TANAMAN
KULIAH 2
Kloning gen:
memproduksi suatu material genetik yang identik
dalam jumlah banyak tanpa melalui proses fertilisasi
Useful for engineering corn, rice, wheat, barley, & other crops
http://faculty.abe.ufl.edu/~chyn/age2062/lect/lect_09/10_19A.GIF
Helios Gene Gun
http://www.bio-rad.com
Plant Cloning
http://www.webschoolsolutions.com/biotech/transgen.htm
Contoh:
Aplikasi bioteknologi di bidang
pertanian
Agricultural
Biotechnology
• Genetically modified organisms (GMO)
dengan gen-gen yang diinsertkan.
LAKU KERAS
BACULOVIRUS
• Virus pada insekta
• Pertamakaliditemukan pada Bombix mori
• Virus mempunyai kapsid diameter 40-50x 200-
400 nm
• Ds-DNA, sirkuler, 80-200 kb
• Membentuk struktur occlusion body, yaitu virus +
selubung nukleokapsid yang dibungkus matrix
kristalin protein
• Nuclear polihydrosis virus (NPV), mempunyai
occlusion body yang besar: insektisida
• Virus dipelihara pada insect cell culture, yang
ditumbuhkan pada Grace’s medium
MEKANISME NVP MENYERANG LARVA INSEKTA hama
1. Larva makan daun/tanaman yang mengandung NVP (PIB)
2. PIB-kristalin matrix larut dlm cairan mitgut insekta yg
alkalin
3. Embedded virion terbebas
4. Virion masuk sel-sel midgut melalui fusi ke membran
mikrofili, shg tjd polarisasi sel-sel midgut shg bagian
dalam dasar membran pecah dan baculovirus terbebas.
1. Virus masuk hemocoel kmd ditranspor mll
hemolymph ke jaringan lain.
2. Virus menginfeksi sel-sel epithelial tracheole yaitu
sel-sel yg berfungsi menyediakan O2 utk midgut.
3. Insekta kekurangan O2, dan mati
PERMASALAHAN
1. Bagaimana memelihara kestabilan virus agar tetap
infeksi dalam kultur sel
2. Bagaimana meningkatkan efektivitasnya
REKAYASA GENETIK
1. Determinasi gen-gen virulensi, karakterisasi fungsi gen, dan
mekanisme regulasi gen-gen parental virus
2. Memilih transfer plasmid dan konstruksi gen-gen parental virus
dengan memilih promoter mis. polh, yaitu gen utkenandai transfer
plasmid utk (occ +/- dalam konstruksi plasmid –virusyg
mengandung lac Z (marker)
Occ + : white colonies, Occ- : blue colonies (skrining
keberhasilan terjadinya single/double recombinant)
3. Identifikasi pengexpresian gen :koexpresi dua atau lebih gen
target
4. Optimalisasi expresi gen:
Bacillus thuringiensis, (Bt')
Diagram based on: J Li, J Carroll and DJ Ellar, 1991.Nature 353, 815-821]
Mode of action
• Kristal-kristal teragregasi mjd protein besar (130-140 kDa) yg
dsbt protoxin – yg harus diaktivasi dulu sebelum bekerja
• Protein kristal sangat tidak mudah larut pd kondisi normal,
jadi hrs masuk dulu ke manusia, hewan tingkat tinggi dan
insekta.
• Dpt mudah larut bila kondisi pH tinggi (diatas pH 9.5) – spt
kondisi dalam usus tengah larva lepidoptera Bt adl agen
insecticidal spesifik yg sangat tinggi
• Setelah larut dlm usus insekta, protoxin di cleave oleh
protease usus utk memproduksi toxin aktif ~ 60kD.
• Toxin ini dsbt delta-endotoxin yg akan mengikat sel-sel
epithelial midgut utk menghasilkan pori dlm membran sell dan
meyebabkan ion-ion ter-ekuilibrasi (tjd perbedaan osmosis).
• Hasilnya, usus segera ter- immobilisasi, sel-sel epithelial lisis,
larva berhenti makan, dan pH usus mjd rendah oleh ekuilibrasi
dgn pH hemolimf. pH rendah mengakibatkan spora bakteria
berkacambah, dan bakteria mengivasi inang dan meyebabkan
lethal septicaemia.
• Racun Bt melekat pd ephithelial glycoprotein dalam usus
(terutama usus tengah) serangga sehingga usus bocor &
cairan usus merembes ke daerah antara hemocoel & usus
akhirnya MATI.
• Transformasi gen cry dari Bt tipe liar ke tanaman:
mengexpresikan daya meracun yg rendah, karena sekuensi
gennya banyak mengandung A-T, dan ini menyebabkan mRNA
dalam tan transgenik tidak stabil.
Bt toxin dan klasifikasinya
• Strain-strain B. thuringiensis memprodukasi dua
tipe toxin. Tipe utama yaitu Cry (crystal) toxins, yg
dikode oleh cry genes yg berbeda, dan
berdasarkan hal ini diklasifikasikan bbrp tipe Bt.
Tipe yg kedua yi Cyt (cytolytic) toxins, yg dapat
me- augmentasi Cry toxins, shg meningkatkan
keefektivan pengendalian insekta.
• Lebih 50 gen yg encode Cry toxins skg sudah
disekuensi dan berdasarkan kesamaan sekuensi
toxin diklasifikasikan mjd 15 grup.
• Tabel berikut adl klasifikasi 1995, dan skg
klasifikasi yag baru sdg dibuat.