Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR PUSTAKA

Aqif, M. (2012). Optimasi Kadar Aspal Beton AC 60/70 Terhadap Karakteristik


Marshall Pada Lalu Lintas Berat Menggunakan Material Lokal Bantak.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Departemen Pekerjaan Umum. (2010). Spesifikasi Umum Bina Marga revisi 3.
Jakarta.
Fithra, H. (2017) . Pengaruh Jumlah Tumbukan Pada Campuran Asphalt
Concrete Wearing Course (AC-WC) Tambahan Lateks Terhadap Sifat
Marshall. Aceh: Universitas Malikussaleh.
Hendarsin, S. (2000). Perencanaan Teknik Jalan Raya. Bandung : Politeknik
Negeri Bandung.
Halim. A.N. (2020). Pelaksanaan Pekerjaan Lapis Pondasi (AC-Base) Pada
Paket Preservasi Rekontruksi Jalan SP. Lago-SP.Buatan-Siak Sri
Indrapura-Mengkapan/Buton(MYC/KI). Pekanbaru. Universitas Riau.
Laboratorium Jalan Raya Universitas Riau. (2019). Laporan Praktikum Jalan
Raya. Pekanbaru.
Lesmono, L. (2018). Keausan Agregat Dengan Alat Abrasi Los Angeles ( Los
Angeles Abration Test). www Docplayer.info.
Masykur. (2016). Analisis Pengujian Gradasi Ekstraksi Campuran AC-BC Hasil
Produksi AMP (Asphalt Mixing Plant). Metro Lampung. Universitas
Muhamadiyah Metro.
Sanjaya, K., Kaseke, O.H., Manoppo, M.R.E.. (2017). Pengaruh Jumlah
Tumbukan Pemadatan Benda Uji Terhadap Besaran Marshall Campuran
Beraspal Panas Bergradasi Menerus Jenis Asphalt Concrete (AC).
Manado : Universitas Sam Ratulangi Manado.
Sembiring, R.A. (2011). Evaluasi Kriteria Penerimaan Campuran Beraspal Lapis
Permukaan Menurut Spesifikasi Jalan Bina Marga Versi Desember 2006.
Medan: Universitas Sumatera Utara.

60
61

Shalahuddin, M. (2010). Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis. Pekanbaru:


Universitas Riau.
Simatupang, W.P. (2014). Pengujian Pengendaian Mutu Campuran Hotmix
Perkerasan AC-BC Pada Proyek Peningkatan Struktur Jalan Batas Kota
Medan-Batas Kabupaten Tanah Karo. Medan, Politeknik Negeri Medan
SNI. (1991). Metode Pengujian Kehilangan Berat Aspal Dengan Cara A. Nomor
06-2440. Jakarta, Badan Standarisasi Nasional.
SNI. (1991). Metode Campuran Aspal Dengan Alat Marshall. Nomor 2489.
Jakarta, Badan Standarisasi Nasional.
SNI. (2002). Metode Pengujian Berat Jenis Maksimum Campuran Beraspal.
Nomor 03-6893. Jakarta, Badan Standarisasi Nasional.
SNI. (2002). Metode Pengujian Kadar Aspal Dari Campuran Beraspal Dengan
Cara Sentrifus. Nomor 03-6894. Jakarta, Badan Standarisasi Nasional.
SNI. (2008). Cara Uji Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles.
Nomor 2417. Jakarta, Badan Standarisasi Nasional.
SNI. (2011). Cara Uji Titik Nyala Dan Titik Bakar Aspal Dengan Alat Cleveland
Open Cup. Nomor 2433. Jakarta, Badan Standarisasi Nasional.
SNI. (2011). Cara Uji Titik Lembek Aspal Dengan Alat Cincin Dan Bola (Ring
And Ball). Nomor 2434. Jakarta, Badan Standarisasi Nasional.
SNI. (2011). Cara Uji Berat Jenis Aspal Keras. Nomor 2441. Jakarta, Badan
Standarisasi Nasional.
SNI. (2011). Cara Uji Penetrasi Aspal. Nomor 2432. Jakarta, Badan Standarisasi
Nasional.
SNI ASTM. (2012). Metode Untuk Uji Analisis Saringan Agregat Halus Dan
Agregat Kasar. Nomor C136. Jakarta, Badan Standarisasi Nasional.
Soedarsono, D.U. (1993). Kontruksi Jalan Raya. Jakarta:YBPPU
Sukirman, S. (1999) . Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung : NOVA
Tenrisukki, A. (1999) Rekayasa Jalan 2. Jakarta : Universitas Guna Dharma
www.kitasipil.com. (2017). Cara Menguji Keausan Agregat Dengan Mesin Los
Angeles. Diakses Pada 2 Maret 2021 Pukul 11.00 Wib.
62

www.ilmutekniksipil.com. (2013). Pengujian Penetrasi Bahan Bitumen. Diakses


Pada 2 Maret 2021 Pukul 11.30
63

Anda mungkin juga menyukai