Anda di halaman 1dari 24

i

LAPORAN PRAKTIKUM III


TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
Teknologi Pengolahan Pembuatan Jahe Instan

OLEH
KELAS C1 AGRIBISNIS
Kelompok 1
Denta Arief Pradana 08320190215
Yulia Intan Permatasari 08320200044
Naswah Putri Palagita M 08320200066
Luluk Widiasari 08320200067
Fadia Mulhalijah 08320200083
Amelia Windayanti 08320200085
Nurmutmainnah 08320200087

LABORATORIUM TEKNOLOGI PASCA PANEN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
i

HALAMAN PENEGSAHAN

1. Mata Kuliah : Teknologi Hasil Pertanian


2. Identitas Mahasiswa
a. Nama 1. Fadia Mulhalijah (08320200083)
2. Yulia Intan P (08320200044)
3. Naswah Putri P M (08320200066)
4. Luluk Widiasari (08320200067)
5. Amelia Windayanti (08320200085)
6. Nurmutmainnah (08320200087)
7. Denta Arief Pradana (08320190215)
b. Fakultas/Jurusan : Pertanian / Agribisnis
c. Perguruan Tinggi : Universitas Muslim Indonesia

Makassar, Desember 2022

Disetujui oleh,

Asisten Praktikum I, Asisten Praktikum II

…………………… ……………………….

Koordinator Mata Kuliah

Dr. Ir. St. Sabahannur, MP


ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT katrena atas berkat rahmat
dan karunia-Nyalah kami diberi Kesehatan dan kesempatan dalam menyelesaikan
laporan lengkap praktikum Teknologi Hasil Pertanian (Pembuatan Jahe Instan).

Laporan lengkap praktikum Teknologi Hasil Pertanian (Pembuatan Jahe


Insatan) ini sangat penting karena dapat menambah pengetahuan dan wawasan
penulis dalam bidang teknologi pertanian dan dapat menambah pengalaman
menegnai pengolahan teknologi hasil pertanian terhadap masyarkat khususnya
dalam bidang pertanian oleh karena itu di harapakan agar orang yang membacanya
dapat memahami dan menajadi bahan acuan akan memualai suatu kegiatan
pengolahan hasil pertanian.

Didalam penyelesaian laporan ini, penulis mengharapkan kritikan maupun


saran dari pembaca sehingga Laporan lengkap praktikum Teknologi Hasil Pertanian
(Pembuatan Jahe Instan) ini dapat lebih disempurnakan lagi.

Akhir kata, penulis berharap agar Laporan lengkap praktikum Teknologi


Hasil Pertanian (Pembuatan Jahe Instan) ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya.

Makassar, Desember 2022

Penulis,
iii

DAFTAR ISI Halaman

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang .......................................................................................... 1
Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
Tujuan Praktikum...................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA
Jahe .......................................................................................................... 3
Proses Kristalisasi ..................................................................................... 3
Minuman Jahe Instan ................................................................................ 4
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat.................................................................................... 7
Prosedur Praktikum .................................................................................. 7
Parameter Praktikum ................................................................................ 8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil .......................................................................................................... 10
Pembahasan ............................................................................................. 11
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan .............................................................................................. 13
Saran ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
iv

DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1. Pengamatan Uji Sensori Jahe Instan .................................................... 11
v

DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1. Potong jahe yang telah dicuci bersih ..................................................... 15
2. Timbang jahe dengan berat 500g .......................................................... 15
3. Timbang gula sebesar 500g ................................................................... 15
4. Blender jahe hingga halus ..................................................................... 15
5. Jahe yang telah di blender dipindahlan ke wadah kosong .................... 15
6. Kemudian saring jahe dari serat-serat kasar.......................................... 15
7. Masak hasil saringan dengan api kecil .................................................. 16
8. Aduk terus jahe hingga mengeras ......................................................... 16
9. Hancurkan bubuk jahe hingga menjadi butiran kecil ............................ 16
10. Kemudian disimpan dalam wadah ........................................................ 16
1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk skala rumah tangga, pembuatan jahe instan akan sangat bermanfaat
untuk menjaga kesehatan anggota keluarga. Beberapa manfaat jahe instan untuk
kesehatan antara lain adalah menghangatkan tubuh dan meringankan influenza.
Terdapat beberapa jenis jahe yang umum dikembangkan di Indonesia, antara lain
jahe merah, jahe putih kecil (jahe emprit) dan jahe putih besar (jahe gajah). Dengan
perbedaan karakteristik dan manfaat dari tiap jenis jahe tersebut, jahe yang
seringkali diolah menjadi jahe instan adalah jahe merah. Dengan mengolah jahe
menjadi jahe instan, jahe akan tahan lama dan siap diseduh sewaktu-waktu
diperlukan (Doyle, 2017).
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil jahe (Zingiber Officinale
Rose) terbesar di dunia. Jumlah produksi jahe di Indonesia meningkat dari tahun ke
tahun . Pada tahun 2003, produksi jahe nasional adalah sebesar 112.290 ton. Dengan
tingkat kenaikan produksi sebesar 3,28 % tiap tahun maka tahun 2009 jumlah
produksi jahe di Indonesia diperkirakan sebesar 136.388,1 ton . Jumlah jahe yang
melimpah ini justru menimbulkan permasalahan tersendiri yaitu turunnya nilai
ekonomi jahe. Selain itu teknologi pasca panen yang tidak tepat menyebabkan
jumlah jahe yang membusuk juga besar karena tidak termanfaatkan secara optimal.
Jahe mengandung oleoresin yang banyak dimanfaatkan dalam industri farmasi dan
makanan. Meningkatnya kebutuhan oleoresin ini merupakan salah satu peluang
untuk meningkatkan nilai ekonomi jahe yaitu dengan mengambil ekstrak oleoresin
jahe . Salah satu teknologi pengolahan oleoresin jahe adalah dengan dibuat sebagai
sediaan atau minuman instan. Minuman instan adalah minuman yang siap
dikonsumsi (siap saji) dengan penambahan air hangat atau air panas dan
penambahan satu atau lebih bahan tambahan, sehingga minuman instan lebih
disukai oleh masyarakat dan rasanya juga lebih enak. Jahe instan merupakan produk
pangan yang berbentuk serbuk, terbuat dari ekstrak jahe yang ditambah gula atau
rempah-rempah lain .
2

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada praktikum pembuatan jahe instan ialah
mengenai bagaimana terjadinya proses kristalisasi, dan apa itu minuman jahe
instan.

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum pembuatan jahe instan ialah untuk mengetahui
proses terjadinya kristalisasi dan mengetahui minuman jahe instan.
3

TINJAUAN PUSTAKA
Jahe
Jahe(Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer
sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang
menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton
bernama zingeron.
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale
Jahe (Zingiber officinale Rosc) adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan
tinggi 30–60 cm. Daun tanaman jahe berupa daun tunggal, berbentuk lanset dan
berujung runcing. Mahkota bunga berwarna ungu, berbentuk corong dengan
panjang 2 – 2,5 cm. Sedangkan buah berbentuk bulat panjang berwarna cokelat
dengan biji berwarna hitam (Anonim, 2019)
Berdasarkan ukuran dan warna rimpangnya, jahe dapat dibedakan menjadi 3
(tiga) varietas, yaitu jahe besar (jahe gajah), jahe kecil (jahe emprit), dan jahe merah
(jahe sunti). Jahe merah dan jahe kecil banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat-
obatan. Sedangkan jahe besar dimanfaatkan sebagai bumbu masak (Mulyono,
2012).

Proses Kristalisasi
Proses kristalisasi ialah proses pembentukan bahan padat dari penegndapan
larutan. Proses kristalisasi terdiri atas dua proses yaitu nukleasi dan pertumbuhan
kristal, kedua proses ini membtuhkan keadaan yang sangat jenuh diamana secara
umum dapat diperoleh dengan mengubah suhu, menghilangkan pelarut, atau
dengan menambahkan pendamping reaksi. System kemudian menempatkan diri
untuk mendapatkan kesetimbagan termodinamik melalui nukleasi homogen. Jika
4

terdapat partikel dari luar dari pada kristal, maka nukleasi dapat terbentuk. Nukleasi
mengambil tempat dalam keadaan kristal dari larutan secara kolektif.
Kristalisasi juga merupakan pristiwa pembentukan kristal-kristal padat dalam
satu fase homogen, baik itu dalam pembuatan partikel padat didalam uap, seperti
dalam hal pembuatan salju atau pembuatan partikel padat didalam lelehan cair
sebagaimana dalam pembuatan kristal tunggal yang besar maupun kristalisasi
cairan pembuatan garam. Prinsip dari kristalisasi adalah bahwa senyawa padat akan
mudah larut dalam pelarut panas bila dibandingkan dengan pelarut yang dingin, jika
suatu senyawa larutan tersebut dijenuhkan dalam keadaan panas dan kemudian
didinginkan, senyawa terlarut akan berkurang kelarutanya dan mulai mengendap
membentuk kristal yang murni dan bebas dari pengotor (Shukla, 2017).
Kemurnian zat ini dipengaruh oleh pertumbuhan kristal zat terlarut, sehingga
zat-zat dapat dipisahkan dari pengotornya, pristiwa kristalisasi ditandai dengan
pembentukan kristal padat. Kristalisasi dikategorikan sebagai salah satu proses
pemisahan yang efisien. Gula selain untuk mengkristalisasi bubur jahe, gula juga
dapat berfungsi sebgai pengawet, dimana gula merupakan jenis karbohidrat yang
digunakan sebagai pemanis.

Minuman Jahe Instan


Jahe memiliki kandungan aktif yaitu oleoresin. Oleoresin adalah minyak dan
damar yang merupakan campuran minyak atsiri sebagai pembawa aroma dan
sejenis damar sebagai pembawa rasa. Oleoresin jahe mengandung komponen
gingerol, paradol, shogaol, zingerone, resin dan minyak atsiri. Persenyawaan
zingerone tidak dalam bentuk persenyawaan keton bebas, melainkan dalam bentuk
persenyawaan aldehid alifatis jenuh, terutama senyawa n-heptanal (Ravindran,
2015).
Secara tradisional ekstrak jahe digunakan antara lain sebagai obat sakit
kepala, obat batuk, masuk angin, untuk mengobati gangguan pada saluran
pencernaan, stimulansia, diuretik, rematik, menghilangkan rasa sakit, obat anti-
mual dan mabuk perjalanan, karminatif (mengeluarkan gas dari perut) dan sebagai
obat luar untuk mengobati gatal digigit serangga, keseleo, bengkak, serta memar.
5

Jahe mampu menaikkan aktivitas salah satu sel darah putih, yaitu sel natural killer
(NK) dalam melisis sel targetnya, yaitu sel tumor dan sel yang terinfeksi virus.
Selain itu jahe juga mempunyai aktivitasantiemetik dan digunakan untuk
mencegah mabuk perjalanan, konsumsi ekstrak jahe dalam minuman fungsional
dan obat tradisional dapat meningkatkan ketahanan tubuh dan mengobati diare.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapatmeningkatkan daya tahan
tubuh yangdirefleksikan dalam sistem kekebalan, yaitu memberikan respons
kekebalan inang terhadap mikroba pangan yang masuk ke dalam tubuh.
Minuman instan ekstrak jahe dimanfaatkan untuk menciptakan produk yang
praktis dan efisien, sehingga diharapkan diperoleh manfaat bagi kesehatan . Hal ini
didasari juga oleh tingginya kebutuhan masyarakat akan kesehatan dan
kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi minuman kesehatan yang lebih
praktis dan tergolong efisien sehingga diperlukan kemudahan untuk
mendapatkannyan (Umairah , 2013).
Di samping itu , bahan pembuatannya dapat diperoleh dengan mudah dan
harganyapun terjangkau oleh masyarakat, karena ketersediaanya cukup banyak di
pasar atau di lingkungan masyarakat sekitar. Hal yang mendasari penggunaan
minuman instan adalah minuman instan lebih praktis karena hanya menyeduh
serbuk dengan air hangat kemudian diminum. Serbuk minuman instan
dapatdigunakan dalam jangka lama karena berbentuk serbuk sehingga tahan dalam
penyimpanan (Zakaria, 2012). Dalam proses pembuatan minuman instan jahe,
banyak sekali yang mengalami proses yang tidak berjalan dengan baik, seperti
bubuk yang menggumpal dan lengket pada wajannya. Oleh karena itu, perlu
diketahui mengenai proses pembuatan minuman instan jahe agar dapat menjadi
bubuk jahe Minuman jahe termasuk minuman serbuk tradisional.
Menurut SNI 01-4320 1996, serbuk minuman tradisional adalah produk
bahan minuman yang berbentuk serbuk atau granula yang dibuat dari campuran
gula dan rempah-rempah atau tanpa penambahan bahan lain dan bahan makanan
yang diijinkan. Dalam proses pembuatan minuman instan yang berbahan dasar jahe
ini terdapat dua prinsip dasar yakni ekstraksi dan kristalisasi. Proses ekstraksi
dilakukan terhadap rimpang jahe untuk memperoleh kandungan-kandungan
6

aktifnya berupa sari jahe . Pada dasarnya kristalisasi digunakan untuk memisahkan
padatan-cairan melalui perpindahan massa dari fase cair ke fase kristal ( padat )
yang dilakukan dengan penguapan. Sari jahe hasil ekstrasi dicampur dengan gula
pasir direbus sampai mendidih dan dilanjutkan sampai tercapai kondisi lewat jenuh
(super saturated).
Dalam kondisi seperti ini akan tumbuh inti kristal dan terjadilah pertumbuhan
kristal selanjutnya. Sama halnya dengan proses pembuatan instan yang lain, maka
diagram proses tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa pembuatan dan minuman
jahe instan dilakukan 3 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pengolahan, dan tahap
finishing .
7

METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat


Praktikum pembuatan Jahe Instan ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal
14 Novemeber 2022 sampai dengan tanggal 28 November 2022, pukul 13.00
WITA. Bertempat di Pasca Panen Fakultas Pertanian, Universitas Muslim
Indonesia.
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang diperlukan selama pembuatan jahe instan ini
ialah kompor, wajan, blender, gelas ukur, pengaduk dan saringan atau kain bersih.
Bahan yang digunakan selama praktikum pembuatan jahe instan ialah jahe 300
gram, gula pasir 300 gram dan air.
Prosedur Praktikum
Prosedur dalam praktikum pembuatan jahe instan ialah sebagai berikut :
1. Jahe yang yang terpilih ialah jahe yang baik dan sehat.
2. Jahe dikupas lalu dipotong-potong ukuran besar agar mudah dibersihkan. Jahe
kemudian dicuci sampai bersih.
3. Jahe yang sudah dibersihkan dipotong kecil-kecil.
4. Jahe yang telah dipotong kecil dicampur sedikit air dan diblender sampai halus.
5. Jahe yang sudah diblender diperas dengan saringan. Air perasan jahe akan
digunakan sebagai bahan pokok membuat jahe instan.
6. Air jahe dan gula dicampur dengan perbandingan air jahe dan gula 1:1. Untuk
memudahkan takar dengan menggunakan gelas.
7. Cairan jahe kemudian di rebus dengan api kecil sambil terus diaduk hingga
larutan mengkristal. Aduk terus jangan sampai lengket atau gosong.
8. Jahe yang telah masak memiliki tanda mengkristal dan berwarna putih agak
coklat muda, segera angkat. Biarkan sampai dingin. Kristal-kristal jahe tersebut
kemudian dihaluskan menjadi bentuk bubuk atau serbuk. Dapat dilakukan
dengan blender, ditumbuk lalu diayak jahe instan hingga kristalnya halus dan
rata. Kristal jahe yang masih kasar dihaluskan lalu diayak lagi sampai halus dan
rata.
8

9. Serbuk jahe instan kemudian disimpan di tempat kering dan tertutup. Jahe instan
siap dikonsumsi.
10. Untuk mengkonsumsi jahe instan, seduh 1-2 sendok jahe instan dengan air
panas, siap diminum.
Parameter Praktikum
Parameter adalah suatu nilai atau kondisi yang dijadikan sebagai tolak ukur
dalam menemukan segala sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan yang
ada. Dalam praktikum ini kami mengisi parameter praktikum kami sebagai hasil
pengamatan uji sensori dan uji visual pada praktikum yaitu:
1. Warna
Warna adalah suatu fenomena alam yang terjadi karena adanya
unsur cahaya, objek dan observer (mata atau alat ukur) yang kemudian
menjadi kesan dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda sehingga
menampilkan spektrum warna berdasarkan pengalaman dari indra
penglihatan. warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang
dipantulkan oleh benda-benda yg dikenainya. Definisi warna secara
obyektif atau fisik adalah sifat cahaya yang dipancarkan. Sedangkan definisi
secara subyektif atau psikologis merupakan bagian dari pengalaman indra
penglihatan. Warna juga diasumsikan sebagai reaksi otak terhadap
rangsangan visual khusus.
2. Rasa
Rasa adalah tanggapan indra terhadap rangsangan saraf, seperti
manis, pahit, masam terhadap indra pengecap, atau panas, dingin, nyeri
terhadap indra perasa dan apa yang dialami oleh badan, atau berasal dari
sifat rasa suatu benda
3. Aroma
Aroma adalah bau-bauan yang harum (yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan atau akar-akaran), bahan pewangi makanan atau minuman.
4. Tekstur
Tekstur adalah sifat suatu permukaan yang bisa dirasakan langsung
oleh sentuhan maupun dilihat oleh mata. Secara sederhana tekstur berarti
9

tampang permukaan atau raut, tampak rupa dari suatu benda atau bidang.
Setiap permukaan mempunyai nilai atau ciri khas, yaitu kasar, halus, polos,
bermotif, mengkilat, buram, licin, kasar, keras dan lunak. Tekstur dapat
terbentuk melalui proses alam dan buatan.
5. Kenampakan
Kenampakan adalah keadaan yang bisa dilihat. Untuk mengetahui
kenampakan dari bubuk jahe instan yang telah diproses sedemikian rupa.
10

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Salah satu pemanfaatan jahe adalah sebagai bahan baku pembuatan jahe
instan. Peluang pembuatan jahe instan mempunyai peluang pasar yang baik. Proses
pembuatan yang cukup sederhana menjadikan usaha pembuatan jahe instan layak
dicoba, baik itu sebagai minuman herba maupun gula-gula. Berikut adalah hasil
parameter beserta gambar dari praktikum Jahe Instan.
Tabel 3. Pengamtan Uji Sensori dan Uji Visual pada Jahe instan
Pengamatan (hari)
Perlakuan 7 14
Bubuk Jahe Instan
Warna Suka Suka
Rasa Suka Suka
Aroma Suka Suka
Tekstur Suka Suka
Kenampakan Suka Suka
Minuman Jahe Instan
Warna Suka Suka
Rasa Suka Suka
Aroma Suka Suka
Tekstur Suka Suka
Kenampakan Suka Suka
Sumber : Data Primer, 2022
Skala uji sensori (warna, aroma dan rasa) :
1. Tidak suka
2. Kurang suka
3. Cukup suka
4. Suka
5. Sangat suka
11

Adapun hasil dari uji visual pada telur asin dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Uji sensori minuman Jahe Gambar 2. Uji Sensori Minuman Jahe
Instan hari ke-7 Instan hari-14

Pembahasan
Uji sensori merupakan pengujian yang menggunakan indera manusia untuk
menilai mutu dari suatu produk dan uji visual adalah pengujian atau pemeriksaan
secara visual dengan melakukan pemeriksaan dengan mengamati cacat-cacat pada
permukaan menggunakan kemampuan penglihatan mata sehingga hanya cacat
bagian luar saja yang dapat diidentifikasi. Salah satu cara untuk mengetahui kualitas
saus tomat yang baik adalah dengan uji organoleptik atau uji sensoris. Uji sensori
dan uji visual adalah cara menilai mutu suatu bahan makanan atau minuman
menggunakan panca indera. Panca indera yang diguanakan pada praktikum kali ini
adalah mata untuk melihat warna saus tomat, lidah untuk merasakan atau menilai
tekstur dan rasa dari saus tomat, serta hidung untuk mencium aroma dari saus tomat
tersebut. Pada praktikum ini kami menggunakan uji sensori dan uji visual berikut
hasil pengamatan kami pada uji sensori dan uji visual.
Jahe Instan yang sesuai dengan standar mutu yaitu bubuk jahe tindak
menggupan Ketika di seduh, dimana minuman jahe instan berwarna sesuai dengan
warna bubuknya (biasanya putih kekuningan), mempunyai aroma dan rasa yang
merangsang (tidak menyengat tenggorokan). Dalam proses pembuatan jahe instan
terjadi perubahan secara fisik mulai dari warna, rasa, aroma serta tekstur.
Berdasarkan gambar 1 pengamatan jahe instan pada hari ke-7 memiliki rasa
yang enak dan serta aroma yang bagus, ketika di seduh rasa minuman pada jahe
isntan tidak menyengat di tenggorokan sehingga uji sensori dinyakatak mayoritas
suka. Kemudian pada hari ke-14 rasa minuman pada jahe instan tidak berubah
12

signifikan dari hari ke-7 rasa, aroma, warna dan teksturnya masih sama hanya
terdapat pada saat mengonsumsi langsung bubuk jahe instan dimana rasa manis
pada bubuk agak memudar disbanding dengan pada hari ke-7.
13

SARAN DAN KESIMPULAN

Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik ialah Jahe
merupakan jenis rempah-rempah yang paling banyak digunakan dalam berbagai
resep makanan dan minuman. Dalam proses pembuatan minuman instan yang
berbahan dasar jahe ini terdapat dua prinsip dasar yakni ekstraksi dan kristalisasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minuman jahe instan adalah jenis jahe, lama
pemblenderan dan proses pengadukan. Dalam pembuatan jahe instan yang perlu
diperhatikan agar bubuk jahe dapat mengkristal adalah dengan memperhatikan api
yang digunakan untuk memasak. Besar kesilnya api mempengaruhi warna bubuk
jahe instan dan pengadukan terus menerus agar bahan tidak gosong atau
menggumpal di tepi.

Saran
Saran dari praktikum yang telah dilakukan ialah, agar hasil minuman instan
memuaskan hendaknya menjelang terjadinya proses kristalisasi yaitu pada cairan
mulai mengental pengadukan agak dipercepat dan api diperkecil, agar tidak terjadi
over heated dan kristal yang terbentuk berbutir- butir seperti pasir dan tidak
menggumpal besar . Diharapkan praktikan dapat memahami panduan praktikum
sebelum melakukan praktikum. Dalam pembuatan jahe instan dibutuhkan ketelitian
dan kecepatan dalam mengaduknya sampai menjadi bubuk kasar.
14

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1. potong jahe yang telah Gambar 2. timbag jahe dengan berat
TJTJTJTJTJ500g
JYJYJYJYJdicuci bersih

Gambar 3. timbang gula sebesar Gambar 4. Blender jahe hingga halus


JHJHJHJHJH500g

Gambar 5. jahe yang telah di blender Gambar 6. kemudian saring jahe dari
GGJGJGIIdipindahlan ke wadah JJGJGJGJ serat-serat kasar
TUTJTJTJkosong
15

Gambar 7. masak hasil saringan Gambar 8. aduk terus jahe hingga


JJGJGJGJGJIdengan api kecil JGJGJGJGJGmengeras

Gambar 9. aduk dan hancurkan bubuk Gambar 10. butiran yang masih
HFHFHFHjahe hingga menjadi HFHFHFHFHFImnggumpal diblender
FJFJFJFJFbutiran kecil JHJHJHJJHJHJIhingga halus, kemudian
JHJHJHJHJHJHdisimpan dalam wadah
16

Bubuk Jahe Instan


No Nama Warna Rasa Aroma Tekstur Kenampakan
Mahasiswa
Hari 7 14 7 14 7 14 7 14 7 14
1. Fadia 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
Mulhalijah
2. Yulia Intan 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4
Permatasari
3. Naswah 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
Putri P M
4. Luluk 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4
Widiasari
5. Amelia 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Windayanti
6. Nurmutmai 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
nnah
7. Denta Arief 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5
Pradana
Jumlah 31 29 29 28 30 30 32 30 29 29
Rata-rata 4,4 4,1 4,1 4 4,2 4,2 4,5 4,2 4,1 4,1
17

Minuman Jahe Instan


No Nama Warna Rasa Aroma Tekstur Kenampakan
Mahasiswa
Hari 7 14 7 14 7 14 7 14 7 14
1. Fadia 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
Mulhalijah
2. Yulia Intan 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4
Permatasari
3. Naswah 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
Putri P M
4. Luluk 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4
Widiasari
5. Amelia 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Windayanti
6. Nurmutmai 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
nnah
7. Denta Arief 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5
Pradana
Jumlah 31 29 29 28 30 30 32 30 29 29
Rata-rata 4,4 4,1 4,1 4 4,2 4,2 4,5 4,2 4,1 4,1
18

DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2019. Laporan penelitian Penetapan mutu jahe. Universitas


Muhammadiayah Surakarta. Surakarta.
Doyle, A. 2017. Zinger Benefit Culture For Medical Research. Ltd. New York
Zakaria, F.R. dan T.M. Rajab. 2012. Pengaruh ekstrak jahe (Zingiber officinale
Roscoe) terhadap produksi radikal bebas mikrofagmencit sebagai indicator
imunostimulan secara in vitro. Persatuan Ahli Pangan Indonesia (PATPI).
Prosding Seminar Nasional Teknologi Ilmu Pangan :707-716.
Lebtera. 2012. Kahsiat dan Manfaat Jahe merah si rimpang ajaib. Agro Media
Pustaka. Jakarta.
Mulyono. 2013. Khasiat dan Manfaat Jahe merah si rimpang ajaib. Agro Media
Pustaka. Jakarta.
Teknologi Pembuatan Jahe Instan departemen Pertanian bptp Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai