan pelabuhan itu sendiri. Oleh
1995, di mana pada periode ini pelabuhan Tanjung Ringgit sebagai pelabuhan
rakyat dikelolah oleh pemerintah Kota Palopo, kemudian periode kedua dari tahun
1996 sampai tahun 2006, di mana pada periode ini pelabuhan Tanjung Ringgit
hanya 1 (satu) buah. Dermaga tersebut terbuat dari kayu dan merupakan milik
Pemda Tingkat II Kota Palopo dengan ukuran panjang 30 meter dan lebar 6 meter
yang dibangun pada tahun 1974. Dan digunakan sebagai tempat pelayaran rakyat
Kalimantan.
potensial untuk menunjang salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah Kota
Palopo akhirnya pada tahun 1990 Pemda Tingkat II Kota Palopo membangun 1
(satu) buah gedung kantor semi permanen dan lapangan penumpukan milik
raya menuju ke dermaga pelabuhan sekitar ± 500 meter dalam bentuk jalan raya
masih bersifat pengerasan pengadaan air minum sebagai salah satu kelengkapan
hewan.
Pengadaan sarana komunikasi operasi udara 1 (satu) buah radio SSB
ICOM IC-M 700 dari Pimpro fasilitas pengembangan pelabuhan laut Tahun
kursi kayu, 1 (satu) buah kursi besi metal, sicen/kursi tamu, 7 (tujuh) buah meja
kayu, 5 (lima) buah lemari kayu, 1 (satu) buah filing cabinet, 1 (satu) buah
brankas, 1 (satu) buah mesin ketik, 1 (satu) buah mesin hitung, tabung pemadam
kebakaran, jam eletronik, gambar peta, kipas angin, dan laap area meter (Laporan
Tahunan Kantor Pelabuhan Tanjung Ringgit Tahun Anggaran 1993/1994).
pertanian, perkebunan dan peternakan. Dari dokumen dan informasi yang penulis
Ringgit, namun penulis akan membatasinya sesuai dengan data yang di pelabuhan
dapat berlabuh dengan aman, terlindung dari bahaya yang ditimbulkan oleh
gelombang dan angin topan. Pada tahun 1996 merupakan tahun penting bagi
meningkat dari tempat kapal bersandar menjadi pusat kegiatan berbagai kegiatan
ekonomi.
ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Siregar (1990:143) bahwa,
pelabuhan sudah menjadi suatu unit dalam system ekonomi yang tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan ekonomi wilayah yang dilayaninya. Oleh karena itu
Sebagai suatu sistem ekonomi, maka pelayanan jasa pelabuhan harus lebih
baik seiring dengan peningkatan perdagangan yang semakin pesat. Dengan harus
Namun suatu masalah yang sering dihadapi oleh pihak pelabuhan tentang tidak
diketahui secara tepat jumlah barang, jenis, ragam dan muatan yang akan melalui
pelabuhan. Sehingga mempersulit pelaksanaan persiapan bagi peningkatan
yang akan terjadi dan harus mampu memberikan pelayanannya yang lebih baik.
membiayai dirinya, walaupun struktur dan tingkat tarif pelabuhan selalu nampak
penekanan pada pengutamaan pelayanan agar arus barang melalui pelabuhan tetap
satu unit ekonomi dan unit usaha, dimana berlaku tata aturan ekonomi tetapi
kebijksanaan tarif pelayanannya harus berorientasi kepada pengembangan
ekonomi. Hal ini berarti bahwa pelabuhan tidak hanya bertujuan mencari
pelaksanaan bongkar muat barang merupakan salah satu peluang kerja yang
Sebagai unit pelayaran dengan berbagai jenis kegiatan dan pekerjaan yang
begitu kompleks, pelabuhan juta telah menjadi suatu masyarakat kerja dengan
berhubungan erat dengan komoditas yang dihasilkan oleh Sulawesi Selatan yang
pasal 5 disebutkan bahwa pelayaran terdiri atas pelayaran dalam negeri dan
Indonesia tanpa memandang jurusan yang ditempuh dan ketentuan yang berlaku.
Wilayah operasi perusahaan pelayaran meliputi seluruh wilayah perairan
Indonesia tanpa memandang jurusan yang dituju dan ketentuan yang berlaku.
jenis pelayaran rakyat, yaitu pelayaran dalam bentuk yang lebih sederhana dari
kapal yang dipakai pada pelayaran rakyat relatif lebih kecil dari kapal pelayaran
nusantara, jumlahnya lebih banyak sehingga sering disebut armada semut.
2. Pelayaran Lokal
Pelayaran ini bergerak dalam provinsi atau beberapa provinsi yang berbatasan.
3. Pelayaran Rakyat
antarpulau.
dan pertanian. Sampai tahun 1980-an data menunjukkan bahwa armada pelayaran
rakyat masih tetap merupakan salah satu alat transportasi terpenting bagi
rakyat banyak menikmati keuntungan dari perdagangan kayu tersebut. Dalam hal
ini armada pelayaran rakyat hampir tidak tertandingi oleh jenis transportasi laut
lainnya.
diminati adalah mudah dan cepatnya bongkar muat barang walaupun hampir
semua aktivitas bongkar muat dilakukan dengan tenaga manusia. Biasanya barang
yang datang segera dibongkar ke dalam truk yang sudah siap di dekat perahu.
perahu dan awaknya, maupun bagi pemilik barang. Keuntungan pertama, dengan
cara bongkar muat seperti tersebut di atas akan sangat mengurangi biaya.
Keuntungan kedua, barang terhindari dari kerusakan pada saat bongkar muat
Seandainya terjadinya kerusakan pada barang maka akan cepat diketahui dan
yang lebih cepat karena prosedur pabean di pelabuhan tidak rumit dibanding
dengan pelabuhan utama.
barang sudah dalam keadaan rusak ketika sampai di tempat tujuan karena perahu
tenggelam di perjalanan bersama seluruh barang yang diangkut (Sallatang,
1976:92).
Arti Penting Pelabuhan
Pelabuhan di Indonesia
1. Pelabuhan Umum
Pelabuhan Indonesia I
2. Pelabuhan Khusus
1. Pelabuhan laut
Pelabuahan Gorontalo
2. Pelabuhan Pantai
1. Pelabuhan ikan
Pelabuhan ikan
pelabuhan tersebut merupakan pelabuhan dalam yang dibuat dengan mengeruk
daerah daratan untuk digunakan sebagai perairan pelabuhan. Dengan membuat
kola pelabuhan di derah darat, akan dapat mengurangi panjang pemecah
gelombang. Tetapi dengan demikan dibutuhkan pengerukan yang lebih besar.
2. Pelabuhan minyak
Untuk keamanan, pelabuhan minyak harus diletakkan agak jauh dari keperluan
umum. Pelabuhan minyak biasanya tidak memerlukan dermaga atau pangkalan
yang harus dapat menahan muatan vertikal yang besar, melainkan cukup membuat
jembatan perancah atau tambatan yang dibuat menjorok ke laut untuk
mendapatkan kedalaman air yang cukup besar. Bongkar muat dilakukan dengan
pipa-pipa dan pompa-pompa.
Pelabuhan minyak
3. Pelabuhan barang
5. Pelabuhan penumpang
Pelabuhan Penumpang
6. Pelabuhan militer
Pelabuhan ini mempunyai daerah perairan yang cukup luas untuk memungkinkan
gerakan cepat kapal-kapal perang dan agar letak bangunan cukup terpisah.
Konstruksi tambatan maupun dermaga hamper sama dengan pelabuhan barang,
hanya saja situasi dan perlengkapannya agak lain. Pada pelabuhan barang
letak/kegunaan barang bangunan harus seifisien mungkin, sedang pada pelabuhan
militer bangunan-bangunan pelabuhan harus dipisah-pisah yang letaknya agak
berjauhan.
Pelabuhan militer
E. Ditinjau menurut letak geografis
1. Pelabuhan alam
Pelabuhan Belawan
2. Pelabuhan buatan
Pelabuhan buatan adalah suatu daerah perairan yang dilindungi dari pengaruh
gelombang dengan membuat bangunan pemecah gelombang (breakwater).
Pemecah gelombang ini membuat daerah periran tertutup dari laut dan hanya
dihubungkan oleh suatu celah (mulut pelabuhan) untuk keluar masuknya kapal. Di
dalam daerah tersebut di lengkapi dengan alat penambat. Bangunan ini dibuat
mulai dari pantai dan menjorok ke laut hingga gelombang yang menjalar ke pantai
dan menjorok ke laut sehingga gelombang menjalar ke pantai terhalang oleh
bangunan tersebut. Contoh dari pelabuhan ini adalah :
Pelabuhan tanjung Priok
Pelabuhan tanjung emas
Pealabuhan Tanjung Emas
3. Pelabuhan Semi alam
Pelabuhan ini merupakan campuran dari kedua tipe diatas. Misalnya suatu
pelabuhan yang terlindungi oleh lidah pasir dan pelindungan buatan hanya pada
alur masuk. Contohnya :
Pelabuhan Bengkulu
Pelabuhan Bengkulu memanfaatkan teluk yang terlindung oleh lidah pasir untuk
membentuk saluran sebagai jalan masuk/keluar kapal.
Contoh lainnya adalah muara sungai yang kedua sisinya dilindungi oleh jetty.
Jetty tersebut berfungsi untuk menahan masuknya transport pasir sepanjang pantai
ke muara sungai, yang dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan.
Pelabuhan Bengkulu